Disusun oleh :
PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
1
PENDAHULUAN
Pengajaran merupakan kegiatan komunikasi dalam arti kata bahwa dalam proses tersebut
terlibat dua komponen yang terdiri atas manusia, yakni guru sebagai komunikator dan peserta
didik sebagai komunikan. Guru sebagai komunikator memiliki tugas mentransfer ilmu kepada
siswanya. Dalam membimbing dan melatih peserta didik, seorang guru harus menguasai
keterampilan dasar mengajar. Turney (dalam Mulyasa, 2013:60) mengungkapkan ada sembilan
keterampilan dasar mengajar yang sangat berperan dan menentukan kualitas pembelajaran,
keterampilan tersebut terdiri dari: keterampilan membuka pelajaran, keterampilan menutup
pelajaran, keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, ketrampilan mengadaan
variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil,
keterampilan mengajar kelompok kecil dan mengajar perseorangan, serta keterampilan
mengelola kelas. Pada bahan ajar ini akan dibahas keterampilan memimpin diskusi kelompok
kecil.
2
membantu peserta didik untuk menyiapkan dirinya dalam mengikuti kegiatan diskusi yang
pada akhirnya akan mencapai hasil belajar yang diinginkan (Yani, 2017:41).
2. Tujuan
Tujuan keterampilan membimbing diskusi kelompok menurut Pinheiro & Connors K, Bernstein B,
(Pratita, 2010:39) yaitu:
a. Membina kerjasama
b. Meningkatkan partisipasi di antara semua anggota kelompok
c. Mengaktifkan pengetahuan sebelumnya dari peserta didik
d. Berfungsi sebagai metode untuk pemecahan masalah
e. Mendorong refleksi kelompok
3. Komponen
Menurut Mukminan (2013:222) komponen yang perlu diperhatikan dalam memimpin
diskusi kelompok adalah:
a. Memusatkan perhatian
Merumuskan tujuan diskusi, merumuskan masalah, menandai hal-hal yang penting (relevan) dan
yang tidak penting.
b. Memperjelas masalah serta urusan pendapat
Merangkum, menggali, atau menguraikan secara detail.
c. Menganalisis pandangan peserta didik
Menandai persetujuan atau ketidaktersetujuan dan memperhatikan alasan peserta didik.
d. Meningkatkan partisipasi peserta didik berpendapat
Menimbulkan pertanyaan, menggunakan contoh, menggunakan hal-hal yang sedang hangat
dibicarakan, menunggu, dan memberi dukungan.
e. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
Meneliti pandangan, mencegah pembicaraan yang berlebihan, dan menghindari (menghentikan)
dominasi.
f. Menutup diskusi
Merangkum, menilai, dan membuat simpulan.
g. Menumbuhkan minat dan kegiatan belajar
4. Prinsip Penggunaan
a. Prinsip yang harus diperhatikan
3
Menurut Christina (2015:173) prinsip yang harus diperhatikan pengajar dalam membimbing
diskusi adalah:
1. Diusahakan diskusi berlangsung secara terbuka
2. Perlu perencanaan dan persiapan yang matang, seperti pemilihan topik yang relevan,
perencanaan atau penyiapan informasi pendahuluan, penetapan besar kelompok.
3. Pemilihan topik diskusi yang relevan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
b. Keterbatasan
Meskipun penting sebagai bagian dari keterampilan dasar mengajar, namun dalam
penggunaannya, keterampilan memimpin diskusi kelompok perlu digunakan secara
berhati-hati mengingat sejumlah kelemahan berikut:
1. Memerlukan banyak waktu, lebih-lebih jika fokus diskusi tidak/kurang terarah. Hal ini
akan berakibat pada borosnya waktu untuk menyelesaikan kompetensi (KD atau SK)
tertentu.
2. Tidak efektif jika peserta didik belum menguasai permasalahan. Oleh karena itu
diskusi kelompok memerlukan persiapan yang lebih untuk semua peserta. Bagi
mereka yang kurang siap pasti tidak dapat memberikan kontribusinya secara optimal.
c. Kelebihannya
Meskipun memiliki sejumlah kelemahan, namun penggunaan diskusi kelompok memiliki
sejumlah kelebihan, diantaranya:
1. Meningkatkan interaksi antara pengajar dengan peserta didik, dan peserta didik
dengann peserta didik.
2. Semua anggota kelompok ikut bertanggung jawab atas keputusan yang diambil.
3. Meningkatkan saling pengertian antar individu dalam satu kelompok maupun antar
kelompok.
4. Pengajar secara langsung dapat menilai penguasaan konsep oleh peserta didik.
5. Dapat melihat kepekaan serta reaksi peserta didik terhadap ide-ide baru.
5. Pelaksanaan Diskusi Kelompok Kecil pada Materi Kimia
Pada pelaksanaan diskusi kelompok kecil, guru dapat memimpin sendiri jalannya diskusi
atas kesepakatan bersama, baik dipimpin oleh guru sendiri atau siswanya. Perlu kiranya
ditunjuk satu orang atau beberapa pencatat diskusi. Pencatat atau penulis diperlukan karena
pokok-pokok masalah yang di anggap penting dari seluruh pembicaraan selama diskusi
4
berlangsung harus mencatat dengan sebaik-baiknya. Agar memperoleh gambaran lebih jelas
mengenai langkah-langkah pelaksanaan diskusi kelompok kecil dalam materi kimia mengenai
bab hidrolisis dipaparkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 1.1
Pelaksanaan Diskusi Kelompok Kecil
5
Tabel 1.2
Lembar Observasi Keterampilan Memimpin Diskusi Kelopok Kecil
1 2 3 4
Total skors
Observer,
(...........................)
(Barnawi & Arifin, 2015:168)
6
https://images.app.goo.gl/zZqcaSByUGBUu2de9
RANGKUMAN
● Ketrampilan memimpin diskusi kelompok kecil adalah suatu proses terorganisir yang
melibatkan sekelompok siswa dalam interaksi tatap muka kooperative secara optimal dengan
tujuan memberikan informasi atau pengalaman untuk membuat kesimpulan atau
memecahkan masalah.
● Tujuan keterampilan membimbing diskusi kelompok menurut Pinheiro & Connors K,
Bernstein B, (Pratita, 2010:39) yaitu: membina kerjasama, meningkatkan partisipasi di
antara semua anggota kelompok, mengaktifkan pengetahuan sebelumnya dari peserta didik,
berfungsi sebagai metode untuk pemecahan masalah, mendorong refleksi kelompok.
● Pada pelaksanaan diskusi kelompok kecil, guru dapat memimpin sendiri jalannya diskusi
atas kesepakatan bersama, baik dipimpin oleh guru sendiri atau siswanya. Diperlukan juga
satu orang atau beberapa pencatat diskusi untuk mencatat pokok-pokok masalah yang di
anggap penting dari seluruh pembicaraan selama diskusi berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Achdiani, Yani, & Dwi Ayu Rusliyani. 2017. Pengetahuan Ketrampilan Dasar Mengajar dalam
Menyiapkan Guru Sekolah Menengah Kejuruan, Journal Teknobuga. Vol.5(2):41.
Barnawi, & M.Arifin. 2015. Microteaching. Yogjakarta: Ar-Ruzz Media, hlm 168
Ichsan, P.R.N. 2010. Peningkatan Motivasi Karir Melalui Teknik Diskusi Kelompok Kecil (Buzz
Group Discussion) Pada Siswa SMK Muhammadiyah 1 Tempel. Skripsi. FIP-UNY.
Ismaniati, Christina. 2015. Ketrampilan Dasar Mengajar. Yogyakarta:UNY Press, hlm 173.
7
Sugihartini, Nyoman, & Gede Partha Sindu. 2019. Improving Teaching Ability with Eight
Teaching Skills. Journal Advances in Social Science, Education and Humanities Research.
Vol.394:309-310.
Suwarna, dkk. 2013. Modul Pelatihan Pengembangan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional
(Pekerti). Yogyakarta: UNY Press.