Anda di halaman 1dari 9

BAB 2

ZAT DAN PERUBAHANNYA

A. Jenis dan Sifat Zat Yang Dibedakan Secara Kimia dan Fisika
Zat atau materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang (memiliki volume) dan memiliki massa. Wujud
zat yang diketahui selama ini, antara lain zat padat, cair, dan gas.
Tabel Karakteristik Wujud Zat
PADAT CAIR GAS

Bentuk zat tidak mudah berubah Bentuk zat mengikuti wadah yang Bentuk zat mengikuti ruang yang
ditempati ditempati
Partikel-partikel zat tersusun rapat Partikel-partikel zat terletak lebih Partikel-partikel zat terletak secara
dan teratur berjauhan dibandingkan zat padat berjauhan dan tidak beraturan
Zat tidak dapat bergerak Dapat bergerak/ mengalir Zat dapat mengalir dan bergerak
bebas

Sifat materi ditinjau dari hubungannya dalam pembentukan zat baru memiliki 2 sifat:
1. Sifat fisika
Sifat fisika tidak ada hubungannya dengan pembentukan zat baru, yang meliputi: titik didih/ titik leleh/ titik
beku, massa jenis atau kerapatan (density), aroma/ rasa/ warna, konduktivitas, kemagnetan, kekerasan dan
indeks bias.
2. Sifat kimia
Sifat kimia berhubungan dengan pembentukan zat baru, yang menunjukkan kemampuan suatu zat untuk
bereaksi secara kimia dengan zat lain sehingga membentuk zat baru. Contoh sifat kimia antara lain pembakaran,
fotosintesis, fermentasi, perkaratan, pembusukan dan pencampuran zat secara kimia.

Sifat materi ditinjau dari ukuran dan jumlahnya dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Sifat ekstensif

BAB 2 ZAT DAN PERUBAHANNYA


MAPEL IPAS SMK N 1 KARANGDADAP
Andhini Tiara Puspita, S.Pd.
Sifat ekstensif adalah sifat yang dipengaruhi oleh jumlah dan ukuran suatu zat. Semakin banyak jumlah zat
semakin besar perubahan pada sifat tersebut, begitu pula sebaliknya. Contoh sifat ini adalah massa, volume,
berat dan energi yang tersimpan di dalamnya. Nasi satu piring memiliki berat dan energi yang lebih besar
daripada nasi satu sendok.
2. Sifat intensif
Sifat intensif adalah sifat yang tidak dipengaruhi jumlah zat. Contoh gula 1 gram dengan gula 100 kg memiliki
warna dan rasa yang sama yaitu putih dan manis. Sifat intensif bisa termasuk sifat fisika ataupun sifat kimia.

B. Ciri Perubahan Zat Secara Fisika, Kimia dan Biologi


Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan zat yang tidak menghasilkan zat baru, hanya mengakibatkan perubahan
sifat fisik suatu zat. Perubahan fisika meliputi perubahan wujud, perubahan bentuk dan pelarutan.
Perubahan wujud
Wujud zat dikelompokkan menjadi zat padat, cair dan gas. Perubahan wujud zat berhubungan dengan
penyerapan atau pelepasan kalor. Kalor selain mempengaruhi peningkatan / penurunan suhu zat, juga dapat
mempengaruhi perubahan wujud zat.
Diagram Perubahan Wujud Zat
Mencair
Menguap
Menyublim
Mengembun
Membeku
Mengkristal

Contoh perubahan wujud zat:


Mencair: es batu yang mencair;
Menguap: air yang dipanaskan mendidih kemudian menguap;
Menyublim: kapur barus yang makin lama akan habis;
Mengembun: pada permukaan gelas akan muncul titik-titik air karena udara di sekitar gelas melepas kalor.
Membeku: air yang didinginkan hingga mencapai titik beku akan menjadi es.
Mengkristal: proses pembuatan garam dengan menguapkan air laut.

Anomali Air
Air sering kali digunakan dalam meninjau perubahan wujud zat. Air
merupakan zat cair yang dalam wujud padat berupa es dan dalam wujud gas
berupa uap air. Salah satu aspek yang paling aneh dari air adalah
kepadatannya yang tidak biasa. Biasanya, cairan menjadi semakin padat
karena didinginkan. Air mulai membeku dan menjadi es pada suhu 0° C.
Namun, bukan pada 0° C air menjadi paling padat. Faktanya, air mencapai
kepadatan maksimum pada sekitar 4°C.
Saat suhunya makin turun dari 4°C ke 0°C, molekul air kembali merenggang
dan volume meningkat. Inilah sebabnya mengapa es mengapung pada air,
volumenya membesar sedangkan massanya tetap, sehingga massa jenis es
lebih kecil daripada massa jenis air. Inilah mengapa air 'mengembang' ketika
dibekukan. Hal tersebut telah membantu membentuk planet kita ketika air
merembes ke bebatuan, membeku, mengembang, dan memecah batu tersebut dari dalam.
BAB 2 ZAT DAN PERUBAHANNYA
MAPEL IPAS SMK N 1 KARANGDADAP
Andhini Tiara Puspita, S.Pd.
Perubahan bentuk
Perubahan bentuk terjadi jika sebuah zat diolah tetapi bukan menjadi zat baru, hanya dari sebuah benda diolah
menjadi benda baru. Contoh: Beras ditumbuk menjadi tepung, besi ditempa menjadi pisau, kayu dibentuk
menjadi kursi, benang dipintal menjadi kain.
Pelarutan
Pelarutan yaitu proses melarutkan zat ke dalam suatu pelarut. Pada umunya pelarut yang digunakan adalah air.
Contoh: gula dilarutkan dalam air, nasi menjadi bubur, dan gas karbon dioksida dalam minuman bersoda.
Namun ada beberapa proses pelarutan yang bukan merupakan perubahan fisika. Seperti melarutkan besi dalam
larutan asam, tergolong ke dalam perubahan kimia.

Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan zat yang mengakibatkan terbentuknya zat baru. Reaksi kimia dari zat-zat
yang terlibat dapat dituliskan dalam sebuah persamaan reaksi kimia. Zat-zat yang bereaksi disebut sebagai
reaktan, sedangkan zat –zat baru yang dihasilkan dari reaksi kimia disebut produk. Jenis-jenis reaksi kimia dalam
kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
Pembakaran
Dalam proses pembakaran suatu zat bereaksi dengan oksigen, menghasilkan karbon dioksida dan uap air serta
melepaskan kalor. Senyawa yang mudah mengalami pembakaran adalah zat yang mengandung karbon seperti
senyawa organic dan senyawa hidrokarbon. Contoh: sumbu lilin yang terbakar dan kayu yang terbakar
menghasilkan zat baru yaitu arang. Reaksi pembakaran bensin: 2C₈H₁₈ (g) + 25O₂ (g) 16CO₂ (g) + 18H₂O (g)
Perkaratan
Reaksi perkaratan atau korosi terjadi pada logam karena adanya reaksi kimia di sekitar lingkungannya. Logam
tersebut mengalami reaksi oksidasi berlanjut. Reaksi oksidasi adalah reaksi persenyawaan logam dengan
oksigen. Korosi tergolong reaksi elektrokimia di mana logam mengalami oksidasi dan oksigen mengalami
reduksi. Persamaan reaksi pembentukan karat pada besi sebagai berikut:
Anoda: Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e-
Katoda: O2(g) + 4H+(aq) + 4e- → 2H2O(l)
Fermentasi
Fermentasi merupakan reaksi dekomposisi senyawa organik oleh mikroorganisme seperti ragi (Saccharomyces
sp.) dan jamur (Aspergillus sp.). Hasil dekomposisi atau perombakan yaitu senyawa alcohol, ester, karbon
dioksida dan zat antimikroba yang menekan bau tidak sedap menjadi aroma khas pada bahan terfermentasi.
Contoh fermentasi yaitu pembuatan roti, tapai dan cuka apel. Reaksi fermentasi ragi pada produksi makanan:
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
Pembusukan
Pembusukan merupan reaksi dekomposisi senyawa organik oleh dekomposer seperti bakteri dan jamur. Bakteri
akan mereaksikan senyawa sulfat dan laktat kemudian mengubahnya menjadi senyawa sulfida, amonia dan
karbon dioksida. Amonia inilah yang menyebabkan bau tidak sedap.
Netralisasi
Netralisasi yaitu reaksi asam dan basa yang menghasilkan garam bersifat netral. Contoh netralisasi adalah obat
maag yang mengandung senyawa basa magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida, ketika masuk
lambung akan bereaksi dengan asam lambung atau asam klorida sehingga kondisi dalam lambung netral.
Pencampuran Zat
Pencampuran dua zat atau lebih yang menghasilkan zat baru termasuk perubahan kimia. Contohnya adalah
penambahan soda kue (NaHCO3) pada adonan kue akan menghasilkan karbon dioksida yang mengakibatkan
kue mengembang.

BAB 2 ZAT DAN PERUBAHANNYA


MAPEL IPAS SMK N 1 KARANGDADAP
Andhini Tiara Puspita, S.Pd.
Perubahan Biologi
Perubahan biologi adalah perubahan zat sebagai akibat dari aktivitas makhluk hidup atau mikroorganisme
pengurai. Perubahan biologi mengubah wujud zat dan tidak dapat kembali ke bentuk semula. Makhluk hidup
yang mempengaruhi dapat berasal dari hewan, tumbuhan, bakteri atau jamur. Contoh perubahan biologi yang
juga merupakan perubahan kimia adalah fotosintesis, fermentasi dan pembusukan, karena dalam proses
tersebut terdapat aktivitas organisme dan juga terjadi reaksi kimia.
Fotosintesis
Fotosintesis yaitu proses yang dilakukan oleh tumbuhan berklorofil untuk membentuk makanannya sendiri.
Dalam proses fotosintesis air dan karbon dioksida bereaksi dengan bantuan cahaya matahari yang ditangkap
oleh klorofil kemudian menghasilkan glukosa dan oksigen.
𝑐𝑎ℎ𝑎𝑦𝑎 𝑚𝑎𝑡𝑎ℎ𝑎𝑟𝑖
6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2
Pelapukan Biologi
Pelapukan biologi disebabkan adanya aktivitas makhluk hidup baik hewan maupun tumbuhan. Proses
pelapukan dapat terjadi secara mekanis dan biokimia. Contoh pelapukan mekanis yaitu akibat adanya penetrasi
akar tanaman di dalam tanah yang menerobos hingga menghancurkan bebatuan yang dilewati akar. Akar
tanaman akan tumbuh membesar dan menghasilkan enzim yang membantu menghancurkan batuan. Contoh
pelapukan biokimia yaitu akibat aktivitas tanaman lumut yang berada di permukaan bebatuan. Permukaan
batuan semakin lama akan mengalami degradasi akibat metabolisme lumut meningkatkan pH dan kelembapan
batuan. Contoh lain yaitu pelapukan kayu yang disebabkan aktivitas rayap.
Pembusukkan
Pembusukan seperti yang dijelaskan di perubahan kimia, dilakukan dengan bantuan mikroorganisme seperti
bakteri dan jamur. Makhluk hidup yang sudah mati akan membususk dan terdekomposisi menjadi materi
organik. Contohnya makanan akan membusuk karena jamur.

Ciri-ciri Perubahan Zat


Ciri-ciri perubahan fisika
Tidak terbentuk zat baru
Zat yang berubah dapat kembali ke bentuk semula
Perubahan hanya ditandai perubahan sifat fisika saja
Ciri-ciri perubahan kimia
Terjadi perubahan warna
Terjadi perubahan suhu
Terbentuk gas
Terbentuk endapan
Ciri-ciri perubahan biologi
terbentuk zat baru;
terjadi perubahan bau;
terjadi perubahan warna; dan
terjadi perubahan rasa

BAB 2 ZAT DAN PERUBAHANNYA


MAPEL IPAS SMK N 1 KARANGDADAP
Andhini Tiara Puspita, S.Pd.
LEMBAR KERJA SISWA
Materi: Jenis dan Sifat Fisika dan Kimia; Perubahan Fisika dan Kimia
Tujuan: Memahami perubahan wujud zat
Kegiatan : Membuat Es puter
Alat dan Bahan:
1. baskom
2. kaleng dengan tutup
3. gelas
4. sendok
5. es batu
6. garam kasar
7. larutan (susu + perasa)
Langkah Kerja:
1. Lihat resep es puter sesuai selera
2. Buat larutan bahan utama
3. Masukkan larutan ke dalam kaleng biskuit lalu tutup rapat.
4. Sediakan baskom yang sudah diisi es batu, tambahkan garam kasar.
5. Masukkan kaleng yang berisi larutan susu ke dalam baskom, lalu putar-putar kaleng tersebut.
6. Catat waktu yang diperlukan hingga larutan menjadi es sempurna.
Analisis dan Pengamatan:
1. Jelaskan bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum tersebut berdasarkan sifatnya (sifat fisika/kimia;
sifat intensif/ekstensif).
2. Perubahan zat apa yang terjadi dalam praktikum tersebut?
3. Apa fungsi garam yang dicampurkan dengan es batu?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi perubahan larutan menjadi es?
5. Bagaimana aliran energi panas/kalor dalam sistem tersebut?
6. Gambarkan proses perubahan zat yang terjadi dan jelaskan secara detail bagaimana larutan menjadi es
dalam proses tersebut!

BAB 2 ZAT DAN PERUBAHANNYA


MAPEL IPAS SMK N 1 KARANGDADAP
Andhini Tiara Puspita, S.Pd.
C. Penggolongan Zat, Unsur, Senyawa, Campuran

Benda yang terdiri atas satu jenis materi saja disebut zat tunggal, sedangkan yang terdiri dari dua jenis atau
lebih materi disebut campuran. Zat tunggal terdiri atas unsur dan senyawa.
1. Unsur
Unsur adalah zat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih sederhana dengan reaksi kimia
biasa. Unsur merupakan zat paling sederhana, dasar penyusun alam semesta dan seisinya. Contoh dari unsur
adalah emas, besi, tembaga, oksigen, hydrogen dan lain-lain.
Partikel penyusun materi dapat berupa atom atau molekul. Atom adalah partikel terkecil dari suatu unsur yang
tidak bisa dibagi-bagi lagi. Sebagian besar unsur mempunyai partikel yang berupa atom, kecuali unsur nonlogam
yang partikelnya berupa molekul. Contoh unsur dengan partikel atom: besi (Fe), tembaga (Cu), dan aluminium
(Al). Sedangkan molekul yaitu gabungan dari beberapa atom yang bersifat netral. Contoh unsur dengan partikel
berupa molekul adalah Hidrogen (H2), Oksigen (O2), dan Nitrogen (N2).
Unsur berdasarkan sifat fisika dan kimianya digolongkan menjadi 3 jenis yaitu unsur logam, nonlogam dan
metalloid (semi logam).
a. Unsur Logam
Ciri-ciri unsur logam antara lain:
1) wujud zat pada suhu kamar adalah padat, kecuali raksa dan sesium berbentuk cair;
2) bersifat konduktor atau penghantar listrik yang baik;
3) mengkilap jika di gosok;
4) dapat ditempa dan dapat diregangkan.
Contoh unsur logam adalah aluminium, besi (Fe: ferrum), emas (Au: aurum), tembaga (Cu: cuprum), perak (Ag:
argentum), dan raksa (Hq: hydrargirum).
b. Unsur NonLogam
Ciri-ciri unsur non logam antara lain:
1) pada suhu kamar, wujud zat ada yang berbentuk padat, cair, dan gas;
2) unsur yang berupa zat padat umumnya rapuh, contohnya karbon;
3) bersifat isolator atau tidak menghantarkan listrik, kecuali grafit atau karbon;
4) tidak mengkilap meskipun digosok, kecuali intan.
Contoh unsur non logam adalah hidrogen, nitrogen, oksigen, karbon, belerang, fosfor, klorin, iodin, dan helium.
c. Unsur Metaloid
Unsur metaloid merupakan unsur peralihan dari logam ke non logam sehingga mempunyai sebagian sifat logam
maupun sifat non logam. Unsur ini umumnya bersifat semikonduktor, sehingga banyak digunakan sebagai
bahan pembuat komponen elektronik seperti transistor, IC dan dioda. Contoh unsur metaloid adalah silikon,
boron, dan arsen.

2. Senyawa

BAB 2 ZAT DAN PERUBAHANNYA


MAPEL IPAS SMK N 1 KARANGDADAP
Andhini Tiara Puspita, S.Pd.
Senyawa adalah zat tunggal yang dapat diuraikan lagi melalui reaksi kimia. Senyawa merupakan gabungan unsur
yang berbeda jenis yang berikatan melalui reaksi kimia dalam perbandingan massa tertentu. Oleh karena itu,
senyawa melalui reaksi kimia dapat diuraikan lagi menjadi unsur-unsurnya atau gabungan unsur yang lebih
sederhana. Sifat senyawa berbeda dengan sifat dari unsur-unsur penyusunnya. Contoh senyawa antara lain air,
air (H2O), garam dapur (NaCl), asam cuka (CH3COOH) dan lain-lain.
Sebagian senyawa memiliki partikel berupa molekul yang terdiri dari dua jenis unsur atau lebih dengan
komposisi tertentu. Sebagian yang lain berupa ion yang merupakan kumpulan atom bermuatan positif atau
negatif. Senyawa yang partikelnya berupa molekul disebut senyawa molekul, sedangkan senyawa yang
partikelnya berupa ion disebut senyawa ion. Contoh senyawa molekul yaitu air (H2O) yang terdiri dari unsur H
dan O, sedangkan contoh senyawa ion yaitu garam dapur (NaCl) yang terdiri dari ion Na+ dan Cl-.

3. Campuran
Campuran merupakan suatu zat atau materi yang terbentuk dari penggabungan dua buah zat tunggal atau lebih
dengan perbandingan yang tidak tetap. Contoh: air dan gula, air dan garam, air dan pasir, dan lain-lain.
Campuran dapat berupa campuran homogen dan campuran heterogen. Campuran yang homogen disebut
dengan larutan, contohnya: campuran air dan gula. Sedangkan campuran heterogen adalah campuran antara
dua jenis atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya masih bisa dibedakan antara yang satu dengan yang
lainnya. Contohnya campuran antara serbuk besi dengan pasir, campuran antara air dan minyak, dan lain – lain.
Campuran heterogen dibagi menjadi dua yaitu suspensi dan koloid.
a. Suspensi
Suspensi dapat dibedakan antara komponen yang satu dengan komponen yang lain tanpa mikroskop ultra.
Suspensi tidak stabil karena semakin lama akan mengalami sedimentasi atau pengendapan, dan komponennya
dapat dipisahkan melalui penyaringan. Contoh suspensi antara lain campuran terigu dalam air, campuran
serbuk pasir dengan air, dan campuran serbuk teh dengan air.
b. Koloid
Koloid merupakan campuran dua macam zat atau lebih yang sifatnya antara larutan dan suspensi. Secara
makroskopis koloid tampak homogen, tetapi jika dilihat dengan mikroskop ultra bersifat heterogen. Koloid pada
umunya stabil dan tidak dapat dipisahkan melalui penyaringan. Contoh koloid antara lain air susu, santan, agar-
agar, krim, asap dan kabut.

D. Cara Pemisahan Campuran Yang Bermanfaat Secara Ekonomis


Pemisahan campuran dilakukan untuk memperoleh zat yang lebih murni, atau zat yang diinginkan dari suatu
campuran. Misalnya, air laut sangat berbahaya jika langsung dikonsumsi. Namun, jika diolah dan dipisahkan
sehingga menghasilkan garam, maka akan sangat berguna dan bisa dimanfaatkan. Umumnya pemisahan
campuran didasarkan pada sifat komponen campuran, perbedaan ukuran partikel, perbedaan titik didih dan
perbedaan kelarutannya. Beberapa metode pemisahan campuran antara lain sebagai berikut.
1. Filtrasi
Filtrasi (penyaringan) merupakan cara untuk memisahkan cairan dan padatan yang tidak larut dalam cairan
dengan melewatkannya pada saringan berpori. Pemisahan campuran dengan filtrasi ini didasarkan pada
perbedaan ukuran dari partikel-partikel komponen campuran. Partikel berukuran lebih kecil akan lolos saringan
sedangkan partikel yang lebih besar akan tertinggal pada saringan. Umumnya campuran disaring menggunakan
kertas saring yang ditaruh dalam corong gelas. Zat yang tertahan di kertas saringan disebut residu, sedangkan
cairan yang dapat menembus kertas saring disebut filtrat.
2. Sublimasi
Sublimasi adalah pemisahan campuran berdasarkan sifat bisa atau tidaknya zat dalam campuran untuk
menyublim. Menyublim adalah perubahan wujud zat dari padat menjadi gas, tanpa fase mencair terlebih
dahulu. Contohnya adalah es kering (dry ice) merupakan karbon dioksida beku yang digunakan sebagai
BAB 2 ZAT DAN PERUBAHANNYA
MAPEL IPAS SMK N 1 KARANGDADAP
Andhini Tiara Puspita, S.Pd.
pendingin, langsung menguap tanpa mencair terlebih dahulu. Pada tekanan normal, umumnya zat memiliki tiga
bentuk berbeda pada suhu yang berbeda-beda. Ketika zat bertransisi dari wujud padat ke gas membutuhkan
fase antara. Namun, pada beberapa kondisi zat padat dapat berubah wujud menjadi gas tanpa harus mencair
terlebih dahulu, karena tekanan udara pada zat terlalu rendah. Contohnya pada pemisahan iodin atau
campuran kapur barus dari pasir.
3. Destilasi
Destilasi yaitu pemisahan campuran berdasarkan pada titik didihnya. Biasanya digunakan untuk memisahkan
campuran antara zat cair dengan zat cair yang memiliki titik didih berbeda. Campuran yang bisa dipisahkan
dengan metode ini seperti campuran air dengan bensin, air dengan alkohol, serta pemurnian air laut. Proses
destilasi dilakukan dengan cara memanaskan labu destilasi yang berisi campuran secara perlahan-lahan sampai
suhunya di atas suhu didih zat cair yang dipisahkan. Zat cair yang titik didihnya lebih rendah akan terpisah lebih
dulu dibanding zat cair yang titik didihnya lebih tinggi. Semakin jauh perbedaan titik didihnya, semakin mudah
campuran tersebut untuk dipisahkan.
Aplikasi pemisahan dengan destilasi untuk kasus lebih besar adalah pengolahan minyak bumi. Minyak bumi
yang diperoleh biasanya bercampur dengan gas alam. Minyak bumi yang telah dipisahkan dari gas alam
berbentuk cairan kental hitam dan berbau disebut minyak mentah (crude oil). Minyak mentah melalui proses
destilasi bertingkat akan dipisahkan menjadi fraksi-fraksi seperti LPG (Liquid Petroleum Gas), petroleum, eter,
bensin, minyak tanah, solar, pelumas, paraffin dan aspal.

Destilasi minyak mentah

4. Sentrifugasi
Sentrifugasi atau pemutaran adalah pemisahan campuran berdasarkan sifat salah satu zat yang dapat
mengalami sedimentasi atau pengendapan. Proses sedimentasi ini dapat dipercepat dengan alat sentrifugal.
Alat ini diputar dengan cepat secara horizontal pada jarak tertentu sehingga komponen yang lebih rapat akan
bergerak menjauh dari pusat menuju dinding tabung dan terakumulasi membentuk endapan dan menyisakan
cairan supernatan.

BAB 2 ZAT DAN PERUBAHANNYA


MAPEL IPAS SMK N 1 KARANGDADAP
Andhini Tiara Puspita, S.Pd.
Tugas Kelompok
1. Identifikasi perubahan fisika dan perubahan kimia yang dapat terjadi di lingkungan praktik atau
laboratorium.
a. Perbedaan perubahan fisika dan perubahan kimia.
b. Contoh perubahan fisika dan perubahan kimia di lingkungan praktik.
Perubahan Fisika Perubahan Kimia

dst.

2. Identifikasi mengenai Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di lingkungan di bawah ini:
a. Klasifikasi Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) sesuai peraturan yang berlaku di Indonesia.
b. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
c. Aktivitas manusia dan industri yang menghasilkan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
d. Pengelolaan dan pengolahan limbah B3 pada permukiman dan industri.

Tugas Individu
I. Kerjakan Soal Latihan Bab 2
Buku Proyek IPAS (Erlangga: Berti Sagendra)
Halaman 74-75

II. Jawablah dengan ringkas dan benar.


Penguapan merupakan salah satu contoh perubahan wujud zat dari cair menjadi gas yang pada
umumnya terjadi karena adanya proses pemanasan zat. Ketika air yang tumpah di atas lantai perlahan
menguap hingga lantai kering. Jelaskan proses yang terjadi dan sebutkan hal-hal yang memengaruhi.
Jelaskan perbedaan perubahan fisika dan perubahan kimia. Berikan contoh fenomena yang
menunjukkan perubahan fisika sekaligus perubahan kimia. (HOTS)
Jelaskan dan berikan contoh perbedaan molekul unsur dan molekul senyawa.
Minyak bumi diolah distilasi bertingkat yaitu proses distilasi berulang-ulang sehingga didapatkan
berbagai macam hasil berdasarkan perbedaan titik didihnya. Hasil dari pengolahan minyak mentah,
antara lain gas LPG, bensin, minyak tanah (kerosin), avtur, solar, minyak diesel, pelumas (oli), lilin,
paraffin, malam, aspal (bitumen). Beberapa jenis bensin di Indonesia yang diproduksi oleh Pertamina,
seperti premium, pertalite, pertamax, dan pertamax turbo memiliki nilai oktan yang berbeda-beda.
Jelaskan alasan bahan bakar memiliki nilai oktan yang berbeda-beda serta jelaskan cara bahan bakar
minyak tersebut memengaruhi kerja mesin. (HOTS)
Pada masa revolusi industri seperti sekarang, limbah merupakan permasalahan umum yang sering kita
temui. Dengan banyaknya cara pemisahan campuran, apakah kita dapat mengatasi masalah limbah ini
agar limbah yang dibuang tidak mencemari lingkungan?

BAB 2 ZAT DAN PERUBAHANNYA


MAPEL IPAS SMK N 1 KARANGDADAP
Andhini Tiara Puspita, S.Pd.

Anda mungkin juga menyukai