PERCOBAAN 1
BEBERAPA REAKSI KIMIA
Disusun Oleh :
BaCl2H2 O = 1: 2
VII. Pembahasan
Fenolpthalein jika direaksikan dengan asam maka tidak akan
perubahan yang terjadi sebab indikator yang satu ini tidak dapat
bereaksi dengan asam tetapi dapat bereaksi dengan larutan dengan
suasana basa, dalam suasana basa larutan yang telah ditambahkan
dengan indikator fenoplthalein warna larutan tersebut akan berubah
menjadi ungu. Seperti yang dapat kita lihat dari percobaan yang telah
kita lakukan pada prosedur pertama, ketika larutan HCl dan larutan
CH3COOH dicampurkan dengan indikator fenolpthalein tidak terjadi
perubahan warna sama sekali, tetapi setelah ditambahkan NaOH
berubah warna menjadi fuchsia dan dark magenta. Tetapi pada saat
indikator fenolpthalein dimasukan kedalam larutan NaOH langsung
terjadi perubahan warna menjadi medium violet red. Ini semakin
membuktikan bahwa indikator fenolpthalein tidak dapat bereaksi
dengan larutan yang bersifat asam. Setiap asam dan basa direaksikan
hampir setiap hasil nya menghasilkan garam dan air. Berikut
merupakan salah satu contoh reaksi asam basa: (HCl + NaOH →
NaCl + H2O) (CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O)
Suatu reaksi dapat dinyatakan reaksi redoks apabila senyawa nya
telah mengalami penurunan atau peningkatan bilangan oksidasi.
Seperti pada reaksi berikut:
KMnO4 + H2SO4 + FeSO4 → K2SO4 + Fe2(SO4)3 + MnSO4
Dapat dilihat dari reaksi tersebut bahwa senyawa Mn mengalami
penurunan bilangan oksidasi yang pada awalnya 7+ menjadi 2+, dan
dapat dilihat juga dari senyawa Fe telah mengalami peningkatan bilang
oksidasi yang semula 4+ menjadi 6+. Maka dari itu hasil dari reaksi
redoks nya adalah: MnSO4 + 5Fe + 8H → Mn + 5Fe2 + 4H2O
Berikut merupakan contoh lain dari reaksi redoks: H2SO4 +
H2C2O4 + 2KMnO4 → H2C2O4 + 2HMnO4 + K2SO4
Reaksi pembentukan kompleks terjadi apabila kita sudah
mencampurkan beberapa senyawa sehingga menimbulkan atau
mengeluarkan warna baru. Berikut merupakan salah satu contoh reaksi
pembentukan kompleks: (K2CrO4 + 2HCl → 2KCl + H2CrO4)
(K2Cr2O7 + 2HCl → 2KCl + H2Cr2O7)( K2CrO4 + 2NaOH →
2KOH + Na2CrO4) (K2Cr2O7 + 2NaOH → 2KOH + Na2Cr2O7)
Reaksi pengendapan terjadi karena suatu senyawa dalam reaksi
tersebut telah melewati masa jenuhnya sehingga muncul suatu
endapan. Berikut merupakan salah satu contoh reaksi pengendapan:
(Al2(SO4)3 + 6NaOH → 2Al(OH)3 + 3(Na)2SO4) (Al2(SO4)3 +
6NH4OH → 2Al(OH)3 + 3(NH4)2SO4) (AgNO3 + NaCl → AgCl +
NaNO3) (K2CrO4 + BaCl2 → BaCrO4 + 2KCl)
Reaksi pembentukan gas terjadi karena adanya perubahan
wujud dari cair menjadi gas karena faktor tertentu. Berikut merupakan
salah satu contoh reaksi pembentukan gas: (NH4)2SO4 + 2NaOH →
2(NH4)OH + Na2SO4 CaCO3 + HCl + Ba(OH)2 → ca(OH)2 +
BaCl2 + HCO
Jika dilihat dari pengertian gravimetri sendiri, gravimetri yaitu
suatu proses penguapan molekul air dalam suatu senyawa sehingga
menjadi senyawa murni. Sehingga apabila melakukan metode ini alat
nya yang berupa krus perlu dipanaskan terlebih dahulu sebelum
digunakan untuk menarik uap air yang ada didalam pori-pori krus.
Setelah krus dipanaskan krus juga harus didinginkan didalam eksikator
agar tidak ada lagi uap air yang masuk kedalam pori-pori krus karena
didalam eksikator terdapat silika gel yang berfungsi untuk menarik
atau menyerap uap air. Selain itu dibagian ujung tutup eksikator juga
terdapat vaselin agar kedap sehingga tidak ada uap air yang masuk.
Kita juga harus berhati-hati pada saat menggunakan eksikator, tutup
eksikator dibuka dengan cara digeser secara perlahan tidak diangkat,
pada saat menggeser tutup eksikator juga sebaiknya menggeser nya
setengah bagian saja atau secukupnya menyimpan dan mengeluarkan
sampel, ini dilakukan untuk meminimalisir masuknya uap air kedalam
eksikator ketika eksikator dibuka.
Gravimetri dan stoikiometri sendiri saling berkesinambungan,
sebab gravimetri adalah suatu teknik atau cara untuk mengetahui suatu
masa pada senyawa. Sedangkan stoikiometri adalah suatu cara untuk
mengetahui atau mengukur mol suatu senyawa.
VIII. Kesimpulan dan Saran
8.1 Kesimpulan
Reaksi asam basa bisa disebut dengan reaksi penetralan, pada saat
larutan yang bersuasana asam direaksikan dengan suatu larutan yang
bersuasana basa maka akan selalu menghasilkan garam dan air. Untuk
mengetahui kadar asam atau basa biasanya menggunakan indikator,
salahsatunya adalah indikator fenolpthalein yang pada larutan atau
senyawa yang bersifat asam tidak akan mengalami reaksi atau
perubahan tetapi pada saat direaksikan dengan larutan yang memiliki
suasana basa akan mengalami perubahan warna yangterjadi pada
larutan yaitu perubahan warna yang semula bening menjadi warna
ungu.
Suatu reaksi dikatakan reaksi pengendapan itu dikarenakan
senyawa-senyawa yang direaksikan nya telah melewati titik jenuhnya
sehingga muncul suatu padatan.
Suatu reaksi dikatakan reaksi reduksi oksidasi atau redoks itu ketika
senyawa-senyawa nya telah mengalami penurunan atau penambahan
bilangan oksidasi pada setiap unsurnya.
Reaksi pembentukan kompleks yaitu suatu senyawa yang
menghasilkan perubahan baru dari beberapa macam percobaan.
Reaksi pembentukan gas terjadi karena adanya perubahan wujud
dari cair menjadi gas karena suatu pengaruh tertentu.
IX. Daftar Pustaka