Anda di halaman 1dari 2

Perubahan zat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia.

Perubahan fisika adalah perubahan zat yang tidak menghasilkan zat baru.
Ciri-ciri perubahan fisika adalah:
1) Tidak terbentuk zat jenis baru;
2) Umumnya, zat yang mengalami perubahan dapat kembali ke bentuk semula;
3) Perubahan yang terjadi hanya diikuti perubahan sifat fisik.
Beberapa contoh perubahan fisika, yaitu:
 Beras ditumbuk
 Pensil diraut
 Kertas digunting
 Gula dilarutkan dalam air
 Mentega meleleh
 Es batu melebur
 Es krim meleleh
 Air membeku
 Kamper menyublim
 Daging dicincang
 Lilin mainan dibentuk menjadi boneka
 Kelapa diparut
 Kayu dibentuk menjadi kursi
 Kain dibentuk menjadi pakaian
 Air menguap

Perubahan kimia adalah perubahan suatu zat yang menghasilkan zat jenis baru. Perubahan kimia
sifatnya kekal.
Ciri-ciri perubahan kimia adalah:
1) Terbentuk zat jenis baru;
2) Zat yang berubah tidak dapat kembali ke bentuk semula;
3) Selama terjadi perubahan kimia, massa zat sebelum dan sesudah reaksi sama;
4) Perubahan yang terjadi diikuti oleh perubahan sifat kimia melalui reaksi kimia.
Ciri-ciri yang menyertai terjadinya reaksi kimia, yaitu: perubahan warna, suhu, timbulnya gas, dan
terbentuknya endapan
Contoh Perubahan kimia yaitu:
 Singkong difermentasi menjadi tape
 Tomat membusuk
 Mangga mengkal menjadi matang
 Kembang api menyala
 Kayu dibakar
 Gula dilelehkan menjadi gulali
 Nasi basi
 Fotosintesis
 Besi berkarat
 Kedelai difermentasi menjadi tempe
 Bensin dalam kendaraan menjadi asap
 Sisa makanan di tubuh dibusukkan menjadi feses
 Daun kering diolah menjadi pupuk kompos
 Redokson dimasukkan ke dalam air
 Soda kue dimasukkan ke dalam cuka

Materi perubahan fisika dan kimia bisa dijelaskan kepada siswa melalui metode demonstrasi.
Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas
suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik
atau cara guru dalam mengajar dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa
suatu proses, situasi, kejadian, urutan melakukan suatu kegiatan atau benda tertentu yang
sedang dipelajari baik dalam bentuk yang sebenarnya maupun tiruan melalui penggunaan
berbagai macam media yang relevan dengan pokok bahasan untuk memudahkan siswa agar
kreatif dalam memahami materi. Dengan metode demonstrasi, siswa lebih mendapatakan
gambaran yang jelas dari hasil pengamatan, dalam hal ini mengenai perubahan fisika dan kimia.
Dalam metode demonstrasi bisa disertai (disisipi) dengan memperlihatkan video kepada
peserta didik yang berkaitan dengan perubahan fisika dan kimia, sehingga pembelajaran menjadi
lebih menarik.
Dalam pembelajaran, siswa juga bisa diminta langsung melakukan kegiatan percobaan.
Misalnya dalam perubahan fisika, siswa diminta mencampuran gula ke dalam air sehingga
membentuk larutan gula (teh manis). Setelah mengamati perubahannya, kemudian mencicipi teh
manisnya. Secara fisik gula berubah dari bentuk padat menjadi bentuk yang terlarut dalam air,
tetapi sifat-sifat gula masih tampak dalam larutan itu, misalnya rasa manis masih ada, baik dalam
wujud padat maupun dalam bentuk terlarut dalam air. Sehingga siswa bisa mengetahui bahwa
perubahan fisika tidak mengubah baik sifat maupun struktur air. Perubahan yang terjadi hanya
fisiknya saja.
Dalam perubahan kimia, misalnya siswa diminta untuk membakar kertas. Setelah kertas
tersebut habis terbakar akan terdapat abu yang diperoleh akibat proses pembakaran. Kertas
sebelum dibakar memiliki sifat yang berbeda dengan kertas sesudah dibakar, karena itu
pembakaran kertas bukan perubahan fisika, tetapi tergolong perubahan kimia. Sehingga siswa
mengetahui dalam perubahan kimia dihasilkan jenis materi yang berbeda dengan materi semula,
sehingga terdapat dua istilah yang digunakan dalam reaksi kimia, yaitu zat semula dinamakan
reaktan atau pereaksi, dan zat yang terbentuk dinamakan hasil reaksi atau produk reaksi. Pada
pembakaran kertas, kertas dinamakan pereaksi dan abu dinamakan hasil reaksi

Anda mungkin juga menyukai