Anda di halaman 1dari 9

IKATAN KIMIA

Gaya Antar molekul

Oleh:
Megawati K. Mabela
A25117017
Tujuan Pembelajaran

Dengan kegiatan pembelajaran ini siswa diharapkan aktif.


Dengan kegiatan pembelajaran menggunakan ini siswa diharapkan bekerjasama dalam
kegiatan kelompok.
Dengan kegiatan pembelajaran menggunakan ini siswa diharapkan kritis dalam proses
pemecahan masalah.
Dengan kegiatan pembelajaran menggunakan ini siswa diharapkan bertanggung jawab dalam
mengerjakan tugas.
Menjelaskan gaya antar molekul yang meliputi gaya van der waals, gaya imbas, gaya London
dan ikatan hidrogen.
Menjelaskan perbedaan sifat fisik (titik didih, titik beku) berdasarkan perbedaan gaya antar
molekul (gaya Vanderwaals, gaya imbas, gaya London, dan ikatan hidrogen).
Gaya Antar molekul
Kepolaran suatu senyawa dipengaruhi oleh adanya perbedaan
keelekktronegatifan antara atom – atom yang berikatan dann
bentuk molekul. Senyawa dikatakan bersifat polar jika selisih
keelektronegatifan antaratom penyusunnya semakin besar.
Bentuk molekul juga menyebabkan senyawa bersifat polar.
Adanya muatan electron yang tidak seimbang antaratom dalam
senyawa polar mengakibatkan terjadinya suatu kutub(dipol).
Interaksi antara atom – atom dalam senyawa atau kumpulan
molekul dalam senyawa yang mengalami tarik menarik disebut
Gaya Antarmolekul. Kuat lemahnya gaya tarik-menarik antar-
molekul akan berpengaruh terhadap tinggi rendahnya titik didih
suatu zat.
Jenis gaya tarik menarik antarmolekul di antaranya
gaya Van der Wals dan ikatan hydrogen.

1. Gaya Van Der Waals


Diderick Van der Waals (1873) mengenali adanya gaya tarik
dan gaya tolak yang lemah diantara molekul – molekul gas dan
menjadikannya alasan adanya penyimpangan pada rumus PV =
nRT.
Gaya van der waals ini bekerja bila jarak antar molekul sudah
sangat dekat, tetapi tidak melibatkan terjadinya pembentukan
ikatan antar atom. Misalnya, pada suhu -160oC molekul Cl2 akan
mengkristal dalam lapisan – lapisan tipis, dan gaya yang bekerja
untuk menahan lapisan – lapisan tersebut adalah gaya van der
waals.
Paling sedikt terdapat tiga gaya antar molekul yang berperan dalam terjadinya gaya van der
waals , yaitu gaya orientasi, gaya imbas dan gaya London.
a. Gaya Orientasi (gaya dipol – dipol)
Gaya orientasi terjadi pada molekul – molekul yang mempunyai dipol permanen atau molekul
polar. Antaraksi antara kutub – kutub positif molekul dengan kutub negatif molekul yang lain akan
menimbulkan gaya yang relatif lemah. Misalnya, pada molekul HCl.
b. Gaya Imbas(gaya dipol terimbas)
Gaya imbas yaitu adanya molekul-molekul polar dengan dipol permanen akan menyebabkan
imbasan dari molekul polar kepada molekul nonpolar, sehingga elektron-elektron dari molekul
nonpolar tersebut mengumpul pada salah satu sisi molekul (terdorong atau tertarik), yang
menyebabkan terjadinya dipol sesaat pada molekul nonpolar.
c. Gaya London
Gaya ini ditemukan oleh fisikawan Jerman yang
bernama Fritz London. Gaya London merupakan gaya
tarik menarik antar molekul nonpolar akibat adanya
dipole terimbas yang ditimbulkan oleh perpindahan
alektron dari satu keorbital yang lain membentuk dipole
sesaat. Jika massa molekul relative semakin besar,
molekul semakin mudah mengalami polarisasi sehingga
gaya London semakin kuat. Dan molekul mengalami
polarisasi, semakin tinggi titik didihnya dan titik lelehnya.
Kekuatan gaya van der waals dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu:
Kerumitan molekul
Ukuran Molekul
Ikatan Hidrogen

Ikatan hodrogen merupakan ikatan antarmolekul yang sangat polar


dan mengandung atom hydrogen. Ikatan hydrogen disebabkan oleh
gaya tarik menarik antara atom hidrogen dari molekul yang satu
dengan atom molekul lain yang sangat eletronegatif ( F , O , atau N ).
Dalam keadaan cair, atom hydrogen dalam molekul air yang parsial
positif ( + ) ditarik oleh pasangan electron atom O molekul lain yang
elektronegatif, sehingga terbentuk ikatan hydrogen.
Adanya ikatan hydrogen dalam senyawa yang mengadung hydrogen
menimbulkan penyimpangan sifat atom umum beberapa senyawa dari
unsure – unsure segolongan. Contoh deretan H2O, HS, H2Se, dan H2Te.
Meningkatnya titik didih H2S, H2Se, H2Te disebabkan naiknya Mr
molekul sehingga gaya Van der Waals semakin kuat. Penyimpangan
tejadi pada titik didih H2O karena adanya ikatan hydrogen. Hal ini
terjadi karena ikatan hydrogen antara molekul – molekul H2O lebih
kuat daripada ikatan pada molekul – molekul yang lain.
LATIHAN SOAL
1. Pernyataan yang tepat mengenai perbandingan kekuatan gaya Van Der Waals dengan
ikatan hidrogen yaitu . . . . .
A. Gaya Van Der Waals = Ikatan Hidrogen
B. Gaya Van Der Waals < Ikatan Hidrogen
C. Gaya Van Der Waals > Ikatan Hidrogen
D. Gaya Van Der Waals dan Ikatan Hidrogen tidak dapat diukur
E. Gaya Van Der Waals tidak dapat dibandingkan dengan Ikatan Hidrogen

Pembahasan :
Ikatan hidrogen jauh lebih kuat dibandingkan dengan gaya Van Der Waals. Hal ini dapat
dibuktikan dengan adanya pengaruh ikatan hidrogen terhadap titik didih dan titik leleh senyawa
sementara Gaya Van Der Waals tidak mempengaruri titik didih atau titik leleh senyawa.
2. Diantara molekul – molekul berikut yang
membentuk dipol permanen adalah ….
a. I2 d. NH3
b. CO2 e. BCl3
c. CCl4
Jawab: D

3. Dibawah ini adalah pasangan senyawa yang


memiliki ikatan hidrogen adalah ….
a. H2O dan HCl d. HCl dan HI
b. H2O dan HF e. HF dan HI
c. H2S dan HF
Jawab: B

Anda mungkin juga menyukai