Anda di halaman 1dari 4

Naskah Ujian

Universitas Bung Karno

✓ UTS  UAS  Susulan UTS/UAS  Lain-lain: ………………………….… Ganjil/G e n a p 2020/2021

Mata Kuliah : TKN2217004/TEORI KRIMINOLOGI NIM : 2202191057

Kelas : 3MIH2/SEMESTER III Nama Mahasiswa : Reza Faizal

KDS/Nama Dosen : Dr. Stephanus Pelor, S.H., M.H

Hari /Tanggal : Sabtu, 08 Mei 2021 Diperiksa oleh: Tanda Tangan :

Waktu Ujian : 10.30-12.10 WIB

Sifat Ujian :

(Dr. Puguh Aji H. S, S.H., M.H)


Tanggal :

PERTANYAAN

1. Dalam ilmu kriminologi ada teori perkembangan moral manusia yang


disebut moral development theory, teori ini menggambarkan tentang
tahap-tahap perkembangan pikiran/nalar manusia, sebutkan 3 (tiga) teori
tersebut dan jelaskan!
Jawaban : Lawrence Kohlberg membawa teori perkembangan moral yang
didasarkan pada penalaran moral yang merupakan produk rasio atau akal.
Teori Moral Development Kohlberg, terdapat tahapan-tahapan sebagaimana
yang akanpenulis paparkan, dan masing-masing tahapan tersebut memiliki
struktur dan cara berpikir akan persoalan moral.

Dan perkembangan yang dialami seorang anak, akan mencapai tahapan-


tahapan perkembangan moral tertentu dengan melalui tahapan moral yang
sebelumnya. Karena tahapan tersebut merupakan integrasi yang hierarkis.

Ada 3 tahap teori menurut moral development theory :


Tingkat Satu : Penalaran Prakonvensional.
Penalaran Prakonvensional adalah : tingkat yang paling rendah dalam teori
perkembangan moral Kohlberg. Pada tingkat ini, anak tidak memperlihatkan
internalisasi nilai-nilai moral- penalaran moral dikendalikan oleh imbalan
(hadiah) dan hukuman eksternal. Dengan kata lain aturan dikontrol oleh
orang lain (eksternal) dan tingkah laku yang baik akan mendapat hadiah dan
tingkah laku yang buruk mendapatkan hukuman.

Tingkat Dua : Penalaran Konvensional


Penalaran Konvensional merupakan suatu tingkat internalisasi individual
menengah dimana seseorang tersebut menaati stándar-stándar
(Internal)tertentu, tetapi mereka tidak menaati stándar-stándar orang lain
(eksternal)seperti orang tua atau aturan-aturan masyarakat.

Tingkat Tiga : Penalaran Pascakonvensional


Yaitu : Suatu pemikiran tingkat tinggi dimana moralitas benar-benar
diinternalisasikan dan tidak didasarkan pada standar-standar orang lain.
Seseorang mengenal tindakan-tindakan moral alternatif, menjajaki pilihan-
pilihan, dan kemudian memutuskan berdasarkan suatu kode.

2. Apakah faktor yang mempengaruhi timbulnya seseorang menjadi jahat


dan melakukan kejahatan, dan bagaimana upaya penanggulangannya
suatu kejahatan, sebutkan dan jelaskan?
Jawaban : Dalam usaha mencari dan meneliti sebab-sebab kejahatan dalam
lingkungan masyarakat. Terdapat beberapa teori-teori berbeda dengan teori-
teori lainnya, teori dari aspek sosiologis memiliki alasan-alasan penyebab
kejahatan di dalam lingkungan sosial. Teori-teori penyebab kejahatan dari
aspek sosiologis tersebut dikelompokkan menjadi tiga kategori umum, yaitu :
1. Anomie (ketiadaan norma) atau Strain (keterangan)
2. Cultural Deviance (penyimpangan budaya)
3. Social Control (control sosial)

Menurut walter Lunden. faktor-faktor yang berperan dan gejala yang


dihadapi Negara-negara berkembang saat ini dalam timbulnya kejahatan,
adalah sebagai berikut :

1. Gelombang urbanisai remaja dari desa kekota-kota jumlahnya cukup


besar dan sukar dicegah;

2. Terjadi konflik antara norma adat pedesaan tradisonal dengan norma-


norma baru yang tumbuh dalam proses penggeseran sosial yang cepat,
terutama di kota-kota besar;

3. Memudarnya pola-pola kepribadian individu yang terkait kuat pada


pola kontrol sosial tradisionalnya, sehingga anggota masyarakat
terutama remajanya menghadapi “samarpola” (ketidaktaatan pada pola)
untuk menentukan perilakunya.

upaya penanggulangan kejahatan dapat dilakukan secara preventif dan


represif

1. Upaya preventif dilakukan untuk mencegah terjadinya atau


timbulnya kejahatan yang pertama kali. Mencegah kejahatan lebih baik
daripada mencoba untuk mendidik penjahat menjadi lebih baik kembali,
sebagaimana semboyan dalam kriminologi yaitu usaha-usaha
memperbaiki penjahat perlu diperhatikan dan diarahkan agar tidak
terjadi kejahatan ulang;
2. Upaya represif adalah suatu upaya penanggulangan kejahatan secara
konsepsional yang ditempuh setelah terjadinya kejahatan.
Penanggulangan dengan upaya represif dimaksudkan untuk menindak
para pelaku kejahatan sesuai dengan perbuatannya serta
memperbaikinya kembali agar sadar bahwa perbuatan yang
dilakukannya merupakan perbuatan yang melanggar hukum dan
merugikan masyarakat, sehingga tidak akan mengulanginya dan orang
lain juga tidak akan melakukannya mengingat sanksi yang akan
ditanggungnya sangat berat.

3. Dalam ilmu kriminologi ada teori perkembangan moral manusia yang


disebut moral development theory, teori ini menggambarkan tentang
tahap-tahap perkembangan pikiran/nalar manusia, sebutkan 3 (tiga) teori
tersebut dan jelaskan!
Jawaban : Lawrence Kohlberg membawa teori perkembangan moral yang
didasarkan pada penalaran moral yang merupakan produk rasio atau akal.
Teori Moral Development Kohlberg, terdapat tahapan-tahapan sebagaimana
yang akanpenulis paparkan, dan masing-masing tahapan tersebut memiliki
struktur dan cara berpikir akan persoalan moral.

Dan perkembangan yang dialami seorang anak, akan mencapai tahapan-


tahapan perkembangan moral tertentu dengan melalui tahapan moral yang
sebelumnya. Karena tahapan tersebut merupakan integrasi yang hierarkis.

Ada 3 tahap teori menurut moral development theory :


Tingkat Satu : Penalaran Prakonvensional.
Penalaran Prakonvensional adalah : tingkat yang paling rendah dalam teori
perkembangan moral Kohlberg. Pada tingkat ini, anak tidak memperlihatkan
internalisasi nilai-nilai moral- penalaran moral dikendalikan oleh imbalan
(hadiah) dan hukuman eksternal. Dengan kata lain aturan dikontrol oleh
orang lain (eksternal) dan tingkah laku yang baik akan mendapat hadiah dan
tingkah laku yang buruk mendapatkan hukuman.

Tingkat Dua : Penalaran Konvensional


Penalaran Konvensional merupakan suatu tingkat internalisasi individual
menengah dimana seseorang tersebut menaati stándar-stándar
(Internal)tertentu, tetapi mereka tidak menaati stándar-stándar orang lain
(eksternal)seperti orang tua atau aturan-aturan masyarakat.

Tingkat Tiga : Penalaran Pascakonvensional


Yaitu : Suatu pemikiran tingkat tinggi dimana moralitas benar-benar
diinternalisasikan dan tidak didasarkan pada standar-standar orang lain.
Seseorang mengenal tindakan-tindakan moral alternatif, menjajaki pilihan-
pilihan, dan kemudian memutuskan berdasarkan suatu kode.
4. Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja
yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi Tindakan kriminal.
Sebutkan dan jelaskan sertakan dengan contohnya 3 jenis kenakalan
remaja?
Jawaban : Seiring perkembangan zamannya sekarang ini ada banyak jenis-
jenis kenakalan remaja dari yang paling ringan hingga tergolong bera..
Berikut ini adalah beberapa jenis kenakalan remaja yang ada di lingkungan
sekitar :

1. Memakai Narkoba, Kebanyakan para remaja yang memakai narkoba


bermula dari dorongan rasa keingintahuan yang tinggi sehingga
akhirnya mereka mencoba barang nikotin tersebut. Dalam beberapa
kasus juga para remaja ini dipengaruhi oleh teman dekatnya yang
lebih dulu memakai narkoba.

2. Balapan Liar, Biasanya kenakalan remaja yang satu ini dilakukan oleh
beberapa kelompok tertentu. Kenakalan remaja balapan liar tentu
sangat berbahaya bagi diri sendiri karena dapat merenggut nyawa.
Serta mengganggu lingkungan sekitar.

3. Tawuran, Sejak dahulu, banyak media memberitakan tentang tawuran


antar pelajar. Kenakalan remaja yang satu ini dilakukan oleh kelompok
pelajar dari sekolah tertentu. Kenakalan remaja yang satu ini memang
sedikit mereda akhir-akhir ini, tapi itu tidak bisa dikatakan berhenti
seutuhnya. Mereka yang melakukan tawuran biasanya dilakukan antar
siswa sekolah tertentu dengan berbagai faktor pendukung. Masih
banyak lagi jenis-jenis kenakalan remaja seperti bolos sekolah, minum-
minuman keras, perjudian, bahkan juga ada yang melakukan tindak
penipuan.

5. Frustasi adalah salah satu penyebab utama kenakalan remaja karena tidak
terpenuhinya 4 (empat) kebutuhan pokok (four wishes) remaja, sebutkan
jelaskan empat kebutuhan pokok tersebut!
Jawaban : sebab-sebab timbulnya frustasi tersebut karena tidak dipenuhinya
empat kebutuhan pokok (four wishes) remaja, yaitu adanya kebutuhan untuk
memperoleh rasa aman, kebutuhan untuk memperoleh pengalaman baru
sebagai usaha untuk memenuhi dorongan ingin tahu, petualangan, sensasi,
kebutuhan untuk ditanggapi sebagai pemenuhan dorongan cinta,
persahabatan, serta kebutuhan untuk memperoleh pengakuan yang berupa
status atau prestise.

Anda mungkin juga menyukai