Anda di halaman 1dari 65

MODUL PEMBELAJARAN MOTOR DIESEL ( ENGINE DIESEL )

Penyusun :
Aditya Nur Ilyasa
1905231

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ENGINE
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala


rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan, sehingga kami bisa
menyelesaikan modul “ Pembelajaran Motor Diesel ( Engine Diesel ) ”
Tersusunnya modul ini tentu bukan karena buah kerja keras kami semata,
melainkan juga atas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, kami ucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu
terselesaikannya modul ini, diantaranya :
1. Bapak Dr. Wahid Munawar, M.Pd selaku dosen pengampu mata
kuliah Literasi ICT
2. Orang tua, teman dan pihak-pihak lainnya yang tidak bisa kami
sebutkan satu persatu.
Kami sangat menyadari bahwa modul ini masihlah jauh dari
sempurna. Untuk itu, kami selaku penulis menerima dengan terbuka
semua kritik dan saran yang membangun agar modul ini bisa tersusun
lebih baik lagi. Kami berharap semoga modul ini bermanfaat untuk kita
semua.
Akhir kata penulis berharap agar modul ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis sendiri, SMK, Politeknik dan bagi pembaca pada
umumnya. Semoga segala bantuan yang diberikan kepada penulis dengan
penuh keikhlasan mendapat balasan yang setimpal.

Bandung, 27 Juni 2021

Penulis

i
DESKRIPSI
Modul ini berjudul “Pembelajaran Motor Diesel” dalam modul ini
akan membahas tentang sistem bahan bakar, sistem starting dan sistem
pendinginan pada motor diesel.
Penguasaan materi modul ini akan dapat lebih cepat dikuasai
apabila siswa sebelumnya telah menyelesaikan materi penunjang motor
diesel yang mendasarinya dari buku-buku sebelumnya.
Modul ini terdiri dari 3 kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1
membahas tentang sistem bahan bakar pada motor diesel. Kegiatan belajar
2 membahas sistem starting pada motor diesel. Kegiatan belajar 3
membahas sistem pendinginan pada motor diesel
Setelah mempelajari modul ini diharapkan dapat memahami dan
mengaplikasikan pembelajaran motor diesel ini dalam kehidupan sehari-
hari dan bermanfaat bagi orang di sekitar.

ii
PETA KEDUDUKAN MODUL
SISTEM
BAHAN BAKAR
MOTOR DIESEL
Kegiatan
Belajar 1

KOMPONEN
SISTEM BAHAN
BAKAR DIESEL

SISTEM
STARTING MOTOR
DIESEL
Motor Kegiatan
Diesel Belajar 2

KOMPONEN
SISTEM STARTING
DIESEL

SISTEM
PENDINGIN MOTOR
DIESEL
Kegiatan
Belajar 3

KOMPONEN
SISTEM PENDINGIN
DIESEL

iii
PRASYARAT

Untuk dapat mengikuti modul ini, peserta harus sudah kompeten dalam
pengetahuan Fisika, perpindahan panasdan pengetahuan dasar otomotif

iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................... i
DESKRIPSI.................................................................................... ii
PETA KEDUDUKAN MODUL................................................... iii
PRASYARAT................................................................................ iv
DAFTAR ISI.................................................................................. v
PERISTILAHAN/GLOSARY....................................................... vi
PETUNJUK/PENGGUNAAN MODUL...................................... vii
TUJUAN....................................................................................... viii
KEGIATAN BELAJAR 1
A. Lembar Informasi........................................................................... 1
1. Sistem Bahan Bakar Pada Motor Diesel............................ 1
2. Komponen Pada sistem Bahan Bakar Motor Diesel.......... 3
B. Lembar Kerja................................................................................. 12
C. Lembar Latihan............................................................................. 13
D. Kunci Jawaban Latihan.................................................................. 15
KEGIATAN BELAJAR 2
A. Lembar Informasi.......................................................................... 16
1. Sistem Starting Pada Motor Diesel.................................... 16
2. Komponen Pada Sistem Starting Motor Diesel................. 22
B. Lembar Kerja................................................................................. 25
C. Lembar Latihan............................................................................. 30
D. Kunci Jawaban Latihan.................................................................. 31
KEGIATAN BELAJAR 3
A. Lembar Informasi.......................................................................... 32
1. Sistem Pendinginan Pada Motor Diesel............................ 32
2. Komponen Sistem Pendinginan Pada Motor Diesel........ 37
B. Lembar Kerja................................................................................. 42
C. Lembar Latihan.............................................................................. 45
D. Kunci Jawaban Latihan.................................................................. 45
DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 54

v
PERISTILAHAN / GLOSARY

Engine adalah  suatu alat yang memiliki kemampuan untuk merubah


energi panas yang dimiliki oleh bahan bakar menjadi energi gerak.
Kompresi adalah indikator yang menunjukkan jumlah tekanan yang ada di
dalam silinder mesin kendaraan
Plunyer adalah  pompa yang elemen bolak-balik di dalam silindernya
berupa torak dengan ukuran diameter dengan panjangnya lebih besar panjangnya.
Delivery valve adalah salah komponen pompa injeksi. Fungsi delivery
valve adalah untuk mencegah terjadinya aliran balik dan mengatur tekanan sisa
bahan bakar.
Priming Pump, pengertian dan fungsi priming pump yaitu mengambil
bahan bakar dari tangki penyimpanan mobil. Kemudian, komponen ini akan
menyalurkannya ke bagian mobil lainnya yaitu menuju injection pump.
Generator adalah alat yang prinsip kerjanya berdasarkan induksi
elektromagnetik, alat ini pertama kali ditemukan oleh Michael Faraday.
Berkebalikan dengan motor listrik, generator adalah mesin yang mengubah
energi kinetik menjadi energi listrik.
Flywheel adalah perangkat mekanik berputar yang digunakan untuk
menyimpan energi rotasi.
Thermostat adalah suatu perangkat yang dapat memutuskan dan
menyambungkan arus listrik pada saat mendeteksi perubahan suhu di lingkungan
sekitarnya sesuai dengan pengaturan suhu yang ditentukan.

vi
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Sebelum anda mempelajari modul ini, sebaiknya anda membaca terlebih
dahulu petunjuk penggunaan berikut ini.
1) Dalam modul ini disediakan peta konsep yang mengambarkan
hubungan kasualitas materi dalam kegiatan belajar yang satu dengan
yang lainnya. Dengan peta konsep tersebut akan memudahkan Anda
dalam memaham kompetensi apa saja yang harus dikuasai agar
tercapai standar kompetensi yang diinginkan.
2) Modul yang terbagi atas 2 kegiatan belajar. Pembagian kegiatan
belajar tersebut telah disesuaikan dengan alur implementasinya
sehingga pemahaman satu materi akan sangat penting sebagai modal
Anda dalam memahami kegiatan belajar berikutnya.
3) Di setiap akhir bagian kegiatan belajar terdapat tes sumatif yang
disediakan guna menguji tingkat pemahaman Anda setelah
memperoleh pengajaran. Jawablah setiap pertanyaan dalam tes
tersebut, dan nilai yang anda peroleh agar dijadikan sebagai umpan
balik untuk menilai lagi apakah materi dalam kegiatan belajar sudah
Anda kuasai dengan baik atau belum.
4) Guna memudahkan Anda dalam memahami materi dalam modul ini,
Pengajar nantinya akan banyak melakukan simulasi atau latihan
selama proses pembelajaran berlangsung.

vii
TUJUAN

Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam


modul ini peserta diharapkan :
a. Mengetahui Sistem Bahan Bakar Pada Motor Diesel berikut dengan
Komponen – komponennya.
b. Mengetahui Sistem Starting Pada Motor Diesel berikut dengan
Komponen – komponennya.
c. Mengetahui Sistem Pendinginan Pada Motor Diesel berikut dengan
Komponen – komponennya.

viii
ix
KEGIATAN BELAJAR 1
A. Lembar Informasi
1. Prinsip Kerja Motor Diesel

Sumber : Makalah Undip


Gambar 1.1 : Prinsip Kerja Motor Diesel
Engine/motor diesel (diesel engine) merupakan salah satu bentuk
motor pembakaran dalam (internal combustion engine) di samping motor
bensin dan turbin gas. Motor diesel disebut dengan motor penyalaan
kompresi (compression ignition engine) karena penyalaan bahan bakarnya
diakibatkan oleh suhu kompresi udara dalam ruang bakar.
Dilain pihak motor bensin disebut motor penyalaan busi (spark
ignition engine) karena penyalaan bahan bakar diakibatkan oleh percikan
bunga api listrik dari busi. Cara pembakaran dan pengatomisasian
(atomizing) bahan bakar pada motor diesel tidak sama dengan motor
bensin. Pada motor bensin campuran bahan bakar dan udara melelui
karburator dimasukkan ke dalam silinder dan dibakar oleh nyala listrik
dari busi.
Pada motor diesel yang diisap oleh torak dan dimasukkan ke dalam
ruang bakar hanya udara, yang selanjutnya udara tersebut dikompresikan
sampai mencapai suhu dan tekanan yang tinggi. Beberapa saat sebelum
torak mencapai titik mati atas (TMA) bahan bakar solar diinjeksikan ke
dalam ruang bakar.
Dengan suhu dan tekanan udara dalam silinder yang cukup tinggi
maka partikel-partikel bahan bakar akan menyala dengan sendirinya
sehingga membentuk proses pembakaran. Agar bahan bakar solar dapat

1
terbakar sendiri, maka diperlukan rasio kompresi 15-22 dan suhu udara
kompresi kira-kira 600ºC.
Meskipun untuk motor diesel tidak diperlukan sistem pengapian
seperti halnya pada motor bensin, namun dalam motor diesel diperlukan
sistem injeksi bahan bakar yang berupa pompa injeksi (injection pump)
dan pengabut (injector) serta perlengkapan bantu lain. Bahan bakar yang
disemprotkan harus mempunyai sifat dapat terbakar sendiri (self ignition).
2. Perbandingan Prinsip Kerja Motor Diesel dengan Motor Bensin
 Motor Diesel.
Udara yang terhisap ke dalam ruang bakar dikompresi
sehingga mencapai tekanan dan tempertur yang tinggi. Bahan
bakar (fuel) diinjeksikan dan dikabutkan ke dalam ruang bakar.
Sehingga terjadi pembakaran sesaat setelah terjadi pencampuran
dengan udara.

Sumber : https://www.researchgate.net
Gambar 1.2 Prinsip Kerja Motor Diesel

 Motor Bensin.
Udara dan bahan bakar yang tercampur didalam karburator,
terhisap ke dalam ruang bakar dan dikompresikan hingga
mencapai tekanan dan temperatur tertentu. Pada akhir langkah
kompresi, busi memercikan api sehingga terjadi pembakaran.

2
Sumber : https://www.researchgate.net
Gambar 1.3 Prinsip Kerja Motor Bensin.

3. Komponen Sistem Bahan Bakar Motor Diesel

Keterangan :
1. Tangki bahan bakar
2. pompa pengalir/ priming pump
3. Advans saat pengapian
4. saringan halus
5. pompa injeksi
6. governor

3
7. nosel/injector
8. busi pemanas

a. Tangki Bahan Bakar

b. Pompa pengalir/ priming pump

4
c. Advans saat pengapian

d. Saringan halus

e. Pompa Injeksi berfungsi untuk memberikan tekanan pada solar yang


akan disemprotkan nosel/ injektor menuju ruang bakar

5
f. Governor

6
g. Nozel

h. Busi pemanas

7
8
4. Sistem Aliran Bahan Bakar Engine Disel

A. Sistem aliran tanpa pompa pengalir

Tangki terletak diatas Pompa injeksi


Keterangan :

9
 Tangki solar terletak diatas pompa injeksi. Solar masuk ke ruang
pompa injeksi karena pengaruh grafitasi.
 Tekanan solar tergantung tinggi tangki dan besar saluran solar.
 Sistem ini digunakan pada motor Diesel ukuran kecil dengan tangki
diatas.
Keuntungan :
• Kontruksi sederhana biaya perawatan lebih murah

B. Sistem aliran solar dengan pompa pengalir

 Pompa injeksi dengan satu lubang saluran


Keterangan :
Kelebihan solar yang mengandung udara keluar melalui katup
pengalir pada saringan menuju ke tangki. Sistem ini pompa injeksi
tidak didinginkan. Temperatur pompa injeksi tidak boleh lebih dari
800C
Karena dapat berakibat :
• Pembentukan gas
• Penyemprotan tidak teratur

10
C. Sistem Aliran dengan Pompa Injeksi dengan Sistem Bilas

Keterangan :
Katup pengalir dipasang pada pompa injeksi dengan tujuan :
• Menghindari pembentukan gas atau gelembung udara
• Sebagai pendingin pompa injeksi
• Sirkulasi solar dapat lebih lancer
• Tekanan solar dapat stabil
D. Sistem Aliran dengan Spuyer pada Saringan Solar

Keterangan :
Pada tutup saringan dipasang sebuah spuyer dengan tujuan :
• Menghindari tekanan uap yang ditimbulkan dari pompa pengalir
• Membuang udara secara otomatis
• Mengalirkan gas atau semprotan uap ketangki
Untuk mengghindari adanya pembentukan gas yang terjadi di dalam
pompa injeksi, maka dipasang katup pengalir. Pompa selalu mendapat
pendinginan karena adanya sirkulasi solar.

11
E. Sistem aliran dengan satu saringan

Keterangan :
Sistem ini digunakan pada motor Diesel ukuran kecil dan
sedang karena volume bahan bakar yang disalurkan tidak terlalu
banyak. Saringan yang digunakan biasanya model Filter box.
Saringan terbuat dari kertas yang digulung atau dibentuk model
bintang
F. Peredam getaran solar

Keterangan :
Peredam getaran solar dipasang pada pompa injeksi jenis P dan
pada pompa distributor CAV.
Alat ini berfungsi untuk :
• Menahan getaran solar yang terjadi didalam ruang pompa injeksi

12
• Menghindari terjadinya gelembung solar yang dapat menimbulkan
gelembung udara.
G. Katup pengalir

Keterangan gambar :
1. Rumah
2. Katup
3. Pegas katup
4. Penahan pegas katup
Fungsi dari katup pengalir:
o Membatasi tekanan pengisian solar kedalam ruang pompa
injeksi
o Mengatur pengeluaran udara pada sistem aliran solar katup
pengalir bekerja atas dasar tekanan pegas yang melawan
tekanan pengisian solar. Tekanan solar didalam ruang
pompa injeksi antara 1 – 1,5 bar.
B. Lembar Kerja
1. Alat dan Bahan
a) 1 (satu) unit engine diesel
b) 1 (satu) buah toolbox
c) Kunci sock dan kunci momen
d) Majun
2. Keselamatan Kerja
a) Gunakan peralatan servis yang sesuai dengan fungsinya
b) Ikutilah instruksi dari guru ataupun langkah kerja yang tertulis
pada lembar kerja

13
c) Mintalah ijin kepada guru anda bila akan melakukan pekerjaan
yang tidak tertulis pada lembar kerja
d) Bila perlu mintalah buku manual engine sesuai dengan obyek yang
digunakan
3. Langkah kerja
a) Persiapkan alat dan bahan praktik secara cermat, efektif dan
seefisien mungkin.
b) Perhatikan instruksi praktik yang disampaikan oleh guru.
c) Lakukan diskusi tentang prinsip kerja sistem injeksi bahan bakar
diesel!
d) Lakukan analisis tentang perbedaan utama engine diesel dan
engine bensin!
e) Buatlah catatan-catatan penting kegiatan praktik secara ringkas
f) Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan yang telah digunakan ke
tempat semula.

C. Lembar Latihan
Soal Pilihan Ganda
1. Fungsi dari busi pemanas adalah
a. Memanaskan udara didalam ruang bakar waktu start dingin
b. Mengabutkan solar kedalam ruang bakar
c. Mengatur putaran engine
d. Membersihkan solar dari kotoran
Jawaban : a. Memanaskan udara didalam ruang bakar waktu start
dingin
Uraian : fungsi dari besi pemanas adalah untuk memanaskan udara
didalam ruang bahar bakar waktu start dingin

2. Memajukan saat penyemprotan bahan bakar sesuai dengan putaran engine


adalah fungsi dari
a. Water sedimeter
b. Nozel

14
c. Advans saat penyemprotan
d. Tangka bahan bakar
Jawaban : c. Advans saat penyemprotan
Uraian : Advans saat penyemprotan berfungsi untuk memajukan
saat penyemprotan bahan bakar sesuai dengan putaran
engine
3. Nama komponen disamping adalah
a. Pompa distributor
b. Priming pump
c. Pompa inline
d. Pompa injeksi

Jawaban : a. Pompa Distibutor


Uraian : Komponen disamping adalah pompa distributor yang
memiliki satu elemen pompa melayani semua silinder
motor
Soal Essay
1. Apa pengertian Engine diesel/motor diesel ?
2. Sebutkan Komponen yang ada pada gambar dibawah!
3. Sebutkan 3 jenis pompa Injeksi!

15
D. Kunci Jawaban Latihan
1. Engine/motor diesel (diesel engine) merupakan salah satu bentuk motor
pembakaran dalam (internal combustion engine) di samping motor bensin
dan turbin gas. Motor diesel disebut dengan motor penyalaan kompresi
(compression ignition engine) karena penyalaan bahan bakarnya
diakibatkan oleh suhu kompresi udara dalam ruang bakar.
2. 1. Tangki bahan bakar
2. Pompa pengalir/ priming pump
3. Advans saat pengapian
4. Saringan halus
5. Pompa injeksi
6. Governor
7. Nosel/injektor
8. Busi pemanas
3. 1) Pompa Distributor
2) Pompa Inline
3) Pompa Injeksi Tanpa Nok
KEGIATAN BELAJAR 2
A. Lembar Informasi
1. Pengertian Sistem Stater
Sistem starter (Starting system) adalah sebuah rangkaian
mekatronika yang berfungsi memutar poros engkol menggunakan energi
listrik saat akan menyalakan engine. Fungsi utama sistem starter adalah
untuk menggantikan fungsi manual starter atau kick starter pada engine
sepeda motor. Mengapa disebut rangkaian mekatronika, karena sistem ini
meliputi rangkaian mekanikal untuk memutar flaywhel dan rangkaian
elektrikal sebagai tenaga untuk menggerakan motor.

16
Sumber : https://www.bisaotomotif.com/komponen-komponen-
sistem-starter-pada-mobil/
Terdapat beberapa jenis starter antara lain :
a. Stater udara tekan , digunakan pada motor diesel besar-besar Untuk
dapat menghidupkan motor bakar, diperlukan putaran yang cukup
Motor diesel tanpa pemanas Putaran starter 80-200 Rpm Perlu putaran
yang cukup supaya Temperatur saat bahan bakar (solar) disemprotkan,
mampu membakar solar tersebut. Motor diesel dengan pemanas
Putaran starter 60-140 Rpm Sistem pemanas membantu temperatur
saat solar dikabutkan sehingga mudah terbakar. Kapasitas total udara
start dalam tabung harus dapat diisi dari tekanan atmosfir sampai
tekanan kerja 30 bar dalam waktu 1 jam.Kapasitas total tabung harus
memperhatikan paling tidak dapat digunakan start 12x baik maju atau
mundur untuk engine yang reversibel dan tidak kurang dari 6x start
untuk engine non-reversibel

17
b. Stater listrik, digunakan pada Engine Diesel Generator Putaran starter
70-100 rpm Engine diesel perlu putaran untuk menghisap udara ada
tiga jenis stater listrik antara lain:
1) Motor starter tipe konvensional
Tipe motor starter yang pertama adalah motor starter tipe
konvensional. Pada motor starter tipe konvensional ini bekerja
tanpa adanya pereduksian roda gigi karena motor starter tipe
konvensional hanya memiliki satu buah gear yaitu pinion gear
saja.Tanpa adanya pereduksian roda gigi maka moment putar yang
dihasilkan pada motor starter tipe ini kecil dan tidak sebesar tipe
motor starter lainnya.

Sumber : www.teknikotomotif.com
Kelebihan motor starter tipe konvensional ini adalah
konstruksinya yang sederhana dibandingkan dengan tipe motor
starter lainnya. Poros armature pada motor starter konvensional ini
langsung berhubungan dengan pinion gear, yang mana pinion gear
akan langsung memutarkan fly wheel ketika switch starter di on
kan.

2) Motor starter tipe reduksi


Tipe motor starter yang kedua adalah motor starter tipe
reduksi. Pada motor starter tipe reduksi ini bekerjanya dengan
adanya pereduksian roda gigi. Pada tipe motor starter ini terdapat
roda-roda gigi yang saling mereduksi sehingga akan menurunkan

18
putaran pinion gearnya, namun akan didapatkan momen putar yang
lebih besar dibandingkan dengan motor starter tipe konvensional.

Pada motor starter tipe ini memiliki konstruksi yang lebih


rumit dibandingkan dengan motor starter tipe konvensional. Poros
armature pada motor starter tipe reduksi ini tidak langsung
terhubung dengan pinion gear, namun menggunakan tambahan
roda-roda gigi reduksi untuk memutarkan pinion gearnya.
3) Motor starter tipe planetary
Tipe motor starter yang ketiga adalah motor starter tipe
planetary. Cara kerja motor starter tipe planetary ini hampir sama
dengan motor starter tipe reduksi yaitu sama-sama adanya
pereduksian roda gigi untuk menambah moment putar yang lebih
besar.Pada tipe ini, pereduksian putaran dilakukan oleh roda-roda
gigi planetary.

Roda gigi planetary merupakan roda gigi yang tersusun dari


sun gear, planetary gear dan ring gear.Konstruksi motor starter tipe
planetary ini sama rumitnya dengan motor starter tipe reduksi,
komponen planetary gear ini terletak diantara poros armature

19
dengan pinion gear. Poros armature pada tipe ini terhubung dengan
sun gear sedangkan ring gear terhubung dengan pinion gear.
Fungsi planetary gear ini adalah untuk menghasilkan momen putar
yang besar saat diawal untuk memutarkan fly wheel dan ketika fly
wheel mulai berputar maka kecepatan putaran pada motor starter
akan bertambah.
c. Adapun Persyaratan Starter antara lain :
Motor stater sebagai penggerak mula harus dapat mengatasi
tahanan-tahanan motor, misalnya
 Tekanan kompresi
 Gesekan, pada semua bagian yang bergerak
 Hambatan dari minyak pelumas, sewaktu masih dingin
kekentalannya masih tinggi
 Pinion harus dapat mengait dan melepas pada – dari roda
penerus secara baik. Saat permulaan start motor starter
mempunyai momen putar yang besar dengan putaran yang
kecil.
 Motor starter pada umumnya mempunyai bentuk yang kecil
tetapi tenaga putarnya besar, dari 0,1 Kw sampai 18 Kw.
2. Fungsi Motor Stater
Motor stater adalah suatu bagian pada Engine Diesel Generator
yang berfungsi untuk penggerak awal pada engine sehingga engine dapat
berputar dan melakukan proses pembakaran didalam ruang bakar, yaitu
dengan merubah energi listrik menjadi energi gerak untuk memutar fly
wheel melalui pinion gear pada dynamo stater
3. Prinsip Kerja Motor Stater
1. Gerakan menyekrup maju pinion untuk berhubungan dengan roda
gaya diakibatkan adanya kelembaman massa/terlempar pada pinion
sewaktu poros berulir memanjang mulai berputar cepat
2. Gerakan menyekrup mundur pinion untuk melepaskan hubungan
dengan roda gaya diakibatkan saat motor dipercepat oleh roda gaya
sehingga pinion menyekrup mundur

20
1. Cara Kerja Motor Stater
1. Pada Saat Motor Switch ON (ST)

Sumber : www.teknik-otomotif..com
Arus listrik mengalir :
a. Arus dari Baterai ke kontak kemudian ke terminal 50 dan
seterusnya ke hold coil kemudian massa Sehingga : Ada
kemagnetan yang menarik plunyer (ke kanan)
b. Arus dari Baterai menuju kontak kemudian terminal 50 di
teruskan ke kumparan pull coil kemudian terminal C diteruskan
lagi ke Kumparan Medan kemudian ke anker dan selanjutnya ke
massa Sehingga:
1) Magnetik switch ,plunyer tertarik /aktif
2) Pinion maju dan berputar lambat (arus nya masih kecil,
lewat kontak
3) Main Switch mulai terhubung
2. Pada Saat Pinion Berkaitan Penuh

21
Sumber : www.teknik-otomotif..com
Arus listrik mengalir :
a. Dari Baterai ke kontak kemudian terminal 50 setelah itu
kumparan penahan dan kemudian massa
b. Dari Baterai ke terminal B kemudian terminal C setelah itu
Kumparan medan selanjutnya kumparan angker dan Massa
Sehingga: Motor akan tertahan terkait dengan pinion dan berputar
cepat (arus dari battery langsung lewat main switch ke motor).

3) Pada Saat Stater Switch OFF

Sumber : www.teknik-otomotif..com

a. Arus Baterai ke Terminal B ke Main switch kemudian Terminal C


setelah itu Kumparan pull coil diteruskan ke Hold coil dan Massa

22
b. Arus dari Baterai ke Terminal B setelah itu Main switch kemudian
Terminal C selanjutnya Kumparan medan angker dan ke Massa

5. Komponen – komponen Motor Stater


1) Pole Core adalah bagian Motor Stater yang berfungsi untuk penopang
field coil dan memperkuat medan magnet yang ditimbulkan dari field
coil.

Sumber : www.bisaotomotif.com
2) Yoke adalah bagian Motor Stater yang berfungsi untuk tempat pole
core yang diikat dengan sekrup

Sumber : www.bisaotomotif.com
3) Armature dan Shaft adalah bagian Motor Stater yang berfungsi untuk
merubah energi listrik menjadi energi mekanik dalam bentuk gerak
putar

23
Sumber : www.bisaotomotif.com
4) Brush adalah bagian Motor Stater yang berfungsi untuk meneruskan
arus listrik dari field coil ke armature coil langsung ke massa melalui
komutator.

Sumber : www.bisaotomotif.com
5) Armature Brake adalah bagian Motor Stater yang berfungsi untuk
berfungsi untuk pengereman putaran armature setelah lepas dari
perkaitan dengan roda penerus yang terletak pada bagian belakang dari
motor starter.

Sumber : www.bisaotomotif.com

6) Drive Lever atau Sift Lever adalah bagian Motor Stater yang berfungsi
untuk mendorong pinion gear kearah posisi berkaitan dengan roda
penerus atau ring gear saat magnetic switch atau solenoid bekerja.

24
Sumber : www.bisaotomotif.com
7) Stater Clutch adalah bagian Motor Stater yang berfungsi untuk
memindahkan momen puntir dari armature saft kepada roda penerus
sehingga dapat berputar.

Sumber : www.bisaotomotif.com
8) Magnetic Switch atau Solenoid adalah bagian Motor Stater yang
berfungsi untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke dan
dari roda penerus serta untuk menghubungkan arus listrik dari aki
menuju field coil, armatur dan ground untuk membuat motor starter
berputar.

25
Sumber : www.teknik-otomotif.com
9) Gigi Pinion atau Pinion Gear pada starting adalah bagian Motor Stater
yang berfungsi untuk meneruskan daya putar starter ke engine dengan
memutarkan ring gear.

Sumber : www.bisaotomotif.com
B. Lembar Kerja
1. Alat dan Bahan
 Kotak Alat
 Motor starter bermacam-macam merk
 Kotak Plastik
 Vet
 Oli
 Kain Lap
 Toolbox

26
2. Langkah Pengerjaan
 Pembongkaran
GAMBAR INTRUKSI
- Buka mur pengikat klem kabel utama ke
motor starter
- Lepas baut mur pemegang selonoid

- Lepaskan solenoid dari motor starter


- Goyang-goyangkan solenoid supaya
plunyernya terlepas dari tuas penggerak

- Buka tutup bantalan


- Dengan lidah ukur (fliler) periksa celah
samping poros anker antara plat pengunci dan
ujung kerangka (rumah starter)
- Bandingkan hasil pengukuran dengan buku
petunjuk

- Buka plat pengunci, pegas dan ring/karet


- Buka dua baut panjang dan keluarkan
kerangka ujung komutator

27
- Dengan sepotong kawat baja lepas pegaspegas
sikat dan lepas sikat-sikat dari
pemegangnya

- Lepaskan pemegang sikat dari anker

- Buka kerangka kumparan medan dari rumah


penggerak pinion

- Buka tuas penggerak dari rumah penggerak


pinion
- Lepaskan anker dari rumah penggerak

28
- Dengan alat khusus keluarkan cincin
penyetop dari ring pengunci
- Lepaskan ring pengunci
- Keluarkan pinion beserta kopling jalan bebas
dan poros anker

 Perakitan
GAMBAR INSTRUKSI
- Tempatkan pinion pada poros anker
- Tempatkan cincin penyetop pada poros anker
- Pasang ring pengunci

- Dengan ragum tekan ring pengunci periksa


bahwa ring pengunci terpasang dengann
benar

29
- Dengan obeng, pukul pinion dalam usaha
memasukkan cincin penyetop ke dalam ring
pengunci

- Pasang tuas penggerak pinion pada rumah


penggerak
- Pasang anker beserta pinion pada rumah
penggerak
- Pasang kerangka kumparan medan pada
anker

- Tempatkan pemegang sikat diatas poros


anker
- Dengan sepotong kawat baja pegang sikat
serta pasang sikat pada pemegang sikat

- Pasang kerangka ujung pada anker dan


pasang 2 baut panjang
- Pasang karet, pegas dan plat pengunci
- Ukur celah samping anker antara plat
pengunci dan kerangka ujung
- Pasang tutup bantalan dengan dua sekrup

30
- Kaitkan solenoid pada tuas penggerak
- Pasang baut atau mur pengikat solenoid
- Pasang klem kabel utama ke motor starter

C. Lembar Latihan
Soal Pilihan Ganda
1. Yang termasuk kedalam komponen motor stater anata lain, kecuali…
a. Brush
b. Armature
c. Pinion Gear
d. Priming Pump
Jawaban : d. Priming Pumo
Uraian : karena priming pump bukan komponen dari motor stater
2. Komponen yang berfungsi untuk tempat pole core yang diikat dengan
sekrup adalah
a. Brush
b. Yoke
c. Pole Core
d. Armature
Jawaban : b. Yoke
Uraian : Yoke adalah komponen yang berfungsi untuk tempat pole
core yang diikat dengan sekrup

Soal Essay
1. Sebutkan 3 jenis motor stater !
2. Sebutkan Komponen dari Motor Stater!
3. Apa yang dimaksud sistem stater?

31
D. Kunci Jawaban Latihan
1. Jenis – jenis dari motor stater adalah
 Motor Stater tipe konvensional
 Motor stater tipe reduksi
 Motor stater tipe planetary
2. Komponen motor stater
 Pole Core
 Yoke
 Armature
 Brush
 Armature Brake
 Magnetic Switch
 Stater Clutch
 Pinion Gear
 Drive Lever
3. Sistem Stater adalah sebuah rangkaian mekatronika yang berfungsi
memutar poros engkol menggunakan energi listrik saat akan manyalakan
engine.

32
KEGIATAN BELAJAR 3
A. Lembar Informasi
1. Pengertian Sistem Pendingin
Sistem pendinginan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk
menjaga engine supaya temperatur engine dalam kondisi yang ideal.
Sistem pendinginan perlu dan penting dilakukan. Berdasarkan neraca
panas pada engine maka fungsi pendinginan pada motor menjadi penting
karena panas yang akan terserap oleh sistem pendinginan dapat mencapai
32 %.
Bila engine tidak didinginkan akan terjadi pemanasan yang lebih
(overheating) dan akan mengakibatkan gangguan-gangguan seperti:
a. Bahan akan lunak pada suhu tinggi. Contoh: torak yang terbuat
dari logam paduan aluminium akan kehilangan kekuatannya (kira-
kira sepertiganya) pada suhu tinggi (300 C), bagian atas torak akan
berubah bentuk atau bahkan mencair.
b. Ruang bebas (clearance) antara komponen yang saling bergerak
menjadi terhalang bila terjadi pemuaian karena panas berlebihan.
Misalnya torak akan memuai lebih besar (karena terbuat dari
paduan aluminium) daripada blok silinder (yang terbuat dari besi
tuang) sehingga gerakan torak menjadi macet.
c. Terjadi tegangan termal, yaitu tegangan yang dihasilkan oleh
perubahan suhu. Misalnya cincin torak yang patah, torak yang
macet karena adanya tegangan tersebut.
d. Pelumas lebih mudah rusak oleh karena panas yang berlebihan.
Jika suhu naik sampai 250 C pada alur cincin, pelumas berubah
menjadi karbon dan cincin torak akan macet sehingga tidak
berfungsi dengan baik, atau cincin macet (ring stick). Pada suhu
500 ºC pelumas berubah menjadi hitam, sifat
pelumasannya turun, torak akan macet sekalipun masih
mempunyai ruang bebas.
e. Pembakaran tidak normal. Motor bensin cenderung untuk terjadi
ketukan (knocking). Sebaliknya bila motor terlalu dingin akan

33
terjadi masalah, yaitu pada motor bensin bahan bakar akan sukar
menguap dan campuran udara bahan bakar menjadi gemuk. Hal ini
menyebabkan pembakaran menjadi tidak sempurna.
f. Pada motor diesel bila udara yang dikompresi dingin akan
mengeluarkan asap putih dan menimbulkan ketukan dan motor
tidak mudah dihidupkan. Selain itu, kalau pelumas terlalu kental,
akan mengakibatkan motor mendapat tambahan tekanan dan uap
yang terkandung dalam gas pembakaran akan terkondensasi pada
suhu kira-kira 50C.
Motor bakar berfungsi mengubah energi panas yang terkandung
dalam bahan bakar menjadi tenaga gerak. Dari panas yang dihasilkan ini,
kira-kira 25% digunakan sebagai tenaga penggerak, kira-kira 45% hilang
terbawa gas buang dan hilang akibat gesekan-gesekan, sedangkan sisanya
kira-kira 30% diserap oleh bagian-bagian motor itu sendiri. Panas yang
diserap ini harus segera dibuang untuk menghindari panas yang
berlebihan (over heating ) yang dapat mengakibatkan engine menjadi
rusak,. Untuk itu diperlukan sistem pendingin engine dengan media air
atau udara untuk menstabilkan suhu kerja engine antara 80-100 OC.
Sistem pendinginan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk
menjaga engine supaya temperatur engine dalam kondisi yang ideal.
Engine pembakaran dalam maupun luar melakukan proses pembakaran
untuk menghasilkan energi dan dengan mekanisme engine diubah menjadi
tenaga gerak. Engine bukan instrumen dengan efisiensi sempurna, panas
hasil pembakaran tidak semuanya terkonversi menjadi energi, sebagian
terbuang melalui saluran pembuangan dan sebagian terserap oleh material
di sekitar ruang bakar.
Engine dengan efisiensi tinggi memiliki kemampuan untuk konversi
panas hasil pembakaran menjadi energi yang diubah menjadi gerakan
mekanis, dengan hanya sebagian kecil panas yang terbuang. Engine selalu
dikembangkan untuk mencapai efisiensi tertinggi, tetapi juga
mempertimbangkan faktor ekonomis, daya tahan, keselamatan serta ramah
lingkungan.

34
Proses pembakaran yang berlangsung terus menerus dalam engine
mengakibatkan engine dalam kondisi temperatur yang sangat tinggi.
Temperatur sangat tinggi akan mengakibatkan desain engine menjadi
tidak ekonomis, sebagian besar engine juga berada di lingkungan yang
tidak terlalu jauh dengan manusia sehingga menurunkan faktor keamanan.
Temperatur yang sangat rendah juga tidak terlalu menguntungkan dalam
proses kerja engine. Sistem pendinginan digunakan agar temperatur
engine terjaga pada batas temperatur kerja yang ideal.
Prinsip pendinginan adalah melepaskan panas engine ke udara, tipe
langsung dilepaskan ke udara disebut pendinginan udara (air cooling), tipe
menggunakan fluida sebagai perantara disebut pendinginan air.
2. Macam-macam Sistem Pendinginan
Berdasarkan fluida pendingin, pendingin yang biasa digunakan pada
engine kendaraan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sistem
pendingin air dan sistem pendingin udara.
1) Sistem Pendingin Air
Sistem pendingin air memiliki konstruksi yang lebih rumit
dibanding pendingin udara, akan tetapi memiliki banyak kelebihan
dibanding pendingin udara, diantaranya engine menjadi relatif aman
karena disekeliling silinder dikelilingi oleh air pendingin, air juga bisa
meredam bunyi yang berlebihan dalam engine, dan air juga bisa
dijadikan pemanas ruangan di dalam ruang kemudi (khusus di Negara
yang memiliki musim dingin).
Panas dilewatkan atau ditransfer ke air disekitar ruang bakar dan
silinder. Panas yang diserap oleh air pendingin akan menyebabkan
naiknya temperatur air pendingin tersebut. Panas dari air ditransfer ke
sirip radiator kemudian panas tersebut disemburkan ke udara, air
kemudian kembali ke engine.Dasar penggunaan/faktor yang
menentukan tingkat pendinginan air adalah sebagai berikut yaitu
perbedaan temperatur antara air dan udara, perbandingan aliran air,
luas permukaan kisi-kisi radiator, perbandingan aliran udara.

35
Sistem pendinginan air mempunyai keuntungan antara lain
lebih aman, karena ruang bakar dikelilingi oleh pendingin (terutama
air dengan adiktive dan anti beku). Sistem pendinginan air disamping
lebih aman juga mempunyai keuntungan lain seperti sebagai peredam
bunyi, air dingin yang panas dapat digunakan sebagai sumber panas
untuk pemanas udara di dalam kendaraan. Pengontrolan suhu
pendinginan dalam sistem ini lebih mudah dibandingkan dengan
sistem pendinginan udara karena pada sistem pendinginan terdapat
thermostat, pendinginan lebih merata, suhu kerja lebih cepat tercapai
karena adanya thermostat yang akan bekerja pada waktu suhu engine
rendah.
Sistem pendinginan air juga mempunyai kerugian antara lain lebih
rumit dan lebih mahal dibandingkan dengan sistem pendingin udara.
Cara kerja dari sistem pendinginan air adalah sebagai berikut :
a. Air pendingin dalam mantel pendingin yang menyelubungi
silindersilinder dalam blok silinder dan kepala silinder
akanmenyerap panas yang dihasilkan engine saat
beroperasi.
b. Mantel pendingin silinder berhubungan dengan tangki
radiator bagian atas dan mantel pendingin blok silinder
berhubungan dengan tangki radiator bagian bawah.
c. Air yang telah panas didalam mantel dialirkan ke
radiator untuk didinginkan.
d. Pendinginan dilakukan oleh udara yang mengalir melalui
kisi-kisi radiator. Aliran udara diperoleh dengan bantuan
kipas yang digerakkan oleh motor listrik atau dengan
memanfaatkan putaran engine melalui pulley dan belt.

36
Sumber : www.teknik-otomotif.com

Cara kerja
a. Bila engine dingin
Saat engine masih dingin sirkulasi air pendingin hanya
terjadi didalam engine saja, tanpa melalui radiator, ini
dikarenakan adanya thermostat yang masih menutup saat
engine dingin, jadi air yang mestinya kedalam radiator tertutup
oleh thermostat dan akan melewati saluran bypass untuk
kembali bersirkulasi kedalam engine, proses ini juga bertujuan
untuk mempercepat engine mencapai suhu kerja normal yaitu
sekitar 80-90 oC.
b. Bila engine panas
Saat engine sudah panas dan melebihi temperatur kerja maka
thermostat akan terbuka dan saluran bypass akan tertutup
sehingga air yang sudah panas akan dialirkan kedalam radiator
untuk selanjutnya didinginkan oleh kipas dan laju kendaraan itu
sendiri, selanjutnya cairan pendingin yang sudah didinginkan
didalam radiator kembali dialirkan kedalam engine untuk
kembali mendinginkan engine, begitu seterusnya sampai
temperature kembali turun hingga thermostat kembali menutup,
begitu seterusnya proses ini berulang.
2) Pendinginan Udara
Panas dari engine yang bekerja atau berputar, dilewatkan melalui
sirip, rusuk, atau fins ke udara luar. Biasanya digunakan pada engine

37
satu silinder atau kendaraan bardaya kecil. Dasar penggunaan pada
sistem pendinginan udara ini tergantung pada hal sebagai berikut :
a. Perbedaan temperatur antara panas engine dengan udara
luar/sekitar.
b. Luas permukaan dimana panas dikeluarkan atau
disemburkan.
c. Tingkat aliran udara pada permukaan yang dikenai.

Penggunaan sistem pendinginan udara mempunyai keuntungan


seperti bahan bakar hemat dan keausan silinder berkurang, tidak ada
bahaya kerusakan karena pembekuan. Sistem pendinginan udara
memiliki keburukan seperti suara engine menjadi keras karena tidak
menggunakan peredam suara dan pengontrolan suhu lebih sulit
dibandingkan dengan sistem pendinginan air.
3. Komponen – Komponen Sistem Pendingin
1) Radiator

Sumber : www.bisaotomotif.com
Radiator berfungsi sebagai alat untuk mendinginkan air
pendingin yang menyerap panas dari engine dengan cara membuang
panas tersebut melalui siripsirip radiator. Air dari radiator tersebut
dikirim ke bagian yang didinginkan melalui selang radiator, baik
dari radiator ke blok silinder ataupun dari blok silinder ke
radiator. Konstruksi radiator terdiri dari :

38
a. Tangki Atas berfungsi untuk menampung air panas dari
engine. Tangki ini juga dilengkapi dengan lubang pengisian,
pipa pembuangan dan saluran masuk air dari engine. Pipa
pembuangan berhubungan dengan tangki reservoir untuk
membuang kelebihan air sehingga tidak terdapat gelembung
air dalam sistem.
b. Inti Radiator Inti radiator berfungsi untuk membuang panas
dari air ke udara agar temperatur menjadi lebih rendah dari
sebelumnya. Inti radiator terdiri dari pipa-pipa air untuk
mengalirkan air dari tangki atas ke tangki bawah dan sirip-
sirip pendingin untuk membuang panas air yang ada pada
pipa.
c. Tangki Bawah Tangki bawah berfungsi untuk menampung
air yang telah didinginkan oleh inti radiator dan selanjutnya
disalurkan ke engine melalui kerja pompa. Selain itu tangki
bawah juga berhubungan dengan saluran pembuangan air
pada saat dilakukan pengurasan air radiator.
2) Tutup Radiator
Fungsi tutup radiator antara lain :
1. Penutup radiator agar tidak terjadi kebocoran.
2. Membuat sistem menjadi bertekanan sehingga dapat
mencegah terjadinya penguapan air dalam sistem (fungsi
relief valve) dan mempercepat pencapaian suhu kerja engine.
3. Untuk mengurangi tekanan apabila tekanan di dalam
sistem berlebihan sehingga dapat mencegah kerusakan dari
bagian sistem.
4. Mengalirkan air dari radiator ke penampung atau reservoir
dan memasukkan kembali pada saat tekanan dalam radiator
turun (fungsi katub vacum).

39
3) Kipas Pendingin

Sumber : www.otomotifzone.com
Untuk memastikan aliran udara yang benar melalui inti
radiator dan sekitar engine, pasangkan kipas dengan engkol engine
dan roda-roda puli. Kipas ini terdiri dari sebuah daun atau bilah
yang terbuat dari baja tipis atau bahan plastik. Ketika baling-baling
berputar, bilah (blade) menggerakan udara ke dalam unit engine.
Kipas mempunyai tiga hal yang tidak menguntungkan yaitu :
a. Berisik
b. Menyerap tenaga engine sebesar 2-3 tenaga kuda.
c. Dalam keadaan panas atau dingin pendinginan tetap diperlukan,
ketika engine dinyalakan dalam kondisi dingin, kipas angin
dengan segera menyebarkan udara dan menambah waktu
pemanasan.
Bila kipas yang fleksibel terbuat dari plastik sehingga ketika
kecepatan bertambah apabila sudut bilah digerakan oleh tekanan
udara. Metode ini mempunyai efek sebagai berikut:
a. Operasinya tenang pada saat engine berkecepatan lebih
tinggi
b. Sedikit tenaga yang diserap dengan kecepatan tinggi, bilah
yang rata menggantikan sedikit udara dan untuk itu sedikit
usaha diperlukan untuk memutar kipas.

40
c. Bilah plastik berbentuk lempeng, untuk mengurangi aliran
udara di atas engine dan juga beban ditempatkan pada
engine oleh kipas
4) Mantel Pendingin
Mantel pendingin pada engine mengelilingi silinder-silinder dan
kepala silinder, yang berfungsi untuk mendinginkan bagian-bagian
pendingin silinder dan ruang bakar secara efektif. Mantel pendingin
pada kepala silinder dan blok silinder berhubungan langsung dengan
tangki radiator bagian atas.
5) Thermostat
Fungsi Thermostat yaitu untuk mengendalikan suhu engine hingga
mencapai suhu kerja. Jenis Thermostat yang digunakan pada engine
adalah tipe wax pellet. Tipe wax pellet ini menggunakan semacam lilin
yang dapat mengembang pada saat dipanaskan dan akan menyusut
pada waktu dingin. Cara kerja: Pada saat air pendingin panas kurang
lebih pada suhu 80º C, Wax Pellet yang ada dalam thermostat akan
memuai dan mendorong katup untuk membuka.
Hal ini disebabkan karena pemuaian lilin tersebut mampu menahan
pegas, thermostat. Pada saat temperatur air pendingin telah dingin,
maka Wax Pellet di dalam thermostat akan menyusut, sehingga pegas
akan mendorong katup thermostat untuk menutup kembali.
6) Pipa-pipa Saluran
Saluran radiator membentuk suatu hubungan fleksibel dengan
engine dan radiator, sehingga memungkinkan untuk disirkulasikan
dan meredam dari getaran engine yang bergerak. Pipa atau selang
terbuat dari karet, agar dapat menjaga kestabilan temperatur, dan
tekanan dalam sistem.
Bagian luar selang dibalut dengan selang penjepit yang
berfungsi: membalut permukaan, menjaga tekanan dalam sistem
dengan menahan kelenturanya dan menjadi peredam suhu dalam
sistem pendinginan.
Macam-macam selang dalam sistem pendingin antara lain :

41
a. Selang Radiator atas Selang radiator atas berfungsi
menghubungkan bagian atas dari radiator ke pengeluar (outlet)
ruang pengukur panas dan menyalurkan air panas dari engine ke
radiator.
b. Selang radiator bawah Selang radiator bawah berfungsi
menghubungkan bagian lebih rendah pada ruang thermostat ke
sisi jalan masuk pompa air dan menyalurkan air hangat dari
radiator ke engine.
c. Selang bypass (ketika dipasang) berfungsi untuk
menghubungkan bagian lebih rendah pada ruang thermostat
ke sisi jalan masuk pompa air dan menyediakan sirkulasi ke
pompa ketika thermostat tertutup.
d. Selang pemanas Selang pemanas biasanya digunakan untuk
mengedarkan air ke pemanas kendaraan atau saluran
masuk pompa. Satu selang menghubungkan bagian
terendah ruang thermostat atau kepala silinder dan
melangsungkan air panas ke pemanas. Selang yang lain
menghubungkan ke sisi jalan masuk pada pompa air untuk
menyalurkan air hangat kembali ke engine.
e. Selang penjepit
Selang penjepit digunakan untuk melindungi kerapatan
selang untuk macam-macam hubungan (pada ujung selang).
Beberapa jenis dari selang penjepit pada kendaraan antara lain
jubilee, tipe skrup, dan tipe kancing atau spring.
7) Coolant
Pada engine - engine Isuzu direkomendasikan menggunakan
Isuzu Panther genuine super coolant. Coolant ini mempunyai
kualitas tinggi berbahan dasar ethilene glycol non-silicate, non
amine, non nitrite, non borate dengan long-life hybrid organic acid
technologi.
Keuntungan pendingin dengan menggunakan coolant yaitu :
a. Air pendingin tidak dapat membeku.

42
b. Coolant bebas kapur, sehingga saluran-saluran selalu bersih.
Mencegah terjadi korosi pada komponen-komponen sistem
pendingin.
c. Melumasi thermostat dan pompa air sehingga tidak macet.
d. Mencegah over heating pada engine.
B. Lembar Kerja
1. Alat dan Bahan
 Unit engine stand
 Toolbox
 Alat tes radiator
 Radiator cap tester
 Lap/majun
2. Keselamatan Kerja
1) Gunakanlah peralatan servis sesuai dengan fungsinya
2) Ikutilah instruksi dari instruktur/guru atau pun prosedur kerja yang
tertera pada lembar kerja
3) Mintalah ijin kepada instruktur anda bila akan melakukan pekerjaan
yang tidak tertulis pada lembar kerja
4) Bila perlu mintalah bantuan buku manual engine yang dijadikan
training object
5) Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
6) Hindari tindakan yang dapat menggangu keselamatan kerja.
3. Langkah Kerja
1) Lakukan pengamatan training obyek yang akan anda kerjakan tentang
kondisi dan cara kerjanya
2) Jika harus melakukan pembongkaran maka melakukan langkah
pembongkaran dengan efektif, efisien dan sistematik dengan
menggunakan peralatan yang sesuai atau peralatan alternative yang
sesuai
3) Pemeriksaan tinggi permukaan air pendingin. Periksa ketinggian air
pendingin yang terdapat pada tangka penampungan ( reservoir ). Jika
tinggi air kurang isilah hingga garis full

43
4) Memeriksa kondisi air pendingin, periksalah air pendingin
kemungkinan kotor terdapat karat atau tercemar oli.
5) Memeriksa sistem pendinginan periksalah kemungkinan terjadi :
a. Kerusakan fisik pada radiator atau slang radiator
b. Kerusakan pada klem slang radiator
c. Kisi-kisi radiator berkarat
d. Kebocoran pada pompa air, pipa radiator ( core ), penguras.
6) Memeriksa kerja tutup radiator Dengan menggunakan alat tes tutup
radiator ( radiator cap tester ) periksalah kondisi pegas dan katup
vakum dari tutup radiator. Tutup perlu diganti bila tekanan pembukaan
dibawah angka spesifikasi pabrik, atau jika secara fisik rusak.
Tekanan pembukaan katup :
STD : 0,75 – 1.05 kg/cm2
Limit : 0.6 kg/cm2
( Sesuaikan dengan ketentuan manual )
7) Lakukan pelepasan thermostat. Pelepasan thermostat dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
a. Mengeluarkan media pendingin engine
b. Melepas saluran air keluar ( selang karet atas )
c. Melepas tutup rumah thermostat, kemudian mengeluarkan
thermostat dari rumahnya.
8) Pemeriksaan thermostat, dengan cara sebagai berikut :
a. Mencelupkan thermostat ke dalam air dan panaskan air secara
bertahap, kemudian periksa temperature pembukaan katup.
Temperature pembukaan katup 80˚-90˚ C. jika temperature
pembukaan katup tidak sesuai dengan spesifikasi, thermostat perlu
diganti
b. Memeriksa tinggi kenaikan katup. Jika kenaikan katup tidak sesuai
dengan spesifikasi, maka thermostat perlu diganti. Spesifikasi
kenaikan katup pada 95˚ adalah 8 mm atau lebih.
9) Lakukan pemasangan thermostat, adapun pemasangannya dengan cara
sebagai berikut :

44
a. Memasanga gasket baru pada thermostat
b. Meluruskan jiggle valve pada thermostat dengan tanda di sisi kanan
dan masukan ke dalam rumah saluran. Posisi jiggle valve dapat
digeser, 10˚ ke kiri atau ke kanan dari tanda
c. Memasang saluran air keluar
10) Lakukan pelepasan pompa air dengan cara sebagai berikut ;
a. Mengeluarkan media pendingin engine
b. Melepas tali kipas, kipas, kopling fluida ( jika ada ) dan puli
pompa air dengan prosedur sebagai berikut
1. Merentangkan tali kipas dan mengendurkan mur pengikat tali
kipas
2. Mengendurkan pivot dan baut penyetel, alternator, kemudian
lepas tali kipas
3. Melepas mur pengikat kipas dengan kopling fluida dan puli
4. Melepas mur pengikat kipas dari kopling fluida
c. Melepas pompa air
11) Lakukan pemeriksaan komponen pompa air. Pemeriksaan pompa air
dapat dilakukan dengan cara memutar duduka puli dan mengamati
bahwa bearing pompa air tidak kasar atau berisik. Apabila diperlukan,
bearing pompa air harus diganti.
12) Lakukan pemeriksaan kopling fluida dari kerusakan dan kebocoran
minyak silicon.
13) Lakukan pelepasan komponen pompa air. Komponen pompa air terdiri
atas : bodi pompa, dudukan puli, bearing, satuan seal, rotor, gasket dan
plat.
14) Memeriksa tali kipas
a. Tali kipas diperiksa secara visual kemungkinan terjadi : retak,
perubahan bentuk, aus atau terlalu keras, terkena oli atau
paslin/grease
b. Persinggungan yang tidak sempurna antara tali dan puli.
15) Memeriksa dan menyetel tegangan tali kipas. Dengan tegangan 10
kg/cm2, tekan tali dengan defleksi/kelenturan tali :

45
Pompa air – alternator : 7 – 11 mm
Engkol – compressor : 11 – 14 mm
Bila tidak memenuhi spesifikasi pabrik lakukan penyetelan tali kipas
dengan SST penyetel tali kipas
Tegangan tali kipas :
Baru : 100 – 150 Lbs
Lama : 60 – 100 Lbs.
16) Setelah selesai, bereskan kembali peralatan dan bahan yang telah
digunakan seperti keadaan semula.

C. Lembar Latihan
1. Jelaskan pengertian dari sistem pendinginan!
2. Sebutkan Komponen – komponen sistem pendinginan!
3. Sebutkan macam-macam sistem pendinginan! Jelaskan!

D. Kunci Jawaban Latihan


1. Sistem pendinginan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga
engine supaya temperatur engine dalam kondisi yang ideal. Sistem
pendinginan perlu dan penting dilakukan. Berdasarkan neraca panas pada
engine maka fungsi pendinginan pada motor menjadi penting karena
panas yang akan terserap oleh sistem pendinginan dapat mencapai 32 %.
Sistem pendinginan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk
menjaga engine supaya temperatur engine dalam kondisi yang ideal.
Engine pembakaran dalam maupun luar melakukan proses pembakaran
untuk menghasilkan energi dan dengan mekanisme engine diubah menjadi
tenaga gerak. Engine bukan instrumen dengan efisiensi sempurna, panas
hasil pembakaran tidak semuanya terkonversi menjadi energi, sebagian
terbuang melalui saluran pembuangan dan sebagian terserap oleh material
di sekitar ruang bakar.

46
2. Komponen –komponen sistem pendinginan
1) Radiator

Sumber : www.bisaotomotif.com
Radiator berfungsi sebagai alat untuk mendinginkan air
pendingin yang menyerap panas dari engine dengan cara membuang
panas tersebut melalui siripsirip radiator. Air dari radiator tersebut
dikirim ke bagian yang didinginkan melalui selang radiator, baik
dari radiator ke blok silinder ataupun dari blok silinder ke
radiator. Konstruksi radiator terdiri dari :
a. Tangki Atas berfungsi untuk menampung air panas dari engine.
Tangki ini juga dilengkapi dengan lubang pengisian, pipa
pembuangan dan saluran masuk air dari engine. Pipa
pembuangan berhubungan dengan tangki reservoir untuk
membuang kelebihan air sehingga tidak terdapat gelembung air
dalam sistem.
b. Inti Radiator Inti radiator berfungsi untuk membuang panas
dari air ke udara agar temperatur menjadi lebih rendah dari
sebelumnya. Inti radiator terdiri dari pipa-pipa air untuk
mengalirkan air dari tangki atas ke tangki bawah dan sirip- sirip
pendingin untuk membuang panas air yang ada pada pipa.
c. Tangki Bawah Tangki bawah berfungsi untuk menampung air
yang telah didinginkan oleh inti radiator dan selanjutnya
disalurkan ke engine melalui kerja pompa. Selain itu tangki

47
bawah juga berhubungan dengan saluran pembuangan air pada
saat dilakukan pengurasan air radiator.

2) Tutup Radiator
Fungsi tutup radiator antara lain :
1. Penutup radiator agar tidak terjadi kebocoran.
2. Membuat sistem menjadi bertekanan sehingga dapat
mencegah terjadinya penguapan air dalam sistem (fungsi
relief valve) dan mempercepat pencapaian suhu kerja engine.
3. Untuk mengurangi tekanan apabila tekanan di dalam
sistem berlebihan sehingga dapat mencegah kerusakan dari
bagian sistem.
4. Mengalirkan air dari radiator ke penampung atau reservoir
dan memasukkan kembali pada saat tekanan dalam radiator
turun (fungsi katub vacum).
3) Kipas Pendingin

Sumber : www.otomotifzone.com
Untuk memastikan aliran udara yang benar melalui inti
radiator dan sekitar engine, pasangkan kipas dengan engkol engine
dan roda-roda puli. Kipas ini terdiri dari sebuah daun atau bilah
yang terbuat dari baja tipis atau bahan plastik. Ketika baling-baling
berputar, bilah (blade) menggerakan udara ke dalam unit engine.
Kipas mempunyai tiga hal yang tidak menguntungkan yaitu :
a. Berisik

48
b. Menyerap tenaga engine sebesar 2-3 tenaga kuda.
c. Dalam keadaan panas atau dingin pendinginan tetap
diperlukan, ketika engine dinyalakan dalam kondisi dingin,
kipas angin dengan segera menyebarkan udara dan
menambah waktu pemanasan.
Bila kipas yang fleksibel terbuat dari plastik sehingga ketika
kecepatan bertambah apabila sudut bilah digerakan oleh tekanan
udara. Metode ini mempunyai efek sebagai berikut:
a. Operasinya tenang pada saat engine berkecepatan lebih tinggi
b. Sedikit tenaga yang diserap dengan kecepatan tinggi, bilah
yang rata menggantikan sedikit udara dan untuk itu sedikit
usaha diperlukan untuk memutar kipas.
c. Bilah plastik berbentuk lempeng, untuk mengurangi aliran
udara di atas engine dan juga beban ditempatkan pada engine
oleh kipas
4) Mantel Pendingin
Mantel pendingin pada engine mengelilingi silinder-silinder dan
kepala silinder, yang berfungsi untuk mendinginkan bagian-bagian
pendingin silinder dan ruang bakar secara efektif. Mantel pendingin
pada kepala silinder dan blok silinder berhubungan langsung dengan
tangki radiator bagian atas.
5) Thermostat
Fungsi Thermostat yaitu untuk mengendalikan suhu engine hingga
mencapai suhu kerja. Jenis Thermostat yang digunakan pada engine
adalah tipe wax pellet. Tipe wax pellet ini menggunakan semacam lilin
yang dapat mengembang pada saat dipanaskan dan akan menyusut
pada waktu dingin. Cara kerja: Pada saat air pendingin panas kurang
lebih pada suhu 80º C, Wax Pellet yang ada dalam thermostat akan
memuai dan mendorong katup untuk membuka.
Hal ini disebabkan karena pemuaian lilin tersebut mampu menahan
pegas, thermostat. Pada saat temperatur air pendingin telah dingin,

49
maka Wax Pellet di dalam thermostat akan menyusut, sehingga pegas
akan mendorong katup thermostat untuk menutup kembali.
6) Pipa-pipa Saluran
Saluran radiator membentuk suatu hubungan fleksibel dengan
engine dan radiator, sehingga memungkinkan untuk disirkulasikan
dan meredam dari getaran engine yang bergerak. Pipa atau selang
terbuat dari karet, agar dapat menjaga kestabilan temperatur, dan
tekanan dalam sistem.
Bagian luar selang dibalut dengan selang penjepit yang
berfungsi: membalut permukaan, menjaga tekanan dalam sistem
dengan menahan kelenturanya dan menjadi peredam suhu dalam
sistem pendinginan.
Macam-macam selang dalam sistem pendingin antara lain :
a. Selang Radiator atas Selang radiator atas berfungsi
menghubungkan bagian atas dari radiator ke pengeluar
(outlet) ruang pengukur panas dan menyalurkan air panas
dari engine ke radiator.
b. Selang radiator bawah Selang radiator bawah berfungsi
menghubungkan bagian lebih rendah pada ruang thermostat
ke sisi jalan masuk pompa air dan menyalurkan air hangat
dari radiator ke engine.
c. Selang bypass (ketika dipasang) berfungsi untuk
menghubungkan bagian lebih rendah pada ruang
thermostat ke sisi jalan masuk pompa air dan
menyediakan sirkulasi ke pompa ketika thermostat tertutup.
d. Selang pemanas Selang pemanas biasanya digunakan untuk
mengedarkan air ke pemanas kendaraan atau saluran
masuk pompa. Satu selang menghubungkan bagian
terendah ruang thermostat atau kepala silinder dan
melangsungkan air panas ke pemanas. Selang yang lain
menghubungkan ke sisi jalan masuk pada pompa air untuk
menyalurkan air hangat kembali ke engine.

50
e. Selang penjepit
Selang penjepit digunakan untuk melindungi kerapatan
selang untuk macam-macam hubungan (pada ujung selang).
Beberapa jenis dari selang penjepit pada kendaraan antara
lain jubilee, tipe skrup, dan tipe kancing atau spring.
7) Coolant
Pada engine - engine Isuzu direkomendasikan menggunakan
Isuzu Panther genuine super coolant. Coolant ini mempunyai
kualitas tinggi berbahan dasar ethilene glycol non-silicate, non
amine, non nitrite, non borate dengan long-life hybrid organic acid
technologi.
Keuntungan pendingin dengan menggunakan coolant yaitu :
a. Air pendingin tidak dapat membeku.
b. Coolant bebas kapur, sehingga saluran-saluran selalu bersih.
Mencegah terjadi korosi pada komponen-komponen sistem
pendingin.
c. Melumasi thermostat dan pompa air sehingga tidak macet.
d. Mencegah over heating pada engine.
3. Macam – macam sistem pendinginan
Berdasarkan fluida pendingin, pendingin yang biasa digunakan pada
engine kendaraan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sistem
pendingin air dan sistem pendingin udara.
1) Sistem Pendingin Air
Sistem pendingin air memiliki konstruksi yang lebih rumit
dibanding pendingin udara, akan tetapi memiliki banyak kelebihan
dibanding pendingin udara, diantaranya engine menjadi relatif aman
karena disekeliling silinder dikelilingi oleh air pendingin, air juga bisa
meredam bunyi yang berlebihan dalam engine, dan air juga bisa
dijadikan pemanas ruangan di dalam ruang kemudi (khusus di Negara
yang memiliki musim dingin).
Panas dilewatkan atau ditransfer ke air disekitar ruang bakar dan
silinder. Panas yang diserap oleh air pendingin akan menyebabkan

51
naiknya temperatur air pendingin tersebut. Panas dari air ditransfer ke
sirip radiator kemudian panas tersebut disemburkan ke udara, air
kemudian kembali ke engine.Dasar penggunaan/faktor yang
menentukan tingkat pendinginan air adalah sebagai berikut yaitu
perbedaan temperatur antara air dan udara, perbandingan aliran air,
luas permukaan kisi-kisi radiator, perbandingan aliran udara.
Sistem pendinginan air mempunyai keuntungan antara lain
lebih aman, karena ruang bakar dikelilingi oleh pendingin (terutama
air dengan adiktive dan anti beku). Sistem pendinginan air disamping
lebih aman juga mempunyai keuntungan lain seperti sebagai peredam
bunyi, air dingin yang panas dapat digunakan sebagai sumber panas
untuk pemanas udara di dalam kendaraan. Pengontrolan suhu
pendinginan dalam sistem ini lebih mudah dibandingkan dengan
sistem pendinginan udara karena pada sistem pendinginan terdapat
thermostat, pendinginan lebih merata, suhu kerja lebih cepat tercapai
karena adanya thermostat yang akan bekerja pada waktu suhu engine
rendah.
Sistem pendinginan air juga mempunyai kerugian antara lain lebih
rumit dan lebih mahal dibandingkan dengan sistem pendingin udara.
Cara kerja dari sistem pendinginan air adalah sebagai berikut :
a. Air pendingin dalam mantel pendingin yang menyelubungi
silindersilinder dalam blok silinder dan kepala silinder
akanmenyerap panas yang dihasilkan engine saat
beroperasi.
b. Mantel pendingin silinder berhubungan dengan tangki
radiator bagian atas dan mantel pendingin blok silinder
berhubungan dengan tangki radiator bagian bawah.
c. Air yang telah panas didalam mantel dialirkan ke
radiator untuk didinginkan.
d. Pendinginan dilakukan oleh udara yang mengalir melalui
kisi-kisi radiator. Aliran udara diperoleh dengan bantuan

52
kipas yang digerakkan oleh motor listrik atau dengan
memanfaatkan putaran engine melalui pulley dan belt.

Sumber : www.teknik-otomotif.com

Cara kerja
a. Bila engine dingin
Saat engine masih dingin sirkulasi air pendingin hanya
terjadi didalam engine saja, tanpa melalui radiator, ini
dikarenakan adanya thermostat yang masih menutup saat
engine dingin, jadi air yang mestinya kedalam radiator tertutup
oleh thermostat dan akan melewati saluran bypass untuk
kembali bersirkulasi kedalam engine, proses ini juga bertujuan
untuk mempercepat engine mencapai suhu kerja normal yaitu
sekitar 80-90 oC.
b. Bila engine panas
Saat engine sudah panas dan melebihi temperatur kerja maka
thermostat akan terbuka dan saluran bypass akan tertutup
sehingga air yang sudah panas akan dialirkan kedalam radiator
untuk selanjutnya didinginkan oleh kipas dan laju kendaraan itu
sendiri, selanjutnya cairan pendingin yang sudah didinginkan
didalam radiator kembali dialirkan kedalam engine untuk
kembali mendinginkan engine, begitu seterusnya sampai
temperature kembali turun hingga thermostat kembali menutup,
begitu seterusnya proses ini berulang.

53
2) Pendinginan Udara
Panas dari engine yang bekerja atau berputar, dilewatkan melalui
sirip, rusuk, atau fins ke udara luar. Biasanya digunakan pada engine
satu silinder atau kendaraan bardaya kecil. Dasar penggunaan pada
sistem pendinginan udara ini tergantung pada hal sebagai berikut :
a. Perbedaan temperatur antara panas engine dengan udara
luar/sekitar.
b. Luas permukaan dimana panas dikeluarkan atau
disemburkan.
c. Tingkat aliran udara pada permukaan yang dikenai.

Penggunaan sistem pendinginan udara mempunyai keuntungan


seperti bahan bakar hemat dan keausan silinder berkurang, tidak ada
bahaya kerusakan karena pembekuan. Sistem pendinginan udara
memiliki keburukan seperti suara engine menjadi keras karena tidak
menggunakan peredam suara dan pengontrolan suhu lebih sulit
dibandingkan dengan sistem pendinginan air.

54
DAFTAR PUSTAKA

www.teknik-otomotif.com
www.bisaotomotif.com
www.otomotifzone.com
Arismunandar, W dan Kuichi Tsuda, 1983, Motor Diesel Putaran Tinggi,
Paramudya Paramita, Jakarta.
Karyanto E, 1986, Teknik Perbaikan, Penyetelan, Pemeliharaan, Trouble Shooting
Motor Diesel, Pedoman Ilmu Jaya, Jakarta.
Suharto, 1991, Manajemen Perawatan Mesin, Rimeka Cipta, Jakarta.
Sujanto, 1982, Pesawat kapal 1, Jakarta.

55

Anda mungkin juga menyukai