Anda di halaman 1dari 4

Kesalahan Pengobatan yang Terjadi di Ruang Perawatan ICU

Abstrak :
Kesalahan pengobatan pada pasien dengan penyakit yang kritis di ruang perawatan Intesinsive
Unit Care ( ICU )sering terjadi, serius dan tidak dapat diperkirakan. Pasien dengan penyakit
kritis biasa diberikan resep 2 kali lebih banyak dibandingkan dengan pasien di luar ruang
perawatan ICU yang berada di ruang, dimana kejadian tersebut akan mengancam hidup pasien.
Tujuan dari artikel ini untuk memberikan tinjauan dasar dari kesalahan pengobatan di ICU,
mengidentifikasi faktor risiko untuk kesalahan pengobatan, dan menyarankan strategi untuk
mencegah kesalahan dan mengelola konsekuensi mereka.

Pembahasan :

Keselamatan pasien merupakan suatu disiplin baru dalam pelayanan kesehatan yang
mengutamakan pelaporan, analisis, dan pencegahan medical error yang sering menimbulkan
Kejadian Tak Diharapkan (KTD) dalam pelayanan kesehatan. Rumah sakit sudah menyediakan
perawatan rawap inap dengan pengobatan untuk masing-masing pasien dengan menjalankan 80 –
200 langkah. Proses pengobatan yang dilakukan di rumah sakit dikategorikan menjadi 5 langkah,
dimana setiap langkahnya berpotensi terjadi kesalahan, yaitu :
1. Prescription (Peresepan) : Terjadi kesalahan sebesar 17%, penulisan resep yang sulit
dibaca dibagian nama obat,, satuan numerik obat yang digunakan, bentuk sediaan yang
dimaksud, tidak ada dosis sediaan,
2. Transcription (Penerjemahan Resep) : Terjadi kesalahan sebesar 11%, berkaitan dengan
tulisan tangan, penggunaan singkatan, penggunaan unit ( mg untuk mcg ) dan kesalahan
dalam membaca resep.
3. Preparations (Penyiapan Obat) dan Dispensation (Peracikan Obat) : Terjadi kesalahan
sebesar 14%, asus dispensing error yang terjadi pada layanan farmasi adalah salah obat,
salah kekuatan obat, dan salah kuantitas.
4. Administration (Penyerahan Obat) : Dalam proses ini dilaporkan terjadi kesalahan
terbesar, yaitu sebanyak 53%. Proses administrasi merupakan proses yang sangan rentan
terhadap terjadinya kesalahan, karena kurangnya pemeriksaan dimana sebagian besar
resep diberikan oleh perawat. Kesalahan yang sering terjadi jika ada perbedaan antara
jumlah/ konsentrasi obat antara yang diresepkan dengan yang diberikan kepada pasien.
Menurut James Reason, kesalahan muncul karena 2 alasan, yaitu :
1. Kegagalan aktif : adalah tindakan tidak aman yang dilakukan oleh orang-orang yang melakukan
kontak langsung dengan pasien, seperti “ Slip, Lapses, Mistakes “.
- Slip dan Lapses adalah bentuk kesalahan terhadap pekerjaan yang biasa dilakukan sehari hari,
karena lupa atau tidak disengaja, seperti memasang kembali infus heparin setelah operasi, namun
laju kecepatan infus yang dipasang salah.
- Mistake adalah benuk kesalahan dimana seseorang salah dalam menganalisa (persepsi, penilaian),
seperti pasien dengan diagnosa trombositopenia diresepkan dengan heparin.
2. Kondisi laten : Kondisi laten adalah kondisi yang dapar memengaruhi terjadinya kegagalan aktif.

Kesalahan pengobatan yang terjadi di ICU umumnya terjadi sekitar 6% dari episode pengobatan di rumah
sakit. Diantara penyakit kritis yang dialami pasien dewasa, terjadi sekitar 1,2 – 947 kesalahan per 1000
pasien per hari, dengan rata-rata kesalahan 106 kesalahan per 1000 pasien ICU per hari. Pada pasien
anak-anak, kesalahan yang dilaporkan sebanyak 100 – 400 peresepan terjadi per 1000 pasien. Beberapa
factor yang memengaruhi kesalahan tersebut diantaranya : kesalahan dalam mendefinisikan pengobatan,
termasuk penulisan penyebut dan pembilang yang digunakan untuk menghitung laju obat. Sebagai
contoh, kesalahan pengobatan dan kejadian obat yang merugikan ( ADEs). Kejadian tersebut terjadi
karena beberapa factor, diantaranya :
1. Penulisan resep yang tidak terbaca, tidak lengkap, seperti tidak ada keterangan satuan, jenis, serta
rute pemberian obat.
2. Kurangnya pelaporan tentang terjadinya kesalahan pengobatan, seperti kesalahan yang terjadi
secara spontan tidak dibuat laporannya. Seharusnya, setiap kesalahan pengobatan dicatat dalam
medical record tiap pasien untuk dijadikan acuan sebagai dasar pengobatan dan pencegahan
terjadinya kesalahan.
3. Budaya masing-masing ICU, jumlah ICU yang berpartisipasi dalam pelaporan kesalahan,
dan teknologi yang digunakan dapat secara signifikan mempengaruhi pelaporan
kesalahan. Tren kesalahan pengobatan dari waktu ke waktu menggunakan alat
pengukuran standar yang sama lebih mungkin untuk memberikan informasi yang
berharga daripada survei cross-sectional berkala.

IOM melaporkan bahwa 44.000 dari 98.000 pasien meninggal akibat kesalahan dalam
pengobatan. Dan sekitar 19% kesalahan pengobatan yang terjadi di ruang ICU mengancam hidup
pasien dan hampir setengahnya (42%) memerlukan treatment tambahan untuk menopang
kehidupan, bahkan banyak dari pasien tersebut memerlukan perawatan yang lebih lama dengan
biaya perawatan yang mahal di RS dan tidak mendapatkan status kesembuhan total. Akibat
kesalahan pengobatan ini, RS di Amerika mengalami kerugian hingga 2,9 juta dollar per tahun,
penurunan kejadian kesalahan obat akan menghemat anggaran RS sebanyak 17% atau 480.000
dollar. Sehingga, kesalahan pengobatan harus dilaporkan secara terperinci dan jelas untuk
mengurangi angka kerugian baik bagi pasien, keluarga pasien dan juga Rumah Sakit.

Pasien dengan penyakit kritis di ICU, biasanya diberikan resep 2 kali lebih banyak dibandingkan
dengan pasien di ruang perawatan lain, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadianya
kesalahan pengobatan dan interaksi obat. Obat yang diberikan di ruang ICU rata-rata dalam
bentuk bolus/ infus yang diberikan berdasarkan berat badan pasien yang harus dihitung
berdasarkan matematis. Sedangkan yang terjadi di lapangan, biasanya tenaga kesehatan
memberikan infus berdasarkan estimasi, dimana hal tersebut memicu kesalahan dalam
pengobatan. Selain itu, obat-obat yang sering digunakan di ICU, seperti analgesic, heparin,
kalium klorida, magnesium sulfat, obat penenang merupakan obat yang beresiko besar
menimbulkan efek samping. Apabila terjadi kesalahan dalam pemberian akan memperburuk
keadaan pasien. Hidup pasien yang berada di ruang ICU dibantu oleh alat-alat medis, yang
kegagalan alat tersebut tidak diketahui oleh para tenaga medis.

Beberapa factor yang memengaruhi kesalahan pengobatan di ICU diantranya :

1. Factor tekanan bagi tenaga medis di ruang kerja serta beban kerja yang menyebabkan
lelah, strees dan kurang focus.
2. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki tenanga medis tentang jadwal pemberian obat
3. Kurangnya komunikasi antara tenaga kesehatan dengan pasien
4. Kondisi lingkungan, yaitu jarak unit farmasi yang jauh dari ICU

Untuk meningkatkan keselamatan pasien dalam proses pengobatan, maka diperlukan Cara
Pencegahan Kesalahan Pengobatan di ICU :

1. Mengoptimalkan pengobatan :
- Dokter harus memberikan resep sesuai dengan Standar Obat/ Formulariun RS tersebut
- Menggunakan teknologi komputerisasi, barcode untuk kode obat, pasien dan untuk
mendokumentasikan pengobatan pasien
- Rekonsiliasi obat, ditujukan untuk menarik obat yang tidak diperlukan atau
membahayakan, dna melajutkan pengobatan dengan obat yang dapat menyelamatkan
jiwa pasien.
2. Menghilangkan factor resiko situsional :
- Menghindari jam kerja yang berlebihan secara berturut-turut (Lembur)
- Meminimalkan gangguan saat bekerja, missal dering telpon
- Memperketat pengawasan oleh penanggungjawab ruangan
3. Pengawasan dan Kesalahan intersepsi :
- Staff yang memadai
- Partisipasi Apoteker dalam perawatan ICU, seperti semua obat yang digunakan oleh
pasien disiapkan oleh farmmasis di departemen farmasi dengan menggunakan proses
standar dan konsentrasi obat yang tepat. Pencegahan seperti ini dapat mencegah KTD
sebesar 68,5%, mempercepat kesembuhan pasien 62,63%, penurunan angka kematian
pasien.
- Pendirian jaminan mutu dalam pendidikan akademik
- Membuat laporan tentang kesalahan pengobatan

3 langkah mudah pendekatan untuk mencegah kesalahan pengobatan :

1. Memperbaiki system pelaporan tentang kesalahan dalam pengobatan, menghindari


hukuman dan focus pada mengidentifikasi peluang peningkatan kinerja
2. Memahami dan meningkatkan kinerja dan pengetahuan mengenai proses penggunaan
obat
3. Memahami factor apa saja yang memengaruhi kesalahan dalam pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai