Penyusun :
RAHADI KAUTSAR ILMI 210821
HARIS RIZQULLAH 2107082
M. ILYAS CHOURURIZAL 2100945
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul sistem Pengapian ini sebagai pemandu pelatihan sekaligus merupakan
bahan informasi dalam pembelajaran dan pelatihan yang mengubah sikap / perilaku
peserta diklat menjadi seorang yang memiliki kompetensi sesuai standart. Pembelajaran
dengan modul ini dapat dilakukan secara klasikal dengan atau tanpa instruktur, bahkan
individual.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Umum
Setelah mempelajari bahan ajar ini, siswa dapat :
1. Mengetahui komponen dan fungsi komponen sistem pengapian.
2. Mengetahui cara kerja sistem pengapian.
2. Tujuan Khusus
Setelah mempelajari kegiatan belajar 1, siswa dapat :
1. Mengidentifikasi komponen sistem pengapian.
2. Menjelaskan fungsi komponen sistem pengapian.
3. Menjelaskan cara kerja sistem pengapian
1. Pahami tujuan umum pembelajaran (TUP) dari bahan ajar dan tujuan khusus
pembelajaran (TKP) kegiatan belajar, agar dapat mengukur ketercapaian
pembelajarannya.
2. Pelajari materi kegiatan belajar dengan seksama sesuai dengan selera, situasi dan
kondisi yang dikehendaki.
3. Jika dirasa telah paham dengan materi yang dipelajari, kerjakan latihan yang ada
pada kegiatan belajar. 1
4. Cocokkan hasil pekerjaan latihan dengan kunci jawaban latihan yang tersedia di
belakang soal latihan.
5. Jika ada yang belum sesuai antara hasil pekerjaan latihan dengan kunci jawaban,
pelajari kembali materi dari soal latihan yang belum terjawab dengan benar tadi,
kemudian coba lagi mengerjakan soal latihannya hingga jawabannya benar.
6. Setelah semua soal latihan terjawab dengan benar, kerjakanlah soal tesnya.
7. Cocokkan hasil pengerjaan soal tes dengan kunci jawaban yang tersedia pada bagian
akhir dari bahan ajar ini.
8. Jika ada yang belum sesuai antara hasil pengerjaan soal tes dengan kunci jawaban,
ulangi kembali mengerjakan soal tersebut sampai jawabannya benar.
9. Selama mempelajari isi bahan ajar ini, diperkenankan menggunakan referensi lain
atau minta keterangan dari teman sejawat atau guru pembimbing.
10. Setelah menyelesaikan semua aktifitas pembelajaran dan dirasa telah menguasai
materi sesuai dengan tujuan pembelajaran, disarankan menemui guru pembimbing
untuk tindak lanjutnya.
D. Alokasi Waktu
Modul ini dipelajari untuk satu kali pertemuan tatap muka di kelas atau dengan waktu
belajar secara mandiri selama 4 x @ 120 menit.
BAB II
SISTEM PENGAPIAN
B. Uraian Materi
Ada tiga sarat suatu pembakaran dapat terjadi yakni ada bahan bakar,udara
dan ada api. Api dalam pembakaran tidak mungkin muncul dengan begitu saja, pasti
ada sebab kemunculannya. Untuk memunculkan api ini maka perlu dibuat suatu
sistem yang disebut sistem pengapian. Jadi sistem pengapian adalah suatu sistem
yang terdiri dari berbagai komponen yang memilki fungsi yang berbeda yang
dirangkai sedemikian rupa sehinga memiliki satu fungsi yakni memercikkan bunga
api yang di gunakan untuk membakar campuran udara dan bahan bakar yang telah
dikompresikan di dalam silinder.
Agar hasil yang diperoleh sistem pengapian sempurna, maka rangkaian ini
harus memenuhi beberapa kriteria, antara lain :
1. Dapat merubah tegangan rendah menjadi tegangan tinggi.
2. Dapat beroperasi dengan sumber tegangan yang berbeda (tegangan batere
dan/atau alternator).
3. Dapat mengalirkan tegangan tinggi ke busi-busi sesuai dengan urutan pengapian.
4. Waktu pembangkitan tegangan tinggi harus tepat sesuai dengan putaran mesin.
Keterangan gambar:
1. Baterai
2. Kunci Kontak
3. Koil
4. Distributor
5. Kondensor
6. Kontak platina
7. Busi
2. Urutan pengapian
Urutan pengapian merupakan urutan pengaliran arus bertegangan tinggi
ke busi-busi saat akhir kompresi. Urutan pengapian sudah dirancang dan
disesuaikan dengan silinder engine.
Penomoran silinder pada engine biasanya dimulai dari depan meskipun
demikian ada beberapa variasi pada engine jenis V. Pada engine empat silinder,
urutan pengapiannya 1 - 3 - 4 - 2 atau 1 - 2 - 4 - 3, sedangkan untuk engine enam
silinder, secara umum urutan pengapiannya 1 - 5 - 3 - 6 - 2 - 4.
Urutan pengapian sangat penting diperhatikan, oleh karena itu kabel
tegangan tinggi antara tutup distributor dengan busi-busi harus dihubungkan
dengan urutan yang benar.
8
Gambar 3. Baterai
tiga buah sel dan baterai 12 volt terdiri dari 6 buah sel. Setiap sel mempunyai
2 buah pelat yang diberi atau direndam larutan sulphuric acid, larutan
sulphuric acid ini lebih dikenal dengan nama cairan electrolyte.
b. Kunci kontak
Keterangan gambar:
1. Terminal tegangan tinggi
2. Isolasi pemisah kumparan
3. Isolasi penutup
4. Penghubung tegangan tinggi melalui kontak pegas
5. Rumah/body
6. Pengikat
7. Plate jacket (magnetic)
8. Kumparan primer
9. Kumparan sekunder
10. Sealing compound
11. Insulator
12. Inti besi
11
menjadi panas. Kondisi ini menyebabkan naiknya nilai tahanan pada tahanan
ballast, dengan demikian arus yang mengalir pada kontak platina menurun,
Cara ini membantu memperpanjang umur kontak platina.
Pada putaran tinggi, tahanan ballast mempunyai suhu yang rendah, hal
ini memungkinkan mengalirnya arus yang besar, yang membantu kerja koil.
e. Distributor
Gambar 6. Distributor
Keterangan gambar:
1. Tutup dirstributor
2. Rotor
3. Tutup penahan debu
4. Poros distributor
5. Cam
6. Sambungan ke saluran vakum
7. Vacuum advancer
13
8. Kondensor
Keterangan gambar:
1. Plat penopang
2. Cam
3. Pengungkit
4. Bobot pemberat
5. Poros distributor
6. Yoke
2. Vacuum Advancer
Vacuum advancer bekerja berdasarkan kevakuman yang terjadi
pada saluran pemasukan (intake manifold).
f. Kondensor
Kondensor terbuat dari dua lembar alumunium yang dibatasi
dengan kertas isolasi. Lembaran ini digulung dan ditempatkan pada tabung
logam. Dalam pemasangannya kondensor dirangkai secara paralel dengan
kontak platina. Plat-plat kondensor meredam arus yang dapat
menimbulkan percikan api pada kontak platina pada saat membuka. Hal
ini mempercepat berhentinya aliran listrik pada rangkaian primer.
16
Gambar 9. Kondensor
g. Kontak Platina
Dwell angle
Kontak platina
Keterangan gambar :
a Kontak platina menutup
b Celah kontak platina besar, sudut
dwell kecil
c Celah kontak platina kecil, sudut
dwell besar
18
h. Busi
Busi merupakan media untuk meloncatkan bunga api untuk
membakar campuran udara dan bahan bakar pada akhir langkah kompresi.
Busi mempunyai dua elektroda yakni elektroda tengah (elektroda positif)
yang dihubungkan ke terminal busi dan elektroda samping (elektroda
negatif) yang dihubungkan ke badan busi sebagai massa.
Antara kedua elektroda tersebut terdapat celah untuk meloncatkan
bunga api. Tegangan tinggi yang terinduksi pada koil akan dialirkan pada
distributor, kabel tegangan tinggi, busi (elektroda tengah busi), dan
melalui celah busi dialirkan ke elektroda massa. Suatu hal yang perlu
diingat bahwa saat arus melompati celah busi, percikan api akan
terbangkit, inilah tujuan akhir dari sistem pengapian.
19
D. Rangkuman
20
E. Latihan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat !
1. Jelaskan fungsi sistem pengapian pada kendaraan!
2. Sebutkan fungsi komponen-komponen pengapian di bawah ini !
a. Koil
b. Distributor
c. Kondensor
d. Platina
e. Tahanan ballast (ballast resistor)
3. Apa yang di maksud dengan dwell angel?
4. Sebutkan komponen-komponen dari busi?
22
B. Materi pembelajaran
1. Cara Kerja Sistem Pengapian
Sistem pengapian menggunakan arus bertegangan rendah dari batere
dan membangkitkan tegangan tinggi untuk menghasilkan percikan api pada
busi. Proses pembangkitan tegangan tinggi ini harus akurat dan tepat,
biasanya sampai 100 x per detiknya atau lebih. Hal inilah yang menyebabkan
mengapa pemeliharaan menjadi begitu penting. Sistem pengapian
konvensional dapat dibagi dalam dua kategori rangkaian, yakni rangkaian
primer dan rangkaian sekunder.
Rangkaian primer terdiri dari kunci kontak, kumparan primer, platina
dan kondensor, dengan memanfaatkan tegangan rendah dari batere.
Sedangkan rangkaian sekunder dialiri arus bertegangan tinggi sebagai hasil
kerja koil. Agar lebih sederhana, cara kerja sistem pengapian dibagi dalam
dua tahap, yakni saat platina menutup dan saat platina membuka.
sehingga pada celah busi timbul letikan bunga api. Proses ini terjadi
antara 50 sampai 150 kali perdetik tergantung pada putaran engine.
C. Rangkuman
Pada dasarnya pengaliran arus listrikn pada rangkaian sistem pengapian
dapat dibedakan menjadi dua yakni aliran listrik pada rangkaian primer dan aliran
listrik pada rangkaian sekunder. Sedangkan cara kerjanya dapat dibedakan
menjadi dua, yakni saat kontak platina menutup dan saat kontak platina membuka.
D. Latihan
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat !
1. Sebutkan komponen-komponen yang termasuk pada rangkaian primer !
2. Sebutkan komponen-komponen yang termasuk pada rangkaian sekunder !
B. Uraian Materi
1. Pengertian
Sistem pengapian elektronik adalah Sistem pengapian full transistor
menggunakan transistor untuk memutus dan menghubungkan arus pada
kumparan primer koil pengapian. Sedangkan untuk menghidupkan dan
mematikan transistor menggunakan signal rotor dan generator yang cara
kerjanya dengan induksi listrik. Ada juga yang untuk mematikan dan
menghidupkan transistor ini dengan menggunakan sensor infra merah. (New
Step 1 Training Manual, 1996 : 6-7)
c. Ignitor
Rangkaian elektronik yang berfungsi untuk meutus dan menghubungkan
arus lisktrik pada primary koil
d. Pick – Up Coil
Generator yang berfungsi untuk menghasilkan arus maupun tegangan
untuk mengaktifkan ignitor.
e. Magnet Permanen
Sebagai sumber induksi
Keterangan:
Gambar B. Kaki rotor mendekati mendekati inti pick-up coil :
kemagnetan membesar ke arah positif ( + )
Gambar C. Kaki rotor lurus dengan inti pick-up coil : kemagnetan pada
inti maximum tegangan = 0
Gambar D. Kaki rotor menjauhi inti pick-up coil : kemagnetan membesar
ke arah negatif ( - )
C. Rangkuman
Sistem pengapian elektronik adalah Sistem pengapian full transistor
menggunakan transistor untuk memutus dan menghubungkan arus pada kumparan
primer koil pengapian. Sedangkan untuk menghidupkan dan mematikan transistor
menggunakan signal rotor dan generator yang cara kerjanya dengan induksi
listrik. Ada juga yang untuk mematikan dan menghidupkan transistor ini dengan
menggunakan sensor infra merah.
D. Latihan
Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat!
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem pengapian elektronik?
2. Jelaskan komponen yang terdapat dalam distributor system pengapian
elektronik!
31
Fungsi coil dengan resistor bila arus mulai mengalir melalui coil
maka arus yang mengalir ini cenderung terhalang oleh efek self-
induction ( yang terjadi mulai saat breaker point tertutup sampai tercapai
nilai arus jenuh. Pada saat aliran arus mukai mengalir pada kumparan
primer ingnition coil, arus primer akan naik secara bertahap. Aliran arus
akan semakin lambat bila banyaknya gulungan dalam kumparan
bertambah. Keuntungan lain dari pengunaan ingnition coil dengan
resistor ialah mempermudah starter mesin. Karena arus yang mengalir ke
motor starter pada saat engine start cukup besar, maka tegangan baterai
akan menurun, mengurangi arus primer pada ignition coil. Akibatnya
tegangan sekunder menurun dan loncatan bung api menjadi lemah.
Untuk mencegah hal itu, resistor dihubungkan bypass selama
mesin diputar oleh motor starter dengan tujuan memberikan arus
langsung pada kumparan primer untuk menghasilkan bunga api yang
kuat. Pada saat resistor dihubungkan bypass, maka arus primer naik.
c. Signal Generator
Signal generator adalah semacam generator AC ( arus bolak balik
) berfungsi untuk menghidupkan power transistor di dalam igniter. Jika
tegangan yang di hasilkan negatif transistor akan off, jika positif
transistor akan on.
Signal generator terdiri dari magnet permanent yang memberi
magnet kepada pick-up coil, pick-up coil untuk membangkitkan arus
bolak balik (AC) dan signal rotor yang meninduksi tegangan AC didalam
pick-up coil sesuai dengan saat pengapian. signal rotor mempunyai gigi-
gigi sebanyak jumlah silinder ( 4 gigi untuk 4 silinder dan 6 gigi untuk 6
silinder ). Garis gaya magnet (magnetic flux) dari magnet permanent
mengalir dari signal rotor melui pick-up coil. Celah udara antara rotor
dengan pick-up coil yang berubah-ubah, maka kepadatan garis gaya
magnet pad pick-up coil berubah. Perubahan kepadatan garis gaya ( flux
density ) ini membangkitkan EMF (tegangan) dalam pick-up coil.
d. Igniter
33
C. Rangkuman
Pengapian transistor dengan distribusi tipe IIA adalah menggabungkan
igniter dan ignition coil dengan distributor. IIA adalah singkatan dari
“INTEGRATED IGNITION ASSEMBLY”.pengapian system IIA juga
mempunyai keuntungan antara lain; kecil dan ringan,tidak mengalami putus
sambungan jadi keandalannya tinggi,memiliki daya tahan yang tinggi terhadap air
dan juga tidak mudah terpengaruh oleh kondisi sekitarnya. Dari uraian di atas
menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
34
1. Sistem ini berfungsi untuk membangkitkan bunga api yang dapat membakar
campuran bahan bakar-udara di dalam silinder.
2. Syarat-syarat pengapian yang baik antara lain ; Bunga api yang kuat, Saat
pengapian yang tepat, dan juga Ketahanan yang cukup.
3. Sistem ini bekerja mendeteksi kondisi mesin ( putaran mesin,aliran udara
masuk, temperatur mesin dan lain-lain) berdasarkan signal dari setiap engine
sensor. Selanjutnya menentukan saat pengapian yang optimum sesuai dengan
kondisi mesin dengan mengirim signal pemutusan arus primer ke igniter yang
mengontrol saat pengapian.
4. Dengan sistim ini dapat diwujudkan pengaturan yang lebih teliti berdasarkan
kondisi kerja mesin dan ini tidak dapat di peroleh pada sistem non IIA yang
hanya dapat mengatur putaran mesin dan manipold vacuum dengan
menggunakan governor advancer yang terdapat dalam distributor.
D. Latihan
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat!
1. Sebutkan keuntungan dari sistem pengapian IIA !
2. Sebutkan cara kerja sistem pengapian IIA !
35
BAB III
EVALUASI
A. Test
Waktu : 60 Menit
Petunjuk Soal : Kerjakanlah Soal-soal di Bawah ini Sendiri-sendiri
33
37
3. Dwell angle adalah sudut yang dibentuk oleh cam pada distributor saat kontak
platina mulai menutup hingga membuka kembali.
h. Gasket
i. Isolator
j. Elektroda tengah
k. Elektroda massa
5. Komponen yang termasuk pada rangkaian primer adalah : batere, kunci kontak,
kumparan primer, kontak platina dan masa.
Koil pengapian
Distributor
Apabila kunci kontak pada posisi “ON”, arus mengalir dari batere melalui kunci
kontak ke kumparan primer pada koil dan kontak platina ke massa. Dalam kondisi
seperti ini pada koil terbangkit garis gaya magnit.
Tutup
Distributo
Kontak platina Rotor
membuka
Distributor
Berhentinya pengaliran arus listrik ini menyebabkan terjadinya perubahan garis gaya
magnit di sekeliling kumparan primer dan sekunder dengan sangat cepat.
Dengan adanya perubahan garis gaya magnit ini maka pada kedua kumparan akan
terbangkit arus listrik. Arus yang terbangkit pada kumparan primer diserap oleh
kondensor, sedangkan arus dengan tegangan tinggi yang terbangkit pada kumparan
sekunder dialirkan pada terminal kabel tegangan tinggi tinggi pada tutup distributor,
selanjutnya melalui rotor arus bertegangan tinggi tersebut dialirkan ke busi sesuai
dengan urutan pengapian.
Pada busi, arus listrik tersebut akan mengalir pada elektroda tengah ke elektroda
massa melalui celah busi sehingga pada celah busi timbul letikan bunga api. Proses
ini terjadi antara 50 - 150 kali perdetik tergantung pada putaran engine.
Bila mesin di hidupkan signal rotor pada distributor akan berputar, jika tegangan
yang dihasilkan negatif (-) maka transistor akan OFF, primer coil akan terputus
dan medan magnet akan hilang secara tiba – tiba, terjadinya induksi pada
sekunder coil dengan tegangan 15000 volt yang menuju ke rotor dan rotor akan
membagi ke tiap – tiap busi untuk memercikan bunga api.
C. Umpan Balik
Materi yang sedang Anda pelajari merupakan pengetahuan pendukung terhadap
kompetensi “Perbaikan Sistem Pengapian Elektronik”. Berdasarkan kriteria tingkat
penguasaan kompetensi :
Kompetensi utama : 90% - 100%
Kompetensi pendukung : 75% - 90%
Kompetensi pelengkap : 60% - 75%
Maka standar minimal yang ditetapkan untuk penguasaan materi ini adalah 75.
Bandingkan hasil jawaban tes Anda dengan kunci jawaban yang terdapat pada bagian
akhir bahan ajar ini, kemudian ukurlah hasil penguasaan yang telah dicapai
menggunakan rumus berikut :
Jawaban benar
Tingkat penguasaan = -------------------------- X 100%
Soal
Jika hasil yang diperoleh telah mencapai 75% atau lebih, maka Anda telah
menguasai materi yang dipelajari dan berhak melanjutkan pembelajaran berikutnya
dengan persetujuan guru pembimbing. Namun jika hasil yang diperoleh belum
mencapai 75% Anda masih harus mengulangi atau mempelajari kembali bahan ajar ini.
42
DAFTAR PUSTAKA