Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE PERCOBAAN

A. Waktu dan tempat


Percobaan ini telah dilaksanakan pada hari Senin, 20 November 2023

pukul 13.00-selesai WITA, di Laboratorium Kimia Analitik Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Islam Negeri Alaudiin Makassar.

B. Alat dan bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu gelas kimia, bunsen,

pipet tetes, rak tabung, tabung reaksi dan gegep.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu kertas lakmus,

larutan ammonium karbonat (NH4)2CO3), besi (III) klorida (FeCl3), larutan asam

klorida (HCl), larutan asam asetat (CH3COOH), larutan kalium heksasianoferrat

(K4Fe(CN)6), larutan asam sulfat (H2SO4), barium sulfat (BaSO4), larutan kalium

bromida (KBr), larutan kalium kromat (K2CrO4), larutan perak nitrat (AgNO3),

larutan seng sulfat (ZnSO4), timbal nitrat (PbNO3), tembaga (II) sulfat (CuSO4)

dan tissue.

C. Prosedur kerja

1. Identifikasi Kation Ag+

a. Uji HCl

1 tetes larutan perak nitrat (AgNO3) dimasukkan ke dalam tabung reaksi,

kemudian ditambahkan 1 tetes larutan asam klorida (HCl) hingga terbentuk

endapan. Setelah itu, dibilas larutan dengan akuades (H2O), selanjutnya


ditambahkan 1 tetes ammonium karbonat ((NH 4)2CO3) lalu larutan

dihomogenkan hingga terbentuk endapan putih.

b. Uji dengan KBr

Sebanyak 1 tetes larutan perak nitrat (AgNO3) dimasukkan kedalam

tabung reaksi. Kemudian ditambahkan 1 tetes kalium bromida (KBr), setelah itu,

larutan dihomogenkan hingga terbentuk endapan putih kuning.

2. Identifikasi Kation Pb+

a. Uji dengam K2CrO4

Sebanyak 1 tetes larutan timbal (III) nitrat PbNO 3 dimasukkan kedalam

tabung reaksi, ditambahkan sebanyak 1 tetes larutan kalium kromat (K 2CrO4) ke

dalam tabung reaksi. Setelah itu, kedua larutan dihomogenkan hingga terbentuk

endapan kuning timbal (II) kromat (PbCrO4). Larutan kemudian ditambahkan

dengan 1 tetes NaOH sehingga larutan timbal (II) kromat (PbCrO4) dapat larut.

b. Uji dengan H2SO4

Sebanyak 1 tetes asam sulfat (H 2SO4) dimasukkan ke dalam larutan

timbal (III) nitrat (PbNO3) sebanyak 1 tetes, kemudian ditambahkan 1 tetes

alkohol dan dihomogenkan hingga terbentuk endapan putih timbal (II) sulfat

(PbSO4).

3. Identifikasi Kation Cu+

Sebanyak 1 tetes larutan tembaga sulfat (CuSO4) ditambahkan ke dalam

tabung reaksi, kemudian ditambahkan 1 tetes larutan asam klorida (HCl) dan 1

setetes kalium kalium heksasianoferrat (K4Fe(CN)6) ke dalam tabung reaksi.

Selanjutnya larutan dihomogenkan hingga terbentuk endapan merah coklat

tembaga (II) heksasianoferrat (Cu2Fe(CN)6).


4. Identifikasi Kation Fe3+

Sebanyak 1 tetes larutan besi klorida (FeCl) ditambahkan ke dalam

tabung reaksi, kemudian ditambahkan sebanyak 1 tetes kalium heksasianoferrat

(K4Fe(CN)6). Setelah itu, larutan dihomogenkan hingga berubah warna menjadi

biru.

5. Identifikasi Kation CrO42-

Sebanyak 1 tetes larutan CrO4 dimasukkan dalam tabung reaksi,

kemudian ditambahkan 1 tetes larutan kalium kromat (K2CrO4) 1M. Setelah itu

ditambahkan 1 tetes larutan perak nitrat (AgNO 3). Selanjutnya larutan

dihomogenkan hingga terbentuk endapan merah.

6. Identifikasi Kation Zn2+

Sebanyak 1 tetes larutan seng sulfat (ZnSO4) ditambahkan ke dalam

tabung reaksi, kemudian ditambahkan sebanyak 1 tetes larutan kalium

heksasianoferrat (K4Fe(CN)6) 2M , selanjutnya kedua larutan dihomogenkan

hingga terbentuk endapan putih yang menandakan adanya kation Zn.

7. Identifikasi Kation Ba2+

Sebanyak 1 tetes larutan barium sulfat (BaSO4) ditambahkan ke dalam

tabung reaksi, kemudian ditambahkan 1 tetes asam asetat (CH3COOH) dan 1

tetes larutan kalium kromat (K2CrO4) 1M. Setelah itu larutan dihomogenkan

hingga terbentuk endapan kuning.

8. Identifikasi Kation NH4+

Natrium karbonat (NH4)2CO3) sebanyak 0,5 mL dipanaskan diatas

bunsen, kemudian dicium baunya. Setelah itu, diletakkan kertas lakmus merah
di atas mulut tabung reaksi, diamati perubahan yang terjadi pada kertas lakmus

merah.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan pada percobaan ini adalah kation yang terdapat dalam

sampel diidentifikasi dengan menggunakan analisisi kimia kualitatif. Uji kation

Ag+ pada sampel perak nitrat (AgNO 3) ditambah dengan asam klorida (HCl)

menghasilkan endapan putih (+) dan penambahan kalium bromida (KBr)

menghasilkan endapan kuning (+). Uji kation Pb 2+ pada sampel timbal nitrat

Pb(NO3)2 ditambah kalium dikromat (K2CrO4) menghasilkan endapan kuning (+)

dan penambahan asam asetat dan asam sulfat menghasilkam endapan putih (+).

Sampel asam sulfat (CuSO4) yang mengandung kation Cu2+ ditambah asam

klorida (HCl) dengan heksasiano ferrat K4[Fe(CN)6] menghasilkan endapan

merah cokelat (+). Sampel besi klorida (FeCl 3) yang mengandung kation Fe3+

ditambah heksasiano ferrat K4[Fe(CN)6] menghasilkan larutan berwarna biru

(+). Sampel kalium dikromat (K2CrO4) yang mengandung kation Cr3+ ditambah

perak nirat (AgNO3) menghasilkan endapan merah (+). Sampel zeng sulfat

(ZnSO4) yang mengandung kation Zn2+ ditambah heksasiano ferrat K4[Fe(CN)6]

menghasilkan endapan hijau (-). Sampel barium sulfat BaSO 4 yang mengandung

kation Ba2+ ditambah kalium dikromat (K2CrO4) dan asam asetat (CH3COOH)

menghasilkan larutan berwarna endapan kuning (-). Sampel ammonium


karbonat (NH4)2CO3 yang mengandung kation NH4+ ditambah natrium oksida

(NaOH) dan kertas lakmus merah menghasilkan kertas lakmus biru (+).

Anda mungkin juga menyukai