PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Larutan yaitu campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat
yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut zat terlarut atau solut,
sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan
disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan
dan pelarut membentuk larutan disebut pelarut atau solvasi. Larutan yang umum
dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan, seperti garam atau gula
dilarutkan dalam air. Gas juga dapat pula dilarutkan dalam cairan, misalnya
karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat pula larut dalam
cairan lain, sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat,
misalnya aloi (campuran logam) dan mineral tertentu (Kiagus, 2020: 5).
Reaksi kimia melibatkan dua atau lebih pereaksi yang menghasilkan suatu
produk yang memiliki sifat fisik atau kimia yang berbeda dengan pereaksinya.
Secara umum, reaksi kimia dikelompokkan menjadi dua, yaitu reaksi asam-basa
dan reaksi reduksi oksidasi. Reaksi asam-basa melibatkan netralisasi ion H+ dan
OH- (teori Arrhenius), akseptor donor ion proton (H+, teori Bronsted-Lowry),
ion oksida (O2-). Reaksi reduksi oksidasi melibatkan transfer elektron antara
1
2
dalam kimia adalah hukum konservasi massa, yang menyatakan bahwa tidak
terjadi perubahan kuantitas materi sewaktu reaksi kimia biasa. Fisika modern
menunjukkan bahwa sebenarnya yang terjadi adalah konservasi energi, dan bahwa
energi dan massa saling berhubungan suatu konsep yang menjadi penting dalam
mengetahui titik stoikiometri sistem NaOH dan H2SO4, untuk menetukan titik
stoikiometri sistem NaOH dan HCl dan untuk menentukan titik stoikiometri
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
C. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
TINJAUAN PUSTAKA
A. Reaksi Kimia
Reaksi kimia adalah suatu proses dimana satu atau lebih reaktan berubah
menjadi satu atau lebih produk. Reaksi kimia bisa terjadi dalam waktu yang
sangat cepat ataupun sangat lambat. Beberapa reaksi kimia terjadi secara spontan
pada suhu dan tekanan normal pada saat terjadi kontak antar reaktan. Sedangkan
beberapa reaksi kimia lainnya hanya dapat terjadi jika mendapat energi eksternal
Pada persamaan reaksi, rumus untuk reaktan dituliskan di sebelah kiri dan
sampai jumlah masing-masing atom sebelum reaksi sama dengan jumlah masing-
masing atom sesudah reaksi. Hal ini memerlukan ketelitian, karena ketika suatu
atom dalam suatu senyawa disetimbangkan dapat saja terjadi bahwa atom lain
unsur-unsurnya.
suatu ion (atau atom) dalam suatu senyawa dengan ion (atau atom) dari
unsur lain.
3
4
3. Reaksi Pembakaran, yaitu reaksi suatu zat dengan oksigen dan biasanya
komponennya.
bilangan oksidasi.
8. Ada 3 jenis reaksi yang tergolong dalam reaksi yang berlangsung dalam
asam-basa.
B. Stoikiometri
Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani yaitu stoichieon yang berarti
unsur, dan kata metron yang berarti mengukur. Secara umum stoikiometri
merupakan bidang dalam ilmu kimia yang membahas tentang cara perhitungan
dan pengukuran atau hubungan kuantitatif antara zat–zat yang terlibat dalam
reaksi kimia. Stoikiometri membahas perbandingan zat–zat yang digunakan dalam
reaksi dengan zat–zat yang dihasilkan dari reaksi tersebut dalam sebuah
dari stoikiometri posisi) adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan
kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia).
biasanya diperlukan hukum-hukum dasar ilmu kimia. Hukum kimia adalah hukum
5
biasanya diperlukan hukum-hukum dasar ilmu kimia. Hukum kimia adalah hukum
alam yang berkaitan dengan bidang kimia (Alvian, 2009: 1). Reaksi kimia
merupakan suatu proses, melibatkan dua atau lebih pereaksi yang menghasilkan
suatu produk yang memiliki sifat fisik atau kimia yang berbeda dengan
pereaksinya. Secara umum, reaksi kimia dikelompokkan menjadi dua, yaitu reaksi
yang melibatkan netralisasi ion H+ dan OH- (teori Arrhenius), akseptor-donor ion
adalah reaksi kimia yang melibatkan transfer elektron antara reduktor dan
prinsip-prinsip ilmiah telah melahirkan beberapa hukum dasar yang akan dibahas
berikut:
bahwa massa dapat diubah menjadi energi. Berdasarkan hal tersebut Lavoisier
sebelum reaksi sama dengan jumlah zat sesudah reaksi atau pada reaksi kimia,
massa unsur-unsur yang membentuk suatu senyawa itu selalu tetap. Dalam bahasa
lainnya dapat dikatakan bahwa “pada suatu reaksi kimia, massa zat yang bereaksi
dengan sejumlah tertentu zat lain massa yang tetap atau suatu senyawa selalu
dua unsur tunggal (senyawa biner), dimana tiap unsur menyumbang satu atomnya
masing-masing. Tetapi banyak juga dijumpai dua macam unsur dapat bergabung
membentuk lebih dari satu macam senyawa dengan komposisi tertentu. Dari hasil
penyelidikan dalton diketahui bahwa “jika dua unsur dapat membentuk lebih dari
satu senyawa, maka perbandingan massa unsur yang satu, yang bersenyawa
dengan unsur lain yang tertentu massanya, merupakan bilangan bulat dan
sederhana”.
melakukan penelitian untuk mengukur volume gas-gas yang bereaksi pada suhu
dan tekanan tetap. Pada percobaannya ia memvariasikan volume dari salah satu
gas-gas yang bereaksi dan volume gasgas hasil reaksi yang diukur pada suhu dan
stoikiometri. Dari hasil penelitiannya yang teliti, ia menemukan bahwa “jika dua
AB adalah sama”.
mengajukan hipotesis barunya saat itu. Hipotesis Avogadro dikenal dengan nama
sama, jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama maka mengandung jumlah
7. Hukum Boyle
Hukum Boyle berlaku dalam kondisi suhu gas tetap, gas berada dalam
ruang tertutup, tidak terjadi reaksi kimia dan tidak terjadi perubahan wujud gas.
D. Integrasi Ayat
Ayat yang berhubungan dengan percobaan ini adalah Q.S Al-Anbiya/ 21:
30 yang berbunyi:
Terjemahnya :
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit
dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami
pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang
hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”
Menurut tafsir Jalayan (Apakah tidak) dapat dibaca Awalam atau Alam
(melihat) mengetahui (orang-orang yang kafir itu, bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu merupakan suatu yang padu) bersatu (kemudian Kami pisahkan)
8
kami jadikan langit tujuh lapis dan bumi tujuh lapis pula. Kemudian langit itu
menurunkan hujan. Kami buka pula bumi itu sehingga dapat menumbuhkan
Kami jadikan) air yang turun dari langit dan yang keluar dari mata air di bumi
kepada keesaan-Ku
mengagumkan, senyawa yang sangat mantap dan sumber energi yang dahsyat. Air
memiliki sifat harus bersatu dengan sesamanya. Air juga memiliki suatu larutan
berawal dari dua zat yang berbeda kemudian disatukan (Abidin, 2017: 44). Zat
yang berbeda tersebut berasal dari zat yang padu setelah dijadikan larutan tiap
molekul akan mengikat molekul lain sebagai pelarutnya, hal ini sesuai dengan
METODE PERCOBAAN
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah termometer 180 C, gelas
kimia 200 mL, tabung reaksi, pipet tetes dan rak tabung.
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah asam klorida (HCl) 1 M,
C. Prosedur Kerja
1. Stoikiometri Sistem NaOH-H2SO4
larutan dan diambil harga rata-rata (TM). Kemudian kedua larutan dicampur,
9
10
dan diambil harga rata-rata (TM). Kemudian kedua larutan dicampur, mencatat
larutan dan diambil harga rata-rata (TM). Kemudian kedua larutan dicampur,
A. Hasil Pengamatan
1. Tabel pengamatan
5 1 30 32 31 33 2
4 2 30 32 31 34 3
3 3 30 32 31 33 2
2 4 30 32 31 32 1
1 5 30 32 31 32 1
5 1 30 31 30,5 31 0,5
4 2 30 31 30,5 31 0,5
3 3 30 31 30,5 31 0,5
2 4 30 31 30,5 32 1,5
1 5 30 31 30,5 32 1,5
11
12
1 4 30 31 30,5 31 0,5
2 3 30 31 30,5 32 1,5
3 2 30 31 30,5 32 1,5
4 1 30 31 30,5 32 1,5
B. Reaksi
1. Reaksi natrium hidroksida (NaOH) dan asam sulfat (H2SO4)
C. Analisis data
Diketahui: TM = 31
TA = 33
Ditanyakan: ….?
Penyelesaian:
= TA - TM
= 33-31
=2
Diketahui: TM = 31
13
TA = 34
Ditanyakan: ….?
Penyelesaian:
= TA - TM
= 34-31
=3
Diketahui: TM = 31
TA = 33
Ditanyakan: ….?
Penyelesaian:
= TA - TM
= 33-31
=2
Diketahui: TM = 31
TA = 32
Ditanyakan: ….?
Penyelesaian:
= TA - TM
= 32-31
=1
Diketahui: TM = 31
TA = 32
Ditanyakan: ….?
14
Penyelesaian:
= TA - TM
= 32-31
=1
Diketahui: TM = 30,5
TA = 31
Ditanyakan: ….?
Penyelesaian:
= TA - TM
= 31-30,5
= 0,5
Diketahui: TM = 30,5
TA = 31
Ditanyakan: ….?
Penyelesaian:
= TA - TM
= 31-30,5
= 0,5
Diketahui: TM = 30,5
TA = 31
Ditanyakan: ….?
Penyelesaian:
15
= TA - TM
= 31-30,5
= 0,5
Diketahui: TM = 30,5
TA = 32
Ditanyakan: ….?
Penyelesaian:
= TA - TM
= 32-30,5
= 1,5
Diketahui: TM = 30,5
TA = 32
Ditanyakan: ….?
Penyelesaian:
= TA - TM
= 32-30,5
= 1,5
Diketahui: TM = 30,5
TA = 31
Ditanyakan: ….?
Penyelesaian:
= TA - TM
16
= 31-30,5
= 0,5
Diketahui: TM = 30,5
TA = 32
Ditanyakan: ….?
Penyelesaian:
= TA - TM
= 32-30,5
= 1,5
Diketahui: TM = 30,5
TA = 32
Ditanyakan: ….?
Penyelesaian:
= TA - TM
= 32-30,5
= 1,5
Diketahui: TM = 30,5
TA = 32
Ditanyakan: ….?
Penyelesaian:
= TA - TM
= 32-30,5
= 1,5
17
D. Grafik
7
6
5
∆𝑇 (° C )
4
3 ∆T (°C)
2
Linear (∆T (°C))
1
0
0 2 4 6
Volume (mL)
3
∆𝑇 (° C)
2
∆T (°C)
1 Linear (∆T (°C))
0
0 2 4 6
Volume (mL)
2,1
2
∆𝑇 (° C
1,9
∆T (°C)
1,8
Linear (∆T (°C))
1,7
0 2 4 6
Volume (mL)
E. Pembahasan
dalam reaksi kimia. Dengan kata lain stoikiometri adalah perhitungan kimia yang
menyangkut hubungan kuantitatif zat yang terlibat dalam reaksi. Reaksi dikatakan
(Sudirman. 2021: 2). Alat-alat yang digunakan yaitu pipet tetes berfungsi untuk
mengambil larutan dari wadah ke tabung reaksi, rak tabung berfungsi untuk
suhu dari campuran hasil kedua larutan tersebut. Kemudian fungsi diukur suhu
larutan untuk melihat pengaruh volume larutan terhadap suhu larutan tersebut
fungsi pengukuran suhu campuran ini juga berfungsi untuk menentukan titik
Hasil dari percobaan ini diperoleh data penetapan titik stoikiometri sistem
NaOH dan H2SO4 rata-rata suhu awal dari masing-masing senyawa 30°C dan
32°C dan rata-rata perubahan suhu dari pencampuran kedua senyawa 1,8°C.
Penetapan titik stoikiometri sistem NaOH dan HCl rata-rata suhu awal dari
masing-masing senyawa 30°C dan 31°C, rata-rata suhu akhir dari pencampuran
kedua senyawa 0,5°C. Penetapan titik stoikiometri sistem NaOH dan CuSO4
rata-rata suhu awal dari masing-masing senyawa 30°C dan 31°C, rata-rata suhu
akhir dari pencampuran kedua senyawa 1,25°C. Pada percobaan penetapan titik
Stoikiometri pada praktikum kali ini adalah suatu perhitungan kimia yang
menyangkut tentang hubungan kuantitatif antara zat yang terlibat dalam reaksi
19
yang dilakukan titik dalam reaksi stoikiometri sendiri reaksi yang berada di dalam
reaksi kimia tersebut harus habis bereaksi dalam reaksi kimia tersebut sehingga
tidak ada mol sisa dalam reaksi tersebut atau tidak adanya pereaksi pembatas.
Prinsip percobaan pada stoikiometri ini adalah pada saat terjadi reaksi
stoikiometri, maka suhu dari campuran tersebut akan mencapai titik maksimum
karena pengaruh volume terhadap suhu campuran yaitu jika perbandingan antara
volume asam dan basa adalah sama, maka reaksi tersebut akan mencapai titik
maksimum, sedangkan reaksi kimia ini akan mencapai titik minimum apabila
ketika terdapat Perbandingan volume dari salah satu larutan yang lebih banyak
dibandingkan dengan larutan yang lain. prinsip percobaan dari percobaan adalah
berdasarkan metode variasi kontinu yaitu sederet pengamatan dengan jumlah tiap
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
B. Saran
Saran untuk percobaan berikutnya, sebaiknya dilakukan percobaan
menggunakan senyawa basa lainnya seperti magnesium hidroksida (Mg(OH)2)
20
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zainal. "Integrasi islam dengan fisika dan kimia." Al-Afkar: Keislaman &
Peradaban 5, no. 2 (2017): h 30-49.
Alfian, Zul. Kimia Dasar. Medan. USU press. 2009.
Anggistina, Widiya. Pengembangan Modul Praktikum Kimia Stoikiometri
Berbasis Lingkungan Di Sma N 4 Kaur. Diss. UIN Fatmawati Sukarno,
2021.
Budiwati, Rini. General Chemistry, Bandung: USU press. 2019.
Kiagus dan Netty. Kimia Fisika II.Palembang: Rafa Press UIN Raden Fatah,
2020.
Sappaile, Nursiah. "Hubungan Pemahaman Konsep Perbandingan dengan Hasil
Belajar Kimia Materi Stoikiometri." Ilmu Pendidikan (JIP) STKIP
Kusuma Negara 10, no. 2 (2019): h 58-71.
Sudirman, Sudirman. "Identifikasi Pemahaman Materi Stoikiometri pada
Mahasiswa Baru Pendidikan Kimia FKIP Undana." Beta Kimia 1, no 1
(2021): h 1-6.
Sulastri dan Ratu. Buku Ajar-Kimia Dasar I. Aceh: Syiah Kuala University Press,
2017.
LAMPIRAN I
SKEMA KERJA
NaOH-H2SO4
Hasil
NaOH-HC1
Hasil
3. Stoikiometri Sistem NaOH-CuSO4
NaOH-CuSO4
Hasil