Anda di halaman 1dari 12

DFTAR ISI

COVER

DAFTAR ISI .............................................................................................................I

ABSTRAK ................................................................................................................1

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................2

1.1 Latar belakang ...................................................................................................2


1.2Tujuan .................................................................................................................2

1.3Metode ................................................................................................................2

1.4Analisis data .......................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................4

1.1 Wujud Zat......................................................................................................4


1.2 Perubahan Wujud Zat.....................................................................................4
1.3 Pengaruh Ikatan Kimia Terhadap Sifat Zat....................................................7
1.4 Pengaruh Ikatan Hidrogen Terhadap Kelarutan Dalam Air...........................8

BAB III PENUTUP ...................................................................................................10

3.1 Kesimpulan .........................................................................................................10

DAFTAR PUSTA

I
ABSTRAK

Gas adalah zat yang memiliki sifat fisik dan kimia tertentu. Beberapa sifat gas
antara lain tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak memiliki rasa. Gas juga dapat memiliki
efek samping yang berbahaya bagi tubuh manusia, seperti gas karbon monoksida (CO)
yang dapat mengikat hemoglobin sel darah manusia dan menyebabkan keracunan. Gas CO
dapat muncul akibat pembakaran mesin, dan dapat terdeteksi dengan menggunakan sensor
MQ-7 dan mikrokontroler. Selain itu, gas juga dapat digunakan untuk berbagai keperluan,
seperti untuk menghasilkan energi melalui pembakaran dan untuk proses industri tertentu.
Beberapa penelitian juga dilakukan untuk mengembangkan teknologi yang dapat menyerap
gas tertentu, seperti karbon dioksida (CO2), dari udara

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Wujud zat terbagi menjadi tiga yaitu padat, cair dan gas. Pada saat tertentu umumnya
zat hanya berada dalam satu wujud saja, tetapi zat dapat berubah dari wujud yang satu ke
wujud yang lain. Pernahkah kamu memperhatikan ibumu memasak air ? Jika air sudah
mendidih dan dibiarkan dalam selang waktu tertentu, maka air akan berkurang dan lama
kelamaan akan habis. Kemanakah air itu ? Air itu menguap menjadi gas. Perubahan wujud
zat cair menjadi padat disebut membeku, contohnya adalah air menjadi es ketika didalam
kulkas dan coran besi yang dimasukkan ke dalam cetakan menjadi keras. Zat dapat
mengalami perubahan wujud karena energi. Perubahan wujud padat menjadi cair disebut
melebur atau meleleh, contohnya adalah es mencair dan mentega berubah menjadi minyak
ketika dimasukkan kedalam penggorengan yang panas. Perubahan wujud cair menjadi gas
disebut menguap contohnya adalah air menjadi uap dan spiritus menjadi gas. Perubahan
dari gas menjadi cair disebut mengembun, contohnya adalah embun di pagi hari.
Perubahan gas ke padat, contohnya jelaga yang merupakan hasil pembakaran pada lampu
minyak. Perubahan padat menjadi gas disebut menyublim, contohnya penguapan kapur
barus.

1.2 Tujuan
Tujuan dari resume gas zat, yaitu :
1. Dapat mengetahui tentang wujud zat
2. Dapat mengetahui tentang perubahan wujud zat
3. Dapat mempelajari tentang apa itu gas zat

1.3 Metode
Metode yang di gunakan untuk membuat resume yaitu dengan membaca
dan memahami jurnal, artikel, ataupun makalah yang berhubungan dengan gas zat

2
1.4 Analisis Data
Volume gas zat selalu berubah-ubah sesuai dengan wadahnya meskipun
sulit dilihat
1.Jarak antar partikel pada gas zat berubah-ubah, sehingga gas zat mudah bergerak
bebas mengisi segala arah ruangan atau wadah yang kosong sekalipun
2.Susunan partikel pada gas zat tidak teratur
3.Tekanan gas zat dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti volume, suhu, dan
komposisi gas tersebut
4.Gas bumi memiliki komposisi yang sangat bervariasi, tergantung dari sumber dan
tempat dari gas bumi tersebut diperoleh
Dari sifat-sifat tersebut, dapat dilakukan analisis data untuk mengetahui
karakteristik gas zat yang sedang diamati, seperti komposisi, tekanan, dan volume.

3
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 WUJUD ZAT


Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Sedangkan wujud zat
merupakan bentuk-bentuk berbeda yang diambil oleh berbagai fase materi berlainan.
Sifat – sifat partikel suatu zat adalah sebagai berikut :

 Partikel tidak diam, tetapi selalu bergerak atau bergetar


 Diantara satu partikel dengan partikel yang lain terdapat gaya tarik-menarik
 Diantara satu partikel dengan partikel yang lain terdapat ruang antarpartikel yang
disebut pori-pori

Salah satu contoh wujud zat ialah

Zat Gas
Ciri dari gas di antaranya bentuk dan volume berubah sesuai dengan tempatnya. Gas
yang terdapat di balon memiliki bentuk dan volume yang sama dengan balon. Gas yang
terdapat di dalam botol, bentuk dan volumenya sama dengan botol. Partikel-partikel gas
bergerak acak ke segala arah dengan kecepatan bergantung pada suhu gas, akibatnya
volumenya selalu berubah. Partikel zat gas memiliki sifat seperti berikut:
1. Letaknya sangat berjauhan
2. Susunannya tidak teratur
3. Gerakannya bebas bergerak, sehingga dapat bergeser dari tempatnya dan lepas dari
kelompoknya, sehingga dapat memenuhi ruangan

1.2 PERUBAHAN WUJUD ZAT

Perubahan wujud zat adalah perubahan termodinamika dari satu fase benda ke keadaan
wujud zat yang lain. Perubahan wujud zat ini bisa terjadi karena peristiwa pelepasan dan
4
penyerapan kalor. Perubahan wujud zat terjadi ketika titik tertentu tercapai oleh atom atau
senyawa zat tersebut yang biasanya dikuantitaskan dalam angka suhu. Perubahan wujud
zat dibedakan menjadi 2, yaitu :

1. Perubahan kimia

Perubahan yang menghasilkan zat baru Contoh : Makanan membusuk,


pembakaran, petasan yang meledak, dan fermentasi .

2. Perubahan Fisika
Perubahan yang tidak menghasilkan zat baru yang berubah hanya wujud
dan bentuknya. Contohnya: Es mencair, gula yang dilarutkan kedalam air, air
menjadi es.

Perubahan fisika di bedakan menjadi 6 peristiwa, yaitu :

a. Membeku
Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat
melepaskan energi panas. Contoh peristiwa mencair yaitu air yang dimasukkan
dalam freezer akan menjadi es batu, lilin cair yang didinginkan.

5
b. Mencair
Peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Dalam peristiwa ini
zat memerlukan energi panas. Contoh peristiwa mencair yaitu pada batu es yang
berubah menjadi air, lilin yang dipanaskan.

c. Menguap
Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat
memerlukan energi panas. Contohnya air yang direbus jika dibiarkan lama-
kelamaan akan habis, bensin yang dibiarkan berada pada tempat terbuka lama-lama
juga akan habis berubah menjadi gas.

d. Mengembun
Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat
melepaskan energi panas. Contoh mengembun adalah ketika kita menyimpan es
batu dalam sebuah gelas maka bagian luar gelas akan basah, atau rumput di
lapangan pada pagi hari menjadi basah padahal sore harinya tidak hujan.

6
e. Menyublim
Peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat
memerlukan energi panas. Contoh menyublim yaitu pada kapur barus (kamper)
yang disimpan pada lemari pakaian lama-lama akan habis.

f. Mengkristal
Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat
melepaskan energi panas. Contoh mengkristal adalah pada peristiwa berubahnya
uap menjadi salju.

1.3 Pengaruh Ikatan Kimia Terhadap Sifat Zat

“Benda adalah kumpulan dari molekul-molekul yang saling berikatan”

Dari definisi diatas akan dengan mudah kita bisa memahami pengaruh ikatan kimia
dengan sifat zat. Ikatan kimia yang kita bicarakan adalah ikatan antar molekul. Mari kita
bayangkan lima molekul saling terikat, atau boleh kita bayangkan dan bandingkan dua
geng kelas yang masing-masing terdiri dari 5 orang. Misal geng satu terbentuk karena
merasa sama-sama cantik, sementara geng yang kedua terbentuk karena sama-sama suka
traveling. Nah bisa dibayangkan toh apa yang masing-masing geng lebih banyak lakukan?

7
Ya.. yang membedakan adalah jenis ikatannya. Zat pun akan mengalami hal yang mirip,
karena mereka terbentuk karena adanya ikatan antara beberapa molekul. Mari kita bahas
beberapa:

1. Titik didih, definisi “perubahan fase suatu benda dari cair menjadi gas” jadi jelas ini
menyangkut kumpulan, yaitu dari asalnya berkumpul secara berdekatan (cair) menjadi
kumpulan kecil-kecil yang saling terpisah atau berjauhan (gas). Intinya ketika cairan
berubah menjadi gas adalah karena adanya pemutusan ikatan antar molekul. Sehingga
bila ikatan lebih kuat maka akan lebih susah diputus, artinya titik didih lebih tinggi
(suhu lebih tinggi)
2. kekentalan (viskositas), definisi: ” Viskositas adalah sebuah ukuran penolakan
sebuah fluid terhadap perubahan bentuk di bawah tekanan shear. Biasanya diterima
sebagai “kekentalan”, atau penolakan terhadap penuangan (wikipedia.org”)”,
sederhanya cairan yang kental susah dituang. Ini juga jelas sangat berhubungan
dengan ikatan antar molekul, yang susah kental (viskositas tinggi) adalah karena
iaktan antar melekulnya sangat kuat, dan sebaliknya yang ikatannya lemah jadinya
ya ..encer.
3. sifat fisik yang lain sama saja bahasannya. Bahkan sebagian besar reaksi kimia pun
terjadi dipengaruhi oleh ikatan antar molekul, contoh (tapi untuk ikatan antar atom)
reaksi antara asam dan basa yang menghasilkan garam : bukankah dalam reaksi itu
terjadi pertukaran pasangan? 2HX + YOH –> X2Y + H2O Bisa terjadi karena ikatan
masing-masing menganggap atau merasa lebih tepatnya, ikatan dengan pasangan yang
baru lebih kuat dan lebih stabil.

1.4 Pengaruh Ikatan Hidrogen Terhadap Kelarutan Dalam Air Dan Titik Didih
Suatu Zat

Senyawa-senyawa ion umumnya larut dalam air, walaupun beberapa senyawa ion tidak
larut dalam air. Kelarutan senyawa ion dalam air bergantung pada harga Ksp-nya.
Sedangkan senyawa-senya kovalen yang bersifat polar dapat larut dalam air karena air
merupakan pelarut polar dan senyawa tersebut dapat membentuk ikatan hidrogen dengan
air. Senyawa yang tidak mampu membentuk ikatan hidrogen umumnya kelarutan dalam

8
rendah. Perlu ditekankan bahwa ikatan hidrogen hanya terbentuk bila satu atom H ditarik
atau diikat bersama oleh dua atom yang memiliki keelektronegatifa tinggi yakni
N, O, F dan memiliki elektron bebas (lone pair electron). selain unsur-unsur tersebut
berarti bukan ikatan hidrogen. Secara sederhana ikatan hidrogen dapat digambarkan
sebagai berikut. atom berkeelektronegafan tinggi-H-atom berkeelektronegafan tinggi
Ikatan hidrogen dapat terjadi karena elektron bebas pada atom yang berkeelektronegatifan
tinggi menarik proton yang dimiliki oleh atom H. Hal mengakibatkan seolah-olat terbentuk
suatu ikatan kimia. Selain kelarutan dalam air, terbentuknya ikatan hidroogen intramolekul
(dalam satu molekul) atau antarmolekul (minimal 2 molekul) menyebabkan titik didih
senyawa lebih tinggi bila dibanding senyawa-senyawa yang massa molekul relatifnya sama
atau hampir sama. Oleh sebab itu,jika terdapat senyawa yang memiliki unsur-unsur
berkeelektronegatifan tinggi yang mengikat atom H kemudian memiliki titik didih tinggi,
hal ini pasti disebabkan karena adanya ikatan hidrogen.
Senyawa-senyawa yang bersifat nonpolar titik didih umumnya ditentukan oleh massa
molekul relatif (Mr) senyawa tersebut. Makin besar Mr senyawa, makin tinggi titik
didihnya.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada dasarnya zat merupakan sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Zat
memiliki tiga bentuk yaitu padat, cair dan gas. Zat dapat merubah atau dirubah keadaannya
dengan menyerap atau melepaskan kalor atau panas. Kalor yang digunakan untuk merubah
bentuk misalnya menyerap sama dengan banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk membuat
zat tersebut pada keadaan sebelumnya, dalam hal ini banyaknya kalor yang dilepaskan
perubahan keadaan zat terdapat enam macam, yaitu diantaranya:
1. Membeku : Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi padat.
Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas.
2. Mencair : perubahan dari padat menjadi cair. Zat menyerap
panas.
3. Menguap : dari cair menjadi gas. Zat menyerap panas
4. Mengembun : dari gas menjadi cair. Zat melepaskan panas
5. Menyublim : dari padat menjadi gas. Zat menyerap panas
6. Deposisi / Penghabluran : dari ggas menjadi padat. Zat melepaskan panas
Jika Molekul – molekul membentuk senyawa tentunya ada interaksi antar molekul
tersebut. Gaya antar molekul terbagi menjadi 2 yaitu gaya dipol dan gaya london. Gaya
tarik antar molekul, mempengaruhi pemutusan ikatan, titik leleh maupun titik didih

10
DAFTAR PUSTAKA

1. Any Winarsih, dkk. 2008. IPA Terpadu untuk SMP/ MTS Kelas
VII. Jakarta

2. ikhwan, bagoes. 2012. Perubahan keadaan zat. kreasihatiikhwan.


[Online] april 2, 2012. [Cited: 12 7, 2012.]
http://kreasihatiikhwan.blogspot.com/2012/04/perubahan-keadaan-
cairan-dan-zat-padat.html.

3. Putra, Guruh Sukarno. "STRUKTUR BUMI."


Www.academia.edu, www.academia.edu/21724342/STRUKTUR
BUMI

Anda mungkin juga menyukai