Anda di halaman 1dari 11

Coronavirus: Definisi, Penyebaran,

Hingga Pencegahan
Artikel ini berisi:

 Definisi coronavirus (virus corona)


 Gejala
 Penyakit akibat coronavirus
 Penyebaran
 Diagnosis dan Pengobatan
 Pencegahan
Oleh Fajarina NurinInformasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr Mikhael Yosia





Definisi coronavirus (virus corona)


Apa itu coronavirus?

Coronavirus (CoV) adalah keluarga besar dari virus yang menyebabkan penyakit, mulai dari flu
biasa hingga penyakit yang lebih parah, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV)
dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Sebagian besar coronavirus adalah virus
yang tidak berbahaya.
Coronavirus adalah virus zoonosis, artinya virus ini disebarkan melalui hewan dan manusia.

Dikutip dari WHO, investigasi menunjukkan bahwa virus corona penyebab SARS (SARS-CoV)
ditularkan dari musang ke manusia. Sementara itu, hewan yang menularkan coronavirus penyebab
MERS (MERS-CoV) ke manusia adalah unta dromedaris. Terdapat pula beberapa virus lain yang
terdapat pada hewan, tapi belum menginfeksi manusia. 

Virus corona pada manusia pertama kali ditemukan pada tahun 1960 di hidung pasien yang
terkena flu biasa (common cold).

Dua coronavirus pada manusia, yaitu OC43 dan 229E, adalah yang bertanggung jawab atas
terjadinya sebagian flu biasa.

Virus ini diberi nama berdasarkan proyeksi mirip mahkota di permukaannya. “Corona” dalam
bahasa Latin berarti “halo” atau “mahkota”.

Penyebaran coronavirus adalah sama seperti virus yang penyebab flu lainnya, seperti dari batuk
dan bersin, atau dari sentuhan orang yang terinfeksi. 

Hampir semua orang pernah terinfeksi virus corona setidaknya sekali seumur hidupnya, biasanya
terjadi pada anak-anak.

Coronavirus adalah virus yang umumnya muncul pada musim gugur dan dingin di Amerika Serikat.
Namun, semua orang bisa terkena virus ini kapan pun. 

Jenis-jenis coronavirus

Coronavirus adalah virus yang memiliki banyak jenis. Namanya biasanya dibedakan berdasarkan
tingkat keparahan penyakit yang disebabkan dan seberapa jauh penyebarannya. 

Medical News Today menyebut, saat ini ada enam jenis virus corona yang menginfeksi manusia,
yakni:

 229E
 NL63 
 0C43 
 HKU1 

Jenis coronavirus yang lebih langka adalah MERS-CoV yang menyebabkan Middle East
Respiratory Syndrome (MERS) dan SARS-CoV, yang menyebabkan Severe Acute Respiratory
syndrome (SARS).

Selain enam jenis coronavirus di atas, pada 7 Januari 2020, sebagaimana dilansir dari laman
badan kesehatan dunia, WHO, pemerintah Tiongkok mengonfirmasi jenis virus corona baru yang
mewabah pada akhir Desember.

Virus corona baru tersebut merupakan jenis yang tidak mirip dengan kelompok virus corona
lainnya. Pada awalnya, virus ini dinamakan dengan novel coronavirus 2019 (2019-nCoV) sampai
akhirnya ditetapkan nama resmi yaitu SARS-CoV-2, penyebab penyakit Covid-19.

SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 dicurigai menular dari hewan kelelawar dan ular ke manusia.
Meski begitu, virus ini juga telah dikonfirmasi menular dari manusia ke manusia.

Gejala
Gejala infeksi virus corona

Orang yang terinfeksi virus ini akan menunjukkan gejala yang berbeda-beda. Gejala yang muncul
biasanya bergantung dari jenis virus dan seberapa serius infeksinya.

Jika Anda mengalami infeksi pernapasan atas yang ringan hingga sedang, seperti flu biasa, gejala
Anda terkena coronavirus adalah:

 Hidung berair
 Sakit kepala
 Batuk
 Sakit tenggorokan
 Demam
 Tidak enak badan secara keseluruhan

Jenis virus corona lain bisa menyebabkan gejala yang lebih serius. Infeksi ini dapat mengarah ke
bronkitis dan pneumonia.

Beberapa infeksi yang lebih parah akibat coronavirus adalah yang umumnya lebih sering terjadi
pada pengidap gangguan hati dan jantung, atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang
lemah, bayi, dan orang tua. 

Penyakit akibat coronavirus


Apa saja penyakit yang disebabkan oleh coronavirus?

Beberapa jenis coronavirus adalah penyebab penyakit serius. Berbagai penyakit yang mungkin
bisa disebabkan oleh coronavirus adalah sebagai berikut:

MERS

Sekitar 858 orang meninggal dunia karena MERS, yang pertama kali muncul pada 2012 di Arab
Saudi dan di negara lain di Timur Tengah, Afrika, Asia, dan Eropa. 

Pada April 2014, orang Amerika pertama mendapat perawatan khusus di rumah sakit karena
MERS di Indiana dan kasus lain dilaporkan juga terjadi di Florida. Keduanya diketahui baru kembali
dari Arab Saudi. 

Pada Mei 2015, kejadian luar biasa MERS terjadi di Korea, yang merupakan kejadian luar biasa
terbesar di luar Arab. 

Gejala MERS akibat coronavirus adalah demam, kesulitan bernapas, dan batuk. Penyakit


menyebar melalui kontak dekat dengan orang yang telah terinfeksi.

Namun, semua kasus MERS berkaitan dengan orang yang baru kembali dari perjalanan ke
Semenanjung Arab. 

MERS berakibat fatal pada 30-40% pengidapnya. 

SARS

Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) adalah penyakit menular yang disebabkan


oleh SARS-CoV. Ini biasanya disebut sebagai bentuk pneumonia yang mengancam jiwa. 
Virus itu awalnya muncul di Provinsi Guangdong di Tiongkok Selatan pada November 2002, hingga
akhirnya tiba di Hong Kong.

SARS-CoV kemudian mulai menyebar dengan cepat ke seluruh dunia dan menginfeksi orang di 37
negara. 

Pada 2003, sebanyak 774 orang meninggal dunia karena kejadian luar biasa SARS. Pada tahun
2015, tidak ada laporan lebih lanjut tentang kasus SARS.  

Gejala penyakit SARS berkembang dalam waktu seminggu dan diawali dengan demam. Sama
seperti flu, gejala yang dirasakan orang dengan penyakit SARS akibat coronavirus adalah:

 Batuk kering
 Panas dingin
 Diare
 Sesak napas

Pneumonia, infeksi paru-paru parah, mungkin akan berkembang setelahnya. Pada tahap lanjut,
SARS menyebabkan kegagalan pada paru-paru, hati, atau jantung. 

Covid-19 (Coronavirus disease 2019)

Pada akhir Desember 2019, WHO mengumumkan kasus pneumonia yang penyebabnya tidak
diketahui di daerah Wuhan City, Provinsi Hubei, Tiongkok.

Pada 7 Januari, jenis baru virus ini diidentifikasi sebagai penyebab kasus tersebut. Virus yang
kemudian dikenal sebagai Covid-19 ini belum pernah ditemukan sebelumnya di manusia.

Journal of Medical Virology  menyebut bahwa kebanyakan orang yang terinfeksi virus corona baru
ini terpapar daging hewan liar yang dijual di pasar makanan laut Huanan, yang juga menjual
hewan-hewan liar, seperti unggas dan kelelawar.

Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa coronavirus yang menginfeksi manusia pada akhir
Desember 2019, berasal dari ular.

WHO sendiri telah menetapkan Covid-19 sebagai pandemi pada tanggal 11 Maret 2020. Meski
begitu, Wuhan, kota pertama wabah penyakit ini, tidak lagi mencatat kasus baru per 19 Maret
2020. Hal ini kontras dengan belahan dunia lain yang justru terus mencatatkan kenaikan kasus.

Penyebaran
Bagaimana penyebaran coronavirus?

Seperti yang telah disebutkan, coronavirus adalah virus zoonosis. Artinya, virus ini menular dari
hewan ke manusia. Penularan antar-manusia juga bisa terjadi walau belum diteliti secara khusus.

Seiring perkembangannya virus ini dapat menular melalui beberapa cara. Virus MERS-CoV
penyebab penyakit MERS dapat menular melalui dua cara. Pertama, dari hewan ke manusia.
Dalam hal ini, unta dipercaya sebagai sumber utama virus.

Penyakit SARS diketahui berasal dari kelelawar dan musang. Penularannya terjadi dari manusia ke
manusia melalui cairan yang keluar dari sistem pernapasan (droplets) atau melalui kontak dekat.
Sebagaimana dilansir dari badan pencegahan dan pengendalian penyakit Amerika Serikat, CDC,
ada kemungkinan pula bahwa virus corona penyebab SARS menular melalui udara.
Serupa dengan SARS, Covid-19 awalnya diketahui bersumber dari hewan ular. Mereka yang
awalnya terjangkit virus ini diketahui habis memakan hewan liar di Pasar Huanan.

Meski begitu, seiring perkembangannya, para ahli meyakini bahwa Covid-19 menular dari orang ke
orang melalui droplets.  Itu sebabnya, virus ini juga disebut sebagai virus SARS tipe 2 (SARS-CoV-
2).

Secara umum, penularan coronavirus, antara lain:

 Melalui udara (virus keluar dari mereka yang batuk dan bersin tanpa menutup mulut)
 Sentuhan atau jabat tangan orang yang terinfeksi
 Menyentuh permukaan benda yang terdapat virus kemudian menyentuh wajah (hidung,
mata, dan mulut) tanpa mencuci tangan

Diagnosis dan Pengobatan


Bagaimana mendiagnosis kondisi ini?

Berikut adalah beberapa hal yang mungkin dilakukan dokter untuk mendiagnosis coronavirus yang
mungkin menjangkiti Anda.

 Melihat riwayat kesehatan Anda, termasuk gejala yang Anda rasakan


 Melakukan pemeriksaan fisik
 Melakukan tes darah
 Melakukan tes laboratorium terhadap dahak, sampel dari tenggorokan, atau spesimen
pernapasan lainnya. 

Jika Anda mengalami gejala yang telah disebutkan, Anda perlu memberi tahu dokter soal lokasi
yang baru Anda kunjungi atau kontak dengan hewan.

Sebagian besar infeksi MERS-CoV ditemukan berasal dari Semenanjung Arab. Sementara itu,
untuk SARS-CoV umumnya berasal dari daerah Tiongkok.

Penting pula untuk memberi tahu dokter apabila Anda baru saja dari daerah wabah atau tempat-
tempat umum yang dicurigai terinfeksi virus ini.

Kontak dengan hewan-hewan pembawa virus ini, seperti unta dan ular, atau menggunakan produk
berbahan unta juga penting untuk disampaikan demi membantu diagnosis penyakit akibat
coronavirus.

Bagaimana mengobati infeksi coronavirus?

Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit yang disebabkan oleh virus corona pada manusia,
begitu juga dengan novel coronavirus 2019 yang kini tengah mewabah. Sebagian besar orang
dengan penyakit akibat virus ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya.

Namun, hal-hal yang dapat meredakan gejala penyakit akibat coronavirus adalah:

 Minum obat pereda sakit dan flu


 Gunakan pelembap ruangan atau mandi dengan air panas untuk melegakan sakit
tenggorokan dan batuk
 Jika Anda mengalami sakit ringan, Anda perlu minum banyak air dan beristirahat di rumah

Pencegahan
Bagaimana mencegah infeksi coronavirus?

Untuk mencegah infeksi virus ini, Anda dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Anda dapat mengonsumsi makanan bergizi untuk mempertahankan sistem imun Anda. Pasalnya,
penyakit akibat virus umumnya dapat dicegah dengan ketahanan tubuh yang baik.

Beberapa hal yang dapat Anda lakukan, antara lain:

 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik


 Hindari menyentuh wajah (hidung, mulut, dan mata) dengan tangan yang kotor
 Hindari berhubungan dengan orang yang sakit
 Hindari daerah di mana infeksi/wabah terjadi 
 Bersihkan barang yang sering Anda sentuh. 
 Tutupi mulut Anda saat batuk dan bersin dengan tisu dan segera cuci tangan. 
 Tetaplah di rumah jika sakit.  

Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis, ataupun pengobatan.

https://hellosehat.com/coronavirus/coronavirus-adalah/
Komunikasi Keluarga yang Baik Menjadi
Cara Ampuh Cegah Virus Corona
Rabu, 25 Maret 2020 - 16:11:21 WIB

Ilustrasi

Sejak wabah virus Covid-19 ini muncul yang akhirnya menimbulkan kepanikan publik,
sejumlah langkah telah pemerintah lakukan demi menekan kepanikan tersebut. Sejumlah
kebijakan dan langkah nyata tidak sedikit dilakukan pemerintah demi memutus penularan
virus Corona ini.

Oleh : Ika Primastuti Putri, Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Komunikasi Unand

Dengan menutup tempat-tempat umum, meliburkan kegiatan belajar mengajar, melakukan


kampanye “work from home”, dan masih banyak langkah yang lainnya. Namun hal tersebut
masih menuai pro kontra dan kepanikan semakin menjadi-jadi seiring dengan terus
bertambahnya korban yang tumbang akibat wabah ini. Lantas langkah apa yang signifikan
dapat membantu masyarakat tetap dalam keadaan tenang dan tidak lagi diselimuti
kepanikan?.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo
dalam beberapa waktu lalu mengatakan bahwa, keluarga bisa menjadi benteng untuk
mencegah penularan virus Corona (COVID-19).

Merespons cepat arahan Presiden Joko Widodo dalam menghadapi pandemi virus ini, Hasto
Wardoyo mengajak seluruh keluarga Indonesia untuk menjalankan Aksi 8 Fungsi Keluarga
yaitu meliputi agama, sosial budaya, cinta dan kasih sayang, perlindungan, reproduksi,
pendidikan, ekonomi dan lingkungan," kata Hasto dikutip dari keterangan resmi dari Health
Liputan6.com pada Selasa (17/3/2020).

Adapun penjelasan dari delapan fungsi keluarga, sebagai berikut:

Pertama, sebagai makhluk yang beriman agar tidak panik dalam menghadapi musibah,
selanjutnya dengan kesalehannya bisa melaksanakan amalan untuk menjaga kesehatan,
kebersihan dan saling Membantu.
"Kedua, sebagai makhluk sosial dan budaya, berinteraksi, dan beradaptasi dengan sesama,
peduli dan cinta tanah air dengan bergotong-royong menjalankan arahan dan petunjuk
pemerintah," lanjut Hasto.
Ketiga, sebagai wadah bersemainya kehidupan penuh cinta kasih lahir dan batin, keluarga
harus berempati, menolong dan ikut bertanggung jawab untuk tidak menjadi perantara virus
dan penyakit.
"Keempat, keluarga sebagai tempat perlindungan bagi seluruh keluarga harus membangun
rasa aman dan nyaman serta terlindungi dari paparan virus penyakit. Sikap tanggap terhadap
ancaman dengan mengurangi aktivitas di keramaian dan jaga jarak dari orang yang sedang
batuk atau flu," Hasto melanjutkan.
Kelima, keluarga sebagai kesinambungan generasi harus terjaga dari ancaman yang
menurunkan kualitas kesehatan. Khusus kepada anak balita, ibu hamil dan lanjut usia agar
menjaga kesehatan serta meningkatkan imunitas dengan mengurangi aktivitas di luar rumah.
Keenam, setiap keluarga agar membangun percaya diri, melalui interaksi keterdidikan,
menyampaikan nilai, norma dan cara berkomunikasi yang sehat dan memastikan tiap anggota
keluarga menjalankan etika dalam kehidupan sosial. "Contohnya, etika batuk dengan
menutup mulut atau menggunakan masker. Dan menjaga diri dengan selalu bersih, terutama
tangan dengan cuci tangan menggunakan sabun," tambah Hasto.
Ketujuh, tanamkan pola hidup yang hemat. Menjaga dan memelihara kesehatan adalah
manusia yang tahu betapa mahalnya biaya berobat serta susahnya kehilangan hari kerja dan
kebahagiaan.
Kedelapan, peduli pada kebersihan dan kelestarian lingkungan serta bersama masyarakat
sekitar membangun semangat gotong royong agar terhindar dari paparan penyakit dan virus.
Hasto berharap setiap keluarga yang melaksanakan aksi 8 fungsi keluarga di atas serta
sesuai anjuran Presiden Joko Widodo untuk belajar, bekerja, dan beribadah di rumah.
"Tentunya, diharapkan dapat meminimalisir penyebaran COVID-19, khususnya di dalam unit
terkecil masyarakat, yakni keluarga," tutupnya.
Selain beberapa hal yang disampaikan oleh Hasto diatas, kita juga dapat melihat dari sisi cara
komunikasi dalam keluarga itu sendiri. Komunikasi merupakan hal yang dianggap penting dan
dibutuhkan untuk setiap kehidupan manusia.
Komunikasi adalah sarana efektif dalam melakukan berbagai kegiatan, maka dari itu
komunkasi merupakan pelengkap kehidupan sehari-hari. Hampir setiap waktu manusia
melakukan kegiatan komunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung, bahkan
komunikasi yang berbentuk verbal dan non verbal. Komunikasi berfungsi untuk
menyampaikan suatu pesan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Dalam sebuah keluarga, komunikasi menjadi hal prinsip dalam menjaga keharmonisan antar
anggota keluarga. Dengan adanya komunikasi antara anggota keluarga maka akan mudah
mencapai tujuan yang hendak dicapai dalam kelurga tersebut.

Menurut Rae Sedwig (1985), Komunikasi Keluarga adalah suatu pengorganisasian yang
menggunakan kata-kata, sikap tubuh (gesture), intonasi suara, tindakan untuk menciptakan
harapan image, ungkapan perasaan serta saling membagi pengertian. Komunikasi keluarga
yang berkualitas akan menimbulkan beberapa manfaat, antara lain sebagai berikut

1. Keluarga sebagai penyampai informasi yang baik

Setelah wabah Corona ini memakan korban pertama kali di Indonesia, sejumlah data dari
berbagai media seakan langsung menjadi konsumsi publik. Banyak awam yang akhirnya
ketakutan tanpa melakukan klarifikasi bahkan kebanyakan menjadi frustasi. Hal ini
sebenarnya bisa menjadi kewajiban keluarga untuk memperbaiki keadaan, misalnya
melakukan komunikasi dengan cara yang positif agar dapat menguatkan anggota yang lain.
2. Timbulnya sikap sosial dalam keluarga

Dengan penyampaian komunikasi yang baik maka jiwa sosial yang dimiliki anggota keluarga
akan muncul secara spontan. Hal itu disebabkan karena adanya interaksi antar anggota
keluarga yang mana pada akhirnya akan membentuk sikap sosial yang baik juga.
3. Komunikasi keluarga sebagai kontrol

Komunikasi akan membantu untuk mengontrol pergerakan anggota di dalam keluarga


maupun di luar keluarga atau di lingkungannya. Dengan berkomunikasi, keluarga akan
mengerti hal apa saja yang telah terjadi di luar. Misalnya dalam keadaan darurat Covid-19 ini,
komunikasi keluarga menjadi alat kontrol pertama bagi anggota keluarga lainnya. Dengan
komunikasi, para anggota keluarga dapat saling mengingatkan dan memberikan informasi
mengenai perkembangan apa saja yang terjadi akibat Virus ini.
4. Komunikasi Keluarga dapat melatih sikap empati

Empati muncul karena adanya rasa simpati dan peduli di dalam kehidupan. Saling mengerti,
memahami dan peka terhadap anggota keluarga akan menimbulkan rasa empati dalam
keluarga maupun lingkungan sekitar. Jika rasa empati disetiap anggota keluarga telah
terbentuk, maka kontrol keluarga akan lebih mudah dilakukan, yang pada tujuan akhirnya
adalah memberikan ketenangan hati bagi anggota keluarga. (*)

 Editor : Milna
https://www.harianhaluan.com/news/detail/90469/komunikasi-keluarga-

yang-baik-menjadi-cara-ampuh-cegah-virus-corona

Komunikasi Krisis Pemerintah dalam


Menanggulangi Virus Corona/COVID-19
22 Maret 2020   21:37 Diperbarui: 22 Maret 2020   21:35  1158  0 0
Komunikasi krisis merupakan salah satu peran PR. Pada umumnya krisis diterjemahkan sebagai sesuatu
yang datang secara mengejutkan serta menghadirkan ancaman bagi organisasi, perusahaan, atau
industri, begitu juga terhadap publik mereka, produk, layanan, ataupun nama baik yang sudah dimiliki.
Sebagai ancaman, maka krisis harus ditangani secara cepat agar organisasi dapat berjalan normal
kembali. Krisis menempatkan penampilan perusahaan berada dalam penilaian publik. Publik biasanya
membutuhkan respon yang segera dari organisasi (Putra, 1999). Ada tiga kondisi yang umum terjadi
dalam krisis. Menurut Argenti (2009: 259), hal tersebut adalah:

1.elemen-elemen yang sifatnya tak terduga;


2.informasi yang tidak mencukupi; dan
3.begitu cepatnya dinamika yang terjadi.

Sedangkan Hardjana (1998) berpandangan dalam situasi krisis terjadi peningkatan arus informasi yang
luar biasa, sistem komunikasi kehilangan keseimbangan, kandungan emosi dalam komunikasi krisis
sangat mencolok, jaringan antara komunikasi antar pribadi dan komunikasi media, serta yang terakhir
keterikatan manusia pada media massa mengalami lonjakan besar. Dalam era media baru dan media
sosial, keterikatan manusia tidak hanya sebatas pada media massa, tetapi juga pada jejaring sosial.
Jaringan komunikasi antarpribadi juga akan meningkat melalui jejaring-jejaring sosial tersebut. Ada
tiga prinsip utama dalam komunikasi krisis, yakni: menyampaikan pesan dengan cepat atau segera
menyampaikan pesan, konsisten, dan terbuka (Coombs, 2006).

interaksi merupakan hal yang terpenting dalam setiap kegiatan dan interaksi sesama individu kelompok
dan organisasi.komunikasi yang baik dapat menciptakan interaksi yang baik pula antara masyarakat dan
pemerintah. sejak adanya wabah virus Corona /Covid-19, penyebaran virus tersebut menyebar secara
signifikan ke beberapa negara. hal tersebut merupakan krisis bagi seluruh umat manusia di dunia karena
virus Corona/Covid-19 merupakan penyakit yang mengganggu saluran  pernafasan sehingga dapat
mengakibatkan kematian. virus Corona dapat dicegah tetapi tidak dapat dihindari. agar dapat mencegah
dan menghindari wabah virus Corona/Covid-19  maka diperlukannya upaya dalam menanggulangi virus
Corona tersebut. diantaranya adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah terhadap masyarakat
dalam aspek komunikasi krisis.

selain itu, pemerintah juga menghimbau masyarakat untuk bekerja beraktivitas belajar dan beribadah di
dalam rumah untuk menghentikan virus corona/copied 19 ini menyebar. dan masyarakat diharapkan
mematuhi instruksi yang diinstruksikan oleh pemerintah.maka diperlukannya public relation agar
hubungan antara masyarakat dan pemerintah terjalin dengan baik dan juga masyarakat bisa mematuhi
instruksi dari pemerintahan tersebut. demikian pula, pemerintah meminta masyarakat untuk memulai
hidup sehat seperti mencuci tangan mencuci muka dan memakan sayuran serta perbanyak olahraga Dan
dianjurkan memakai masker terhadap orang-orang yang sedang batuk dan pilek.

Krisis Public Relation


Krisis Public Relations sering disebut krisis komunikasi, terjadi karena disebabkan pemberitaan negatif
yang kemudian berimbas buruk pada bisnis perusahaan. Pemberitaan media atau isu yang beredar bisa
jadi benar atau mungkin saja tidak, tetapi berpotensi mempengaruhi citra seseorang atau perusahaan.
Salah satu tugas Public Relations adalah mengklarifikasi pemberitaan di media yang tidak seimbang.
salah satu upaya pemerintahan dalam menanggulangi virus corona/Covid 19 dengan diadakannya public
relation sehingga hubungan antara masyarakat dan pemerintah bisa terjalin dengan baik dan juga
masyarakat bisa mematuhi anjuran-anjuran yang disarankan oleh pemerintahan sehingga wabah virus
korona/Covid 19 tersebut dapat dapat dicegah dan juga dibatasi.
https://www.kompasiana.com/yayahcakil9814/5e77782fd541df43874cdc22

/komunikasi-krisis-pemerintah-dalam-menanggulangi-virus-corona-

covid-19

Anda mungkin juga menyukai