Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat
dan karunianya kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu walaupun masih
terdapat banyak kekurangan didalamnya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah ini karena kami sekarang
lebih mengetahui banyak hal tentang tugas yang diberikan.kami mengharapkan agar dapat
diberi masukan serta kritik untuk membangun kami dan memperbaiki kesalahan kami.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca dan jika terdapat banyak
kekurangan tolong berikan kritik dan saran yang dapat membangun kami kedepannya.
BAB II PEMBAHASAN
A. pengertian ikatan hidrogen
B. sifat dari ikatan hidrogen
C. bentuk ikatan hidrogen
D. pengertian ikatan van der waals
E. sifat dari ikatan van der waals
F. bentuk ikatan van der waals
DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH
IKATAN KIMIA
TENTANG
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Atom-atom dalam satu molekul saling terikat satu sama lain oleh ikatan ion dan ikatan
kovalen, sedangkan molekul-molekul terikat, walaupun lebih lemah, secara non kovalen
oleh gaya-gaya intermolekuler. Gaya-gaya ini dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Ikatan hidrogen
Gaya van der waals dalam ilmu kimia merujuk pada jenis terentu gaya antar molekul.
Istilah ini pada awalnya merujuk pada semua jenis gaya antar molekul, dan hingga saat ini
masih kadang digunakan dalam pengertian tersebut, tetapi saat ini lebih umum merujuk
pada gaya-gaya yang timbul dari polarisasi molekul menjadi dipol. Hal ini mencakup gaya
yang timbul dari dipol tetap (gaya Keesom), dipol rotasi atau bebas (gaya Debye), serta
pergeseran distribusi awan elektron (gaya London). Nama gaya ini diambil dari nama
kimiawan Belanda Johannes van der waals, yang pertama kali mencatat jenis gaya ini.
Potensial Lennard-Jones sering digunakan sebagai model hampiran untuk gaya van der
waals sebgai fungsi dari waktu.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu ikatan hidrogen?
2. Apa sifat dari ikatan hidrogen ?
3. Bagaimana bentuk dari ikatan hidrogen ?
4. Apa itu ikatan van der waals?
5. Apa sifat dari ikatan van der waals?
6. Bagaimana bentuk dari ikatan van der waals?
C. TUJUAN PENULISAN
Agar kita dapat mengetahui pengertian , bentuk serta sifat dari ikatan hidrogen dan
ikatan van der waals
BAB II
PEMBAHASAN
Ikatan Hidrogen merupakan ikatan antar molekul yang memiliki atom H yang terikat
pada atom yang memiliki keelektronegatifitas yang tinggi. Ikatan Hidrogen juga dapat
didefenisikan sebagai sejenis gaya tarik antarmolekul yang terjadi antara dua muatan
listrik parsial dengan polaritas yang berlawanan. Walaupun lebih kuat dari kebanyakan
gaya antarmolekul, ikatan hidrogen jauh lebih lemah dari ikatan kovalen dan ikatan ion.
Ikatan hidrogen seperti interaksi dipol-dipol dari Van der Waals. Perbedaannya adalah
muatan parsial positifnya berasal dari sebuah atom hidrogen dalam sebuah molekul.
Sedangkan muatan parsial negatifnya berasal dari sebuah molekul yang dibangun oleh atom
yang memiliki elektronegatifitas yang besar, seperti atom Flor (F), Oksigen (O), Nitrogen (N).
Muatan parsial negatif tersebut berasal dari pasangan elektron bebas yang dimilikinya
Ikatan lemah yang menghubungkan atom hidrogen pada satu molekul dengan atom
elektronegatif pada molekul lain , yaitu ikatan hidrogen, memiliki sifat seperti dan tidak
seperti ikatan ion,kovalen,,atau van der waals. Ikatan hidrogen terjadi di antara molekul
kovalen polar, tetapi ikatan itu sendiri (bergantung pada modelnya)bersifat elektrostatik.
Ikatan ini dapat saja terjadi secara antarmolekul atau intramolekul.
yaitu ikatan hidrogen yang terjadi pada molekul yang berbada (antar molekul).
Contohnya reaksi antara H2O dengan Cl- terdapat beberapa ikatan hidrogen yang
terjadi antar molekul, yaitu Hδ+ dan Clδ- sebanyak pasangan elektron bebas disekitar ion
Cl. (4 pasang elektron bebas)
yaitu ikatan hidrogen yang terjadi pada satu molekul (dalam satu senyawa). Contohnya
molekul air (H2O), dalam air terdapat ikatan hidrogen sejumlah pasangan elektron bebas
pada pusat senyawa.Ikatan hidrogen intramolekular banyak ditemukan dalam
makromolekul seperti protein dan asam nukleat dimana ikatan hidrogen terjadi antara dua
bagian dari molekul yang sama yang berperan sebagai penentu bentuk molekul keseluruhan
yang penting.
Interaksi antar molekul senyawa nonpolar dan senyawa polar yang tidak memiliki
ikatan hidrogen, interaksi tersebut menghasilkan suatu gaya antar molekul yang lemah,
maka gaya tersebut biasa dikenal dengan ikatan Van Der Waals. Ikatan Van der Waals dapat
terjadi dalam tiga bentuk, yaitu ikatan antar molekul yang memiliki dipol, ikatan antara
molekul yang memiliki dipol molekul yang tidak memilki dipol, serta ikatan antarmolekul
yang tidak memiliki dipol (Gaya Dipersi London). Gaya Van der Waals terjadi pada senyawa
polar yang tidak membentuk ikatan hidrogen, seperti HCl, HBr, atau senyawa nonpolar yang
memilki sedikit perbedaan keelektronegatifan. Kekuatan gaya van der waals lebih kecil
dibandingkan dengan ikatan hidrogen. Gaya van der waals yang terjadi di antara dipol –
dipol tersusun secara teratur. Zat yang memilki gaya van der waals dalam susunan yang
teratur biasaya berwujud padat. Adapun zat yang memiliki gaya van der waals dalam
susunan tidak teratur (random) biasanya berwujud cair. Gaya van der waals tidak
menyebabkan terjadinya lonjakan pada titik didih. Hal ini disebabkan gaya antar molekulnya
bersifat lemah. Daya tarik dipol-dipol agak sedikit dibandingkan dengan gaya dispersi, dan
pengaruhnya hanya dapat dilihat jika kita membandingkan dua atom dengan jumlah
elektron yang sama dan ukuran yang sama pula. Daya tarik yang ada di alam bersifat
elektrik. Pada molekul yang simetris seperti hidrogen, tidak terlihat mengalami distorsi
secara elektrik untuk menghasilkan bagian positif ataupun bagian negatif. Elektron terus
bergerak, dan pada suatu waktu elektron tersebut mungkinkan ditemukan bagian diujung
molekul. Pada ujung yang lain sementara akan kekurangan elektron . Pada kondisi akhir
elektron sebelah kanan akan bergerak ke ujung lain. Pada saat terjadi hal ini, elektron akan
elektron pada bagian kiri yang satunya.
Dari semua gaya yang memainkan peranan pada pentas molekul,yang disebut gaya
van der waals gaya ini merupakan gaya terlemah walaupun mungkin yang paling
universal.peranannya penting hanya dalam menjelaskan antaraksi diantara sesama molekul
dan sesama atom yang orbitalnya jenuh(maksunya orbital yang tidak memungkinkan
terjadinya ikatan kovalen).
Sejak tahun 1873,diderick van der walls mengenali adanya gaya tarik dan gaya tolak lemah
antar molekul gas dan menjadikannya dalam penyimpangan yang teramati pada gas ideal :
PV = nRT
Gaya Van Der Walls dapat dibagi berdasarkan jenis kepolaran molekulnya, yaitu :
Gaya antarmolekul ini terjadi antara ion dan senyawa kovalen polar. Ketika dilarutkan
dalam senyawa kovalen polar, senyawa ion akan terionisasi menjadi ion positif dan ion
negatif. Ion positif akan tarik menarik dengan dipol negatif, dan sebaliknya.
Selain gaya ion-dipol, juga dikenal gaya ion-dipol sesaat, dimana terjadi dari interaksi antar
gaya dipol-dipol terinduksi dengan gaya ion-dipol. Jika ion dari senyawa ion berdekatan
dengan molekul nonpolar, ion tersebut dapat menginduksi dipol molekul nonpolar. Dipol
terinduksi molekul nonpolar yang dihasilkan akan berikatan dengan ion.
Gaya Ion-dipol
Interaksi ion – dipol merupakan interaksi (berikatan) / tarik menarik antara ion dengan
molekul polar (dipol). Interaksi ini termasuk jenis interaksi yang relatif cukup kuat.
Sebagai contoh, NaCl (senyawa ion) dapat larut dalam air (pelarut polar) dan AgBr (senyawa
ion) dapat larut dalam NH3 (pelarut polar).
Interaksi dipol – dipol merupakan interaksi antara sesama molekul polar (dipol).
Interaksi ini terjadi antara ekor dan kepala dimana jika berlawanan kutub maka akan tarik-
menarik dan sebaliknya.
Tanda “+” menunjukkan dipol positif, tanda “-” menunjukkan dipol negatif
Molekul seperti HCl memiliki dipol permanen karena klor lebih elektronegatif dibandingkan
hidrogen. Kondisi permanen ini, pada saat pembentukan dipol akan menyebabkan molekul
saling tarik menarik satu sama lain. Molekul yang memiliki dipol permanen akan memiliki
titik didih yang lebih tinggi dibandingkan dengan molekul yang hanya memiliki dipol yang
berubah-ubah secara sementara.
Agak mengherankan dayatarik dipol-dipol agak sedikit dibandingkan dengan gaya dispersi,
dan pengaruhnya hanya dapat dilihat jika kita membandingkan dua atom dengan jumlah
elektron yang sama dan ukuran yang sama pula. Sebagai contoh, titik didih etana, CH 3CH3,
dan fluorometana, CH3F adalah:
Keduanya memiliki jumlah elektron yang identik, dan ukurannya hampir sama – seperti yang
terlihat pada diagram. Hal ini berarti bahwa gaya dispersi kedua molekul adalah sama. Titik
didih fluorometana yang lebih tinggi berdasarkan pada dipol permanen yang besar yang
terjadi pada molekul karena elektronegatifitas fluor yang tinggi.
Akan tetapi, walaupun memberikan polaritas permanen yang besar pada molekul, titik didih
hanya meningkat kira-kira 10°.
Berikut ini contoh yang lain yang menunjukkan dominannya gaya dispersi. Triklorometan,
CHCl3, merupakan molekul dengan gaya dispersi yang tinggi karena elektronegatifitas tiga
klor. Hal itu menyebabkan dayatarik dipol-dipol lebih kuat antara satu molekul dengan
tetangganya.
Dilain pihak, tetraklorometan, CCl4, adalah non polar. Bagian luar molekul tidak seragam –
in pada semua arah. CCl4 hanya bergantung pada gaya disperse.
Interaksi ion – dipol terinduksi merupakan interaksi antara aksi ion dengan dipol
terinduksi. Dipol terinduksi merupakan molekul netral yang menjadi dipol akibat induksi
partikel bermuatan yang berada didekatnya. Partikel penginduksi tersebut dapat berupa ion
atau dipol lain dimana kemampuan menginduksi ion lebih besar daripada kemampuan
menginduksi dipol karena muatan ion yang juga jauh lebih besar. Interaksi ini relatif lemah
karena kepolaran molekul terinduksi relatif kecil daripada dipol permanen.
Contoh : I– + I2 → I3
Suatu molekul polar yang berdekatan dengan molekul nonpolar, akan dapat
menginduksi molekul nonpolar. Akibatnya. Molekul nonpolar memiliki dipol terinduksi.
Dipol dari molekul polar akan saling tarik-menarik dengan dipol terinduksi dari molekul
nonpolar. Contohnya terjadi pada interaksi antara HCl (molekul polar) dengan Cl2 (molekul
nonpolar).
Pasangan elektron suatu molekul, baik yang bebas maupun yang terikat selalu bergerak
mengelilingi inti elektron yang bergerak dapat mengimbas atau menginduksi sesaat pada
tetangga sehingga molekul tetangga menjadi polar terinduksi sesaat molekul ini pula dapat
menginduksi molekul tetangga lainnya sehingga terbentuk molekul-molekul dipol sesaat.
BAB III
Ikatan Hidrogen merupakan ikatan antar molekul yang memiliki atom H yang
terikat pada atom yang memiliki keelektronegatifitas yang tinggi. Ikatan Hidrogen juga
dapat didefenisikan sebagai sejenis gaya tarik antarmolekul yang terjadi antara
dua muatan listrik parsial dengan polaritas yang berlawanan.
Interaksi antar molekul senyawa nonpolar dan senyawa polar yang tidak memiliki
ikatan hidrogen, interaksi tersebut menghasilkan suatu gaya antar molekul yang lemah,
maka gaya tersebut biasa dikenal dengan ikatan Van Der Waals.
Gaya Van Der Walls dapat dibagi berdasarkan jenis kepolaran molekulnya, yaitu :
B. Saran
Kepada penulis lebih baik lagi dalam menyusun makalah kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Tarti harjani , dkk.2012.Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Sidoarjo: Masmedia