Nama
NPM
Isu
:
:
:
Akan tetapi perlu diingat bahwa golongan VIIIA tidak mempunyai keelektronegatifan.
Hal ini karena sudah memiliki 8 elektron di kulit terluar. Jadi keelektronegatifan terbesar
berada pada golongan VIIA. [1]
Tabel 1. Skala Elektronegativitas Unsur-Unsur dalam Tabel Periodik Unsur
C. Metode Pauling
Pauling pertama kali mengajukan konsep elektronegativitas pada tahun 1932 sebagai
penjelasan dari fenomena lebih kuatnya ikatan kovalen antar dua atom berbeda (AB) dari
yang diperkirakan dengan mengambil kekuatan rata-rata ikatan AA dan BB. Menurut teori
ikatan valensi, "stabilisasi tambahan" dari ikatan heteronuklir ini disebabkan oleh
kontribusi bentuk kanonis ion kepada ikatan.
Perbedaan elektronegativitas antara dua atom A dan B dapat dihitung dengan:
Ikatan hidrogen adalah sebuah interaksi tarik-menarik (dipol-dipol) antara atom yang
bersifatelektronegatif dengan atom hidrogen yang terikat pada atom lain yang juga bersifat
elektronegatif. Jadi, ikatan hidrogen tidak hanya terjadi pada satu molekul, melainkan bisa
antara molekul satu dengan molekul yang lainnya. Ikatan hidrogen selalu melibatkan atom
hidrogen.
Ikatan hidrogen bersifat lebih kuat dibandingkan gaya van der Waals, tetapi lebih lemah
dibandingkan ikatan kovalen maupun ikatan ion. Ikatan hidrogen sangat dominan dalam
kimia air, larutan air, pelarut hidroksilik, spesies yang mengandung gugus -OH umumnya,
dan penting juga dalam sistem biologi misalnya sebagai penghubung rantai polipetida dalam
rantai protein dan pasangan basa dari asam nukleat.
Apabila atom hidrogen terikat pada atom lain, terutama F, O, N, atau Cl, sedemikian
sehingga ikatan X-H bersifat sangat polar dengan daerah positif pada atom H, maka atom H
ini dapat berinteraksi dengan spesies negatif lain atau spesies kaya elektron membentuk
ikatan hidrogen (X- - H+Y ; HY = ikatan hidrogen). Walaupun detilnya sangat
bervariasi, tetapi umumnya dipercaya bahwa sifat khas gaya elektrostatik yang besar antara
atom H dan Y. Konsekuensinya, jarak ikatan X-H dengan ikatan hidrogen akan menjadi lebih
panjang, sekalipun tetap sebagai ikatan kovalen tunggal, daripada panjang ikatan normal X-H
tanpa ikatan hidrogen. Demikian juga jarak HY umumnya lebih panjang daripada jarak
ikatan normal H-Y. Dalam hal ikatan hidrogen sangat kuat, jarak XY menjadi sangat
pendek dan panjang ikatan antara X-H dan HY keduanya menjadi pendek dan hampir
sama.
Bukti adanya peran ikatan hidrogen yang mana cukup signifikan adalah perbandingan
sifat fisik titik didih abnormal dari senyawa-senyawa NH3, HF, dan H2O. Kekuatan ikatan
hidrogen dalam molekul-molekul secara berurutan adalah H2O > HF > NH3. Penyimpangan
titik didih NH3, HF, dan H2O dalam hubungannya dengan titik didih senyawa-senyawa
kovalen hidrida dari unsur-unsur dalam golongan yang sama menunjukkan peran ikatan
hidrogen
yang
sangat
jelas
seperti
gambar
berikut
ini:
empat atom-atom oksigen yang lain secara tetrahedral dan keempat atom-atom hidrogen
terletak antara atom-atom oksigen sekalipun tidak tepat di tengahnya. Jadi, setiap atom O
mengikat dua atom H dengan jarak yang sama ~1,01 dan dua atom H yang lain dengan
jarak yang lebih panjang, ~1,75 , sebagai ikatan hidrogen. Jadi, jarak O-O ~2,76 . Struktur
es ini terbuka dan distribusi ikatan hidrogen terbentuk secara acak. Jika es meleleh, maka
sebagian ikatan hidrogen terputus sehingga struktur es tidak lagi dapat dipertahankan dan
berakibat naiknya densitas air.
Sumber Referensi:
Brady, J. E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara. Jakarta.