Anda di halaman 1dari 1

1

“Sejatinya setiap jiwa itu baik, hanya saja karena sedikit tekanan yang membuatnya menjadi
sesosok yang dingin. Namun, ia memiliki jiwa yang rapuh nan lemah.”

“Braaakkk.....!!!”

Suara bantingan pintu yang amat keras terdengar dari sebuah rumah yang tampak
menyenangkan namun tidak. Seorang laki-laki paruh baya keluar dari rumah tersebut, raut
wajahnya menunjukkan kemarahan dan kekesalan. Tuan Kim bergegas pergi sambil memakai
mantel musim dinginnya.

Disisi lain, di dalam rumah itu, seorang gadis diam terpaku sambil membawa baki yang
terbuat dari kayu. Matanya memerah air mata mulai mengaliri pipinya, tak satupun kata yang
mampu diucapkannya.

Gadis yang memiliki surai indah hitam legam dan menawan, tak terlalu panjang dan tak pula
pendek dengan sedikit gelombang diantaranya membuat ia tampak lebih anggun. Namun,
amat disayang ia memiliki mata indah yang sendu, setiap tatapan yang dituju seakan hampa.

Duhai derita hidup yang terus menerus, sedikit sajalah berbaik hati untuknya, ia adalah gadis
dengan nama indah Kim Yoo Jung. Putri semata wayang tuan Kim, 22 tahun hidupnya yang
entah bagaimanalah.

Yoo jung terduduk lemas. Ia menunduk dan menutup wajah dengan kedua tangannya dan
menangis terisak. Baki yang sedari tadi yoo jung pegang tergeletak begitu saja.

Anda mungkin juga menyukai