Anda di halaman 1dari 63

MAKHLUK HIDUP DAN

LINGKUNGANNYA
 RICKI APRIALDI S.Pd  Fisika, IPAS
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA 

Lihat Penjelasan Vidio Berikut ini: 

👉 https://youtu.be/vxJ99xYePwA

Pengertian lingkungan 

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di


sekitar   mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung
maupun tidak langsung. 

Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik.

Bagaimana pengaruh komponen abiotik (suhu) terhadap komponen biotik


(ikan) dalam suatu ekosistem? Ananda akan mempelajari komponen-
komponen ekosistem biotik dan abiotik pada materi berikut ini.

👉 1. Komponen Biotik

Komponen biotik adalah komponen dalam ekosistem yang mengacu pada


makhluk hidup atau organisme. Artinya semua makhluk hidup dalam
ekosistem termasuk dalam komponen biotik, baik itu manusia,
hewan, tumbuhan, hingga makhluk mikroskopik seperti bakteri
atau  dekomposer.
Berdasarkan cara mendapatkan makanannya, komponen biotik ini dibedakan
menjadi tiga, yakni produsen (autotrof), konsumen (heterotrof), dan pengurai
(dekomposer)
a. Produsen (Autotrof)
Pengertian produsen atau organisme autotrof adalah komponen biotik atau
makhluk
hidup yang mampu menghasilkan makanannya sendiri. Tumbuhan dapat
membuat
makanannya sendiri lewat proses fotosintesis karena tumbuhan memiliki
klorofil dan bisa
mendapatkan karbondioksida, air, dan sinar matahari sebagai syarat
melakukan fotosintesis.

b. Konsumen (Heterotrof)
Pengertian konsumen atau organisme heterotrof adalah komponen biotik atau
makhluk hidup yang tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri dan
bergantung pada
organisme lain sebagai bahan makanan. Hewan termasuk sebagai konsumen
atau organisme
heterotrof ini. Terdapat 3 jenis-jenis konsumen berdasarkan dari sumber
makanan yang
dikonsumsi antara lain yaitu:

1. Karnivora, yakni organisme yang sumber makanannya adalah daging


organisme lain.
Contoh karnivora misalnya singa, harimau, buaya, serigala, dan hiu dll.

2. Herbivora, yakni organisme yang sumber makanannya adalah daun atau


tumbuhan.
Contoh herbivora misalnya sapi, kambing, kerbau, rusa, jerapah, dan zebra
dll.

3. Omnivora, yakni organisme yang sumber makanannya bisa berasal dari


tumbuhan atau
daging organisme lain. Adapun contoh omnivora misalnya beruang, monyet,
ayam, tikus,
dan babi dll.

c. Pengurai (Dekomposer)
Pengertian pengurai atau dekomposer adalah organisme yang bertugas untuk
menguraikan sisa-sisa makhluk hidup lainnya yang telah mati untuk dijadikan
mineral dan unsur hara tanah. Adanya dekomposer membuat keseimbangan
ekosistem terjaga karena semua organisme kembali lagi ke asal bentuknya
menjadi sumber daya alam. Contoh pengurai misalnya bakteri, jamur, cacing
tanah, dan sebagainya.

👉 2. Komponen Abiotik

Komponen abiotik adalah komponen tidak hidup yang ada pada sebuah


ekosistem.
Adanya komponen abiotik sangat menentukan apa saja jenis makhluk hidup
yang bisa tinggal dan bertahan di sebuah lingkungan ekosistem tertentu.
Yang termasuk dalam komponen abiotik atau tak hidup dalam ekosistem
antara lain adalah air, udara, tanah, suhu,
kelembaban, sinar matahari, iklim, dan lain-lain. Untuk lebih memahami bisa
kita lihat komponen biotik dan abiotik di lingkungan sekitar kita.

💢 KESIMPULAN💢 

💧Lingkungan secara umum diartikan sebagai segala sesuatu di luar individu.


Segala sesuatu di luar individu merupakan sistem yang kompleks sehingga
dapat memengaruhi satu
sama lain. Lingkungan terdiri atas dua komponen utama, yaitu komponen
biotik, terditi atas makhluk hidup dan komponen abiotik terdiri atas makhluk
tak hidup atau benda mati.
💧Lingkungan abiotik sangat menentukan jenis makhluk hidup yang menghuni
suatu lingkungan. Komponen abiotik adalah semua benda tak hidup yang ada
disekitar makhluk hidup. Komponen abiotik antara lain tanah, temperatur, air,
udara, dan sinar matahari.

💧Hewan, tumbuhan, manusia, dan mikroorganisme termasuk komponen


biotik. Didalam ekosistem, komponen biotik memiliki peran (relung) dan tugas
tertentu. Berdasarkan peran dan tugasnya, organisme dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu produsen, konsumen, dan pengurai.

ZAT DAN PERUBAHANNYA


 RICKI APRIALDI S.Pd  Fisika, IPAS

Lihat  Penjelasan Vidio Berikut ini: 


ZAT DAN PERUBAHANNYA

ZAT DAN PERUBAHANNYA

Lihat Penjelasan Vidio Berikut ini: 

👉 https://youtu.be/HmpXWU7xKrw

Perubahan bentuk zat adalah perubahan termodinamika dari satu fase suatu benda ke


keadaan bentuk zat yang lain. 
Setiap zat memiliki temperatur tertentu untuk berubah wujud. Suatu zat dapat berubah
wujud menjadi tiga wujud yaitu cair, padat dan gas . Perubahan zat ini selalu diikuti dengan
penyerapan atau pelepasan kalor.
Perubahan bentuk zat terjadi ketika titik tertentu tercapai oleh senyawa zat tersebut yang
biasanya dikuantitaskan dalam angka suhu. Semisal cairan diproduksi menjadi padat harus
mencapai titik bekunya dan cairan diproduksi menjadi gas harus mencapai titik didihnya.
Perubahan bentuk zat digolongkan menjadi enam peristiwa sebagai berikut:

A. Membeku
Peristiwa perubahan bentuk dari cair menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat
melepaskan energi panas. Contoh peristiwa mencair yaitu air yang dimasukan
kedalam freezer akan berubah menjadi es batu.

B. Mencair 
Peristiwa perubahan bentuk zat dari padat menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat
memerlukan energi panas. Contoh peristiwa mencair yaitu pada batu es yang
berubah menjadi cair, lilin yang dipanaskan

C. Menguap 
Peristiwa perubahan bentuk dari cair menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat
memerlukan energi panas. Contohnya cairan yang direbus jika dibiarkan lama-
kelamaan akan habis, bensin yang dibiarkan berada pada tempat terbuka lama-lama
juga akan  berubah menjadi gas.

D. Mengembun 
Peristiwa perubahan bentuk dari gas menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat
melepaskan energi panas. Contoh mengembun adalah ketika kita menyimpan es batu
dalam sebuah gelas maka anggota luar gelas akan basah, atau rumput di lapangan
pada pagi hari menjadi basah padahal sore harinya tidak turun hujan

E. Menyublin
Peristiwa perubahan bentuk dari padat menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat
memerlukan energi panas. Contoh menyublim yaitu pada kapur barus yang disimpan
pada lemari pakaian lama-lama akan mengecil karena sudah berubah menjadi gas.

F. Mengkristal 
Peristiwa perubahan bentuk dari gas menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat
melepaskan energi panas. Contoh mengkristal adalah pada peristiwa berubahnya
uap menjadi salju.
Ada 3 jenis perubahan zat yaitu : 

1. Perubahan Secara Fisika

2. Perubahan Secara Kimia 

3. Perubahan Secara Biologi 

Berikut ini penjelasan mengenai perubahan tersebut 

1. Perubahan Secara Fiska  

adalah Perubahan bentuk suatu benda menjadi bentuk lain tetapi masih memiliki sifat
yang sama.dan hasil perubahannya dapat dikembalikan kebentuk semula 

contohnya: 

 a. Air menjadi Es

 b. Gula larut dalam Air 

 c. Garam Larut dalam air 

 d. Lilin mencair

 e. memanaskan air 

Semua contoh diatas tidak mengalami perubahan zat baru. 

Air yang menjadi Es dapat dikembalikan lagi menjadi air 


Larutan gula dan garam dapat diperoleh kembali dengan cara dipanaskan sampai
airnya menguap dan tersisa butiran gula dan garam.

Air yang dipanasakan akan menguap dan akan kembali menjadi air ketika di pagi hari
mengembun

2. Perubahan Secara Kimia

adalah Perubahan bentuk suatu benda menjadi bentuk lain tetapi masih memiliki sifat
yang sama.dan hasil perubahannya tidak dapat dikembalikan kebentuk semula

Contohnya :

 a. Besi berkarat 

 b. Nasi basi 

 c. Kayu dibakar 

 d. Ubi menjadi tape

3. Perubahan Secara Biologi

adalah Perubahan bentuk suatu benda kebentuk yang lain dengan mengandalkan


bantuan mahluk hidup

Contohnya : 

a. Pelapukan batu karena lumut

b. Pelapukan kayu karena rayap 

Usaha, Energi dan Daya


 RICKI APRIALDI S.Pd  Download, IPAS

  

 USAHA, ENERGI DAN DAYA

   
A. USAHA 
 Usaha adalah besarnya energi untuk merubah posisi yang
diberikan gaya pada bendayangatau objek. Usaha
dilakukan suatu objek didefinisikan sebagai
perkalian antara jarak yang ditempuh dengan gaya
yang searah dengan perpindahannya.
Dalam SI Satuan  usaha   adalah Joule (J)

Usaha dalam sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut 


Dimana :
W = Usaha                      satuannya (Joule)
F  = Gaya                        satuannya (Newton)
s  = jarak perpindahan     satuannya  (meter)

Perhatikanlah Gambar berikut ini. Seorang wanita menarik kereta


api mainan dengan menggunakan tali sehingga gaya tariknya
membentuk sudut α terhadap bidang horizontal dan kereta api
mainan tersebut berpindah sejauh s.

Dengan demikian, gaya yang bekerja pada kereta api mainan


membentuk sudut α terhadap arah perpindahannya. Oleh karena
itu, besar usaha yang dilakukan gaya tersebut dinyatakan dengan
persamaan :
      
dengan α = sudut antara gaya dan perpindahan benda (derajat).

Contoh Soal 1 Usaha :

Berapakah usaha yang dilakukan untuk memindahkan sebuah meja sejauh 10 m


dengan berat meja sebesar 500 N.

Penyelesaian : 

Diketahui 

    F = 500 N

    s = 10 m

Ditanya 
    W =  ........  ?

Jawab 

  W=F.s

    W = 500 N . 10 m

    W = 5000 Nm

    W = 5000 J

   W = 5 KJ 
maka usaha yang dilakukan untuk memindahkan meja tersebut
adalah 5 KJ 

Contoh Soal 2 Usaha :

Sebuah balok bermassa 10 kg ditarik dengan gaya


100 N sehingga berpindah sejauh 10 m. Jika α =
60° dan gesekan antara balok dan lantai
diabaikan, berapakah usaha yang dilakukan gaya
itu?
Penyelesaian  :

Diketahui: 
            F = 100 N, s = 10 m, dan α = 60°.

Ditanya :
            W= ......?

Jawab :

            W = F cos α s


            W = (100 N)(cos 60°)(10 m)

            W = (100 N)(1/2)(10 m)

            W = 500 joule.

Contoh Soal 3 Usaha :

Sebuah benda m = 8 kg ditarik dengan gaya 80 N (lihat gambar).


Hitunglah Usaha yang dilakukan gaya tersebut untuk memindahkan
benda sejauh 4 m adalah ...
Penyelesaian  :

Diketahui: 
            F = 80 N
            s = 4 m             
            α = 60°.

Ditanya :
            W= ......?

Jawab :

W = F cos α s
W = 80 cos (60°). 4

W = (80) (1/2 ) (4)

W = 160 joule

>B. ENERGI  

Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. kita harus tahu


bahwa energi ini sifatnya kekal. 

Artinya, energi tidak dapat musnah, tetapi hanya bisa berubah


bentuk dari energi satu ke energi lainnya. 

Adapun macam-macam energi adalah sebagai berikut: 

    1. Energi kinetik


Energi kinetik  adalah energi yang dimiliki oleh benda yang
bergerak. Benda bergerak memiliki energi kinetik karena adanya
kecepatan. 
Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
Ek = energi kinetik            satuanya  (Joule)
m = massa                       satuannya  (kg) 
v  = kecepatan                    satuannya    (m/s)

Contoh Soal Energi Kinetik : 

Sebuah mobil bermassa 800 kg bergerak dengan kecepatan 36


km/jam. Hitunglah energi kinetik mobil tersebut ?

Penyelesaian : 

Diketahui : 
        m = 800 kg 

        V  = 36 km / jam 

            = 10 m/s 

Ditanya    :
        Ek = ...........?

Jawab      : 
 

        Ek      = ½  m . V 2

                      = ½ 800  . 102 

                      = 400 . 100 

                      = 40.000 J

                      = 40 KJ

        Maka besar energi kinetik mobil tersebut adalah 40 KJ

    2. Energi potensial


Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena
ketinggiannya. Secara matematis, energi potensial dirumuskan
sebagai berikut.

Keterangan:
Ep = energi potensial          satuanya  (Joule)
m = massa                         satuanya  (kg)
g = percepatan gravitasi      satuanya  (m/s2)
h  = ketinggian benda           satuanya  (m)
Contoh Soal Energi Potensial : 

Buah kelapa yang tergantung di pohon memiliki 


massa 500 g pada ketinggian 5 meter diatas tanah
jika percepatan gravitasi sebesar 10 m/s2.
Hitunglah energi potensial yang dimiliki buah
kelapa tersebut?

Penyelesaian : 

Diketahui : 
        m = 500 g = 0,5 kg 

        g  = 10 m/s2 

        h  = 5 m

Ditanya    :
        Ep = ...........?
Jawab      : 
        Ep = m . g . h
             = 0,5 . 10 . 5 

             = 25 J

            

Maka Energi potensial Buah kelapa tersebut adalah 25 J

    3. Energi mekanik


Energi mekanik adalah energi hasil penjumlahan antara energi
potensial dan energi kinetik. Besarnya energi benda selalu tetap
selama tidak ada gaya luar yang bekerja pada benda tersebut.
Secara matematis, energi mekanik dirumuskan sebagai berikut.

 Keterangan:

Em  = energi mekanik             satuanya  (Joule)


Ep = energi potensial             satuanya (Joule)
Ek = energi kinetik                 satuanya (Joule)

Hubungan antara Usaha dan Energi


Usaha merupakan perubahan energi yang terjadi pada suatu
benda, baik perubahan energi kinetik maupun energi potensial.
Secara matematis, hubungan antara usaha dan energi dirumuskan
sebagai berikut.
Contoh Soal Energi Mekanik : 

Sebuah apel mempunyai massa 300 gram jatuh dari pohon dengan
kecepatan 10 m/s pada ketinggian 10 meter. Jika gravitasi =10
m/s2, berapakah energi mekanik pada apel tersebut?

Penyelesaian : 

Diketahui : 
        m = 300 g = 0,3 Kg

        g  = 10 m/s2 
        h  = 10 m

Ditanya    :
        Em = ...........?
Jawab      : 

        Em = Ep + Ek

       

         Ep     = m g h
                  = 0,3 x 10 x 10 
                   = 30 J

        Ek      = ½  m . V2

                      = ½ 0,3 kg . 102 m/s

                      = 0,15 . 100 

                      = 15 J

         Em = 30 J + 15 J

                = 45 J            

Maka, energi mekanik pada apel adalah 45 J.


>C. DAYA
Daya adalah kecepatan untuk melakukan usaha. Istilah lain daya
adalah usaha yang dilakukan setiap sekon. 
Secara matematis, daya dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
P = daya                satuanya  (Watt);
t = waktu               satuanya  (s)
F = gaya                satuanya  (N)
s = perpindahan     satuanya  (m)
v = kecepatan        satuanya  (m/s)
Itulah pembahasan tentang usaha dan energi.
selanjutnya akan diberikan contoh soal terkait 
energi dan daya.
tas. Tentukan daya yang dikeluarkan siswa untuk
kegiatan tersebut!

Contoh Soal Daya


Seorang siswa yang beratnya 450 Newton berjalan sejauh 1 km.
Siswa tersebut memerlukan waktu 5 m untuk sampai ke sekolah
Hitunglah daya yang dikeluarkan anak tersebut?

Penyelesaian : 
Diketahui : 
        F = 450 N

        s  = 1 Km = 1000 m

        t  = 5 menit = 300 sekon

Ditanya    :
        P = ...........?
Jawab      : 

Hubungan Daya (P) dan Usaha (W) serta waktu (t) :

         P = W / t

dimana

W = (gaya berat siswa) x (perpindahan siswa) =


450 x 1000 = 450.000J

Dengan demikian :

    P     = W/t

           = 450.000 J / 300 s

           = 1500 watt
           = 1,5 Kw

Pengertian Arus Listrik AC dan DC


 RICKI APRIALDI S.Pd  IPAS
Arus listrik adalah sebuah aliran yang terjadi akibat
jumlah muatan listrik yang mengalir dari satu titik ke titik
lain dalam suatu rangkaian tiap satuan waktu. 
Arus listrik juga terjadi akibat adanya beda potensial atau
tegangan pada media penghantar antara dua titik.
Semakin besar nilai tegangan antara kedua titik tersebut,
maka akan semakin besar pula nilai arus yang mengalir
pada kedua titik tersebut. 
Satuan arus listrik dalam internasional yaitu A (ampere),
yang dimana dalam penulisan rumus arus listrik ditulis
dalam simbol I (current). Pada umumnya, aliran arus listrik
sendiri mengikuti arah aliran muatan positif. Dengan kata
lain, arus listrik mengalir dari muatan positif menuju
muatan negatif, atau bisa pula diartikan bahwa arus listrik
mengalir dari potensial tinggi menuju potensial rendah. 
Berdasarkan arah alirannya, arus listrik dibagi menjadi 2
(dua) kategori, yakni: 
1. Arus Searah (Direct Current/DC), 
dapat disebut juga arus listrik searah dimana arus ini
mengalir dari titik berpotensial tinggi menuju titik
berpotensial rendah. 
Keunggulan Listrik DC
Arus listrik DC atau searah mempunyai beberapa
keunggulan dibandingkan jenis AC. Berikut ini adalah
keunggulan dari arus listrik DC (Direct Current) :
 Arus listrik DC dapat disimpan lebih lama. Contohnya
pada sebuah Aki, arus listrik DC didalamnya dapat
digunakan kapan saja dan bisa bertahan lama.
 Arus listrik DC mudah untuk dipindahkan. Contohnya
seperti pada baterai, arus DC dapat dikemas atau
dipindahkan alirannya pada kemasan tersebut.
 Arus listrik DC lebih aman jika tersengat, karena
menggunakan tegangan yang rendah.
Bagi kita yang ingin merubah arus DC menjadi AC, maka
dapat menggunakan Inverter skema gelombang sinus.
Inverter dengan jenis tersebut mampu merubah arus listrik
DC menjadi AC  secara identik dengan yang
didistribusikan oleh PLN.
Untuk dapat dapat merubahnya, kita harus
memperhatikan kapasitas inverter yang akan digunakan.
Selain itu, Kita juga harus mengetahui berapa watt
perangkat elektronik yang menggunakan arus DC
tersebut.
Pemanfaatan listrik DC
Arus listrik DC banyak digunakan pada perangkat
elektronik untuk keperluan beban elektronika. Contoh
pemanfaataanya terlihat pada peralatan seperti komputer,
laptop, televisi, Lampu LED dan sebagainya.
Arus listrik DC juga dapat dikemas dalam bentuk Aki atau
dapat disebut elemen basah. Aki tersebut dapat
digunakan pada kendaraan motor dan mobil yang
membutuhkan daya listrik besar, namun tegangannya
kecil.
Selain itu, arus listrik DC juga bisa disimpan kedalam
baterai yang dapat berfungsi untuk menghidupkan
peralatan elektronik seperti jam. Selain itu, generator
komersil pertama didunia menggunakan arus listrik DC
Kita sudah mengetahui tentang pengertian dari arus listrik,
yakni aliran muatan listrik positif pada suatu penghantar
dari potensial tinggi ke potensial rendah.

Pada baterai terdapat dua kutub yang potensialnya


berbeda. Bila kedua kutub tersebut dihubungkan dengan
lampu melalui kabel, maka akan terjadi perpindahan
elektron dari kutub negatif ke kutub positif atau terjadi arus
listrik dari kutub positif ke kutub negatif, sehingga lampu
dapat menyala. Selanjutnya, Bila baterai yang dipakai dua
buah, maka lampu akan menyala lebih terang. Bila baterai
yang dipakai tiga buah, maka lampu menyala makin
terang. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan beda
potensial kutub  positif dan kutub negatifnya makin besar
sehingga muatan muatan listrik yang mengalir pada
penghantar makin banyak atau arus listriknya makin
besar. 

2. Arus Bolak-Balik (Alternating Current/AC), 

dapat juga disebut arus listrik bolak - balik dimana


arus ini mengalir secara berubah-ubah mengikuti garis
waktu. 
Arus bolak-balik ini akan membentuk
sebuah gelombang dengan frekuensi
tertentu yang berbentuk sinus. Sehingga
banyak juga yang menyebutkan arus listrik
AC berbentuk gelombang sinus.
Kini, di indonesia listrik PLN menggunakan arus bertipe AC dengan frekuensi
50Hz dan tegangan 220 Volt 

Keunggulan Arus AC
Arus listrik AC atau bolak-balik mempunyai beberapa
keunggulan dibandingkan jenis DC. Berikut ini adalah
keunggulan dari arus listrik AC (Alternating Current) :
 Dapat menyalurkan listrik menuju tempat yang sangat
jauh. Seperti halnya PLN yang dapat mendistribusikan
arus listrik AC ke setiap daerah di Indonesia.
 Biaya operasionalnya lebih kecil dibandingan arus
listrik DC.
 Voltasenya dapat ditingkatkan menggunakan trafo
 Arus listrik AC mudah diproduksi, hanya dengan satu
generator saja.
 Aliran arus listrik AC lebih hemat karena tidak banyak
terbuang seperti halnya jenis DC.

Pemanfaatan listrik AC
Contoh pemanfaatan arus bertipe AC berkaitan erat
dengan listrik yang dihasilkan PLN. Karena pada dasarnya
PLN memproduksi arus listrik AC yang menjadi sumber
daya pada perangkat elektronik saat ini.
Perangkat elektronik yang menggunakan arus AC seperti
mesin cuci, lampu, kompor listrik, pompa listrik, pendingin
ruangan dan sebagainya. Namun, ada sebagian barang
yang menggunakan arus listrik DC tapi dengan
mengkonsumsi arus AC didalamnya  dengan bantuan
rangkaian Adaptor (Power Suplay DC).
Besarnya arus listrik (disebut kuat arus listrik) sebanding
dengan banyaknya muatan listrik yang mengalir. Kuat
arus listrik adalah suatu kecepatan aliran muatan listrik. 
Dengan demikian, yang dimaksud dengan kuat arus listrik
ialah jumlah muatan listrik yang melalui penampang suatu
penghantar setiap satuan waktu. Jika jumlah muatan q
melalui penampang penghantar dalam waktu t, maka kuat
arus I secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.  
Keterangan: 
I  : kuat arus listrik (A) 
q : muatan listrik yang mengalir (C) 
t  : waktu yang diperlukan (s) 
Berdasarkan persamaan tersebut, bisa disimpulkan
bahwa satu coulomb yaitu muatan listrik yang melalui
sebuah titik dalam suatu penghantar dengan arus listrik
tetap satu ampere dan mengalir selama satu sekon. 
Mengingat muatan elektron sebesar -1,6 × 10-19 C,
(tanda negatif (-) menunjukkan jenis muatan negatif),
maka banyaknya elektron (n) yang menghasilkan muatan
1 coulomb dapat dihitung sebagai berikut: 
BUMI DAN ANTARIKSA
 RICKI APRIALDI S.Pd

Struktur Lapisan Bumi

(Sumber Gambar : www.gramedia.com)

1. Kerak Bumi

Kerak Bumi adalah lapisan terluar bumi yang terbagi menjadi dua kategori,
yaitu kerak samudra dan kerak benua

Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5–10 km sedangkan kerak


benua mempunyai ketebalan sekitar 20–70 km. Penyusun kerak samudra
yang utama adalah batuan basalt, sedangkan batuan penyusun kerak benua
yang utama adalah granit, yang tidak sepadat batuan basalt. 

Kerak Bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan


ketebalan total kurang lebih 80 km
Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak bumi adalah:

1. Oksigen (O) (46,6%),


2. Silikon (Si) (27,7%),
3. Aluminium (Al) (8,1%),
4. Besi (Fe) (5,0%),
5. Kalsium (Ca) (3,6%),
6. Natrium (Na) (2,8%),
7. Kalium (K) (2,6%),
8. Magnesium (Mg) (2,1%).
2. Mantel Bumi 

Mantel bumi atau selubung bumi ini merupakan lapisan yang menyelubungi
inti bumi dan merupakan bagian terbesar dari bagian bumi sekitar 83.2 persen
dari volume dan 67.8 persen dari keseluruhan masa bumi. Terdiri dari
material yang berfasa cair, sering pula selubung bumi disebut sebagai
lapisan astenosfer. Pada lapisan ini tempat terjadinya pergerakan-
pergerakan lempeng-lempeng yang disebabkan oleh gaya konveksi atau
energi dari panas bumi. Pergerakan tersebut sangat mempengaruhi bentuk
muka bumi. ketebalan selubung ini berkisar 2.883 km.

3. Inti  Bumi 

Inti bumi terletak mulai kedalaman sekitar 2900 km dari dasar kerak bumi
sampai ke pusat bumi. Inti bumi dapat dipisahkan menjadi inti bumi bagian
luar dan inti bumi bagian dalam.
Batas antara selubung bumi dan inti bumi ditandai dengan penurunan
kecepatan gelombang P secara drastis dan gelombang S yang tidak
diteruskan. Keadaan ini disebabkan karena meningkatnya berat jenis material
penyusun inti bumi dan perubahan sifat materialnya dari yang bersifat padat
menjadi bersifat cair. Meningkatnya berat jenis disebabkan karena perubahan
dari material silikat yang menyusun selubung bumi menjadi material
campuran logam yang kaya akan besi (Fe) di inti bumi. Perubahan sifat
material menjadi cairan disebabkan karena turunnya titik lebur material yang
mengandung besi dibandingkan material yang kaya silikat. Itulah sebabnya
material yang menyusun inti bumi bagian luar berupa cairan yang kaya logam
Fe. 
Selain lapisan-lapisan yang disebut di atas, Bumi juga terdiri dari empat
susunan kimia, yaitu

1. Atmosfer
2. Hidrosfer
3. Litosfer 
4. Biosfer 
1.  Atmosfer

Lapisan atmosfer adalah lapisan udara yang membungkus planet ini dengan
ketebalan lebih dari 650 kilometer. Lapisan ini disusun dari nitrogen sebesar
78 persen dan oksigen sebesar 21 persen. Atmosfer juga dibagi menjadi lima
lapisan, yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer.
Troposfer adalah lapisan yang paling dekat dengan permukaan Bumi.
Jaraknya sekitar 0 hingga 15 kilometer.

Fenomena cuaca seperti hujan dan petir terjadi di troposfer. Di lapisan


selanjutnya ada stratosfer yang berada di atas troposfer. Jaraknya sekitar 15
sampai 40 kilometer dari permukaan Bumi. Lapisan ini berfungsi untuk
menyerap dan menyebarkan radiasi ultraviolet dari Matahari.

Di atas stratosfer terdapat mesosfer pada ketinggian 40 sampai 70 kilometer


di atas permukaan Bumi. Kemudian ada termosfer yang berjarak 70 sampai
400 kilometer dari permukaan Bumi. 

2. Hidrosfer 

Hidrosfer merujuk kepada lapisan air yang berada di permukaan Bumi.


Artinya, lapisan hidrosfer meliputi samudera, lautan, danau, sungai, air tanah,
serta uap air.
Hidrosfer adalah jumlah semua air di bumi dan siklus air yang
mendistribusikannya ke seluruh planet. Di bumi, air cair (liquid water) ada di
permukaan bumi dalam bentuk lautan, danau dan sungai. Ada pula air di
bawah tanah seperti air tanah, di sumur dan akuifer. Air dalam hidrosfer juga
ada yang berbentuk uap dan terlihat sebagai awan atau kabut. 

Bagian beku dari hidrosfer bumi terdiri dari es meliputi gletser, tutup es (ice
caps) dan gunung es. Air dalam bentuk gas (uap air) lebih tepat disebut
bagian dari atmosfer. Bagian beku dari hidrosfer bumi tersebut mempunyai
nama tersendiri yaitu cryosfer (cryosphere). 

Hidrosfer selalu bergerak, gerakan sungai dan aliran air dapat terlihat, tetapi
gerakan air di kolam dan danau memang kurang terlihat jelas. Gerakan laut
dan samudera dapat dilihat dengan mudah dengan gerakan skala besar yang
mengalirkan air dengan jarak yang sangat jauh seperti kutub dan tropis atau
antarbenua. Gerakan semacam ini adalah dalam bentuk arus yang
menggerakkan air hangat di daerah tropis ke arah kutub dan air dingin dari
kutub ke arah daerah tropis. Arus ini hadir di permukaan laut dan pada
kedalaman lautan.Air bergerak melalui hidrosfer dalam siklus. Air terkumpul di
awan kemudian jatuh ke bumi dalam bentuk hujan atau salju. Air ini terkumpul
di sungai, danau dan lautan. Kemudian air menguap ke atmosfer untuk
memulai siklus dari awal lagi. Perputaran ini disebut siklus air (water cycle)

3. Litosfer 

Litosfer adalah lapisan kerak paling luar yang terdiri dari batuan. Litosfer
adalah lempeng yang bergerak, sehingga dapat menimbulkan pergeseran
benua Litosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas
batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Litosfer adalah lapisan kerak
bumi yang paling atas yang terdiri dari batuan, umumnya lapisan ini terjadi
dari senyawa kimia. Itulah sebabnya lapisan litosfer seringkali dinamakan
lapisan silikat. Menurut Klarke dan Washington, batuan atau litosfer di
permukaan bumi ini hampir 75% terdiri dari silikon oksida dan aluminium
oksida. 
Penyusun utama lapisan litosfer adalah batuan yang terdiri dari campuran
antara mineral sejenis atau tidak sejenis yang saling terikat secara gembur
atau padat. Induk batuan pembentuk litosfer adalah magma, yaitu batuan cair
pijar yang bersuhu sangat tinggi dan terdapat di bawah kerak bumi. Magma
akan mengalami beberapa proses perubahan sampai menjadi batuan beku,
batuan sedimen dan batuan metamorf. Litosfer memegang peranan penting
dalam kehidupan tumbuhan. 

Tanah terbentuk apabila batu-batuan di permukaan litosfer mengalami


degradasi, erosi maupun proses fisika lainnya menjadi batuan kecil sampai
pasir. Selanjutnya bagian ini bercampur dengan hasil pemasukan komponen
organis makhluk hidup yang kemudian membentuk tanah yang dapat
digunakan sebagai tempat hidup organisme. Tanah merupakan sumber
berbagai jenis mineral bagi mahluk hidup.

4. Biosfer 

Biosfer memiliki arti ‘lapisan hidup,’ yang merujuk kepada lapisan yang dapat
dihuni oleh makhluk hidup. Biosfer mencakup daratan, air, udara, dan
interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Biosfer dapat diartikan
juga sebagai bagian luar muka bumi yang mencakup udara, daratan, dan air
dan memungkinkan kehidupan serta proses biotic berlangsung. Biosfer dapat
diartikan juga sebagai keseluruhan ekosistem di bumi, meliputi semua bagian
bumi yang mengandung kehidupan ( terdiri dari komponen biotic yang
berinteraksi dengan lingkungan abiotik yang merupakan bagian dari atmosfer,
hidrosfer, dan litosfer). 

Biosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup. Biosfer merupakan


sistem kehidupan yang paling besar karena terdiri atas gabungan ekosistem
yang ada di planet bumi. 

Secara etimologi, kata biosfer terdiri atas 2 kata yaitu bio yang berarti hidup
dan sphere yang berarti lapisan. Pengertian Biosfer dalam arti sempit adalah
lapisan atau bagian di bumi yang menjadi tempat makhluk hidup.Pengertian
biosfer dalam arti luas memiliki makna makhluk hidup serta lapisan pada
permukaan bumi yang cocok bagi kehidupan.

(Sumber: www.gramedia.com)

SEMESTER GENAP

KONEKTIVITAS ANTAR RUANG


DAN WAKTU
 RICKI APRIALDI S.Pd  IPAS

KONEKTIVITAS ANTAR RUANG DAN WAKTU

Lihat Penjelasan Vidio Berikut ini: 

👉 https://youtu.be/HRTTrJfVTt4

        Suatu peristiwa dapat dikaji berdasarkan aspek ruang, waktu,


kebutuhan, kemasyarakatan, dan budaya. Memahami keadaan alam dan
aktivitas penduduk kita awali dengan memahami konsep konektivitas antara
ruang dan waktu.

Konektivitas adalah keterkaitan atau hubungan, Ruang adalah tempat di


permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian
(Sumatmadja, 1981). Ruang tidak hanya sebatas udara yang bersentuhan
dengan permukaan bumi, tetapi juga lapisan  atmosfer terbawah yang
mempengaruhi permukaan bumi. Ruang juga mencakup perairan yang ada di
permukaan bumi dan di bawah permukaan bumi sampai kedalaman tertentu.
Ruang juga mencakup lapisan  tanah dan batuan sampai pada lapisan
tertentu yang menjadi sumber daya bagi kehidupan. Berbagai organisme atau
makhluk hidup juga merupakan bagian dari ruang. Ruang digunakan manusia
sebagai tempat tinggal dan tempat melakukan interaksi antara satu dan yang
lainnya. Mereka saling menyapa, menegur, berkenalan, dan saling
mempengaruhi. Manusia tidak dapat hidup sendiri. Mereka selalu
berhubungan dengan manusia lain. Hubungan tersebut tercermin dalam
interaksi sosial. Interaksi sosial mendasari aktivitas manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya satu dan lainnya. Dalam memenuhi kebutuhannya,
manusia menciptakan berbagai hal untuk membuat kehidupan mereka
menjadi lebih baik. 

    Setiap ruang dipermukaan bumi memiliki karateristik atau ciri khas tertentu.
Karateristik inilah yang kemudian menciptakan keterkaitan antar ruang
dipermukaan bumi misalnya :
👉 Peristiwa  banjir di Jakarta terjadi karena kerusakan hutan di daerah Bogor.
Air hujan yang jatuh di daerah Bogor sebagian besar masuk ke sungai. Hanya
sebagian kecil air hujan yang terserap oleh  tanah di Bogor. Akibatnya,
Jakarta terkena  banjir yang airnya sebagian berasal dari wilayah Bogor.

👉Penduduk kota menghasilkan berbagai produk industri, seperti pakaian,


kendaraan, barang-barang elektronik, dan lain-lain. Penduduk desa tidak
menghasilkan produk-produk tersebut sehingga mereka pergi ke  kota untuk
memperoleh barang-barang tersebut. Sebaliknya, penduduk  kota tidak
menghasilkan bahan  pangan sehingga mereka memperolehnya dari
penduduk  desa. Akibatnya, ada aliran barang dari  kota ke  desa dan aliran
bahan makanan dari desa ke  kota.

👉Lapangan pekerjaan banyak tersedia di  kota, sedangkan di  desa hanya
terbatas pada sektor pertanian. Akibatnya, banyak penduduk desa yang
bepergian ke kota untuk bekerja atau mencari pekerjaan.
Contoh-contoh tersebut menunjukkan adanya keterkaitan peristiwa dan gejala
antar-ruang. Suatu gejala atau peristiwa pada suatu ruang tidak berdiri
sendiri, tetapi akan terkait dengan gejala atau peristiwa pada  ruang lainnya.

 
   Selain terikat oleh  ruang, suatu gejala atau peristiwa juga terikat oleh 
waktu.  waktu adalah masa atau periode yang terjadi pada kehidupan semua
yg ada di atas permukaan bumi. Dalam sejarah, konsep waktu sangat penting
untuk mengetahui peristiwa masa lalu dan perkembangannya hingga saat ini.
Konsep waktu dalam sejarah mempunyai arti masa atau periode
berlangsungnya perjalanan kisah kehidupan manusia. Waktu dapat dibagi
menjadi tiga, yaitu waktu lampau, waktu sekarang, dan waktu yang akan
datang.

Semua peristiwa yang terjadi tentunya akan selalu dikaitkan dengan ruang
dan waktu. misalnya :

Tsunami Aceh terjadi pada tanggal  26 Desember 2004.


Gunung Semeru Meletus pada tanggal 4 Desember 2021

Jika diperhatikan 2 contoh diatas terdiri dari unsur yaitu tempat (ruang) dan
tanggal (waktu). Demikian kita memahami ruang dan waktu yang tidak dapat
dipisahkan dengan kehidupan manusia.

Keadaan Alam Indonesia 

💢 Bentuk Muka Bumi 


 Bentuk muka bumi Indonesia dapat dibedakan menjadi dataran rendah,
dataran tinggi, bukit, gunung, dan pegunungan.

A. Dataran Rendah 

Sumber gambar: kumparan.com

    Di dataran rendah, aktivitas yang dominan adalah aktivitas pertanian. Di


daerah ini biasanya terjadi aktivitas pertanian menanam padi. Pulau Jawa
menjadi sentra penghasil padi terbesar di Indonesia. Ada beberapa alasan
terjadinya aktivitas pertanian dan permukiman di daerah dataran rendah, yaitu
seperti berikut: 

1) Di daerah dataran rendah, penduduk mudah melakukan pergerakan atau


mobilitas dari         satu tempat ke tempat lainnya. 
2) Dataran rendah dekat dengan pantai sehingga banyak penduduk yang
bekerja sebagai             nelayan. 
3) Memudahkan penduduk untuk berhubungan dengan dunia luar melalui
jalur laut. 

        Pemusatan penduduk di dataran rendah kemudian berkembang menjadi


daerah perkotaan. Aktivitas pertanian di dataran rendah umumnya adalah
aktivitas pertanian lahan basah. Aktivitas pertanian lahan basah dilakukan di
daerah yang sumber airnya cukup tersedia untuk mengairi lahan pertanian.
Lahan basah umumnya dimanfaatkan untuk tanaman padi yang dikenal
dengan pertanian sawah. Selain memiliki aktivitas penduduk tertentu yang
dominan berkembang, dataran rendah juga memiliki potensi bencana alam.
Bencana alam yang berpotensi terjadi di dataran rendah adalah banjir,
tsunami, dan gempa. Banjir di dataran rendah terjadi karena aliran air sungai
yang tidak mampu lagi ditampung oleh alur sungai. Pantai merupakan bagian
dari dataran rendah yang berbatasan dengan laut. Di daerah pantai, ancaman
bencana yang mengancam penduduk adalah tsunami. Potensi bencana yang
juga mengancam daerah pantai adalah gempa. 

B. Bukit dan Perbukitan 

Sumber gambar: m.wowkeren.com


    Perbukitan berarti kumpulan dari sejumlah bukit pada suatu wilayah
tertentu. Di daerah perbukitan, aktivitas permukiman tidak seperti di dataran
rendah. Permukiman tersebar pada daerah-daerah tertentu atau membentuk
kelompok-kelompok kecil. Penduduk memanfaatkan lahan datar yang luasnya
terbatas di antara perbukitan. Permukiman umumnya dibangun di kaki atau
lembah perbukitan karena biasanya di tempat tersebut ditemukan sumber air
berupa mata air atau sungai. 
    Aktivitas ekonomi, khususnya pertanian, dilakukan dengan memanfaatkan
lahan-lahan dengan kemiringan lereng tertentu. Untuk memudahkan
penanaman, penduduk menggunakan teknik sengkedan dengan memotong
bagian lereng tertentu agar menjadi datar. Teknik ini kemudian juga
bermanfaat mengurangi erosi atau pengikisan oleh air. Di daerah perbukitan,
pada umumnya aktivitas pertanian adalah pertanian lahan kering. Pertanian
lahan kering merupakan pertanian yang dilakukan di wilayah yang pasokan
airnya terbatas atau hanya mengandalkan air hujan. Tanaman yang ditanam
umumnya adalah umbi-umbian atau palawija dan tanaman tahunan (kayu dan
buah-buahan). Pada bagian lereng yang masih landai dan lembah perbukitan,
sebagian penduduk juga memanfaatkan lahannya untuk tanaman padi. 

C. Dataran Tinggi 

Sumber gambar : idntimes.com


        Di daerah Dataran tinggi, aktivitas pertanian yang berkembang adalah
menanam padi dan beberapa jenis sayuran. Sejumlah dataran tinggi menjadi
daerah tujuan wisata. Udaranya yang sejuk dan pemandangan alamnya yang
indah menjadi daya tarik penduduk untuk berwisata ke daerah dataran tinggi.
Beberapa dataran tinggi di Indonesia menjadi daerah tujuan wisata misalnya
Dieng. 

D. Gunung dan Pegunungan 

Sumber Gambar : travel.detik.com


        Penduduk yang tinggal di gunung atau pegunungan memanfaatkan
lahan yang terbatas untuk pertanian. Lahan-lahan dengan kemiringan yang
cukup besar masih dimanfaatkan penduduk. Komoditas yang dikembangkan
biasanya adalah sayuran dan buah-buahan. Sebagian penduduk
memanfaatkan lahan yang miring dengan menanam beberapa jenis kayu
untuk dijual. Seperti halnya di daerah perbukitan, aktivitas permukiman sulit
dilakukan secara luas. Hanya pada bagian tertentu saja yang relatif datar
dimanfaatkan untuk permukiman. Permukiman dibangun di daerah yang
dekat dengan sumber air, terutama di lereng bawah atau di kaki gunung.
Potensi bencana alam di daerah pegunungan adalah longsor dan letusan
gunung berapi.
💢 Aktivitas Penduduk Indonesia

👉Kondisi topografi sangat berpengaruh pada aktivitas manusianya


yang ditimbulkan dari adaptasi dan pemanfaatan lingkungan alam oleh
manusia dalam mempertahankan hidup. Misal di daerah pegunungan
yang subur sebagian besar masyarakat memanfaatkan lingkungan alam
untuk pertanian sayur karena cocok dengan kondisi tanah dan iklimnya.
Dataran rendah, masyarakatnya memanfaatkan lingkungan untuk
menghasilkan bahan pangan yang sesuai dengan kondisi alam dataran
rendah, misalnya menanam padi sawah. 

👉Manusia di daerah pegunungan memiliki pola rumah mengelompok


mengikuti relief pegunungan dengan bentuk rumah sedikit ventilasi
untuk menyesuaikan dengan suhu pegunungan. Di dataran rendah
rumah biasanya memanjang mengikuti jalan, sungai, dan bentuk rumah
banyak ventilasi. 

👉Kegiatan ekonomi merupakan pola kebudayaan yang mudah dikenali


karena dipengaruhi oleh kondisi alam. Realisasinya, jenis kehidupan
berupa mata pencaharian bercorak khas sesuai dengan kemampuan
manusia beradaptasi dengan tata geografi daerahnya. 

👉Mobilitas horisontal atau geografis yaitu gerak penduduk dari satu


wilayah ke wilayah lain dalam jangka waktu tertentu.
Pengaruh Letak Geografis terhadap
Bidang Sosial , Budaya dan
Ekonomi
 RICKI APRIALDI S.Pd  IPAS

     Berdasarkan letak geografisnya, Indonesia terletak di antara dua benua


dan dua samudra. 
>Lihat  Penjelasan Vidio Berikut ini: 

👉 https://youtu.be/AQ7HYmYaGZ0
Indonesia terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia, dan di antara
Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. 

Dengan letak geografis ini, Indonesia mendapatkan keuntungan, yaitu


mudahnya teknologi dan kemajuan yang masuk ke Indonesia. 

Selain itu, Indonesia juga lebih mudah untuk dikunjungi oleh wisatawan asing
dari belahan dunia yang lain. 

Posisi Indonesia yang strategis juga memudahkan para mancanegara datang


untuk berlibur sehingga menambah penghasilan negara. 

A. Dampak Positif Letak Geografis Indonesia 

Mari kita lihat keuntungan letak geografis Indonesia yaitu :

1. Proses ekspor impor mudah

    Proses ekspor impor mudah dikarenakan Indonesia menjadi pusat


pelayaran dan perdagangan internasional. Indonesia menjadi titik persilangan
perekonomian negara maju dan berkembang yang menyebabkan mudahnya
pemasaran produksi di Indonesia.

2. Membantu perekonomian masyarakat

    Banyak orang berkebangsaan asing yang berlayar dan lantas singgah di


Indonesia. Keberadaan mereka menambah penghasilan maksyarakat sekitar
yang berdagang di sekitar pelabuhan dan menyediakan persewaan tempat
singgah.

3. Kemajuan di bidang sosial-budaya

        Bangsa asing mempengaruhi sosial budaya di Indonesia menjadi lebih


maju lagi. Pengaruh bangsa asing pada kemajuan Indonesia misalnya pada
penguasaan dan berkembangnya IPTEK. Selain itu, akulturasi budaya
membuat masyarakat dinamis dengan pengetahuan mode pakaian maupun
gaya hidup yang sedang populer. Demikian pula, penggunaan bahasa-
bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari meningkatkan wawasan ilmu
pengetahuan masyarakat.

4. Indonesia memiliki banyak sumber daya alam

Berlalunya angin muson di wilayah Indonesia berdampak pada iklim. Iklim


tropis di Indonesia ideal untuk berbagai usaha budidaya pertanian,
perkebunan, kehutanan, kelautan, dan pariwisata.

5. Indonesia memiliki banyak ikan dan biota laut

Arus Lintas Indonesia (Arlindo) yang bergerak dari Samudera Pasifik menuju


ke Samudera Hindia menyebabkan perairan Indonesia menjadi hangat karena
adanya proses upwelling. Perairan yang hangat sangat disukai oleh nutrien,
ikan, dan biota laut.

letak geografis Indonesia tidak hanya menguntungkan untuk Negara


Indonesia saja, tapi juga menguntungkan negara-negara asing terutama
negara-negara di kawasan Asia.

B. Dampak Negatif Letak Geografis Indonesia 


Selain dampak positif, letak geografis Indonesia yang strategis juga
melahirkan sejumlah dampak negatif sebagai berikut :

1. Rawan Bencana Alam 

        Indonesia merupakan negara yang sering mengalami gempa bumi,


tsunami, dan erupsi gunung berapi. Dalam jurnal Caraka Tani menyebutkan
bahwa sering terjadinya erupsi gunung berapi disebabkan posisi Indonesia
pada lintasan cincin api pasifik atau The Ring of Fire. Selain itu, Indonesia
juga berada pada pertemuan lempeng Indo-Australia dengan lempeng
Eurasia, sehingga rentan terjadi gempa bumi hingga tsunami. 

2. Rawan Perdagangan Ilegal 

    Wilayah Indonesia yang strategis dilintasi jalur perdagangan utama dunia


membuat berbagai macam transaksi dapat terjadi, termasuk perdagangan
ilegal. Transaksi-transaksi perdagangan ilegal, mulai dari perdagangan
manusia (human trafficking), senjata ilegal, hingga perdagangan narkoba
rentan terjadi di wilayah Indonesia. Untuk itu, keamanan di batas-batas
wilayah Indonesia perlu diperketat untuk mencegah terjadinya transaksi ilegal
tersebut. 

3. Wilayah Perbatasan Rentan Disusupi Imigran Gelap 

    Letak geografis Indonesia yang berbatasan langsung dengan tiga negara


membuat Indonesia kerap disusupi imigran gelap. Maraknya arus imigran
ilegal dan pencari suaka akan memberikan ancaman politis, baik di negara
transit maupun negara tujuan. Imigran gelap yang masuk ke Indonesia akan
berpengaruh terhadap dampak negatif di bidang politik, sosial budaya, dan
keamanan. 

4. Mudahnya Terjadi Perubahan Budaya 

    Interaksi yang terjadi antara budaya asing dengan budaya Indonesia tidak
selamanya memberikan dampak positif. Dengan mudahnya terjadi interaksi,
hal itu dikhawatirkan dapat menggerus budaya-budaya asli Indonesia. 

(Sumber : https://tirto.id/gllh)
Letak geografis Indonesia ini juga bisa memengaruhi kehidupan sosial,
budaya dan ekonomi penduduknya.

C. Pengaruh  letak geografis Indonesia terhadap Bidang Sosial

Dengan lokasi yang strategis, Indonesia bisa mendapatkan keuntungan


dalam hubungan dengan negara-negara lain. 

Hubungan Indonesia dengan negara lain yang letaknya berdekatan


contohnya negara wilayah Asia Tenggara. 

Kedekatan wilayah antarnegara Asia Tenggara ini menimbulkan terciptanya


ASEAN. 

Tidak hanya dengan negara tetangga di wilayah Asia Tenggara, negara dari


berbagai wilayah dunia juga dapat menjalin interaksi dengan Indonesia. 

Interaksi tersebut akibat banyaknya wisatawan asing, khususnya dari Eropa,


yang berlibur untuk menikmati iklim tropis dan keberagaman budaya
Indonesia.

D. Pengaruh Letak Geografis Indonesia Terhadap Bidang Budaya

Tidak hanya dari bidang sosial, bidang budaya juga mendapatkan pengaruh
dari letak geografis Indonesia. 

Berikut ini contohnya. 

1. Terjadinya Akulturasi Budaya

Akulturasi budaya adalah percampuran dua budaya atau lebih yang saling
bertemu dan saling memengaruhi. 

Akulturasi biasanya terjadi karena adanya hubungan antara dua atau lebih
negara. 
Akulturasi tidak menghilangkan budaya asli, namun mencampurkan
perbedaan kebudayaan. 

Percampuran budaya negara lain dapat memengaruhi pola pikir masyarakat,


misalnya menjadi lebih modern. 

2. Terjadi Perubahan Budaya

Kemajuan teknologi tentu saja berpengaruh terhadap perubahan budaya,


mengapa? 

Misalnya, dengan adanya teknologi media sosial dan handphone, beberapa


orang jadi tidak lagi melakukan budaya mengunjungi orang untuk
menyampaikan pesan. 

Di Indonesia, budaya mengunjungi orang tua, sebagai bentuk tata krama dan
sopan santun. 

Oleh karena itu, akulturasi budaya berdampak negatif jika budaya ini hilang
karena adanya kemudahan teknologi.

Nah, itulah pengaruh letak geografis Indonesia terhadap bidang sosial dan
budaya. 

E. Pengaruh Letak Geografis Indonesia Terhadap Bidang Ekonomi

        Dilihat dari segi ekonomi, ada banyak keuntungan yang didapatkan dari
negara Indonesia yang berbentuk maritim. Laut Indonesia merupakan
komponen yang sangat potensial, baik hayati maupun non hayati.

Sumber daya laut Indonesia melimpah dengan adanya keanekaragaman ikan,


terumbu karang, dan biota laut yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

Selain itu bahan mineral, sumber energi minyak dan bumi, serta wisata bahari
dapat ditonjolkan untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakatnya.

Tidak hanya dari sisi sumber daya alam yang melimpah, para warga di pesisir
laut juga dapat memiliki banyak jenis pekerjaan yang menunjang ekonominya.
Contohnya adalah nelayan, pertambangan, membuka sektor usaha wisata,
pelayaran, dan berbagai macam kegiatan di pelabuhan.

INTERAKSI SOSIAL DAN


SOSIALISASI
 RICKI APRIALDI S.Pd  IPAS

>Lihat Juga  Penjelasan Vidio Berikut ini: 

👉 https://youtu.be/9H9v26Fosnw
A.  Interaksi Sosial
    Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.
Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis
menyangkut hubungan antara perorangan, antara kelompok dan kelompok
manusia, atau antara perorangan dengan kelompok manusia (Soekanto dan
Sulistyowati, 2014:56).

Interaksi sosial sangat berguna untuk mempelajari banyak masalah dalam


masyarakat. Interaksi sosial menyebabkan individu/kelompok saling
mempengaruhi satu sama lain sepanjang hidupnya

Syarat terjadinya interaksi sosial yaitu :

1. Adanya kontak sosial (social contact) 

2. Adanya komunikasi (communication)

a. Kontak Sosial
Secara harfiah, kontak sosial berarti terjadi hubungan secara fisik. Akan
tetapi, sebagai gejala sosial kontak dapat terjadi baik secara langsung
(primer) maupun tidak langsung (sekunder).

Terjadinya kontak sosial tidak hanya bergantung dari tindakan seseorang,


tetapi juga berdasarkan tanggapan (respons) seseorang terhadap tindakan
tersebut.

Misalnya, ketika seseorang melambaikan tangan maka respons dari pihak lain
yaitu membalas dengan lambaian tangan.

Selain primer dan sekunder, kontak sosial dapat bersifat positif dan negatif. 

Suatu kontak sosial dikatakan positif apabila mengarah pada


kesepakatan atau kerja sama.
Adapun kontak sosial dikatakan negatif apabila mengarah
pada pertentangan.

b. Komunikasi

Arti terpenting komunikasi adalah seseorang memberikan tafsiran terhadap


perilaku/informasi/berita kepada orang lain.

Orang yang bersangkutan kemudian memberikan reaksi terhadap


perilaku/informasi/ berita tersebut. Beberapa komponen dalam proses
komunikasi sebagai berikut.

(1) Sumber informasi/pengirim pesan (komunikator).

(2) Informasi/pesan yang disampaikan (stimulus).

(3) Saluran/media.

(4) Penerima informasi (komunikan).


(5) Respons atau tanggapan dari penerima informasi.

Apabila dalam interaksi sosial salah satu komponen tersebut tidak terpenuhi
dapat terjadi kegagalan dalam proses interaksi.

Ciri Interaksi Sosial

Ciri-ciri interaksi sosial menurut Charles P. Loomis sebagai berikut (Setiadi


dan Kolip, 2011: 65-66).

(1) Terdapat komunikasi menggunakan simbol- simbol atau lambang.

(2) Jumlah pelaku dua orang atau lebih.

(3) Terdapat tujuan yang akan dicapai.

(4) Terdapat dimensi waktu meliputi masa lalu, masa kini, dan masa depan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial 

Interaksi sosial dalam masyarakat dipengaruhi oleh faktor-


faktor berikut.
(1)Simpati merupakan suatu proses ketika seseorang tertarik kepada
pihak lain terkait perilaku atau penampilannya.

(2)Empati merupakan kemampuan merasakan keadaan orang lain dan


ikut   merasakan situasi yang dialami atau dirasakan orang lain.

(3)Imitasi merupakan proses meniru sikap, tindakan, tingkah laku, atau   


penampilan fisik orang lain di lingkungan sekitarnya secara berlebihan.
(4)Sugesti merupakan proses menerima sikap, pandangan, dan pendapat 
orang lain tanpa dipikir ulang. Kondisi tersebut dapat terjadi karena
pandangan/pendapat berasal dari orang yang berwibawa, memiliki
kekuasaan, dan diakui oleh masyarakat.

(5)Motivasi merupakan dorongan, baik dari dalam diri seseorang maupun


orang lain untuk melakukan tindakan.

(6)Identifikasi merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri


seseorang menjadi sama (identik) dengan pihak lain. Proses identifikasi
bersifat lebih mendalam daripada imitasi. Dalam proses identifikasi tidak
hanya perilaku dan penampilan luar yang ditiru. Akan tetapi,
kepribadian serta sifat-sifat orang lain juga ditiru sebagai pedoman
bertindak dalam kehidupan sehari-hari. 

B. SOSIALISASI
>Lihat Juga  Penjelasan Vidio Berikut ini: 

👉 https://youtu.be/cRvIw8bjH6g
A.  Interaksi Sosial
    Dalam lingkungan masyarakat, individu dituntut untuk menyesuaikan diri.
Proses penyesuaian diri dilakukan agar kita berperilaku sesuai harapan
masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan pengenalan nilai dan norma sosial
melalui proses sosialisasi. Sosialisasi berlangsung melalui interaksi sosial
antar manusia. Manusia mempelajari sesuatu dari orang-orang yang
terpenting dalam hidupnya, seperti anggota keluarga, teman baik, dan para
guru. Namun demikian manusia juga mempelajari dari orang-orang yang
ditemui di jalan, televisi, dalam film, majalah atau internet. Hal-hal yang
disosialisasikan dalam proses sosialisasi adalah pengetahuan, nilai, norma
serta keterampilan hidup. 
Pengetahuan disosialisasikan melalui proses pendidikan dan pengajaran,
keterampilan disosialisasikan melalui proses pelatihan. 

1.       1. Pengertian Sosialisasi

       Sosialisasi merupakan proses sosial yang dialami seseorang atau


kelompok untuk belajar mengenali serta menghayati pola perilaku, sistem
nilai, dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Dengan sosialisasi,
individu dapat berkembang menjadi pribadi yang diterima masyarakat.
Menurut G. Herbert Mead, pembentukan diri seseorang berlangsung
melalui pengambilan peran (role taking). 

    Ketika lahir manusia belum mempunyai diri (self) diri manusia


berkembang tahap demi tahap melalui interaksi dengan melalaui interaksi
dengan anggota masyarakat lai. Setiap anggota baru harus mempelajari
peran-peran dalam masyarakatnya. Dalam proses ini seseorang belajar
mengenai peran apa yang dijalaninya dan apa yang dijalankan orang lain.
Setiap individu mengalami sosialisasi sesuai tahapannya. 

Adapun tahapan sosialisasi sebagai berikut.

a) Tahap Persiapan (Preparatory Stage) Tahap persiapan merupakan


tahap pemahaman tentang diri sendiri. Pada tahap ini anak mulai
melakukan tindakan meniru meskipun belum sempurna.

b) Tahap Meniru (Play Stage) Play stage merupakan tahap anak dapat


meniru perilaku orang dewasa secara lebih sempurna. Pada tahap ini anak
sudah menyadari keberadaan dirinya dan orangorang terdekat serta
mampu memahami suatu peran.

c) Tahap Siap Bertindak (Game Stage) Pada tahap ini anak mulai


memahami perannya dalam keluarga dan masyarakat. Anak juga mulai
menyadari peraturan yang berlaku.

d) Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generalized Other) Pada tahap


ini anak sudah mencapai proses pendewasaan dan mengetahui kehidupan
bermasyarakat dengan jelas. Anak juga mampu memahami perannya
dalam masyarakat.

2. Tujuan Sosialisasi

 Tujuan sosialisasi sebagai berikut:

a) Menciptakan integrasi masyarakat.

b) Mencegah terjadinya perilaku menyimpang.

c) Mewariskan nilai dan norma kepada generasi penerus.

d) Membantu individu untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

e) Memberikan pengetahuan yang berhubungan dengan nilai dan norma


sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.

3. Bentuk Sosialisasi

Sosialisasi terbagi dalam beberapa bentuk sebagai berikut:

a) Sosialisasi langsung merupakan tahap sosialisasi yang dilakukan


secara face to face tanpa menggunakan media perantara atau alat
komunikasi. Melalui sosialisasi ini, subjek sosialisasi dapat menilai
keberhasilan pesan yang disampaikan melalui sikap, mimik muka, dan
argumentasi yang disampaikan.

b) Sosialisasi tidak langsung merupakan sosialisasi yang dilakukan


menggunakan media atau perantara komunikasi. Subjek dan objek
sosialisasi tidak berada dalam konteks ruang dan waktu yang sama.

c) Sosialisasi primer merupakan tahap sosialisasi pertama yang diterima


individu di lingkungan keluarga.
d) Sosialisasi sekunder merupakan bentuk sosialisasi yang terjadi di
lingkungan sekolah, lingkungan bermain, lingkungan kerja, dan interaksi
melalui media massa.

e) Sosialisasi represif merupakan bentuk sosialisasi yang bertujuan


mencegah terjadinya perilaku menyimpang. Sosialisasi represif berkaitan
dengan pemberian hadiah (reward) dan hukuman (punishment).

f) Sosialisasi partisipatoris merupakan bentuk sosialisasi yang dilakukan


dengan meng- utamakan peran aktif objek sosialisasi dalam proses
internalisasi nilai dan norma.

g) Sosialisasi secara formal merupakan bentuk sosialisasi melalui


lembaga lembaga formal seperti sekolah dan kepolisian.

h) Sosialisasi secara nonformal merupakan bentuk sosialisasi melalui


lembaga nonformal seperti masyarakat dan kelompok bermain.

INSTITUSI SOSIAL DAN DINAMIKA


SOSIAL
 RICKI APRIALDI S.Pd

1. INSTITUSI SOSIAL

Agar lebih mudah Anda memahami materi ini  dapat melihat penjelasan vidio
Berikut ini: 

👉 https://youtu.be/aGTqqef210Y

A. PENGERTIAN INSTITUSI SOSIAL MENURUT PARA AHLI


Adapun pengertian Institusi sosial menurut pemikiran beberapa para ahli
sebagai berikut:

👉Leopold Von Weise dan Becker


Institusi sosial adalah jaringan proses hubungan antar manusia dan
antar kelompok yang berfungsi  memelihara hubungan itu beserta pola-
polanya yang sesuai dengan minat kepentingan individu dan kelompoknya.

👉Robert Mac Ivor dan C.H. Page


Institusi sosial adalah prosedur atau tatacara yang telah diciptakan
untuk mengatur hubungan antar manusia yang tergabung dalam suatu
kelompok masyarakat.

👉Koentjaraningrat
Institusi sosial adalah sistem tata kelakuan dan hubungan yang
berpusat kepada akatifitas sosial untuk memenuhi kompleks-kompleks
kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.

👉Soerjono Soekanto
Institusi sosial adalah himpunan norma-norma dari segala tingkatan
yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa : 
Institusi sosial adalah sistem sosial yang diciptakan melalui adat
istiadat dan disesuaikan pada setiap daerah yang berfungsi untuk
mengatur pola maupun serangkaian tata cara agar tercipta suatu
hubungan bermasyarakat yang memiliki satu tujuan utama.

B. Macam-Macam Institusi Sosial

1. Institusi Sosial Berdasarkan Signifikansinya

Institusi sosial berdasarkan signifikansinya terbagi menjadi dua yakni basic


institutions dan subsidiary institution. 
Basic institutions merupakan institusi yang keberadaannya sentral atau
penting di dalam masyarakat, contohnya lembaga keluarga, Seperti yang kita
ketahui, beberapa orang memilih untuk berkeluarga karena ingin memiliki
keturunan sehingga dapat menjaga kelangsungan populasi manusia. Selain
itu, keluarga juga berfungsi sebagai sosialisasi primer sehingga bisa
mengajari manusia cara hidup, seperti cara berbicara, cara berjalan, dan
lainnya. 

Subsidiary institution merupakan institusi yang keberadaanya sebagai


pelengkap dalam masyarakat contohnya lembaga pariwisata. Fungsi institusi
sosial ini yakni hanya sebagai pelengkap dan tidak sepenting keluarga.

2. Institusi Sosial Berdasarkan Perkembangannya

Macam-macam institusi sosial berdasarkan perkembangannya terbagi


menjadi dua yakni crescive institutions dan enacted institutions. 

Crescive institutions dibentuk secara spontan dan tumbuh secara bertahap


seiring berjalannya waktu, contohnya lembaga pernikahan meskipun kita tahu
bahwa pernikahan sudah ada sejak zaman dahulu, namun di zaman dahulu
belum ada nih undang-undang yang mengatur pernikahan. Sehingga, seiring
berjalannya waktu terciptalah lembaga pernikahan yang berfungsi untuk
melindungi dan keharmonisan rumah tangga. Sebaliknya, 

enacted institutions dibentuk secara sengaja demi memenuhi kepentingan


tertentu, contohnya lembaga pendidikan. 

3. Institusi Sosial Berdasarkan Penerimaan Masyarakat

Institusi sosial berdasarkan penerimaan masyarakat terbagi menjadi dua


yakni approved institutions dan unsanctioned institution.

Approved institutions merupakan institusi yang keberadaannya diterima


oleh masyarakat. Sebagai contoh, lembaga hukum yang berfungsi untuk
melindungi hak dan kewajiban warga negara.
Sementara itu, unsanctioned institution merupakan institusi yang
keberadaannya tidak diterima oleh masyarakat. Sebagai contoh, kelompok
teroris dan kelompok kriminal. 

4. Institusi Sosial Berdasarkan Penyebaran dan Keanggotaanya

Institusi sosial berdasarkan penyebaran dan keanggotaannya terbagi menjadi


dua yaitu general institutions dan restricted institutions.

General institutions merupakan institusi yang tersebar luas dan berguna


untuk masyarakat umum. Sebagai contoh, lembaga agama yang
keberadaannya dibutuhkan seluruh masyarakat. 

Restricted institutions merupakan institusi yang terbatas yang dipahami


oleh  kelompok masyarakat tertentu saja. Sebagai contoh, MUI hanya untuk
agama Islam dan Oikumene hanya untuk agama Kristen. 

5. Institusi Sosial Berdasarkan Peranannya

Macam-macam institusi sosial berdasarkan peranannya terbagi menjadi dua


yaitu operative institutions dan regulative institutions.

Operative institutions merupakan institusi yang fokusnya menjalankan


aktivitas tertentu dalam masyarakat. Sebagai contoh kepolisian yang
berfungsi untuk menjaga keamanan. 

Regulative institutions merupakan institusi yang fokusnya mengawasi


jalannya aktivitas tertentu dalam masyarakat. Sebagai contoh KPK yang
berfokus dalam mengawasi tindak korupsi. 
Anda dapat download file Institusi Sosial disini 👉 File PDF

2. DINAMIKA SOSIAL 

Agar lebih mudah Anda memahami materi ini  dapat melihat penjelasan vidio
Berikut ini: 

👉 https://youtu.be/cLD0gUurHrc

A. PENGERTIAN DINAMIKA SOSIAL MENURUT PARA AHLI 

Adapun pengertian dinamika sosial menurut pemikiran beberapa para ahli


sebagai berikut:

👉William F. Ogburn
Dinamika sosial adalah suatu ruang lingkup perubahan sosial yang lebih luas,
serta di dalamnya meliputi aspek- aspek yang spesifik seperti aspek
kebudayaan , baik yang bersifat material maupun yang immaterial. Aspek
kebudayaan ini merupakan aspek yang memilki peranan penting sebagai
pedoman untuk masyarakat dalam menghadapi perubahan dari waktu ke
waktu.

👉Kingsley Davis
Dinamika sosial adalah perubahan- perubahan yang mencakup kehidupan
sosial masyarakat dalam skala yang luas. Perubahan- perubahan yang terjadi
meliputi aspek- aspek khusus, yaitu struktur dan fungsi dalam kehidupan
masyarakat.

👉Selo Soemardjan
Dinamika sosial meliputi keseluruhan perubahan pada lembaga-lembaga atau
institusi sosial kemasyarakatan yang kemudian berpengaruh terhadap sistem
sosialnya, serta di dalamnya mencakup nilai-nilai sikap dan pola tingkah laku
kelompok-kelompok masyarakat.
Dinamika sosial merupakan himpunan perubahan yang meliputi keseluruhan komponen
dalam masyarakat, yang berkelanjutan dari waktu ke waktu.
B. Faktor Pendukung Dinamika Sosial
Setiap kali ada permasalahan, pasti ada yang namanya sebab dan akibat.
Termasuk juga dengan dinamika sosial. Terjadinya dinamika di masyarakat
sosial disebabkan oleh beberapa faktor, sebagai berikut. 
1. Perubahan Struktur Sosial 
Dalam prakteknya, orang satu dengan orang lain akan melakukan interaksi
dan saling mempengaruhi satu sama lain. Salah satu faktor yang
menimbulkan dinamika sosial karena terjadi perubahan struktur sosial itu
sendiri. 
Misalnya adanya ancaman dari luar, sehingga mendorong masyarakat
mengalami dampak perilaku dan sikap. 
2. Pergantian Anggota 
Adapun faktor yang mempengaruhi terjadinya dinamika sosial, yaitu
terjadinya pergantian anggota. Meskipun pergantian anggota tidak
berdampak signifikan, namun tetap terjadi kegoncangan. Terutama jika
anggota yang pergi atau yang digantikan memiliki power, pengaruh dan
kedudukan penting dalam struktur sosial. 
3. Perubahan Situasi Sosial dan Ekonomi 
Kita tahu bahwa Indonesia salah satu negara multi etnis yang memiliki
keberagaman luar biasa di banyak hal. Mulai dari keberagaman beragaman,
keberagaman bahasa, keberagaman budaya dan masih banyak perbedaan
yang kita miliki. Uniknya, Indonesia memiliki persatuan dan kesatuan yang
luar biasa.

C. Dampak Positif Dinamika Sosial


Dampak positif dinamika sosial ada beberapa bentuk, diantaranya sebagai
berikut. 
1. Pemerataan tingkat pendidikan 
Salah satu dampak positif dinamika sosial yang paling kita rasakan saat ini
yaitu masalah pendidikan. Kesadaran masyarakat di era sekarang terhadap
pendidikan lebih tinggi dibandingkan 15 tahun yang lalu. Hal ini juga
didukung adanya program pemerintah dan swasta yang memberikan
beasiswa kepada pelajar hingga calon mahasiswa.
2. Semakin Banyak Tenaga Profesional
Dampak positif dinamika sosial adalah melahirkan profesional dari dalam
negeri sendiri. Bahkan sampai banyaknya tenaga profesional, banyak
lulusan perguruan tinggi yang kesulitan lapangan kerja karena terlalu tinggi
bagi perusahaan yang dilamar.
3. Akses Informasi Lebih Cepat 
Sudah menjadi rahasia umum jika dampak positif dinamika sosial dalam hal
komunikasi lebih cepat. Tidak hanya di bidang telekomunikasi saja, dalam
kehidupan sehari-hari pun semua tergantung pada kecanggihan teknologi.
4. Majunya Pembangunan 
Dari segi pembangunan jauh lebih baik dibandingkan beberapa puluh tahun
yang lalu. Tidak perlu jauh-jauh, sekarang banyak area pedesaan akses
jalan sudah menjadi lebih baik. Jalan alternatif yang dulu hanya ala kadarnya
dan jelek, sekarang juga sudah beraspal. 
D. Dampak Negatif Dinamika Sosial
Setelah mengetahui dampak positif dari dinamika sosial, ada juga dampak
negatif. Diantaranya sebagai berikut.
1. Individualis 
Disadari atau tidak, dampak terjadinya dinamika sosial juga banyak
memberikan dampak negatif. Salah satunya masyarakat menjadi lebih
bersikap individualis. Apalagi didukung adanya teknologi yang super
canggih. Karena teknologi sudah memberikan informasi tentang dunia luar,
orang merasa tidak perlu lagi keluar bersosialisasi, karena di rumah saja pun
seolah bisa melihat apa yang terjadi di dunia luar sana. Sadar tidak sadar,
jika kita perhatikan kita menjadi lebih malas. Dulu setiap kita butuh sesuatu
hal, kita cukup menyempatkan waktu keluar rumah dan mencari kebutuhan
yang kita inginkan secara mandiri.  Sekarang!! Cukup duduk manis dan
tekan smartphone, makanan pun datang dengan sendirinya. Atau saat kita
ingin mengirim barang yang sebenarnya bisa kita kirim sendiri, kita lebih
memilih untuk menggunakan jasa orang lain. Hal ini menunjukan bahwa kita
sebenarnya semakin malas dengan kecanggihan teknologi. 
2. Lunturnya Nilai Kebersamaan 
Jauh berbeda budaya orang dulu dengan orang modern saat ini. Terutama
dalam memaknai sebuah kebersamaan. Kata kebersamaan di era sekarang
mungkin lebih tepat untuk kelompok yang memiliki strata sama, atau yang
memiliki tujuan dan visi misi yang sama. 
Misalnya, hanya mau berkumpul dengan teman-teman yang dirasa cocok
(pilih-pilih teman). Sementara saat teknologi belum masuk, nilai
kebersamaan ini masih sangat erat dan kental. Misal dengan tetangga,
bahkan dengan tetangga yang tidak sevisi misi pun tetap bisa menjalin
kebersamaan.
Di era modern seperti sekarang, sudah mulai luntur. Khusus di kawasan
pedesaan masih banyak kita temukan kebersamaan. Namun di tengah
metropolitan, hidup dengan tetangga saja sudah seperti orang asing. 
3. Sulit Percaya Dengan orang Lain 
Adapun dampak negatif dari dinamika sosial yang lain, yaitu sulit
membangun kepercayaan dengan masyarakat. Alasannyapun beragam.
Karena memang akses informasi yang super cepat dan banyak, sehingga
kita harus memfilter informasi yang masuk.
Adapun alasan lain, misalnya karena alasan banyak orang yang terlihat baik
namun ternyata penipu. Jadi ada banyak alasan yang pasti setiap orang
memiliki alasannya sendiri-sendiri.
4. Nasionalisme Menurun
Dampak negatif dinamika sosial adalah kesadaran diri terhadap rasa
nasionalisme yang menurun bagi kalangan millennial. Contoh sederhana,
kita lebih bangga terhadap Negara luar dibandingkan Negara sendiri. 

Anda mungkin juga menyukai