Anda di halaman 1dari 5

Cotrimoxazole merupakan obat antibiotik yang memiliki spektrum luas

yang efektif terhadap kuman gram positif dan gram negatif. Obat ini
biasa diresepkan oleh dokter untuk mengatasi penyakit infeksi baik
infeksi saluran napas atas hingga infeksi saluran kemih dan diare. Di
sini akan dijelaskan mengenai cotrimoxazole itu obat apa dengan lebih
rinci. Mengenal Cotrimoxazole Cotrimoxazole adalah kombinasi dua
macam komponen obat yaitu sulfamethoxazole 400 mg trimethoprim 80
mg. Kombinasi tersebut menjadikan obat ini memiliki efek bakterisidal
yang kuat pada bakteri, karena bekerja pada dua tahap pembentukan
asam nukleat dan protein yang penting bagi bakteri. Dengan mekanisme
kerja tersebut obat ini memiliki aktivitas antibakterial yang luas terhadap
bermacam – macam kuman seperti Streptococcus sp, Staphylococcus
so, Pneumococcus sp, Klebsiella, Neisseria, Bordetella. Shigella sp dan
Vibrio cholerae serta terhadap beberapa bakteri yang diketahui resisten
terhadap antibiotik jenis lain seperti Haemophillus influenzae,
Escherichia. coli. Proteus mirabilis, Proteus vulgaris dan bebeberapa
strain Staphylococcus. Indikasi Obat cotrimoxazole dapat digunakan
untuk mengobati penyakit – penyakit berikut : Infeksi pada saluran
kemih dan saluran kelamin yang disebabkan oleh Esherichia coli.
Klebsiella sp, Enterobacter sp, Proteus mirabilis, Proteus vulgaris, dan
Morganella morganii. Infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh
Shigella flexneri, Shigella sonnei termasuk diare yang disebabkan oleh
E. coli. Infeksi saluran pernapasan atas dan bronkitis kronik yang
disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae.
Infeksi saluran telinga bagian tengah yang disebabkan oleh
Streptococcus pneumoniae, dan Haemophilus influenzae. Misalnya
pada Otitis media Infeksi saluran napas bawah atau pneumonia yang
disebabkan Pneumocystis carinii. Kontraindikasi Obat cotrimoxazole
tidak boleh digunakan oleh: Penderita yang mempunyai gangguan
fungsi hati dan gangguan fungsi ginjal yang berat Penderita yang
sedang dalam keadaan hamil atau sedang menyusui Penderita yang
merupakan bayi prematur atau bayi yang masih berusia kurang dari 2
bulan Penderita yang mengalami anemia megaloblastik karena
kekurangan folat. Penderita yang memiliki hipersensitif atau alergi
terhadap cotrimoxazole atau alergi terhadap komponen obat baik
trimetoprim maupun sulfametoxazole Dosis Obat cotrimoxazole di
apotik dijual dalam beberapa macam sediaan dengan komposisi :
Cotrimoxazole tablet dengan tiap tabletnya mengandung kombinasi
Sulfamethoxazole 400 mg dan trimethoprim 80 mg Cotrimoxazole kaplet
forte dengan tiap kaplet forte mengandung kombinasi Sulfamethoxazole
800 mg dan trimethoprim 160 mg Cotrimoxazole Syrup dengan tiap 1
sendok takar 5 ml mengandung kombinasi Sulfamethoxazole 200 mg
dan trimethoprim 40 mg Adapun dosis obat cotrimoxazole yang
dianjurkan adalah sebagai berikut : Untuk penderita dewasa dan anak
dengan usia di atas 12 tahun dosis yang dianjurkan adalah
cotrimoxazole 960 mg yang diberikan 2 kali sehari. Untuk penderita anak
dengan usia antara 6 hingga 12 tahun dosis yang dianjurkan adalah
cotrimoxazole 480 mg yang diberikan 2 kali sehari Untuk penderita anak
dengan usia antara 6 bulan hingga 6 tahun dosis yang dianjurkan
adalah cotrimoxazole sirup 1 sendok takar 5 ml yang diberikan 2 kali
sehari Untuk penderita bayi dengan usia antara 6 minggu hingga 6
bulan yang dianjurkan adalah cotrimoxazole sirup 1/2 sendok takar 5 ml
yang diberikan 2 kali sehari Efek Samping Cotrimoxazole Obat
cotrimoxazole jarang menimbulkan efek samping, kalaupun terjadi
biasanya ringan seperti ruam kulit, sakit kapal, mual, muntah hingga
diare. Walaupun jarang masih pernah dilaporkan terjadi efek samping
yang berat seperti leukopenia, agranulositosis, trombositopenia, anemia
aplastik, diskrasia darah hingga reaksi hipersensitif yang sifatnya fatal
seperti sindrom Steven Johnson Informasi Keamanan Selama
penggunaan obat cotrimoxazole perlu diperhatikan dengan seksama:
Pada penderita gangguan fungsi ginjal harus megurangi dosis untuk
mencegah akumulasi obat Penggunaannya harus diikuti dengan banyak
minum sedikitnya 2,5 liter per hari untuk mencegah kristaluria
Sebaiknya diikuti dengan pemeriksaan darah secara berkala karena ada
kemungkinan terjadinya diskrasia darah Hentikan penggunaan apabila
ditemukan ruam pada kulit atau tanda efek samping yang berat
Penggunaan cotrimoxazole bersama dengan: obat antikoagulan dapat
meningkatkan efek obat antikoagulan obat fenitoin dapat
memperpanjang waktu paruh obat fenitoin obat diuretik terutama
golongan tiazid dapat meningkatkan kemungkinan untu terjadi
trombositopenia

Bersumber dari: Cotrimoxazole : Kegunaan, Dosis, Efek Samping |


Mediskus

Metronidazole merupakan jenis obat antimikroba yang digunakan untuk


mengobati berbagai macam infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme
protozoa dan bakteri anaerob. Kedua jenis organisme ini dapat hidup dan
berkembang biak tanpa bantuan oksigen. Mereka sering menyebabkan
infeksi pada bagian tubuh seperti perut, sistem reproduksi, dan gusi. Bagi
orang-orang yang alergi terhadap penisilin, metronidazole aman untuk
dikonsumsi.
Metronidazole hanya dapat mengobati infeksi protozoa dan bakteri, dan tidak
dapat digunakan untuk mengobati infeksi virus, seperti flu, demam, atau
cacar.

Tentang Metronidazole
Jenis obat Obat antimikroba
Golongan Obat resep
Manfaat Mencegah dan mengobati berbagai macam infeksi yang disebabkan
oleh mikroorganisme protozoa dan bakteri anaerob, misalnya:
Pencegahan infeksi setelah operasi

Infeksi trikomoniasis
Infeksi H. pylori

Vaginosis bakteri
Peradangan gigi dan gusi

Infeksi ulkus kaki


Infeksi amebiasis

Giardiasis

Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak


Bentuk obat Tablet, cairan yang diminum, suntik, supositoria
Metronoidazole tersedia dalam berbagai merek dan dapat digunakan dalam bentuk
tablet dan cairan yang diminum. Penggunaannya harus dengan resep dokter.

Peringatan:
 Bagi anak-anak, wanita hamil dan yang sedang menyusui, sesuaikan dosis
dan pemakaian dengan anjuran dokter.

 Tanyakan terlebih dahulu pada dokter sebelum menggunakan metronidazole


jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan lainnya

 Harap berhati-hati jika menderita gangguan ginjal, gangguan


saraf, epilepsi atau gangguan kejang lainnya, porfiria, atau penyakit liver.
 Harap berhati-hati bagi mereka yang rutin mengonsumsi minuman keras.

 Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Dosis Metronidazole
Dosis metrodinazole akan tergantung kepada jenis, tingkat keparahan infeksi yang
diderita, kondisi kesehatan dan respons tubuh pasien terhadap obat. Dosis anak-anak
akan disesuaikan dengan umur dan berat badan mereka juga.
Dosis untuk orang dewasa umumnya berkisar antara 200-1200 mg per hari. Dokter
yang meresepkan metronidazole akan menganjurkan dosis dan frekuensi minum obat
yang sesuai dengan kondisi Anda. Metronidazole biasanya diresepkan untuk jangka
waktu antara 3-14 hari. Jangan melebihi 4 g metronidazole per hari.

Mengonsumsi Metronidazole dengan Benar
Sebelum menggunakan metronidazole, perhatikan dan ikuti informasi yang diberikan
oleh dokter terkait penggunaan obat ini dan baca informasi yang tertera pada
kemasan. Konsumsilah metronidazole sesuai takaran dosis dan frekuensi yang
ditetapkan oleh dokter.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya.
Konsumsi metronidazole dengan makanan dan telan tabletnya secara utuh dengan
segelas air putih.
Pastikan Anda menghabiskan semua obat yang diresepkan dokter. Hal ini penting
untuk dipatuhi demi mencegah kembalinya infeksi.

Jika tidak sengaja lupa meminum metronidazole, disarankan untuk segera


meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan
mengganti dosis yang terlewat dengan menggandakan dosis metronidazole pada
jadwal berikutnya.

Jangan minum alkohol saat Anda dalam pengobatan metronidazole atau selama dua
hari setelah mengonsumsi obat yang terakhir. Kombinasi alkohol dan metronidazole
dapat menyebabkan efek samping seperti sakit kepala dan jantung berdebar-debar.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Metronidazole


Semua obat berpotensi menyebabkan efek samping, termasuk metronidazole. Tapi
gejala akibat efek samping umumnya membaik setelah tubuh menyesuaikan diri.
Beberapa efek samping yang biasa terjadi saat mengonsumsi metronidazole:

 Warna urin menjadi gelap

 Nafsu makan menurun

 Mual
 Konstipasi
 Sakit perut

 Sakit kepala
 Pusing

 Perubahan rasa pada lidah


Jika Anda merasakan efek samping yang sangat mengganggu dan tidak kunjung
hilang,maka tanyakan kepada dokter.
Lihat lebih lanjut mengenai:
 Disentri
 Gangguan Pencernaan
 Gastritis

Anda mungkin juga menyukai