Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK

PEMISAHAN DAN IDENTIFIKASI KATION GOLONGAN II

OLEH :

NI LUH IKA SANJIWANI 1513031002

NI LUH AYU PUTU HENDRAYANI 1513031005

A.A. ISTRI PUTRI PUSPADEWI 1513031008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Senin, 10 April 2017


I. Judul Percobaan
Pemisahan dan Identifikasi Kation Golongan II
II.Tujuan Percoban
Memisahkan dan mengidentifikasi kation golongan II dengan adanya kation golongan III
III. Prosedur Kerja
1. Membuat larutan sampel
Masing-masing sebanyak 15 mL larutan kadmium, tembaga, timbal, mangan dan
besi dengan konsentrasi seperti di atas dicampurkan ke dalam gelas kimia
2. Pemisahan kation golongan III
a. Sesuaikan konsentrasi HCl dalam larutan sampel menjadi 0,3 M (ujilah
dengan indikator lembayung metil 1% atau kertas indikator)
b. Alirkan gas H2S lewat larutan panas sampai terbentuk endapan sempurna.
Endapan ini adalah endapan sulfida dari kation golongan II yaitu PbS, CdS, dan
CuS, sedangkan filtratnya mengandung kation golongan III yaitu Mn2+ dan Fe3+
c. Setelah dingin pisahkan endapan dengan penyaringan. Endapannya digunakan
untuk identifikasi kation golongan II dan filtratnya untuk kation golongan III
d. Pindahkan endapan yang didapat ke dalam tabung reaksi, tambahkan 2 mL
NH4NO3 0,5 M dikocok dan cairannya dibuang
e. Tambahkan 1 mL HNO3 6 M ke dalam endapan, kemudian didihkan beberapa
menit sampai endapan larut seluruhnya (kecuali jika mengandung HgS)
f. Larutan yang didapat dipindahkan ke dalam cawan porselin dan tambahkan
0,5 mL larutan H2SO4 3 M. Panaskan dalam almari asam sampai asap putihnya
hilang. Setelah dingin tambahkan 2 mL aquades, kemudian saring untuk
memisahkan larutan dan endapannya
g. Endapan berwarna putih adalah PbSO 4, sedangkan filtratnya mengandung ion
Cu2+ dan Cd2+. Tambahkan 0,5 mL NaOH 6 M dan kocok kuat-kuat untuk
melarutkan PbSO4. Ambil sebagian larutan ini dan tambahkan beberapa tetes
K2CrO4 dan asamkan dengan asam asetat 6 M (tes dengan indikator). Endapan
kuning yang terbentuk menunjukkan adanya timbal
h. Larutan yang diperoleh dari pengerjaan 6, ditambahkan larutan NH 3 6 M
berlebih, sehingga larutan mengandung ion kompleks [Cu(NH3)4]2- (biru tua) dan
[Cd(NH3)4]2- (tidak berwarna). Bagilah larutan ini menjadi dua bagian untuk
identifikasi ion Cu2+ dan Cd2+
i. Pada salah satu larutan diasamkan dengan asam asetat 6 M (tes dengan
indikator), selanjutnya diuapkan sampai volumenya tinggal 0,5 mL. Ambil 2-3
tetes larutan ini dan tambahkan 2-3 tetes K4[Fe(CN)6]. Adanya endapan atau
warna merah dari Cu2[Fe(CN)6] menunjukkan adanya tembaga
j. Pada sebagian larutan lainnya tambahkan larutan NaCN tetes demi tetes
(kerjakan dengan almari asam dengan ventilasi udara yang lancar, karena HCN
sangat beracun) sampai warna biru hilang dan diperoleh larutan yang jernih.
Selanjutnya jenuhkan dengan gas H2S. Terbentuknya endapan oranye dari CdS
menunjukkan adanya kadmium
IV. Hasil Pengamatan

No Perlakuan Reaksi yang terjadi Hasil pengamatan


1 Sesuaikan konsentrasi HCl dalam
larutan sampel menjadi 0,3 M (ujilah
dengan indikator lembayung metil 1%
atau kertas indikator)
2 Alirkan gas H2S lewat larutan panas Setelah dialirkan gas H2S lewat larutan panas
sampai terbentuk endapan sempurna. maka akan terbentuk endapan dari kation
Endapan ini adalah endapan sulfida golongan II secara sempurna
- Endapan hitam PbS
dari kation golongan II yaitu PbS,
H2S(g) + Pb2+(aq) PbS(s) endapan hitam
CdS, dan CuS, sedangkan filtratnya - Endapan hitam CdS
H2S(g) + Cd2+(aq) CdS(s) endapan hitam
mengandung kation golongan III yaitu
- Endapan hitam CuS
2+ 3+
Mn dan Fe H2S(g) + Cu2+(aq) CuS(s) endapan hitam
3 Setelah dingin pisahkan endapan Pemisahan dengan cara penyaringan
dengan penyaringan. Endapannya bertujuan untuk memisahkan endapan hitam
digunakan untuk identifikasi kation yang terbentuk dari kation golongan II yaitu
golongan II dan filtratnya untuk kation endapan PbS, CdS dan Cus, sedangkan
golongan III filtratnya mengandung kation golongan III
yaitu Mn2+ dan Fe3+
4 Pindahkan endapan yang didapat ke
dalam tabung reaksi, tambahkan 2 mL
NH4NO3 0,5 M dikocok dan cairannya
dibuang
5 Tambahkan 1 mL HNO3 6 M ke dalam Penambahan HNO3 dan pemanasan yang
endapan, kemudian didihkan beberapa dilakukan pada endapan akan melarutkan
menit sampai endapan larut endapan kembali
PbS(s) + HNO3(aq) Pb(NO3)2(aq) + H2S(g)
seluruhnya (kecuali jika mengandung
CdS(s) + HNO3(aq) Cd(NO3)2(aq) + H2S(g)
HgS) CuS(s) + HNO3(aq) Cu(NO3)2(aq) + H2S(g)
6 Larutan yang didapat dipindahkan ke Larutan yang didapatkan dari hasil pemanasan
dalam cawan porselin dan tambahkan dan penambahan HNO3 dipindahkan ke dalam
0,5 mL larutan H2SO4 3 M. Panaskan cawan porselin dan ditambahkan H2SO4 dan
dalam almari asam sampai asap menghasilkan endapan putih dari PbSO4
Pb(NO3)2(aq) + H2SO4(aq) HNO3(aq) + PbSO4(s)
putihnya hilang. Setelah dingin
endapan putih
tambahkan 2 mL aquades, kemudian
Endapan yang didapatkan kemudian
saring untuk memisahkan larutan dan
ditambahkan dengan aquades untuk
endapannya
memishakan larutan dan endapannya
7 Endapan berwarna putih adalah Endapan yang terbentuk kemudian
PbSO4, sedangkan filtratnya ditambahkan NaOH dan dikocok kuat hingga
mengandung ion Cu2+ dan Cd2+. PbSO4 larut. Larutan ini diambil sebagian dan
Tambahkan 0,5 mL NaOH 6 M dan ditambahkan beberapa tetes K2CrO4 hingga
kocok kuat-kuat untuk melarutkan terbentuk endapan berwarna kuning
Pb2+(aq) + CrO42- PbCrO4(s) endapan kuning
PbSO4. Ambil sebagian larutan ini dan
tambahkan beberapa tetes K2CrO4 dan
asamkan dengan asam asetat 6 M (tes
dengan indikator). Endapan kuning
yang terbentuk menunjukkan adanya
timbal
8 Larutan yang diperoleh dari Larutan yang diperoleh dari pengerjaan 6
pengerjaan 6, ditambahkan larutan dibagi menjadi dua bagian dan ditambahkan
NH3 6 M berlebih, sehingga larutan larutan NH3 berlebih sehingga larutan
mengandung ion kompleks mengandung ion kompleks
Cu2+(aq) + NH3(aq) [Cu(NH3)4]2-(aq) larutan berwarna biru
[Cu(NH3)4]2- (biru tua) dan
tua
[Cd(NH3)4]2- (tidak berwarna). Bagilah
Cd2+(aq) + NH3(aq) [Cd(NH3)4]2-(aq) larutan bening
larutan ini menjadi dua bagian untuk
identifikasi ion Cu2+ dan Cd2+
9 Pada salah satu larutan diasamkan
dengan asam asetat 6 M (tes dengan
indikator), selanjutnya diuapkan
sampai volumenya tinggal 0,5 mL.
Ambil 2-3 tetes larutan ini dan
tambahkan 2-3 tetes K4[Fe(CN)6].
Adanya endapan atau warna merah
dari Cu2[Fe(CN)6] menunjukkan
adanya tembaga
10 Pada sebagian larutan lainnya
tambahkan larutan NaCN tetes demi
tetes (kerjakan dengan almari asam
dengan ventilasi udara yang lancar,
karena HCN sangat beracun) sampai
warna biru hilang dan diperoleh
larutan yang jernih. Selanjutnya
jenuhkan dengan gas H2S.
Terbentuknya endapan oranye dari
CdS menunjukkan adanya kadmium

Anda mungkin juga menyukai