Anda di halaman 1dari 3

Identitas buku

 Judul buku: Kimia organic.


 Edisi: pertama
 Penulis: Kiagus Ahmad Roni
Legiso
 Penerbit: NoerFikri Offset
 Tahun terbit: 2021
 ISBN:978-602-447-694-6

Gaya antar molekul


Dalam materi ikatan kimia, kita telah mengenal beberapa jenis ikatan diantaranya adalah ikatan
ionik, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam. Jenis-jenis ikatan ini
merupakan jenis ikatan yang terjadi antara suatu unsur atau senyawa untuk membentuk
senyawa yang lain (baru). Adapun gaya antarmolekul adalah gaya yang terjadi antara molekul
yang satu dengan molekul yang lain. Pada prinsipnya, gaya ini merupakan gaya elektrostatik
yang terjadi diantara molekul-molekul saling terpisah satu sama lain.

Adapun Jenis-jenis ikatan antar molekul ialah sebagai berikut :

1. Ikatan hidrogen yaitu ikatan yang terbentuk antara hidrogen yang terikat pada atom
yang bersifat elektronegatif (tapi hanya F, O, dan N saja) contohnya pada air : H-O-H
disana H terikat di O, karena ikatan itu H bersifat cenderung positif alasannya elektron
lebih tertarik ke O, sehingga ketika kemudian H tersebut ketemu dengan unsur
elektronegatif yang lain contoh O dari air yang lain, akan terjadi tarik menarik muatan
positif H dengan muatan negatif O, jadi deh ikatan antar mereka, dan jadilah air.
2. Gaya Van Der Walls, ikatan terjadi karena adanya gaya London. Terjadi pada molekul-
molekul non polar atau yang tidak mengalami pengutuban muatan. Lha kok bisa gimana
dong terjadi ikatan? teori gaya london mengatakan elektron pada suatu atom atau pada
suatu molekul tidak pernah berhenti bergerak, sehingga ada kejadian suatu ketika…
terjadi penumpukan muatan pada salah satu sisi, misalnya pada molekul A dan B terjadi
pengkutuban negatif pada sebelah kiri, sehingga ketika sisi kiri A (negatif) ketemu sisi
kanan B (positif) jadinya ya….pastinya berikatan. Hanya saja ikatan ini sangat lemah
pastinya. ikatan ini yang kemudian menjadikan senyawa-senyawa nonpolar.
3. Gaya London merupakan gaya yang terjadi akibat adanya tarik-menarik terinduksi oleh
sebagai akibat dari adanya gaya dipol-dipol sementara dalam suatu senyawa. Semakin
besar molekul maka akan semakin mudah untuk membentuk gaya London dengan
momen dipol sesaat. Hal ini diakibatkan oleh adanya awan elektron yang lebih mudah
berimbas (berayun) pada molekul besar. Oleh sebab itu, besarnya pengaruh ini sekaligus
dapat mempengaruhi titik didih dalam suatu senyawa. Semakin kuat gaya London yang
terjadi maka titik didih senyawa tersebut akan semakin tinggi.
4. Ikatan dipol-dipol, nah yang ini tidak terlalu sulit penjelasannya, karena dipol
merupakan kependekan dari dwi polar yang diartikan dua polaritas (dua kutub… ya
positif – negatif) jadi jelas ini akan terjadi pada molekul-molekul yang mengkutub
dengan muatan yang berlawanan. Ikatan ini terjadi hampir persis dengan ikatan
hidrogen tapi untuk atom selain F, O, dan N.
5. Ikatan ion dipol, jelas ini terjadi antara ion (bisa kation yang positif atau anion yang
negatif) dengan senyawa yang polar, dan tentunya yang memiliki muatan berlawanan.

Ikatan hidrogen

Dalam kimia, ikatan hidrogen adalah sejenis gaya tarik antarmolekul atau antar dipol-dipol yang terjadi
antara dua muatan listrik parsial dengan polaritas yang berlawanan. Walaupun lebih kuat dari
kebanyakan gaya antarmolekul, ikatan hidrogen jauh lebih lemah dari ikatan kovalen dan ikatan ion.
Dalam makromolekul seperti protein dan asam nukleat, ikatan ini dapat terjadi antara dua bagian dari
molekul yang sama. dan berperan sebagai penentu bentuk molekul keseluruhan yang penting.

Ikatan hidrogen terjadi ketika sebuah molekul memiliki atom N, O, atau F yang mempunyai pasangan
elektron bebas (lone pair electron). Hidrogen dari molekul lain akan berinteraksi dengan pasangan
elektron bebas ini membentuk suatu ikatan hidrogen dengan besar ikatan bervariasi mulai dari yang
lemah (1-2 kJ mol−1) hingga tinggi (>155 kJ mol−1).

Walaupun lebih kebanyakan gaya antarmolekul, ikatan hidrogen jauh lebih lemah dari ikatan kovalen
dan ikatan ion. Ikatan hidrogen seperti interaksi dipol-dipol dari Van der Waals. Perbedaannya adalah
muatan parsial positifnya berasal dari sebuah atom hidrogen dalam sebuah molekul. Sedangkan muatan
parsial negatifnya berasal dari sebuah molekul yang dibangun oleh atom yang memiliki
elektronegatifitas yang besar, seperti atom Flor (F), Oksigen (O), Nitrogen (N). Muatan parsial negatif
tersebut berasal dari pasangan elektron bebas yang dimilikinya.

A. Kelebihan
1. Konten : Didalam buku tersebut materi yang diberikan cukup jelas dan sangat mudah
dipahami materi tersebut.
2. Layout : Tampilan buku dikemas secara sederhana dan rapi serta pada cover diberi warna
sehingga menarik pembacanya, lalu penulis juga memudahkan pembaca dengan ukuran font
yang nyaman dan tidak kekecilan sehingga mudah terbaca, serta penulisan dan letak tabel
yang disusun dengan rapi.
3. Bahasa : Kalimat yang digunakan mudah dipahami dan sederhana, dan diberikan juga arti
setiap singkatan, serta penulisan rumus tersusun rapi.
4. Harga : Buku ini berkisaran harga mulai dari Rp 45.000- Rp. 50.000 sehingga tidak terlalu
mahal untuk dibeli.
5. Ketersediaan : Toko buku

Anda mungkin juga menyukai