BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan
negara sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang memiliki komitmen, integritas dan profesional. Berdasarkan Undang-
undang Nomor 5 tahun 2014, ASN memiliki 3 (tiga) tugas pokok, yaitu sebagai
pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa dan pelaksana kebijakan.
Berdasarkan Undang-Undang ASN dan Peraturan Lembaga Administrasi Negara
(LAN) Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS, Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses
diklat terintegrasi dan inovatif, yaitu pelatihan dasar (latsar) yang memadukan
pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat pelatihan, menerapkan dan
mengaktualisasikannya di tempat kerja.
Melalui pembelajaran diklat ini diharapkan para tenaga kesehatan
terutama dokter akan memiliki akuntabilitas dalam pekerjaan, memiliki etika dan
budaya kerja yang baik, segala apa yang dikerjakan untuk pasien dapat
dipertanggungjawabkan, memiliki komitmen mutu dan menjalankan program anti
korupsi serta menyadari pentingnya memberikan pelayanan yang baik kepada
masyarakat agar tercipta pelayanan kesehatan yang prima dan berkualitas.
Kesehatan merupakan merupakan salah satu faktor penting yang
menunjang keberhasilan pembangunan suatu bangsa selain pendidikan dan
pendapatan. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
menyatakan bahwa sehat adalah keadaan sejahtera dan badan, jiwa, dan sosial
yang rnemungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan
oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan
2
kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya .
Salah satu pelayanan kesehatan yang paling mudah ditemui yaitu Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan
kesehatan dasar yang menyelenggarakan upaya kesehatan pemeliharaan,
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dengan peran serta aktif masyarakat
dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat
guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat .
Di era globalisasi ini, masyarakat semakin kritis dalam menilai pelayanan
yang diberikan. Sejalan dengan peningkatan pengetahuan, kebutuhan dan
tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan semakin meningkat.
Oleh sebab itu, diperlukan sumber daya manusia yang memiliki integritas dan
profesionalisme untuk menjalankan pelayanan yang sesuai standar. Segala
bentuk pelayanan yang diberikan harus dapat dipertanggungjawabkan, sehingga
dalam pelayanan kesehatan semua data/ hasil pemeriksaan harus tercatat
dengan lengkap dalam sebuah dokumen yang disebut dengan rekam medis.
Rekam medis sangat penting dalam mengemban mutu pelayanan medik
yang diberikan oleh pelaksana pelayanan di fasilitas kesehatan. Manfaat dan
peran rekam medis meliputi beberapa aspek yaitu, aspek kedokteran/medis,
aspek administratif, aspek hukum, aspek keuangan, aspek pendidikan dan aspek
dokumentasi. Penilaian kredibilitas sebuah fasilitas kesehatan salah satunya
dilihat dari baik buruknya catatan rekam medis. Oleh sebab itu, rekam medis
harus diisi dengan jelas dan selengkap-lengkapnya.
Di Puskesmas Perawatan Sebamban II, pengisian catatan rekam medis
masih belum optimal. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi Penulis, hal
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu : (1) Petugas kurang memahami
manfaat, isi, tata cara pengisian rekam medis; (2) Petugas beranggapan format
rekam medis masih sulit untuk dipahami; (3) Kurangnya motivasi petugas untuk
3
melengkapi isi rekam medis; (4) Jumlah petugas rekam medis yang masih
kurang untuk melakukan pengecekan kelengkapan rekam medis
B. Tujuan Aktualisasi
1. Tujuan Umum
Tujuan kegiatan aktualisasi adalah mengoptimalkan pengisian catatan
rekam medis di Puskesmas Perawatan Sebamban II melalui kegiatan-
kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsi serta gagasan kreatif sebagai
tenaga medis profesional dengan penerapan atau internalisasi nilai-nilai
dasar PNS yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari rancangan aktualisasi adalah :
a. Mengetahui faktor penyebab aktual belum optimalnya pengisisan catatan
rekam medis di Puskesmas Perawatan Sebamban II sehingga dapat
dilakukan perbaikan untuk kedepannya.
b. Menerapkan gagasan/ ide kreatif untuk memperbaiki format rekam
medis yang dinilai rumit dan belum sesuai standar.
c. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman petugas terhadap manfaat,
peran dan tata cara pengisian rekam medis.
4
C. Isu Aktual
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di unit kerja, Penulis
mengangkat isu, yaitu “belum optimalnya pengisian catatan rekam medis di
Puskesmas Perawatan Sebamban II”. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor,
yaitu :
1. Petugas kurang memahami manfaat, isi, tata cara pengisian rekam medis
2. Petugas beranggapan format rekam medis masih sulit untuk dipahami
3. Kurangnya motivasi petugas untuk melengkapi isi rekam medis
4. Jumlah petugas rekam medis yang masih kurang untuk melakukan
pengecekan kelengkapan rekam medis
D. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup rencana kegiatan yang dilakukan dalam aktualisasi
tersebut adalah :
- Tempat pelaksanaan kegiatan : Puskesmas perawatan sebamban II
- Waktu pelaksanaan kegiatan : 16 Juli-20 Agustus 2019
- Rancangan kegiatan :
1. Melakukan sosialisasi mengenai manfaat dan tata cara pengisian rekam
medis yang tepat dan lengkap
2. Membuat catatan hasil anamnesa secara lengkap dan sistematis
3. Membuat catatan hasil pemeriksaan fisik secara lengkap dan sistematis
serta melampirkan hasil pemeriksaan penunjang
4. Mencatat diagnosa secara lengkap, jelas dan menggunakan kode ICD 10
5. Membuat catatan/ menulis instruksi medis secara lengkap, tepat dan jelas
6. Membuat catatan/ menulis hasil konsultasi secara lengkap, tepat dan jelas
7. Melakukan pengisian form surat pernyataan (sesuai keperluan)
8. Monitoring dan verifikasi kelengkapan pengisian rekam medis per 2
minggu
5
BAB II
GAMBARAN UMUM
3. Tata nilai
“ANGSANA”
A : Amanah dalam bertugas
N: Niat yang tulus menolong sesama
G: Gesit dalam bekerja
S: Setulus hati melayani anda
A: Anda sakit kami obati
N: Nyaman dalam melayani
A: Anda sehat kami senang
9
C. Struktur Organisasi
Susunan struktur organisasi yang ada pada Puskesmas Perawatan
Sebamban II Kabupaten Tanah Bumbu adalah sebagai berikut :
Gambar 2. Struktur Organisasi Puskesmas Perawatan Sebamban II
10
Sasaran kinerja pegawai (SKP) adalah rencana dan target yang harus
dicapai dalam kurun waktu penilaian yang bersifat nyata dan dapat diukur serta
disepakati pegawai dan atasannya. Adapun SKP dokter umum sebagai dokter
ahli pertama yang dilaksanakan di Puskesmas Perawatan Sebamban II, yaitu :
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
8) Kejelasan;
9) Konsistensi.
b. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pondasi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)
untuk mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan
orientasi mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara.
Nasionalisme adalah pandangan atau rasa cinta yang wajar sebagai warga
negara Indonesia terhadap bangsa dan negara sekaligus menghormati
bangsa lain yang didasarkan pada nilai-nilai pancasila.
Berikut adalah nilai dasar dari nasionalisme :
1) Implementasi Nilai-Nilai Pancasila
2) ASN sebagai pelaksana kebijakan publik
- Berintegritas tinggi;
- Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keadilan,anti korupsi, transparan,
akuntabel, dan memuaskan publik;
- Mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas;
- Mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik
3) ASN sebagai pelayan publik
- Profesional
- Yang melayani publik
- Berdasarkan Standar Operasional Pelayanan (SOP)
- Memenuhi hak-hak pelanggan (Pasal 18 Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2009);
- Berintegritas tinggi
4) ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa
- Pemersatu bangsa (dilandasi nilai-nilai semangat Sumpah Pemuda
dan Bhinneka Tunggal Ika);
- Menjaga kondisi damai
14
c. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi atas standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik. Dalam Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 4 tentang ASN
yaitu:
1) Memegang teguh Ideologi Pancasila
2) Setia dan mempertahankan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah
3) Mengabdi kepada negara dan rakyat indonesia
4) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
5) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
6) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
7) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur
8) Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
9) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah
10) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun
11) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
12) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama
13) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
14) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
15) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karier
d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain:
mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan memberikan layanan
15
yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara. Berikut adalah nilai
dasar komitmen mutu:
1) Efektivitas dan efisiensi
2) Inovasi
3) Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customers/ clients
4) Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara agar customers/clients tetap setia
5) Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi, tanpa cacat, tanpa
kesalahan, dan tidak ada pemborosan
6) Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan
pergeseran tuntutan kebutuhan customers/clients maupun
perkembangan teknologi
7) Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan
8) Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara,
antara lain : pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi,
dan benchmark
e. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak. Berikut adalah nilai dasar
anti korupsi
1) Integritas
2) Nilai dasar hasil identifikasi oleh KPK :
- Jujur
- Peduli
- Mandiri
- Disiplin
- Tanggung jawab
16
- Kerja keras
- Sederhana
- Berani
- Adil
b. Whole of Government
Whole of Government atau disingkat WoG adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang
lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga
dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan
sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
Praktek WoG dalam Pelayanan Publik :
1) Berdasarkan Jenis
a) Pelayanan yang bersifat administratif
b) Pelayanan jasa
c) Pelayanan barang
d) Pelayanan regulatif
2) Berdasarkan Pola
a) Pelayanan Teknis Fungsional
b) Pelayanan Satu Atap
c) Pelayanan Satu Pintu
d) Pelayanan Terpusat
e) Pelayanan Elektronik
18
c. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,
jasa, dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik. Unsur penting dalam pelayanan adalah:
3. Konsep
6) Semua konsultasi yang dilaksanakan harus sesuai aturan dan dicatat lengkap
serta ditandatangani`
7) Catatan perawat/bidan tentang perawatan, pengobatan maupun observasi
harus ditulis lengkap dan ditandatangani.