Gorbi Marindra
Sebastianus Tannur
Nur qomariyah
Anatomi Telinga
Sudden Deafness
Definisi:
Sudden deafness atau tuli mendadak adalah tuli yang terjadi
secara tiba-tiba. Jenis ketuliannya adalah sensorineural,
penyebabnya tidak langsung dapat diketahui, biasanya terjadi
pada satu telinga. Sebuah kriteria yang umum digunakan untuk
memenuhi syarat untuk diagnosis tuli mendadak ini adalah
gangguan pendengaran sensorineural yang lebih besar dari 30 dB,
lebih dari 3 frekuensi yang berdekatan dan terjadi dalam periode <
3 hari.
EPIDEMIOLOGI DAN INSIDENSI
Ketulian pada tuli mendadak sebagian besar kasus terjadi pada satu telinga
(unilateral) dan hanya 1,7% - 2% kasus terjadi pada dua telinga (bilateral).
Di Amerika Serikat terjadi 5-20 kasus tuli mendadak per 100.000
penduduk pertahun.
Hadjar E melaporkan di sub bagian Neurotologi THT FKUI/ RS Cipto
Mangunkusumo Jakarta pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2001 terdapat
262 pasien tuli mendadak yang merupakan 6,24 % dari seluruh penderita ketulian
dan10% dari tuli sensorineural dan 36% dari penderita tuli akibat kelainan vaskuler.
Tuli mendadak dapat mengenai semua golongan usia, walaupun pada beberapa
penelitian, hanya sedikit ditemukan pada anak-anak dan lansia. Puncak insidensi
muncul pada usia 50an
ETIOLOGI DAN FAKTOR PREDISPOSISI
Vaskular
Perubahan mikrosirkulasi
Penyakit sel sabit
Obat-obat ototoksik
Streptomisin
Dihidrostreptomisin
Gentamisin
Vancomysin
Asetazolamid
Furosemid
Zat Kimia
Karbon monoksida
Alkohol
Kalium bromat
PATOGENESIS
Angiogenesis
Hiperoksigenasi
Osteogenesis
Microbiological
Imunologi
Menurunkan inflamasi
Vasokonstriksi
Reduksi gelembung udara
Perbaikan jaringan
INDIKASI TERAPI HBO
Barotrauma
Keracunan oksigen
Kejang
Decompression sickness
Identitas
Nama : An. ST
Umur : 11 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Kupang Jaya Surabaya
Masuk Terapi HBO : 23 juli 2015
HBO ke1
RPS
Pasien mengeluh pendengaran di telingan sebelah kanan mengalami
penurunan, penurun tidak diketahui secara perlahan atau mendadak
sejak kurang lebih 2 bulan yang lalu.
Tidak pernah mendengar suara terlalu keras, menggunakan
headset/pengeras suara disangkal, membersihkan telingan seminggu
1x menggunakan cutton bud, nyeri kepala (-), mual (-), muntah (-),
demam (-) , riwayat trauma disangkal.
Kegiatan ekstrakulikuler : renang.
Anamnesa
Keluhan Utama :
Pendengaran telinga kanan menurun
Keluhan tambahan : -
Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit Paru (-), asma (-)
Kejang (-)
Riwayat Pemakaian Obat: -
Riwayat Alergi: -
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Baik
TB : 150 cm, BB : 37 kg, Status gizi : baik
Vital sign : Tensi : 120/60 mmHg
Nadi : 110 x/menit
RR : 21 x/menit
T : 36,5 C
Kepala : A/I/C/D : -/-/-/-
Mata : Reflek pupil +/+, bulat isokor
Telinga : serumen (-), darah (-), nyeri (-), berdengung (-)
Hidung : sekret (-)
Mulut (gigi) : dbn
Leher : Pembesaran KGB (-), deviasi trakea (-)
- Thorax : Cor : S1S2 tunggal, m/g : -/-
-Pulmo : I : Gerak nafas simetris
P : Fr. raba simetris
P : Sonor
A : Ves/ves, Rh/Wh : -/-
- Abdomen: I : Soepel - Ekstrimitas : AH : + +
P: Nyeri tekan (-) + +
P: Thympani Edema :- - A : BU (+) normal
Status Lokalis
Telinga kanan dbn
Gigi lubang (-)
Pemeriksaan penunjang - audiometri
DIAGNOSIS KERJA
Sudden deafness dextra
PLANNING
Planning terapi
terapi HBO
HUBUNGAN TERAPI HBO DENGAN SUDDEN
DEAFNESS
Fungsi dari terapi HBO adalah HBO dapat meningkatkan tekanan oksigen
pada telinga dalam. Penelitian yang dilakukan oleh Lamm dkk (1988),
dengan memasukkan mikroelektroda yang sensitif oksigen pada telinga
dalam binatang coba. Peningkatan dari suplai oksigen ini dapat
memperbaiki keadaan hipoksia pada telinga dalam. Selain itu terapi HBO
juga meningkatkan hemorrheologi (Matieu et all 1984) dan ikut berperan
dalam meningkatkan mikrosirkulasi. Terapi HBO tidak hanya menurunkan
HCT dan viskositas dari darah, tetapi juga meningkatkan elastisitas dari
eritrosit.
Terapioksigen hiperbarik telah diterapkan sebagai terapi tambahan
dalam kasus tuli mendadak. Terapi ini memberikan oksigen 100% dalam
tekanan lebih dari 1 ATA. Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan
oksigenasi koklea dan perilimfe, sehingga diharapkan dapat
menghantarkan oksigen dengan tekanan partialnya yang lebih tinggi ke
jaringan, terutama koklea yang sangat peka terhadap keadaan iskemik.
Terapi oksigen hiperbarik memiliki efek yang kompleks pada imunitas
tubuh, transport oksigen dan hemodinamik, peningkatan oksigen
normal pejamu terhadap infeksi dan iskemia, serta mengurangi hipoksia
dan edema.17
Penelitian yang melibatkan 1100 pasien dari 8 kali penelitian,
menyetujui hasil dari evaluasi kasus sebelumnya yang melibatkan 7280
pasien dalam 19 kali penelitian dengan tuli mendadak. Setelah terapi
biasa tidak efektif (termasuk penggunaan plasmaexpander,
hemodilusi, kortison, dll), pemberian terapi tambahan HBO memiliki
peningkatan efektifitas sebanyak 50% pada pasien dengan hearing
loss sekitar 20dB atau lebih. Sekitar 11 pasien sembuh sempurna.
Penggunaan HBO dengan waktu jeda lebih dari 3 bulan dapat
mengurangi kemungkinan keberhasilan sebanyak 30%. Semua peneliti
menyetujui bahwa hasil terapi HBO lebih baik pada onset awal
kehilangan fungsi pendengaran tersebut.10
Terima Kasih
Gorbi, Sebastian, Ria