Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Judul Praktikum : Reaksi-Reaksi Kimia

1.2 Tanggal Praktikum : 01 Mei 2017

1.3 Tujuan Praktikum : Tujuan praktikum ini adalah untuk


mengamati reaksi kimia berlangsung dan
terjadinya reaksi kimia dengan melihat
perubahan-perubahannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan


perubahan senyawa kimia. Senyawa-senyawa awal yang terlibat dalam reaksi
disebut sebagai reaktan. Reaksi kimia biasanya dikarakterisasikan dengan
perubahan kimiawi dan akan menghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya
memiliki ciri-ciri yang berbeda dari reaktan. Secara klasik, reaksi kimia
melibatkan perubahan yang melibatkan pergerakan elektron dalam pembentukan
dan pemutusan ikatan rangkap dan ikatan kimia, walaupun pada dasarnya konsep
umum reaksi kimia juga dapat diterapkan pada transformasi partikel-partikel
erlementer seperti reaksi nuklir (Ginting, 2011).
Reaksi kimia yang berbeda digunakan bersama dalam sintesis kimia
untuk menghasilkan produk senyawa yang diinginkan. Dalam biokimia, sederet
reaksi kimia yang dikatalisis oleh enzim membentuk lintasan metabolisme,
dimana sintesis dan dekomposisi yang biasanya tidak mungkin terjadi di dalam sel
dilakukan (Ginting, 2011).
Reaksi kimia seperti pembakaran, fermentasi dan reduksi dari biji
menjadi logam diketahui sejak dahulu kala. Teori-teori awal transformasi dari
material-material ini dikembangkan oleh filosof Yunani Kuno.Pada abad
pertengahan, transformasi kimia dipelajari oleh para alkemis. Mereka mencoba
mengubah timbal menjadi emas dengan reaksi timbal dengan tembaga sulfur
(Weyer, 1973).
Reaksi-reaksi kimia dapat diamati dari perubahan yang terjadi,misalnya
perubahan warna, perubahan wujud dan yang utama adalah perubahan zat yang
disertai dengan perubahan energi dalam bentuk kalor. Dengan mereaksikan suatu
zat berarti kita mengubah zat itu menjadi zat lain, baik sifat maupun wujudnya.
Dengan demikian, jika anda mengharapkan suatu zat yang memiliki ciri-ciri
tertentu, maka harus dicari bahan baku yang jika direaksikan dengan zat tertentu
menghasilkan zat yang diharapkan (Sunarya, 2010).
Terjadinya suatu reaksi kimia dapat diketahui dari perubahan yang
dilibatkan oleh reaksi tersebut. Beberapa perubahan tersebut adalah terbentuknya
endapan,terjadinya perubahan warna, terbentuknya gas dan adanya perubahan
suhu (Ginting, 2011).
1. Reaksi kimia yang menghasilkan endapan
Jika kita lihat didasar panci yang digunakan untuk merebus air, ada zat
yang menempel di dasar panci. Zat tersebut adalah senyawa karbonat
yang terbentuk ketika air yang mengandung kapur dipanaskan. Air sumur
yang keruh akibat bercampur lumpur dapat dijernihkan dengan
penambahan tawas. Tawas tersebut akan mengikat partikel-partikel
lumpur sehingga menggumpal dan akhirnya mengendap (Ginting, 2011).
2. Reaksi kimia yang menghasilkan perubahan warna
Jika kita lihat saat apel kita potong dan kita biarkan beberapa saat, apel
tersebut berubah warna menjadi cokelat. Perubahan warna ini
menunjukkan bahwa zat kimia pada apel telah bereaksi dengan oksigen
di udara. Reaksi antara larutan tepung kanji dengan iodium tintur dapat
diketahui dari perubahan warna yang terjadi.Larutan kanji berwarna
jernih dan iodium berwarna cokelat. Jika keduanya dicampur akan
menghasilkan warna biru. Warna baju yang kita pakai lama-kelamaan
akan memudar karena bereaksi dengan bahan kimia yang terdapat dalam
detergen (Ginting, 2011).
3. Reaksi kimia yang menghasilkan gas
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak kita jumpai reaksi kimia yang
ditandai dengan terbentuknya gas. Ketika karbit dicampur dengan air
akan menghasilkan gas karbit. Gas ini umumnya digunakan untuk
keperluan penyambungan logam dengan pengelasan. Selain itu juga
karbit dapat digunakan untuk mempercepat pemasakan buah.Ketika
membuat kue, ke dalam adonan tersebut ditambahkan soda kue. Pada
saat adonan dipanaskan, soda kue akan terurai menghasilkan gas
karbondioksida. Gas inilah yang menyebabkan kue dapat mengembang
(Ginting, 2011).
4. Reaksi yang menghasilkan perubahan suhu
Jika kita lihat sebuah petasan meledak, ledakan tersebut merupakan hasil
dari reaksi kimia. Semua reaksi selalu melibatkan energi, beberapa reaksi
ada yang menyerap energi dan ada yang melepas energi.Energi yang
menyertai reaksi kimia berupa panas, cahaya, suara atau energi listrik.
Suatu reaksi kimia yang menghasilkan energi dinamakan reaksi
eksoterm. Jika energi itu berupa panas,anda dapat mengetahuinya dengan
mengukur kenaikan suhunya. Suatu reaksi kimia yang memerlukan
energi dinamakan reaksi endoterm. Contohnya, proses fotosintesis yang
membutuhkan energi dari sinar matahari (Ginting, 2011).

2.1 Macam-Macam Reaksi Kimia


2.1.1 Reaksi Penggabungan
Reaksi penggabungan adalah reaksi dimana dua buah zat bergabung
membentuk zat ketiga. Kasus ini adalah jika dua unsur bereaksi membentuk
senyawa. Misalnya logam natrium bereaksi dengan gas klorin membentuk natrium
klorida. Persamaan kimianya :
2Na(s) + Cl2 (g) 2 NaCl(s) .…………………..(2.1)
Contoh lain misalnya reaksi antara fosfor putih dengan gas klorin. Dalam
jumlah klorin terbatas, fosfor bereaksi membentuk fosfor triklorida, PCl3 , yaitu
suatu cairan tidak berwarna (Sunarya, 2010).
P4 (s) + 6 Cl2 (g) 4 PCl3 (l) ………………….(2.2)
Jika klorin yang tersedia berlebih, maka senyawa fosfor yang dihasilkan
adalah fosfor pentaklorida, PCl5 , suatu zat padat berwarna putih (Sunarya, 2010).
P4 (s) + 10 Cl2 (g) 4 PCl5 (s) ………………….(2.3)
Reaksi penggabungan lain melibatkan senyawa sebagai pereaksi.
Misalnya, fosfor triklorida bereaksi dengan gas klor membentuk fosfor
pentaklorida (Sunarya, 2010).
PCl3 (l) + 10 Cl2 (g) PCl5 (s) …..………….…(2.4)
2.1.2 Reaksi Metatesis (Pertukaran Ganda)
Reaksi metatesis atau reaksi pertukaran ganda adalah reaksi yang
melibatkan pertukaran bagian dari pereaksi. Jika pereaksi adalah senyawa ionik
dalam bentuk larutan bagian yang bertukaran adalah kation dan anion dari
senyawa. Misalnya, larutan kalium iodida yang tidak berwarna dicampurkan
dengan larutan timbal (II) nitrat yang juga tidak berwarna. Ion-ion di dalam
larutan bereaksi membentuk endapan berwarna kuning dari senyawa timbal (II)
iodida. Persamaan reaksi kimianya :
2 KI(aq) + Pb (NO3 )2 (aq) 2 KNO3 (aq) + PbI2 (s) …..(2.5)
Ion iodida dalam larutan kalium iodida bertukaran dengan ion nitrat dari
larutan timbal (II) nitrat, menghasilkan larutan kalium nitrat yang tidak berwarna
dan padatan timbal (II) iodida berwarna kuning,sebagai PbI2 (Sunarya, 2010).
Reaksi asam dan basa yang menghasilkan garam, juga dianggap sebagai
reaksi metatesis. Misalnya reaksi antara asam hidroklorida, HCl dan natrium
hidroksida, NaOH. Persamaan kimianya adalah :
HCl (aq) + NaOH (aq) NaCl (aq) + H2O (l) ……….(2.6)
Reaksi asam basa disebut juga dengan reaksi netralisasi, sebab pada
reaksi ini terjadi penetralan muatan H+ oleh OH- membentuk air (H2O) yang netral
secara listrik. Garam NaCl terbentuk tetap berada dalam larutan sebagai ion-
ionnya (Sunarya, 2010).

2.1.3 Reaksi Pendesakan atau Pergantian


Reaksi pergantian atau pertukaran tunggal adalah reaksi dimana suatu
unsur bereaksi dengan senyawa menggantikan unsur yang terdapat dalam senyawa
itu. Misalnya, logam besi dicelupkan ke dalam larutan tembaga (II) nitrat, akan
mengendapkan logam tembaga. Persamaan kimianya :
2 Fe (s) + Cu (NO3)2 (aq) Cu(s) + Fe (NO3)2 (aq) …………(2.7)
Jika lempeng logam seng dicelupkan ke dalam larutan tembaga sulfat
yang berwarna biru, maka pada permukaan logam seng akan terbentuk endapan
tembaga berwarna merah, dan warna biru dari larutan memudar, karena seng
bereaksi dengan tembaga sulfat menghasilkan logam tembaga dan larutan seng
sulfat tidak berwarna (Sunarya, 2010).
2.1.4 Reaksi Pembakaran
Reaksi pembakaran adalah reaksi suatu zat dengan oksigen, biasanya
bereaksi cepat disertai dengan pelepasan kalor membentuk nyala (Sunarya, 2010).
Jika senyawa karbon dibakar dalam oksigen atau udara akan terbentuk
karbon dioksida dan uap air, andai pembakarannya sempurna, tetapi jika
pembakaran kurang sempurna (kekurangan oksigen) akan terbentuk gas karbon
monoksida atau boleh jadi terbentuk karbon yang berwarna hitam (jelaga)
(Sunarya, 2010).
Perkarata besi walaupun tidak biasa dianggap pembakaran,secara esensi
merupakan reaksi pembakaran, sebab terjadi reaksi antara besi dan oksigen
disertai dengan pelepasan energi. Reaksi pada besi pada kenyataannya sangat
kompleks melibatkan molekul air, tetapi pengkaratan dapat ditulis dalam reaksi
bersihnya :
4 Fe (s) + 3 O2 (g) + n H2O (l) 2 Fe2O3.n H2O (s) ………….(2.8)

2.2 Reaksi dalam Larutan


Hampir sebagian besar reaksi kimia dilakukan dalam larutan. Ada tiga
macam reaksi yang berlangsung dalam larutan, yakni reaksi pengendapan, reaksi
pembentukan gas dan reaksi netralisasi. Ketiga reaksi ini biasanya digolongkan ke
dalam reaksi metatesis dan melibatkan ion-ion yang terdapat dalam larutan. Oleh
sebab itu, perlu diketahui lebih jauh tentang ion-ion dalam larutan (Sunarya,
2010).

2.2.1 Persamaan Ion dan Molekul


Banyak reaksi-reaksi kimia dalam bentuk larutan melibatkan reaksi ionik.
Misalnya, pada reaksi pembentukan endapan CaCO3. Salah satu cara untuk
membuat CaCO3 adalah dengan mereaksikan kalsium hidroksida dan natrium
karbonat. Persamaan kimia untuk reaksi ini adalah :
Ca(OH)2 (aq) + Na2CO3(aq) CaCO3(s) + 2 NaOH (aq)………..(2.9)
Persamaan ini dinamakan persamaan molekular, suatu persamaan dimana
zat ditulis dalam bentuk molekul dan zat tersebut dalam larutan terdapat sebagai
ion-ionnya. Persamaan molekul berguna untuk menghitung jumlah zat terlibat
dalam larutan (Sunarya, 2010).
Ca2+ (aq) + 2OH- (aq) +2 Na+ (aq) + CO2−
3 (aq) CaCO3(s) + 2Na+ (aq) + 2 OH- (aq) (2.10)
Persamaan ini adalah contoh dari persamaan ion yaitu persamaan kimia
untuk yang melibatkan ion-ion dalam larutan dari zat-zat terlarut (Sunarya, 2010).
Beberapa aturan untuk mengubah persamaan molekular menjadi
persamaan ion adalah sebagai berikut :
1. Zat-zat ionik yang ditunjukkan dalam persamaan molekul seperti NaCl
(aq) , umumnya ditulis sebagai ion-ion.
2. Zat-zat ionik yang tidak larut baik sebagai pereaksi maupun produk
(endapan) dinyatakan sebagai rumus senyawa.
3. Zat-zat molekular yang merupakan elektrolit kuat, seperti asam-asam
kuat ditulis sebagai ion-ionnya. Jadi, HCl (aq) ditulis sebagai H3O+ (aq) dan
Cl- (aq) atau sebagai H+ (aq) dan Cl- (aq) (Sunarya, 2010).

2.2.2 Reaksi Pengendapan


Reaksi pengendapan dalam larutan merupakan didasarkan pada fakta
bahwa salah satu produk biasanya tidak larut dalam air. Senyawa seperti natrium
klorida dan kalsium klorida mudah larut dalam air. Senyawa seperti kalsium
karbonat memiliki kelarutan sangat rendah dalam air, sehingga dikatakan tidak
larut. Untuk meramalkan apakah endapan akan terbentuk atau tidak, perlu
mengetahui apakah hasil reaksi berpotensi larut atau tidak di dalam pelarut
(Sunarya,2010).
Tabel 2.1 Aturan empiris kelarutan senyawa ionik
Semua larut : Kecuali :
Senyawa natrium,kalium dan Pb (II) , Ag , Hg (I) , Ca ,Sr
ammonium
Asetat dan nitrat halida Ba , Pb
(klorida,bromida,iodida) sulfat
Semua Tidak Larut : Kecuali :
Karbonat dan Na,K,NH4+,Na,K,Ca,Na,K,Ca
phosfat,hidroksida,sulfida
(Sumber : Sunarya, 2010)
Andaikan dua senyawa ionik yang dapat larut dicampurkan, misalnya
kalsium klorida dan natrium phosfat. Diketahui bahwa garam klorida larut,
sehingga produk NaCl larut dalam air sedangkan kalsium fosfat tidak larut,
kecuali garam fosfat dari natrium, kalium dan ammonium semuanya larut dalam
air. Dengan demikian :
3 CaCl2(aq) + 2 Na3PO4(aq) Ca3(PO4)2(s) + 6 NaCl(aq) …………(2.11)
Reaksi dapat terjadi sebab kalsium fosfat tidak larut, tetapi , membentuk
endapan berwarna putih yang dapat disaring dari larutan NaCl yang tetap sebagai
ion-ionnya. Jika filtrat (larutan yang dilewatkan melalui saringan) diuapkan, akan
diperoleh bentuk kristal natrium klorida (Sunarya, 2010).

2.2.3 Reaksi Pembentukan Gas


Misalkan reaksi antara besi (II) sulfida dari asam klorida. Dari persamaan
reaksi ion bersih menunjukkan bahwa ion sulfida dan ion hidrogen sulfida yang
kurang larut di dalam pelarut air, dan meninggalkan larutan berupa gelembung gas
(Sunarya, 2010).
Karbonat dan sulfit dapat bereaksi dengan asam menghasilkan materi
gas. Pada kasus ini, asam lemah yang terbentuk tidak stabil di dalam pelarut air,
mereka cenderung terurai menghasilkan gas. Misalnya, reaksi antara natrium
karbonat dan asam klorida. Persamaan reaksi metatesisnya adalah :
Na2CO3(aq) + 2 HCl (aq) 2 NaCl (aq) + H2CO3 (aq) …….(2.12)
Pada asam karbonat, H2CO3 tidak stabil dan cenderung terurai menjadi
air dan gas karbon dioksida. Persamaan kimianya :
H2CO3 (aq) H2O (l) +CO2 (g) ……….(2.13)
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat-Alat
1. Kertas saring
2. Gelas kimia 1 buah
3. Tabung reaksi 5 buah
4. Pipet volume
5. Filler
6. Rak tabung

3.1.2 Bahan-Bahan
1. Lempeng Zn secukupnya
2. Larutan H2SO4 0,1 M 5 mL
3. Larutan K2Cr2O4 dan K2Cr2O7 0,1 M
4. Larutan Pb(NO3)2 0,1 M
5. Larutan HCl dan NaOH 0,1 M
6. Air suling secukupnya

3.2 Prosedur Kerja


Adapun prosedur kerja yang dilaksanakan adalah
1. Reaksi yang menghasilkan endapan
a. 2 mL larutan Pb(NO3)2 0,1 M ditambahkan dengan 2 mL larutan
K2Cr2O7 0,1 M ke dalam tabung reaksi. Diamati endapan yang terbentuk.
b. Cara kerja diulangi dengan menggantikan larutan K2Cr2O7 0,1 M dengan
larutan NaOH 0,1 M.
2. Reaksi yang menghasilkan perubahan suhu
a. 1 mL larutan H2SO4 pekat ditambah dengan NaOH 0,1 M sebanyak 2 mL
di dalam tabung reaksi. Diamati perubahan suhu dengan memegang
bagian bawah tabung reaksi.
b. Cara kerja diulangi dengan menggantikan larutan H2SO4 pekat dengan
larutan HCl 0,1 M.

3. Reaksi yang menghasilkan perubahan warna


a. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi larutan K2Cr2O4 0,1 M. Kemudian
dimasukkan ke dalam 2 mL larutan HCl 0,1 M. Diamati perubahan warna
larutan.
b. Cara kerja diulangi dengan menggantikan larutan K2Cr2O4 0,1 M dengan
K2Cr2O7 0,1 M dan larutan HCl 0,1 M dengan NaOH 0,1 M

4. Reaksi yang menghasilkan gas


Dimasukkan 2 mL larutan HCl 0,1M ke dalam tabung reaksi dan ke
dalamnya dimasukkan secuil logam Zn. Diamati timbulnya gas.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 4.1 Hasil data pengamatan reaksi-reaksi kimia
No Cara Kerja Hasil Pengamatan
1 Reaksi yang menghasilkan
endapan
a. 2 mL Pb(NO3)2 0,1 M + 2 a. Menghasilkan endapan berwarna
mL K2Cr2O7 0,1 M orange
b. 2 mL Pb(NO3)2 0,1 M + 2 b. Menghasilkan endapan berwarna
mL NaOH 0,1 M putih
2 Reaksi yang menghasilkan
perubahan suhu
a. 1 mL H2SO4 pekat + 2 mL a. Menghasilkan perubahan suhu yang
NaOH 0,1 M panas
b. 2 mL HCl 0,1 M + 2 mL b. Menghasilkan perubahan suhu yang
NaOH 0,1 M dingin
3 Reaksi yang menghasilkan
perubahan warn
a. 2 mL K2Cr2O4 0,1 M + 2 a. Menghasilkan perubahan warna
mL HCl 0,1 M menjadi kuning
b. 2 mL K2Cr2O7 0,1 M + 2 b. Menghasilkan perubahan warna
mL NaOH 0,1 M menjadi orange
4 Reaksi yang menghasilkan gas
2 mL HCl 0,1 M + logam Zn Menghasilkan gelembung-gelembung
gas
4.2 Pembahasan
Pada pencampuran antara larutan Pb(NO3)2 0,1 M sebanyak 2 mL dengan
K2Cr2O7 0,1 M sebanyak 2 mL menghasilkan endapan berwarna orange. Dengan
reaksi :
Pb (NO3)2 (aq) + K2Cr2O7 (aq) PbCr2O7 (s) + 2 KNO3 (aq)
Endapan yang dihasilkan berupa endapan PbCr2O7. Endapan ini terbentuk karena
pertukaran atau metatesis kation dan anion dari senyawa. Ion Pb (II) yang tidak
larut dalam air berikatan dengan Cr2O7 yang berwarna orange sehingga
menghasilkan endapan berwarna orange. Timbal bikromat ini tidak larut dalam
air, namun membentuk endapan.
Pada pencampuran larutan Pb(NO3)2 0,1 M sebanyak 2 mL dengan
larutan NaOH 0,1 M sebanyak 2 mL menghasilkan endapan berwarna putih.
Dengan reaksi :
Pb (NO3)2 (aq) + 2 NaOH (aq) Pb (OH)2(s) + 2 NaNO3 (aq)
Pada pencampuran terjadi reaksi kimia sehingga terbentuklah endapan Pb (OH)2 .
Endapan ini terbentuk karena metatesis ion-ion dari senyawa. Ion Pb ini yang
sifatnya tidak larut berikatan dengan OH yang menghasilkan endapan berwarna
putih.
Dari pencampuran antara 1 mL H2SO4 pekat dengan 2 mL NaOH 0,1 M
menghasilkan perubahan suhu yang panas,dengan reaksi :
H2SO4 (aq) + 2 NaOH (aq) Na2SO4 (aq) + 2 H2O (aq)
Perubahan suhu tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi reaksi kimia berupa
reaksi eksoterm, karena larutan melepaskan energi berupa energi panas ke
lingkungan sekitarnya.
Dari pencampuran 2 mL HCl 0,1 M dengan 2 mL NaOH 0,1 M didapatkan
perubahan suhu yang dingin,dengan reaksi :
HCl (aq) + NaOH (aq) NaCl (aq) + H2O (aq)
Perubahan suhu yang dingin tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi suatu
reaksi kimia berupa reaksi endoterm, karena pencampuran tersebut membutuhkan
energi panas ataupun kalor untuk mereaksikannya.
Dari pencampuran 2 mL K2Cr2O4 0,1 M dengan 2 mL HCl 0,1 M
didapatkan perubahan warna menjadi kuning,dengan reaksi :
K2Cr2O7 (aq) + 2 HCl (aq) 2 KCl (aq) + H2Cr2O4 (aq)
Perubahan warna pada larutan menjadi berwarna kuning membuktian bahwa
reaksi kimia telah terjadi dalam larutan tersebut.
Pada pencampuran 2 mL K2Cr2O7 0,1 M dengan 2 mL NaOH 0,1 M
didapatkan perubahan warna larutan menjadi warna orange,dengan reaksi :
K2Cr2O7 (aq) + 2 NaOH (aq) 2 KOH (aq) + Na2Cr2O7 (aq)
Perubahan warna larutan menjadi orange menandakan bahwa larutan telah terjadi
reaksi-reaksi kimia yang mengubah zat dalam senyawa tersebut.
Percobaan berikutnya mencampurkan antara 2 ml HCl 0,1 M dengan
secuil logam Zn menghasikan gelembung-gelembung gas.
2 HCl (aq) + Zn (s) ZnCl2 (aq) + H2 (g)
Gelembung-gelembung gas tersebut menandakan bahwa telah terjadi reaksi kimia
pada campuran tersebut.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Reaksi kimia adalah suatu proses pembentukan zat baru yang disertai
dengan berbagai perubahan.
2. Perubahan yang dihasilkan dari reaksi kimia adalah perubahan
suhu,perubahan warna,adanya endapan dan munculnya gelembung-
gelembung gas.
3. Reaksi yang menghasilkan endapan yaitu pencampuran antara Pb (NO3)2
dengan larutan K2Cr2O7 serta pencampuran larutan Pb (NO3)2 dengan
larutan NaOH menunjukkan bahwa telah terjadi reaksi kimia.
4. Reaksi kimia yang menghasilkan perubahan suhu,yaitu pencampuran
asam sulfat dengan basa kuat NaOH serta HCl dengan NaOH
menunjukkan bahwa telah terjadi reaksi kimia.
5. Reaksi kimia yang menghasilkan perubahan warna, yaitu pencampuran
larutan K2Cr2O7 dengan HCl serta larutan K2Cr2O7 dengan larutan NaOH
yang menunjukkan bahwa di dalam larutan telah terjadi reaksi kimia.
6. Reaksi kimia yang menghasilkan gas, yaitu larutan HCl yang dimasuki
logam Zn

5.2 Saran
Saran yang didapat dari praktikum ini adalah diharapkan agar mahasiswa
lebih tahu tentang reaksi-reaksi kimia beserta perubahan-perubahan yang
menyertainya. Untuk itu mahasiswa didalam melakukan suatu percobaan yang
melakukan pencampuran-pencampuran untuk lebih hati-hati.
DAFTAR PUSTAKA

Ginting,Antoni. 2011. Modul Kimia Dasar. Medan : SMKN 3 Medan

Sunarya, Yayan. 2010. Kimia Dasar 1. Bandung : Yrama Widya

Anda mungkin juga menyukai