Anda di halaman 1dari 47

BAB.

I
PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI
Mesin diesel adalah salah satu dari mesin pembakaran dalam (internal combustion
engine) yang ditemukan oleh Rudolf Diesel dari Jerman pada tahun 1879.
Prinsip utama dari mesin diesel adalah proses kompresi udara di dalam silinder sehingga
mencapai temperatur yang sangat tinggi, kemudian bahan bakar di semprotkan dengan
pengabut (nozzle) kedalam ruang bakar sehingga akan menghasilkan suatu pembakaran.
Hasil tenaga dari pembakaran tersebut diteruskan ke poros engkol (crank shaft) dengan
perantara batang penghubung (connecting rod). Putaran poros engkol diteruskan ke roda
gila (fly wheel) yang akan menghimpun dan menyimpan tenaga yang dihasilkan, sekaligus
membuat putaran mesin menjadi stabil.
Pada umumnya mesin diesel digunakan sebagai mesin penggerak yang dirangkai dengan
satu atau beberapa unit mesin kerja, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Rangkaian langsung ditandai dengan pemasangan pulley mesin penggerak yang
dihubungkan secara langsung dengan pulley mesin kerja. Sedangkan pada rangkaian tidak
langsung, memerlukan pemasangan belt atau sabuk sebagai perantaranya, dapat berupa
Flat Belt ataupun V – Belt.
Modul ini membahas tentang pemeriksaan komponen diesel KUBOTA yang
didalamnya meliputi antara lain: kontruksi dan sistim bahan bakar, prinsip kerja motor
diesel, sistim pelumas motor diesel, sistim pendingin motor diesel dan bagian-bagian
serta peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pemeriksaan komponen diesel
KUBOTA tersebut.
Dalam kegiatan belajar modul ini diuraikan menjadi 4 (Empat) kegiatan belajar,
yaitu:
1. Kegiatan Belajar 1. Membahas tentang Sistem Bahan Bakar
2. Kegiatan Belajar 2. membahas tentang Prinsip Kerja Motor Diesel.
3. Kegiatan Belajar 3. membahas tentang Sistem Pelumasan Motor Diesel
4. Kegiatan Belajar 4. membahas tentang Sistem Pendingin Motor Diesel

1
B. PETUNJUK PENGGUNAN MODUL
1. Petunjuk Bagi Siswa
Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan
modul ini maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain:
a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada
masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, peserta
diklat dapat bertanya pada guru atau instruktur yang mengampu kegiatan
belajar.
b. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa besar
pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas dalam
setiap kegiatan.
c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikan hal-hal
berikut:
1) Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku.
2) Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik.
3) Sebelum melaksanakan praktikum, siapkan peralatan yang diperlukan
dengan cermat.
4) Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.
5) Untuk melakukan kegitan praktikum yang belum jelas, harus meminta ijin
guru atau instruktur terlebih dahulu.
6) Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ketempat semula.
d. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan
belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru atau instruktur yang
mengampu kegiatan belajar yang bersangkutan.

2
2. Petunjuk Bagi Guru
Dalam setiap kegiatan belajar guru atau instruktur berperan untuk:
a. Membantu peserta diklat/Siswa dalam merencanakan proses belajar.
b. Membimbing peserta diklat/Siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang
dijelaskan dalam tahap belajar.
c. Membantu peserta diklat/Siswa dalam memahami konsep, praktik baru, dan
menjawab pertanyaan peserta diklat/Siswa mengenai proses belajar peserta
diklat.
d. Membantu peserta diklat/Siswa untuk menentukan dan mengakses sumber
tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli/pendamping guru dari tempat kerja untuk
membantu jika diperlukan.

C. TUJUAN AKHIR
Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam modul ini
peserta diklat di harapkan:
1) Menjelaskan Sistem Bahan Bakar.
2) Menjelaskan Prinsip Kerja Motor Diesel
3) Menjelaskan Sistem Pelumasan Motor Diesel
4) Menjelaskan Sistem Pendingin Motor Diesel
5) Melaksanakan pemeriksaan komponen engine diesel dan bagian-bagiannya.
6) Menjelaskan peralatan yang digunakan dalam melaksanakan Melaksanakan
pemeriksaan komponen engine diesel.

3
BAB. II
PEMBELAJARAN

A. Rencana Belajar Siswa


Rencanakan setiap kegiatan belajar Anda dengan mengisi tabel dibawah ini dan
mintalah buku belajar kepada guru jika telah selesai mempelajari setiap kegiatan
belajar.

Tempat Alasan Paraf


Jenis Kegiatan Tanggal Waktu
Belajar Perubahan Guru
- Pengujian
komponen
system bahan
bakar
- Overhoul
komponen
system bahan
bakar
- Overhoul pompa
bahan bakarl
- Overhoul nozzle

B. Kegiatan Belajar

Kegiatan Belajar 1. Sistem Bahan Bakar

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

1. Peserta diklat/Siswa dapat menjelaskan kontruksi system bahan bakar


mesin kubota
2. Peserta diklat/Siswa dapat menjelaskan komponen system bahan bakar
mesin kubota

Modul TAB Kubota 01 4


3. Peserta diklat dapat menjelaskan cara kerja pompa bahan bakar mesin
Kubota
4. Peserta diklat dapat menyebutkan macam–macam komponen sistem
bahan bakar mesin Kubota

b. Uraian Materi

1. SISTEM ALIRAN BAHAN BAKAR

Bahan bakar untuk mesin diesel putaran tinggi mempergunakan HSD (high speed
diesel) oil atau di masyarakat dikenal sebagai minyak solar. Bahan bakar di tampung di
dalam fuel tank. Setelah kran bahan bakar (fuel cock) dibuka, karena gaya beratnya sendiri,
bahan bakar akan turun ke fuel filter melalui fuel pipe 1. Fuel filter berfungsi sebagai
penyaring kotoran dan kandungan air yang tercampur bahan bakar. Selanjutnya bahan bakar
akan masuk ke dalam fuel pump melalui fuel pipe 2. Karena putaran camshaft (poros nok)
akan merubah tekanan bahan bakar di dalam fuel pump, tekanan yang semula hanya sebesar
tekanan gravitasi, menjadi sebesar kira – kira 200 – 250 Kg/Cm². Dengan tekanan yang

Modul TAB Kubota 01 5


sebesar ini memungkinkan bahan bakar dikabutkan melalui nozzle dan seterusnya
diinjeksikan ke ruang bakar, sebagian dari bahan bakar yang masuk ke nozzle akan melumasi
needle valve (jarum) dan cylinder element pada nozzlenya, dan sebagian akan dikembalikan
ke fuel tank melalui over flow pipe

2. POMPA BAHAN BAKAR

Mesin diesel Kubota menggunakan pompa bahan bakar dari type Bosch. Ukurannya
yang kecil, ringan dan mudah penggunaannya. Plunger dengan gerakan ke kiri mengarah ke
putaran tinggi, dan dapat bergerak maju-mundur karena dorongan cam fuel dengan
perantaraan tappet roller, akan mendorong bahan bakar menuju nozzle.
Bahan bakar dalam ruang cylinder plunger akan turun jika plunger dalam kedudukan rendah.
Apabila plunger dalam posisi naik, maka delivery valve terdorong dan terbuka dan seterusnya
bahan bakar akan masuk ke nozzle, dalam bentuk kabut bahan bakar disemburkan ke ruang
bakar
.

Langkah dari gaya tekan bahan bakar ke Nozzle sbb :


1. Fuel suction (Pengisapan bahan bakar)
Bila plunger didorong kembali ke TMB oleh plunger spring, bahan bakar akan turun ke
ruang tekan melewati lubang bawah dari ruang bahan bakar

Modul TAB Kubota 01 6


2. Fuel force feed start (Penekanan bahan bakar)
Bila plunger ditekan naik oleh putaran fuel cam dan kepala dari plunger menutup lubang
bawah, tekanan di ruang tekan akan naik untuk menekan delivery valve sampai terbuka,
seterusnya bahan bakar didorong sampai ke nozzle
3. Forced force feeding (penekanan bahan bakar lanjutan)
Sementara plunger bergerak naik, penekanan bahan bakar terus berjalan
4. Fuel force feed end (akhir penekanan bahan bakar)
Karena plunger terus bergerak naik dan akhirnya alur pengatur bertemu dengan lubang
bawah, maka bahan bakar yang bertekanan pada ruang tekan dikembalikan lewat alur
pengatur melalui alur penghenti.
Gerakan langkah 1-4 adalah gerakan lengkap dari sebuah plunger pada sebuah fuel
injection pump.

Penambahan dan pengurangan bahan bakar


1. Bila control rack ditempatkan pada posisi stop, plunger akan berputar ke posisi
dimana alur penghenti bertemu dengan lubang bawah. Oleh karena itu tidak ada
bahan bakar yang diinjeksikan
2. Bila plunger diputar oleh control rack ke arah tanda panah, maka bahan bakar
mengalir ke nozzle. Jumlah bahan bakar yang dialirkan sesuai dengan jarak lubang
bawah dengan alur pengatur .
3. Bila control rack diputar sampai batas akhir seperti yang ditunjukkan arah panah,
maka jarak yang dibuat oleh lubang bawah dengan alur pengatur merupakan jarak
maksimal dan bahan bakar yang dialirkan maksimal juga.

Modul TAB Kubota 01 7


Pembongkarang dan Pemasangan Pompa Bahan Bakar
1. Dis-assymbling
Perhatikan susunan bagian dalam dari fuel pump sebelum proses dis-assymbling.
a. Lepaskan snap ring
b. Lepaskan tappet guide pin dengan cara menekan roller tappet

c. Keluarkan lower spring seat, plunger spring, plunger, upper spring seat, control sleeve
dan control rack.

Keterangan :
1. Assy Fuel Pump 10. Plate
2. Assy Plunger 11. Spring, Plunger
3. Delivery Valve 12. Seat Spring Upper
4. Spring Delivery Valve 13. Seat Spring Lower
5. Gasket Delivery Valve 14. Plate, Shim
6. Holder Delivery Valve 15. Control Rack
7. O Ring 16. Control Sleeve
8. Assy Tappet 17. Screw Follow
9. Pin, Tappet Guide 18. Gasket

2. Re-assymbling
a. Pasanglah control rack, hati-hati pada waktu menempatkan tanda
b. Pasanglah control sleeve, tepatkan tanda yang ada dengan tanda pada control rack
c. Pasanglah upper spring seat

Modul TAB Kubota 01 8


d. Masukkan plunger, tepatkan tandanya jangan sampai terbalik. Tekan sampai
setengahnya sehingga bagian irisan vertikal masuk ke celah-celah control sleeve.
e. Pasanglah plunger spring, berikut lower spring seat
f. Tekanlah lower spring seat untuk mengaitkan pangkal plunger dengan notch pada lower
spring seat. Hal yang perlu diperhatikan adalah tetap memegang control rack pada
waktu melakukan hal tersebut
g. Masukkan roller tappet perlahan-lahan, usahakan agar plunger tidak terlepas. Pada saat
itu lubang pin pada body fuel pump dan lubang pada roller tappet harus bertemu.
Apabila roller tappet tidak dapat masuk karena pemukul plunger pada waktu plunger
berhenti separuh pada platnya tidak mengait pada sleeve notch. Untuk hal yang
demikian, tetaplah menekan roller tappet dan gerakkan control rack ke kiri dan ke
kanan, sehingga plunger akan duduk pada sleeve dengan baik dan roller tappet
terpasang pada tempatnya
h. Pasanglah tappet guide pin, terakhir pasanglah snap ring.

3. Menyesuaikan tanda-tanda
a. Pertemukan tanda pada control sleeve dengan tanda pada control rack
b. Pertemukan tanda pada plunger dengan tanda pada control sleeve, sehingga plunger
tidak terbalik (lubang menghadap bawah).

Petunjuk
a. Alat-alat yang rumit dan peka seperti fuel pump dan injection nozzle harus ditangani
secara hati-hati. Hindarkan dari debu, cucilah dengan solar yang bersih sebelum
dipasang kembali
b. Pada waktu memasang fuel pump pada gear case, periksa dengan seksama apakah
control rack kedudukannya sudah tepat terhadap lever governor

Modul TAB Kubota 01 9


c. PENYETELAN PENYEMPROTAN BAHAN BAKAR

Tujuan dari penyetelan penyemprotan bahan bakar adalah agar pembakaran yang terjadi
saat langkah usaha tepat pada waktunya, sehingga diperoleh suatu hasil pembakaran
berupa daya yang maksimum.
Penyetelan dilakukan dengan cara menambah atau mengurangi shim adjusting yang
terpasang antara fuel injection pump dan gearcase. Ketebalan shim antara 0,15 mm,

biasanya terdapat 1-5 lembar shim dengan perubahan timing injection sebesar 1,5° setiap
lembarnya.

Petunjuk cara penyetelan :


1. Lepaskan ujung injection pipe yang berhubungan dengan nozzle dan aturlah posisinya
seperti pada gambar
2. Buka fuel cock
3. Tempatkan speed control lever pada kedudukan maksimum
4. Putarlah flywheel perlahan dengan tangan searah putaran mesin dan perhatikan
lubang pada mulut injection pipe
5. Apabila dari mulut injection pipe mulai keluar bahan bakar, maka putaran harus
dihentikan, dalam hal ini tanda ‘F’ pada flywheel harus tepat bertemu dengan tanda
yang tertera pada hopper ataupun tanda pada cover cooling fan
6. Apabila tanda ‘F’ tidak tepat dengan tanda, maka ada 2 kemungkinan :
a. saat bahan bakar keluar, tanda ‘F’ melampaui tanda berarti waktu penyemprotan
terlambat, maka shim harus dikurangi
b. saat bahan bakar keluar, tanda ‘F’ berada sebelum tanda berarti waktu penyemprotan
terlalu cepat, maka shim harus ditambah.

Modul TAB Kubota 01 10


DIAGRAM TIMING INJECTION

1. Proses penyalaan secara perlahan-lahan


Beberapa saat sebelum piston mencapai TMA, bahan bakar mulai disemprotkan.
Bahan bakar akan segera menguap dan bercampur dengan udara yang sudah
bertemperatur tinggi, bahan bakar akan terbakar sendiri dengan cepat. Waktu yang
diperlukan antara saat bahan bakar mulai disemprotkan dengan saat mulai terjadinya
pembakaran

dinamkan waktu persiapan pembakaran. Waktu persiapan pembakaran tergantung


beberapa faktor antara lain pada tekanan dan temperatur udara saat bahan bakar mulai
disemprotkan, gerakan udara dan bahan bakar, dan injection timing.

2. Proses penyebaran nyala api


Pada periode I yaitu periode persiapan pembakaran atau keterlambatan penyalaan
yaitu setelah bahan bakar disemprotkan pada titik A. Pada titik B bahan bakar mulai
terbakar dengan cepat sehingga tekanannya naik pula dengan cepat oleh karena
sementara itu piston juga masih bergerak menuju ke TMA.
Periode II yaitu periode antara B dan C, periode pembakaran cepat disini bahan bakar
makin banyak yang terbakar, sehingga meskipun piston sudah mulai bergerak menuju
ke TMB tekanannya masih naik sampai ke titik C.

3. Proses pembakaran terkendali


Setelah terjadi proses periode II maka laju kenaikan tekanannya akan berkurang,
meskipun bahan bakar yang disemprotkan selama C – D lebih cepat terbakar, tetapi

Modul TAB Kubota 01 11


jumlah bahan bakar yang ada tidak banyak lagi dan proses pembakaran tersebut
berlangsung dalam volume ruang bakar yang bertambah besar. Hal ini disebabkan
piston sudah bergerak menuju ke TMB

4. Proses pembakaran sisa


Dalam periode ini yaitu antara D – E pembakaran masih berlangsung karena adanya
sisa bahan bakar yang belum terbakar dalam proses sebelumnya.

3. NOZZLE

Ada 2 macam tipe nozzle pada mesin diesel Kubota yaitu tipe pintle dan tipe hole. Kedua tipe
ini didesain sedemikian rupa sehingga bahan bakar yang bertekanan tinggi (140-230 kg/cm²)
dapat dialirkan ke dalam ruang bakar melalui fuel injection pump secara efisien pada saat
injeksi.

a. Nozzle tipe pintle


Dilengkapi dengan sebuah tip injection yang ukurannya sedikit lebih kecil dari nozzle tip.
Alat ini mencegah tersumbatnya lubang dari kerak karbon. Nozzle tipe pintle dengan
bentuk khusus nozzle tip projection yang disebut ‘throttle nozzle’. Dengan bentuk ini
memungkinkan pengaliran bahan bakar yang ekonomis pada tingkat pertama dari
pengaliran utama (main injection). Pada permulaan injection, sebuah needle valve terbuka
sedikit, yang menyebabkan sedikit bahan bakar saja yang tersalur, tingkat ini disebut
throttle stroke. Pada waktu needle valve terbuka lagi, nozzlenya melebar sehingga terjadi
penyaluran penuh (full injection).Tekanan penyemprotan nozzle tipe pintle berkisar antara

Modul TAB Kubota 01 12


80 – 150 kg/cm². Dan digunakan pada mesin Kubota dengan sistem pembakaran TVCS.

b. Nozzle tipe hole

Berbeda dengan tipe pintle, tipe hole ini tanpa tip nozzle. valve seatnya langsung
dihubungkan dengan outlet yang berbentuk kerucut. nozzle tipe ini mempunyai 5 lubang,
yang akan menguraikan bahan bakar ke 5 arah. Hasil campuran bahan bakar dengan udara
yang tepat akan sesuai dengan kebutuhan ruang bakar. Untuk tipe 190 – 250 HP memiliki
lubang injeksi sebesar 0,3 mm. Untuk menjaga agar tidak terjadi penyumbatan karena
kerak karbon, pada lubang injeksi didesain sedemikian rupa agar temperaturnya lebih
rendah. tekanan injeksinya lebih tinggi daripada tipe pintle yaitu sebesar 185 – 230
kg/cm².
Keterangan :
1. Assy Over Flow Pipe
2. Over Flow Pipe
3. Clip Pipe
4. Assy Holder Nozzle
5. Sub Assy Nozzle Holder
6. Nozzle Holder Body
7. Adjusting Washer
8. Nozzle Spring
9. Push Rod
10. Pin Knock
11. Piece Distance
12. Nut Nozzle
Modul TAB Kubota 01 13. Piece Nozzle 13
c. Rangkuman
Aliran bahan bakar : Bahan bakar untuk mesin diesel putaran tinggi mempergunakan HSD
(high speed diesel) oil atau di masyarakat dikenal sebagai minyak solar. Bahan bakar di
tampung di dalam fuel tank. Setelah kran bahan bakar (fuel cock) dibuka, karena gaya
beratnya sendiri, bahan bakar akan turun ke fuel filter melalui fuel pipe 1. Fuel filter
berfungsi sebagai penyaring kotoran dan kandungan air yang tercampur bahan bakar.
Selanjutnya bahan bakar akan masuk ke dalam fuel pump melalui fuel pipe 2. Karena putaran
camshaft (poros nok) akan merubah tekanan bahan bakar di dalam fuel pump, tekanan yang
semula hanya sebesar tekanan gravitasi, menjadi sebesar kira – kira 200 – 250 Kg/Cm².
Pompa Bahan Bakar : Mesin diesel Kubota menggunakan pompa bahan bakar dari type
Bosch. Ukurannya yang kecil, ringan dan mudah penggunaannya. Plunger dengan gerakan ke
kiri mengarah ke putaran tinggi, dan dapat bergerak maju-mundur karena dorongan cam fuel
dengan perantaraan tappet roller, akan mendorong bahan bakar menuju nozzle.
Bahan bakar dalam ruang cylinder plunger akan turun jika plunger dalam kedudukan rendah.
Apabila plunger dalam posisi naik, maka delivery valve terdorong dan terbuka dan seterusnya
bahan bakar akan masuk ke nozzle, dalam bentuk kabut bahan bakar disemburkan ke ruang
bakar
Nozzle : Ada 2 macam tipe nozzle pada mesin diesel Kubota yaitu tipe pintle dan tipe hole.
Kedua tipe ini d idesain sedemikian rupa sehingga bahan bakar yang bertekanan tinggi (140-
230 kg/cm²) dapat dialirkan ke dalam ruang bakar melalui fuel injection pump secara efisien
pada saat injeksi.

d. Tugas
1. Buatlah rangkuman tentang sistem bahan bakar mesin kubota ¡
e. Tes Formatif
1. Jelaskan fungsi dari filter bahan bakar ¡
2. Sebutkan tipe nozzle pada mesin kubota ¡
3. Sebutkan komponen komponen pada nozzle¡
4. Jelaskan cara pembongkaran dan pemasangan pompa bahan bakar!
f. Kunci jawaban
1. Fungsi filter bahan bakar untuk menyaring bahan bakar sebelum masuk ke pompa
bahan bakar
2. Tipe nozzle : tipe pintle dan tipe hole.

Modul TAB Kubota 01 14


3. Komponen pada nozzle :
1. Assy Over Flow Pipe
2. Over Flow Pipe
3. Clip Pipe
4. Assy Holder Nozzle
5. Sub Assy Nozzle Holder
6. Nozzle Holder Body
7. Adjusting Washer
8. Nozzle Spring
9. Push Rod
10. Pin Knock
11. Piece Distance
12. Nut Nozzle
13. Piece Nozzle

g. Lembar kerja
1. Alat dan Bahan
a. Unit mesin Kubota
b.Alat–alat tangan, kunci–kunci pas, ring (disesuaikan dengan kebutuhan)
c. Gemuk
d.Lap/Majun
e. Tempat mur dan baut
2. Keselamatan Kerja
1) Gunakanlah peralatan yang sesuai dengan fungsinya
2) Ikutilah instruktur ataupun prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja
3) Mintalah ijin dari instruktur anda apabila hendak melakukan pekerjaan yang
tidak tertera pada lembar kerja
4) Bila perlu mintalah buku petunjuk yang sesuai dengan job pekerjaan

3. Langkah Kerja
a) Persiapkan alat dan bahan praktek secara cermat, efektif dan seefesien
mungkin
b) Perhatikan penjelasan prosedur penggunaan alat, baca lembar kerja dengan
teliti

Modul TAB Kubota 01 15


c) Lakukan pemeriksaan dan penyetelan terhadap komponen sistem rem dan
bagian–bagiannya
d) Mintalah penjelasan pada instruktur mengenai hal yang belum jelas
e) Buatlah catatan–catatan penting kegiatan praktek secara ringkas
f) Setelah selesai, bersihkan dan kembalikan semua peralatan dan bahan yang
telah digunakan kepada petugas
4. Tugas
a. Buatlah laporan praktek secara ringkas dan jelas!
Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh setelah mempelajari kegiatan 1!

Modul TAB Kubota 01 16


Kegiatan Belajar 2. Prinsip Kerja Diesel Kubota

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

1. Peserta diklat/Siswa dapat menjelaskan prinsip kerja motor diesel kubota


2. Peserta diklat/Siswa dapat menjelaskan komponen motor diesel kubota
3. Peserta diklat dapat menjelaskan perbedaan motor diesel dan motor
bensin
4. Peserta diklat dapat menjelaskan macam macam pembakaran mesin diesel
Kubota

b. Uraian Materi
1. KOMPONEN KOMPONEN DIESEL KUBOTA

Modul TAB Kubota 01 17


2. BAGIAN – BAGIAN MESIN DIESEL KUBOTA

a. Crank Case Dan Cylinder Liner

b. Crank Case
Crank case terbuat dari bahan besi tuang yang dapat menahan temperatur dan tekanan
tinggi, sedikit menyebarkan panas dan sedikit proses machining saat proses pembuatannya.
Dilengkapi dengan lubang – lubang saluran minyak pelumas pada crank shaft dan main
bearing case.

c. Cylinder Liner
Cylinder liner terbuat dari besi tuang paduan yang kuat, dipasang pada crank case
pada saat di tekan. Mesin ini disiapkan dengan cylinder liner type basah, dimana
sekelilingnya akan berhubungan langsung dengan dengan air pendingin, untuk menjaga
kebocoran maka cylinder liner di lengkapi dengan dua buah O – Ring yang dipasang pada
alur bagian bawah. Untuk menjaga kebocoran gas bagian atas dari cylinder liner terpasang
sedikit menonjol terhadap crank case. Oleh karenanya gasket head antara cylinder liner dan
cylinder head akan di tekan sangat kuat.

Modul TAB Kubota 01 18


d. Crank Shaft Dan Kedudukan Bearing
Crank shaft merubah gerak maju – mundur dari piston menjadi gerak putar dengan
perantaraan connecting rod. Dibuat dari baja berkualitas tinggi. Bagian tempat kedudukan
bearing dan pin dibuat lebih keras agar tahan lama dalam pemakaian.
Crank gear dipasang dengan cara ditekan, berfungsi untuk mengendalikan cam shaft dengan
perantara cam gear.
Untuk menghindari terjadinya ketidak seimbangan selama gerakan putar, crank shaft
dilengkapi dengan counter weight berjumlah dua buah pada kedua lengannya.
Pada kedua sisi crank shaft dan pin, di lengkapi dengan lubang-lubang minyak pelumas,
sehingga pada bearing dan permukaan pin selalu terlumasi saat mesin di jalankan.

Modul TAB Kubota 01 19


e. Connecting Rod
Connecting rod terbuat dari batang baja karbon tempa, oleh karenanya mampu
menahan beban pukulan berulang yang besar. Bagian pangkal dari connecting rod berupa
belahan rata yang diikat dengan dua buah bolt khusus. Mulai dari bodi connecting rod dan
cap, diproses machining setelah dibuat tutup yang berpasangan, dan tidak boleh dipasang
terbalik, pada permukaan yang berpasangan, salah satunya diberi nomor seri ganda guna
menghindari kesalahan dalam pemasangannya.

Crank pin bearing juga berbentuk belahan rata, terbuat dari tembaga paduan.
Permukaannya dilapisi dengan zink agar pada pemakaian awalnya diperoleh suatu
penyesuaiaan yang lebih baik. Bush pada ujungnya, menggunakan bahan utama dari bronze
(dinamakan Kelmet) yang memiliki ketahanan kejut, ketahanan beban serta ketahanan panas
yang baik, seperti halnya pada crank pin bearing.

f. Piston Dan Piston Ring


Piston dan piston ring disiapkan untuk digunakan pada temperatur dan tekanan yang
tinggi, dan bergerak maju mundur dalam cylinder liner, oleh karenanya harus memiliki sifat :
ringan, kenyal, tahan panas, awet dan sedikit ekspansi panas. Oleh karena itu dipilih
alumunium casting. Diatas mahkota piston pada mesin type direct injection, terdapat cavity
sebagai ruang bakar atau tempat bercampurnya bahan bakar dan udara.
Pada mesin Kubota serie yang lama, terdapat 5 (lima) piston ring, sedang untuk tipe yang
baru (produksi di atas tahun 1980) cukup menggunakan 4 (empat) piston ring saja.

Modul TAB Kubota 01 20


Top ring (1) berpenampang keystone didesain sedemikian rupa, untuk menjaga kebocoran
gas saat langkah kompresi dan selanjutnya langkah usaha sehingga akan di peroleh efisiensi
sebesar-besarnya.
Dibagian sisi luar top ring, dilapisi dengan chromium plated untuk menjaga keawetan dalam
pemakaiannya.
Second ring (2) berpenampang tirus menjaga agar kontak dengan dinding silinder terjadi
lebih cepat penyesuaiannya, juga penghapusan minyak pelumas pada dinding silinder setelah
proses pembilasan dan menghalangi terjadinya kebocoran udara.
Third ring (3) berpenampang tirus yang di potong dengan bagian bawahnya,
menyempurnakan dan membantu fungsi second ring.
Oil ring (4) berpenampang sebagai cutter, memiliki tegangan geser lebih tinggi pada
permukaannya dibanding dengan permukaan lain, akan membersihkan / menghapuskan sisa
minyak pelumas yang menempel pada silinder dengan sangat baik.

g. Camshaft
Camshaft terbuat dari baja karbon tempa dan pada permukaannya di berikan proses
pengerasan.

Bentuk oval lancip dari Camshaft akan meningkatkan efisiensi, dan pada saat yang
bersamaan, mengurangi suara berisik dari mesin.
Sebuah Camshaft dilengkapi dengan sepasang cam/nok yang terpasang monoblok untuk
menggerakkan inlet / exhaust valve, dan fuel cam yang mengendalikan injection pump.

Modul TAB Kubota 01 21


Juga pada salah satu ujungnya ditambahkan alur sebagai tempat kedudukan shaft dari rotor
oil pump, yang akan memompakan minyak pelumas pada mesin.

h. Air Cleaner
Mesin diesel Kubota memakai air cleaner berbagai bentuk yang disesuaikan dengan
model dan kapasitasnya, akan tetapi pada prinsipnya menggunakan type air cleaner basah
yaitu type oil bath.
Type oil bath pada air cleaner dilengkapi dengan element kawat baja atau plastik yang di buat
khusus untuk filter.

Hampir semua debu yang terhisap masuk ke dalam air cleaner akan di tampung oleh oli yang
terdapat di pan oil. Kemudian partikel debu dan kotoran yang tercampur oli (debu basah)
akan disaring oleh steel wool dan serat plastik, maka di peroleh udara bersih yang di suplai ke
ruang bakar

i. Muffler
Exhaust valve sudah membuka sebelum langkah pembakaran selesai, gas sisa
pembakaran sudah ditekan keluar (tekanan 3 – 4 Kgf / Cm2) dan suara yang ditimbulkan
sangat keras, untuk itu muffler dipasang untuk meredam suara yang keluar agar tidak terlalu
bising. Bagian – bagian Muffler sbb :

Modul TAB Kubota 01 22


1. Muffler
2. Gasket Muffler
3. Stud Muffler
4. Nut Muffler
5. Pipe Muffler
6. Clamp Pipe Muffler

j. Radiator Cap
Radiator cap terdiri dari :
1. Pressure valve.
2. Vacum valve.
3. Valve spring.
4. Packing dll.
Pressure valve dan vacum valve radiator cap bertumpu pada masing – masing
kedudukan dan berfungsi menjaga tekanan udara pada sistem pendinginan.

Cara Kerja Radiator Cap


1. Bila tekanan dalam Radiator tinggi (lebih dari 0,9 Kgf/Cm2)

Bila tekanan dalam sistem pendinginan melampaui tekanan yang telah ditentukan (karena
over heating), maka valve spring akan menekan dan membuka pressure valve. Tekanan pada

Modul TAB Kubota 01 23


sistem pendinginan terlepas keluar melalui over flow pipe dengan demikian tekanan menjadi
berkurang.

2. Bila tekanan dalam Radiator rendah :

Bila air pendingin menjadi sangat dingin dan uap menjadi beku, tekanan dalam Radiator
menjadi negative yang berarti membuka vacum valve. Udara luar akan masuk dalam radiator
dan tekanan menjadi normal.

Modul TAB Kubota 01 24


3. PRINSIP KERJA MOTOR DIESEL 4 LANGKAH HORIZONTAL

a. Langkah hisap :
Pada saat piston bergerak dari TMA ke TMB inlet
valve membuka, sehingga volume ruang di dalam
silinder bertambah besar, akibatnya tekanan akan turun
TMA TMB dan berada di bawah tekanan atmosfir. Hal ini
menyebabkan udara masuk ke dalam silinder. Gerakan
ini dilanjutkan sampai piston mencapai TMB dan
selanjutnya inlet valve menutup.

b. Langkah Kompresi
Piston bergerak dari TMB ke TMA, sementara itu
kedua valve (inlet + exhaust) menutup. Udara didalam
silinder akan dikompresikan (dimampatkan) sehingga
TMA TMB
tekanan akan naik mencapai 30 – 35 kg/cm2, dan
temperatur mencapai 560°C.

c. Langkah Usaha/Kerja
Sebelum piston mencapai TMA, bahan bakar ruang di
semprotkan ke ruang bakar dan karena ruang bakar
suhunya telah mencapai 560°C (temperatur dimana
TMA TMB
besi merah menyala) maka akan di susul ledakan
pembakaran pada saat kira – kira piston berada pada
TMA, dan selanjutnya piston akan terdorong dari TMA
ke TMB.

d. Langkah Buang
Langkah sebelum piston mencapai TMB, exhaust
valve mulai terbuka. Saat piston bergerak kembali dari
TMA TMB TMB ke TMA maka sisa pembakaran yang berupa gas
akan didorong ke luar oleh piston melalui exhaust
valve, sampai piston mencapai TMA.

Modul TAB Kubota 01 25


4. SISTEM PEMBAKARAN

Ada dua macam sistem pembakaran : 1. Non Direct Injection


(Pembakaran tak langsung)
2. Direct Injection
(Pembakaran Langsung)

1. Non Direct Injection, juga bisa disebut sebagai Spherical Vortex Chamber System :
Sistem ini mempunyai sub-combustion chamber (ruang bakar mula) yang disebut vortex
chamber yang terletak diatas ruang bakar utama. Sistem ini menghasilkan pusaran udara
di dalam vortex chamber. Gaya vortex ini menyebabkan bahan bakar tercampur dengan
udara bertekanan dan bertemperatur tinggi untuk pembakaran. Pada mesin diesel Kubota
jenis ini menggunakan Three Vortex Combustion System

Pada sistem ini dihasilkan tiga pusaran di dalam spherical vortex chamber pada langkah
kompresi untuk mendapatkan Efisiensi pembakaran yang tinggi. Sistem ini lebih hemat
10% untuk konsumsi bahan bakar di banding dengan sistem pembakaran konvensional.
Juga dengan sistem ini akan mengurangi kebisingan.

Modul TAB Kubota 01 26


2. Direct Injection
Sistem direct injection adalah sistem dimana bahan bakar diinjeksikan ke dalam ruang
bakar yang terletak pada bagian mahkota pada piston. Untuk menghasilkan campuran
bahan bakar dan udara lebih efektif, maka digunakan nozzle dengan type hole. Pada type
direct injection, piston memiliki cavity di bagian muka piston.

Keuntungan dari penggunaan sistem ini :


a. Hemat bahan bakar
- Karena bahan bakar diinjeksikan secara langsung ke dalam ceruk pada mahkota
dari piston, energi yang di hasilkan pada langkah usaha digunakan sepenuhnya
untuk menekan piston ke TMB.
- Karena tidak memiliki lubang penghubung antara ruang bakar mula dan ruang
bakar utama, sehingga tidak mengalami kerugian pada saat campuran udara dan
bahan bakar melewati saluran penghubung. Juga karena perbandingan kompresi
yang rendah pada type ini, akan mengurangi kerugian gesekan yang disebabkan
oleh gerakan piston ring dengan cylinder liner.
- Daerah penyalaan dari ruang bakar lebih kecil sehingga kerugian panas akibat
adanya air pendingin dapat dikurangi.
b. Kompresi rasio yang rendah, memudahkan pencapaian TMA pada saat menghidupkan
mesin dengan tangan dan engkol starter
c. Kerugian panas dan gesekan yang kecil, maka tidak memerlukan alat penyalaan awal
(preheating)
d. Karena konstruksinya yang tanpa ruang bakar mula, beban panas akan menjadi lebih
kecil, sehingga tidak ada distorsi pada kedudukan katup (valve seat) maupun
keretakan pada cylinder head karena panas berlebihan.

Modul TAB Kubota 01 27


5. PERBEDAAN MOTOR BENSIN DAN MOTOR DIESEL

Ditinjau dari berbagai faktor


TITIK TINJAU MOTOR BENSIN MOTOR DIESEL
1. Langkah hisap a.Yang dihisap dalam silinder Yang dihisap di silinder adalah
adalah campuran bahan udara murni
bakar yang dicampur dari
karburator

2. L a n g k a h a.Tekanan kompresi agak Tekanan dan suhu kompresi


kompresi rendah sekitar 5 s/d 12 sangat tinggi yaitu sekitar 30 s/d
Kg/Cm2 35 Kg/Cm2

b.Perbandingan kompresi Perbandingan kompresi sangat


rendah sekitar 6 s/d 12 tinggi sekitar 15 s/d 25

3. Pembakaran Pembakaran bahan bakar di Pembakaran bahan bakar


bantu oleh alat penyala (busi) dengan menggunakan suhu
kompresi yang sangat tinggi,
dengan jalan bahan bakar di
semprotkan ke dalam silinder
melalui nozzle.

4. Bahan bakar Menggunakan bahan bakar Menggunakan bahan bakar solar


bensin (premium) dengan kualitas baik atau
minyak diesel.

Modul TAB Kubota 01 28


c. Rangkuman
Komponen komponen mesin diesel Kubota :
- Air Cleaner
- Radiator Cap
- Cylinder Liner
- Cam shaft
- Muffler
- Piston dan ring piston
Prinsip Kerja Motor diesel Kubota :
a. Langkah hisap :
Pada saat piston bergerak dari TMA ke TMB inlet valve membuka, sehingga volume ruang
di dalam silinder bertambah besar, akibatnya tekanan akan turun dan berada di bawah
tekanan atmosfir. Hal ini menyebabkan udara masuk ke dalam silinder. Gerakan ini
dilanjutkan sampai piston mencapai TMB dan selanjutnya inlet valve menutup.
b. Langkah Kompresi
Piston bergerak dari TMB ke TMA, sementara itu kedua valve (inlet + exhaust) menutup.
Udara didalam silinder akan dikompresikan (dimampatkan) sehingga tekanan akan naik
mencapai 30 – 35 kg/cm2, dan temperatur mencapai 560°C.
c. Langkah Usaha/Kerja
Sebelum piston mencapai TMA, bahan bakar ruang di semprotkan ke ruang bakar dan karena
ruang bakar suhunya telah mencapai 560°C (temperatur dimana besi merah menyala) maka
akan di susul ledakan pembakaran pada saat kira – kira piston berada pada TMA, dan
selanjutnya piston akan terdorong dari TMA ke TMB.
d. Langkah Buang
Langkah sebelum piston mencapai TMB, exhaust valve mulai terbuka. Saat piston bergerak
kembali dari TMB ke TMA maka sisa pembakaran yang berupa gas akan didorong ke luar
oleh piston melalui exhaust valve, sampai piston mencapai TMA.
Sistem pembakaran pada mesin diesel kubota ada 2 macam :
- Non Direct Injection
- Direct Injection

Modul TAB Kubota 01 29


Perbedaan Motor Bensin dan Motor Diesel :
TITIK TINJAU MOTOR BENSIN MOTOR DIESEL
1. Langkah hisap a.Yang dihisap dalam silinder Yang dihisap di silinder adalah
adalah campuran bahan udara murni
bakar yang dicampur dari
karburator

2. L a n g k a h a.Tekanan kompresi agak Tekanan dan suhu kompresi


kompresi rendah sekitar 5 s/d 12 sangat tinggi yaitu sekitar 30 s/d
Kg/Cm2 35 Kg/Cm2

b.Perbandingan kompresi Perbandingan kompresi sangat


rendah sekitar 6 s/d 12 tinggi sekitar 15 s/d 25

3. Pembakaran Pembakaran bahan bakar di Pembakaran bahan bakar


bantu oleh alat penyala (busi) dengan menggunakan suhu
kompresi yang sangat tinggi,
dengan jalan bahan bakar di
semprotkan ke dalam silinder
melalui nozzle.

4. Bahan bakar Menggunakan bahan bakar Menggunakan bahan bakar solar


bensin (premium) dengan kualitas baik atau
minyak diesel.

d. Tugas
1. Ringkaslah materi pembelajaran tentang prinsip kerja motor diesel kubota!
e. Tes Formatif
1. Sebutkan komponen komponen pada mesin diesel kubota !
2. Jelaskan cara kerja radiator cap !
3. Jelaskan perbedaan antara mesin diesel dan mesin bensin !
4. Sebutkan sistem pembakaran pada mesin diesel kubota !

Modul TAB Kubota 01 30


f. Kunci Jawaban
1. Komponen komponen pada mesin kubota :
h. Air Cleaner
i. Radiator Cap
j. Cylinder Liner
k. Cam shaft
l. Muffler
m. Piston dan ring piston
2. Ada dua cara kerja yaitu disaat tekanan tinggi lebih dari 0,9kgf/cm2 dan pada saat
tekanan di dalam radiator rendah.
3. Perbedaan mesin diesel dan mesin bensin :
TITIK TINJAU MOTOR BENSIN MOTOR DIESEL
1. Langkah hisap a.Yang dihisap dalam silinder Yang dihisap di silinder adalah
adalah campuran bahan udara murni
bakar yang dicampur dari
karburator

2. L a n g k a h a.Tekanan kompresi agak Tekanan dan suhu kompresi


kompresi rendah sekitar 5 s/d 12 sangat tinggi yaitu sekitar 30 s/d
Kg/Cm2 35 Kg/Cm2

b.Perbandingan kompresi Perbandingan kompresi sangat


rendah sekitar 6 s/d 12 tinggi sekitar 15 s/d 25

3. Pembakaran Pembakaran bahan bakar di Pembakaran bahan bakar


bantu oleh alat penyala (busi) dengan menggunakan suhu
kompresi yang sangat tinggi,
dengan jalan bahan bakar di
semprotkan ke dalam silinder
melalui nozzle.
4. Bahan bakar Menggunakan bahan bakar Menggunakan bahan bakar solar
bensin (premium) dengan kualitas baik atau
minyak diesel.

Modul TAB Kubota 01 31


4. Ada dua macam system pembakaran pada mesin diesel Kubota yaitu : pembakaran
langsung dan pembakaran tak langsung.
g. Lembar Kerja

a. Alat dan Bahan


i. 1 unit mesin kubota
ii. Alat–alat tangan, kunci–kunci pas, ring (disesuaikan dengan kebutuhan)
iii. Lap/Majun
iv. Tempat mur dan baut
b. Keselamatan Kerja
1. Gunakanlah peralatan yang sesuai dengan fungsinya
2. Ikutilah instruktur ataupun prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja
3. Mintalah ijin dari instruktur anda apabila hendak melakukan pekerjaan yang
tidak tertera pada lembar kerja
4. Bila perlu mintalah buku petunjuk yang sesuai dengan job pekerjaan

c. Langkah Kerja
g) Persiapkan alat dan bahan praktek secara cermat, efektif dan seefesien
mungkin
h) Perhatikan penjelasan prosedur penggunaan alat, baca lembar kerja dengan
teliti
i) Lakukan pemeriksaan dan penyetelan terhadap komponen sistem rem dan
bagian–bagiannya
j) Mintalah penjelasan pada instruktur mengenai hal yang belum jelas
k) Buatlah catatan–catatan penting kegiatan praktek secara ringkas
l) Setelah selesai, bersihkan dan kembalikan semua peralatan dan bahan yang
telah digunakan kepada petugas
d. Tugas
b. Buatlah laporan praktek secara ringkas dan jelas!
Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh setelah mempelajari kegiatan 1!

Modul TAB Kubota 01 32


Kegiatan Belajar 3. Sistem Pelumasan Motor Diesel

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran


1. Peserta diklat/Siswa dapat menjelaskan kontruksi system pelumas mesin diesel kubota
2. Peserta diklat/Siswa dapat menjelaskan komponen system pelumas mesin diesel kubota
3. Peserta diklat dapat menjelaskan cara kerja system pelumas mesin diesel kubota

b. Uraian Materi

1. SISTIM PELUMAS MOTOR DIESEL

Mesin Kubota Menggunakan tenaga pelumasan dari oil pump model trochoid (isap-
tekan). Minyak pelumas dari bak crank case dipompa ke atas melalui oil filter oleh oil pump.
Minyak pelumas beredar dari oil pump lewat oil pipe dan bercabang menjadi dua. Cabang
yang pertama melewati oil filler ring yang terletak didalam main bearing case, dan
selanjutnya melumasi bagian crank pin. Cabang yang lain, melumasi rocker arm setelah
melewati cylinder head. Piston, bearing dan cam shaft dilumasi oleh cipratan dari crank pin.
Besarnya tekanan minyak pelumas dalam saluran diatas 0,5 Kg/Cm2 , Oil signal menunjukan
apakah tekanan pelumasan normal atau tidak. Plat digunakan untuk mencegah minyak
pelumas masuk keruang bakar dalam jumlah berlebihan dari batang valve.

Modul TAB Kubota 01 33


2. KOMPONEN KOMPONEN SISTEM PELUMASAN
a. OIL PUMP (Pompa Minyak Pelumas)
Pompa trochoid merupakan gabungan dari inner rotor dan outer rotor digunakan
sebagai pompa minyak pelumas. Inner rotor dengan 4 gigi digerakkan oleh cam shaft yang
pusatnya eksentrik terhadap titik pusat pompa. Outer rotor memiliki 5 gigi, terpasang
konsentris dengan rumah pompa. Jika inner rotor berputar maka outer rotor akan berputar
pula dengan gerakan yang lebih lambat. Karena gerakan putar yang eksentrik dari inner rotor
maka akan menghasilkan tekanan negatif pada bagian inlet, sehingga minyak pelumas akan
terhisap naik. Minyak pelumas yang terhisap masuk ke rotor akan terjebak antara gigi-gigi
kedua rotor dan kemudian ditekan keluar.
Gambar pompa minyak pelumas :

b. SARINGAN MINYAK PELUMAS


Merupakan alat pelengkap utama bagi pompa minyak pelumas, yang akan menjaga
agar pompa tersebut tidak kemasukan benda asing seperti gram-gram, pasir dsb. Sewaktu
pompa menghisap minyak pelumas dari crank case. Saringan ini dibuat dari kawat stainless
steel yang dianyam ganda di bagian luar dan dipasang magnet berbentuk silinder yang pipih
dibagian dalamnya kasa stainless akan menahan gram maupun kotoran yang terdapat pada
minyak pelumas dan magnit akan menarik gram-gram yang lebih halus yang lolos melewati
kasa stainless. Untuk menahan bentuk dari saringan, maka di dalam kasa stainless dipasang
sebuah pegas spiral / spring yang terbuat dari kawat baja.

OIL PRESSURE INDICATOR VALVE

Modul TAB Kubota 01 34


Oil pressure indicator valve dipasang pada head cover, digunakan untuk mengatur tekanan
sirkulasi minyak pelumas dan juga untuk mengetahui berfungsinya tekanan oli. Tekanan
minyak pelumas adalah 1.0 s/d 2.0 Kg / Cm2.
Jika tekanan melemah berarti pelumas pada semua bagian
tidak pada semestinya, ini kemungkinan ada penyumbatan
pada salurannya. Dan bila tekanan terlalu tinggi maka
akan terjadi kebocoran oli dan masalah lain yang
ditimbulkannya. Pada tekanan 0.5 Kg / cm2 tanda sudah
mulai naik.

OIL SIGNAL.
Oil signal dipasang pada cylinder head atau pada crank case yang berfungsi untuk
mengetahui adanya tekanan minyak pelumas.
Pada mesin dalam keadaan berhenti atau pada tekanan
lemah ( kurang dari 0.5 Kg/Cm2 ) tanda merah akan
nampak (2). Bila tekanan Oli dalam keadaan normal (
lebih dari 0.5 Kg/Cm2 ) tanda biru akan nampak (1).

c. RELIEF VALVE.
Untuk mengatur tekanan oli mesin diesel Kubota selain menggunakan oil pressure
indicator juga ada yang menggunakan oil signal yang disertai relief valve.

Relief valve terdiri dari ball, spring dan plug,


dimana kedudukannya terletak dibagian bawah gear
case.
Relief valve digunakan untuk mengatur tekanan
minyak pelumasan sampai pada tekanan yang
ditentukan ( 1.0 – 4.5 Kg/Cm2).
Prinsip kerjanya hampir sama dengan oil pressure
indicator.

Modul TAB Kubota 01 35


d. MINYAK PELUMAS
1.Fungsi Minyak Pelumas
a. Untuk pelumasan
Minyak pelumas akan membentuk selaput minyak antara dua permukaan yang bergerak
dan bergesekan satu sama lain, selain itu untuk memperkecil geseran. Atau dengan kata
lain mengubah pergeseran yang berat menjadi ringan sehingga kerusakan dan suara yang
ditimbulkan oleh gerakan dari dua benda logam atau lebih menjadi berkurang.

b. Untuk pendinginan
Minyak pelumas juga akan menyerap panas yang terjadi akibat pergeseran antara Piston
dengan dinding cylinder serta bearing yang menumpu shaft berputar.
c. Untuk Perapat
Minyak pelumas mengalir di celah-celah antara cylinder liner , piston dan piston ring
untuk mencegah kebocoran pada waktu proses kompressi.
d. Untuk pembersihan
Minyak pelumas yang telah dialirkan ke semua bagian mesin akan membawa kembali
beserta debu dan kotoran atau karbon yang dihasilkan oleh pembakaran yang tidak
sempurna. Juga pada waktu oksidasi pada temperatur yang tinggi minyak pelumas tadi
dapat mencegah melekatnya lumpur yang tak larut pada ring dan mencegah terjadinya
goresan pada permukaan piston dan dinding silinder.

2. Persyaratan Penggunaan Minyak Pelumas.


Oleh karena minyak pelumas untuk motor diesel bekerja pada keadaan yang lebih berat
dibanding untuk pelumasan motor bensin, maka diperlukan kwalitas minyak pelumas yang
lebih baik yaitu.
a. Stabil terhadap panas dan oksidasi .
Pelumasan yang sukar adalah pelumasan pada bagian mesin yang panas, yaitu
pelumasan antara piston dan cylinder liner. Apabila ditempat tersebut minyak
pelumas menguap dan kemudian terbakar, maka akan terjadi kerak-kerak yang
apabila terjadi pada alur Piston Ring dapat mengakibatkan kemacetan piston ring atau
kerusakan lainnya. Oleh karena itu minyak pelumas harus mengandung zat untuk
mencegah terjadinya oksidasi dan zat yang memperbesar kemampuan untuk
membersihkan dan melarutkan kerak-kerak.

Modul TAB Kubota 01 36


b. Kadar kekentalan tinggi
Kekentalan minyak pelumas tidak boleh terpengaruh oleh perubahan temperatur.
Untuk mempermudah start pada suhu yang rendah, sebaiknya digunakan minyak
pelumas yang encer. Tetapi kadar kekentalannya harus cukup tinggi supaya masih
dapat memberikan lapisan minyak pelumas pada permukaan yang bergerak.
c. Tidak menyebabkan karat pada logam.
Biasanya oksida yang tertimbun dibagian dalam mesin setelah jangka waktu sekian
lama, diantaranya larutan asam yang akan menimbulkan karat pada bagian bagian
mesin. Maka minyak pelumas harus mengandung anti oksidan yang akan mencegah
secara efektif kerusakan mesin.

3. VISCOSITY MINYAK PELUMAS


Viscosity ( kekentalan ) minyak pelumas yang dianjurkan untuk dipakai sbb :
Temperatur : Viscosity :
Diatas 400 C SAE 40
00 C s/d 400 C SAE 30
Dibawah 00 C SAE 10 W / SAE 20 W

C. Rangkuman
OIL PUMP (Pompa Minyak Pelumas)
Pompa trochoid merupakan gabungan dari inner rotor dan outer rotor digunakan
sebagai pompa minyak pelumas. Inner rotor dengan 4 gigi digerakkan oleh cam shaft yang
pusatnya eksentrik terhadap titik pusat pompa. Outer rotor memiliki 5 gigi, terpasang
konsentris dengan rumah pompa. Jika inner rotor berputar maka outer rotor akan berputar
pula dengan gerakan yang lebih lambat. Karena gerakan putar yang eksentrik dari inner rotor
maka akan menghasilkan tekanan negatif pada bagian inlet, sehingga minyak pelumas akan
terhisap naik. Minyak pelumas yang terhisap masuk ke rotor akan terjebak antara gigi-gigi
kedua rotor dan kemudian ditekan keluar.
SARINGAN MINYAK PELUMAS
Merupakan alat pelengkap utama bagi pompa minyak pelumas, yang akan menjaga agar
pompa tersebut tidak kemasukan benda asing seperti gram-gram, pasir dsb

Modul TAB Kubota 01 37


OIL PRESSURE INDICATOR VALVE
Oil pressure indicator valve dipasang pada head cover, digunakan untuk mengatur
tekanan sirkulasi minyak pelumas dan juga untuk mengetahui berfungsinya tekanan oli.
Tekanan minyak pelumas adalah 1.0 s/d 2.0 Kg / Cm2.
RELIEF VALVE.
Untuk mengatur tekanan oli mesin diesel Kubota selain menggunakan oil pressure
indicator juga ada yang menggunakan oil signal yang disertai relief valve.

d. Tugas
1. Uraikan sirkulasi kerja sistim pelumas mesin diesel KUBOTA

e. Tes Formatif
1. Jelaskan fungsi pompa oli pada mesin kubota ?
2. Jelaskan fungsi filter oli pada mesin kubota ?
3. Jelaskan Oil Signal pada mesin Kubota ?
4. Jelaskan Relief falve pada mesin kubota ?

f. Kunci Jawaban
1. Untuk memompa oli dari bak crank case disalurkan melumasi bagian crank
pin. Cabang yang lain, melumasi rocker arm setelah melewati cylinder head.
Piston, bearing dan cam shaft dilumasi oleh cipratan dari crank pin.
2. Sebagai alat pelengkap utama bagi pompa minyak pelumas, yang akan
menjaga agar pompa tersebut tidak kemasukan benda asing seperti gram-gram,
pasir dsb
3. berfungsi untuk mengetahui adanya tekanan minyak pelumas
4. Untuk mengatur tekanan oli mesin diesel Kubota selain menggunakan oil
pressure indicator juga ada yang menggunakan oil signal yang disertai relief
valve

Modul TAB Kubota 01 38


g. Lembar Kerja
1. Alat dan Bahan
a. Tool Box
b. Alat ukur
c. Lap/Majun
d. Minyak pembersih
e. Tempat mur dan baut
2. Keselamatan Kerja
a. Gunakan peralatan yang sesuai dengan fungsinya
b. Ikutilah Instruktur ataupun prosedur kerja yang tertera pad lembar kerja.
c. Mintalah ijin dari instruktur bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak
tertera pada lembar kerja.
d. Sediakan tempat baut dan mur
e. Bila perlu gunakan buku petunjuk yang sesuai dengan job pekerjaan
3. Langkah Kerja
a. Persiapkan alat dan bahan praktek secara cermat, efektif dan seefesien
mungkin
b. Perhatikan penjelasan prosedur penggunaan alat, baca lembar kerja dengan
teliti
c. Lakukan pekerjaan pemeriksaan komponen sistim pelumas dan bagian–
bagiannya sesuai dengan prosedur yang benar
d. Mintalah penjelasan pada instruktur mengenai hal yang belum jelas
e. Buatlah catatan–catatan penting kegiatan praktek secara ringkas
f. Setelah selesai, bersihkan dan kembalikan semua peralatan dan bahan yang
telah digunakan kepada petugas
4. Tugas
a. Buatlah laporan praktek secara ringkas dan jelas!
b. Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh setelah mempelajari
kegiatan 3!

Modul TAB Kubota 01 39


Kegiatan Belajar 4. Sistem Pendingin Motor Diesel

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

1. Peserta diklat/Siswa dapat menjelaskan kontruksi system pendingin mesin kubota


2. Peserta diklat/Siswa dapat menjelaskan komponen system pendingin mesin kubota
3. Peserta diklat dapat menjelaskan cara kerja pendingin mesin Kubota

b. Uraian Materi

1. SISTEM PENDINGIN ( 1)
Ada 2 macam sistem pendingin :
a. Radiator :
Menggunakan radiator bertekanan yang umumnya sudah banyak dipergunakan. Di
dalam radiator air bergerak turun, setelah didinginkan oleh fan. Gerakan turun tersebut akibat
dari bertambahnya berat jenis karena penurunan temperatur. Air pendingin tersebut menyerap
panas akibat pembakaran dari cylinder liner, cylinder head dan seluruh panas akibat gesekan
seluruh komponen part yang bergerak.
Air pendingin akan bergerak ke atas setelah menyerap panas dan berat jenisnya menjadi lebih
kecil dan kemudian akan didinginkan oleh fan, demikian sirkulasi air secara alami
mendinginkan mesin.
b. Hopper :
Berbeda dengan tipe radiator, tipe hopper tidak menggunakan fan. Volume air yang
diisikan ke dalam hopper jumlahnya jauh lebih banyak bila dibandingkan tipe radiator.
Memiliki ‘mulut’ yang lebar sebagai lubang tempat pengisian air, tempat kedudukan saringan
air pendingin yang juga berfungsi sebagai tempat dudukan water float (indikator ketinggian
air) dan sekaligus sebagai muara pelepas uap panas dari air pendingin.

Keterangan :
1. Radiator
2. Fan
3. Cyl. Head
4. Crankcase
5. Cyl. Liner

Modul TAB Kubota 01 40


2. SISTIM PENDINGIN ( 2 )

Selain sistem pendingin yang standard, boleh digunakan bak air pendingin di luar
mesin sebagai perlengkapan tambahan, agar diperoleh suatu temperatur air pendingin seperti
yang diinginkan. Bisa berupa bak air dari beton atau yang lain. Dalam pemakaiannya bisa
tanpa menggunakan pompa air ataupun menggunakan pompa air untuk membantu
sirkulasinya.

c. Tugas
1. Uraikan sirkulasi kerja sistim pendingin mesin diesel KUBOTA

d. Tes Formatif
1. Jelaskan fungsi radiator pada sistim pendingin mesin kubota ?
2. Jelaskan fungsi fan pada sistim pendingin mesin kubota ?

e. Kunci Jawaban
1. Sebagai penampung air yang bersirkulasi dari ruang wáter jaket crank case.
2. Untuk mendinginkan air yang ada di kisi-kisi radiator

Modul TAB Kubota 01 41


f. Lembar Kerja
1. Alat dan Bahan
a. Tool Box
b. Lap/Majun
c. Minyak pembersih
d. Tempat mur dan baut
2. Keselamatan Kerja
a. Gunakan peralatan yang sesuai dengan fungsinya
b. Ikutilah Instruktur ataupun prosedur kerja yang tertera pad lembar kerja.
c. Mintalah ijin dari instruktur bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak
tertera pada lembar kerja.
d. Sediakan tempat baut dan mur
e. Bila perlu gunakan buku petunjuk yang sesuai dengan job pekerjaan
3. Langkah Kerja
a. Persiapkan alat dan bahan praktek secara cermat, efektif dan seefesien
mungkin
b. Perhatikan penjelasan prosedur penggunaan alat, baca lembar kerja dengan
teliti
c. Lakukan pekerjaan pemeriksaan komponen sistim pendingin dan bagian–
bagiannya sesuai dengan prosedur yang benar
d. Mintalah penjelasan pada instruktur mengenai hal yang belum jelas
e. Buatlah catatan–catatan penting kegiatan praktek secara ringkas
f. Setelah selesai, bersihkan dan kembalikan semua peralatan dan bahan yang
telah digunakan kepada petugas
4. Tugas
a. Buatlah laporan praktek secara ringkas dan jelas!
b. Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh setelah mempelajari
kegiatan 4!

Modul TAB Kubota 01 42


BAB. III
EVALUASI
A. Pertanyaan Teori

No. Pertanyaan Skor

1. Sebutkan komponen komponen pada nozzle 10

2. Sebutkan komponen komponen pada mesin diesel kubota ! 10

3. Jelaskan fungsi pompa oli pada mesin kubota 5

4. Jelaskan fungsi radiator pada sistim pendingin mesin kubota 5


Total
30

B. Uji kompetensi
Peserta diklat melakukan demonstrasi/praktik dihadapan Guru/Instruktur
dengan waktu yang sudah ditentukan.

Soal
Disediakan sebuah unit mesin kubota lakukan pemeriksaan pada unit
tersebut (Urutkanlah langkah–langkahnya dengan tepat).

Blangko Penilaian Praktik


No. Kegiatan yang dinilai Waktu Nilai Ket
1. Pembongkaran Pelepasan
201 10
2. Komponen
201 25
3. Pemeriksaan/Pengukuran
301 25
4. Perbaikan/Pengetesan
201 10
Pemasangan Komponen
Total 901 70

Modul TAB Kubota 01 43


KUNCI JAWABAN

A. Teori
1. Komponen pada nozel
1. Assy Over Flow Pipe
2. Over Flow Pipe
3. Clip Pipe
4. Assy Holder Nozzle
5. Sub Assy Nozzle Holder
6. Nozzle Holder Body
7. Adjusting Washer
8. Nozzle Spring
9. Push Rod
10. Pin Knock
11. Piece Distance
12. Nut Nozzle
13. Piece Nozzle
2. Komponen komponen mesin diesel Kubota :
- Air Cleaner
- Radiator Cap
- Cylinder Liner
- Cam shaft
- Muffler
- Piston dan ring piston
3. Fungsi pompa oli:
Untuk memompa oli dari bak crank case disalurkan melumasi bagian crank pin. Cabang
yang lain, melumasi rocker arm setelah melewati cylinder head. Piston, bearing dan cam shaft
dilumasi oleh cipratan dari crank pin.
4. Fungsi radiator : Sebagai penampung air yang bersirkulasi dari ruang wáter jaket crank
case.

Modul TAB Kubota 01 44


B. Praktik
1. Langkah–langkah pelaksanaan overhoul antara lain:
a. Pelepasan/pembongkaran komponen
b. Pemeriksaan/pengukuran
c. Perbaikan/pengetesan
d. Pemasangan/penyetelan kembali

 Pembongkaran/pelepasan komponen
Pemeriksaan/pengukuran
 Melakukan pemeriksaan terhadap komponen–komponen utama dari
system rem tersebut.
2. Perbaikan/pengetesan.
 Menghidupkan unit diesel Kubota.
C. Kriteria kelulusan
Batas minimal kompetensi diberi nilai 75
Grade nilai adalah sebagai berikut:
75 (Baik) :Dengan tepat waktu dapat mencapai kompetensi sesuai
kualitas standar minimal
80 (Amat Baik) :Lebih cepat dari ketentuan waktu dapat mencapai
kompetensi sesuai kualitas standar minimal
90 (Istimewa) :Lebih cepat dari ketentuan waktu dapat mencapai
kompetensi melebihi kualitas standar minimal

Modul TAB Kubota 01 45


BAB. IV
PENUTUP

Peserta diklat/Siswa yang telah menyelesaikan modul pemeriksaan komponen mesin


diesel Kubota berhak mengikuti tes praktik untuk menguji kompetensi yang telah dipelajari
dan apabila dinyatakan memenuhi syarat kelulusan dari hasil evaluasi dalam modul ini, maka
berhak untuk melanjutkan ke topik modul berikutnya. Mintalah pada Pengajar atau Instruktur
untuk melakukan uji kompetensi dengan sistem penilaiannya yang dilakukan langsung dari
pihak Dunia Industri atau Asosiasi Profesi yang berkompetensi. Apabila peserta diklat telah
menyelesaikan suatu kompetensi tertentu.
Apabila peserta diklat telah menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap modul, maka
hasil yang berupa nilai dari instruktur atau berupa porto polio dapat dijadikan sebagai bahan
verifikasi bagi pihak Industri atau Asosiasi Profesi. Kemudian hasil tersebut dapat dijadikan
sebagai penentu standar pemenuhan kompetensi dan bila memenuhi syarat peserta diklat
berhak mendapatkan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Dunia Industri atau
Asosiasi Profesi.

Modul TAB Kubota 01 46


DAFTAR PUSTAKA
1. Annonim, 2012, Kubota Training,Semarang,Kubota Indonesia

Modul TAB Kubota 01 47

Anda mungkin juga menyukai