Anda di halaman 1dari 44

SAMPLE

PREPARATION
Analisis Obat
Referensi dan Bahan
Bacaan Terkait
• Slide Prof. Indrajati
Kohar, Ph.D.
• Slide Rosita Handayani,
M.Si. (UNAIR)
Outline Analisis

SAMPEL ORGANOLEPTIS

ANALISIS
PREPARASI

EKSTRAKSI/ISOLASI/
PEMISAHAN/PEMURNIAN
TUJUAN PREPARASI SAMPEL

• Zat aktif sediaan farmasi terdapat dalam matriks/basis sediaan.


• Keberadaan matriks sediaan dapat menggangu pengukuran zat
aktif
• Tujuan pemisahan/isolasi :
• Meningkatkan rasio analit thd material yang dapat mengganggu
pengukuran sehingga meningkatkan akurasi dan presisi analisis.
• Memindahkan zat uji ke dalam pelarut yang sesuai untuk pengukuran.
Catatan: pada analisis volumetrik, tidak selalu material matriks perlu
dipisahkan karena tidak selalu mengganggu pengukuran.
1. Mengekstraksi senyawa obat dan
cemaran yang ada dalam sediaan
secara maksimal tanpa
menyebabkan adanya degradasi
2. Memperoleh metode preparasi
TANTANGAN sampel yang reasonable
(memungkinkan untuk dilakukan dari
PREPARASI segi waktu, tenaga, pelarut, dan
ketersediaan instrumen)
SAMPEL 3. Sampel yang sudah dipreparasi harus
compatible dengan metode analisis
yang dipilih
4. Metode preparasi sampel harus
dapat menunjukkan hasil dengan
keterulangan yang baik
Langkah-Langkah
umum dalam
preparasi sampel

Ekstraksi analit
Pengecilan Pelarutan
dan pemisahan Derivatisasi
ukuran partikel sampel
dari matriks

Clean up
(menghilangkan
Pemekatan Pemurnian
senyawa
pengganggu)
BENTUK SEDIAAN OBAT

Sediaan bentuk Sediaan setengah Sediaan cair /


padat (solid): padat (semi solid) Liquid
•Serbuk •Salep •Lotion
•Kapsul •Krim •Sirup
•Tablet •Pasta •Suspensi
•dll •Gel dll •Emulsi
•dll
SEDIAAN SOLID

• Preparasi sampel solid yang paling dapat diandalkan adalah melarutkan


secara sempurna seluruh sampel menggunakan pelarut yang sesuai.
• Cara ini mengurangi kemungkinan berkurangnya perolehan kembali
(recovery)
• Sediaan padat: diformulasi dg bahan pembantu tak larut spt polimer,
silika, amilum, yang memerlukan preparasi sampel cair-padat.
• Komponen-komponen yang tak larut harus dipisahkan untuk mencegah
interferensi selama analisis.
• Kalau terbukti tidak menginterferensi ➔ tidak perlu dipisahkan.
SEDIAAN SOLID
• Untuk menyiapkan sampel padat untuk analisis, perlu dikumpulkan informasi kelarutan
analit.
• Kelarutan zat terlarut
• Faktor yang mempengaruhi kelarutan (pH, kekuatan ion, dan temperatur)
• Analit ada dalam matriks (bisa terikat kuat) ➔ perlu dipilih pelarut yang sesuai untuk
memaksimalkan nilai recovery
• Recovery yang rendah merupakan akibat dari analit yang tidak terlarutkan atau analit
yang diserap atau yang terjebak oleh zat yang tidak larut.
• Jika matriks mengadsorpsi analit ➔ cari pelarut yang bisa melarutkan matriks ➔ lakukan
ekstraksi cair-cair➔ jika diperlukan (digunakan pelarut kedua yang tdk bercampur
dengan pertama, tapi melarutkan salah satu analit atau matriks).
• Proses pelarutan analit/matriks dapat dipercepat dengan pengadukan, pengocokan
atau sonikasi.
SEDIAAN SOLID (CONTOH)

1. Serbuk
▪ Serbuk obat tunggal
▪ serbuk racikan
▪ sirup kering
▪ bedak
Jika sediaan mengandung air → harus dihilangkan dulu dengan cara
dimasukkan oven pada T = 1050C → sampai kering → Kemudian
dihomogenkan → diaduk atau digerus
Preparasi
Sampel homogen ditimbang teliti

a. Dilarutkan dlm air vol. tertentu

Disaring saring basah?

how?
saring kering?

Filtrat vo. tertentu

Analit > 1 kromatografi analisis

Analit 1 analisis
Preparasi

b. Diekstraksi dlm pelarut org vol. tertentu

Disaring saring basah?

how?
saring kering?

Filtrat vol. tertentu

Analit > 1 kromatografi analisis

Analit 1 analisis
SEDIAAN SOLID (CONTOH)

2. Sediaan bentuk tablet: Dilakukan keseragaman bobot


(F.I.VI 2020) dari 20 tablet.
Selanjutnya tablet yang sudah seragam bobotnya →
digerus, dihomogenkan, → selanjutnya dilakukan seperti
pada serbuk
3. Sediaan bentuk kapsul: Dilakukan keseragaman bobot
(F.I.VI 2020) dari 20 kapsul. → isi kapsul dikeluarkan → aduk
sampai homogen → seperti pada serbuk
SEDIAAN SEMISOLID (CONTOH)
Bentuk sediaan:
▪ Krim
▪ Salep
▪ Supositoria
▪ Ovula
Untuk sediaan yang bentuknya padat pada suhu kamar → dilelehkan dulu
Untuk sediaan bentuknya setengah padat pada suhu kamar → langsung dihomogenkan

Prosedur umum:
Timbang sampel homogen secara teliti → hilangkan lemak dengan cara ekstraksi dengan
petroleum aether (p.a.e) atau benzena → residu bebas lemak → dilarutkan dengan pelarut
yang sesuai → dianalisis untuk satu analit.
*Analit lebih dari satu → pisahkan dulu dengan kromatografi → dianalisis
SEDIAAN LIKUID

• Sediaan farmasi yang berupa liquid membutuhkan preparasi yang


sangat minimal
• Dapat diinjeksikan secara langsung, dilarutkan dalam fase gerak atau
pelarut yang sesuai, atau diekstraksi kedalam pelarut organik.
Pengencer dipilih untuk mempertahakan kelarutan analit dan
kompatibilitas dengan metode analisis.
• Sediaan suspensi harus dilakukan praperlakukan untuk melarutkan obat
terlebih dahulu sebelum dianalisis.
• Emulsi harus dipecahkan dulu. Ekstraksi cair-cair umumnya dignakan
untuk memecahkan emulsi dan menyiapkan sampel untuk analisis.
SEDIAAN LIKUID

▪ Sediaan mengandung alkohol → hilangkan dulu alkoholnya → panaskan diatas


penangas air sampai volume tinggal separonya → diperkirakan alkohol sudah hilang
→ tambahkan air sampai volume semula → dianalisis untuk satu analit. Lebih dari satu
analit → kromatografi dulu.
▪ Sediaan bebas alkohol → ambil volume tertentu, kalau perlu disaring dulu → saringan
pertama dibuang → dianalisis untuk satu analit. Lebih dari satu analit → pisahkan dulu
dengan kromatografi
▪ Sediaan sirup. Pada umumnya mengandung gula, warna, pengawet, bahan obat,
dll
▪ Untuk sirup mengandung alkohol, hilangkan dulu alkohol dengan cara ambil sirup sejumlah
volume tertentu → panaskan diatas penangas air sampai volume tinggal separonya →
kembalikan volume semula dengan tambah air → langsung dianalisis untuk satu analit
SEDIAAN LIKUID

Sediaan obat suntik / injeksi


• Dilakukan sesuai dengan ketentuan F.I. III 1979
• Untuk ampul diambil 5-10 ampul.
• Untuk vial diambil 1-2 vial
• Selanjutnya masing-masing diambil isinya, dicampurkan, dilarutkan,
dan diencerkan dengan pelarut tertentu sampai volume tertentu,
selanjutnya dilakukan analisis. → FI VI?
Sediaan kapsul cair (isi cair)
• Dilakukan keseragaman bobot (F.I IV 1995), diambil 10 kapsul.
Ambil isinya, campur homogenkan, selanjutnya seperti obat suntik
→ FI VI?
Ekstraksi cair-cair

• Kontak antara solut zat X dalam solven A dengan solven B


yang tidak saling campur
• Dalam kesetimbangan, terjadi distribusi zat X pada solven
A dan solven B → Diharapkan semaksimal mungkin X
tertarik ke solven B
• Prinsip: Hukum Nernst
Ekstraksi cair-cair

Volatilitas

Hidrofobisitas
Faktor yg mempengaruhi
ekstraksi
pH

Kelarutan
Ekstraksi cair-cair (Pemilihan solven)

• Miscibility (tidak boleh saling campur)


• Density (penentuan lapisan atas-bawah)
• Solubility (kelarutan antara zat ekstraktor)
Solvent Miscibility and Solubility
Metode Uji Sediaan Obat

Prosedur Prosedur
Farmakope Alternatif
Prosedur Farmakope (PF)
(Compendial)
• Prosedur yang ditetapkan Farmakope.
• Monografi obat tercantum dalam Farmakope.
• Lakukan verifikasi metode analisis sebelum digunakan
• Semua artikel resmi (bahan baku/sediaan yang monografinya
tercantum dalam farmakope) yang beredar, apabila diuji menggunakan
PF harus memenuhi semua persyaratan yang tercantum dalam
monografinya tersebut
Prosedur alternatif (PA)

• Keterbatasan sarana dan prasarana sehingga prosedur


farmakope tidak bisa diterapkan
• Peningkatan efisiensi (biaya & waktu)
• Prosedur Farmakope tidak dapat diterapkan
• Prosedur Farmakope belum ada
Syarat PA

• Jika digunakan PA sebagai pengganti PF, maka PA harus


dapat dibuktikan prosedur itu dapat memberikan
ketelitian dan ketepatan yang paling sedikit sama
dengan prosedur farmakope → untuk itu lakukan validasi
PA sebelum digunakan.
• Bila hasil beda, maka yang dianggap benar adalah hasil
yang menggunakan prosedur Farmakope.
Analisis Makanan
Referensi dan Bahan
Bacaan Terkait
• Slide Prof. Indrajati
Kohar, Ph.D.
Karbohidrat,
Memiliki nilai
Lemak,
Komponen gizi/Nutrien
Protein
Bahan
Pangan Tidak memiliki Bahan
nilai gizi/Non- tambahan
Nutrien pangan
Preparasi sampel untuk analisis karbohidrat

Bahan digiling sampai halus.


Sampel mengandung lemak, klorofil: lemak & klorofil
diekstraksi dg p.a.e pd T< 50oC. Lapisan air diambil, + Na
karbonat sampai netral (u/ mencegah inversi). Larutan
netral + Pb asetat untuk mengendapkan protein, as.
amino & poliester. Saring, filtrat ----- analisis.
Jika ada enzim hidrolisat: + HgCl2 /ekstraksi dilakukan dg
EtOH 80%, sampel dipanaskan 30 menit.
Zat penjernih
• Dapat mengendapkan zat bukan gula tanpa
mengadsorbsi/memodifikasi zat2 gula, dalam keadaan
berlebih tidak mengganggu analisa, hasil pengendapan
harus mudah dipisahkan dari larutan.
• Zat penjernih yg dpt dipakai pd Analisa Karbohidrat:
1. Pb-ac :mengendapkan as organik, as amino, protein,
polifenol
2. Al hidroksida: mengendapkan koloid
3. Kieselguhr: mengendapkan koloid
4. K-ferisianida [K3Fe(CN)6.3H2O), biasanya dicampur dg
ZnSO4.7H2O, dibuat basa dg NaOH. Disebut Carrez I dan
Carrez II: untuk mengendapkan protein.
Zat penjernih

5. Camp Ba(OH)2 dan ZnSO4: analisis Nelson-


Somogyi, mengendapkan protein yg berasal dr
susu.
6. Camp Hg(NO3)2 dan alkali: mengendapkan
protein yg berasal dr jaringan daging.
7. As. Trikloroasetat/ as fosfotungstat:
mengendapkan protein secara umum
8. Poliamida, gelatin, polivinil polipirolidon:
menghilangkan zat warna dlm lrtan.
9. Penukar ion: menghilangkan as amino yg
terdapat dalam lrtan gula.
Preparasi sampel untuk analisis lemak/minyak

• Sampel dioven 105oC (u/menghilangkan air)


----- sampel kering ---- lemak diekstraksi dg
p.a.e: sampel padat kering: ekstraksi dg
Soxhlet, sampel cair dg corong pisah -----
analisis lemak/minyak.
• Untuk sampel jaringan hewan: p.a.e diganti
kloroform
• Untuk sampel tumbuhan: p.a.e diganti
butanol.
Preparasi sampel untuk analisis Protein

• Sampel + air, diblender, + asam trikloroasetat --- protein


mengendap, endapan prot di analisa.

Atau dilakukan analisis langsung


Preparasi sampel untuk analisis pemanis buatan
a. Sampel bentuk padat (roti), setengah
padat (selei) → ditambah air 1000C →
aduk sampai menjadi suspensi →
tambah air → aduk homogen →
diamkan → saring
Filtrat jernih → siap dianalisis
Filtrat keruh → + Pb-Act → aduk, saring → filtrat jernih →
ekstraksi dg pelarut yg sesuai
b.Sampel berbentuk cair (sari buah,sirup):
Sampel diencerkan dg air → + PbAct →
saring → filtrat jernih bebas lemak dan protein siap
dianalisis setelah diekstraksi dg pelarut sesuai
Preparasi sampel untuk analisis z.warna
Zat warna makanan:
1. zat warna alam → pigmen
2. zat warna sintetis larut dlm air
3. zat warna sintetis larut dlm minyak
- Sampel berupa cairan kental:
→ sirup, permen, selai →
dilarutkan / diencerkan dg air
sampai volume tertentu →
ekstraksi : 1. dg. kromatografi kolom
2. dg benang wool
3. dg pelarut organik
Hasil ekstraksi → analisis
TLC/spektrofotometri
- Sampel berbentuk cair dan encer
(minuman ringan, sari buah) →
dipekatkan dulu dg penguapan
(sp volume tertentu)
→ diekstraksi seperti pada sirup
diatas
- Sampel mengandung protein dan lemak
(ice cream, daging):
Sampel + air → blender sp jadi pasta →
ekstraksi lemak dg PAe → lapisan PAe
berwarna → ada zat warna lemak →
analisis
Pasta bebas lemak + air + PbAct →
saring filtrat berwarna dan jernih →
z.w. larut air
• Preparasi sampel → analisis z.pengawet:
- Sampel berbentuk padat/setengah
padat:
+ air dan NaCl → aduk hingga sampel
emuls dari sampel setengah padat →
pecah
Tambah NaOH 10% → saring → filtrat
asamkan dg HCl → ekstraksi dg
eter/CHCl3
Lapisan eter/ CHCl3 → uapkan → residu
larutkan dlm pelarut tertentu → siap
dianalisis (benzoat, salisilat)
- Sampel mengandung protein dan
lemak (Corned beef, sosis) →
pengawet nitrit
Sampel dibebaskan lemak dg PAe →
di aging dg air panas 80oC (2 jam),
bila perlu di + Hg2Cl2 (calomel)
untuk mengendapkan protein
→ saring dg Buchner → filtrat
dianalisis
• Preparasi sampel mengandung penyedap
rasa:
Sampel mengandung tepung →
+ air → aduk ad larutan →
ekstraksi dg aseton →filtrat siap
dianalisis
• Preparasi sampel mengandung antioksidans
Sampel → minyak, lemak, margarin,
mentega
Sampel dilarutkan dlm PAe → ekstraksi dg
asetonitril → uapkan asetonitril → residu siap
dianalisis

Anda mungkin juga menyukai