Anda di halaman 1dari 29

TUJUAN UMUM PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta dapat:

- Menjelaskan fungsi penggerak aksel

- Menyebutkan nama komponen penggerak aksel

- Menjelaskan cara kerja penggerak aksel

- Menjelaskan fungsi differensial

- Menyebutkan nama komponen differensial

- Menerangkan cara kerja differensial


PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Modul memperbaiki kerusakan pada Penggerak Aksel dan Defferensial ini terdiri dari
beberapa kegiatan belajar, yang masing masing kegiatan belajar berisi tujuan pembelajaran,
lembar informasi, alat yang digunakan serta bahannya, waktu yang diperlukan, pada hal-hal
tertentu terdapat keselamatan kerja yang memberi petunjuk cara untuk menghindari kecelakaan
selama belajar, latihan atau melakukan percobaan.

Modul ini khususnya untuk mengkonsumsi SMK, mengingat modul – modul tentang
pengetahuan dan ketrampilan pada SMK relatif belum memadai.

Diharapkan dengan banyaknya modul-modul tentang pengetahuan dan ketrampilan yang


mengacu pada kompetensi berdasarkan kurikulum edisi 1999 dapat mempersiapkan anak didik
memiliki ketrampilan dasar sedini mungkin.

Jika ditemui kesulitan kesulitan atau salah dalam menafsirkan suatu kegiatan belajar,
pembaca dipersilahkan juga untuk membuka buku pedoman perbaikan (manual) suatu
kendaraan sehingga muncul satu kesamaan.
KEGIATAN BELAJAR 1

PENGGERAK AKSEL (FINAL GEAR) DAN DIFFERENSIAL

Tujuan Khusus Pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta dapat:

- Menjelaskan fungsi penggerak aksel

- Menjelaskan nama komponen penggerak aksel

- Menjelaskan cara kerja penggerak aksel

- Menjelaskan fungsi differensial

- Menjelaskan nama komponen differensial

- Menjelaskan cara kerja differensial

- Menjelaskan cara memperbaiki kerusakannya


DIFFERENSIAL
Komponen otomotif yang dikenal dengan nama differensial itu terdiri dari dua bagian, yaitu:
 Penggerak aksel (final gear) dan differensial gear dan mempunyai fungsi sebagai berikut:
 Penggerak aksel (final gear)
Putaran mesin (poros engkol) yang diteruskan ke transmisi fan setelah diubah oleh transmisi
selanjutnya diperkecil oleh penggerak aksel supaya memperoleh momen yang besar
 Differensial
 Differensial depan dan belakang
Susunan roda gigi differensial dibuat untuk menghasilkan kecepatan putaran roda sebelah
dalam berbeda dengan kecepatan putaran roda sebelah luar pada kendaraan saat berbelok,
sehingga roda kiri dan kanan tidak akan slip (seperti pada gambar 1 dibawah
 Differensial belakang dan depan

Model front engine rear drive

Model front engine front drive


1. Penggerak aksel (final gear)
Penggerak aksel terdiri dari drive pinion (gigi pinion) dan ring gear (gigi korona).
Tipe penggerak aksel ada yang disebut dengan helical gear dipasang pada kendaraan penggerak roda
depan, dan hypoid bevel gear dipasang pada kendaraan penggerak roda belakang
a. Hypoid bevel gear
Roda gigi pinion terpasang offset dengan garis tengah gigi korona (seperti pada gambar 4)
Perbandingan persinggungan roda-roda giginya besar dan bekerjanya sangat halus ini adalah
keuntungan penggerak aksel tipe hypoid Bevel Gear.
Dan selama roda-roda gigi saling berkaitan satu sama lainnya, tipe hypoid bevel gear harus
dilumasi dengan oli yang memiliki oil film yang kuat.
b. Helical Gear
Pada helical gear untuk menghasilkan puntiran, gigi helical gear gigi pinion selalu bersinggungan
dengan gigi korona pada lokasi yang sama tanpa ada celah antara gigi pinion dan gigi korona.
Oleh sebab itu bunyi dan getaran yang timbul sangat kecil dan momen dapat dipindahkan dengan
lembut, ini adalah keuntungan dari jenis helical gear
Di bawah ini diperlihatkan gambar penggerak aksel tipe helical gear.
2. Roda gigi differensial
Saat mobil berjalan, roda kiri dan kanan tidak selalu berputar pada kecepatan yang sama
disebabkan kondisi jalan yang dilewati terutama pada saat membelok. Untuk tujuan ini diperlukan bagian
khusus yang dapat memutarkan roda-roda pada kecepatan yang berbeda.
Pada saat mobil berjalan membelok, perbandingan antara jarak tempuh roda bagian dalam (A)
dengan jarak tempuh roda bagian luar (B) sejauh busur seperti pada gambar b, roda bagian dalam (A)
digambarkan dengan arah panah dimana radiusnya adalah jarak 0 – A, sedangkan roda bagian luar (B)
digambarkan dengan arah panah dimana radiusnya adalah jarak 0 – B.
Oleh karena itu jarak tempuh roda bagian luar lebih panjang daripada jarak tempuh roda bagian
dalam. Dengan demikian roda bagian luar akan bergerak lebih cepat dan berputar lebih cepat daripada
roda bagian dalam.
Dan apabila salah satu roda berada pada jalan datar dan rata sedangkan yang satunya lagi berada
pada jalan kasar seperti diperlihatkan pada gambar 7, yaitu roda (A) berada pada permukaan jalan yang
kasar dan bergelombang sudah tentu akan berputar lebih cepat dari roda (B) yang berada pada
permukaan jalan yang rata dan datar.
Hal semacam ini tidak akan terjadi bila kedua roda berpijak pada jalan yang sama.
Pada saat mobil berjalan di jalan umum, roda-roda jarang berputar pada putaran yang sama,
sebab kedua roda kiri dan kanan berhubungan dengan permukaan jalan yang berbeda. Sebab lain
adanya perbedaan putaran roda kiri dan kanan adalah karena perbedaan tekanan angin dan keausan
ban.

Bila roda-roda bergerak pada rpm yang sama, maka salah satu roda akan slip, ban akan cepat aus
dan cenderung berakibat pada kemampuan pengendaraan. Untuk mengatasi hal ini diperlukan
differensial dengan tujuan agar dapat membedakan rpm untuk menghasilkan momen yang sebanding.
Prinsip dasar Unit roda gigi differensial

Prinsip dasar unit roda gigi differensial dapat dipahami dengan menggunakan peralatan yang terdiri dari
pinion gear dan dua rack seperti diperlihatkan gambar 8 kedua rack dapat menggelincir dengan bebas
pada arah vertikal sejauh guide (berat rack dan tahanan gelincir terangkat secara bersamaan). Pinion
gear diletakkan diantara dua rack, pinion dihubungkan ke lengan / tuas dan dapat digerakkan oleh tuas
(T).
Bila beban (W) yang sama diletakkan pada setiap rack kemudian tuas (T) ditarik ke atas, maka kedua
rack akan terangkat pada jarak yang sama sejauh tuas (T) ditarik ke atas, selama tahanan gelincir yang
terdapat pada kedua sisi pinion sama, hal ini akan mencegah agar pinion tidak berputar
Tetapi bila beban yang diletakkan pada rack tidak sama, beban yang lebih besar diletakkan pada rack
sebelah kiri dan tuas (T) ditarik ke atas seperti pada gambar (9), maka pinion akan berputar sepanjang
gigi rack yang mendapat beban lebih berat disebabkan adanya perbedaan tahanan yang diberikan pada
pinion, dan ini mengakibatkan rack yang mendapat beban lebih kecil akan terangkat, jarak rack yang
terangkat sebanding dengan jumlah putaran pinion.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rack yang mendapat tahanan lebih besar tidak akan
bergerak, sedangkan rack yang mendapat tahanan lebih kecil akan bergerak.
Prinsip gerakkan rack dan pinion ini digunakan pada perencanaan roda-roda gigi differensial.
Konstruksi dasar unit roda gigi differensial

Jika mesin hidup poros engkol akan berputar, dan putaran poros engkol yang diteruskan ke propeler
shaft dan oleh propeler shaft putarannya diperkecil sesuai dengan tenaga yang diteruskan gigi pinion
(drive pinion) ke gigi korona (ring gear).
Sebaliknya momen bertambah dan arah putaran transmisi berubah tegak lurus terhadap arah asal
putarannya.

Gb. 10. Konstruksi Dasar Unit Differensial

Seperti diperlihatkan pada gambar 10 diatas, dua atau empat pada beberapa kendaraan differensial
pinion (roda gigi satelit) dan dua roda gigi sisi (side gear) terletak di dalam rumah differensial yang
menjadi satu dengan ring gear.
Bila rumah differensial berputar, roda gigi satelit yang terikat pada rumah differensial melalui poros roda
gigi satelit ikut berputar menyebabkan roda gigi samping berputar.
Roda gigi samping dihubungkan ke poros belakang (rear axle shaft) dan memindahkan tenaga ke roda.
Fungsi Dasar Unit Roda Gigi
1. Jalan lurus
Pada jalan datar dan kendaraan berjalan lurus, tahanan gelinding (rolling resistance) pada kedua
roda penggerak (drive gear) hampir sama. Oleh karena itu kedua roda gigi samping (side gear)
berputar sebanding dengan putaran gigi satelit dan semua komponen berputar dalam satu unit.
Bila tekanan

Gb. 11 & 12. Gaya putar pada aksel kiri & kanan sama

Bila tekanan dan putaran kedua poros aksel belakang sama (A&B) seperti gambar 11 & 12 diatas,
roda gigi satelit tidak berputar sendiri tetapi berputar bersama roda gigi samping, rumah
differensial, dan poros gigi satelit. Dengan demikian roda gigi satelit hanya berfungsi untuk
menghubungkan roda gigi samping bagian kiri dan kanan. Dengan demikian roda gigi samping
berputar merupakan satu unit dengan putaran roda gigi satelit menyebabkan kedua roda berputar
pada rpm yang sama.
2. Jalan belok
Pada saat kendaraan membelok, jarak tempuh roda bagian dalam lebih kecil (busurnya lebih
pendek) daripada roda bagian luar. Bila dibanding dengan kendaraan pada saat jalan lurus.
Pada saat roda gigi samping bagian kiri ditekan seperti gambar 13 & 14 di bawah, tiap roda gigi
satelit berputar mengelilingi porosnya masing-masing dan juga bergerak mengelilingi aksel
belakang.
Akibatnya putaran roda gigi samping bagian kanan bertambah.

Gb. 13 & 14 Gaya putar aksel kiri dan kanan yang berbeda

Dengan kata lain, pada saat roda gigi satelit berputar mengelilingi salah satu roda gigi samping dan
bergerak bersama-sama dengan yang lainnya (tergantung pada tahanan yang diberikan pada
roda), jumlah putaran roda gigi samping satunya adalah dua kali dari putaran roda gigi korona.
Hal ini dapat dikatakan bahwa putaran rata-rata kedua roda gigi samping adalah sebanding
dengan putaran roda gigi korona.
Untuk itu hubungan antara rpm roda penggerak dengan roda gigi korona dapat diuraikan sbb:
Rpm roda penggerak kanan + Rpm roda penggerak kiri
Rpm ring gear =
2

Apabila salah satu roda berada pada permukaan jalan yang berlumpur, maka akan terjadi slip bila
pedal gas ditekan. Hal ini disebabkan karena tahanan gesek yang sangat rendah dari permukaan
lumpur.
Ini akan menyulitkan untuk mengeluarkan roda dari lumpur karena lebih banyak terjadi slip (putaran
dua kali lebih banyak daripada ring gear/roda gigi korona) daripada bergerak.
PENGGERAK AKSEL

PRAKTIK

Tujuan Khusus Pembelajaran

Peserta dapat:
 Membongkar penggerak aksel dengan benar
 Memeriksa penggerak aksel dengan benar
 Memasang penggerak aksel dengan benar
 Menyetel penggerak aksel dengan benar

ALAT: BAHAN:
Set kotak alat Penggerak aksel
Palu luncur
Kunci sok
Dongkrak
Tripot stand
Dial indikator
Kunci momen
Pengukur momen putar
Mistar baja
Lampu kerja

Keselamatan kerja
Hati-hati bekerja dibawah mobil, pemasangan penyangga/tripot harus baik.
Saat menurunkan penggerak aksel jangan sampai jatuh.
Saat membongkar komponen penggerak aksel jangan sampai tertukar kiri & kanan
Bagian – bagian penggerak aksel biasa

1. Mur 8. Poros pinion


2. Penghubung poros 9. Bantalan rumah differensial
3. Sil poros pinion 10. rumah differensial
4. Bantalan poros pinion 11. Roda gigi korona
5. Rumah penggerak aksel 12. Poros gigi planet
6. Tutup bantalan 13. Roda gigi satelit
7. Pipa pembatas 14. Roda gigi planet

Langkah kerja
Pembongkaran:
 Angkat kendaraan
 Mengeluarkan oli pelumas aksel
 Melepas poros penggerak
 Melepas roda dan tromol
Melepas poros penggerak aksel:

 Melepas bagian-bagian yang menghalangi


keluarnya poros penggerak aksel
 Melepas mur penahan poros penggerak
aksel
 Tarik keluar poros penggerak aksel
dengan palu luncur
 Lepas mur dan turunkan penggerak aksel
dari dudukannya
Perhatikan!

Jika sulit lepas jangan gunakan obeng atau


pahat hingga merusakkan paking/permukaan
dudukan

Membongkar penggerak aksel:

Sebelum dibongkar terlebih dahulu


periksa/mengukur celah kebebasan kontak
gigi pinion dengan gigi korona

 Beri tanda pada tutup bantalan


 Lepas plat pengunci baut penyetel
 Lepas baut pengikat tutup bantalan
Angkat keluar rumah differensial

Perhatikan ! baut penyetel, cincin bantalan kiri dan kanan tidak boleh tertukar / beri tanda

Mengukur tinggi pinion dengan mistar dalam

Ukuran ini penting untuk kontrol dalam


pemasangan agar pinion dapat dipasang
dengan baik/seperti semula

Membongkar rumah differensial

Melepas bantalan rumah differensial dan beri tanda / bantalan tidak boleh tertukar!
Beri tanda, lepas baut pengikat gigi krona sedikit demi sedikit dan menyilang
Melepas gigi krona (jangan memukul disatu tempat hingga lepas!)

Lepas pasak dan keluarkan poros gigi planet


Mengeluarkan gigi planet dan gigi satelit, susun sesuai pemasangan hingga tak terjadi kesalahan.

Membongkar /melepas poros pinion:

Bebaskan pasak pengunci, lepas mur pengikat poros kemudian gunakan baller untuk melepas sil poros
pinion.
Melepas bantalan poros pinion, perhatikan kedudukan poros harus tegak lurus terhadap alat pres.

Perhatikan cincin pembatas pada bantalan jangan sampai hilang!

 Lepas cincin bantalan poros pinion

 Perhatikan saat mengepres batang


penumbuk harus tegak lurus

 Jangan menghilangkan cincin pembatas


bila ada
Pemeriksaan

 Bersihkan semua bagian penggerak aksel yang telah dibongkar


 Memeriksa bagian penggerak sudut:

 Bagian pasak mur pengikat flens


 Kebebasan radial flens terhadap poros
pinion
 Setiap overhoul penggerak aksel sil poros
pinion harus diganti baru
 Keausan/permukaan gesek bantalan
poros pinion
 Keausan dudukan bantalan poros pinion
 Keausan gigi pinion dan gigi krona
Memeriksa bagian – bagian differensial

 Keausan permukaan gesek bantalan


 Keausan dudukan bantalan rumah differensial
 Keausan poros gigi planet
 Keausan gigi planet dan gigi satelit
 Kerusakan pasak poros gigi planet harus diganti
 Keausan ring pembatas gigi planet dan ring pembatas gigi satelit
Pemasangan
 Memberikan sil pelumas penggerak aksel pada semua bagian yang akan dipasang
 Setiap pekerjaan overhoul sil dan paking diganti baru
 Dalam tahap-tahap pemasangan, perhatikan tanda harus kembali pada posisi semula

Poros pinion:
 Memasang cincin luar bantalan poros pinion
 Memasang sil poros pinion

 Memasang bantalan poros pinion dengan


ring pembatas lama

Perhatikan posisi ring pembatas sisi miring


menghadap ke gigi pinion

 Memasang poros pinion dengan


pengencangan 130 – 200 Nm, dan jangan
lupa memasang pipa pembatas

Kontrol momen putar .poros, jika memakai:


Pipa pembatas baru 0,7 – 1,5 Nm
Pipa pembatas lama 0,5 Nm
Mengukur/kontrol tinggi pinion harus sama
dengan semula

Differensial
Perhatikan pemasangan ring pembatas bagian
yang terdapat alur oli menghadap ke gigi
planet dan satelit

Memasang gigi differensial kontrol celah


antara gigi planet dengan rumah differensial:
0,1 – 0,2 mm dan gigi-gigi harus dapat
berputar halus

 Memasang gigi krona dengan dipanaskan terlebih dahulu, momen pengencangan 70 – 80 Nm.
Perhatikan! Jangan lupa, pengunci baut harus terpasang.
 Sebelum dipasang tutup bantalan, baut
penyetel harus dapat berputar dengan
baik
 Pasang tutup bantalan dan keraskan baut
pengikat  2/3 dari momen pengerasan

Menyetel celah kebebasan antara gigi krona dengan gigi pinion 0,5 – 0,20 mm atau lihat buku data.

Baut dudukan bantalan dikencangkan dengan momen pengencangan 70 – 90 Nm.


Kontrol pre-load keseluruhan = 1,7 – 2,5 Nm.

Kontrol keolengan roda gigi krona 0,07 – 0,03


mm.
Memeriksa permukaan kontak,
oleskan cairan pewarna/spidol non
permanen pada gigi krona kemudian
diputar hingga nampak bekas kontak
permukaan gigi

Contoh permukaan kontak dan penyetelannya

Bentuk permukaan Penyetelan Keterangan


kontak
Arah penyetelan kedudukan poros
pinion:

 Menambah atau mengganti


Ring penyetel yang lebih tebal

 Mengurangi atau mengganti

Ring penyetel lebih tipis

 Arah penyetelan posisi gigi


krona dengan memutar baut
penyetel ke kiri atau ke kanan

Mengontrol sekali lagi celah kebebasan antara gigi pinion dan gigi krona
Memasang plat pengunci baut penyetel
Memasang penggerak aksel
 Bersihkan permukaan dudukan penggerak aksel
 Bersihkan aksel biasanya pada bagian bawah terdapat bram
 Pasang penggerak aksel, jangan lupa paking momen pengerasan 16 – 22 Nm
 Pasang poros aksel
 Pasang poros penggerak aksel dan memeriksa kebebasan aksial poros
 Mengisi oli penggerak SAE 90 (Hipoid – oil).
LEMBAR EVALUASI

SOAL

1. Perhatikan gambar di bawah ini !


Sebutkan nama komponen berikut!
1
2
3
4
5

2. Apa fungsi ring gear?


3. Apa fungsi gigi samping (side gear)?
4. Jelaskan cara kerja differensial pada saat kendaraan jalan belok ke kanan?

Anda mungkin juga menyukai