Anda di halaman 1dari 4

A.

HUBUNGAN STRUKTUR, SIFAT KIMIA FISIKA DENGAN PROSES ABSORBSI


OBAT
1. Absorbsi melalui : saluran cerna, mata, paru, kulit, Jelaskan secara singkat !
Jawab :
a. Saluran cerna dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
- Bentuk sediaan
Bentuk sediaan berpengaruh dalam kecepatan absorbs obat, secara tidak
langsung mempengaruhi intensitas respon biologis obat.
- Sifat kimia fisika obat
Bentuk asam, basa, ester, garam, kompleks atau hidrat dari bahan obat dapat
memengaruhi kelarutan dan proses absorbs obat.
- Faktor biologis
Faktor biologis yang mempengaruhi absorbs obat antara lain seperti pH
saluran cerna, sekresi lambung, gerakkan saluran cerna, luas permukaan
saluran cerna, waktu pengosongan lambung dan waktu transit dalam usus,
serta banyaknya buluh dara pada tempat absorbsi
- Faktor lain-lain
Seperti umur, diet (makanan), adanya interaksi obat dengan senyawa lain dan
ada penyakit tertentu
b. Mata
obat yang diberikan secara setempat pada mata, maka akan diabsorbsi Sebagian
pada membran konjungtiva dan Sebagian lagi pada kornea. Cepat tidaknya
oenetrasi tergantung pada derajat ionisasi dan koefisien partisi obat. Penetrasi
obat yang bersifat asam lebih lebih cepat dalam suasana asam, sedangkan yang
bersifat basa lemah lebih cepat pada suasana basa.
c. Paru-paru
Absorbs pada paru tergantung pada :
- Kadar obat dalam alveoli
- Koefisien partisi gas/darah
- Kecepatan aliran darah paru
- Ukuran partikel obat. Hanya obat dengan garus tengah lebih kecil dari 10µm
yang dapat masuk peredaran aliran paru
d. Kulit
Absorbsinya tergantung pada kelarutan obat dalam lemak karena epidermis kulit
berfungsi sebagai membran lemak biologis.

2. Suatu obat yang bersifat basa dan mengandung gugus amin aromatic (Ar-NH2),
apakah mudah menembus membran lambung, dimana pH lambung 1-3,5 ?
Jawab :
Obat akan sukar menembus membran lambung, karena Sebagian besar akan menjadi
bentuk ion (AR-NH3+), yang mempunyai kelarutan dalam lemak sangat kecil.
B. HUBUNGAN STRUKTUR, SIFAT KIMIA FISIKA DENGAN PROSES DISTRIBUSI
OBAT
Jelaskan singkat tentang :
A. Struktur membran biologis (KOMPONEN DAN MODEL MEMBRAN SEL)
- Penetrasi obat melalui membran sel dipengaruhi apa saja ?
Jawab :
Struktur Membran Sel
Struktur membran biologis sangat kompleks dan dapat mempengaruhi instensitas dan
masa kerja obat.
Membran biologis mempunyai 2 fungis, yaitu sebgai penghalang dengan sifat
permeabilitas yang spesifik dan sebagai tempat untuk reaksi biotransformasi energi
a. Komponen Membran Sel
Terdiri dari komponen-komponen yang terorganisasi, yaitu :
1. Lapisan Lemak Bimolekul
Tebal lapisan bimolekul ± 35Ao, mengandung kolesterol netral dan fosfolipid
terionkan, yang terdiri dari fosfatidiletanolamin, fosfatidilkolin, fosfatidilserin
dan spingomielin. Berdasarkan sifat kepolalaran terbagi menjadi 2, yaitu non
polar, terdiri dari rantai hidrokarbon, dan polar yang terdiri dari gugus
hidroksil kolesterol dan gugus gliserilfosfat fosfolipid
2. Protein
Bersifat ampifil karena mengandung gugus hidrofil dan hidrofob
3. Mukopolisakarida
Jumlahnya kecil pada membran biologis dan strukturnya tidak dalam keadaan
bebas tetapi dalam bentuk kombisnasi dengan lemak, seperti glikolipid, atau
dengan protein, seperti glikoprotein. Mukopolisakarida berperan untuk
pengenalan sel dan interaksi antigen-antibodi
b. Model Membran Sel
Ada 3 model yang terpenting untuk diketahui, yaitu :
1. Model Struktur Membran Davson-Danielli
Struktur membran sel terdiri 2 bagian, bagian dalam adalah lapisan lemak
bimolekul, dan bagian luar adalah satu lapisan protein, yang mengapit lapisan
lemak bimolekul. Protein ini bergabung dengan bagian polar lemak melalui
kekuatan elektrostatik.
2. Model Struktur Membran Robertson
Daerah polar molekul lemak secara normal berorientasi pada permukaan sel
dan diselimuti oleh satu lapisan protein pada permukaan membran
3. Model Struktur Membran Singer dan Nicholson
Mengemukakan model struktur membran yang berbeda yaitu model cairan
mosaic. Model ini struktur membran terdiri dari lemak bimolekul dan protein
globular yang tersebar diantara lemak bimolekul tersebut.
B. PROSES DISTRIBUSI OBAT (DIFUSI AKTIF DAN PASIF)
Jawab :
Difusi pasif dalam penembusan membran biologis dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Difusi pasif melaluli pori
Kecepatan difusi obat tergantung pada ukuran pori, ukuran molekul obat dan
perbedaan kadar antar membran
2. Difusi pasif dengan cara melarut pada lemak penyusun membran
Overton, mengemukakan bahwa kelarutan senyawa organic dalam lemak
berhubungan degan mudah atau tidaknya penembusan membran. Senyawa non
polar bersifat mudah larut dalam lemak, mempunyai harga koefisien partisi
lemak/air besar sehingga mudah menembus membran sel secara difusi
3. Difusi pasif dengan fasilitias
Pengangkuran berlangsung dari daerah dengan kadar tinggi ke daerah dengan
kadar yang lebih rendah, dan berhenti setelah mencapai keseimbangn.
Molekul obat membentuk kompleks dengan suatu molekul pembawa dalam
membran, yang bersifat mudah larut dalam lemak, sehingga dengan mudah
bergerak menembus membran. Pada sisi membran yang lain, kompleks akan
terurai melepas molekul obat, dan molekul pembawa bebas Kembali ketempat
semula, berinteraksi lagi dengan molekul obat lain, demikian seterusnya sehingga
tercapai suatu keadaan keseimbangan. (Teori Pembawa Membran)

Difusi aktif pada penembusan membran dibagi menjadi 2, yaitu :


1. System Pengangkutan Aktif
Mirip dengan difusi pasif dengan fasilitas, yaitu sama-sama berdasarkan teori
pembawa membran.
Tapi ada beberapa perbedaan, yaitu :
a. Pengangkutan obat dapat berjalan dari daerah yang berkadar rendah ke daerah
yang berkadar tinggi, jadi tidak bergantung pada perbedaan kadar antar
membran
b. Pengankutan tersebut memerlukan energi, yang berasal dari adenosin trifosfat
(ATP)
c. Reaksi pembentukan kompleks obat-pembawa memrlukan afinitas
2. Pinositos
Tipe spesifik pengangkutan aktif dari obat yang mempunyai ukuran molekul besar
dan misel-misel, seperti lemak, amilim, gliserin dan vitamin A, D, E, K.
pengangkutan ini Digambarkan seperti system fagositosis pada bakteri.

C. INTERAKSI OBAT DENGAN BIOPOLIMER (Interaksi tidak spesifik dan spesifik)


Jawab :
Interaksi tidak spesifik adalah interaksi obat dengan biopolymer, yang hasilnya
tidak memberikan efek yang berlangsung lama dan tidak menyebabkan perubahan
struktur molekul obat maupun biopolymer. Interaksi tidak spesifik bersifat
terpulihkan, ikatan kimia yang terlibat pada umumnya mempunyai kekuatan yang
relative lemah. Interaksi tidak spesifik tidak menghasilkan respon biologis
Contoh interaksi tidak spesifik :
1. Interaksi obat dengan protein
2. Interaksi obat dengan jaringan
3. Interaksi obat dengan asam nukleat
4. Inteaksi obat dengan mukopolisakarida
5. Interaksi obat dengan jaringan lemak, dan
6. Pengaruh lain-lain dari interaksi tidak spesifik
Interaksi spesifik adalah interaksi yang menyebabkan perubahan struktur
makromolekul reseptor sehingga timbung rangsangan perubahan fungsi fisiologis
normal, yang diamati Sebagian respon biologis. Yang termasuk interaksi spesifik
adalah interaksi obat dengan enzim biotransformasi dan interaksi obat dengan
reseptor

Anda mungkin juga menyukai