Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KHUSUS

PENGKAJIAN RESEP

Disusun Oleh:

HURRYATUL FIKRI.R
NPM. 31161015

PROGRAM DIPLOMA III FARMASI


FAKULTAS FARMASI
SEKOLAH TINGGI FARMASI BANDUNG
2016
1. KELENGKAPAN ADMINISTRASI & SKRINING RESEP

Dr.SOESENO HADI
PRAKTEK UMUM
KIMIA FARMA 14
Jl. Cihampelas No. 7 Bandung
Hp. 08122354750 / 087021316268

Tgl : 28/3/2019

R/ metformin NO X
S 3 dd 1

Pro : Tn. Iqbar


Umur/berat badan: 66 thn / -
Alamat :-

1.1. Kelengkapan Administrasi

Ada (√)
Komponen Resep Keterangan
Tidak ada (-)

Nama dokter √ dr. Soeseno Hadi

SIP dokter - Perlu Konfirmasi kembali

2
Alamat dokter √ Jl. Cihampelas No. 7 Bandung
Tanggal penulisan resep √ Bandung, 28 Maret 2019
Tanda tangan/ Paraf dokter - Tidak ada

Nama pasien √ Tn. Iqbar

Alamat pasien - -

Umur pasien √ 66 tahun

Jenis Kelamin √ Laki-laki

Berat badan - Tidak ada

Nomor telepon Pasien - Perlu konfirmasi kepada pasien

1.2. Kelengkapan resep

Jumlah Obat
Nama Obat Potensi Obat Aturan Pakai
yang diminta

Metformin 500 mg Tidak ada (perlu Sehari 2x1 kapsul, 10 kapsul


konfirmasi pada saat makan 2
kembali kepada sampai 3 suap lalu
dokter, jika tidak lanjutkan makan
ada memakai
dosis lazim).

2. KESESUAIAN FARMASETIKA
2.1. Metformin 500 mg
a. Bentuk sediaan : Kapsul
b. Komposisi : Tiap kapsul mengandung 500mg; 850 mg
c. Kekuatan : 500mg; 850 mg
d. Dosis :

3
 Dosis awal : 500 mg oral dua kali sehari atau 850 mg oral sekali sehari. Dosis
dapat dinaikkan setiap 1 minggu sesuai toleransi.
 Dosis maksimum: 3000 mg per hari

e. Stabilitas : Stabil
f. Inkompatibilitas : -
g. Kemasan : Dus 10 strip x 10 tab 500 mg; Dus 10 strip x 10 tab 850
mg
a. Penyimpanan :Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari
cahaya, pada suhu 15-30°C
h. Cara Penggunaan :
Harus dengan resep dokter.Jangan menambahkan atau mengurangi dosis
tanpa izin dokter. Dikonsumsi pada saat sedang makan 2 suapan sampai 3
suapan kemudian minum obat metformin dan dilanjutkan kembali
makannya sampai habis.

4
3. ASPEK KLINIS
3.1. Metformin 500mg

Golong Obat keras


an Obat

Indikasi Digunakan sebagai monoterapi atau sebagai tambahan untuk diet dan
olahraga untuk pengobatan DM tipe 2 (noninsulin-dependent) pada
pasien yang hiperglikemia yang tidak dapat dikontrol hanya dengan
diet dan olahraga.NIDDM yang gagal dikendalikan dengan diet
sulfonil urea, terutama pada pasien yang gemuk, (ISO
FARMAKOTERAPI 2009 hal 33), Atau Digunakan sebagai terapi
lini kedua dalam kombinasi dengan satu atau lebih obat antidiabetes
oral atau insulin sebagai tambahan untuk diet dan olahraga pada pasien
dengan diabetes mellitus tipe 2 di antaranya kontrol glikemik yang
tidak dapat dicapai dengan obat antidiabetik monotherapy yang
lain.(WWW. DRUGS.COM)

Penyeb Diabetes tipe 2, dikenal juga sebagai adult-onset diabetes atau diabetes
ab yang tidak bergantung pada insulin adalah kondisi ketika tubuh Anda
memiliki insulin yang cukup tapi tidak mampu menggunakannya
Penyaki
dengan benar. Penyakit ini berbeda dengan diabetes tipe 1, di mana
t pankreas tidak dapat memproduksi insulin.Dalam diabetes tipe 2,
pankreas sebetulnya bekerja secara normal tetapi entah bagaimana sel
dalam tubuh tidak dapat menggunakan glukosa di dalam darah sebagai
sumber energi. Seiring dengan berjalannya waktu, glukosa di dalam
darah Anda semakin melonjak naik sehingga akan membahayakan
tubuh.Sekitar 90 hingga 95 persen pasien diabetes didiagnosis dengan
diabetes tipe 2. Penyakit ini seringnya menyerang di usia dewasa,
dengan usia 40 tahun atau lebih. Namun risiko terserang diabetes tipe
2 dapat meningkat dengan adanya obesitas di masa kanak kanak

5
Kontra Gangguan fungsi ginjal atau hati, predisposisi asidosis laktat, gagal
Indikasi jantung, infeksi atau trauma berat, dehidrasi, alkoholisme, wanita
hamil dan menyusui ( ISO FARMAKOTERAPI 2009 Hal 33)

Efek Mual, muntah, anoreksia, dan diare yang selintas, asidosis laktat,
Sampin gangguan p[enyerapan vitamin B12 (ISO FARMAKOTERAPI 2009
Hal 33)
g

Interaks Interaksi Metformin dengan :


i Obat 1.Alkohol

Alkohol mempotesiansi efek metformin pada metabolisme laktat.


Peringatkn pasien tidak menggunakan alkohol selama konsumsi
metformin

2.obat kationik
(amilorid,digoksin,morfin,prokamamid,kinidin,kinin,ranitidin,trimetre
n,trimetroprim,vankomisin)

Obat kationik yang di eliminasi melalui ginjal potensial berinteraksi


dengan metformin dengan berkompetisi pada sistem sekresi/transport
tubular, kadar metformin, dapat meningkat, kadar metformih harus
dimonitor dan pengaturan dosis)

3.simetidine

Simetidin meningkatan kadar puncak plasma metformin 60% dan UC


40% terjadi hambatan eksresi metformin

4.furosemid

Furosemid meningkatan kadar plasma metformin, Cmax meningkat


22% dan AUC 15% PERUBAHAN EKSRESI RENAL TIDAK
SIGNIFIKAN, c MAX dan AUC furosemid lebih rendah 31 dan 12%,
t ½ terminal turun 32% tanpa perubahan signifikan pada klirens renal
furosemid

6
4. Zat kontras Iodin

5.Nipedipine

6. Gliburid (Lih. ISO FARMAKOTERAPI 2009 HAL 33)

Mekani Bekerja menghambat glukoneogenesis dan meningkatkan penggunaan


sme glukosa di jaringan (ISO FARMAKOTERAPI 2009 hal 33)

Perhatia Sebelum menggunakan obat tertentu, pertimbangkan risiko dan


manfaatnya terlebih dahulu. Ini adalah keputusan yang harus dibuat
n
Anda dan dokter Anda. Untuk Metformin, perhatikan hal berikut:

Alergi
Beri tahu dokter jika Anda mengalami reaksi tak biasa atau alergi pada
obat ini atau obat lain. Beri tahu dokter juga jika Anda memiliki alergi
tipe lain seperti pada makanan, pewarna, pengawet, atau alergi hewan.
Untuk produk tanpa resep, baca label pada kemasan secara saksama.

Anak-anak
Studi lebih lanjut mengenai hubungan antara umur dan efek dari
metformin pada anak belum ditemukan. Keamanan dan efisien dari
obat belum ditentukan.

Lansia
Belum ada studi mengenai penggunaan obat ini pada lansia dengan
masalah umur yang dapat membatasi kegunaan metformin pada orang
tua.

7
4. PERHITUNGAN DOSIS
4.1. Metformin 500 mg
Pada resep tidak dicantumkan kekuatan dosis dari metformin, maka
ditentukan kekuatan dosis yang dipakai berdasarkan dosis lazimnya yaitu
metformin 500 mg
Dosis pada resep : 500 mg
Cara penggunaan :Sehari 2x1 kapsul, malam mau tidur, pada
saat makan
Dosis 1x minum : 500 mg
Dosis 1 hari : 1000 mg
Dosis maksimal : 1000 mg
Kesimpulan : Dosis Metformin 500 mg tidak melebihi
dosis maksimal, sehingga aman untuk
digunakan pada dosis tersebut

5. PENYIAPAN OBAT
Menurut Permenkes No. 74 Tahun 2016 tentang pelayanan kefarmasian
di Apotek, proses penyiapan obat adalah proses menyiapkan obat sesuai dengan
permintaan resep, diantaranya :
- Menghitung kebutuhan jumlah obat sesuai dengan resep.
- Mengambil obat yang dibutuhkn pada rak penyimpanan dengan
memperhatikan nama obat, tanggal kadaluwarsa dan keadaan fisik obat.
a) Peracikan
Di dalam resep ini tidak diperlukan peracikan obat.
b) Etiket
Menurut Permenkes No. 74 Tahun 2016 tentang pelayanan kefarmasian
di Apotek, pemberian etiket sekurang-kurangnya meliputi :
- Warna putih untuk obat dalam/oral
- Warna biru untuk obat luar/sistemik

8
c) Kemasan Obat Yang Diserahkan
Menurut Permenkes No. 74 Tahun 2016 tentang pelayanan kefarmasian
di puskesmas, obat dimasukkan ke dalam wadah yang tepat dan terpisah
untuk obat yang berbeda untuk menjaga mutu obat dan menghindari
penggunaan yang salah.

5.1. Penyiapan Obat


Untuk resep di atas dikemas dalam zipper bag yang telah ditempel etiket,
dimana obat yang dimasukkan harus sesuai dengan nama obat dietiket.Untuk
resep diatas maka dibuat etiket sebagai berikut:
1. Metformin 500 mg
- Siapkan Metformin 500mg sebanyak 10 kapsul
- Masukkan ke dalam wadah yang bertuliskan cara penggunaan obat

Apotek Kimia Farma 14


Jl. Cihampelas No. 7 Bandung
Telp. (O22) 4201596 / 4204994
Apoteker : Risnafiani AR, S.Farm,. Apt.
Sipa : 19940327/SIPA_32.73/2018/2362
No :42 Tanggal : 28 Maret 2019

Tn. Iqbar
Sehari 2x1 kapsul,
Selagi makan

Metformin 500 mg 10 Kapsul


Semoga lekas sembuh

Harus Dengan Resep Dokter

- Tempelkan Etiket & Label NI

9
- Kemas rapih dan berikan kepada pasien

5.2. Penyerahan Obat


Menurut Permenkes No. 74 Tahun 2016 tentang pelayanan
kefarmasian di Puskesmas, setelah penyiapan obat dilakukan hal berikut :
1. Sebelum penyerahan obat kepada pasien, harus dilakukan pemeriksaan
kembali mengenai penulisan nama pasien pada etiket, cara penggunaan
serta jenis dan jumlah obat ( kesesuaian antara penulisan etiket dengan
resep )
2. Memanggil nama pasien
3. Memeriksa ulang alamat dan identitas pasien
4. Memeriksa obat disertai dengan Pemberian Informasi Obat ( PIO ):

• R/ Metformin 500 mg diminum 2 kali sehari pada saat makan

5. Penyerahan obat kepada pasien dilakukan dengan cara yang baik,


mengingat pasien dalam kondisi tidak sehat yang memungkinkan emosi
pasien tidak stabil
6. Membuat salinan resep sesuai dengan resep aslinya dan diparaf oleh
Apoteker ( bila perlu )
7. Menyimpan resep pada tempatnya
8. Apoteker membuat catatan pengobatan pasien dengan menggunakan
formulir.

6. INFORMASI OBAT

Skenario Konseling
Di Kimia Farma Tn.Sinar datang untuk pengambilan resep dari dokter poli
umum , setelah mengantri Tn.Iqbar dipersilahkan masuk ke ruangan untuk
diberikan PIO (Pelayanan Informasi Obat) agar terciptanya penggunaan obat yang
rasional.
TTK : Selamat siang.Bapak silahkan duduk perkenalkan saya petugas
hari ini nama saya Fikri.

10
Tn.Iqbar : Terima Kasih kak ( pasien duduk)

TTK : Baik Pak ada beberapa hal yang ingin saya informasikan kepada
bapak, resep atas nama Tn. Iqbar apakah untuk Bapak sendiri?

Tn.Iqbar : Iya kak, resep itu buat saya sendiri.

TTK : Baik Pak, (Melihat resep, mencocokan resep dengan obat yang
telah disiapkan)

TTK : Baiklah, sebelumnya boleh saya tahu apa saja keluhan yang
Bapak rasakan?

Tn. Iqbar : Jadi gini kak kan kata dokter saya punya penyakit terkena
penyakit Diabetes Militus nah kata dokter nya.

TTK : Oh gitu bapak ,mohon maaf bapak dokter sudah menjelaskanapa


saja kepada bapak?

Tn. Iqbar : Iyah kak kata dokter saya harus suka mengurangi makan yang
manis manis

TTK : Apakah Bapak masih suka minum teh?

Tn.Iqbar : Iya kak, saya suka sekali minum teh soalnya istri saya selalu
menyediakan setiap pulang kerja.

TTK : Baik pak, nanti tehnya kalo bisa jangan pakai gula ya pak soalnya
itu kurang bagus buat bapak kalo bisa kalo minum teh atau kopi
jangan pakek gula ya pak.

Tn.Iqbar : iyah kak.

TTK :Baik bapak, saya minta perhatiaannya sebentar ya. Jadi, Bapak
menerima 1 macam obat yaitu Metformin. Yang Kapsul ini
namanya Metformin 500 mg diminumnya 2 kali sehari. Waktunya
bisa di konsumsi saat makan berlangsung jadi makan terlebih
dahulu 2 atau 3 suap setelah itu konsumsi obat ini setelah itu di

11
lanjutkan kembali makan sampai habis, obat metformin di gunakan
sehari dua kali satu tablet apakah Bapakdapat memahami ini? Apa
penjelasan saya cukup jelas?

Tn.Iqbar : Sudah kak, Sudah cukup jelas.

TTK :Baik pak saya anggap Bapak sudah paham dan mengerti mengenai
penggunaan obat-obat yang akan digunakan. Saya sarankan Bapak
untuk mengkonsumsi makanan yang kaya serat ya Pak, Untuk
memulai hari hendaknya memakan makanan yang sehat, dan
hindari dulu ya dari makanan yang manis dulu ya pak dan saya
saran kan bapak makan makan sayuran hijau. Bapak juga harus
olahraga ya pak trus jaga pikirannya jangan sampai strees kalo cape
istirahat jangan dipaksa ya pak jangan dipaksa kalo kerja, kalo
bapak ngerokok di stop dulu ya pak rokoknya kalo engga kurangin
aja biar cepat sehat. Apakah ada hal lain yang ingin bapak tanyakan
lagi mengenai obat ini?

Tn.Iqbar : Baiklah kak, saya akan coba memperbaiki pola makan saya.
Sepertinya sudah tidak ada lagi kak, semua sudah cukup jelas.
Terimakasih banyak kak atas informasinya.

TTK : Sama-sama Bapak. Jika ada apa-apa selama pemakaian obat


bapak bisa tanyakan kepada saya.Sebelum pulang boleh saya minta
dan no. Tlp bapak untuk memudahkan kami apa bila ada informasi
tambahan.

Tn.Iqbar : Boleh boleh kak. No Hp. 081xxxxxxx

TTK : Terima kasih Bapak atas waktunya, ini obatnya, Semoga lekas
sembuh pak.

Tn.Iqbar : Iya sama-sama kak, terima kasih kembali

12
13
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka


Utama.
DiPiro, J.T. 2005. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, 7ed. Joseph
T. DiPiro, New York: McGraw-Hill
Dorland, Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland.Edisi 29.Jakarta:EGC.
Ikatan Apoteker Indonesia. 2010. ISO Informasi Spesialite Obat Indonesia,
Volume 46 – 2011 s/d 2012. Jakarta : PT ISFI.
Lacy Charles F., Lora L. Amstrong, Morton P. Goldman, Leonard L. Lance. 2007.
Drug Information Handbook ed 17th. Lexi comp: Ohio.
PERKI. 2013. Pedoman Tatalaksana Dislipidemia. Tersedia di:
http://www.inaheart.org/upload/file/Pedoman_tatalksana_Dislipidemia.pdf.
[Diakses pada tanggal 18 Desember 2015].
Pharmaceutical Care Untuk Pasien Penyakit Arthritis Rematik. 2006. Direktorat
Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan Departemen Kesehatan.
Sukandar E. Y., Andrajati R., Sigit., Adnyana K., Setiadi A. P., Kusnandar, 2008.
ISO Farmakoterapi jilid 1. Ikatan Apoteker Indonesia, Jakarta
Sukandar E. Y., Andrajati R., Sigit J., Adnyana K., Setiadi A. P., Kusnandar,
2011. ISO Farmakoterapi jilid 2. Ikatan Apoteker Indonesia, Jakarta.
Tjay T.H. dan Rahardja, K., 2009, Obat-obat Penting: Khasiat, Penggunaan dan
Efek-efek Sampingnya, PT Gramedia, Jakarta.
Tatro, David S. 2003. A to Z Drug Facts.St. Louis : Facts and Comparisons.
www.drugs.com

14

Anda mungkin juga menyukai