Npm : 2015310158
Kelas : Manajemen V Reg I Cluster II C
Mata Kuliah : Manajemen merek
Ringkasan
Identitas Merek
Identitas merek adalah sesuatu yang bersifat nyata (tangible) dan menarik bagi indera. Kita
dapat melihatnya, menyentuhnya, memegangnya, mendengarnya, bahkan melihatnya
bergerak. Identitas merek memicu pengakuan, memperkuat diferensiasi, dan membuat
pelanggan seakan menjadi bagian dari gagasan besar yang diungkapkan oleh produk tertentu
melalui merk nya.
Agar sebuah perusahaan dapat memiliki brand yang kuat, maka dilakukanlah aktifitas
membangun merk atau dikenal dengan istilah branding.
Branding
Branding adalah sebuah proses yang digunakan untuk membangun kesadaran, menarik
pelanggan baru, dan memperluas loyalitas pelanggan. Sebuah perusahaan tentu saja harus
memiliki keinginan untuk menjadi nomor 1 atau menjadi yang terbaik diantara pesaingnya.
Agar hal itu dapat dicapai, pembangun merek harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip dan
karakter khas dari perusahaan, teguh dan kuat erdiri walaupun diterpa berbagai perubahan
pasar yang tanpa henti, dan memanfaatkan setiap peluang untuk menjadi merek pilihan.
Tipe Branding
Ada 5 tipe dari aktifitas branding, yaitu :
1. Co-Branding
Gambar di atas adalah salah satu contoh dari aktifitas co-branding. Co-branding dikenal juga
sebagai kemitraan merek, mencakup beberapa jenis kolaborasi branding yang biasanya
melibatkan merek setidaknya dua perusahaan.Sperti contih di atas ada dua perusahaan yang
bermitra untuk menciptakan sebuah strategi branding sekaligus strategi pemasaran produk
mereka. Setiap merek dalam aliansi strategis tersebut berkontribusi pada identitasnya sendiri
untuk menciptakan merek yang melebur dengan dukungan logo unik, pengenal merek dan
skema warna.
Dalam co-branding dihasilkan sebuah produk baru sebagai hasil dari kolaborasi dua merk.
Produk baru itu disebut produk co-branded. Produk ini lebih terbatas dalam hal audiens
daripada produk korporat berstandar tunggal. Gambar yang disampaikannya lebih spesifik
sehingga perusahaan harus mempertimbangkan apakah co-branding dapat menghasilkan
manfaat atau tidak.
2. Digital Branding
Digital Branding adalah salah satu konsep Pemasaran yang bisa dilakukan para pebisnis yang
mulai melek akan teknologi. Pemanfaatan teknologi informasi, menjadi satu faktor
bagaimana sebuah trik Digital Branding berhasil dilakukan.
3. Personal Branding
Pada hakekatnya setiap orang mempunyai personal branding, Personal branding tersebut
secara alami menempel pada diri setiap orang baik secara fisik maupun Value (Nilai).
Personal Branding adalah tentang bagaimana seseorang mengembangkan dan
memaksimalkan potensi/ketrampilan diri (skill), perilaku (behaviour) dan memahami nilai
unggul (value) apa yang ingin dilakukan dan ingin dicapai dalam dirinya.
Alami (natural) : seseorang yang dengan alami sudah melakukan personal branding
tanpa disadarinya.
Buatan (by design) : seseorang yang dengan sengaja menciptakan personal
brandingnya untuk mencapai hal tertentu.
4. Cause Branding
Cause Branding adalah bisnis berorintasi laba yang bekerja sama dengan bisnis nirlaba untuk
tujuan tertentu. Sebuah kolaborasi yang saling menguntungkan karena bisnis Nirlaba
menerima dorongan dalam donasi dan bisns berorientasi laba akan menerima dorongan dari
sisi branding.
5. Country Branding
Dari contoh di atas dapat dipahami bahwa Country branding adalah sebuah aktifitas dari
sebuah negra dalam memperkenalkan atau semakin memperkenalkan negranya melalui
potensi yang dimilikinya. Indonesia dalam hal in melakukan AKtifitas Country Branding
melalui Program Wonderful Indonesia. Sebuah program yang disusung oleh Kementrian
Pariwisata Indonesia yang bertujuan tentu saja untuk memperkenalkan segala hal terkait
Indonesia, baik itu keindahan alam, kekayaan tradisi, keramahan penduduk maupun
keragaman kulinernya. Tujuannya selain untuk semakin memperkenalkan Indonesia di mata
dunia juga segaligus untuk meraup oendapatan negara.