ENDAPAN Yang Mungkin Ada Yaitu : CuS (Hitam), HgS (Hitam), Bi2S3 (Hitam), PbS (Hitam), CdS (hitam),
As2S3 (kuning Jingga), SnS2 (kuning). Endapan dicuci sampai bebas ion klorida, tambahkan 1 mL NH4OH
pekat, tambahkan 3 mL NH4OH 6 M lalu alirkan gas H2S sampai jenuh, panaskan tetapi jangan sampai
mendidih, sentrifuga. Pada larutan supernatan dialirkan kembali gas H2S dan NH4OH 6 M, sentrifuga
kembali.
1. Ion Hg2+
a. Setelah larutan ditambahkan larutan SnCl2, terbentuk noda hitam.
b. Celupkan kawat tembaga bersih, beberapa lama kemudian kawat diangkat, gosok terjadi
amalgam yang mengkilap.
c. Pada larutan ditambahkan larutan 1 g difenilkarbazon dalam alkohol terjadi warna ungu yang
tertarik oleh CHCl3.
2. Ion Pb2+
a. Pada larutan ditambahkan 1 mL ammonium asetat, lalu 2 tetes larutan K2CrO4 1 M terbentuk
endapan kuning.
b. Pada larutan ditambahkan 1 mL H2O2 3% atau 1 mL NH4OH 6 M, sentrifuga. Filtrat ditambah
pereaksi benzidin asetat terbentuk warna biru.
3. Ion Bi 3+
a. Pada larutan diteteskan 1 tetes pereaksi Chinclonin NO3 dan setetes KI, terbentuk endapan
jingga.
b. Celupkan kawat tembaga pada larutan, setelah beberapa lama terbentuk amalgam yang tahan
pemanasan.
c. Pada kertas rhodamin diteteskan larutan terbentuk noda jingga.
4. Ion Cu2+
a. Warna larutan berwarna biru, menandakan adanya Cu2+ .
b. Pada larutan zat ditambahkan setetes ZnSO4, dan setetes larutan NH4Hg(CN)2, terbentuk
endapan ungu dari CuZnHg(SCN).
c. Pada larutan zat ditambahkan alfa naftol padat terjadi warna biru.
5. Ion Cd2+
a. Pada larutan zat ditambahkan air H2S terbentuk endapan kuning.
b. Pada larutan zat ditambahkan KCN terjadi endapan putih yang larut pada kelebihan pereaksi,
kemudian ditambahkan air H2S terbentuk endapan CdS yang berwarna kuning.
6. Ion As3+
a. Reaksi Gutzeit : kepada larutan zat dalam tabung reaksi ditambahkan bubuk alumunium dan 10
tetes KOH 6M. Pada mulut tabung dimasukkan kapas yang dibasahi dengan Pb asetat,
kemudian ditutup dengan kertas yang dibasahi dengan HgCl2 atau larutan AgNO3, terbentuk
noda jingga coklat atau hitam.
b. Setelah larutan ditambah setetes H2O2 3% lalu dipanaskan. Tambahkan setetes HNO3 2M dan
ammonium molibdat, terjadi endapan putih.
7. Ion Sb3+
a. Setetes larutan ditambah setetes pereaksi rhodamin dan hablur KNO2 terbentuk warna merah
ungu.
b. Setetes larutan ditambah natrium asetat dan sebutir Na2S2O3, panaskan, terjadi warna merah.
8. Ion Sn2+
a. Setetes larutan ditambah larutan HgCl2 terbentuk endapan putih.
b. Kertas saring yang dibasahi asam fosfomolibdat dan amoniak, ditetesi larutan zat terjadi noda
merah ungu.
IDENTIFIKASI KATION GOLONGAN II
+ NH3
+ air panas
+ H2S End. Hitam ………………………….. End. Hitam ………………………….. End. Kuning …………………………..
2. NH3 Busa putih ………………………….. End. Biru ………………………….. End. Putih …………………………..
3. NaOH End. Putih ………………………….. End. Biru ………………………….. End. Putih …………………………..
+ berlebih Sedikit larut ………………………….. Tdk larut ………………………….. Tak larut …………………………..
4. KI End. Hitam ………………………….. End. Putih ………………………….. Tak ada perubahan …………………………..
5. KCN End. Putih ………………………….. End. Kuning ………………………….. End. Putih …………………………..
9. Na2CO3
+ mendidih
+ NH3
+ air panas
+ H2S End. Kuning ………. End. Kuning ………. End. Jingga ………. End. Merah-jingga ………. End. ………. End. Kuning ……….
+ HNO3 Coklat
2. NaOH End. Putih ………. End. Putih ………. End. Putih ……….
+ didihkan
+ air
+ berlebih
+ NH3 ……….
+ NaOH,
abu