Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIK DAN APLIKASI PADA


PEMBELAJARAN OTOMOTIF”
Tugas ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata
Kuliah: Strategi Pembelajaran Teknik Otomotif
Dosen Pengampu : Dr. H. Wahid Munawar, M.Pd.

Disusun Oleh :

Nama : Doni Amanda


Nim : 1908029
Prodi/kelas : PTO.A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN

2020

DAFTAR ISI

1
Table of Contents
DAFTAR ISI 2
BAB I Pengertian/Definisi Teori Belajar 3
BAB II Karakteristik 4
Langkah-langkah 4
Ciri-ciri 4
BAB III Pembelajaran Otomotif 7
Materi Ajar Tune-Up Motor Bensin 7
BAB VI Aplikasi Teori Model Belajar Pada Pembelajaran 8
Langkah-langkah 8
Cara 8
DAFTAR PUSTAKA 9

2
BAB I

Pembelajaran Konstruktivistik

Pendekatan pembelajaran jika dilihat dari pusat pembelajaran dibedakan


menjadi teacher centered learning dan student centered learning. Pendekatan
pembelajaran teacher centered learning memandang bahwa dalam proses
pembelajaran yang menjadi pusat adalah guru atau pendidik. Sehingga guru
memiliki peran yang sangat vital dalam proses interaksi di dalam kelas. Adapun
pendekatan pembelajaran student centered learning memandang bahwa dalam
proses pembelajaran siswalah yang menjadi pusatnya, yakni siswa yang lebih aktif
untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan guru sebagai fasilitator
pendukung pembelajaran.
Teori Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat
generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Beda
dengan aliran behavioristik yang memahami hakikat belajar sebagai kegiatan yang
bersifat mekanistik antara stimulus respon, kontruktivisme lebih memahami
belajar sebagai kegiatan manusia membangun atau menciptakan pengetahuan
dengan memberi makna pada pengetahuannya sesuai dengan pengalamanya.
Konstruktivisme sebenarnya bukan merupakan gagasan yang baru, apa yang
dilalui dalam kehidupan kita selama ini merupakan himpunan dan pembinaan
pengalaman demi pengalaman. Ini menyebabkan seseorang mempunyai
pengetahuan dan menjadi lebih dinamis.

Menurut teori ini, satu prinsip yang mendasar adalah guru tidak hanya
memberikan pengetahuan kepada siswa, namun siswa juga harus berperan aktif
membangun sendiri pengetahuan di dalam memorinya. Dalam hal ini, guru dapat
memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan membri kesempatan kepada
siswa untuk menemukan atau menerapkan ide – ide mereka sendiri, dan mengajar
siswa menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk
belajar. Guru dapat memberikan siswa anak tangga yang membawasiswa ke
tingkat pemahaman yang lebih tinggi dengan catatan siswa sendiri yang mereka
tulis dengan bahasa dan kata – kata mereka sendiri.

3
BAB II

A. Karakteristik
Pembelajaran konstruktivistik model siklus belajar ini adalah model
pembelajaran di mana siswa membangun pengetahuan mereka sendiri
sedikit demi sedikit kemudian hasilnya dikembangkan. Jadi, siswa harus
mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman
nyata. Pembelajaran model siklus belajar ini bertujuan untuk memberikan
kebebasan pada siswa untuk melakukan langkah-langkah berpikir kritis,
ilmiah dan menguji kebenaran berbagai hipotesis dengan mengumpulkan
data dari hasil pengujian. Siswa kemudian menafsirkan, menganalisis, dan
akhirnya sampai pada suatu kesimpulan, sehingga diharapkan prestasi
belajar siswa menjadi meningkat. Selain itu, dalam siklus belajar siswa
terlibat secara aktif berinteraksi dengan ide-ide dan teman sebaya selama
dalam tahap eksplorasi. Sehingga dari pengalaman belajar secara langsung
ini, siswa akan mempunyai pemahaman konsep yang lebih baik dan
prestasi belajar mereka dapat meningkat.

B. Langkah-langkah
Pada tahap pertama, siswa mengeksplorasi konsep baru atau gejala
dengan bimbingan minimal. Siswa melakukan percobaan untuk
mengumpulkan data dalam rangka pengujian hipotesis. Pada tahap ini guru
hanya memfasilitasi kerja siswa dengan memantapkan alasan-alasan untuk
eksplorasi ide-ide baru.
Tahap kedua adalah pengenalan konsep. Pada tahap ini guru
menggunakan aktivitas-aktivitas eksplorasi siswa sebagai alat untuk
mengenalkan pandangan ilmuwan tentang konsep yang telah diselidiki
dalam tahap eksplorasi. Pada tahap ini siswa mengekspresikan ide-ide
mereka tentang konsep yang telah mereka peroleh. Kemudian guru
menyajikan secara singkat makna konsep dari cara pandang ilmiah.
Tahap penerapan konsep merupakan tahap evaluasi yang berpusat
pada anak. Pada tahap ini tim kecil siswa terlibat dalam aktivitas yang
dirancang untuk menerapkan dan memperluas pengetahuan mereka
berkenaan dengan konsep yang dipelajari. Aktivitas pada tahap ini harus
berorientasi pada masalah.

C. Ciri-ciri
pembelajaran konstruktivistik
mempunyai ciri-ciri antara lain:
a. Mengandung kegiatan pengalaman nyata (experience)
b. Melibatkan interaksi sosial (social interaction)
c. Terbentuknya kepekaan terhadap lingkungan (sense making)

Pendekatan belajar konstruktivistik memiliki strategi dalam proses belajar.


Strategi-strategi belajar tersebut adalah:
a. Top-down processing

4
Dalam pembelajaran konstruktivistik, siswa belajar dimulai dari
masalah yang kompleks untuk dipecahkan, kemudian menghasilkan atau
menemukan keterampilan yang dibutuhkan.

b. Cooperative learning
Cooperative learning merupakan strategi yang digunakan untuk
proses belajar, dimana siswa akan lebih mudah menemukan secara
komprehensif konsep-konsep yang sulit jika mereka mendiskusikannya
dengan siswa yang lain tentang problem yang dihadapi.

c. Generative learning
Strategi ini menekankan pada adanya integrasi yang aktif antara
materi atau pengetahuan yang baru diperoleh dengan skemata. Sehingga
dengan menggunakan pendekatan generative learning, diharapkan siswa
menjadi lebih melakukan proses adaptasi ketika menghadapi stimulus
baru.
Prinsip-prinsip pembelajaran dengan pendekatan konstruktivistik
telah melahirkan berbagai macam model-model pembelajaran,
diantaranya:
a. Discovery learning
Dalam model pembelajaran ini, siswa didorong untuk belajar
dengan diri mereka sendiri. Siswa belajar melalui aktif dengan
konsepkonsep dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk
mempunyai pengalaman-pengalaman tersebut untuk menemukan prinsip-
prinsip bagi diri mereka sendiri.

b. Reception learning
Inti dari pendekatan ini adalah expository teaching, yaitu
perencanaan pembelajaran yang sistematis terhadap informasi yang
bermakna. Di sini, guru mempunyai tugas untuk menyusun situasi
pembelajaran, memilih materi yang sesuai bagi siswa, kemudian
mempresentasikan dengan baik pelajaran yang dimulai dari umum ke yang
spesifik.

c. Assisted learning
Assisted learning mempunyai peran yang sangat penting bagi
perkembangan kognitif individu. Perkembangan kognitif terjadi melalui
interaksi dan percakapan seorang anak dengan lingkungan di sekitarnya,
baik dengan teman sebaya, orang dewasa, atau orang lain dalam
lingkungannya.

d. Activelearning
Pembelajaran ini merupakan pembelajaran aktif. Belajar bukan merupakan
konsekuensi otomatis dari penyampaian informasi kepada siswa. Belajar
membutuhkan keterlibatan mental dan tindakan sekaligus.

e. Theaccelerated learning

5
Pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang dipercepat.
Konsep dasar dari pembelajaran ini adalah bahwa pembelajaran itu
berlangsung secara cepat, menyenangkan, dan memuaskan.

f. Quantum learning
Quantum learning merupakan cara penggubahan bermacammacam
interaksi, hubungan, dan inspirasi yang ada di dalam dan sekitar momen
belajar. Pembelajaran ini mengasumsikan bahwa jika siswa mampu
menggunakan potensi nalar dan emosinya secara jitu, akan mampu
membuat loncatan prestasi yang tidak bisa terduga sebelumnya.

g. Contextual teaching and learning (CTL)

Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning)


adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan konsep itu, hasil
pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa.

6
BAB III

Pembelajaran Ajaran Otomotif

Materi Ajar Tune-Up Motor Bensin


Engine adalah salah satu bagian penting dari kendaraan, yang di dalamnya
terdiri dari komponen-komponen yang kompleks dan saling terhubung. Sehingga
engine memerlukan perawatan yang rutin agar kerja komponen dalam engine
dapat bekerja dengan baik. Kendaraan yang dioperasikan dalam jangka waktu
tertentu akan mengalami perubahan pada komponen fungsional termasuk
perubahan kualitas pelumas. Sehingga membutuhkan pemeliharaan untuk
mengembalikan kondisi kerja engine atau yang disebut dengan tune-up.
Pemakaian kendaraan dalam jangka waktu tertentu, menyebabkan
komponen kendaraan yang bergerak yang mempunyai clearance akan selalu
mengalami perubahan, sehingga akan mengurangi kelancaran siklus kerja engine.
Akibatnya tenaga kurang, suara komponen engine bergerak menjadi berisik,
dalam jangka waktu yang panjang akan mengakibatkan kerusakan pada beberapa
komponen engine dikarenakan ada perubahan setting komponen. Engine
merupakan sistem yang terdiri dari komponenkomponen yang saling berkaitan.
Sehingga permasalahan gangguan kendaraan jika dibiarkan dalam jangka waktu
yang lama akan mengakibatkan kerusakan yang sifatnya kompleks. Tanpa
perawatan dan pengawasan yang rutin pada kendaaan berdampak perbaikan yang
kompleks juga. Tidak menuntut kemungkinan membutuhkan biaya yang cukup
banyak dan masa pakai kendaraan yang pendek. Oleh karena itu sangatlah penting
memperhatikan kondisi mesin agar kondisinya prima.

Pekerjaan tune-up merupakan perawatan mesin dengan mengembalikan


pada kondisi awal mesin, dengan demikian perlu spesifikasi pada komponen yang
membutuhkan penyetelan dan komponen tang saling bergesekan.

7
BAB IV

Model Pembelajaran

Model pembelajaran di bidang otomotif ini akan lebih efektif menggunakan media
tatap muka langsung atau media praktik karena siswa atau mahasiswa bisa
langsung memahami suatu benda dan dapat tahu dampak dari benda tersebut
bagaimana untuk kedepannya. Apakah benda tersebut efektif digunakan atau
tidak. Dan biasanya jika terjadi kesalahan pada saat pengerjaan tune-up itu bisa
langsung di ketahui karena kita langsung bisa merasakannya atau bisa melihatnya
dengan cara langsung pada saat ada kesalahan Dalam pengerjaannya.

Langkah Langkah dan Caranya


Berikut ini beberapa pekerjaan yang diakukan pada tune-up motor bensin:

a. Memeriksa air radiator, pekerjaannya meliputi mengecek kondisi volume


dan kualitas air pendingin serta memeriksa dari kebocoran baik sistem
maupun tutup radiatornya sesuai dengan prosedur dan keselamatan kerja.
b. Memeriksa oli mesin, pekerjaannya meliputi mengecek volume dan
kualitas oli mesin sesuai dengan prosedur dan keselamatan kerja.
c. Memeriksa tali kipas, pekerjaan yang dilakukan meliputi memeriksa
kekencangan tali kipas dan kondisi tali kipas sesuai dengan prosedur dan
keselamatan kerja.
d. Memeriksa saringan bahan bakar, pekerjaan yang dilakukan meliputi
pemeriksaan sampai pembersihan saringan bahan bakar bensin dari
endapan kotoran dan korosi sesuai dengan prosedur dan keselamatan kerja.
e. Memeriksa saringan udara, pekerjaan yang dilakukan meliputi
pemeriksaan dan pembersihan saringan udara sesuai dengan prosedur dan
keselamatan kerja.
f. Memeriksa kondisi baterai, pekerjaan yang dilakukan meliputi memeriksa
tegangan, volume elektrolit, pembersihan terminal dari kerak sesuai
dengan prosedur dan keselamatan kerja.
g. Memeriksa sistem pengapian, pekerjaan yang dilakukan meliputi
pemeriksaan busi, kabel busi, kondisi coil, kondisi tutup distributor,
kondisi platina, penyetelan timming pengapian dan idle sesuai dengan
prosedur dan keselamatan kerja.
h. Memeriksa celah katup, pekerjaannya adalah penyetelan celah katup
sesuai dengan prosedur dan keselamatan kerja.
i. Memeriksa tekanan kompresi, pekerjaan yang dilakukan adalah
melakukan tekanan kompresi pada masing-masing silinder sesuai dengan
prosedur dan keselamatan kerja.

8
Daftar Pustaka

Arikunto, S,2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta.


Jakarta Indonesia.
Arsyad, Azhar, 2007. Media Pembelajaran. PT. RadjaGrafindo Persada. Jakarta.
Indonesia.
Adri, Muhammad, 2008. Pengembangan Paket Multimedia Interaktif Sebagai
Sarana Belajar Mandiri Pada Pokok Bahasan Fisika Terapan. FT. UNP
Padang. (Tidak di Publikasikan).
Batubara, Jonro, 2006. Pengembangan Media Pembelajaran dengan Aplikasi
Macromedia Flash MX Untuk Mata Pelajaran IPS Ekonomi SMP Kelas VII.
Tesis Program Master Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas
Negeri Yogyakarta. (tidak dipublikasikan).
Budiningsih, C. Asri, 2005. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.
Indonesia.
Desmawati, Y. 2010.Pengembangan Media CD Pembelajaran IPA Biologi Pada
Pokok Bahasan Sistim Reproduksi di SMP Islam Raudhatul Ulum Saka Tiga
Ogan Ilir (Tesis tidak dipublikasikan), Palembang. Indonesia.
Djaali, Mulyono Pudji, 2008. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. PT.
Gramedia. Jakarta. Indonesia.
Gustafson, Kent L, Branch, Robert Maribe, 2002. Survey of Instructional
Development Models. Fourth Edition. New York. Syracuse University.
America.
Hariadi, Eko,dkk, 2002. Pengembangan Program Pembelajaran Berbantuan
Komputer Multimedia untuk Pembelajaran Elektronika dengan pendekatan
Konstruktivisme. FT. Universitas Negeri Surabaya. (Tidak dipublikasikan)
Heinich et. al. 1993. Instructional Media and Tecnologies for Learning. Fifth
edition.Von New Yersey:Hoffman Press.
Miarso, Yusuf Hadi. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Fajar Interpratama
Offset. Jakarta. Indonesia.
Mulyanta, 2009. Tutorial Membangun Multimedia Pembelajaran. Universitas
Atmajaya. Jakarta. Indonesia.
Munadi, Sudji,dkk, 2008. Pengembangan Modul Pembelajaran Konstruktivistik
Kontekstual Berbantuan Komputer Dalam Mata Diklat Pemesinan.
Lembaga Penelitian UNY. Yogyakarta (Tidak di publikasikan)
PPs Unsri, 2009. Pedoman Umum Format Penulisan Tesis/Disertasi. Program
Pascasarjana Unsri. Palembang. Indonesia.
Purwanto, 2005. Jejak Langkah Perkembangan Teknologi Pendidikan di
Indonesia. Depdiknas Pustekom. Jakarta. Indonesia.
Riduan, 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti
Pemula. Alfabeta, Bandung. Indonesia
Sadiman, Arif S, dkk, 2008. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya. PT. RadjaGrafindo Persada. Jakarta. Indonesia.
Sagala, Syaiful, 2008. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta CV.
Bandung. Indonesia.
Salmiyati 2007 . Implementasi Teknologi Multimedia Interaktif dalam
Pembelajaran pada Konsep Sistem Syaraf untuk Meningkatkan Pemahaman
dan Retensi Siswa. Tesis PPs UPI Bandung, Indonesia. (Tidak Diterbitkan).

9
Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. PT. Fajar
Interpratama. Jakarta. Indonesia.
Seels, Barbara B, Richey, Rita C, 1994. Teknologi Pembelajaran Definisi dan
Kawasannya. Diterjemahkan oleh Dewi S, dkk. Unit Penerbit UNJ. Jakarta.
Indonesia.
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka
Cipta. Bandung. Indonesia.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung. Indonesia.
................, 2008. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung. Indonesia.
Sukmadinata, Nana Saodih. 2006. Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah
Menengah. Refika Aditama. Bandung. Indonesia.
Suparman, M Atwi, 2004. Desain Instruksional. Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka. Jakarta. Indonesia.
Suparno, Paul, 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Penerbit
Kanisius. Jakarta. Indinesia.
Sutopo, Ariesto Hadi, 2003. Multimedia Interaktif dengan Flash. Graha Ilmu.
Yogyakarta. Indonesia.
Tessmer, Martin, 1998. Planning and Conductioning Formative Evaluation.
Kogan Page Limited. London.

Toyota Astra Motor. Servis Training, Gasoline Engine Vol.11 Step 2.

Uno, Hamzah B, 2008. Perencanaan Pembelajaran. PT. Bumi Aksara. Jakarta.


Indonesia.
Uwes, A Chaeruman, 2008. Teknologi Pendidikan. Pustekom. Jakarta. Indonesia.
http;//www.teknologipendidikan.net/p. Diakses 28 Januari 2010.

(www.ekomedia.wordpress.com).

Warsita, Bambang, 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan &Aplikasinya.


Rineka Cipta, Jakarta, Indonesia.
Wena, M. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu
Tinjauan Konseptual Operasional. PT Bumi Aksara. Jakarta. Indonesia.
Winataputra, U.(2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Universitas Terbuka.
Jakarta, Indonesia.
http://id.wikipedia.org/wiki/Adobe_Flash dikases 10 November 2010.

10

Anda mungkin juga menyukai