Anda di halaman 1dari 23

RESUME RESEP

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

APOTEK BUANA MEDIKA

OLEH:

NI MADE OCTA MARHENI (161179)

PROGRAM D-III FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

2019
I. SKRINING RESEP

Denpasar, 10/3 2019

R/ Glimepiride 1mg tab no.XXX


S 1dd tab I ac
Paraf dokter

R/ Amlodipin 5 mg tab no. XXX


S 1 dd tab I
Paraf dokter

R/ Alupurinol 100 mg tab no. XXX


S 1 dd tab I
Paraf dokter

Nama :R
Umur : 71
Alamat :br. Pekandelan
Alergi obat :-
1.1 Skrining Administratsi
Skrining resep adalah salah satu tahapan dalam alur pengkajian dan pelayanan
resep. Menurut Permenkes RI Nomor 73 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek, pengkajian resep harus sesuai persyaratan administrasi,
persyaratan farmasetik, dan persyaratan klinis baik untuk pasien rawat inap maupun
rawat jalan.
Tidak
Keterangan Resep Ada Keterangan
Ada
Identitas Nama  dr. Ni Md Ratih Purnama
Dokter/ SIP  446/216.XII.SIP.INT/DINKES.18
Alamat  Pusk. 2 Denpasar Barat
Praktek Jl. Buana Raya Denpasar
No.Telp  -
Inscriptio Tanggal  20/3/2019
Penulisan
Resep
Invecatio Tanda R/ Pada  R/
Resep
Praescriptio Nama Obat  Glimepiride 1mg
Amlodipine 5 mg
Alupurinol 100 mg
Jumlah Obat  Glimepiride 30
Amlodipine 30
Alupurinol 30
Signatura Frekuensi  Glimepiride 1mg 1x sehari 1 tab
Pemberian Amlodipine 5 mg 1x sehari 1 tab
Alupurinol 100 mg 1x sehari 1 tab
Subscritio Paraf Dokter  Ada
Identitas Nama  Ibu R
Pasien Alamat  ada
Umur  Ada
BB  Tidak ada
Jenis Kelamin  Tidak ada

Resep ini termasuk resep yang belum lengkap, mengingat terdapat beberapa
komponen yang tidak ada di dalam resep tersebut. Diantaranya adalah penulisan
identitas pasien yang sangat penting untuk menghindari terjadinya medication error,
pada resep diatas tidak terdapat nomor telepon dokter, BB ( berat badan ) dan jenis
kelamin pasien. Namun resep tersebut masih dapat dikerjakan dengan syarat
kelengkapan identitas pasien harus ditanyakan langsung kepada pasien atau keluarga
yang mendampingi saat penebusan resep atau kepada dokter yang memeriksa,
sehingga syarat kelengkapan adsminitrasi resep terpenuhi.
1.2 Skrining Persyaratan Farmasetis
1.2.1 Nama obat, bentuk dan kekuatan sediaan
Glimepiride tablet 1mg
Amlodipine tablet 5 mg
Alupurinol tablet 100 mg
1.2.2 Dosis dan jumlah obat
a) Glimepiride 1mg
Dosis : 1-2 mg sekali sehari
b) Amlodipine 5 mg
Dosis : 5-10 mg sekali sehari
c) Alupurinol 100 mg
Dosis : 200-300 mg per hari
1.2.3 Stabilitas
a) Glimepiride 1mg stabil pada suhu ruangan (15 – 25 ˚C)
b) Amlodipine 5 mg stabil pada suhu ruangan (15 – 25 ˚C)
c) Alupurinol 100 mg stabil pada suhu ruangan (15 – 25 ˚C)
1.2.4 Aturan dan cara penggunaan
a) Glimepiride 1mg
Dosis : 1x sehari 1 tab sebelum makan setiap 24 jam
b) Amlodipine 5 mg
Dosis : 1x sehari 1 tab setiap 24 jam
c) Alupurinol 100 mg
Dosis : 1x sehari 1 tab setiap 24 jam
1.3 Skrining Persyaratan Klinis
1.3.1 Ketepatan indikasi, dosis dan waktu penggunaan obat
Sudah tepat
1.3.2 Duplikasi pengobatan
Tidak terdapat duplikasi pengobatan
1.3.3 Alergi Dan Reaksi Obat Yang Tidak Dikehendaki (ROTD)
Tidak terjadi reaksi alergi dan reaksi obat yang tidak diinginkan (ROTD)
1.3.4 Kontraindikasi
Tidak terjadi kontraindikasi obat
1.3.5 Interaksi obat
Tidak terdapat interaksi obat
II. INFORMASI OBAT
1. GLIMEPIRIDE 1 mg
Gambar

Komposisi Tiap tablet mengandung glimepiride 1 mg


Pabrik Dexa Medica
Distributor PT. Anugrah Argon Medika
Farmakologi Menstimulasi sel-sel beta dari pulau Langerhans,
sehingga sekresi insulin ditingkatkan
Indikasi pengobatan diabetes mellitus tipe 2 jika kadar gula
darah tidak cukup dikendalikan dengan diet, latihan
fisik dan penurunan berat badan saja
Kontra Indikasi Jangan digunakan untuk pasien yang mempunyai
riwayat hipersensitif (alergi) terhadap Glimepiride atau
obat-obat yang termasuk golongan sulfonilurea dan
sulfonamide lainnya. Penderita diabetes mellitus tipe 1,
prekoma dan koma diabetes atau pasien yang dalam
urinenya terdapat senyawa keton (ketoasidosis)
dilarang menggunakan obat ini. kontraindikasi untuk
penderita gangguan ginjal berat atau gangguan hati
berat.
Efek samping Efek samping Glimepiride pada saluran pencernaan
seperti mual, muntah, diare, sembelit dan nyeri pada
ulu hati. Obat ini juga mempunyai efek samping
seperti sakit kepala, demam, kenaikkan berat badan,
dan reaksi alergi pada kulit terutama pada orang-orang
yang peka. Hati-hati dengan resiko terjadinya
hipoglikemia (kadar gula darah yang terlalu rendah),
terutama jika digunakan untuk jangka waktu lama dan
dengan dosis yang lebih tinggi.
Dosis - Awal : 1 x sehari 1-2 mg.
- Pemeliharaan : Dosis bisa ditingkatkan dengan
penambahan sebesar 1-2 mg dengan interval 1-2
minggu.
- Dosis maksimal : 8 mg/hari.
Peringatan Dan - Status terkait stres: Mungkin perlu untuk
Perhatian menghentikan terapi dan memberikan insulin jika
pasien terkena stres (demam, trauma, infeksi,
operasi).
- Hipoglikemia: Semua obat Sulfonilurea dapat
menyebabkan hipoglikemia berat. Hipoglikemia
lebih mungkin terjadi ketika asupan kalori kurang,
setelah olahraga berat atau berkepanjangan, ketika
etanol dicerna, atau ketika meminum lebih dari satu
obat penurun glukosa.
Interaksi obat - Alkohol (Etil): Sulfonilurea dapat meningkatkan
efek merugikan / toksik dari Alkohol (Etil). Reaksi
pembilasan dapat terjadi
- Dapat menurunkan metabolisme Sulfonylurea
apabila dikomsumsi bersama obat Chloramfenicole,
Simetidine, Rifampin.
- Dapat meningkatkan efek hipoglikemik
Sulfonylureas apabila dikomsumsi bersama
Antidepresan Siklik, Turunan Asam Fibric,
salisilat, turunan Sulfonamida
(Lacy, Charles F, 2008-2009. Drug Information Handbook)

2. AMLODIPINE 5 mg
Gambar

Komposisi Tiap tablet mengandung Amlodipine 5 mg


Pabrik Kalbe Farma
Distributor PT. Anugrah Argon Medika
Farmakologi Amlodipine merupakan antagonis kalsium golongan
dihidropiridin (antagonis ion kalsium) yang
menghambat influks (masuknya) ion kalsium melalui
membran ke dalam otot polos vaskular dan otot
jantung, sehingga mempengaruhi kontraksi otot polos
vaskular dan otot jantung. Amlodipine menghambat
influks ion kalsium secara selektif, di mana sebagian
besar mempunyai efek pada sel otot polos vaskular
dibandingkan sel otot jantung.
Indikasi Amlodipine merupakan obat golongan penghambat
kanal kalsium yang memiliki indikasi luas dalam tata
laksana penyakit kardiovaskuler seperti hipertensi,
angina pektoris, aritmia jantung, gagal jantung
kongestif, hipertensi pulmonal, dan hipertensi dalam
kehamilan.
Kontra Indikasi Hipersensitif terhadap amlodipine atau komponen apa
pun dari formulasi
Efek samping Efek samping yang paling umum adalah edema
perifer; terjadi dalam 2-3 minggu terapi.
Dosis - Hipertensi: Oral: Dosis awal: 5 mg sekali sehari;
dosis maksimum: 10 mg sekali sehari. Secara umum,
titrasi dalam 2,5 bertahap mg selama 7-14 hari.
Kisaran dosis biasa (JNC 7): 2,5-10 mg sekali sehari.
- Angina: Oral: Dosis normal: 5-10 mg; dosis rendah
disarankan pada orang tua atau gangguan hati;
kebanyakan pasien membutuhkan 10 mg untuk efek
yang memadai.
Peringatan Dan - Angina / MI: Peningkatan angina dan / atau MI
Perhatian telah terjadi dengan inisiasi atau titrasi dosis
blocker saluran kalsium.
- Hipotensi / sinkop: Hipotensi simptomatik dengan
atau tanpa sinkop jarang terjadi; tekanan darah
harus diturunkan pada kecepatan tertentu sesuai
untuk kondisi klinis pasien.
- Peripheraledema: Efek samping yang paling umum
adalah edema perifer; terjadi dalam 2-3 minggu
terapi..
Interaksi obat - Agen Anti Jamur (Derivatif Azole, Sistemik):
Dapat menurunkan tingkat metabolisme Pemblokir
Saluran Kalsium.
- Nafcillin: Dapat meningkatkan metabolisme
Pemblokir Saluran Kalsium
- Garam Kalsium: Dapat mengurangi efek terapi
Pemblokir Saluran Kalsium
(Lacy, Charles F, 2008-2009. Drug Information Handbook)

3. ALLOPURINOL
Gambar

Komposisi Tiap tablet mengandung allopurinol 100 mg


Pabrik Hexphram
Distributor PT. Anugrah Argon Medika
Farmakologi Menurunkan kadar asam urat melalui mekanisme
penghambat XO, enzim XO ini bekerja dengan
menghambat hipoksantin menjadi xanthine dan
selanjutnya menjadi asam urat
Indikasi Diindikasikan pada pasien dengan hiperurisemia
(kadar asam urat berlebih) yang kronik, penyakit ginjal
yang disebabkan oleh asam urat, batu asam urat pada
saluran kemih, dan kondisi – kondisi lain yang
berhubungan dengan kadar asam urat yang berlebih
seperti hiperurisemia yang berhubungan dengan obat –
obatan untuk pasien kanker
Kontra Indikasi Hipersensitif terhadap allopurinol atau komponen apa
pun dari formulasi
Efek samping Efek samping yang paling sering muncul dengan
penggunaan allopurinol adalah reaksi kulit berupa
bercak kemerahan yang gatal (1,3%) yang angka
kejadiannya lebih sering pada pasien dengan gagal
ginjal. Mual (1,3%), gagal ginjal (1,2%), dan muntah
(1,2%) merupakan efek samping yang juga cukup
sering terjadi.Efek samping lain seperti nyeri sendi,
kelainan darah, kelainan elektrolit, kelainan jantung,
buang air kecil dengan darah, keracunan hati, gatal –
gatal, sampai sindrom steven johnson juga pernah
ditemui.
Dosis Oral: Ringan: 200-300 mg / hari; Parah: 400-600 mg /
hari; untuk mengurangi kemungkinan serangan gout
akut, berikan dosis 100 mg / hari dan tingkatkan dosis
mingguan sesuai anjuran. Dosis harian maksimum: 800
mg / hari.
Peringatan Dan - Sebaiknya obat ini digunakan setelah makan untuk
Perhatian meminimalkan iritasi lambung.
- Pemakaian Allopurinol 300 mg harus dihentikan
jika muncul ruam kulit atau tanda lain yang
menunjukkan reaksi alergi. Dalam beberapa kasus
ruam kulit dapat diikuti oleh reaksi hipersensitivitas
yang lebih parah seperti eksfoliatif, urtikaria, dan
lesi purpura, serta sindrom stevens-johnson
(eritema multiforme exudativum).
- Obat ini menyebabkan anda mengantuk, jangan
mengemudi atau menyalakan mesin saat
menggunakan obat ini.
- Selama menggunakan obat ini, sangat dianjurkan
minum banyak cairan untuk menghasilkan urin
dengan pH netral atau sedikit basa dengan tujuan
menghindari kemungkinan pembentukan xanthine
bate dan mencegah pengendapan asam urat di
ginjal.
Interaksi obat - Inhibitor ACE: Dapat meningkatkan potensi reaksi
alergi atau hipersensitif terhadap Allopurinol.
Risiko D: Pertimbangkan modifikasi terapi
- Amoksisilin: Allopurinol dapat meningkatkan
potensi reaksi alergi atau hipersensitif terhadap
Amoksisilin. Risiko C: Pantau terapi
- Ampisilin: Allopurinol dapat meningkatkan potensi
reaksi alergi atau hipersensitif terhadap Ampisilin.
- Antasida: Dapat mengurangi penyerapan
Allopurinol. Pengecualian: Sodium Bicarbonate.
Risiko D: Pertimbangkan modifikasi terapi
- Azathioprine: Allopurinol dapat menurunkan
metabolisme azathiopri ne. Carbamazepine:
Allopurinol dapat meningkatkan konsentrasi serum
carbamazepine.
- Chlorpropamide: Allopurinol dapat meningkatkan
konsentrasi serum chlorpropamide. Risiko C:
Pantau terapi
(Lacy, Charles F, 2008-2009. Drug Information Handbook)
III. ANALISIS RESEP
A. Anamnase Farmasi
Nama Obat Kandungan Indikasi
Glimepiride Glimepiride 1 mg Obat diabetes mellitus
golongan sulfonilurea
untuk pengobatan
diabetes mellitus tipe 2
Amlodipine Amlodipine 5 mg Untuk menurunkan
tekanan darah
Allopurinol Allopurinol 100 mg Untuk menurunkan
kadar hiperurisemia
(kadar asam urat
berlebih)
(Lacy, Charles F, 2008-2009. Drug Information Handbook)

B. Penggunaan Obat Rasional


1. Tepat Diagnosis
Dari resep yang telah ditulis oleh dokter maka dapat disimpulkan maka
dapat disimpulkan bahwa pasien R mempunyai penyakit diabetes mellitus tipe
2 disertai dengan tekanan darah yang tinggi dan kadar asam urat yang tinggi
Hal ini dapat dilihat dari pemberian obat Glimepiride yang berfungsi untuk
menurunkan kadar gula dalam darah, amlodipine yang berfugsi untuk
menurunkan tekanan darah dan obat Allopurinol berfungsi untuk menurunkan
kadar asam urat pasien R.
2. Tepat Indikasi Penyakit
Nama Obat Kandungan Indikasi Keterangan
Glimepiride Glimepiride 1mg Digunakan untuk Tepat Indikasi
menurunkan kadar
gula darah pada
diabetes mellitus tipe 2
Amlodipine Amlodipine 5 mg . Untuk menurunkan Tepat Indikasi
tekanan darah tingi
Allopurinol Allopurinol 100 mg Untuk menurunkan Tepat Indikasi
kadar asam urat

3. Tepat Pemilihan Obat


Berdasarkan diagnosis yang tepat maka harus dilakukan pemilihan obat
yang tepat . Berdasarkan keterangan dokter pemeriksa pasien, diketahui
bahwa pasien mempunyai penyakit/riwayat Diabetes Mellitus Tipe 2 yang
disertai dengan penyakit hipertensi dan dengan kadar asam uratnya yang
tinggi.
Berdasarkan diagnosis tersebut dan dilihat pemilihan obat yang diberikan
oleh dokter maka dapat disimpulkan bahwa pemilihan obat tersebut sudah
tepat dan sesuai dengan diagnosa penyakit pasien. Pemilihan obat yang tepat
dapat dilihat dari ketepatan kelas terapi dan jenis obat yang sesuai dengan
diagnosis penyakit pasien. Obat juga harus merupakan jenis yang paling
mudah didapat dan juga melihat pertimbangan biaya. Selain itu dapat
diperhatikan juga bahwa pasien merupakan orang dewasa sehingga diberikan
sediaan berbentuk tablet.
4. Tepat Dosis
Nama Obat Dosis Obat Dalam Aturan Pakai Keterangan
literature Dalam Resep
Glimepiride 1 1-2 mg sekali sehari 1 x sehari 1 Tepat dosis
mg tablet
Amlodipine 5 5-10 mg sekali sehari 1 x sehari 1 Tepat dosis
mg tablet
Allopurinol 100 Asam urat ringan : 1 x sehari 1 Under Dose
mg 200-300 mg per hari tablet

Pemberian allopurinol sebanyak 100 mg perhari dapat dikatakan under


dose karena menurut Drug Information Hanbook dosis untuk Allopurinol per
hari yaitu 200-300 mg. Dosis Allopurinol perlu ditingkatkan untuk dapat
mencapai efek terapi obat.
5. Tepat Cara Pemberian
a. Glimepiride diberikan secara peroral
b. Amlodipin diberikan secara peroral
c. Allopurinol diberikan secara peroral
Jadi dapat disimpulkan obat yang telah diresepkan oleh dokter pada resep
diatas cara pemberiannya peroral atau diminum melalui mulut.
6. Tepat Interval Pemberian
- Glimepiride diberikan 1 x sehari dengan rentang waktu minum tiap 24
jam. Pasien meminum Glimepiride pada pagi hari sebelum sarapan
- Amlodipine tablet diberikan 1 x sehari dengan rentang waktu minum
tiap 24 jam. Pasien dapat meminum amlodipine pada pukul 08:00 pagi
- Allopurinol tablet diberikan 1 x sehari dengan rentang waktu pemberian
tiap 24 jam. Pasien dapat Allopurinol meminum pada pukul 08:00 pagi.
7. Tepat Lama Pemberian
- Glimepiride merupakan obat yang harus diminum seumur hidup, pada
resep diberikan 30 tablet yang berarti untuk pemakain 30 hari,
disarankan pada pasien setelah obat habis ke dokter kembali untuk
melakukan pengecekan dan mendapat resep tersebut kembali.
- Amlodipine merupakan obat yang harus diminum seumur hidup, pada
resep diberikan 30 tablet yang berarti untuk pemakain 30 hari,
disarankan pada pasien setelah obat habis ke dokter kembali untuk dapat
resep tersebut lagi.
- Allopurinol merupakan obat yang digunakan untuk menurunkan kadar
asam urat, pada resep diberikan 30 tablet yang berarti untuk pemakain
30 hari, disarankan pada pasien setelah obat habis ke dokter kembali
untuk dicek kadar asam urat kembali.
8. Waspada Efek Samping
Masalah efek samping obat tidak dapat dikesampingkan karena dapat
menimbulkan berbagai dampak dalam penggunaan obat baik dari sisi
psikologis dan keberhasilan terapi. Dampak ekonomik seperti
meningkatkan biaya pengobatan dan dampak psikologis pada kepatuhan
penderita dalam minum obat akan berakibat kegagalan terapi.
- Efek samping Glimepiride pada saluran pencernaan seperti mual,
muntah, diare, sembelit dan nyeri pada ulu hati
- Amlodipin tidak meninmbulkan efek samping yang berbahaya.
Beberapa efek samping yang pernah dilaporkan ialah: Bengkak (1,8-
10,8%)Penggunan untuk jangka waktu lama dan dosis besar dapat
menyebabkan kerusakan fungsi, dan reaksi hipersensitivitas
- Efek samping yang paling sering muncul dengan penggunaan
allopurinol adalah reaksi kulit berupa bercak kemerahan yang gatal
(1,3%) yang angka kejadiannya lebih sering pada pasien dengan gagal
ginjal.
9. Tepat Penilaian Pasien
Obat yang digunakan oleh pasien harus mempertimbangkan kondisi
individu yang bersangkutan. Obat hanya diberikan berdasarkan ketepatan
kondisi penilaian pasien seperti riwayat alergi, penyakit penyerta seperti
kelainan ginjal atau kerusakan hati, riwayat psikologi serta kondisi khusus
misalnya hamil, laktasi, balita dan lansia. Resep diatas dapat dikatakan
tepat karena dapat diterima oleh pasien.
10. Tepat Informasi Obat
Informasi yang diberikan sangat penting dalam menunjang
keberhasilan terapi. Glimepiride harus diminum rutin setiap hari dan
seumur hidup dengan pengecekan kadar gula secara berkala, begitu juga
obat Amlodipin harus diminum rutin setiap hari dan dilakukan
pengecekan secara berkala. Obat allopurinol harus rutin diminum setiap
hari dalam rentang waktu 1 bulan dan dilakukkan pengecekan secara
berkala untuk mengetahui apakah kadar asam uratnya dapat turun.
11. Tepat Tindak Lanjut
Pemberian obat diabetes yaitu glimepiride harus diminum seumur
hidup. Pada resep obat diresepkan hanya untuk 30 hari, disarankan kepada
pasien agar setelah obat habis, pasien ke dokter melakukan pengecekan
kembali pada kadar gula darahnya. Untuk obat hipertensi disarankan
untuk menerapkan pola hidup yang sehat dengan rutin meminum obat
hipertensi.
12. Tepat Penyerahan Obat
Pada saat penyerahan obat TTK harus menjelaskan aturan pemakaian,
tempat penyimpanan dan suhu penyimpanan secara jelas dan tepat.
Glimepiride, Amlodipin dan Alluporinol disimpan di suhu ruangan. Pasien
juga dianjurkan untuk menjaga makanan dan pola hidup sehat, yaitu
dengan mengganti nasi putih ke nasi beras merah, mengurangi makanan
yg asin dan mengurangi makanan berbahan kacang-kacangan seperti
kacang tanah, sayur kacang panjang dan lain-lain. Disarankan untuk
menerapkan pola hidup yang sehat, istirahat yang cukup dan berolahraga
secara teratur juga akan meningkatkan keberhasilan terapi.
Dengan demikian dapat disimpulkan peresepan obat diatas adalah rasional,
karena telah memenuhi beberapa komponen rasionalitas.

IV. FARMAKOEKONOMI
Berdasarkan resep diatas, dapat dihitung biaya pembelian sebagai berikut :
Nama Obat Harga Satuan Jumlah Harga Total
Glimepiride 1 mg Rp 700 30 tablet Rp 21.000
(DEXA)
Amlodipine 5 mg (Dexa) Rp 900 30 kaplet Rp 27.000

Allopurinol 100 mg Rp 500 10 tablet Rp 5.000


(Hexphram)

Total biaya Rp 53.000,-

Perbandingan dengan harga obat dagang dengan kandungan yang sama:

Nama Obat Harga Satuan Jumlah Harga Total


Glimepiride 1 mg Rp 500 30 tablet Rp 15.000
(Hexphram)
Amlodipine 5 mg Rp 600 30 kaplet Rp 18.000
(Hexphram)
Allopurinol 100 mg Rp 300 10 tablet Rp 3.000
(Berno)

Total biaya Rp 36.000,-


Berdasarkan harga pada tabel diatas, semua obat yang diresepkan
merupakan obat generik. Apabila kita memandang dari segi farmakoekonomi
khususnya cost effective analysis, obat yang diberikan oleh dokter tersebut
sesuai dengan penerapan farmakoekonomi dalam pengobatan suatu penyakit
karena harga jual dari produk tersebut dipilih harga yang lebih murah dengan
memberikan manfaat yang setara.

V. PERACIKAN OBAT
1. Bahan-bahan obat yang diperlukan antara lain :
a. Glimepiride 1 mg sebanyak 30 tablet
b. Amodipine 5 mg sebanyak 30 tablet
c. Allopurinol 100 mg sebanyak 30 tablet
2. Alat-alat yang diperlukan :
a. Etiket (plastik klip) berwarna putih
b. Pulpen
3. Langkah-langkah :
a. Ambil sediaan Glimepiride 1 mg tablet , Amlodipine 5 mg tablet dan
allopurinol 100 mg tablet sebanyak masing masing 30 biji.
b. Beri aturan pakai pada etiket berwarna putih, seperti sebagai berikut :
1. Glimepiride 1 mg

APOTEK BUANA MEDIKA


JL. BUANA RAYA NO.11
PADANGSAMBIAN
Telp : (0361) 8447807
No : Tgl. 10-03-19
R
1x sehari 1 kapsul
(Diabetes)
Pagi hari
(Sesudah/Sebelum) Makan
TTD

2. Amlodipin 5 mg
3.
APOTEK BUANA MEDIKA
4.
JL. BUANA RAYA NO.11
PADANGSAMBIAN
Telp : (0361) 8447807
No : Tgl. 10-03-19
R
1 x sehari 1 tablet
(Hipertensi)
(Sesudah/Sebelum) Makan, Pagi hari
TTD
3. Allopurinol 100 mg

APOTEK BUANA MEDIKA


JL. BUANA RAYA NO.11
PADANGSAMBIAN
Telp : (0361) 8447807
No : Tgl. 10-03-19
R
1 x sehari 1 tablet
(Asam Urat)

(Sesudah/Sebelum) Makan, Pagi hari


TTD

VI. PENYERAHAN DAN KIE


1) Pada saat penyerahan obat pastikan identitas pasien yang menerima agar
tidak terjadi kesalahan pada penyerahan.
2) Menanyakan kepada pasien apakah sebelumnya pernah mendapatkan obat
tersebut.
3) Jika pasien belum pernah mendapatkan pengobatan tersebut, maka perlu
ditanyakan:
4) Apa yang telah dikatakan dokter tentang pengobatan yang diberikan?
5) Apa yang telah dikatakan dokter tentang cara pakai obat yang diberikan?
6) Apa yang diharapkan dari pengobatan ini?
7) Jika pasien pernah menggunakan obat tersebut, maka tanyakan sejauh
mana pengertian pasien akan obatnya, dari cara pakai dan efeknya pada
penyakit yang diderita.
8) Disampaikan kepada pasien bahwa pasien mendapatkan 3 dan aturan
pakainya jenis obat.
a. Glimepiride 1 mg diminum 1 x sehari 1 tablet, setiap 24 jam pada
pagi hari, sebelum makan.
b. Amlodipine 5 mg diminum 1 x sehari 1 tablet setiap 24 jam sesudah
makan.
c. Allopurinol diminum 1 x sehari 1 tablet setiap 24 jam sesudah
makan.
9) Disampaikan bahwa ketiga obat disimpan pada suhu ruangan.
10) Terapi non farmakologinya yang dapat dilakukan yaitu mengganti nasi
beras putih dengan beras merah, menerapkan pola hidup yang sehat,
kurangi makanan yang mengandung kacang-kacangan, perbanyak istirahat
serta kurangi mengonsumsi makanan berminyak maupun mengonsumsi
minuman dingin yang dapat memperlambat kesembuhan pasien, istirahat
yang cukup dan dianjurkan pasien untuk berolahraga secara teratur. Dan
secara rutin melakukan pegecekan secara berkala.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan, 2007, Pelayanan Informasi Obat, Jakarta: Direktorat Bina


Farmasi Komunitas dan Klinik

Lacy, Charles F, 2008-2009, Drug Information Handbook, Lexi Comp American


Pharmaceuthical Association.

Anda mungkin juga menyukai