Anda di halaman 1dari 21

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan
negara sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang memiliki komitmen, integritas dan profesional. Berdasarkan Undang-
undang Nomor 5 tahun 2014, ASN memiliki 3 (tiga) tugas pokok, yaitu sebagai
pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa dan pelaksana kebijakan.
Berdasarkan Undang-Undang ASN dan Peraturan Lembaga Administrasi Negara
(LAN) Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS, Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses
diklat terintegrasi dan inovatif, yaitu pelatihan dasar (latsar) yang memadukan
pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat pelatihan, menerapkan dan
mengaktualisasikannya di tempat kerja.
Melalui pembelajaran diklat ini diharapkan para tenaga kesehatan
terutama dokter akan memiliki akuntabilitas dalam pekerjaan, memiliki etika dan
budaya kerja yang baik, segala apa yang dikerjakan untuk pasien dapat
dipertanggungjawabkan, memiliki komitmen mutu dan menjalankan program anti
korupsi serta menyadari pentingnya memberikan pelayanan yang baik kepada
masyarakat agar tercipta pelayanan kesehatan yang prima dan berkualitas.
Kesehatan merupakan merupakan salah satu faktor penting yang
menunjang keberhasilan pembangunan suatu bangsa selain pendidikan dan
pendapatan. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
menyatakan bahwa sehat adalah keadaan sejahtera dan badan, jiwa, dan sosial
yang rnemungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan
oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan
2

kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya .
Salah satu pelayanan kesehatan yang paling mudah ditemui yaitu Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan
kesehatan dasar yang menyelenggarakan upaya kesehatan pemeliharaan,
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dengan peran serta aktif masyarakat
dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat
guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat .
Di era globalisasi ini, masyarakat semakin kritis dalam menilai pelayanan
yang diberikan. Sejalan dengan peningkatan pengetahuan, kebutuhan dan
tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan semakin meningkat.
Oleh sebab itu, diperlukan sumber daya manusia yang memiliki integritas dan
profesionalisme untuk menjalankan pelayanan yang sesuai standar. Segala
bentuk pelayanan yang diberikan harus dapat dipertanggungjawabkan, sehingga
dalam pelayanan kesehatan semua data/ hasil pemeriksaan harus tercatat
dengan lengkap dalam sebuah dokumen yang disebut dengan rekam medis.
Rekam medis sangat penting dalam mengemban mutu pelayanan medik
yang diberikan oleh pelaksana pelayanan di fasilitas kesehatan. Manfaat dan
peran rekam medis meliputi beberapa aspek yaitu, aspek kedokteran/medis,
aspek administratif, aspek hukum, aspek keuangan, aspek pendidikan dan aspek
dokumentasi. Penilaian kredibilitas sebuah fasilitas kesehatan salah satunya
dilihat dari baik buruknya catatan rekam medis. Oleh sebab itu, rekam medis
harus diisi dengan jelas dan selengkap-lengkapnya.
Di Puskesmas Perawatan Sebamban II, pengisian catatan rekam medis
masih belum optimal. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi Penulis, hal
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu : (1) Petugas kurang memahami
manfaat, isi, tata cara pengisian rekam medis; (2) Petugas beranggapan format
rekam medis masih sulit untuk dipahami; (3) Kurangnya motivasi petugas untuk
3

melengkapi isi rekam medis; (4) Jumlah petugas rekam medis yang masih
kurang untuk melakukan pengecekan kelengkapan rekam medis

Selain itu, kelengkapan rekam medis sesuai standar juga merupakan


salah satu elemen penilaian akreditasi puskesmas. Puskesmas Perawatan
Sebamban II direncanakan akan melaksanakan reakreditasi tahun 2020
mendatang. Oleh sebab itu, mengingat peran rekam medis yang sangat penting,
Penulis ingin mengangkat isu yang berkaitan tentang rekam medis yang
kelengkapan catatannya merupakan salah satu tanggungjawab profesi Penulis
(dokter/dokter gigi) serta untuk mempersiapkan dokumen atau berkas sesuai
standar akreditasi puskesmas untuk persiapan reakreditasi tahun 2020
mendatang.

B. Tujuan Aktualisasi
1. Tujuan Umum
Tujuan kegiatan aktualisasi adalah mengoptimalkan pengisian catatan
rekam medis di Puskesmas Perawatan Sebamban II melalui kegiatan-
kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsi serta gagasan kreatif sebagai
tenaga medis profesional dengan penerapan atau internalisasi nilai-nilai
dasar PNS yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).

2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari rancangan aktualisasi adalah :
a. Mengetahui faktor penyebab aktual belum optimalnya pengisisan catatan
rekam medis di Puskesmas Perawatan Sebamban II sehingga dapat
dilakukan perbaikan untuk kedepannya.
b. Menerapkan gagasan/ ide kreatif untuk memperbaiki format rekam
medis yang dinilai rumit dan belum sesuai standar.
c. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman petugas terhadap manfaat,
peran dan tata cara pengisian rekam medis.
4

C. Isu Aktual
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di unit kerja, Penulis
mengangkat isu, yaitu “belum optimalnya pengisian catatan rekam medis di
Puskesmas Perawatan Sebamban II”. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor,
yaitu :
1. Petugas kurang memahami manfaat, isi, tata cara pengisian rekam medis
2. Petugas beranggapan format rekam medis masih sulit untuk dipahami
3. Kurangnya motivasi petugas untuk melengkapi isi rekam medis
4. Jumlah petugas rekam medis yang masih kurang untuk melakukan
pengecekan kelengkapan rekam medis

D. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup rencana kegiatan yang dilakukan dalam aktualisasi
tersebut adalah :
- Tempat pelaksanaan kegiatan : Puskesmas perawatan sebamban II
- Waktu pelaksanaan kegiatan : 16 Juli-20 Agustus 2019
- Rancangan kegiatan :
1. Melakukan sosialisasi mengenai manfaat dan tata cara pengisian rekam
medis yang tepat dan lengkap
2. Membuat catatan hasil anamnesa secara lengkap dan sistematis
3. Membuat catatan hasil pemeriksaan fisik secara lengkap dan sistematis
serta melampirkan hasil pemeriksaan penunjang
4. Mencatat diagnosa secara lengkap, jelas dan menggunakan kode ICD 10
5. Membuat catatan/ menulis instruksi medis secara lengkap, tepat dan jelas
6. Membuat catatan/ menulis hasil konsultasi secara lengkap, tepat dan jelas
7. Melakukan pengisian form surat pernyataan (sesuai keperluan)
8. Monitoring dan verifikasi kelengkapan pengisian rekam medis per 2
minggu
5

Tabel 1. Jadwal Rencana Pelaksanaan Aktualisasi


No Kegiatan Jadwal Rencana
1 Melaksanakan sosialisasi mengenai manfaat 16 Juli – 20 Juli 2019
dan tata cara pengisian catatan rekam medis
yang tepat dan lengkap

2 Membuat catatan hasil anamnesa secara 17 Juli – 16 Agustus


lengkap dan sistematis

3 Membuat catatan hasil pemeriksaan fisik 17 Juli – 16 Agustus


secara lengkap dan sistematis serta
melampirkan hasil pemeriksaan penunjang

4 Mencatat diagnosa secara lengkap, jelas dan 22 Juli – 16 Agustus


menggunakan kode ICD 10

5 Membuat catatan/menulis instruksi medis 22 Juli – 16 Agustus


secara lengkap, tepat dan jelas

6 Membuat catatan/menulis hasil konsultasi 22 Juli – 16 Agustus


secara lengkap, tepat dan jelas

7 Melakukan pengisian form surat pernyataan 22 Juli – 16 Agustus


(sesuai keperluan)
8 Monitoring dan verifikasi kelengkapan 26 Juli – 16 Agustus
pengisian rekam medis per 2 minggu

9 Penyusunan laporan 16 Agustus- 20 Agustus


6

BAB II
GAMBARAN UMUM

Gambar 1. Puskesmas Perawatan Sebamban II

A. Profil Puskesmas Perawatan Sebamban II


1. Data Wilayah
Puskesmas Perawatan Sebamban II terletak dikecamatan Angsana
Kabupaten Tanah Tanah Bumbu, dengan luas wilayah 157,15 KM 2.
Cakupan wilayah kerja Puskesmas Perawatan Sebamban II, meliputi:
a) Desa Angsana
b) Desa Banjarsari
c) Desa Bayansari
d) Desa Bunati
e) Desa Karang Indah
f) Desa Makmur
g) Desa Mekar Jaya
h) Desa Purwodadi
i) Desa Sumber Baru
7

2. Data Pelayanan Kesehatan


Pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas Perawatan Sebamban II, yaitu:
a) Pelayanan dalam gedung puskesmas
1) Pelayanan Rawat Jalan
(a) Pelayanan pengobatan (poli umum)
(b) Pelayanan kesehatan gigi (poli gigi)
(c) Pelayanan kesehatan KIA
(d) Pelayanan kesehatan KB
(e) Pelayanan kesehatan MTBS
(f) Pelayanan kesehatan laboratorium sederhana
(g) Pelayanan imunisasi
(h) Pelayanan apotek
2) Pelayanan Rawat Inap
(a) Pelayanan Rawat Inap
(b) Pelayanan Rawat Inap kebidanan
3) Pelayanan Konsultasi
4) Pelayanan UGD 24 jam
5) Pelayanan tata usaha (administrasi)
(a) Kier kesehatan umum
(b) Keterangan visum
(c) Surat keterangan sakit
(d) Surat rujukan pasien
(e) Surat keterangan imunisasi (caten)
(f) Surat keterangan kelahiran
(g) Surat keterangan cuti bersalin
b) Pelayanan luar gedung puskesmas
1) Pelayanan kesehatan sekolah
2) Pelayanan kesehatan posyandu ibu hamil
3) Pelayanan kesehatan posyandu balita
4) Pelayanan posyandu posbindu
5) Pelayanan pusling
8

B. Visi dan Misi UPT Puskesmas Perawatan Sebamban II


1. Visi
Terwujudnya Keluarga Sehat
2. Misi
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau.
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi masyarakat melalui
pendekatan keluarga.
c. Menggerakkan masyarakat berwawasan kesehatan diwilayah kerja
puskesmas melalui kerjasama lintas sektor.
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat.
e. Meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM).

3. Tata nilai
“ANGSANA”
A : Amanah dalam bertugas
N: Niat yang tulus menolong sesama
G: Gesit dalam bekerja
S: Setulus hati melayani anda
A: Anda sakit kami obati
N: Nyaman dalam melayani
A: Anda sehat kami senang
9

C. Struktur Organisasi
Susunan struktur organisasi yang ada pada Puskesmas Perawatan
Sebamban II Kabupaten Tanah Bumbu adalah sebagai berikut :
Gambar 2. Struktur Organisasi Puskesmas Perawatan Sebamban II
10

D. Tugas Pokok dan Fungsi


Adapun tugas pokok dan fungsi dokter umum sebagai Dokter Ahli Pertama,
berdasarkan Keputusan Menteri PAN-RB Tahun 2003 tentang Jabatan
Fungsional Dokter dan Angka Kreditnya, Bab V Rincian Kegiatan dan Unsur
yang Dinilai, Pasal 7, yaitu:
1 Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama
2 Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama
3 Melakukan tindakan khusus oleh dokter umum tingkat sederhana
4 Melakukan tindakan khusus oleh dokter umum tingkat sedang
5 Melakukan tindakan khusus spesialistik tingkat sederhana
6 Melakukan tindakan khusus spesialistik tingkat sedang
7 Melakukan tindakan darurat medis / P3K tingkat sederhana
8 Melakukan kunjungan (visite) pada pasien rawat inap
9 Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana
10 Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat 1
11 Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana
12 Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat 1
13 Melakukan pemeliharaan kesehatan Ibu
14 Melakukan pemeliharaan kesehatan Bayi dan Balita
15 Melakukan pemeliharaan kesehatan anak
16 Melakukan pelayanan KB
17 Melakukan pelayanan imunisasi
18 Melakukan pelayanan gizi
19 Mengumpulkan data pengamatan epidemiologi penyakit
20 Melakukan penyuluhan medik
21 Membuat catatan medik pasien rawat inap
22 Membuat catatan medik pasien rawat jalan
23 Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
24 Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
25 Menguji kesehatan individu
26 Menjadi tim penguji kesehatan
11

27 Melakukan visum et repertum tingkat sederhana


28 Melakukan visum et repertum kompleks tingkat 1
29 Menjadi saksi ahli
30 Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan
31 Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium
32 Melakukan tugas jaga panggilan / on call
33 Melakukan tugas jaga ditempat/rumah sakit
34 Melakukan tugas jaga ditempat sepi pasien
35 Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat
sederhana.

E. Sasaran Kinerja Pegawai

Sasaran kinerja pegawai (SKP) adalah rencana dan target yang harus
dicapai dalam kurun waktu penilaian yang bersifat nyata dan dapat diukur serta
disepakati pegawai dan atasannya. Adapun SKP dokter umum sebagai dokter
ahli pertama yang dilaksanakan di Puskesmas Perawatan Sebamban II, yaitu :

1. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama


2. Melakukan tindakan khusus oleh dokter umum tingkat sederhana
3. Melakukan tindakan darurat medis/ P3K tingkat sederhana
4. Melakukan kunjungan (visite) pada pasien rawat inap
5. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana
6. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana
7. Melakukan pemeliharaan kesehatan Bayi dan Balita
8. Melakukan pemeliharaan kesehatan anak
9. Melakukan penyuluhan medik
10. Membuat catatan medik pasien rawat inap
11. Membuat catatan medik pasien rawat jalan
12. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
13. Menguji kesehatan individu
14. Melakukan visum et repertum tingkat sederhana
15. Melakukan tugas jaga panggilan/on call
12

BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Landasan Teori dan Konsep


Rancangan aktualisasi adalah rancangan kegiatan yang dibuat sebelum
melaksanakan aktualisasi di unit kerja. Kegiatan-kegiatan ini dirancang dan disusun guna
memecahkan masalah/isu aktual yang ada di unit kerja yaitu belum optimalnya pengisisan
catatan rekam medis di Puskesmas Perawatan Sebamban II. Selain untuk memecahkan
isu, kegiatan yang dirancang ini diharapkan dapat dilakukan secara terus menerus
sehingga menjadi kebiasaan (habituasi) di unit kerja.
Pembuatan rancangan aktualisasi dilakukan dengan cara identifikasi dan akan
dilaksanakan dengan internalisasi nilai-nilai dasar yang harus dimiliki oleh seorang
Aparatur Sipil Negara (ASN), yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi. Dalam melaksanakan tugasnya, PNS wajib mengetahui tugas
pokoknya dan memahami kedudukan dan perannya dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).

1. Nilai-nilai Dasar PNS


a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas
adalah kewajiban atau pertanggung jawaban yang harus dicapai dan disertai
bukti fisik/bukti dukungnya.
Berikut adalah nilai dasar yang terkandung dari akuntabilitas:
1) Kepemimpinan (lead by example, Berkomitmen Tinggi dalam pelaksanaan
tugas);
2) Transparansi;
3) Integritas;
4) Tanggung jawab (responsibilitas);
5) Keadilan;
6) Kepercayaan;
7) Keseimbangan;
13

8) Kejelasan;
9) Konsistensi.

b. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pondasi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)
untuk mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan
orientasi mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara.
Nasionalisme adalah pandangan atau rasa cinta yang wajar sebagai warga
negara Indonesia terhadap bangsa dan negara sekaligus menghormati
bangsa lain yang didasarkan pada nilai-nilai pancasila.
Berikut adalah nilai dasar dari nasionalisme :
1) Implementasi Nilai-Nilai Pancasila
2) ASN sebagai pelaksana kebijakan publik
- Berintegritas tinggi;
- Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keadilan,anti korupsi, transparan,
akuntabel, dan memuaskan publik;
- Mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas;
- Mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik
3) ASN sebagai pelayan publik
- Profesional
- Yang melayani publik
- Berdasarkan Standar Operasional Pelayanan (SOP)
- Memenuhi hak-hak pelanggan (Pasal 18 Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2009);
- Berintegritas tinggi
4) ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa
- Pemersatu bangsa (dilandasi nilai-nilai semangat Sumpah Pemuda
dan Bhinneka Tunggal Ika);
- Menjaga kondisi damai
14

c. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi atas standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik. Dalam Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 4 tentang ASN
yaitu:
1) Memegang teguh Ideologi Pancasila
2) Setia dan mempertahankan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah
3) Mengabdi kepada negara dan rakyat indonesia
4) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
5) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
6) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
7) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur
8) Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
9) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah
10) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun
11) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
12) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama
13) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
14) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
15) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karier

d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain:
mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan memberikan layanan
15

yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara. Berikut adalah nilai
dasar komitmen mutu:
1) Efektivitas dan efisiensi
2) Inovasi
3) Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customers/ clients
4) Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara agar customers/clients tetap setia
5) Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi, tanpa cacat, tanpa
kesalahan, dan tidak ada pemborosan
6) Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan
pergeseran tuntutan kebutuhan customers/clients maupun
perkembangan teknologi
7) Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan
8) Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara,
antara lain : pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi,
dan benchmark

e. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak. Berikut adalah nilai dasar
anti korupsi
1) Integritas
2) Nilai dasar hasil identifikasi oleh KPK :
- Jujur
- Peduli
- Mandiri
- Disiplin
- Tanggung jawab
16

- Kerja keras
- Sederhana
- Berani
- Adil

2. Kedudukan dan Peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia


Dalam melaksanakan tugasnya, PNS wajib mengetahui kedudukannya dan
peran dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar dapat
memahami peran dan kedudukan PNS dalam NKRI.
a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Berikut beberapa
konsep yang ada dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara.
1) Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
a) PNS, merupakan pegawai berstatus tetap dan memiliki Nomor Induk
Pegawai (NIP)
b) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), merupakan
pegawai dengan perjanjian kerja sesuai kebutuhan instansi dalam
jangka waktu tertentu
2) Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah dan serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan politik.
3) Kedudukan ASN berada dipusat, daerah dan luar negeri. Namun
demikian merupakan satu kesatuan.
4) Fungsi pegawai ASN adalah:
a) Pelaksana Kebijakan Publik
b) Pelayan Publik
c) Perekat dan Pemersatu Bangsa
17

5) Pegawai ASN bertugas:


a) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
b) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
c) Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik,
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel,
maka setiap ASN diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN
juga berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

b. Whole of Government
Whole of Government atau disingkat WoG adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang
lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga
dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan
sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
Praktek WoG dalam Pelayanan Publik :
1) Berdasarkan Jenis
a) Pelayanan yang bersifat administratif
b) Pelayanan jasa
c) Pelayanan barang
d) Pelayanan regulatif
2) Berdasarkan Pola
a) Pelayanan Teknis Fungsional
b) Pelayanan Satu Atap
c) Pelayanan Satu Pintu
d) Pelayanan Terpusat
e) Pelayanan Elektronik
18

3) Prasyarat Best Practice dan penerapan WoG


a) Budaya dan filosofi
b) Cara kerja yang baru
c) Akuntabilitas dan insentif
d) Cara baru pengembangan kebijakan, mendesain
e) Program dan pelayanan Collegate approach.

c. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,
jasa, dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik. Unsur penting dalam pelayanan adalah:

1) Unsur pertama, adalah organisasi penyelenggara pelayanan;


2) Unsur kedua, adalah penerima layanan (pelanggan) yaitu orang atau
masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan;
3) Unsur ketiga,adalah kepuasan yang diterima oleh penerima layanan
(pelanggan).
Ada 12 unsur pelayanan publik, yaitu:
1) Kepentingan umum
2) Kepastian hukum
3) Kesamaan hak
4) Keseimbangan hak dan kewajiban
5) Keprofesionalan
6) Parsitipatif
7) Persamaan perlakuan atau tidak diskriminatif
8) Keterbukaan
9) Akuntabilitas
10) Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan
11) Ketepatan waktu
12) Kecepatan, kemudahan dan keterjangkauan
19

3. Konsep

Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dalam Peraturan Menteri


Kesehatan (Permenkes) Nomor 269 Tahun 2008 tentang Rekam Medis
menyebutkan bahwa setiap sarana pelayanan kesehatan wajib
menyelenggarakan rekam medis (RM). Selain itu berdasarkan Undang-Undang
Nomor 29 tahun 2004 Pasal 46 tentang Praktik Kedokteran menjelaskan bahwa
setiap dokter/dokter gigi wajib membuat catatan rekam medis segera setelah
pasien selesai menerima pelayanan kesehatan. Yang dimaksud dengan rekam
medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen yang berisi identitas
pasien, hasil anamnesa, hasil pemeriksaan, diagnosa pengobatan, tindakan, dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Tujuan rekam medis adalah
untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam upaya peningkatan
pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan.

a. Peran Rekam Medis


Rekam medis berperan dalam meningkatkan mutu pelayanan di fasilitas
kesehatan. Rekam medis mengandung beberapa aspek, antara lain :
1) Aspek administrasi
2) Aspek medis
3) Aspek hukum
4) Aspek keuangan
5) Aspek penelitian
6) Aspek dokumentasi

Rekam medis berfungsi :


1) sebagai komunikasi antara dokter dengan tenaga kesehatan lain dalam
memberikan pelayanan, pengobatan dan perawatan kepada pasien
2) sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/ perawatan yang harus
diberikan kepada pasien
20

3) sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan, perkembangan


penyakit, dan pengobatan selama pasien berkunjung/dirawat di fasilitas
kesehatan
4) sebagai bahan untuk membantu menganalisa, penelitian dan evaluasi
terhadap kualitas pelayanan yang telah diberikan
5) melindungi kepentingan hukum bagi pasien dokter dan tenaga kesehatan
lainnya

b. Isi Rekam Medis


1) Catatan, merupakan uraian tentang identitas, anemnesa, hasil
pemeriksaan, diagnosa, pengobatan, tindakan pelayanan baik yang
dilakukan oleh dokter/dokter gigi maupun tenaga kesehatan lainnya
2) Dokumen, kelengkapan dari catatan, antara lain hasil laboratorium, foto
rontgen, hasil EKG ataupun keterangan penunjang lainnya.

Fasilitas kesehatan bertanggung jawab untuk melindungi informasi yang


ada di dalam rekam medis dari kemungkinan dipalsukan, kemungkinan hilang
ataupun dipergunakan tidak dengan semestinya karena isi rekam medis bersifat
rahasia. Petugas yang mengelola rekam medis ikut bertanggung jawab dalam hal
mengevaluasi kualitas dan kelengkapan isi rekam medis. Sehubungan dengan hal
itu, petugas akan berpedoman kepada :

1) Semua diagnosa ditulis lengkap menggunakan istilah terminologi kedokteran


dengan benar
2) Dokter yang menangani harus membuat catatan tanggal dan waktu
pemeriksaan disertai dengan nama dan tanda tangan
3) Laporan riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik ditulis lengkap, baik itu data
penemuan positif maupun negatif
4) Hasil laboratorium atau rontgen dicatat dan dicantumkan tanggalnya dan di
tandatangani oleh pemeriksa
5) Semua pengobatan/tindakan ditulis lengkap disertai tanggal dan tanda tangan
dokter ataupun petugas yang bertanggung jawab
21

6) Semua konsultasi yang dilaksanakan harus sesuai aturan dan dicatat lengkap
serta ditandatangani`
7) Catatan perawat/bidan tentang perawatan, pengobatan maupun observasi
harus ditulis lengkap dan ditandatangani.

Anda mungkin juga menyukai