IKATAN ANTAR PARTIKEL : IKATAN

HIDROGEN & IKATAN FISIKA (GAYA VAN

DER WALLS)

Nama Anggota :

• Rd. Sarah Fadhlillah S. (16020105)

• Reski Alya Pradifta (16020106)
• Fasha Yakarima (16020107)
• Rida Nadhira Daniati (16020108)
• Askar Mukhanov (16020109)

Grup : 1K4
 IKATAN HIDROGEN

A. Definisi

Ikatan hidrogen adalah sebuah interaksi tarik-

menarik (dipol-dipol) antara atom yang bersifat
elektronegatif dengan atom hidrogen yang terikat pada
atom lain yang juga bersifat elektronegatif. Jadi ikatan
hidrogen tidak hanya terjadi pada satu molekul,
melainkan bisa antara molekul satu dengan molekul
lainnya. Ikatan hidrogen selalu melibatkan atom
hidrogen.
 IKATAN HIDROGEN

B. Ilustrasi
 IKATAN HIDROGEN

C. Sifat

 Ikatan hidrogen bersifat lebih kuat dibandingkan

gaya van der walls, tetapi lebih lemah dibandinkan
ikatan kovalen maupun ikatan ion. Dengan
demikian, zat yang membentuk ikatan hidrogen
mempunyai titik didih dan titik leleh sangat tinggi.
 Ikatan hidrogen terjadi pada molekul polar dan
mempunyai atom H , ikatan ini dapat saja terjadi
antar molekul (intra molekuler) dan antar atom
dalam suatu molekul (inter molekuler).
 IKATAN HIDROGEN
D. Pembentukan

 Ikatan hidrogen terjadi ketika sebuah molekul memiliki atom

N, O, atau F yang mempunyai pasangan elektron bebas (lone
pair electron). Hidrogen dari molekul lain akan berinteraksi
dengan pasangan elektron bebas ini membentuk suatu ikatan
hidrogen dengan besar ikatan bervariasi mulai dari yang lemah
(1-2 kJ mol-1) hingga tinggi (>155 kJ mol-1).

 Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh perbedaan

elektronegativitas antara atom-atom dalam molekul tersebut.
Semakin besar perbedaannya, semakin besar ikatan hidrogen
yang terbentuk.
 Ikatan hidrogen mempengaruhi titik didih suatu senyawa.
Semakin besar ikatan hidrogennya, semakin tinggi titik
didihnya. Namun, khusus pada air (H2O), terjadi dua ikatan
hidrogen pada tiap molekulnya. Akibatnya jumlah total ikatan
hidrogennya lebih besar daripada asam florida (HF) yang
seharusnya memiliki ikatan hidrogen terbesar (karena paling
tinggi perbedaan elektronegativitasnya) sehingga titik didih air
lebih tinggi daripada asam florida.
 IKATAN HIDROGEN

E. Contoh

Beberapa senyawa yang mengalami ikatan hidrogen

antara lain:
– H2O
– HF
– NH3
– C2H4O (etanol) dan lain-lain
 IKATAN HIDROGEN

F. Bukti adanya ikatan hidrogen

Bukti adanya peran ikatan hidrogen yang mana cukup signifikan

adalah perbandingan sifat fisik titik didih abnormal dari
senyawa-senyawa NH3, HF, H2O. Kekuatan ikatan hidrogen
dalam molekul-molekul secara berurutan adalah H2O>HF>NH3.
Penyimpangan titik didih NH3, HF, dan H2O dalam
hubungannya dengan titik didih senyawa-senyawa kovalen
hibrida dari unsur-unsur dalam golongan yang sama
menunjukkan peran ikatan hidrogen yang sangat jelas seperti
gambar berikut ini:
Dalam study kristalografik dapat diketahui bahwa dalam es setiap
atom oksigen dikelilingi oleh 4 atom-atom oksigen yang lain secara
tetrahedral dan keempat atom-atom hidrogen terletak di antara
atom-atom oksigen sekalipun tidak tepat ditengahnya. Jadi, setiap
atom O mengikat dua atom H dengn jarak yang sama -1,01 A dan
dua atom H yang lain dengan jarak yang lebih panjang -1,75 A
sebagai ikatan hidrogen. Jadi, jarak O-O -2,76 A. Struktur es ini
terbuka dan distribusi ikatan hidrogen terbentuk secara acak. Jika
es meleleh, maka sebagian ikatan hidrogen terputus sehingga
struktur es tidak lagi dapat dipertahankan dan berakibat naiknya
densitas air.
 IKATAN FISIKA (GAYA VAN DER WALLS)

A. Pengertian

Ikatan van der walls adalah gaya tarik menarik

antarmolekul (antar kutub) dalam senyawa yang
berikatan kovalen. Gaya ini merupakan gaya
antarmolekul yang sangat lemah Mencakup interaksi
dipole – dipole (pada senyawa polar) dan interaksi
dipole terimbas/terinduksi (pada senyawa polar dan
non polar). Sedangkan interaksi dipole sementara
(pada senyawa non polar) biasa disebut dengan gaya
dispersi London.
 IKATAN FISIKA (GAYA VAN DER WALLS)

B. 3 jenis gaya yang menyumbang kepada ikatan gaya

Van der Waals

1. Energi orientasi (gaya dipol permanen)

Energi orientasi ada dalam molekul yang
partikel penyusunnya mempunyai momen dwikutub
permanen, misalnya HCl.

+
–
+

+
 Gaya tarik antar partikel akan lebih besar
apabila partikel berbaris dengan ujung positif
berdekatan dengan ujung negatif.

+ +

–
–

+
–

– +
2. Energi imbasan (dipol imbasan)

Gaya tarik menarik di antara senyawa polar

yang mempunyai dwikutub permanen dengan senyawa
non polar.
–
– +
– + – + – +
– +

–
molekul 1 awalnya non polar, ketika didekati
molekul 2 yang mempunyai dipol permanen maka
molekul 1 menjadi terimbas, awan elektronnya dapat
bergeser sedemikian rupa, sehingga terbentuklah
ikatan dwikutub imbasan antara molekul 1 dan
molekul 2.
3. Energi gaya dispersi london

Gaya tarik menarik antar partikel ketika kedua

partikel ada pada jarak yang sangat dekat , yang
besarnya sangat tergantung pada jumlah elektron
yang ada pada masing-masing partikel tersebut.

I II
Tolakan

Tarikan

+ Tarikan
+
A B
Tarikan
 awan elektron I dan II saling tolak, inti A dan B
juga saling tolak, namun antar awan elektron 1 dan
inti atom B serta awan elektron 2 dan inti atom A
terjadi tarik menarik, sehingga hasil akhirnya ialah
bahwa semua antaraksi ini merupakan energi tarik
menarik, nilainya kecil dibandingkan dengan ikatan
kovalen (yang awan elektronnya bersatu) tetapi lebih
besar dibandingkan energi orientasi dan energi
imbasan.
 IKATAN FISIKA (GAYA VAN DER WALLS)

C. Kesimpulan

1. Ikatan dari gaya Van der Walls hanya dapat bekerja

pada jarak antar molekul yang sangat dekat.
2. Energi yang menyumbang kepada gaya ikatan Van der
Waals adalah energi dari gaya dipol ( energi orientasi
dan energi imbasan) dan energi dari gaya dispersi
london.
3. Gaya dipol terutama bekerja pada senyawa polar,
semakin besar momen dipol suatu senyawa makin
besar gaya dipol antar partikelnya.
4. Gaya dispersi London sangat tergantung pada jumlah
elektron pada suatu zat.
5. Gaya dispersi London jauh lebih kuat dibanding gaya
dipol, sehingga besar kecilnya gaya Van der Waals
sangat tergantung pada gaya dispersi london pada zat
tersebut.