1. Kation Golongan I - Ion Perak (Ag+) a. Dengan larutan Asam Nitrat Encer (HNO3) endapan atau uap putih warna violet atau ungu bila terkena matahari. b. Reaksi Tananaeff, endapan AgCl di sentrifuge, lalu ditaruh pada KS, diberi setetes Mangan Sulfat (MnSO4) dan Kalium Hidroksida (KOH), jika mengandung Ag+ maka akan timbul noda hitam. Untuk mereaksikan usahakan saat menggunakan tabung reaksi dan pipet tetes, pereaksi tidak menyentuh dinding tabung reaksi agar tidak menyulitkan dalam menganalisis sample, kecuali ada arahan pada petunjuk contoh nya seperti pada pereaksi Asam Pekat. c. Dengan Kalium Cromat (K2CrO4) endapan merah, larut dalam Asam Nitrat (HNO3) dan Amonium Hidroksida (NH4OH) - Ion Raksa/Merkuro (Hg22+) a. Hg22+ ditambah Asam Klorida (HCl) endapan Hg2Cl2 putih yang tidak larut di dalam air panas dan asam encer tapi larut dalam Aquaregia menjadi Merkuri Klorida (HgCl2) b. Sampel raksa ditambah 1 tetes Kalium Iodida (KI) endapan merah Merkuri Iodida (HgI2), jika diberikan KI terlalu banyak atau berlebihan maka endapan akan hilang dan larutan juga tidak berwarna (Endapan larut dalam reaksi berlebih) c. Reaksi Tananaeff, setetes larutan di kertas saring + setetes Timah Klorida (SnCl2) 5% lalu setetes Anilin terbentuk endapan putih yang nantinya berubah menjadi Hg logam berwarna Hitam - Ion Plumbum atau Timbal (Pb2+) a. Pb2+ ditambah Kalium Kromat (K2CrO4) kurang lebih 1 – 2 tetes kemudian lihat reaksi yang terjadi endapan kuning dan jika ditambahkan larutan Asam Nitrat maupun Basa Kuat akan mudah larut. b. Pb2+ ditambah beberapa tetes H2SO4 pekat endapan PbSO4 putih c. Pb2+ ditambah KI (Kalium Iodida, jika didiamkan selama beberapa waktu maka akan berbentuk endapan kuning bentuk ristal PbI2 2. Kation Golongan IIA - Ion Merkuri (Hg2+) a. Hg2+ ditambahkan H2S akan terbentuk HgS endapan hitam tetapi melalui beberapa tahapan warna yaitu putih, kuning, coklat, lalu hitam, tidak larut dalam Asam Nitrat HNO3, larut dalam Aquaregia dan membentuk Sublimat HgCl2 b. Hg2+ ditambah KI sesedikit mungkin endapan merah c. Reaksi Tananaeff, stetes KS + setetes SnCl2 5%, lalu setetes Anilin, akan membuat noda hitam d. Dengan kawat Cu yg telah dibersihkan, Hg2+ diasamkan dengan HCl 0,5 N, didiamkan beberapa saat, lalu gunakan kawat Cu yang umumnya ada di kabel yang dijual umum, lalu masukan ke dalam sampel yg ada di tabung reaksi akan timbul amalgam (lapisan logam), jika dilap dengan tisu maka akan mengkilap (zat yang sangat berbahaya) - Ion Bismut (Bi3+) a. Bi3+ + H2S membentuk endapan Bi2S3 warna coklat, tidak larut dalam asam encer dingin dan (NH4)4S , endapan larut dalam HNO3, panas dan HCl mendidih b. Bi3+ + larutan KI sesedikit mungkin endapan BiI berwarna coklat tua atau jingga. c. Bi3+ ditambah Air H2O berlebih endapatn akan putih, yang warna awalnya keruh akan menjadi putih, dan jika ditambah asam – asam mineral akan membuat warna kembali jernih. d. Bi3+ ditambah larutan Cinehonin Nitrat – KI, satu tetes sampel diteteskan pada KS lalu ditambahkan 1 tetes ragen maka akan membentuk endapan Bi – Cinehonin Nitrat – KI merah oranye - Ion Tembaga (Cu2+) a. Cu2+ ditambah Asam Sulfida H2S membentuk endapan berwarna hitam yang larut dalam Asam Nitrat dil. Panas. Tidak larut dalam Asam Sulfat dil. Panas berbeda dengan CdS. b. Cu2+ ditambah Kalium Hexacyanoferat (II) K2Fe(CN)6 endapan coklat merah dari larutan netral atau asam. Larut dalam NH4OH berwarna biru c. Cu2+ ditambah KI endapan CuI putih dan terjadi gas I2 bebas Coklat d. Cu2+ ditambah Kalium Tiosianat KCNS atau Amonium Tiosianat NH4CNS endapan atas hitam kupro 2 Tiosianat Cu(CNS)2+ dan bagian bawah endapan putih kupro 1 tiosianat Cu(CNS). - Ion Cadmium (Cd2+) a. Dengan Asam Sulfida akan membentuk endapan CdS warna kuning yang larut HNO3 dil. Panas dan H2SO4 dil panas, berbeda dengan Cu. b. Dengan Dinitro-diphenil Carbazide reagen, 1 tetes larutan asam/netral/amoniakal diteteskan pada KS dan dengan 1 tetes Natrium Hidroksida 10% ditambahkan KCN 10% ditambah 1 tetes Reagen. c. Cadmium ditambahkan dengan asam Oksio-Oksalat dan menghasilkan kristal Cadmium-Oksalat 3. Kation Golongan II B - Ion Arsen (As3+) a. Dengan AgNO3 terbentuk endapan kuning yang sebelumnya sampel harus diuji pH agar netral, endapan larut dalam Amoniak dan Asam Nitrat b. Gutzeit’s Test, kedalam tabung reaksi ditambah zink lalu tambah 1-2 tetes H2SO4 dil tambah sampel, lalu ditutup dengan kapas Pb Act. Dan mulut tabung ditutup dengan KS yang dibasahi AgNO3 20% setelah 20 menit akan menimbulkan noda coklat lalu hitam pada KS