Anda di halaman 1dari 10

KETERAMPILAN MEMIMPIN

DISKUSI KELOMPOK KECIL


OSPA PEA YUANITA MEISHANTI., M.Pd
Pengertian Keterampilan Memimpin Diskusi
Kelompok Kecil

Diskusi dapat dipandang sebagai suatu


perbincangan dengan tujuan tertentu.
Diskusi merupakan proses interaksi verbal secara
teratur yang melibatkan sekelompok orang
dalam interaksi tatap muka yang bersifat
informal.
Tujuan Keterampilan Memimpin Diskusi
Kelompok Kecil

Keterampilan membimbing diskusi kelompok bertujuan :


1. Proses berbagi pengalaman atau informasi,
mengkonstruksi konsep, mengamati keputusan, atau
memecahkan masalah dapat berjalan baik.
2. Proses diskusi kelompok yang dilakukan oleh peserta
didik dapat berjalan baik dan mencapai hasil yang
diharapkan secara efisien dan efektif.
Komponen Keterampilan Memimpin Diskusi
Kelompok Kecil

1. Memusatkan perhatian, dimana merumuskan tujuan diskusi,


merumuskan masalah, menandai hal-hal yang penting (relevan)
dan yang tidak penting, merangkum hasil pembicaraan, mengakui
gagasan peserta didik, memodifikasi gagasan tersebut,
menggunakan gagasan peserta didik untuk kesimpulan, dll.
2. Memperjelas pembelajaran serta bertukar pendapat. Dapat
dilakukan dengan merangkum, menggali atau menguraikan
secara detail.
3. Menganalisa pandangan peserta didik; dimana menandai
persetujuan atau ketidaksetujuan dan memperhatikan alasan
peserta didik.
LANJUTAN ...
4. Meningkatkan partisipasi peserta didik berpendapat; dimana dapat
dilakukan melalui hal yang menimbulkan pertanyaan, dapat
menggunakn contoh, menggunakan hal-hal yang sedang hangat (up
to date), menunggu, dan memberi dukungan.
5. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi; dimana dilakukan
dengan cara meneliti pandangan, mencegah pembicaraan yang
berlebihan, dan menghindari (menghentikan) kegiatan diskusi.
6. Menutup diskusi; dimana hal yang dapat dilakukan adalah
merangkum, menilai, dan membuat suatu keputusan.
7. Menumbuhkan minat dan kegiatan belajar.
Prinsip Penggunaan Keterampilan
Memimpin/Membimbing Diskusi Kelompok
Kecil
 Diusahakan kegiatan diskusi berlangsung secara
terbuka;
 Perencanaan dan persiapan kegiatan diskusi yang
sistematis dan matang, seperti pemilihan topik yang
relevan, perencanaan atau penyiapan informasi
pendahuluan, penetapan kelompok diskusi.
 Topik diskusi yang dipilih harus relevan dan sinkron
dengan tujuan pembelajaran.
kelemahan dari keterampilan
memimpin/membimbing diskusi kelompok
 Berikut kelemahan dari keterampilan memimpin/membimbing diskusi kelompok,
yaitu:
1. Tidak efektif bila peserta didik belum menguasai permasalahan atau topik yang
diberikan. Oleh karena itu, diskusi kelompok memerlukan persiapan yang lebih
untuk semua peserta. Apabila ada yang tidak siap dengan permasalahan
yang dihadapi maka kegiatan diskusi tidak berjalan secara optimal.
2. Diperlukan waktu yang lebih. Hal ini dikarenakan jika fokus diskusi kurang/tidak
terarah maka akan menyita banyak waktu atau boros waktu dalam
penyelesaian atau pencapaian kompentensi tertentu.
3. Anggota-anggota yang kurang agresif (pendiam, pemalu, dll.) sering tidak
mendapat kesempatan untuk mengemukaan pendapat sehingga
menimbulkan rasa frustasi dan menarik diri dari kelompok.
4. Ada kalanya sebuah kelompok didominasi oleh orang-orang tertentu.
kelebihan dari keterampilan
membimbing/memimpin diskusi kelompok,

kelebihan dari keterampilan membimbing/memimpin diskusi kelompok,


sebagai berikut:
 Meningkatkan interaksi antara pendidik/pengajar dengan peserta didik,
dan peserta didik dengan peserta didik.
 Meningkatkan rasa saling pengertian antar individu dalam satu kelompok
maupun antar kelompok.
 Seluruh anggota kelompok ikut bertanggung jawab atas keputusannya
yang diambil.
 Pengajar/pendidika secara langsung dapat menilai penguasaan konsep
oleh peserta didik.
 Dapat melihat kepekaan serta reaksi peserta didik terhadap ide-ide baru.
Pelaksanaan kegiatan diskusi kelompok perlu
menghindari beberapa hal sebagai berikut:

 Menyelenggarakan diskusi denga topik yang tidak sesuai;


 Mendominasi dikusi dimana adanya pertanyaan yang terlalu banyak serta
jawaban yang banyak juga;
 Membiarkan peserta didik tertentu memonopoli kegiatan diskusi;
 Membiarkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan yang tidak relevan;
 Tergesa-gesa dalam merespon peserta didik atau terlalu banyak berbicara
sehingga peserta didik tidak dapat berpikir;
 Membiarkan peserta didik tidak berpartisipasi dalam kegiatan diskusi;
 Tidak memperjelas/memperkuat jawaban atau mendukung pikiran peserta
didik;
 Gagal mengakhiri diskusi secara efektif.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai