Penyusun :
Drs. Ismanto Setyabudi
Editor :
Drs. Hariyanto
Modul ini diterbitkan untuk menjadi bahan ajar pada SMK Bidang Keahlian
Teknik Mesin, memenuhi tuntutan pelaksanaan Kurikulum SMK yang
disempurnakan (Kurikulum SMK edisi 1999).
H10. H11.
Membongkar, Membongkar,
memeriksa, memeriksa,
menyetel dan menyetel dan
merakit kembali merakit kembali
motor bensin motor diesel
Judul Modul
Kata pengantar.............................................................................................i
Struktur profil kompetensi tamatan..............................................................ii
Daftar isi.......................................................................................................iii
Pendahuluan................................................................................................iv
Tujuan Umum Pembelajaran.......................................................................v
Petunjuk penggunaan modul.......................................................................vi
Kegiatan Belajar 1 Motor Diesel...............................................................1
Kegiatan Belajar 2 Sistem Bahan Bakar Diesel........................................28
Kegiatan Belajar 3 Perawatan Sistem Bahan Bakar Diesel.....................89
Kegiatan Belajar 4 Memeriksa dan memperbaiki pompa pengalir...........98
Kegiatan Belajar 5 Pemeriksaan Sistem Pemanas Mula.........................104
Kegiatan Belajar 6 Pelepasan/pemasangan injektor dan tes
tekanan Kompresi......................................................110
Kegiatan Belajar 7 Pemeriksaan dan penyetelan injektor jenis Satu
Lubang.......................................................................119
Kegiatan Belajar 8 Penyetelan putaran idle motor diesel.........................124
Kegiatan Belajar 9 Mengetes Gas Buang Motor Diesel...........................127
Kegiatan Belajar 10 Melepas dan Memasang Pompa Injeksi Diesel
Serta penyetelan saat penyemprotan........................132
Kegiatan Belajar 11 Menyetel Pompa Injeksi Pada Tesbench...................139
Kegiatan Belajar 12 Memperbaiki Gangguan-gangguan Sistem Bahan
Bakar Diesel...............................................................146
Lembar Evaluasi...........................................................................................149
Lembar Jawaban..........................................................................................154
Umpan Balik.................................................................................................158
Daftar Pustaka..............................................................................................159
Modul ini dibuat untuk menambah wawasan bagi para pembaca serta
khasanah ilmu pengetahuan khususnya bidang Otomotif.
Kendaraan keluarga dan niaga yang menjadi alat transportasi yang paling
banyak digunakan di Indonesia juga mendorong tumbuhnya industri jasa
perbengkelan di Indonesia, apalagi kendaraan yang berbahan bakar solar selain
hemat dalam pemakaian bahan bakarnya juga harga perliternya relatif murah.
Oleh sebab itu kendaraan bermesin diesel menjadi pilihan utama.
Modul ini berisi mengenai informasi umum bahan bakar diesel, petunjuk
pemeriksaan serta perbaikannya sehingga dengan mempelajari modul ini
diharapkan dapat memeriksa/mengontrol sistem bahan bakar diesel serta
memperbaikinya.
Namun demikian isi modul ini jauh dari sempurna sehingga, kritik atau
saran untuk perbaikan modul ini akan selalu diterima dengan senang hati.
Modul memperbaiki kerusakan pada sistem bahan bakar diesel ini terdiri
dari beberapa kegiatan belajar, yang masing masing kegiatan belajar berisi
tujuan pembelajaran, lembar informasi, alat yang digunakan serta bahannya,
waktu yang diperlukan, pada hal-hal tertentu terdapat keselamatan kerja yang
memberi petunjuk cara untuk menghindari kecelakaan selama belajar, latihan
atau melakukan percobaan.
- Mengerti jenis – jenis pompa bahan bakar diesel dan cara kerjanya
Penemu motor diesel adalah seorang ahli dari Jerman, bernama Rudolf Diesel (1858 –
1913). Ia mendapat hak paten untuk mesin diesel pada tahun 1892, tetapi mesin diesel
tersebut baru dapat dioperasikan dengan baik pada tahun 1897.
Di akhir tahun 1922, Robert Bosch mulai mengadakan penelitian, percobaan, dan
pengembangan sistem penyemprotan bahan bakar pada motor diesel. Akhirnya usaha
itu berhasil dengan diproduksinya seri pertama pompa injeksi pada tahun 1927.
Nama bagian:
1. Tangki bahan bakar A Bahan bakar kotor
2. Saringan kasa pada pompa mengalir B Bahan bakar bersih
3. Advans saat penyemprotan C Bahan bakar bertekanan tinggi
4. Saringan halus D Saluran pengembali
5. Pompa injeksi
6. Governor
7. Nosel
8. Busi Pemanas
Macam – macamnya:
Bentuk bak
Bentuk setengah bola
Bentuk hati
Bentuk bola
Cara kerja:
Bahan bakar disemprotkan langsung ke dalam silinder. Nosel injeksi biasanya
mempunyai beberapa lubang
Penggunaan:
Kebanyakan motor – motor besar
Keuntungan:
- Efisiensi dan daya tinggi
- Dapat dihidupkan tanpa pemanas mula
Kerugian:
- Suara keras
- Pompa injeksi dan injektor lebih mahal, karena tekanan penyemprotan tinggi
Macam – macamnya:
Kamar pusar
Kamar muka
Cara kerja
Penggunaan:
Pada motor – motor kecil dan sedang
Keuntungan:
Suara lebih halus daripada motor dengan injeksi langsung
Perlengkapan injeksi lebih murah, karena tekanan penyemprotan lebih rendah
Kerugian:
Efisiensi dan daya kurang daripada injeksi langsung
Memerlukan sistem pemanas mula
Keuntungan:
Daya motor besar, motor dilengkapi sistem pelumasan tekan seperti pada motor 4 tak
Kerugian:
Kompresor mahal, berisik dan sensitif terhadap udara kotor
Isapan biasa
Keuntungan:
Daya motor lebih besar untuk
berat / ukuran motor yang sama
1. Langkah isap
Motor Diesel
Tekanan pembakaran 4 – 12
Mpa (40 – 120 bar)
Motor Otto
Bahan bakar terbakar akibat
Loncatan bunga api pada busi
Tekanan pembakaran 3-6 Mpa
(30 – 60 bar)
4. Langkah buang
Motor diesel
T
Temperatur gas buang 500 –600oC
Motor Otto
T
Temperatur gas buang 700 –1000oC
A
A = Saat pengapian
B
B = Tekanan maksimum
C
C = Akhir pembakaran
D
D = Katup buang membuka
A= Mulai penyemprotan
B= Mulai penyalaan
C= Tekanan maksimum
D= Akhir penyemprotan
E= Akhir pembakaran
F= Katup buang membuka
A = Mulai penyemprotan
B = Mulai penyalaan
B’= Saat pengapian
C = Tekanan Maksimum
C’= Tekanan maksimum
D = Akhir penyemprotan
E = Akhir pembakaran
E’= Akhir pembakaran
F = Katup buang membuka
F’= Katup buang membuka
1. Perbedaan momen putar, putaran, daya & efisiensi (motor isapan biasa)
Pemakaian bahan bakar motor diesel lebih hemat daripada motor Otto karena:
Perbandingan kompresi yang tinggi
Perbandingan campuran selalu kurus
Injeksi langsung
Cara kerja:
Pada akhir langkah kompresi, torak mendekati kepala silinder, udara akan tertekan
kedalam ruang bakar dan menerima pusaran yang cepat. Kemudian bahan bakar
disemprotkan melalui lubang – lubang nosel injeksi dan akan dibagikan dalam ruang
bakar. Akibat temperatur tinggi dan pusaran bahan bakar cepat menguap dan menyala
dengan sendirinya.
Catatan
Kebanyakan motor besar menggunakan sistem ini
Memerlukan injektor jenis lubang banyak dengan tekanan pembukaan yang tinggi
Tidak memerlukan sistem pemanas mula, pada saat motor dingin temperatur akhir
langkah kompresi masih cukup tinggi untuk penyalaan diri
Perbandingan kompresi tinggi
1. Kamar muka
Cara kerja
Pada langkah kompresi, sebagian besar udara ditekan kedalam kamar muka, kemudian
bahan bakar disemprotkan terhadap bola penyala. Bagian tersebut terikat dengan
jembatan yang relatif tipis, maka menjadi sangat panas selama motor hidup. Oleh
karena itu, dengan cepat akibat pembakaran, sebagian bahan bakar ditiup keluar dari
kamar muka dan ikut terbakar dengan udara yang masih didalam silinder.
Catatan
Saat ini sistem tersebut hanya digunakan Mercedes – Benz
Memerlukan injektor jenis Nozel pasak dengan bentuk penyemprotan khusus,
tekanan pembukaan Nozel 110 – 150 bar / 11 – 15 Mpa
Memerlukan sistem pemanas mula untuk menghidupkan motor, bila suhunya lebih
rendah dari ± 50oC
Cara kerja
Pada langkah kompresi, sebagian besar udara ditekan kedalam kamar pusar. Udara
menerima pusaran yang sangat cepat, karena saluran penghubung yang menuju
secara kedalam kamar pusar dikonstruksi miring / tangensial.
Akibatnya bahan bakar yang disemprotkan cepat menguap dan menyalakan diri. Dari
hasil pembakaran sebagian bahan bakar ditiup keluar dari kamar pusar dan ikut
terbakar dengan sisa udara yang masih didalam silinder.
Catatan
Kebanyakan motor kecil – sedang menggunakan sistem ini
Menggunakan injektor nozel pasak dengan tekanan pembukaan nozel 110 – 150
bar / 11 – 15 Mpa
Jika kondisi motor baik, sistem pemanas mula hanya perlu pada temperatur
dibawah 25oC
Fungsi
Untuk memanasi ruang bakar kamar muka / pusar dengan aliran listrik untuk
memungkinkan bahan bakar mudah menyala terbakar, sehingga motor bisa hidup pada
saat dingin.
Persyaratan Tuntutan
1. Perbandingan kompresi tinggi Ruang bakar harus kecil
Motor –motor dengan injeksi tak langsung dilengkapi dengan kamar muka atau kamar
pusar, yang terbuat dari baja atau keramik.
Kamar pusar
Kamar ini selalu dipres waktu
pemasangan supaya tidak bergeser
posisinya,
dijamin dengan alur dan pasak /
peluru.
Kamar muka
Kamar ini ditahan dengan
menggunakan cincin sekrup.
Posisinya juga dijamin
dengan alur / pasak
1. Kamar muka
2. Dudukan injektor
3. Dudukan busi pijar
4. Cincin sekrup
5. Cincin perapat
Jarak antara katup, mulut kamar muka dan bagian atas torak
Pada kepala silinder yang digerinda, jarak tersebut berkurang. Untuk menghindari
tumbukan antara torak dan katup (atua kamar muka), maka jarak asli harus disesuaikan
Supaya pendinginan merata dan overhoul dapat dilaksanakan dengan mudah, pada
motor diesel sering digunakan tabung silinder basah
Pendingin torak
Digunakan pada motor diesel yang memakai turbo (kadang juga dipakai pada motor
diesel tanpa turbo)
- Menyebutkan fungsi dan nama bagian dari macam – macam nosel dan katup
penyalur
Pompa Pengalir
Fungsi: mengalirkan solar dari tangki
ke pompa injeksi
Pompa Injeksi
Fungsi: Memberikan tekanan pada
solar yang akan
diinjeksikan / disemprotkan
oleh nozel
Jenis – jenis:
Pompa Inline / sebaris
Keterangan: Setiap silinder motor
dilayani oleh satu elemen pompa
Jenis – jenis:
Governor Sentrifugal / Mekanis
Keterangan:
Informasi putaran diperoleh secara
langsung dari sentrifugal yang
dipasang
Keterangan:
Bentuk semprotan tergantung dari
bentuk ruang bakar
Keterangan:
Pada waktu start dingin temperatur
akhir kompresi masih kurang untuk
pembakaran sendiri
KT = katup tekan
KI = katup hisap
Saringan ini adalah saringan yang dipasang antara pompa pengalir dan pompa
injeksi, pada pompa injeksi model distributor digunakan saringan yang mempunyai
pori – pori sebesar 0,004 – 0,005 mm. Untuk pompa jenis lain sebesar 0,008 – 0.010
mm. Saringan halus ini harus diganti apabila kendaraan sudah berjalan 30.000 km,
atau sekitar 300 – 00 jam kerja. Interval penggantian tergantung besar filter, kwalitas
solar dan jumlah solar yang disaring.
1. Rumah saringan
2. Saringan halus
3. Tutup saringan
4. Katup pengalir
5. Nipel keluar
6. Nipel masuk
7. Sekrup pembuang udara
Pemisah air
Air mempunyai berat jenis yang lebih
besar dari solar
Keuntungan:
Interval penggantian saringan lebih
panjang karena menggunakan dua
saringan
7
Bahan bakar
4 tekanan tinggi /
6 bahan bakar
bersih
5 Bahan bakar
3 kotor
Bahan bakar
2 kembali
1
Keterangan gambar:
1. Tangki solar 3. Pompa tangan 5. Pompa injeksi
2. Saringan pada pompa 4. Saringan halus 6. Pipa tekanan tinggi
pengalir 7. Nozel
Keterangan:
1. Mur pengunci
2. Saluran balik
3. Wasier
4. Rumah nozel
5. Plat penyetel
6. Pegas
7. Pasak penekan
8. Plat antar
9. Nozel
10. Rumah penahan nozel
Bentuk penyemprotan
Pada nozel jenis throttel, jarum nozel mempunyai bentuk khusus. Dengan bentuk itu
terjadi penyemprotan awal (gambar b). Kalau jarum nozel membuka penuh, terjadi
penyemprotan utama (gambar c).
Dengan bentuk khusu ini kenaikan tekanan pembakaran dapat dibuat lebih halus
dengan demikian mesin juga bersuara lebih halus.
Bentuk penyemprotan
Ujung jarum nozel berbentuk kerucut
sebagai perapat dudukan nozel, jenis
ini mempunyai satu atau banyak
lubang, pada umumnya banyak
lubang / multiple hole. Besar dan
panjang lubang mempengaruhi
bentuk penyemprotan.
Diameter lubang 0,2 mm. Taken
pembukaan jarum nozel 150 – 250
bar.
1. Nozel
2. Mur penahan
3. Plat pelindung panas
4. Kepala silinder
Bagian – bagian:
1. Pemegang katup
2. Pegas katup
3. Konis katup
4. Torak pembebas
5. Celah ring
6. Batang pengantar
7. Celah panjang
8. Penyangga katup
1. Pemegang katup
2. Pegas spuyer
3. Pelat katup / spuyer
4. Penyangga spuyer
Spuyer peredam aliran dipasang pada bagian atas kautp penyalur yang berfungsi:
Menghindari terjadinya kelapukan / keausan pada sistem tekanan yang tinggi yang
disebabkan oleh kecepatan aliran solar.
Kelapukan / keausan dapat terjadi pada elemen pompa dan nozel pada saat
langkah efektif berakhir yang disebabkan oleh getaran solar yang masih mempunyai
tekanan tinggi.
Tidak semua motor diesel mempunyai spuyer peredam aliran seperti ini (hanya
dipakai pada motor diesel ukuran besar)
MOTOR DIESEL
POMPA INJEKSI
PENGATUR PUTARAN
Putaran mesin
Posisi putaran gas
Tekanan saluran
hisap
Tekanan atmosfir
Tekanan
Turbocharger /
supercharger
Besaran input
dibandingkan dengan
data seharusnya
Data seharusnya:
Putaran idle
Putaran maksimum
Volume maksimum
Volume start
Penyesuaian volume
Output
Apa yang terjadi kalau diberi beban?(AC-ON, lampu hidup, mesin dingin)
Apa yang terjadi kalau beban dikurangi? (AC_OFF, lampu mati, mesin panas)
Pada saat putaran lebih, daya mesin Pada motor bensin putaran
terus naik karena isi silinder masih maksimum tidak dibatasi, karena
baik. sebelum putaran maksimum daya
Kenaikan daya dan putaran dapat mesin akan turun, karena isi silinder
mempercepat kerusakan mesin. menjadi lebih sedikit / berkurang
Supaya hal ini tidak terjadi, motor
diesel dilengkapi dengan governor
Penyesuaian ini tergantung dari putaran mesin. Pada saat momen putar maksimum,
volume injeksi juga harus maksimum. Dengan putaran yang lebih tinggi, volume
penyemprotan harus diperkecil, karena isi silinder menjadi lebih sedikit. Tanpa
penyesuaian pada putaran tinggi gas buang akan menjadi hitam.
Pada governor jenis RQ pegas pengatur dipasang menjadi satu dengan bobot
sentrifugal.
Pegas pengatur terdiri dari 3 buah pegas yang berfungsi untuk mengatur putaran idle
dan putaran maks.
Pada putaran idle, pengaturan dilakukan oleh pegas bagian luar (pegas idle). Bobot
sentrifugal membuka tergantung dari putaran idle dan dapat membuka tergantung dari
putaran idle dan dapat membuka maksimum 6 mm.
Pada pembatasan putaran maksimum, diatur oleh semua pegas pengatur bobot
sentrifugal membuka maksimum 5 mm dari posisi gambar B (lihat gambar).
Pada governor sentrifugal jenis RSV hanya terdapat satu pegas tarik sebagai pengatur
yang terpasang diluar bobot sentrifugal.
b. Posisi idle
Tuas penyetel pada posisi putaran
idle. Pegas pengatur tertarik sedikit
bobot sentrifugal membuka
tergantung putaran idle dan kekuatan
pegas pengatur.
Putaran mesin naik, bobot sentrifugal
membuka, volume injeksi diperkecil.
Putaran mesin turun, bobot
sentrifugal menutup volume injeksi
diperbesar
Supaya putaran idle dapat stabil, maka untuk meregulasi putaran dipasang pegas
tambahan untuk putaran idle.
Dengan demikian pengatur tertarik ke arah volume injeksi yang kecil / sedikit sampai
terjadi keseimbangan antara gaya sentrifugal dengan kekuatan pegas pengatur.
a. Posisi start
Governor pneumatik
Governor pneumatik bekerja tergantung kevakuman didalam venturi
Kevakuman yang ditimbulkan untuk meregulasi putaran mesin 40 – 80 milli bar
Governor pneumatik dapat meregulasi setiap putaran (putaran idle – putaran
maksimum) dan digunakan pada motor diesel ukuran kecil yang mempunyai putaran
tinggi.
Governor pneumatik dibagi dalam dua bagian utama:
a. Bagian venturi yang dipasang pada saluran isap mesin
b. Bagian blok membran yang dipasang pada pompa injeksi
1. Saringan udara
2. Venturi (utama dan tambahan)
3. Throttel Valve
4. Tuas penyetel
5. Saluran vakum
6. Pegas pengatur
7. Ruang vakum
8. Membran
9. Ruang atmosfer
10. Ventilasi ruang atmosfer
11. Batang pengatur
a. Posisi start
b. Posisi idle
Fungsi utama:
Mengatur kevakuman pada ruang vakum pompa injeksi berdasarkan aliran udara.
Mencegah putaran balik motor
Cara kerja:
Pada saat mesin berputar membalik,
saluran isap menjadi saluran buang.
Kecepatan gas buang pada venturi
tambahan besar, kevakuman pada
ruang vakum juga besar, batang
pengatur tertarik ke arah stop
mesin mati.
4. Perlengkapan tambahan
Pada putaran idle, siklus regulasi kurang cepat, gerakan batang pengatur dari
maksimum ke minimum terlalu panjang sehingga putaran mesin tidak dapat stabil.
Untuk mencegah hal ini dipasang perlengkapan tambahan.
a. Pegas tambahan putaran idle dengan sekrup penyetel
Fungsi:
Meredam siklus regulasi yang terlalu
besar sehingga putaran idle dapat
stabil
Ruang atmosfer dihubungkan
dengan saringan udara supaya aliran
udara tidak mempengaruhi proses
regulasi
Contoh: Isuzu
c. Peredam getaran
Dengan spuyer Dengan karet peredam
Pendahuluan
Pada waktu start, kerugian tekanan kompresi diatas torak sangat besar. Saat start
dingin keadaan tersebut tidak menguntungkan karena temperatur pembakaran tidak
tercapai. Hal ini disebabkan torak, blok motor dan bagian motor lainnya yang masih
dingin menyerap panas hasil kompresi yang belum sempurna itu.
Agar temperatur pembakaran bisa tercapai maka diperlukan panas tambahan, yaitu
dengan menggunakan pemanas mula / glow plug.
Pada motor diesel injeksi tidak langsung (kamr depan dan kamar pusar) digunakan busi
pijar, sedangkan pada motor diesel injeksi langsung digunakan kawat pemanas atau
penyala yang dipasang pada saluran isap.
Sistem pemanas mula 1 hanya membahas sistem pemanas mula pada motor diesel
injeksi tidak langsung.
Mur pengikat
Kutub dalam
Penyekat
Kumparan pemanas
Batang pemanas
UB = U1 + U2
It = I1 + I2 + I3 + I4
Contoh perhitungan:
Rangkaian seperti gambar diatas
P = 110 Watt R =
U = 9,5 Volt Rt =
I = ………..?
110
I = = 11,5A
9,5
9,5
Rt = = = 0,20 Ohm
4 4
UB = U1 + U2 + U3 + U4 + U5
It = I1 + I2 + I3 + I4 + I5
Contoh perhitungan:
Rangkaian seperti diatas
P = 60 Watt
U = 0,9 Volt
P 60
I = = = 66,6 A
U 0,9
U 0,9
R = = = 0,01 Ohm
I 66,6
Rt = 4xR = 4x0,01 = 0,04 Ohm
Kunci kontak posisi glow, arus pengendali mengalir dari baterai – kunci kontak –
terminal 8 – terminal G – masa
Kumparan (8 – E) menarik kontak, arus utama mengalir dari baterai – terminal B –
terminal G – Busi kontrol – Busi pijar – masa
Kunci kontak posisi start, arus pengendali mengalir dari:
Baterai – kunci kontak – terminal ST – terminal E – masa
Kumparan menarik kontak, arus utama langsung mengalir dari baterai terminal B –
terminal S – busi pijar – masa
Baterai – kunci kontak – terminal 50 – kumparan selenoid – masa
Selenoid menghubung, motor stater mendapat arus utama langsung dari baterai
Selama start berlangsung arus utama tidak melalui busi kontrol. Tegangan pada busi
pijar tetap, karena tegangan baterai akan turun waktu motor stater bekerja.
a. kunci kontak
b. Lampu kontrol
c. Kontrol unit
d. NTC
e. Tahanan depan
f. Busi pijar
Kunci kontak posisi glow, arus mengalir dari baterai – kunci kontak – terminal 6 (juga
lampu kontrol) – kontrol unit. Relai 2 menghubung, arus utama dari baterai melalui
relai 2 – tahanan depan – busi pijar – masa
Waktu pemesanan ditentukan oleh kontrol unit berkat informasi yang diberikan oleh
NTC di air pendingin
Lampu padam motor siap distart
Kunci kontak posisi start, relai 1 menghubung
Arus utama tidak lagi melalui tahanan, tapi langsung ke busi pijar. Tegangan pada
busi pijar tetap, akibat turunnya tegangan baterai waktu motor stater bekerja.
1. Kontrol unit
2. Relay
3. Reed kontak
4. Lampu kontrol
5. Busi pijar
6. NTC
Waktu kontak pada posisi glow, arus pengendali mengalir dari baterai (terminal 15)
– rangkaian elektronik – relai
Relai bekerja, arus utama dari baterai – terminal 30 – sekering – busi pijar
Apabila salah satu busi pijar tidak berfungsi, reed kontak akan berhubungan dan
kontrol unit akan memberi arus pada lampu kontrol
NTC memberi informasi temperatur awal pada kontrol unit untuk menentukan
lamannya pemanasan
Kontak pada posisi start, relay masih tetap menghubung dan pemutusannya diatur
oleh terminal
Apabila kontak pada posisi glow dan motor tidak distart maka kontrol unit akan
memutuskan aliran (safety)
Karena waktu mulai saat penyemprotan sampai mulai saat pembakaran tetap sama (±
1 mili detik) supaya tekanan pembakaran tetap dekat sesudah TMA, maka saat
penyemprotan harus disesuaikan dengan putaran mesin.
Contoh:
Kesimpulan
Keterangan
Advans saat penyemprotan digunakan pada motor – motor diesel yang mempunyai
batas Rpm besar.
Putaran rendah
Putaran mesin rendah, gaya sentrifugal masih kecil bobot sentrifugal menutup dan
poros eksentrik belum bergerak saat penyemprotan belum dimajukan
Putaran tinggi
Putaran mesin tinggi, gaya sentrifugal besar dan bobot sentrifugal mengembang
menekan pegas advans, poros eksentrik bergerak searah dengan putaran, sebesar
sudut Q2 dengan demikian poros advans dan poros injeksi merubah posisi putarannya
sesuai dengan sudut Q2. Menurut buku data besar sudut pengajuan 10 – 70
Isi silinder
Pada putaran rendah, terjadi kerugian isi silinder, karena terjadi kebocoran pada cincin
torak, karena terjadi penyemprotan sedikitmomen putar juga rendah
Pada putaran menengah, isi silinder maksimum, volume penyemprotan maksimum,
maka momen putar juga maksimum.
Pada putaran tinggi, isi silinder menjadi jelek, karena waktu untuk langkah hisap
menjadi pendek, sedangkan volume penyemprotan maksimummaka gas buang
berwarna hitam.
Kesimpulan
a. Isi silinder
b. Volume penyemprotan pada saat
posisi batang pengatur tetap
c. Volume penyemprotan yang
disesuaikan
Keterangan
Cara kerja
Pada saat tekanan atmosfir tinggi, oksigen didalam udara banyak tekanan didalam
ruang atmosfir tinggi. Dos barometer tertekan jarum dan plat kurva terangkat oleh
pegas batang pengatur terdorong kearah penyemprotan banyak
Pada saat tekanan atmosfer rendah, oksigen di dalam udara sedikit tekanan didalam
ruang atmosfer rendah, Dos barometer mengembang dan menekan jarum dan plat
kurva, batang pengatur tertarik kearah penyemprotan sedikit (sesuai isi silinder)
Kegunaan
Sistem penyesuaian ini digunakan pada kendaraan yang beroperasi di daerah rendah
dan pegunungan Contoh: kendaraan pariwisata, dll
KESELAMATAN KERJA.
Hindarkan tumpahan solar ! gunakan bak untuk mencegah solar tumpah kelantai.
Tumpahan harap dibersihkan dengan segera, supaya tidak ada orang yang
terpeleset jatuh.
Untuk semua pekerjaan pada sistem bahan bakar diesel berlaku “Utamakan
kebersihan”. Maka setiap bagian yang perlu dirawat akan dibersihkan dari luar
sebelum dibongkar.
Buka baut tap dan buang air / kotoran pada tangki. Tutup dan keraskan baut tap dari
semua tangkin sudah dikeluarkan.
Tangki yang kotor sekali harus dilepas pada kendaraan untuk pembersihannya.
Pemisah air.(sedimenter)
Buang air dengan membuka kran.
Untuk melancarkan pembuangan,
gerakan pompa tangan Jika tidak
ada pompa tangan, kendorkan salah
satu sambungan slang pada pemisah
air, supaya terjadi ventilasi udara.
Jika pompa injeksi dilengkapi dengan governor pneumatik (vakum), berii beberapa
tetesan oli kedalam governor.
Kontrol kondisi slang-slang vakum governor pneumatik. Apabila keras, retak atau
longgar pada sambungannya, ganti dengan yang baru.
Setelah semua komponen sistem pengaliran bahan bakar dipasang kembali, udara
didalam sistem tersebut perlu dibuang, supaya motor dapat dihidupkan.
Gerakkan pompa tangan sampai solar bersih keluar, kemudian keeaskan baut
pembuang udara. Macam-macam jenis pompa tangan lihat halaman petunjuk
Bila pompa injeksi dilengkapi dengan saluran pengembali A, gerakkan tangan lagi
sampai katub pelepas pada pompa injeksi bersuara gemertak.
Keringkan saluran dan sambungan sistem pengaliran solar dengan pistol udara,
kemudian periksa kebocoran. Perhatika khusus pada sambungan-sambungan yang
telah dilepas !
Setelah pekerjaan……………..
A. Saklar kontrol tinggi permukaan air (mengaktifkan lampu kontrol, kalau permukaan
air terlalu tinggi).
Sebelum dapat memompakan, tombol tangan harus diskrup keluar (lihat tanda panah).
Jangan lupa mengeraskan kembali setelah pembuangan udara !
Bagaimana, kalau hasil pemompaan pompa tangan pada pompa jenis membran kurang
?
Pompa ini digerakkan oleh sebuah eksenter pada poros kam. Garak bebas besar pada
tuas tangan berarti posisi eksenter pada akhir langkah tekan untuk mendapatkan
hasil pemompaan, poros engkol motor harus diputar 1 putaran supaya eksenter
tersebut menerima posisi yang lebih baik.
Tujuan pembelajaran.
Mengetes kemampuan kerja pompa pengalir.
Membongkar, merakit dan memeriksa kondisi pompa pengalir.
Memperbaiki pompa pengalir.
Langkar kerja.
A. Mengetes kemampuan kerja pompa pengalir.
1 Memeriksa dan mengetes pompa tangan.
Tes kemampuan pompa tangan
seperti pada gambar.
Perhatikan : pompa, slang harus
kosong. Lakukan pemompaan pada
pompa tangan dengan penuh 80
langkah per menit.
Apabila hasil tidak sesuai, periksa katup masuk dan katup buang.
Apabila tekanan sesuai dengan data, perisa kondisi torak, oli sil dan katub-katub.
Apabila udara keluar melalui rumah pompa atau hubungan tuas penekan, maka
kesalahan terjadi pada oli sil (0 – ring).
Pemeriksaan.
Lakukan pemeriksaan terhadap torak, katup-katup, oli sil dan tuas penekan. Apabila
terjadi gangguan, lakukan perbaikan atau diganti dengan yang baru.
Merakit kembali.
Rakitlah komponen-komponen
dengan erutan kebalikan dari
pembongkaran.
Apabila selesai dirakit lakukan pengetesan sekali lagi seperti halaman 1 dan 2.
TUJUAN PEMBELAJARAN.
Persyaratan pemeriksaan.
Baterai kendaraan yang akan diperiksa harus dalam keadaan kondisi baik ! jika baterai
kosong / lemah / sambungan kabelnya jelek, terjadi hasil pemeriksaan yang salah.
Putar kunci kontak pada posisi “GLOW”. Bila tidak ada, hidupkan sistem pemanas
dengan saklarnya yang tersendiri. Kalau lampu kontrol mulai menyala sesudah 6 –
15 detik (lihat spesifikasi !) berarti pemanas mula bekerja dengan baik.
Dengan Ampermeter.
Pertama-tama ukurlah arus total yang mengalir (Atot) dan bandingkan dengan besar
arus yang tidak sesuai harus diganti. Besar arus harus 5 –10 A pada setiap busi.
Rangkaian seri digunakan pada kendaraan yang lama. Perhatikan : jika rangkaian
terputus pada salah satu tempat, keseluruhan sistem pemanas tidak bekerja !
Cara mengontrol :
Hidupkan sistem dan ukurlah besar tegangan yang mengalir. Bila tidak sesuai
dengan spesifikasi, periksa rugi tegangan pada tiap komponen sistem.
Rangkaian pemanas akan terputus jika salah satu busi pijar terbakar !
Perhatikan : Busi pijar untuk rangkaian seri tidak boleh dites dengan cara
menghubungkan ke baterai 12 V.
Tujuan pembelajaran.
Melepas / memasang saluran injeksi dan saluran pengembali kebocoran.
Melepas/ memasang injektor.
Mengukur tekanan kompresi.
Keselamatan kerja.
Perhatikan : Jangan menstater motor sewaktu injektor kendor, karena ulir injektor dapat
rusak / injektor tertiup keluar oleh tekanan kompresi.
Untuk mendapat hasil tes tekanan kompresi yang benar, baterai harus dalam kondisi
yang baik, dan motor harus pada temperatur kerja.
Pekerjaan ini berkaitan dengan pekerjaan mengetes injektor dan dengan pengontrolan
sistem pemanas mula. Bila hanya harus mengontrol tekanan kompresi,
pelaksanaannya lebih mudah melalui lubang busi pijar dari pada lubang injektor. Lihat
penjelasan pada petunjuk !
Lepas injektor-injektor, dan tempatkan berurutan. Pakai kain lap untuk mencegah
kerusakan. Perhatikan khusus pada ujung nosel !
Cara pengetesan tersebut akan menguntungkan jika injektor harus dilepas untuk
pekerjaan lain. Jika hanya harus mengontrol tekanan kompresi, pelakasanaannya lebih
mudah melalui lubang busi pijar. Untuk ini, lihat penjelasan pada petunjuk.
Tentukan adaptor yang sesuai dan pasang pengetes pada silinder No. 1 (pengetes
tidak dapat dipegang dengan tangan seperti pada motor bensin, karena tekanan
kompresi motor diesel jauh lebih tinggi).
Apabila pompa injeksi dilengkapi governor pneumatik, tekan pedal gas penuh
selama tekanan kompresi, supaya katup gas akan terbuka.
Keraskan injektor perhatikan bahwa momen pengerasan tepat sesuai dengan data
pada buku manual !
Momen pengerasan yang salah mengakibatkan kerusakan pada kepala silinder dan
kamar pusar / muka.
1 Motor agak sulit dihidupkan, karena temperatur akhir langkah kompresi terlalu
rendah untuk penyalaan diri.
2 Akibat kebocoran udara selama kompresi, daya motor berkurang, dan knalpot
berasap hitam karena jumlah penyemprotan tetap sesuai untuk pengisian silinder
yang normal.
Oleh karna itu tas tekanan dilakukan setiap 40.000 km. Tekanan kompresi harus
mencapai 2-3 Mpa (20-3-bar), perbedaan antara masing-masing silinder tidak boleh
melewati 10%. Untuk data yang tepat, lihat buku manual.
Tekanan kompresi yang kurang menunjukkan kebocoran, yang dapat berasl dari
ketidak rapatan pada cincin-cincin torak atau katup-katup. Untuk mendiaknosa, lakukan
tes kebocoran tekanan kompresi. Perhatikan : pada silinder dengan kekurangan
tekanan kompresi, injektornya juga harus diperiksa, karena kemungkinan katup / torak
dirusakkan oleh bentuk penyemprotan yang tidak sesuai.
Bersihkan keliling busi pijanr dengan alt semprot uap atau kuas dan solar. Tiup
dengan pistol udara.
Hidupkan mor sampai temperatur kerjanya tercapai.
Pastikan bahwa selama tes kompresi tidak terjadi penyemprotan bahan bakar.
Pada motor dengan mekanisme stop listrik, lepas stekernya sewaktu kunci kontak
dalam posisi LOCK / OFF.
Tujuan Pembelajaran.
Mengetes injektor.
Membongkar dan memasang injektor.
Menyetel tekanan penyemprotan.
KESELAMATAN KERJA.
Waktu bekerja dengan nosel tester,
jangan mengarahkan semprotan
kebagian tubuh anda. Semprotan
nosel dapat masuk aliran darah
sehingga menimbulkan keracunan
pada darah. Tampung semprotan
dengan baik !
Tes kebocoran.
1 Baut pemegang.
2 Shim.
3 Pegas.
4 Batang pendorong.
5 Pembatas jarum.
6 Jarum dan bodi nosel.
7 Mur pemegang.
Petunjuk.
Tekanan penyemprotan injektor satu lubang adalah 100-130 bar (10-13 Mpa). Data
yang tepat, lihat buku manual.
Servis injektor dilakukan setiap 80.000 km, atau waktu timbul kesulitan pada
pembakaran.
Perhatikan : Keausan jarum, lubang bodinya dan kotoran yang menempel sangat
mempengaruhi bentuk penyemprotan.
Tujuan Pembelajaran.
Menentukan bagian penyetelan putaran idle pada macam jenis pompa injeksi.
Meyetel putaran idle.
Persyaratan penyetelan .
Motor harus pada temperatur kerja.
Perhatikan data-data penyetelan dari pabrik, khususnya pada kendaraan dengan
sistem-sistem tambahan seperti AC, kemudi servo dan sebagainya.
Jika mobil dilengkapi dengan kabel gas tangan tombol kabel tersebut distel supaya
putaran motor paling rendah / kabel kendor.
Langkah penyetelan.
Pasang Takhometer, bandingkar putaran idle dengan data pabrik.
Tentukan skrup penyetel idle (lihat petunjuk).
Perhatikan : Putaran idle selalu distel diluar regulator, pada tuas pengatur putaran
atau pada mekanisme penggeraknya, skrup-skrup penyetel yang disegel jangan
jangan dirubah, skrup itubukan skrup penyetel idle.
Stel putaran idle sesuai dengan spesifikasi.
Tujuan pembelajaran.
Mnegetes gang buang motor Diesel.
Menentukan tingkat kekotoran gas buang motor Diesel.
Menginterprestsikan kesalahan yang terjadi pada motor Diesel dengan melihat ke
kotoran gas buang.
Alat Bahan Waktu
Pengetes asap. Mobil / motor hidup. Intruksi : 1 jam.
Daftar evaluasi. Latihan : 1 jam.
Tester evaluasi
elektronik.
Hidupkan motor.
Tekan bola karet sampai tuas pompa bergerak ke ata sambil menekan pedal gas
maksimum (penekanan pedal gas dihentikan bila tuas pompa tidak naik lagi).
Tekan tuas pompa kembali ke bawah sampai tuas tidak bergerak lagi.
Keluarkan kertas bekas penekanan gas buang dari pompa. Lakukan pengetesan
dua kali lagi, agar diperoleh hasi ke kotoran gas buang yang rata-rata pada kertas.
Cocokan hasil ke kotoran gas buang pada kertas dengan daftar evaluasi ke kotoran
gas buang.
Supaya tingkat kekotoran gas buang pada kertas dapat dinyatakan dalam angka
yang pasti, gunakan tester evaluasi elektronik.
Ambil minimal 5 kertas filter diatas meja kerja, tekan pemegang tes tegak lurus
terhadap kertas filter.
Tekan tombol penyetel angka nol sampai sigital menunjukkan angka 0,0.
Elemen foto sel sekarang dipindahkan ke kertas hasil pengukuran kekotoran gas
buang, posisikan juga tegak lurus terhadap kertas itu sambil ditekan.
Tekan tombol (c) sampai keluar angka tingkat kekotoran gas buang pada digital.
Petunjuk.
Tester evaluasi elektronik sebaiknya dipakai untuk membedakan tingkat kekotoran
gas buang antara 1 sampai 4.
Bila kekotoran gas buang mempunyai nilai 5 sampai 9, maka untuk menentukan
tingkat kekotorannya cukup memakai kertas daftar evaluasi saja, karena tingkat
kekotoran 5 samapi 9 sudah tidak diperbolehkan lagi.
Lakukan perbaikan bila tingkat kekotoran gas buangsudah menunjukkan angka 5
sampai 9.
Kemungkinan penyebab kekotoran gas buang adalah sebagai berikut.
Tujuan Pembelajaran.
Melepas dan memasang kembali pompa injeksi.
Menyetel saat penyemprotan dengan metode popa kapiler dan pipa lengkung.
Menyetel saat penyemprotan pada pompa distributaor.
Keselamatan kerja.
Jangan lupa melepas kembali kunci
sok dari puli setelah saat
penyemprotan selasai !
Langkah kerja.
Tutup kran !
Tujuan Pembelajaran.
Mengoprasikan tesbench pompa injeksi.
Menyetel langkah pendahuluan (pre stroke).
Memeriksa dan menyetel sinkronisasi antara masing-masing silinder.
Menyetel batas putaran maksimum.
KESELAMATAN KERJA.
Gunakan tutup telinga pada waktu
mengetes pompa injeksi besar.
Hindarkan lengan baju yang terlalu
longgar.
Hindarkan tumpahan solar kelantai.
Jangan mengerem flywheel
tesbench dengan tangan pada saat
putaran dihentikan.
Jangan lupa melepas alat pemutar
flywheel.
Cara penyetelan.
Putar pompa pada putaran maksimum ( contoh : 1400 Rpm).
Tekan tuas penyetel sampai batang pengatur pada posisi batas maksimum yang di
ijinkan (contoh : 12 mm, dapat dibaca pada dial indikator).
Stel skrup panahan putaran maksimum sampai menahan tuas penyetel.
Kencangkan kembali mur kontra.
Tujuan pembelajaran.
Menentukan letak gangguan sesuai dengan flow chart.
Mencatat gangguan-gangguan yang ditemukan.
Memperbaiki gangguan yang ditemukan menurut petunjuk job sheet.
Langkah kerja.
Lakukan pemeriksaan awal.
Lakukan pemeriksaan gangguan pada sistem aliran bahan bakar sesuai dengan
petunjuk flow chart.
Jika menemukan letak gangguan, lekukan perbaikan dengan petunjuk job sheet
yang sesuai.
Catat gangguan yang ditemukan.
Setelah dilakukan perbaikan, lakukan pemeriksaan sekali lagi hingga sistem aliran
bahan bakar berfungsi dengan baik.
Hidupkan motor.
Syarat pemeriksaan :
injeksi dalam keadaan baik Starter berputar dengan baik.
Langkah pemeriksaan
178
Tangki bahan bakar
IIsi tangki
3. Saringan halus yang digunakan pada sistem aliran solar dengan pompa injeksi jenis
in-line mempunyai pori-pori sebesar
a. 0,008 - 0,010 mm
b. 0,08 - 0,10 mm
c. 0,004 - 0,005 mm
d. 0,04 - 0,05 mm
5. Pada saat lubang pemberi tertutup oleh alur pada bagian atas plunyer, langkah ini
disebut
a. Langkah lepas
b. Langkah produktrif
14. Pada motor Diesel dengan governor pneumatik, kevakuman tertinggi. Apabila,
a. Pada saat mobil berjalan naik
b. Pada saat mobil berjalan menurun,throtal tertutup
c. Pada saat mobil berjalan normal
15. Kevakuman yang ditimbulkan untuk meregulasi putaran pada governor pneumatik
sebasar :
a. 0,004 - 0,008 bar
b. 0,4 - 0,8 bar
c. 0,04 - 0,08 bar
4. Beri nama komponen motor Diesel dibawah ini serta beri warna yang berbeda pada
sistem aliran bahan bakarnya.
Nama bagian:
1. ........................................... Bahan bakar- kotor
2. ........................................... Bahan bakar bersih
3. ........................................... Bahan bakar tekanan tinggi
6. Sebutkan nama komponen pada gambar dibawah ini dan lengkapi rangkaian aliran
kelistrikannya
Nama komponen :
1. .................................................
2. .................................................
3. .................................................
4. .................................................
5. .................................................
6. .................................................