Anda di halaman 1dari 14

RESUME RESEP

PRAKTEK KERJA LAPANGAN


APOTEK BUANA & SOPUTAN MEDIKA

DESAK PUTU DEYA ARMYTA


NIM : 161178

PROGRAM D-III FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2019
I. SKRINING RESEP
Kelengkapan resep :

Kelengkapan Resep Ada Tidak Ada


Nama √
Identitas Dokter/ SIP √
Rumah Sakit
Alamat praktek √
No Telp √
Tempat ditulisnya √
Inscription Resep
Tanggal Resep √
Invecatio Tanda R/ √
Nama obat
Praescriptio √
Jumlah obat √

Signature Aturan pakai √

Subscription Paraf dokter √


Nama √
Identitas pasien Alamat √
Umur √
BB √

Dari data-data yang tertera pada tabel di atas, diketahui bahwa resep tersebut termasuk
resep tidak lengkap, karena tidak mencantumkan kelengkapan resep seperti identitas pasien
(berat badan pasien). Pencantuman berat badan pasien sangat penting untuk menghindari
terjadinya medication error, dimana informasi tersebut diperlukan untuk memastikan kesesuaian
bentuk sediaan dan dosis yang diberikan kepada pasien.
I. INFORMASI OBAT
A. Clindamycin
Komposisi : Clindamycin 300 mg
1. Pabrik : OGB dexa
2. Distributor : Buana Saraswati
3. Farmakologi : Clindamycin adalah antibiotik turunan linkomisin yang mempunyai
aktivitas bakteriostatik terutama terhadap bakteri aerob gram positif dan anaerob.
Clindamycin bekerja dengan menghambat sintesa protein dengan cara mengikat
gugus. 50S sub unit ribosom bakteri.
(sumber : brosur obat Clindamycin 300 mg)
4. Indikasi : Penggunaan pengobatan infeksi bakteri yang rentan, terutama yang
disebabkan oleh anaerob, streptokokus, pneumokokus, dan stafilokokus, penyakit
radang panggul. (Drug Information Handbook, 2012)
5. Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap Clindamycin atau linkomisin. Pasien dengan
diare. (sumber : brosur obat Clindamycin 300 mg)
6. Efek samping : Mual, muntah, sakit perut ringan, nyeri sandi, ruam atau gatal
ringan, nyeri hati. (Drug Information Handbook, 2012)
7. Dosis : Dewasa 150-450 mg setiap 6-8 jam, maximum 1,8gram/hari. (Drug
Information Handbook, 2012)
8. Perhatian dan peringatan : Keamanan penggunaan pada wanita hamil dan menyusui
belum diketahui dengan pasti, hati-hati penggunaannya pada penderita kerusakan
hati atau ginjal yang berat, Selama penggunaan jangka panjang perlu dilakukan
pemeriksaan hematologi, fungsi hati dan ginjal. (Drug Information Handbook,
2012)
B. Paracetamol
Komposisi : Paracetamol 500 mg
1. Pabrik : Bernofarm
2. Distributor : WBC
3. Farmakologi : Paracetamol atau acetaminophen adalah obat yang mempunyai efek
mengurangi nyeri (analgesic) dan menurunkan demam (antipiretik). Paracetamol
mengurangi nyeri dengan cara menghambat implus/rangsang di perifer. Parasetamol
menurunkan demam dengan cara menghambat pusat pengatur panas tubuh di
hipotalamus. (sumber : brosur obat Paracetamol 500 mg)
4. Indikasi : Meringankan rasa sakit pada keadaan sakit kepala, sakit gigi dan
menurunkan demam (ISO, 2017)
5. Kontraindikasi : Penderita gangguan fungsi hati yang berat. Penderita hipersensitif
terhadap paracetamol. (ISO, 2017)
6. Efek Smping : Reaksi hipersensitifitas, penggunaan jangka lama dan dosis besar
menyebabkan kerusakan hati. (ISO, 2017)
7. Dosis : Dewasa dan anak di atas 12 tahun : 1 tablet 3-4 kali sehari.
Anak-anak 6-12 tahun : ½ -1 tablet 3-4 kali sehari.
(Drug Information Handbook, 2012)
8. Perhatian dan peringatan : Bagi wanita hamil dan menyusui sesuaikan dengan anjuran
dokter. Harap berhati-hati bagi penderita gangguan ginjal, gangguan hati, malanutrisi,
dehidrasi, dan orang yang sering mengkonsumsi minuman keras (alcohol). Untuk
anak-anak pastikan dosis diberikan dengan umur. Jika ragu hubungi dokter.
(Drug Information Handbook, 2012)
C. Dexametason
Komposisi :Dexametason 0,5 mg
1. Pabrik : PT.Sanbe Farma
2. Distributor : PT. Bina San Prima
3. Farmakologi : Dexametason merupakan kelompok obat kortikosteroid. Obat ini
bekerja dengan cara mencegah pelepasan zat-zat di dalam tubuh yang menyebabkan
peradangan. (Drug Information Handbook, 2012)
4. Indikasi : Diindikasikan untuk pengobatan inflamasi dalam berbagai penyakit
termaksud alergi, dermatologi, endocarina, inflamasi. (ISO, 2016)
5. Kontraindikasi : Penderita yang hipersensitif terhadap dexametason, penderita infeksi
jamur sistemik, serebral malaria. (ISO, 2016)
6. Efek Smping : Pengobatan yang berkepanjangan dapat mengakibatkan efek katabolic
steroid seperti kehabisatn protein, osteoporosis, dan penghambatan pertumbuhan
anak. Nafsu makan jadi bertambah dan berat badan berlebih sering terjadi. (Drug
Information Handbook, 2012)
7. Dosis :
Dewasa dan anak di atas 12 tahun : 0,75-9mg/hari dalam dosis terbagi setiap 6-12
jam.
Anak-anak 6-12 tahun : 0,08-0,3mg/hari atau 2,5-10mg/m2/hari dalam dosis terbagi
setiap 6-12 jam (Drug Information Handbook, 2012)
8. Perhatian dan peringatan : Hati-hati penggunan pada pasien dengan sakit thyroid,
penyakit jantung, diabetes,glikoma, katarak. (ISO, 2016)
II. ANALISIS RESEP

Nama obat Kandungan Indikasi


Clindamycin kapsul Clindamycin 300 mg Antibiotika
Paracetamol Paracetamol 500mg Analgetik

Dexametason Dexametason 0,5 Antiinflamasi

Berdasarkan analisis resep diatas diduga pasien mengalami nyeri disertai pembengkakan
pada gusi. Dalam resep tertulis Clindamycin kapsul 300 mg yang mengandung
clindamycin HCL monohidrat yang digunakan sebagai antibiotik. paracetamol 500mg
sebagai analgetika dan dexametason 0,5 sebagai antiinflamasi.

Penilaian Pengobatan Rasional oleh Farmasis

Penggunaan obat dapat dikatakan rasional apabila sesuai dengan indikasi penyakit
pasien, tersedia dengan harga terjangkau, diberikan kepada pasien dengan dosis yang
tepat, cara pemberian yang tepat, interval waktu pemberian dan lama waktu pemberian
yang tepat, obat yang sampai kepada pasien harus efektif, dengan mutu terjamin dan
aman. Selain itu, seorang farmasis hendaknya mewaspadai efek samping yang timbul dari
obat yang diberikan. 4T 1W merupakan panduan yang digunakan untuk dapt menilai
suatu terapi pengobatan kepada pasien dapat dikatakan rasional atau tidak. 4T 1W
meliputi:

a. Tepat Indikasi
Berdasarkan penilaian terhadap indikasi dari masing-masing obat yang dituliskan dalam
resep diatas, pasien mengalami nyeri disertai pembengkakan pada gusi akibat infeksi dari
bakteri.
b. Tepat Obat
Tepat obat meliputi keamanan farmasetik dan keefektifan. Pasien diberikan clindamycin
300 mg dalam bentuk kapsul, paracetamol 500mg dalam bentuk tablet, dan dexametason
dalam bentuk tablet karena pasien merupakan pasien dewasa akan lebih mudah untuk
mengkonsumsi obat dalam bentuk tablet atau kapsul.
c. Tepat Pasien
Tepat pasien adalah tidak adanya kontra indikasi dan kemungkinan efek yang tidak
diinginkan minimal dan obat diterima oleh pasien. Obat yang diresepkan sudah tepat.
Bentuk sediaan yang diberikan berupa tablet dan kapsul, dalam penggunaannya sediaan
tablet dan kapsul mudah ditelan oleh orang dewasa.
d. Tepat Dosis
Nama Obat Dosis obat dalam Aturan pemakaian keterangan
literature dalam resep
Clindamycin 300 Dewasa infeksi serius 3 kali sehari 100 Masih masuk
mg : 150 – 300 mg tiap 6 mg rentang terapi
jam. 1 kali : 100 mg
Anak – anak infeksi Sehari : 300 mg
berat : 8-16 mg/kg
BB terbagi dalam 3-4
dosis.
Paracetamol Dosis maksimal 3 kali sehari 1 Masuk
500mg akumulasi tablet rentang terapi
paracetamol adalah 4
gram dalam sehari. 1 kali : 500 mg
Sehari : 1500
mg/1,5gr
Dexametason 0,5 Anak-anak 0,08-0,3 3 kali sehari 1 Masuk
mg/kg/hari atau tablet rentang terapi
2,5=10 mg/m2/hari 1 kali : 0,5 mg
dalam dosis terbagi Sehari : 1,5 mg
6-12 jam
Dewasa 0,75-9
mg/hari dalam dosis
terbagi setiap 6-12
jam.

Berdasarkan perhitungan dosis diatas dapat disimpulkan bahwa dosis obat yang dipakai
masih pada rentang terapi yang tercantum pada literature.
e. Waspada efek samping
Efek samping yang sering terjadi dari obat-obatan yang diresepkan diatas patut
diwaspadai oleh pasien diantaranya :
1. Waspada efek samping clindamycin capsul 300mg : diare, mual, muntah, sakit
perut, ruam kulit.
2. Waspada efek samping paracetamol 500mg tablet : jika digunakan berlebih akan
mengakibatkan gangguan fungsi hati
3. Waspada efek samping Dexamethason 0,5mg tablet : sakit kepala, vertigo, dan jika
digunakan sebagai obat yang berkepanjangan akan mengakibatkan efek ketabolik
steroid sperti : kehabisan protein osteoporosis, dll.

Jadi dapat disimpulkan peresepan obat diatas adalah rasional. Ini dilihat dari komponen-
komponen rasionalitas pengobatan. Dimana peresepan diatas memenuhi beberapa
komponen rasionalitas.

III. FARMAKOEKONOMI

Analisis farmakoekonomi yang biasa digunakan dalam analisa resep adalah CMA (Cos
Minimalization Analysis) yang merupakan teknik analisis ekonomi untuk membandingkan
pilihan obat (intervensi kesehatan) atau lebih yang memberikan hasil (outcome) kesehatan
setara untuk mengidentifikasi pilihan yang menawarkan biaya lebih rendah.
Pada resep diatas, obat Clindamycin (antibiotik), paracetamol (analgetik) dan
dexamethasone (antiinflamasi) merupakan obat generik, dimana obat generik memiliki harga
paling murah dibandingkan dengan obat merk dagang.

Nama Sediaan Kekuatan Sediaan Bentuk Sediaan Harga


Clindamycin 300 mg Kapsul Rp 17.000 / strip
Paracetamol 500 mg Tablet Rp 2000 / strip
Dexamethason 0,5 mg Tablet Rp 3000/ strip

Total Rp 27.000
IV. PERACIKAN OBAT
A. Bahan-bahan yang diperlukan :
1. Clindamycin kapsul 300mg
2. Paracetamol 500 mg tablet
3. Dexamethason 0,5 mg
B. Alat yang diperlukan :
1. Klip obat
2. Etiket putih
C. Cara Penyiapan:

1. Diterima resep yang diberikan oleh pasien.


2. Dilakukan skrining resep. Jika resep tidak lengkap bisa berkosultasi dengan dokter
penulis resep ataupun menggali informasi langsung dari pasien pembawa resep.
3. Dilakukan pengecekan resep apakah obat yang tertera pada resep tersedia di apotek
atau tidak.
4. Kemudian dicek harga obat dalam resep.
5. Di informasikan kepada pasien.
6. Jika pasien setuju, diambil dan disiapkan obat sesuai dengan jumlahnya.
7. Dibuat Etiket
1. Clindamycin kapsul 300 mg

Apotek Soputan Medika


Jl. Gn Soputan No. 3 Denpasar-Bali
Apoteker: Ni Luh Gede Lisnawati, S.Farm.,Apt
SIPA: 446/Dikes/027.V.SIPA/2014
SIA: 44/11/2554/DB/BPPTSP&PM/2014
No. 1 Denpasar, 19/01/2019
Made Roka (64 th)
Diminum 3 x sehari 1 kapsul , setiap 12 jam
Antibiotik
(Diminum sampai habis)
Sebelum / sesudah makan
Ttd
TTK

2. Paracetamol 500 mg tablet


Apotek Soputan Medika
Jl. Gn Soputan No. 3 Denpasar-Bali
Apoteker: Ni Luh Gede Lisnawati, S.Farm.,Apt
SIPA: 446/Dikes/027.V.SIPA/2014
SIA: 44/11/2554/DB/BPPTSP&PM/2014
No. 1 Denpasar, 30/01/2019
Made Roka (64 th)
Diminum 3 x sehari 1 tablet, setiap 8 jam

Sebelum / sesudah makan


Ttd
TTK
3. Dexamethason 0,5 mg tablet

Apotek Ayudia Farma


Jl. Padma No. 44 Denpasar-Bali
Apoteker: Made Asmarani Dira, S.Farm.,Apt
SIPA: 446/Dikes/206.XI.SIPA/2012
SIA: 44/6/1184/DT/DISPER/2013
No. 1 Denpasar, 30/01/2019
Made Roka ( 64 th)
Diminum 3 x sehari 1 kaplet, setiap 8 jam

Sebelum / sesudah makan


Ttd
TTK

8. Masukkan obat-obat tersebut ke dalam klip obat sesuai dengan etiketnya masing-
masing
9. Obat-obat tersebut diberikan kepada apoteker untuk di periksa kembali , kemudian
obat langsung diserahkan kepada pasien.

V. PENYERAHAN DAN KIE


1. Pasien diberikan 3 (tiga) jenis obat yaitu clindamycin 300mg kapsul sebagai
antibiotika, paracetamol 500 mg untuk pereda nyeri, dexpasien diberikan
informasi mengenai cara pamethason 0,5 mg sebagai antiinflamasi, penggunaan
obat-obat tersebut.
a. Clindamycin kapsul 300 mg
Diminum 3 kali sehari 1 kapsul tiap 8 jam, dan dihabiskan.
b. Paracetamol 500 mg tablet.
Diminum 3 kali sehari 1 tablet tiap 8 jam.
c. Dexamethason 0,5 mg tablet
Diminum 3 kali sehari 1 tablet tiap 8 jam.
2. Pasien diminta untuk meminum obat sesuai aturan dan untuk Clindamycin
sebagai antibiotik dinformasikan kepada pasien, obat yang diberikan harus
dihabiskan.
3. Paracetamol tablet bila pasien sudah tidak merasa nyeri boleh dihentikan.
4. Dexamethason tablet bila pasien sudah tidak merasa bengkak pada gusi boleh
dihentikan.
5. Informasikan pasien untuk menyimpan obat pada tempat yang sejuk, terlindung
dari cahaya matahari langsung dan hindari dari jangkauan anak-anak.
6. Informasikan pada pasien apabila dalam 3 hari atau setelah obat habis pasien juga
tidak membaik, sarankan pasien untuk kembali periksa ke dokter.
.
DAFTAR PUSTAKA

Aberg, J.A., Lacy,C.F, Amstrong, L.L, Goldman, M.P, and Lance, L.L., 2012.
Drug Information Handbook, 20th edition. Lexi-Comp for the American
Pharmacists Association
Anonim. 2017. ISO (Informasi Spesialite Obat), Volume 48. Jakarta: PT. ISFI Penerbitan Jakarta
Anonim, 2016. Informasi Spesialite Obat volume 50. Jakarta : PT.Tamaprintindo
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Pedoman Penerapan Kajian
Farmakoekonomi. Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai