Variabel ekstensif pada suatu sistem adalah nilai yang besarnya dipengaruhi oleh
jumlah setiap bagian yang menyusun sistem tersebut. Contoh sistem ekstensif adalah maasa,
volume, dan energi. Sedangkan variabel intensif adalah sifat yang tidak dipengaruhi oleh
ukuran atau jumlah sistem, sehingga memiliki variasi di setiap bagian pada waktu yang
berbeda. Dalam diagram P-v-T, contoh sifat intensif adalah tekanan dan temperatur.
Berdasarkan gambar tersebut, dapat diketahui bahwa massa total dan volume total
merupakan penjumlahan dari setiap bagian yang menyusunnya. Sedangkan temperatur setiap
bagian adalah sama, bukan penjumlahan temperatur dari setiap bagian. Jadi, massa dan
volume adalah sifat ekstensif dan temperatur adalah sifat ekstensif.
Ice
Gambar 2. Diagram P-v-T zat yang mengembang saat membeku a) Diagram Tiga dimen
Sumber : Moran, Michael J. dan Shapiro, Howard N. (2006). Fundamentals of Engineering Thermodynamics. Lond
Pada diagram P-
T di samping, suatu
diberikan
sampai berubah
ini
menunjukkan bahwa
diagram
P-T
tekanan
tersebut
menggambarkan
fase
sehingga
cair
ditekan sampai
anomali).
berubah
Gambar 1.3 Proyeksi Dua Dimensi Permukaan P-V-T
Sumber : Anonim. Phases of Matter. Chem.ufl.edu.
dapat
fase
(sifat
Vapor pressure curve from the triple point up to the critical point, the temperature dependence of
vapor pressure and the normal boiling point (hint : use excel and steam table)
Answer :
Tabel 6. Tekanan Terhadap Temperatur dari Triple Point Hingga Critical Point
T (oC)
P (MPa)
273,16
275
280
285
290
295
300
305
310
315
320
325
330
335
340
345
350
355
360
365
370
373,94
6
5,7831
5,9463
6,4165
6,9145
7,4416
7,999
8,5877
9,2092
9,8647
10,556
11,284
12,051
12,858
13,707
14,6
15,54
16,529
17,57
18,666
19,822
21,043
22,064
P (MPa)
5
0
278.16 288.16 298.16 308.16 318.16 328.16 338.16 348.16 358.16 368.16
273.16 283.16 293.16 303.16 313.16 323.16 333.16 343.16 353.16 363.16 373.16
Temperatur (oC)
Berdasarkan data pada Steam Table dan di plot pada grafik tersebut, dari tripel point hingga critical
point membuktikan bahwa Tekanan Uap jenuh semakin meningkat seiring dengan peningkatan
temperatur.
Natural gas transportation over long distances could be done efficiently if gas is shipped
either as liquefied natural gas (LNG) or compressed natural gas (CNG). If the ship cargo
capacity is 2500 m3, determine which model of transportation would accommodate more
natural gas each trip? Assume the following storage conditions: 1 bar and -162 C for
LNG and 125 bar and room temperature for CNG. To do the calculations, use the
compressibility factor that could be downloaded from the internet (Savidge: compressibility
of natural gas). Compare your results with the values calculated using the generalized
correlation for Z proposed by Pitzer, employing the acentric factor. Assume natural gas to
be pure methane and report the difference in percent value. Explain the difference between
two parameters and three parameters generalized correlation. Define the acentric factor
using your own words.
Answer :
Berdasarkan soal tersebut, asumsi gas alam yang digunakan mengandung gas metana murni.
Sehingga dapat diperoleh beberapa data mengenai gas metana pada Apendix B-1 pada buku
Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics ed. 6th (Smith, Abbot dan Van Ness)
sebagai berikut :
Sumber : Smith, J.M., Van Ness, H.C., dan Abbot, M.M. (2001). Introduction to Chemical Engineering
Thermodynamics. ed. 6th. New York : McGraw-Hill
= 2500 m3
(Faktor Asentrik)
= 0,012
Tc (Suhu Kritis)
= 190,6 K
Pc (Tekanan Kritis)
= 45,99 bar
Vc (Volume Kritis)
= 98,6 cm3/mol
= 0,286
Berdasarkan data yang diketahui pada soal, LNG yang akan diangkut berada dalam tekanan 1
bar dan temperatur -162 C, sedangkan CNG dalam tekanan 125 bar dan temperatur 25 oC
(suhu kamar).
Tabel 1. Keterangan LNG dan CNG pada Soal
Keteranga
n
LNG
CNG
P (bar)
125
T (K)
111
298
Untuk menentukan volume molar pada LNG, digunakan rumus korelasi umum untuk cairan
karena LNG berbentuk cair sehingga tidak dapat menggunakan grafik faktor kompresibilitas
gas.
1.
P r=
111 K
Tr=
190,6 K
45,99
1
Pr =
T r =0,5824
Pr=0,0217
P
Pc
2. Mencari volume molar LNG menggunakan persamaan (3.64) pada buku Introduction to
Chemical Engineering Thermodynamics ed. 6th (Smith, Abbot dan Van Ness) seperti
berikut :
r =
Vc
Vm
(3.64)
V m=
Berdasarkan nilai Tr dan Pr yang telah dihitung dan dibaca menggunakan grafik 3.17 di
atas, r1 yang diperoleh adalah 2,74. Nilai r2 dianggap sama dengan r1 yaitu 2,74,
sehingga :
V m=
V m=35,99 x 10 m /mol
4. Menentukan jumlah mol (n) pada LNG
V
V m=
n
n=
V
Vm
n=
2500 m 3
35,99 x 106 m 3 /mol
P r=
298 K
Tr=
190,6 K
45,99
125
Pr =
T r =1,5635
Pr=2,718
P
Pc
Berdasarkan nilai Tr dan Pr yang telah diperoleh dan diplot pada grafik di atas, nilai Z
yang diperoleh adalah sebesar 0,84. Maka, jumlah mol CNG yang dapat dihitung.
3. Menentukan jumlah mol (n) pada CNG
Menggunakan rumus berikut :
P .V =Z . n. R .T
Diketahui :
P = 125 bar = 123,365 atm
V = 2500 m3 = 2,5 x 106 liter
Z = 0,84
R = 0,082 atm.L/mol.K
T = 298 KMaka :
P .V =Z . n. R .T
6
n=15,025 x 10 mol
Berdasarkan jumlah mol (n) masing-masing gas alam yang telah diperoleh melalui
perhitungan,
yaitu
LNG
sebesar
69,464 x 10 mol
dan
CNG
sebesar
15, 025 x 10 mol , maka dapat disimpulkan bahwa pengangkutan gas alam yang paling
efisien adalah gas alam jenis LNG karena jumlah mol yang diperoleh lebih besar
dibandingkan dengan jumlah mol CNG pada kondisi yang diberikan.
(3.54)
P r=
P
Pc
45,99
125
Pr =
298 K
190,6 K
T r =1,5635
Pr=2,718
Pr
2,0000
0,8328
0,8738
3,0000
0,7887
0,8410
Menentukan nilai Z1 :
Z1 0,8328
1,56351,5
=
1,61,5
0,87380,8328
Z 1=0,858835
Menentukan nilai Z2 :
Z2 0,7887
1,56351,5
=
1,61,5
0,84100,7887
Z 2=0,8219105
Menentukan nilai Z :
Tabel 3. Interpolasi pada Pr
Pr
Tr
1,5635
2,0000
0,858835
3,0000
0,8219105
2,7182
Z0,858835
=
32
0,82191050,858835
0
Z =0,83232
3. Menentukan Nilai Z1 berdasarkan Tr dan Pr
Tabel Appendix E.4
Tr
2,0000
0,1806
0,1729
1,5
1,6
3,0000
0,2433
0,2381
Menentukan nilai Z1 :
Z1 0,1806
1,56351,5
=
1,61,5
0,17290,1806
Z 1=0,1757105
Menentukan nilai Z2 :
Z2 0,2433
1,56351,5
=
1,61,5
0,23810,2433
Z 2=0,239998
Menentukan nilai Z1 :
Tabel 5. Interpolasi pada Pr
Tr
1,5635
Pr
2,0000
0,1757105
3,0000
0,239998
2,7182
Z 0,1757105
=
32
0,2399980,1757105
1
Z =0,22187
4. Menentukan nilai Z menggunakan Z0 dan Z1 berdasarkan persamaan Pitzer
0
1
Z =Z + . Z
(3.54)
Z =0,83232+ 0,012.(0,22187)
Z =0,83834
P .V =Z . n. R .T
*Perbedaan 2 parameter & 3 parameter + pengertian faktor asentrik dikerjakan oleh Sahala
Daftar Pustaka
Moran, Michael J. dan Shapiro, Howard N. (2006). Fundamentals of Engineering
Thermodynamics. London : British Library
Smith, J.M., Van Ness, H.C., dan Abbot, M.M. (2001). Introduction to Chemical Engineering
Thermodynamics. ed. 6th. New York : McGraw-Hill