Anda di halaman 1dari 24

KEGIATAN BELAJAR 1

“MENGENAL SIFAT DAN KARAKTERISTIK ZAT SERTA PERUBAHANNYA”

A. Petunjuk Belajar
Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran, terdapat beberapa tahapan langkah
pembelajaran yang perlu dilaksanakan oleh peserta didik.
1. Baca dan pahami materi yang ada pada setiap kegiatan belajar.
2. Bila ada materi yang belum jelas, peserta didik dapat bertanya pada guru.
3. Kerjakan setiap tugas yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.

B. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu mengidentifikasi sifat dan karakteristik zat, membedakan
perubahan fisik dan kimia serta memisahkan campuran sederhana.

C. Materi Pokok
Dalam sains, zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati
ruang. Berdasarkan bentuknya, zat diklasifikasikan menjadi tiga jenis sebagai
berikut.
1) Zat Padat
Zat padat adalah suatu zat atau benda yang mempunyai bentuk dan volume
yang tetap. Beberapa sifat zat padat antara lain sebagai berikut.
a) Bentuk dan volumenya tetap, tidak bergantung pada tempatnya.
b) Susunan partikelnya teratur.
c) Jarak antarpartikel berdekatan.
d) Gaya tarik antarpartikel sangat kuat.
e) Gerak partikel tidak bebas.
Contoh zat padat : kelerang, balok kayu, batu, genteng, tiang besi, tembok, dan
lain sebagainya.

2) Zat Cair
Zat cair adalah zat atau benda yang memiliki volume tetap tetapi berubah bentuk
tergantung tempat atau wadahnya. Beberapa sifat zat cair antara lain sebagai
berikut.
a)Bentuknya berubah sesuai dengan tempatnya, tetapi volumenya tetap.
b)Susunan partikelnya tidak teratur.
c) Jarak antarpartikel agak berjauhan.
d)Gaya tarik antarpartikel lemah.
e)Gerak partikel bebas, tetapi masih dalam ikatan kelompoknya.
Contohnya : bensin, teh dalam gelas, air minum dalam kendi, dan sirup dalam
gelas.
3) Zat Gas
Zat gas adalah zat atau benda yang volume dan bentuknya selalu berubah
tergantung letak atau wadahnya. Beberapa sifat zat gas antara lain sebagai
berikut.
a)Bentuk dan volumenya berubah sesuai tempatnya.
b)Susunan partikelnya sangat tidak teratur.
c) Jarak antarpartikel sangat berjauhan.
d)Gaya tarik antarpartikel sangat lemah.
e)Gerak partikel sangat bebas.
Contohnya : oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2).
Selain memiliki bentuk dengan karakteristik yang beraneka ragam, zat juga
dapat berubah wujudnya dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Masing-masing
perubahan wujud tersebut dijelaskan sebagai berikut.
1) Membeku, yaitu perubahan dari wujud cair menjadi wujud padat. Misalnya, air
yang didinginkan akan berubah menjadi es.
2) Mencair, yaitu perubahan dari wujud padat wujud menjadi cair. Misalnya saat
menyalakan lilin akan membuat batang lilin mencair.
3) Menguap, yaitu perubahan dari wujud cair menjadi wujud gas. Misalnya saat
menjemur pakaian yang masih basah di bawah terik matahari.
4) Mengembun, yaitu perubahan dari wujud gas menjadi wujud cair. Misalnya
terbentuknya bintik-bintik air pada tutup panci saat merebus air.
5) Mengkristal, yaitu perubahan dari wujud gas menjadi wujud padat. Misalnya,
membakar kayu di dekat tembok putih, yang kemudian berubah menjadi hitam.
Ini terjadi karena gas buang dari pembakaran mengeras.
6) Menyublim, yaitu perubahan wujud padat ke gas. Misalnya kapur barus yang
ditaruh di lemari akan habis. Kamper, yang padat, menjadi uap gas.
Untuk memudahkan memahami tentang perubahan wujud benda, dapat disimak
pada gambar berikut.

Gambar diagram perubahan wujud benda


Ketiga zat tersebut dapat berubah dari satu wujud ke wujud yang lain diikuti dengan
perubahan fisika atau perubahan kimia. Masing-masing perubahan tersebut akan
dijelaskan sebagai berikut.

1) Perubahan fisika
Perubahan fisika merupakan perubahan yang terjadi dengan mengubah
bentuknya saja tidak mengubah kandungan kimianya serta dapat kembali lagi ke
bentuk semula (reversible). Sifat-sifat fisika secara keseluruhan memiliki ciri
khas yakni menunjukan keadaan suatu zat yang perubahan wujudnya dapat
dilihat dan diamati dengan panca indra tanpa bantuan alat bantu pembesar
lainnya. Contohnya dengan gejala perubahan warna, ukuran, wujud zat, bau,
dan sebagainya. Adapun ciri-ciri perubahan fisika adalah sebagai berikut.
a) Terjadi perubahan wujud. Perubahan wujud pada perubahan fisika adalah
peristiwa yang menyebabkan zat benda atau materinya bisa kembalikan ke
sifat awalnya seperti sebelum terjadi perubahan. Contoh perubahan wujud
pada perubahan fisika dapat diamati dari proses pelelehan, peleburan,
pencairan, dan sebagainya.
b) Terjadi pelarutan. Pelarutan pada perubahan fisika adalah melarutkan suatu
zat tertentu ke air tanpa merusak susunan atau komposisi kimia dari zat
tersebut sehingga masing-masing zat yang dicampur masih memiliki sifat
kimianya masing-masing. Contoh pelarutan pada perubahan fisika adalah
larutan air gula yang mengubah zat air menjadi terasa manis.
c) Terjadi perubahan bentuk. Perubahan bentuk pada perubahan fisika adalah
perubahan yang sifatnya tidak benar-benar berubah. Maksudnya perubahan
tersebut tidak seutuhnya berubah karena masih bisa dikenali zat aslinya,
contohnya kayu yang dipotong dah berubah menjadi kursi.
2) Perubahan kimia
Perubahan kimia merupakan perubahanmengubah kandungan kimia dan juga
bentuknya, sehingga sifatnya tidak dapat kembali ke bentuk semula
(irreversible). Sifat-sifat kimia secara keseluruhan berkaitan dengan
pembentukan yang menghasilkan suatu zat baru dari perubahan yang
terjadi. Adapun ciri-ciri perubahan kimia adalah sebagai berikut.
a) Terjadi perubahan suhu. Perubahan kimia akan terjadi perubahan suhu yang
kemudian berhubungan dengan panas atau kalor. Reaksi kimia yang
menghasilkan perubahan suhu ini terjadi dengan dua cara, yakni reaksi
endoterm dan eksoterm. Pada reaksi endoterm akan terjadi penyerapan panas
oleh sistem lingkungan, seperti saat terkena alkohol maka akan terasa dingin,
sedangkan reaksi eksoterm terjadi pelepasan panas dari sistem ke lingkungan,
seperti tangan yang terasa panas saat terkena cairan deterjen saat mencuci.
b) Terjadi perubahan warna. Perubahan kimia yang terjadi pada zat atau material
benda cenderung merubah warna karena warna adalah salah satu tanda
kandungan sifat kimia zat itu sendiri. Jadi wajar saja jika suatu zat yang
mengalmi perubahan kimia akan berubah warna karena komposisi zatnya juga
berubah. Contohnya saat membakar kertas yang awalnya zat kertas berwarna
putih berubah menjadi abu dengan warna yang tentu tidak putih lagi.
c) Muncul Endapan. Pada perubahan kimia terjadi endapan karena suatu zat
yang sudah tidak bisa larut lagi. Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor yang
dipengaruhi oleh larutan itu sendiri.
d) Muncul gas. Beberapa perubahan kimia juga akan memunculkan gas karena
reaksi kimia yang terjadi melibatkan gas karbon, seperti saat pembakaran yang
menghasilkan karbon dioksida atau CO2. Kemudian pada proses pembusukan
pada makanan atau buah-buahan yang memunculkan bau, maka ada
kemunculan gas disana yakni gas ammonia atau NH3.
e) Terjadi perubahan pH. Zat yang mengalami perubahan kimia juga bisa
mengalami perubahan pH atau perubahan derajat keasaman karena senyawa
kimia ada yang bersifat asam dan bersifat basa. pH asam adalah kurang dari 7,
sedangkan basa memiliki pH lebih dari 7 yang memiliki karakteristik rasa pahit.

D. Orientasi Masalah
Di suatu hari yang terik, Rudi membeli sebuah eskrim sepulang sekolah di
minimarket dekat rumahnya. Dia menyimpan es tersebut di dalam tas nya. Tetapi
sewaktu sampai dirumah, es tersebut sudah menjadi cair. Ibu Rudi menyarankannya
untuk meletakkan es yang cair tersebut di dalam freezer kulkas supaya bisa
membeku kembali
“Menurut pendapat Anda, mengapa es tersebut bisa mencair ketika berada diluar
kulkas dan mengeras kembali ketika diletakkan ke dalam freezer kulkas?”

E. Penugasan
Untuk dapat menjawab permasalahan tersebut, laksanakan beberapa kegiatan
praktikum sederhana sebagai berikut.
Alat dan Bahan
1. 1 buah baskom
2. 1 buah wadah yang lebih kecil dari baskom
3. Air mineral 1 L
4. 2 Kg es Batu
5. 1 Kg garam batu
6. 2 sachet susu kental manis
7. 2 Bungkus minuman serbuk kemasan (rasa bebas)
8. Lap secukupnya
Prosedur Kerja
1. Memasukkan es batu dan garam kasar ke dalam baskom yang telah disediakan.
2. membuat larutan dari serbuk minuman kemasan yang telah disiapkan..
3. Memasukkan larutan yang sudah dibuat ke dalam wadah yang telah disiapkan.
4. Masukkan wadah yang berisi larutan minuman kemasan ke dalam baskom, lalu
putar-putar wadah tersebut sampai larutan dalam wadah menjadi memadat.

Analisis
1) Berdasarkan hasil dari praktikum yang sudah dilakukan, isilah tabel
berikut untuk membandingkan sifat zat padat, cair, dan gas berdasarkan
karakteristik yang dimiliki
Jenis Zat
No Nama Benda Karakteristik Zat
(Padat/ Cair/ Gas)
1 Susu Kental Manis
2 Air
3 Es Batu
4 Garam batu
5 Serbuk Minuman Kemasan

2) Berdasarkan hasil dari praktikum yang sudah dilakukan, isilah tabel


berikut untuk mendeteksi perubahan wujud zat yang terjadi berdasarkan
karakteristik yang dimiliki
Jenis
Jenis Zat Jenis Zat Perubahan
No Nama Benda
Mula-Mula Akhir Wujud Zat
yang Terjadi
1 Susu Kental Manis
2 Air
3 Es Batu
4 Garam batu
5 Serbuk Minuman Kemasan

3) Berdasarkan hasil dari praktikum yang sudah dilakukan, isilah tabel


berikut untuk membandingkan perubahan fisik dan kimia yang terjadi
berdasarkan karakteristik yang dimiliki
Jenis
Jenis Zat Jenis Zat Perubahan
No Nama Benda
Mula-Mula Akhir Zat yang
Terjadi
1 Susu Kental Manis
2 Air
3 Es Batu
4 Garam batu
5 Serbuk Minuman Kemasan
REFLEKSI KEGIATAN BELAJAR 1

Apa topik kegiatan pembelajaran ini?

Apa kendala Anda untuk belajar dalam kegiatan pembelajaran ini?

Apa rencana Anda untuk meningkatkan pemahaman terhadap materi IPA


yang akan datang?

Bagaimana kesan Anda terhadap kegiatan pembelajaran ini?

Apa yang menurut Anda kurang dilakukan oleh guru untuk mendukung Anda
belajar pada kegiatan pembelajaran ini?

Bagaimana harapan Anda terhadap kegiatan pembelajaran ini?


KEGIATAN BELAJAR 2
“MENGENAL SIFAT ASAM DAN BASA ZAT”

A. Petunjuk Belajar
Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran, terdapat beberapa tahapan langkah
pembelajaran yang perlu dilaksanakan oleh peserta didik.
1. Baca dan pahami materi yang ada pada setiap kegiatan belajar.
2. Bila ada materi yang belum jelas, peserta didik dapat bertanya pada guru.
3. Kerjakan setiap tugas yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.

B. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu mengenal pH sebagai ukuran sifat keasaman satu zat serta
menggunakannya untuk mengelompokan materi ( asam-basa berdasarkan pH nya )

C. Materi Pokok
Pada dasarnya, larutan yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari dapat
dikelompokkan menjadi larutan yang bersifat asam, basa, atau garam. Larutan
seperti cuka, sirup, penghilang noda, sabun cuci, sabun mandi, soda kue, dan
garam dapur merupakan contoh larutan asam, larutan basa atau garam yang
banyak dijumpai setiap hari. Masih banyak contoh senyawa asam lainnya yang
dikenal dalam kehidupan sehari-hari. Kamu dapat menemukan larutan asam, baik
dalam makanan, minuman, ataupun bahan pembersih di rumah. Dari beberapa
contoh larutan asam yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana cara
kita mengidentifikasi larutan asam?
Berikut ciri atau tanda dari larutan asam :
1. Rasanya asam (tidak boleh dicoba kecuali dalam makanan).
2. Dapat menimbulkan korosi.
3. Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.
4. Nilai tingkat keasaman ( pH nya antara 1 sampai kurang dari 7)
Basa merupakan larutan yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh benda yang mengandung basa ialah sabun mandi, sabun cuci, sampo, pasta
gigi, obat maag, dan pupuk. Dalam penggunaan sehari-hari, umumnya basa
dicampur dengan zat lain. Bagaimana cara kita mengidentifikasi larutan basa?
Berikut adalah sifat-sifat basa :
1. Mempunyai rasa agak pahit (tidak boleh dicoba).
2. Terasa licin di kulit.
3. Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru.
4. Nilai tingkat keasaman (pH nya lebih dari 7 sampai dengan 14. Sementara
garam / netral, tidak merubah warna kertas lakmus dan pH yang dimiliki =7
Larutan asam, basa maupun garam memiliki sifat-sifat yang khas. Salah
satu cara untuk membedakan asam atau basa dapat menggunakan indikator. Suatu
indikator asam-basa adalah suatu senyawa yang dapat menunjukkan perubahan
warna apabila bereaksi dengan asam atau basa. Salah satu jenis indikator buatan
yang bukan dalam bentuk larutan cair adalah Kertas Lakmus dan Indikator
Universal. Terdapat dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus
biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut sebagai berikut. :
1. Kertas lakmus merah akan tetap berwarna merah dalam larutan asam.
2. Kertas lakmus merah akan berubah berwarna biru dalam larutan basa.
3. Kertas lakmus merah dalam larutan netral berwarna merah.
4. Kertas lakmus biru akan berubah menjadi berwarna merah dalam larutan asam.
5. Kertas lakmus biru akan tetap berwarna biru dalam larutan basa
6. Kertas lakmus biru dalam larutan netral berwarna biru.

( Gambar 1. Pengujian dengan kertas lakmus )


Indikator universal merupakan sebuah kertas yang memiliki berbagai
warna yang dapat digunakan untuk mengukur sebuah nilai pH pada sebuah
larutan. pH (Potential of Hydrogen) adalah derajat keasaman yang digunakan
untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh
suatu larutan. Umumnya warna yang dimiliki oleh kertas indikator universal
berjumlah 4 warna atau lebih. Setiap kertas yang dimasukkan ke dalam
larutan dapat berubah warna sesuai dengan kadar nilai pH larutan tersebut.

( Gambar 2. pH pada Indikator Universal )


D. Orientasi Masalah
Pernahkah kalian merasakan ngilu pada gigi kalian saat meminum minuman
bersoda terlalu banyak ?

E. Penugasan
Untuk dapat menjawab permasalahan tersebut, laksanakan beberapa kegiatan
praktikum sederhana sebagai berikut.
1. Siapkan alat dan bahan sebagai berikut.
a. Air perasan jeruk nipis k. Kertas lakmus merah dan biru
b. Cuka makanan l. Indikator Universal
c. Air Teh m. 10 Gelas plastik bening bekas
d. Minuman bersoda air mineral ( harus dalam
e. Air Sabun keadaan bersih )
f. 1 Butir Obat Maag n. 1 Sendok plastik
g. Air Kolam o. 1 Pipet
h. Susu p. Spidol Permanent ( 1 Kelas 1
i. Air Garam Spidol )
j. Air mineral q. Kain Lap / Serbet
2. Siapkan 10 macam larutan yang telah di tentukan yang telah diwadahi dalam botol /
plastik.
3. Tuangkan setiap larutan pada gelas kimia/ gelas plastik (bekas kemasan air mineral)
yang sudah tidak terpakai.
4. Setiap larutan dituangkan pada gelas yang berbeda (beri label nama larutannya dengan
spidol permanen )
5. Uji semua larutan menggunakan kertas lakmus merah dan lakmus biru dengan cara
mencelupkan kertas pada masing masing larutan, Khusus untuk Obat Maag di haluskan
terlebih dahulu menggunakan mortar dan pistil lalu diberi air dan aduk hinggalarut
terlebih dahulu.
6. Ulangi langkah 4 gunakan indikator universal untuk menentuhan pH larutan dengan
mencocokan perubahan warna dengan kartu warna pada indikator universal.
7. Amati dan catatlah yang terjadi pada kertas lakmus dan indikator universal tersebut pada
tabel di bawah ini :
Perubahan Larutan Indiakato Kesimpulan Sifat
r Larutan
No. Nama Bahan Lakmus
Lakmus Merah Universal ( Asam / Basa /
Biru
(pH) Netral)
1. Air jeruk

2. Cuka
makanan
3. Air teh

4. Air soda

5. Air Sabun

6. Antasida

7. Air Kolam

8. Susu

9. Air Garam

10. Air mineral

F. Analisis Data dan Diskusi


Berdasarkan hasil percobaan jawablah pertanyaan berikut ini
Larutan apa sajakah yang bersifat asam? Berikan alasanmu
Larutan apa sajakah yang bersifat basa? Berikan alasanmu

Larutan apa sajakah yang bersifat netral? Berikan alasanmu

Beri kesimpulan berdasarkan hasil praktikum yang sudah dilaksanakan


Tuliskan kesimpulan Anda tentang karakteristik Larutan Asam dan Basa!

Larutan Asam Larutan Basa

Larutan Netral
REFLEKSI KEGIATAN BELAJAR 2
Isilah kolom-kolom berikut untuk melakukan refleksi dan penilaian diri atas pencapaian hasil
yang telah kamu peroleh dalam menyelesaikan pembelajaran ini.
Apa topik kegiatan pembelajaran ini?

Apa kendala Anda untuk belajar dalam kegiatan pembelajaran ini?

Apa rencana Anda untuk meningkatkan pemahaman terhadap materi IPA yang akan
datang?

Bagaimana kesan Anda terhadap kegiatan pembelajaran ini?

Apa yang menurut Anda kurang dilakukan oleh guru untuk mendukung Anda belajar
pada kegiatan pembelajaran ini?

Bagaimana harapan Anda terhadap kegiatan pembelajaran ini?


KEGIATAN BELAJAR 3
“SIFAT FISIKA DAN KIMIA TANAH”

A. Petunjuk Belajar

Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran, terdapat beberapa tahapan langkah

pembelajaran yang perlu dilaksanakan oleh peserta didik.

1. Baca dan pahami materi yang ada pada setiap kegiatan belajar.

2. Bila ada materi yang belum jelas, peserta didik dapat bertanya pada guru.

3. Kerjakan setiap tugas yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.

B. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu mengenali sifat fisika dan kimia tanah serta hubungannya dengan

organisme serta pelestarian lingkungan.

C. Materi Pokok

1. Pengertian Tanah

Tanah merupakan campuran dari mineral, udara/gas, air, bahan organik, dan

berbagai macam organisme. Tahukah kamu kalau tanah dibedakan menjadi tiga jenis,

yaitu clay (tanah liat/lempung), silt (lumpur), dan sand (pasir).

2. Jenis-Jenis Tanah

a) Tanah Lempung. Tanah lempung adalah jenis tanah yang sangat baik untuk berkebun.

Tanah ini merupakan perpaduan antara tanah liat, tanah berpasir, dan lumpur. Tanah

ini terdiri dari partikel-partikel yang sangat halus dan tidak mengandung banyak

bahan organik, teksturnya lengket. Lalu, tanah liat bisa mempertahankan

kelembapannya dengan baik, sehingga lebih kaya akan nutrisi dibandingkan dengan

jenis tanah lainnya.

b) Tanah Lumpur. Jenis tanah lumpur memiliki partikel yang kecil, jauh lebih kecil dari

tanah berpasir, namun lebih besar dari tanah liat. Jadi, ukuran partikel lumpur itu
medium. Lumpur juga cukup baik dalam menahan air. Jenis tanah ini biasa digunakan

untuk lahan pertanian, untuk meningkatkan kesuburan tanah.

c) Tanah Berpasir. Terakhir ada tanah berpasir. Tanah ini terdiri dari partikel kecil

batuan lapuk. Tanah jeni ini paling gak cocok ditanami tumbuhan, karena unsur hara

atau nutrisi yang terkandung di dalamnya sangat rendah, selain itu daya tampung

airnya juga buruk. Hal itu akan membuat akar tanaman sulit untuk menyerap air.

Kalau akar sulit menyerap air, tanaman lama-lama akan mati. Kelebihan dari tanah

berpasir adalah baik untuk sistem drainase.

3. Struktur Tanah

Penampakan struktur tanah

(sumber gambar: royalsociety.org)

Dari gambar di atas, bisa kita lihat kalau lapisan atas merupakan organic matter

(bahan organik) yang mengandung humus. Kemudian masuk lagi ke dalam ada topsoil, di

sini mengandung banyak humus dan mineral. Pada lapisan subsoil, kandungan humus udah

mulai berkurang, tapi mineralnya banyak. Masuk lagi ke dalam ada lapisan parent rock, di

sini udah sangat sedikit atau bahkan gak ada makhluk hidup (tumbuhan maupun hewan).

Terakhir dan paling bawah, ada lapisan bedrock atau batuan induk.

4. Sifat Fisika dan Kimia Tanah

Sifat fisik tanah adalah sifat yang dapat dilihat atau diamati secara langsung, seperti

tekstur tanah, struktur tanah, konsistensi tanah, warna, suhu, drainase, dll.
a) Tekstur tanah, salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan tanah dalam

menyerap air.

b) Struktur tanah, faktor yang berperan dalam mempengaruhi bentuk, ukuran, dan

kepadatan tanah.

c) Konsistensi tanah, merupakan karakteristik tanah yang akan menunjukkan gaya

kohesi dan adhesi tanah pada berbagai kelembapan.

d) Warna tanah, perbedaan warna tanah disebabkan oleh organisme tanah dan bahan

organik di dalam tanah.

e) Suhu tanah, semakin tinggi suhu tanah, maka akan semakin tinggi juga mikrobiologi

dan perkecambahan yang dapat terjadi.

Sifat kimia tanah adalah sifat yang tidak bisa diamati secara langsung, seperti struktur

atau penyusun tanah: unsur hara, pH, dll.

a) Unsur hara, merupakan unsur kimia (nutrisi) yang diperlukan tumbuhan untuk tumbuh

dan berkembang.

b) pH tanah, sifat kimia yang menunjukkan derajat keasaman tanah. Normalnya pH tanah

berkisar antara 6,6 – 7,5.

5. Organisme Penyusun Tanah

Dalam lingkungan serta habitat makhluk hidup, setiap makhluk hidup memiliki

peran serta fungsinya masing-masing. Ada makhluk hidup yang memiliki peran sebagai

produsen atau bahkan pemakan, ada pula makhluk hidup yang memiliki peran lainnya yaitu

sebagai pengurai. Makhluk hidup yang memiliki peranan sebagai pengurai disebut pula

sebagai dekomposer. Dekomposer adalah organisme yang membantu dalam proses

dekomposisi atau pembusukan materi organik di alam. Mereka membantu dalam mengurai

materi organik menjadi senyawa yang lebih sederhana yang dapat digunakan kembali oleh

tanaman dan hewan lainnya.

Dekomposer atau organisme pengurai akan melakukan penguraian terhadap bahan

organik yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, misalnya jasad yang sudah mati, daun-

daun dan ranting yang jatuh ke tanah. Nah, bahan-bahan itu kemudian diuraikan menjadi

lebih sederhana untuk menghasilkan unsur-unsur nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, dan
magnesium. Unsur-unsur tersebut sangat penting bagi tumbuhan, yaitu sebagai pupuk.

Contoh dekomposer adalah bakteri, cacing, dan fungi.

Selain itu, ada beberapa senyawa yang dihasilkan oleh dekomposer tidak bisa

langsung digunakan oleh tumbuhan. Diperlukan organisme lain seperti mikoriza atau jamur

untuk menguraikannya menjadi senyawa lain agar tumbuhan bisa memanfaatkannya.

Beberapa manfaat itu antara lain sebagai berikut.

a) Pengurai Polutan. Organisme tanah juga berperan dalam menguraikan polutan di

dalam tanah. Di dalam tanah ada banyak sekali polutan seperti limbah pertanian

(pestisida), limbah rumah tangga (detergen), dan limbah pabrik. Semua itu jika

berlebihan akan buruk bagi tumbuhan. Misalnya sayuran yang ditanam di sekitar

tempat pembuangan limbah pabrik harus diwaspadai kandungannya, sayuran yang

harusnya baik bagi tubuh, justru bisa menjadi racun. Untuk menguraikan polutan

tersebut, dibutuhkan organisme tanah yang banyak juga untuk mempercepat proses

penguraian limbah agar zat-zat berbahaya bisa segera diuraikan menjadi zat yang

tidak berbahaya.

b) Pemberi Pengaruh pada Tekstur. Organisme tanah dapat mempengaruhi struktur

tanah.

c) Membuat Tanah Gembur. Struktur tanah lempung, lumpur, dan pasir, ketiganya

memiliki tingkatan partikel yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut dikarenakan

adanya bahan organik yang dihasilkan oleh organisme tanah. Sebagai contoh lendir

yang dihasilkan oleh organisme tanah akan menyatu dan membentuk gumpalan-

gumpalan tanah. Selain itu, organisme tanah bisa membuat pori-pori untuk

menggemburkan tanah. Kalau tanah gembur, maka tanaman juga akan tubuh dengan

subur.

6. Manfaat Tanah Bagi Kehidupan

Ada banyak sekali manfaat yang diberikan oleh tanah, khususnya bagi kita makhluk hidup.

Terdapat lima manfaat besar tanah bagi kehidupan, antara lain sebagai berikut.

a) Keanekaragaman Hayati. Keanekaragaman hayati memang berkaitan erat dengan

struktur tanah. Ada banyak sekali makhluk hidup yang bergantung pada tanah,
bahkan bukan hanya makhluk hidup. Kemudian ada yang namanya proses dekomposisi

oleh organisme dekomposer/pengurai. Hingga akhirnya fosil dari organisme tersebut

akan membentuk struktur tanah. Selain itu, tanah juga digunakan sebagai media

pertumbuhan tanaman.

b) Produktivitas Pertanian. Sekitar 95% tanah dibutuhkan untuk produktivitas

pertanian. Manusia membutuhkan makanan, bahkan hewan juga. Pertanian merupakan

produksi makanan tersebut, jadi wajar ya kalau tanah sangat banyak dibutuhkan

dalam bidang ini. Struktur tanah juga mempengaruhi produksi hasil pertanian. Kalau

struktur tanah baik, dengan kata lain tanah tersebut subur, mengandung cacing,

maka tanaman juga akan tumbuh subur. Sehingga, hasil pertanian akan baik dan

melimpah. Selain itu, perbaikan struktur tanah juga akan membantu mencegah

terjadinya erosi tanah.

c) Penyedia Air Bersih dan Pencegah Banjir. Tanah sangat berperan dalam

ketersediaan air bersih dan pencegah banjir. Coba kamu bandingkan daerah

perkotaan yang padat penduduk dengan pedesaan yang lahan tanahnya masih sangat

luas. Daerah perkotaan akan cenderung mengalami banjir dibandingkan pedesaan. Hal

ini dikarenakan ketersediaan tanah di perkotaan makin menipis akibat pemadatan

tanah dan pembangunan gedung. Sedangkan di desa, masih banyak lahan persawahan

dan hutan yang dapat menyerap air dengan sangat baik. Apalagi kalau daerah

pedesaannya kaya akan pepohonan, air akan lebih mudah untuk diserap dan diikat oleh

akar pohon. Air yang diserap tersebut akan di mengalir ke sumur yang ada di desa. Di

sinilah organisme air berperan untuk menguraikan zat berbahaya yang ada di dalam

air tanah menjadi supaya aman bagi makhluk hidup dan lingkungan. Kalau di

perusahaan, untuk menghasilkan air bersih ada pencampuran senyawa seperti nitrat,

perklorat, dan organik klorin. Tapi, senyawa-senyawa tersebut akan dihasilkan alami

oleh organisme tanah dengan cara penguraian tadi. Sehingga air aman untuk

digunakan oleh masyarakat.

d) Mitigasi Perubahan Iklim. Mitigasi perubahan iklim adalah suatu usaha yang

dilakukan untuk mengurangi risiko terhadap peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK).
Tanah berperan dalam pertukaran atmosfer (mengeluarkan dan menyerap gas),

seperti karbon dioksida, metana, dan uap air. Maka dari itu, agar perputaran

tersebut berjalan lancar, perlu dilakukan perbaikan tanah. Berdasarkan hasil riset

yang dilakukan oleh Balai Penelitian Tanah (2013), konservasi tanah mineral mampu

meningkatkan cadangan karbon dan memperbaiki sifat fisik, kimia, dan aktivitas

makhluk hidup di dalam tanah. Dengan begitu, lingkungan akan lebih terjaga

kelestarian hidrologinya, dan bisa menyediakan lingkungan yang layak untuk tanaman

dan makhluk hidup lainnya.

e) Bisnis dan Pembangunan. Tanah juga digunakan untuk pembangunan, seperti

pembangunan gedung, rumah, dll. Selain itu, tanah juga bisa digunakan untuk aktivitas

bisnis atau investasi lahan.

D. Orientasi Masalah

Di Indonesia, terdapat salah satu teknik pertanian yang menggunakan sistem

monokultur. Adapun yang dimaksud dengan pertanian monokultur adalah praktik budidaya

tanaman di lahan pertanian dengan menanam satu jenis tanaman dalam waktu satu tahun.

Teknik ini banyak tidak direkomendasikan oleh pakar karena dapat menyebabkan

ketidakseimbangan ekosistem dan menurunkan keanekaragaman hayati.

Menurut pendapat Anda, mengapa teknik pertanian monokultur membawa dampak negatif
yang seperti itu?
E. Penugasan

Untuk dapat menjawab pertanyaan orientasi tersebut, kerjakan beberapa soal di bawah

ini.

1. Jelaskan tentang sifat fisika dan kimia tanah

2. Uraikan berbagai unsur zat hara yang terdapat di dalam tanah

3. Jelaskan bagaimana seharusnya kriteria tanah yang baik untuk dapat digunakan

menanam tanaman

4. Identifikasilah berbagai jenis makhluk hidup yang mampu mempengaruhi unsur zat

hara di dalam tanah beserta cara kerjanya

5. Jelaskan perbedaan dari teknik pertanian monokultur dan multikultur

6. Jelaskan kelebihan dan kekurangan teknik pertanian monokultur dan multikultur

7. Jelaskan bagaimana teknik pertanian monokultur bisa merusak struktur tanah

8. Jelaskan bagaimana teknik pertanian multikultur bisa menjaga kualitas struktur

tanah

9. Buatlah sebuah ide pelestarian lingkungan berdasarkan sifat fisika dan kimia

10. Kreasikan ide pelestarian lingkungan yang sudah Anda buat pada soal sebelumnya ke

dalam sebuah poster yang dibuat dalam satu lembar kertas A4.

F. Penugasan

Buat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran dengan cara menjawab pertanyaan orientasi.
REFLEKSI KEGIATAN BELAJAR 3

Apa topik kegiatan pembelajaran ini?

Apa kendala Anda untuk belajar dalam kegiatan pembelajaran ini?

Apa rencana Anda untuk meningkatkan pemahaman terhadap materi IPA yang akan
datang?

Bagaimana kesan Anda terhadap kegiatan pembelajaran ini?

Apa yang menurut Anda kurang dilakukan oleh guru untuk mendukung Anda belajar
pada kegiatan pembelajaran ini?

Bagaimana harapan Anda terhadap kegiatan pembelajaran ini?

Anda mungkin juga menyukai