I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Mesin diesel adalah salah satu dari mesin pembakaran dalam (internal combustion
engine) yang ditemukan oleh Rudolf Diesel dari Jerman pada tahun 1879.
Prinsip utama dari mesin diesel adalah proses kompresi udara di dalam silinder sehingga
mencapai temperatur yang sangat tinggi, kemudian bahan bakar di semprotkan dengan
pengabut (nozzle) kedalam ruang bakar sehingga akan menghasilkan suatu pembakaran.
Hasil tenaga dari pembakaran tersebut diteruskan ke poros engkol (crank shaft) dengan
perantara batang penghubung (connecting rod). Putaran poros engkol diteruskan ke roda
gila (fly wheel) yang akan menghimpun dan menyimpan tenaga yang dihasilkan, sekaligus
membuat putaran mesin menjadi stabil.
Pada umumnya mesin diesel digunakan sebagai mesin penggerak yang dirangkai dengan
satu atau beberapa unit mesin kerja, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Rangkaian langsung ditandai dengan pemasangan pulley mesin penggerak yang
dihubungkan secara langsung dengan pulley mesin kerja. Sedangkan pada rangkaian tidak
langsung, memerlukan pemasangan belt atau sabuk sebagai perantaranya, dapat berupa
Flat Belt ataupun V – Belt.
Modul ini membahas tentang pemeriksaan komponen diesel KUBOTA yang
didalamnya meliputi antara lain: kontruksi dan sistim bahan bakar, prinsip kerja motor
diesel, sistim pelumas motor diesel, sistim pendingin motor diesel dan bagian-bagian
serta peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pemeriksaan komponen diesel
KUBOTA tersebut.
Dalam kegiatan belajar modul ini diuraikan menjadi 4 (Empat) kegiatan belajar,
yaitu:
1. Kegiatan Belajar 1. Membahas tentang Sistem Bahan Bakar
2. Kegiatan Belajar 2. membahas tentang Prinsip Kerja Motor Diesel.
3. Kegiatan Belajar 3. membahas tentang Sistem Pelumasan Motor Diesel
4. Kegiatan Belajar 4. membahas tentang Sistem Pendingin Motor Diesel
1
B. PETUNJUK PENGGUNAN MODUL
1. Petunjuk Bagi Siswa
Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan
modul ini maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain:
a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada
masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, peserta
diklat dapat bertanya pada guru atau instruktur yang mengampu kegiatan
belajar.
b. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa besar
pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas dalam
setiap kegiatan.
c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikan hal-hal
berikut:
1) Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku.
2) Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik.
3) Sebelum melaksanakan praktikum, siapkan peralatan yang diperlukan
dengan cermat.
4) Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.
5) Untuk melakukan kegitan praktikum yang belum jelas, harus meminta ijin
guru atau instruktur terlebih dahulu.
6) Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ketempat semula.
d. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan
belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru atau instruktur yang
mengampu kegiatan belajar yang bersangkutan.
2
2. Petunjuk Bagi Guru
Dalam setiap kegiatan belajar guru atau instruktur berperan untuk:
a. Membantu peserta diklat/Siswa dalam merencanakan proses belajar.
b. Membimbing peserta diklat/Siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang
dijelaskan dalam tahap belajar.
c. Membantu peserta diklat/Siswa dalam memahami konsep, praktik baru, dan
menjawab pertanyaan peserta diklat/Siswa mengenai proses belajar peserta
diklat.
d. Membantu peserta diklat/Siswa untuk menentukan dan mengakses sumber
tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli/pendamping guru dari tempat kerja untuk
membantu jika diperlukan.
C. TUJUAN AKHIR
Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam modul ini
peserta diklat di harapkan:
1) Menjelaskan Sistem Bahan Bakar.
2) Menjelaskan Prinsip Kerja Motor Diesel
3) Menjelaskan Sistem Pelumasan Motor Diesel
4) Menjelaskan Sistem Pendingin Motor Diesel
5) Melaksanakan pemeriksaan komponen engine diesel dan bagian-bagiannya.
6) Menjelaskan peralatan yang digunakan dalam melaksanakan Melaksanakan
pemeriksaan komponen engine diesel.
3
BAB. II
PEMBELAJARAN
B. Kegiatan Belajar
b. Uraian Materi
Bahan bakar untuk mesin diesel putaran tinggi mempergunakan HSD (high speed
diesel) oil atau di masyarakat dikenal sebagai minyak solar. Bahan bakar di tampung di
dalam fuel tank. Setelah kran bahan bakar (fuel cock) dibuka, karena gaya beratnya sendiri,
bahan bakar akan turun ke fuel filter melalui fuel pipe 1. Fuel filter berfungsi sebagai
penyaring kotoran dan kandungan air yang tercampur bahan bakar. Selanjutnya bahan bakar
akan masuk ke dalam fuel pump melalui fuel pipe 2. Karena putaran camshaft (poros nok)
akan merubah tekanan bahan bakar di dalam fuel pump, tekanan yang semula hanya sebesar
tekanan gravitasi, menjadi sebesar kira – kira 200 – 250 Kg/Cm². Dengan tekanan yang
Mesin diesel Kubota menggunakan pompa bahan bakar dari type Bosch. Ukurannya
yang kecil, ringan dan mudah penggunaannya. Plunger dengan gerakan ke kiri mengarah ke
putaran tinggi, dan dapat bergerak maju-mundur karena dorongan cam fuel dengan
perantaraan tappet roller, akan mendorong bahan bakar menuju nozzle.
Bahan bakar dalam ruang cylinder plunger akan turun jika plunger dalam kedudukan rendah.
Apabila plunger dalam posisi naik, maka delivery valve terdorong dan terbuka dan seterusnya
bahan bakar akan masuk ke nozzle, dalam bentuk kabut bahan bakar disemburkan ke ruang
bakar
.
c. Keluarkan lower spring seat, plunger spring, plunger, upper spring seat, control sleeve
dan control rack.
Keterangan :
1. Assy Fuel Pump 10. Plate
2. Assy Plunger 11. Spring, Plunger
3. Delivery Valve 12. Seat Spring Upper
4. Spring Delivery Valve 13. Seat Spring Lower
5. Gasket Delivery Valve 14. Plate, Shim
6. Holder Delivery Valve 15. Control Rack
7. O Ring 16. Control Sleeve
8. Assy Tappet 17. Screw Follow
9. Pin, Tappet Guide 18. Gasket
2. Re-assymbling
a. Pasanglah control rack, hati-hati pada waktu menempatkan tanda
b. Pasanglah control sleeve, tepatkan tanda yang ada dengan tanda pada control rack
c. Pasanglah upper spring seat
3. Menyesuaikan tanda-tanda
a. Pertemukan tanda pada control sleeve dengan tanda pada control rack
b. Pertemukan tanda pada plunger dengan tanda pada control sleeve, sehingga plunger
tidak terbalik (lubang menghadap bawah).
Petunjuk
a. Alat-alat yang rumit dan peka seperti fuel pump dan injection nozzle harus ditangani
secara hati-hati. Hindarkan dari debu, cucilah dengan solar yang bersih sebelum
dipasang kembali
b. Pada waktu memasang fuel pump pada gear case, periksa dengan seksama apakah
control rack kedudukannya sudah tepat terhadap lever governor
Tujuan dari penyetelan penyemprotan bahan bakar adalah agar pembakaran yang terjadi
saat langkah usaha tepat pada waktunya, sehingga diperoleh suatu hasil pembakaran
berupa daya yang maksimum.
Penyetelan dilakukan dengan cara menambah atau mengurangi shim adjusting yang
terpasang antara fuel injection pump dan gearcase. Ketebalan shim antara 0,15 mm,
biasanya terdapat 1-5 lembar shim dengan perubahan timing injection sebesar 1,5° setiap
lembarnya.
3. NOZZLE
Ada 2 macam tipe nozzle pada mesin diesel Kubota yaitu tipe pintle dan tipe hole. Kedua tipe
ini didesain sedemikian rupa sehingga bahan bakar yang bertekanan tinggi (140-230 kg/cm²)
dapat dialirkan ke dalam ruang bakar melalui fuel injection pump secara efisien pada saat
injeksi.
Berbeda dengan tipe pintle, tipe hole ini tanpa tip nozzle. valve seatnya langsung
dihubungkan dengan outlet yang berbentuk kerucut. nozzle tipe ini mempunyai 5 lubang,
yang akan menguraikan bahan bakar ke 5 arah. Hasil campuran bahan bakar dengan udara
yang tepat akan sesuai dengan kebutuhan ruang bakar. Untuk tipe 190 – 250 HP memiliki
lubang injeksi sebesar 0,3 mm. Untuk menjaga agar tidak terjadi penyumbatan karena
kerak karbon, pada lubang injeksi didesain sedemikian rupa agar temperaturnya lebih
rendah. tekanan injeksinya lebih tinggi daripada tipe pintle yaitu sebesar 185 – 230
kg/cm².
Keterangan :
1. Assy Over Flow Pipe
2. Over Flow Pipe
3. Clip Pipe
4. Assy Holder Nozzle
5. Sub Assy Nozzle Holder
6. Nozzle Holder Body
7. Adjusting Washer
8. Nozzle Spring
9. Push Rod
10. Pin Knock
11. Piece Distance
12. Nut Nozzle
Modul TAB Kubota 01 13. Piece Nozzle 13
c. Rangkuman
Aliran bahan bakar : Bahan bakar untuk mesin diesel putaran tinggi mempergunakan HSD
(high speed diesel) oil atau di masyarakat dikenal sebagai minyak solar. Bahan bakar di
tampung di dalam fuel tank. Setelah kran bahan bakar (fuel cock) dibuka, karena gaya
beratnya sendiri, bahan bakar akan turun ke fuel filter melalui fuel pipe 1. Fuel filter
berfungsi sebagai penyaring kotoran dan kandungan air yang tercampur bahan bakar.
Selanjutnya bahan bakar akan masuk ke dalam fuel pump melalui fuel pipe 2. Karena putaran
camshaft (poros nok) akan merubah tekanan bahan bakar di dalam fuel pump, tekanan yang
semula hanya sebesar tekanan gravitasi, menjadi sebesar kira – kira 200 – 250 Kg/Cm².
Pompa Bahan Bakar : Mesin diesel Kubota menggunakan pompa bahan bakar dari type
Bosch. Ukurannya yang kecil, ringan dan mudah penggunaannya. Plunger dengan gerakan ke
kiri mengarah ke putaran tinggi, dan dapat bergerak maju-mundur karena dorongan cam fuel
dengan perantaraan tappet roller, akan mendorong bahan bakar menuju nozzle.
Bahan bakar dalam ruang cylinder plunger akan turun jika plunger dalam kedudukan rendah.
Apabila plunger dalam posisi naik, maka delivery valve terdorong dan terbuka dan seterusnya
bahan bakar akan masuk ke nozzle, dalam bentuk kabut bahan bakar disemburkan ke ruang
bakar
Nozzle : Ada 2 macam tipe nozzle pada mesin diesel Kubota yaitu tipe pintle dan tipe hole.
Kedua tipe ini d idesain sedemikian rupa sehingga bahan bakar yang bertekanan tinggi (140-
230 kg/cm²) dapat dialirkan ke dalam ruang bakar melalui fuel injection pump secara efisien
pada saat injeksi.
d. Tugas
1. Buatlah rangkuman tentang sistem bahan bakar mesin kubota ¡
e. Tes Formatif
1. Jelaskan fungsi dari filter bahan bakar ¡
2. Sebutkan tipe nozzle pada mesin kubota ¡
3. Sebutkan komponen komponen pada nozzle¡
4. Jelaskan cara pembongkaran dan pemasangan pompa bahan bakar!
f. Kunci jawaban
1. Fungsi filter bahan bakar untuk menyaring bahan bakar sebelum masuk ke pompa
bahan bakar
2. Tipe nozzle : tipe pintle dan tipe hole.
g. Lembar kerja
1. Alat dan Bahan
a. Unit mesin Kubota
b.Alat–alat tangan, kunci–kunci pas, ring (disesuaikan dengan kebutuhan)
c. Gemuk
d.Lap/Majun
e. Tempat mur dan baut
2. Keselamatan Kerja
1) Gunakanlah peralatan yang sesuai dengan fungsinya
2) Ikutilah instruktur ataupun prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja
3) Mintalah ijin dari instruktur anda apabila hendak melakukan pekerjaan yang
tidak tertera pada lembar kerja
4) Bila perlu mintalah buku petunjuk yang sesuai dengan job pekerjaan
3. Langkah Kerja
a) Persiapkan alat dan bahan praktek secara cermat, efektif dan seefesien
mungkin
b) Perhatikan penjelasan prosedur penggunaan alat, baca lembar kerja dengan
teliti
b. Uraian Materi
1. KOMPONEN KOMPONEN DIESEL KUBOTA
b. Crank Case
Crank case terbuat dari bahan besi tuang yang dapat menahan temperatur dan tekanan
tinggi, sedikit menyebarkan panas dan sedikit proses machining saat proses pembuatannya.
Dilengkapi dengan lubang – lubang saluran minyak pelumas pada crank shaft dan main
bearing case.
c. Cylinder Liner
Cylinder liner terbuat dari besi tuang paduan yang kuat, dipasang pada crank case
pada saat di tekan. Mesin ini disiapkan dengan cylinder liner type basah, dimana
sekelilingnya akan berhubungan langsung dengan dengan air pendingin, untuk menjaga
kebocoran maka cylinder liner di lengkapi dengan dua buah O – Ring yang dipasang pada
alur bagian bawah. Untuk menjaga kebocoran gas bagian atas dari cylinder liner terpasang
sedikit menonjol terhadap crank case. Oleh karenanya gasket head antara cylinder liner dan
cylinder head akan di tekan sangat kuat.
Crank pin bearing juga berbentuk belahan rata, terbuat dari tembaga paduan.
Permukaannya dilapisi dengan zink agar pada pemakaian awalnya diperoleh suatu
penyesuaiaan yang lebih baik. Bush pada ujungnya, menggunakan bahan utama dari bronze
(dinamakan Kelmet) yang memiliki ketahanan kejut, ketahanan beban serta ketahanan panas
yang baik, seperti halnya pada crank pin bearing.
g. Camshaft
Camshaft terbuat dari baja karbon tempa dan pada permukaannya di berikan proses
pengerasan.
Bentuk oval lancip dari Camshaft akan meningkatkan efisiensi, dan pada saat yang
bersamaan, mengurangi suara berisik dari mesin.
Sebuah Camshaft dilengkapi dengan sepasang cam/nok yang terpasang monoblok untuk
menggerakkan inlet / exhaust valve, dan fuel cam yang mengendalikan injection pump.
h. Air Cleaner
Mesin diesel Kubota memakai air cleaner berbagai bentuk yang disesuaikan dengan
model dan kapasitasnya, akan tetapi pada prinsipnya menggunakan type air cleaner basah
yaitu type oil bath.
Type oil bath pada air cleaner dilengkapi dengan element kawat baja atau plastik yang di buat
khusus untuk filter.
Hampir semua debu yang terhisap masuk ke dalam air cleaner akan di tampung oleh oli yang
terdapat di pan oil. Kemudian partikel debu dan kotoran yang tercampur oli (debu basah)
akan disaring oleh steel wool dan serat plastik, maka di peroleh udara bersih yang di suplai ke
ruang bakar
i. Muffler
Exhaust valve sudah membuka sebelum langkah pembakaran selesai, gas sisa
pembakaran sudah ditekan keluar (tekanan 3 – 4 Kgf / Cm2) dan suara yang ditimbulkan
sangat keras, untuk itu muffler dipasang untuk meredam suara yang keluar agar tidak terlalu
bising. Bagian – bagian Muffler sbb :
j. Radiator Cap
Radiator cap terdiri dari :
1. Pressure valve.
2. Vacum valve.
3. Valve spring.
4. Packing dll.
Pressure valve dan vacum valve radiator cap bertumpu pada masing – masing
kedudukan dan berfungsi menjaga tekanan udara pada sistem pendinginan.
Bila tekanan dalam sistem pendinginan melampaui tekanan yang telah ditentukan (karena
over heating), maka valve spring akan menekan dan membuka pressure valve. Tekanan pada
Bila air pendingin menjadi sangat dingin dan uap menjadi beku, tekanan dalam Radiator
menjadi negative yang berarti membuka vacum valve. Udara luar akan masuk dalam radiator
dan tekanan menjadi normal.
a. Langkah hisap :
Pada saat piston bergerak dari TMA ke TMB inlet
valve membuka, sehingga volume ruang di dalam
silinder bertambah besar, akibatnya tekanan akan turun
TMA TMB dan berada di bawah tekanan atmosfir. Hal ini
menyebabkan udara masuk ke dalam silinder. Gerakan
ini dilanjutkan sampai piston mencapai TMB dan
selanjutnya inlet valve menutup.
b. Langkah Kompresi
Piston bergerak dari TMB ke TMA, sementara itu
kedua valve (inlet + exhaust) menutup. Udara didalam
silinder akan dikompresikan (dimampatkan) sehingga
TMA TMB
tekanan akan naik mencapai 30 – 35 kg/cm2, dan
temperatur mencapai 560°C.
c. Langkah Usaha/Kerja
Sebelum piston mencapai TMA, bahan bakar ruang di
semprotkan ke ruang bakar dan karena ruang bakar
suhunya telah mencapai 560°C (temperatur dimana
TMA TMB
besi merah menyala) maka akan di susul ledakan
pembakaran pada saat kira – kira piston berada pada
TMA, dan selanjutnya piston akan terdorong dari TMA
ke TMB.
d. Langkah Buang
Langkah sebelum piston mencapai TMB, exhaust
valve mulai terbuka. Saat piston bergerak kembali dari
TMA TMB TMB ke TMA maka sisa pembakaran yang berupa gas
akan didorong ke luar oleh piston melalui exhaust
valve, sampai piston mencapai TMA.
1. Non Direct Injection, juga bisa disebut sebagai Spherical Vortex Chamber System :
Sistem ini mempunyai sub-combustion chamber (ruang bakar mula) yang disebut vortex
chamber yang terletak diatas ruang bakar utama. Sistem ini menghasilkan pusaran udara
di dalam vortex chamber. Gaya vortex ini menyebabkan bahan bakar tercampur dengan
udara bertekanan dan bertemperatur tinggi untuk pembakaran. Pada mesin diesel Kubota
jenis ini menggunakan Three Vortex Combustion System
Pada sistem ini dihasilkan tiga pusaran di dalam spherical vortex chamber pada langkah
kompresi untuk mendapatkan Efisiensi pembakaran yang tinggi. Sistem ini lebih hemat
10% untuk konsumsi bahan bakar di banding dengan sistem pembakaran konvensional.
Juga dengan sistem ini akan mengurangi kebisingan.
d. Tugas
1. Ringkaslah materi pembelajaran tentang prinsip kerja motor diesel kubota!
e. Tes Formatif
1. Sebutkan komponen komponen pada mesin diesel kubota !
2. Jelaskan cara kerja radiator cap !
3. Jelaskan perbedaan antara mesin diesel dan mesin bensin !
4. Sebutkan sistem pembakaran pada mesin diesel kubota !
c. Langkah Kerja
g) Persiapkan alat dan bahan praktek secara cermat, efektif dan seefesien
mungkin
h) Perhatikan penjelasan prosedur penggunaan alat, baca lembar kerja dengan
teliti
i) Lakukan pemeriksaan dan penyetelan terhadap komponen sistem rem dan
bagian–bagiannya
j) Mintalah penjelasan pada instruktur mengenai hal yang belum jelas
k) Buatlah catatan–catatan penting kegiatan praktek secara ringkas
l) Setelah selesai, bersihkan dan kembalikan semua peralatan dan bahan yang
telah digunakan kepada petugas
d. Tugas
b. Buatlah laporan praktek secara ringkas dan jelas!
Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh setelah mempelajari kegiatan 1!
b. Uraian Materi
Mesin Kubota Menggunakan tenaga pelumasan dari oil pump model trochoid (isap-
tekan). Minyak pelumas dari bak crank case dipompa ke atas melalui oil filter oleh oil pump.
Minyak pelumas beredar dari oil pump lewat oil pipe dan bercabang menjadi dua. Cabang
yang pertama melewati oil filler ring yang terletak didalam main bearing case, dan
selanjutnya melumasi bagian crank pin. Cabang yang lain, melumasi rocker arm setelah
melewati cylinder head. Piston, bearing dan cam shaft dilumasi oleh cipratan dari crank pin.
Besarnya tekanan minyak pelumas dalam saluran diatas 0,5 Kg/Cm2 , Oil signal menunjukan
apakah tekanan pelumasan normal atau tidak. Plat digunakan untuk mencegah minyak
pelumas masuk keruang bakar dalam jumlah berlebihan dari batang valve.
OIL SIGNAL.
Oil signal dipasang pada cylinder head atau pada crank case yang berfungsi untuk
mengetahui adanya tekanan minyak pelumas.
Pada mesin dalam keadaan berhenti atau pada tekanan
lemah ( kurang dari 0.5 Kg/Cm2 ) tanda merah akan
nampak (2). Bila tekanan Oli dalam keadaan normal (
lebih dari 0.5 Kg/Cm2 ) tanda biru akan nampak (1).
c. RELIEF VALVE.
Untuk mengatur tekanan oli mesin diesel Kubota selain menggunakan oil pressure
indicator juga ada yang menggunakan oil signal yang disertai relief valve.
b. Untuk pendinginan
Minyak pelumas juga akan menyerap panas yang terjadi akibat pergeseran antara Piston
dengan dinding cylinder serta bearing yang menumpu shaft berputar.
c. Untuk Perapat
Minyak pelumas mengalir di celah-celah antara cylinder liner , piston dan piston ring
untuk mencegah kebocoran pada waktu proses kompressi.
d. Untuk pembersihan
Minyak pelumas yang telah dialirkan ke semua bagian mesin akan membawa kembali
beserta debu dan kotoran atau karbon yang dihasilkan oleh pembakaran yang tidak
sempurna. Juga pada waktu oksidasi pada temperatur yang tinggi minyak pelumas tadi
dapat mencegah melekatnya lumpur yang tak larut pada ring dan mencegah terjadinya
goresan pada permukaan piston dan dinding silinder.
C. Rangkuman
OIL PUMP (Pompa Minyak Pelumas)
Pompa trochoid merupakan gabungan dari inner rotor dan outer rotor digunakan
sebagai pompa minyak pelumas. Inner rotor dengan 4 gigi digerakkan oleh cam shaft yang
pusatnya eksentrik terhadap titik pusat pompa. Outer rotor memiliki 5 gigi, terpasang
konsentris dengan rumah pompa. Jika inner rotor berputar maka outer rotor akan berputar
pula dengan gerakan yang lebih lambat. Karena gerakan putar yang eksentrik dari inner rotor
maka akan menghasilkan tekanan negatif pada bagian inlet, sehingga minyak pelumas akan
terhisap naik. Minyak pelumas yang terhisap masuk ke rotor akan terjebak antara gigi-gigi
kedua rotor dan kemudian ditekan keluar.
SARINGAN MINYAK PELUMAS
Merupakan alat pelengkap utama bagi pompa minyak pelumas, yang akan menjaga agar
pompa tersebut tidak kemasukan benda asing seperti gram-gram, pasir dsb
d. Tugas
1. Uraikan sirkulasi kerja sistim pelumas mesin diesel KUBOTA
e. Tes Formatif
1. Jelaskan fungsi pompa oli pada mesin kubota ?
2. Jelaskan fungsi filter oli pada mesin kubota ?
3. Jelaskan Oil Signal pada mesin Kubota ?
4. Jelaskan Relief falve pada mesin kubota ?
f. Kunci Jawaban
1. Untuk memompa oli dari bak crank case disalurkan melumasi bagian crank
pin. Cabang yang lain, melumasi rocker arm setelah melewati cylinder head.
Piston, bearing dan cam shaft dilumasi oleh cipratan dari crank pin.
2. Sebagai alat pelengkap utama bagi pompa minyak pelumas, yang akan
menjaga agar pompa tersebut tidak kemasukan benda asing seperti gram-gram,
pasir dsb
3. berfungsi untuk mengetahui adanya tekanan minyak pelumas
4. Untuk mengatur tekanan oli mesin diesel Kubota selain menggunakan oil
pressure indicator juga ada yang menggunakan oil signal yang disertai relief
valve
b. Uraian Materi
1. SISTEM PENDINGIN ( 1)
Ada 2 macam sistem pendingin :
a. Radiator :
Menggunakan radiator bertekanan yang umumnya sudah banyak dipergunakan. Di
dalam radiator air bergerak turun, setelah didinginkan oleh fan. Gerakan turun tersebut akibat
dari bertambahnya berat jenis karena penurunan temperatur. Air pendingin tersebut menyerap
panas akibat pembakaran dari cylinder liner, cylinder head dan seluruh panas akibat gesekan
seluruh komponen part yang bergerak.
Air pendingin akan bergerak ke atas setelah menyerap panas dan berat jenisnya menjadi lebih
kecil dan kemudian akan didinginkan oleh fan, demikian sirkulasi air secara alami
mendinginkan mesin.
b. Hopper :
Berbeda dengan tipe radiator, tipe hopper tidak menggunakan fan. Volume air yang
diisikan ke dalam hopper jumlahnya jauh lebih banyak bila dibandingkan tipe radiator.
Memiliki ‘mulut’ yang lebar sebagai lubang tempat pengisian air, tempat kedudukan saringan
air pendingin yang juga berfungsi sebagai tempat dudukan water float (indikator ketinggian
air) dan sekaligus sebagai muara pelepas uap panas dari air pendingin.
Keterangan :
1. Radiator
2. Fan
3. Cyl. Head
4. Crankcase
5. Cyl. Liner
Selain sistem pendingin yang standard, boleh digunakan bak air pendingin di luar
mesin sebagai perlengkapan tambahan, agar diperoleh suatu temperatur air pendingin seperti
yang diinginkan. Bisa berupa bak air dari beton atau yang lain. Dalam pemakaiannya bisa
tanpa menggunakan pompa air ataupun menggunakan pompa air untuk membantu
sirkulasinya.
c. Tugas
1. Uraikan sirkulasi kerja sistim pendingin mesin diesel KUBOTA
d. Tes Formatif
1. Jelaskan fungsi radiator pada sistim pendingin mesin kubota ?
2. Jelaskan fungsi fan pada sistim pendingin mesin kubota ?
e. Kunci Jawaban
1. Sebagai penampung air yang bersirkulasi dari ruang wáter jaket crank case.
2. Untuk mendinginkan air yang ada di kisi-kisi radiator
B. Uji kompetensi
Peserta diklat melakukan demonstrasi/praktik dihadapan Guru/Instruktur
dengan waktu yang sudah ditentukan.
Soal
Disediakan sebuah unit mesin kubota lakukan pemeriksaan pada unit
tersebut (Urutkanlah langkah–langkahnya dengan tepat).
A. Teori
1. Komponen pada nozel
1. Assy Over Flow Pipe
2. Over Flow Pipe
3. Clip Pipe
4. Assy Holder Nozzle
5. Sub Assy Nozzle Holder
6. Nozzle Holder Body
7. Adjusting Washer
8. Nozzle Spring
9. Push Rod
10. Pin Knock
11. Piece Distance
12. Nut Nozzle
13. Piece Nozzle
2. Komponen komponen mesin diesel Kubota :
- Air Cleaner
- Radiator Cap
- Cylinder Liner
- Cam shaft
- Muffler
- Piston dan ring piston
3. Fungsi pompa oli:
Untuk memompa oli dari bak crank case disalurkan melumasi bagian crank pin. Cabang
yang lain, melumasi rocker arm setelah melewati cylinder head. Piston, bearing dan cam shaft
dilumasi oleh cipratan dari crank pin.
4. Fungsi radiator : Sebagai penampung air yang bersirkulasi dari ruang wáter jaket crank
case.
Pembongkaran/pelepasan komponen
Pemeriksaan/pengukuran
Melakukan pemeriksaan terhadap komponen–komponen utama dari
system rem tersebut.
2. Perbaikan/pengetesan.
Menghidupkan unit diesel Kubota.
C. Kriteria kelulusan
Batas minimal kompetensi diberi nilai 75
Grade nilai adalah sebagai berikut:
75 (Baik) :Dengan tepat waktu dapat mencapai kompetensi sesuai
kualitas standar minimal
80 (Amat Baik) :Lebih cepat dari ketentuan waktu dapat mencapai
kompetensi sesuai kualitas standar minimal
90 (Istimewa) :Lebih cepat dari ketentuan waktu dapat mencapai
kompetensi melebihi kualitas standar minimal