Anda di halaman 1dari 66

MENGGUNAKAN DAN MERAWAT

PERALATAN PERBAIKAN
SISTEM KELISTRIKAN

Untuk Sekolah Menengah Kejuruan

Bidang Keahlian : Teknik Mesin


Program Keahlian : Teknik Mekanik Otomotif
Berdasarkan Kurikulum SMK yang Disempurnakan
(Kurikulum SMK Edisi 1999)

Penyusun :
Mohammad Husni, Spd

Editor :
Sasongko Leksono A.P, ST

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH


PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU TEKNOLOGI
VOCATIONAL EDUCATION DEVELOPMENT CENTER
JL. Teluk Mandar, Arjosari, Tromol Pos 5 Malang, 65102, Telp. (0341) 491239, Fax. (0341) 491342
Teknik Mekanik Otomotif

KATA PENGANTAR

Modul ini diterbitkan untuk menjadi bahan ajar pada SMK Bidang
Keahlian Teknik Mesin, memenuhi tuntutan pelaksanaan Kurikulum SMK yang
disempurnakan (Kurikulum SMK edisi 1999).

Nilai kegunaan modul ini terletak pada pemakaianya, karena itu kepada
semua organisasi dan manajemen Pendidikan Menengah Kejuruan diharapkan
dapat berusaha untuk mengoptimalkan pemakaian modul ini.

Dalam pemakaian modul ini, tetap diharapkan berpegang kepada azas


keluwesan, azas kesesuaian dan azas keterlaksanaan sesuai dengan
karakteristik kurikulum SMK yang disempurnakan.

Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan menyampaikan terima kasih


dan penghargaan kepada semua pihak yang telah berperan dalam penulisan
naskah bahan ajar ini.

Jakarta, Agustus 2000


Direktur
Pendidikan Menengah Kejuruan

Dr. Ir. Gatot Hari Priowiryanto


NIP 130675814

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan i


Teknik Mekanik Otomotif

PROFIL KOMPETENSI TAMATAN


PROGRAM KEAHLIAN MEKANIK OTOMOTIF
J J1. J2. J3.
Memeperbaiki Menggunakan Memperbaiki Memperbaiki
kerusakan pada dan merawat kerusakan pada kerusakan pada
sistem kelistrikan peralatan sistem motor sistem pengisian
otomotif perbaikan sistem stater baterai
kelistrikan
otomotif

J4. J5. J6.


Memperbaiki Memperbaiki Memperbaiki
kerusakan pada kerusakan pada kerusakan pada
sistem pengapian sistem sistem pembersih
konvensional penerangan dan kaca
tanda belok

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan ii


Teknik Mekanik Otomotif

DAFTAR ISI
JUDUL MODUL
Kata pengantar...............................................................................................i
Struktur Profil Kompetensi Tamatan..............................................................ii
Daftar Isi.........................................................................................................iii
Pendahuluan..................................................................................................iv
Tujuan umum pembelajaran..........................................................................v
Petunjuk penggunaan modul.........................................................................vi
Kegiatan Belajar 1, Menggunakan serta merawat kabel penghubung dan
lampu test.......................................................................................................1
Lembar Ealuasi...............................................................................................6
Lembar Jawaban ...........................................................................................7
Kegiatan Belajar 2, Menggunakan dan merawat multi tester .......................8
Lembar Percobaan / Latihan
Mengukur tegangan.......................................................................................25
Pengukuran arus ...........................................................................................26
Pengukuran tahanan .....................................................................................27
Lembar Evaluasi.............................................................................................28
Lembar Jawaban Percobaan.........................................................................30
Lembar Jawaban Evaluasi ............................................................................33
Kegiatan Belajar 3, Menggunakan Dwell meter dan Tachometer serta
cara merawatnya ...........................................................................................36
Lembar Evaluasi ............................................................................................44
Lembar Jawaban ...........................................................................................46
Kegiatan Belajar 4, Menggunakan dan merawat Timing light ......................48
Lembar Evaluasi ............................................................................................54
Lembar Jawaban ...........................................................................................56
Umpan Balik...................................................................................................58
Daftar Pustaka................................................................................................59

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan iii


Teknik Mekanik Otomotif

PENDAHULUAN

Dalam melakukan pekerjaan perbaikan kendaraan, ada beberapa pekerjaan


yang dapat dilakukan dengan mudah dan ada yang sukar. Pada umumnya
untuk pertama kali agak kesulitan dalam melakukan perbaikan pada sistem
kelistrikan,karena semua peralatan pada system tersebut digerakkan oleh listrik
yang tidak dapat dilihat dengan mata manusia. Maka perlu menggunakan alat
bantu untuk perbaikannya.

Alat bantu perbaikan system kelistrikan dapat dikelompokkan dalam dua


kelompok :
1. Alat untuk mendiaknosa (mendeteksi).
2. Alat untuk menservise
Alat tersebut kebanyakan memerlukan sumber listrik dalam
pengoperasiannya Dalam modul ini akan dibahas beberapa alat deteksi
kerusakan yaitu : kabel penghubung (jumper wire), lampu test (test lamp),
AVO (Amper meter, Volt meter, Ohm meter), dwell tester, dan Timing light.

Dalam pelaksanaanya seorang mekanik dituntut untuk dapat menggunakan


alat bantu tersebut diatas dengan benar, karena bila salah dalam
menggunakannya tidak hanya keliru dalam pengukuran tetapi bisa berakibat
fatal pada alat bantu tersebut (rusak).
Dalam modul ini akan dibahas tentang cara menggunakan alat bantu perbaikan
sistem kelistrikan dan teknik perawatannya. Dimana alat tersebut harus selalu
siap pakai untuk pekerjaan yang akan datang, maka perawatan pada alat harus
selalu dilakukan oleh seorang mekanik.

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan iv


Teknik Mekanik Otomotif

TUJUAN UMUM PEMBELAJARAN

Setelah selesai mempelajari serta mempraktekkan modul ini diharapkan siswa /


pembaca dapat :

1 Menggunakan peralatan perbaikan Sistem Kelistrikan.


2 Merawat peralatan perbaikan Sistem Kelistrikan.

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan v


Teknik Mekanik Otomotif

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Modul dengan judul “Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem


Kelistrikan” ini di buat untuk digunakan bagi siswa SMK jurusan Mekanik
Otomotif.

Proses pembelajaran dalam modul ini, kita bagi dalam beberapa kegiatan
belajar. Mulai kegiatan belajar 1, kegiatan belajar 2, dan seterusnya.
Kegiatan belajar bisa dimulai dari kegiatan belajar 1 dan seterusnya, tetapi bisa
juga sesuai kebutuhan, bagian kegiatan belajar mana yang diinginkan (lebih
fleksibel). Untuk mempermudah proses pembelajaran, maka dalam proses
belajar sebaiknya digunakan benda asli (peraga). Karena pembahasan modul
ini banyak yang bersifat abstrak, maka percobaan (Demonstrasi) dalam
penyampaian materi adalah sangat cocok.

Pembahasan dalam modul ini bersifat teori dan masih dasar, maka diharapkan
untuk kelanjutannya (praktek) bisa bergabung dengan modul-modul lain yang
ada hubungannya dengan modul ini.

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan vi


Teknik Mekanik Otomotif

KEGIATAN BELAJAR 1
MENGGUNAKAN SERTA MERAWAT KABEL PENGHUBUNG
(JUMPER WIRE)
DAN LAMPU TEST (TEST LIGHT)

1. Tujuan Khusus Pembelajaran

Setelah selesai mempelajari modul kegiatan belajar 1 ini diharapkan siswa /


pengguna dapat :
- Mempergunakan kabel penghubung untuk mendiaknosa kerusakan pada
salah satu sistem kelistrikan.
- Mempergunakan test lamp untuk mendiaknosa suatu sambungan.
- Mengerti prinsip-prinsip perawatan jumper wire dan test light.

2. Uraian Materi

2.1 Kabel Penghubung (jumper wire)

Salah satu alat deteksi dalam perbaikan Sistem Kelistrikan suatu


kendaraan yang sangat sederhana dan juga sangat penting adalah kabel
penghubung (jumper wire). Kabel penghubung dibuat dari kabel dengan
beberapa ukuran panjang pendeknya, dimana kedua ujung kabel
dipasang penjepit (jepit buaya) .

Gambar 1.1 jumper wire.

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 1


Teknik Mekanik Otomotif

2.1.1 Cara Penggunaan

Sambungkanlah salah satu ujung kabel pada kutub positif baterai dan
anda mempunyai sumber listrik sebesar 12 Volt. Gunakan untuk bola
lampu, Motor atau alat-alat yang memerlukan tenaga sebesar 12 V.

Gambar 1.2 Pengetesan bola lampu

Prinsip kerja dari kabel penghubung, adalah sama dengan pemberian arus
secara langsung lewat kabel penghubung tersebut atau menyambung
secara langsung jalur diantara kedua ujung jepit buaya pada kabel
penghubung.
Bila suatu sirkuit sistem kelisrtrikan mati atau ada gangguan, sebagai
contoh lampu pada sistem tersebut mati. Kita bisa menggunakan kabel
penghubung untuk mencari kerusakan pada sistem tersebut.
Lakukanlah pemeriksaan dengan kabel penghubung seperti gambar 1.3 kita
akan mendapatkan lampu menyala bila ada gangguan pada komponen
sekring atau saklar.

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 2


Teknik Mekanik Otomotif

Gambar 1.3 Pengetesan suatu sambungan.

Untuk lebih detailnya anda bisa melakukan pemeriksaan perkomponen


(fuse dan saklar).

Teknik yang serupa bisa anda lakukan pada Sistem Kelistrikan jenis yang
lain. Misal Sistem Starter, sistem penerangan sistem pengisian dan sistem
kelistrikan lain.

2.1.2 Perawatan Kabel Penghubung.

 Perlu diperhatikan dalam proses penghubungan, bila salah satu ujung kabel
penghubung sudah menempel pada terminal (+) jangan menjatuhkan ujung
kabel penghubung yang lain.
Karena semua tempat yang kamu sentuh pada mesin atau body adalah
merupakan Ground kutub (-) baterai.
Percikan / bunga api besar dan arus listrik yang tinggi akan timbul, yang
dapat membakar kabel penghubung.

 Perhatikan ujung kabel yang menempel pada jepit buaya, biasanya suka
longgar atau lepas solderannya.

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 3


Teknik Mekanik Otomotif

2.2.Lampu tes (test light)


Lampu tes digunakan sebagai alat pemeriksa tegangan yang digunakan
pada komponen. Lampu tes dibuat dari tes pen untuk tegangan PLN,
dimana bagian lampu diganti dengan lampu sofiet interior mobil. Pangkalan
dari pada tes pen disambung kabel dengan ujung diberi jepit buaya.

2.2.1 Nama bagian dari lampu tes

Keterangan.
1 test probe.
2 Pegas penghantar.
3 Bola lampu sofiet 12V / 3 Walt.
4 Kabel penghantar.
5 Jepit buaya

Gambar 1.4 Lampu Tes.

2.2.2 Cara penggunaan.

Lampu tes disambung diantara beberapa jalur kabel atau terminal dan body pada
saat saklar rangkaian dalam keadaan ON. Terang atau tidaknya nyala lampu,
indikator secara kasar menunjukkan tegangan yang digunakan pada rangkaian
tersebut.

Pasang jepit buaya pada massa


(-) dan anda siap mendeteksi
suatu sambungan pada sirkuit
kelistrikan tersebut, dan anda
akan dapat menentukan kondisi
suatu sirkuit dengan melihat
Gambar 1.5 Pengetesan sambungan
dengan lampu tes nyala lampu.

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 4


Teknik Mekanik Otomotif

Lampu tes bisa juga


digunakan untuk mencari
hubungan singkat pada
ground, sebelumnya beban
dilepas dari hubungan lalu
letakkan lampu test seperti
gambar. Bila lampu test
Gambar 1.6 Pengetesan hubungan singkat menyala, indikator adanya
dengan lampu tes
hubungan singkat.

Masih banyak lagi kegunaan lampu test, cobalah terus maka akan
ditemukan kreasi-kreasi baru yang sangat menarik.
Nah selamat mencoba.

2.2.3 Perawatan lampu test.

 Jangan menggulung kabel lampu test yang bisa merusak atau memutuskan
dalamnya kabel atau solderannya.

 Perhatikan tegangan pada lampu test harus sama dengan tegangan sumber
baterai.

 Bila lampu test mati, periksa apakah bola lampu sofiet di dalam lampu test
putus, atau ada sambungan kabel yang kurang baik (perbaiki).

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 5


Teknik Mekanik Otomotif

Lembar latihan / Evaluasi.

1) Dalam suatu sistem penerangan (lampu kepala), terdapat gangguan (lampu


di rasakan redup ). Bagaimana cara pemeriksaan dengan kabel
penghubung?

2) Lakukan pemeriksaan pada sistem klakson dibawah dengan lampu test bila
klakson tidak bunyi.

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 6


Teknik Mekanik Otomotif

Lembar jawaban.
1)

Nyalakan salah satu lampu kepala (dekat, jauh), lalu putus hubung kabel
penghubung. Bila ada perubahan nyala lampu berarti pada jalur + ke lampu
kepala terdapat rugi tegangan terlalu besar, yang membuat lampu jadi
redup.

2) Letakkan jepit buaya pada massa, lalu test pada bagian negatif klakson. Bila
lampu nyala kerusakan pada tombol, dan bila lampu mati, berarti kerusakan
pada klakson atau sekring.

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 7


Teknik Mekanik Otomotif

KEGIATAN BELAJAR 2.
MENGGUNAKAN DAN MERAWAT MULTI TESTER
(AMPER METER, VOLT METER, DAN OHM METER)

1. Tujuan khusus pembelajaran.


Setelah selesai mempelajari modul kegiatan belajar 2 ini diharapkan siswa /
pembaca dapat :
 Mempergunakan Multi tester untuk mengukur tegangan DC / searah.
 Mempergunakan Multi tester untuk mengukur tegangan AC / bolak-balik.
 Mempergunakan Multi tester untuk mengukur arus DC / searah.
 Mempergunakan Multi tester untuk mengukur tahanan.
 Mempergunakan Multi tester untuk memeriksa sambungan.
 Mengerti teknik-teknik perawatan.multi tester.

2. Uraian Materi.

Multi tester (AVO) adalah salah satu alat untuk mengetes kelistrikan.
Penggunaannya sangat luas sekali, untuk mengukur tegangan baik DC
maupun AC, pengukuran arus, tahanan dan untuk memeriksa hubungan
kelistrikan dari suatu komponen.

Pada dasarnya ada 2 jenis Multi tester, tester model digital dimana
penunjukkan hasil pengukurannya langsung dengan angka-angka, dan
tester model jarum (jarum analog) hasil pengukuran ditunjukkan oleh
sebuah jarum.

Pada modul ini hanya akan dibahas mengenai Multi tester model Analog.
Multi tester analog banyak macamnya dipasaran, tetapi prinsip
pengoperasiannya hampir sama semua. Maka disini kita ambil satu contoh
merk sanwa type YX 360 TRE.

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 8


Teknik Mekanik Otomotif

Gambar 2.1 Multi Meter Analoq

Gambar 2.2 Multi Meter Digital

Nama bagian-bagian Multi tester

Gambar 2.3 Nama bagian Multi Tester

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 9


Teknik Mekanik Otomotif

2.2 Pemeriksaan dan penyetelan skala nol (0).

Sebelum menggunakan sirkuit tester anda harus pastikan bahwa jarum


penunjuk ada dibagian garis ujung sebelah kiri pada skala, bila tidak.
Putarlah skrup penyetel jarum penunjuk dengan sebuah obeng sampai
penunjuk tersebut berada tepat pada garis ujung sebelah kiri.
Sekali anda melakukan penyetelan pada skala nol (0), anda tidak
memerlukan pengecekan yang terlalu sering.

Gambar 2.4 Penyetelan Skala nol (0)

2.3 Mengukur Tegangan DC.

Daerah pengukuran tegangan DC adalah dari 0 – 1000 Volt. Hubungkan


kabel pengetesan (test lead) warna merah keterminal positif tester dan
kabel warna hitam ke terminal negatif tester. Posisikan range selektor pada
salah satu daerah DCV dengan pilihan (0,5, 2,5, 10, 50, 250, 1000, Volt).
Lihat tebel dibawah.
Range Tegangan yang dapat di ukur
0,5 0 – 0,5 Volt.
2,5 0,5 – 2,5 Volt.
10 2,5 – 10 Volt.
50 10 – 50 Volt.
250 50 – 250 Volt.
1000 250 – 1000 Volt

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 10


Teknik Mekanik Otomotif

Pemilihan range sangat menentukan keakuratan dari hasil pengukuran dan


keamanan alat. Bila range tester terlalu besar dengan tegangan yang diukur
akan berakibat tidak akurat (salah pembacaan). Bila range terlalu kecil
dengan tegangan yang diukur, akan berakibat tester rusak.

Maka kita harus bisa memperkirakan seberapa besar tegangan yang akan
kita ukur. Baru setelah itu kita posisikan range pada posisi di atas tegangan
yang diperkirakan tadi (tegangan yang mau diukur). Bila kita tidak tahu
berapa besar tegangan yang akan diukur lebih baik kita posisikan range
pada posisi yang besar lalu kalau penunjukkan jarum sedikit (sulit dibaca),
maka kita bisa mengurangi posisi range, begitu seterusnya sampai
penunjukkan jarum dapat dibaca dengan mudah.

Dimana cara pengukurannya dilakukan dengan memparalel alat ukur


dengan beban (tegangan beban yang mau diukur). Kabel yang berwarna
merah dari terminal positif Multi tester ke terminal positif dari sumber arus
dan kabel pengetes berwarna hitam dari terminal negatif Multi tester
dihubungkan ke terminal negatif dari sumber arus. Selanjutnya bacalah
tegangan pada skala DC dengan bantuan tabel dibawah ini.

Range position Skala yang dibaca Hasilnya kalikan dengan


0,5 V 50 X 0,01
2,5 V 250 X 0,01
10 V 10 X1
50 V 50 X1
250 V 250 X1
1000 V 10 X 100

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 11


Teknik Mekanik Otomotif

Daerah pembacaan
Range Position DC Volt

Gambar 2.5 Posisi range selektor Gambar 2.6 Pembacaan Skala


Pada DC Volt

Contoh
Posisi selektor pada 50V DC jarum akan menunjukkan posisi 12V DC
seperti terlihat pada gambar.

12 Volt

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 12


Teknik Mekanik Otomotif

2.4 Mengukur tegangan AC.

Daerah pengukuran tegangan dari 0 – 1000 Volt, cara pembacaan sama


dengan pengukuran DC Volt, dan kabel pengetesan (tes lead) bisa dibolak
balik.Tentukan selektor pada posisi AC Volt.
Tabel dibawah ini untuk patokan dalam hal pemilihan Range.

Range Tingkat keakuratan dan batas max pengukuran


10 V 0 – 10 V
20 V 10 – 50 V.
250 V 50 – 250 V
1000 V 250 – 1000 V
Bila sudah menentukan range pada posisi AC Volt. Kemudian hubungkan
kabel pengukur (test lead) secara paralel pada bagian yang akan diperiksa
dan bacalah skala VAC (ACV) yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk
dengan bantuan tabel dibawah ini.
Range position Skala yang dibaca Hasilnya kalikan dengan
AC 10 V AC 10 V 10 X1
AC 50 V 50 X1
AC 250 V ACV 250 X1
AC 1000 V 10 X 100

Range Position AC Volt Daerah pembacaan

Gambar 2.7 Posisi range selektor AC Gambar 2.8 Pembacaan Skala AC


Volt Volt

Contoh :

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 13


Teknik Mekanik Otomotif

Pembacaannya adalah 220 Volt AC, sebab range selektornya di set pada
250 AC Volt.

220 Volt

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 14


Teknik Mekanik Otomotif

2.5 Mengukur arus DC.

Untuk Multi tester type tersebut diatas hanya mempunyai daerah ukur
0-250 mA jadi maksimum pengukuran 250 mA. Supaya bisa dipakai untuk
arus yang lebih tinggi digunakan komponen bantu.

2.5.1 Mengukur arus DC dari 0-250 mA.


Setel selektor ke 250 mA DC kemudian putuskan arus listrik pada titik
tertentu pada komponen yang akan kita ukur (contoh titik positif) lalu
hubungkan secara seri dengan Multi tester dengan cara kabel pengukur
yang berwarna merah (dari terminal positif tester) ke terminal positif
sumber arus, dan kabel pengukur yang berwarna hitam (dari terminal
positif tester) ke terminal yang kita putus tadi., Skalanya DCA (ADC) yang
ditunjukkan oleh jarum penunjuk.

Daerah pembacaan
50 = 50 A 250 = 250 mA

Range Position DC mA

Gambar 2.9 Posisi range selektor Gambar 2.10 Pembacaan skala


DC mA DC mA

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 15


Teknik Mekanik Otomotif

Contoh :
Nilai pengukurannya adalah 175 mA, sebab selektor disetel pada 250 mA.

2.5.2 Mengukur Arus DC Lebih dari batas ukur.

 Pengertian dasar.
Alat ukur kumparan putar (Meter Moving Coil) dipakai untuk mengukur
arus dan beda potensial. Arus yang akan diukur dilewatkan dalam
sebuah kumparan yang ditaruh dalam suatu medan magnet.(lihat gambar
2). Makin besar arus yang lewat kumparan makin banyak kumparan
berputar. Kumparan akan kembali ke posisi nol akibat adanya 2 per
halus, yang juga dihubungkan dengan terminal-terminal. Sebuah jarum
penunjuk dipasangkan pada kumparan putar. Karena arus yang lewat
kumparan bertambah maka jarum penunjuk akan bergerak melewati
skala. Gerakkan penunjuk dari skala nol sampai skala penuh disebut
simpangan skala penuh (full scale deflection atau fsd) dari meter.

Multi meter yang mempunyai kemampuan pengukuran arus kecil dengan


tambahan rasistor shunt atau resistor paralel dapat dipakai untuk aliran
arus yang lebih besar. Sebuah Amper meter yang fsd-nya 250 mA
dengan tambahan resistor shunt akan dapat dipakai untuk arus sampai
2,5 atau bahkan 25 A.

Gambar 2.11 Meter kumparan putar.

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 16


Teknik Mekanik Otomotif

Pikirkan rangkaian yang terlihat dalam gambar 2 12


Bila fsd meter 250 mA dan kita ingin
mengukur arus sampai 25000 mA
(2,5A), maka dibutuhkan sebuah
resistor shunt. Arus 250 mA akan
melewati meter dan sisa arus 2250 mA
(2,25A) akan lewat shunt. Nilai resistor
shunt akan menjadi 9 kali lebih kecil
dari pada resistor meter, karena shunt
membawa arus 9 kali lebih besar dari
pada Amper meter. Misalkan resistor
dari Ohm meter (Multi meter) adalah
10 , maka nilai resistor shuntnya Gambar 2 12 .Rasistor shunt dengan
adalah Amper meter.

10
 1,11
9
Pembacaan skala tetap 250 mA
(dianggap 2,5 A) simpangan skala
penuhnya tetap 250 mA, supaya dapat
dibaca sampai 2,5 A. Multi meter harus
dipasang paralel dengan tahanan
shunt 1,11 Ohm. Gambar 2 13 Multi meter dengan
resistor shunt.
Untuk catatan bahwa fsd dari multi meter (ohm meter) setiap jenis berbeda,
maka resistor shunt hanya bisa dipakai khusus untuk ohm meter yang sudah
diukur fsd nya

pasangan

Gambar 2.14 resistor shunt hanya bisa dipakai untuk 1 multi meter.

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 17


Teknik Mekanik Otomotif

Contoh :
Pengukurannya adalah 2 A, sebab selektor pada 250mA menggunakan resistor shunt
(2,5A)

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 18


Teknik Mekanik Otomotif

Penting.

Sirkuit tester hanya mempunyai tahanan didalamnya (Internal resistor) yang


sangat kecil untuk mengukur arus listrik. Oleh karena itu sirkuit tester jangan
dihubungkan paralel pada beban saat mengukur arus listrik, karena dapat
merusak multi tester. Begitu juga saat mengukur arus listrik dalam beban besar
(melebihi batas ukur).

Gambar 2.15 Penempatan alat ukur yang salah.

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 19


Teknik Mekanik Otomotif

2.6 Mengukur Tahanan.


2.6.1 Kalibrasi.
Sebelum mengukur tahanan, pertama kita harus memutar tombol kalibrasi
Ohm, dengan ujung alat ukur dibuat berhubungan singkat, sampai
pembacaan jarum penunjuk pada 0 dalam skala Ohm. Kalibrasi ini
diperlukan setiap kali merubah range.

Gambar 2.16 Kalibrasi Ohm.

2.6.2 Pengukuran
Ada beberapa tingkat (range) untuk mengukur tahanan (kemampuan
pengukuran alat ukur). Posisi “1K” untuk 1000 , dengan demikian 10K
berarti 1000  dan sebagainya. Sebagai patokan bisa melihat tabel
dibawah.

Range Tingkat tahanan yang dapat diukur ()


X1. 0 s/d 2.000 (2 K).
X10. 0 s/d 20.000 (20 K).
X100. 0 s/d 200 K.
X1K. 0 s/d 2 M.
X10K 0 s/d 20 M

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 20


Teknik Mekanik Otomotif

Gambar 2.17 Posisi range selektor Gambar 2.18 Pembacaan skala ohm
ohm

Setiap kali kita mengeset range selektor (tingkat), kita harus mengkalibrasi
jarum penunjuk (pointer). Lepaskan hubungan tegangan (arus) dengan beban
yang akan diukur (rangkaian dalam kondisi off), kemudian hubungkan kedua
ujung kabel pengetesan (test lead) pada beban. (Dihubungkan secara paralel
dengan beban), lalu baca jarum penunjuk (pointer) pada skala  dan kalikan
dengan range (selektor). Kita bisa gunakan tabel dibawah ini.

Range position Skala yang dibaca Hasilnya kalikan dengan


X1. X1.

X10. X10.

X100.  (Ohm). X100.

X1K. X1000.

X10 K. X10.000.

Contoh.
Nilai pengukuran adakah 80 , sebab range selektor diset pada X10 

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 21


Teknik Mekanik Otomotif

2.7 Pengetesan hubungan


Dalam pemeriksaan hubungan kelistrikan, kita bisa menggunakan Multi
meter dalam Ohm, range selektor pada posisi X1. Kalibrasi skala selalu kita
lakukan. Kemudian kita bisa melakukan pengetesan suatu hubungan, yang
berada diantara kabel pengetes (test lead)

Hubungan akan semakin baik bila jarum menunjuk ke kanan ke arah 0 


(sesuai dengan keadaan waktu kalibrasi) dan semakin jauh dengan
keadaan waktu kalibrasi (ke kiri), hubungan semakin jelek (ada hambatan).

Penting

Dalam mengukur tahanan atau pengecekan hubungan hanya boleh


dilakukan bila seluruh hubungan komponen dilepaskan dari arus kelistrikan
(open cirkuit). Bila tidak, arus akan mengalir ke tester dan dapat membakar
tahanan koil di dalam alat ukur.

Gambar 2. 19 Pengunaan alat ukur yang salah

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 22


Teknik Mekanik Otomotif

2.8 Perawatan Multi Meter.(AVO)

 Penggantian Baterai.

Di dalam Multi meter terdapat 2 macam baterai 1,5V X2 (sum – 3) dan 9V (006P)
yang dipakai untuk pengukuran tahanan. Maka diperlukan penggantian baterai
secara berkala. Untuk jelasnya anda bisa memastikan apakah baterai perlu diganti
atau tidak.

 Cara

Kalibrasi multi meter pada skala


1 X , bila tidak bisa keposisi O 
maka baterai 1,5V (sum – 3) perlu
diganti.

Kalibrasi multi meter pada skala


X10K, bila tidak bisa keposisi O
maka baterai 9V (006P) waktunya
diganti

Buka baut yang berada pada


bagian belakang multi meter
dengan obeng , lalu ganti baterai
dan letakkan sesuai polaritasnya.
Gambar 2.20 Bagian belakang multi Lihat gambar 2.20.
tester

 Penggantian sekring.

Semua multi tester dilengkapi sekring, bila ada kesalahan pengukuran, maka
sekring bisa putus, dengan begitu alat ukur aman. Bila terjadi hal tersebut
maka buka tutup bagian belakang Multi meter lalu ganti sekring sesuai
spesifikasi (250V/0,5A). Lokasi sekring bisa lihat gambar 2.20.

Jangan mengganti sekring dengan spesifikasi yang tidak tepat karena dapat
merusak alat ukur kalau terjadi salah pengukuran.

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 23


Teknik Mekanik Otomotif

 Penyimpanan Multi Meter.

Bila multi meter selesai dipakai simpan pada posisi range selektor off, bila
tidak ada posisi off, maka posisikan pada skala AC paling besar.

Simpan pada tempat khusus jangan dicampur dengan oli, besi, dan benda-
benda keras lainnya.

Jauhkan dari magnet karena bisa mempengaruhi alat ukur.

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 24


Teknik Mekanik Otomotif

Lembar percobaan / latihan.

1) Pengukuran tegangan.

 Lengkapi kalimat dan gambar dibawah.

Tegangan diukur dengan …………………..dalam satuan……………….

Dalam gambar diberi simbol V

Volt meter dihubungkan…………………terhadap beban

Batas Ukur = .........V Batas Ukur = .........V

12 V

I. Pengukuran tegangan baterai II. Pengukuran tegangan lampu

 Lakukan percobaan seperti gambar yang anda buat.

Perbedaan pengukuran I – II disebut…………………..

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 25


Teknik Mekanik Otomotif

2) Pengukuran Arus

Lengkapi kalimat dan gambar dibawah.

Arus diukur dengan……………………dalam satuan…………………

Dalam gambar diberi simbol AA

Amper meter dihubungkan dengan……………………terhadap beban.

 Gunakan tahanan shunt pada skala 250 mA, lalu coba seperti gambar catat
besar besar arusnya, dan pindahkan alat ukur setelah lampu.

Berapa besar arusnya.? Bandingkan dengan pengukuran sebelumnya.

Hasilnya…………………..

Kenapa begitu…………………………..

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 26


Teknik Mekanik Otomotif

3. Pengukuran tahanan.

Lengkapi kalimat dibawah.

Tahanan diukur dengan……………………dalam satuan…………………

Dalam gambar diberi simbol…………………

Ohm meter mengukur tahanan diantara………………….

Dengan sirkuit dalam kondisi………………………

 Lakukan pengukuran seperti dibawah

I  Pengukuran beban tunggal.



 Hasil ukur…………………..

II  Pengukuran beban……………

 Hasil ukur…………………..

III   Pengukuran beban………………..

 Hasil ukur………………….

 Kesimpulan hasil ukur.

…………………………………………..........................................................

………………………………………..............................................................

…………………………………………..........................................................

…………………………………………..........................................................

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 27


Teknik Mekanik Otomotif

Lembar Evaluasi
1) Tentukan alat ukur yang mana pada gambar dibawah ini dan besaran lampu
yang mana yang diukur oleh alat tersebut.

I. ……………………………… II…………………………………

2) Tentukan alat ukur yang ada pada gambar dibawah ini dan besaran lampu
yang mana yang diukur.

I. ……………………………… II…………………………………

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 28


Teknik Mekanik Otomotif

3. Jika arus mengalir melalui tahanan, maka terjadi tegangan jatuh pada tiap-
tiap tahanan.

Tentukannlah : tegangan antara titik A dan kutub positif =……………V


tegangan antara titik B dan kutub positif = …………..V
tegangan antara titik C dan kutub positif =…………...V

4. Tempatkan alat ukur bila mau mengukur rugi tegangan pada kabel positif
(lihat gambar). Tentukan range selektor dan gambarkan posisi jarum multi
meter pada pengukuran dibawah.

Range selektor : .......V

5. Bagaimana cara menentukan apakah baterai pada multi meter sudah


waktunya ganti. Jelaskan !

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 29


Teknik Mekanik Otomotif

Lembar jawaban percobaan / latihan.

1) Pengukuran tegangan.

 Lengkapi kalimat dan gambar dibawah.

Tegangan diukur dengan …Volt meter…..dalam satuan Volt.

Dalam gambar diberi simbol V

Volt meter dihubungkan…Pararel……terhadap beban

Batas Ukur = .50....V Batas Ukur = ..50...V

12 V

I. Pengukuran tegangan baterai II. Pengukuran tegangan lampu

 Lakukan percobaan seperti gambar yang anda buat.

Perbedaan pengukuran I – II disebut Kerugian tegangan.(teg. Jatuh).

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 30


Teknik Mekanik Otomotif

2) Pengukuran Arus

Lengkapi kalimat dan gambar dibawah.

Arus diukur dengan…Amper meter…dalam satuan…Amper…

Dalam gambar diberi simbol AA

Amper meter dihubungkan dengan…Seri……terhadap beban.

 Gunakan tahanan shunt pada skala 250 mA, lalu coba seperti gambar catat
besar besar arusnya, dan pindahkan alat ukur setelah lampu.

Berapa besar arusnya.? Bandingkan dengan pengukuran sebelumnya.

Hasilnya…Sama besarnya…..

Kenapa begitu Karena amper meter dirangkai secara seri…..

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 31


Teknik Mekanik Otomotif

3. Pengukuran tahanan.

Lengkapi kalimat dibawah.

Tahanan diukur dengan…Ohm meter…dalam satuan…Ohm…

Dalam gambar diberi simbol…………………

Ohm meter mengukur tahanan diantara…Jepitannya….

Dengan sirkuit dalam kondisi…Terbuka (tidak ada tegangan)……

 Lakukan pengukuran seperti dibawah

I  Pengukuran beban tunggal.



 Hasil ukur…Sedang………………..

II  Pengukuran beban…Seri……

 Hasil ukur…Besar (lebih besar dari


yang tunggal)…..

III   Pengukuran beban…Pararel…..

 Hasil ukur…Kecil (lebih kecil dari


yang tunggal)……………….

 Kesimpulan hasil ukur.

 Suatu tahanan (beban) bila dihubungkan seri akan semakin besar

 Suatu tahanan (beban) bila dihubungkan paralel akan semakin kecil

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 32


Teknik Mekanik Otomotif

Lembar Jawaban Evaluasi


1) Tentukan alat ukur yang mana pada gambar dibawah ini dan besaran lampu
yang mana yang diukur oleh alat tersebut.

I. …Tegangan lampu L1…… II…Tegangan lampu L2 dan L3

2) Tentukan alat ukur yang ada pada gambar dibawah ini dan besaran lampu
yang mana yang diukur.

I. …Arus pada lampu L1…… II…Arus pada lampu L2 dan L3

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 33


Teknik Mekanik Otomotif

3) Jika arus mengalir melalui tahanan, maka terjadi tegangan jatuh pada tiap-
tiap tahanan.

Tentukannlah : tegangan antara titik A dan kutub positif =……4……V


tegangan antara titik B dan kutub positif = ……8…..V
tegangan antara titik C dan kutub positif =……0…...V

4) Tempatkan alat ukur bila mau mengukur rugi tegangan pada kabel positif
(lihat gambar). Tentukan range selektor dan gambarkan posisi jarum multi
meter pada pengukuran dibawah.

Range selektor : ..2,5..V DC

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 34


Teknik Mekanik Otomotif

5) Bagaimana cara menentukan apakah baterai pada multi meter sudah


waktunya ganti. Jelaskan !
Jawab
Lakukan langkah kalibrasi pada skala 1 X , bila tidak mau ke posisi nol
maka baterai 1,5 Volt X 2 waktunya ganti (habis).

Lakukan langkah kalibrasi pada skala 10 K , bila tidak mau ke posisi nol
maka baterai 9 volt waktunya ganti (habis).

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 35


Teknik Mekanik Otomotif

KEGIATAN BELAJAR 3.
MENGGUNAKAN DWELL METER DAN TACHOMETER
SERTA CARA MERAWATNYA
1 Tujuan khusus pembelajaran.
Setelah selesai mempelajari modul kegiatan 3 ini diharapkan siswa /
pembaca dapat :
 Mempergunakan dwell meter untuk mengukur sudut dwell mesin bensin.
 Mempergunakan tachometer untuk mengukur putaran mesin bensin.
 Mengerti teknik-teknik perawatan dwell dan tachometer.

2 Uraian Materi.
Dwell meter digunakan untuk mengukur sudut dwell (sudut menutup dari
cam breaker point / platina), untuk motor dengan pengapia Konvensional
atau secara umum bisa kita bilang bahwa sudut dwell adalah sudut dimana
besarnya atau lamanya arus primer mengalir.

Tachometer digunakan untuk mengukur putaran (Rpm) mesin bensin.


Dwell meter dan Tachometer biasanya dibangun dalam 1 unit bisa
digunakan untuk 2 macam pengukuran. Dipasaran banyak sekali
macamnya tetapi prinsip pengoperasiannya hampir sama semua. Dalam
modul ini diambil 1 contoh merk “Pocket Motor Tester” dari Bosch bahkan
merk ini bisa digunakan untuk 4 pengukuran (putaran, sudut dwell,,
tegangan, dan tahanan), di sini hanya akan dibahas Rpm dalam dwell
karena tegangan dan tahanan sudah dibahas di depan (kegiatan belajar 2 )

Dalam “Pocket Motor Tester” pengukuran putaran terdiri dari 2 tingkat


putaran yaitu 0-1600 Rpm dan 0-8000 Rpm. Pengukuran sudut dwell
bisa sampai 80% dari sudut pengapian.

Di sini hanya akan dibahas cara pengoperasian dan cara pembacaan hasil
ukur. Untuk mendapatkan pengukuran yang tepat harus membandingkan
dengan ukuran yang nominal. Ukuran tersebut dapat kita lihat dari buku
manual atau buku data dari mobil tersebut.

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 36


Teknik Mekanik Otomotif

2.1 Kontruksi alat ukur.


Keterangan.
1 Kabel pengetes.
Jepit kuning (terminal 15 (+) ).
Jepit hijau (terminal 1 (-) ).
2 Skala pengukuran.
0-8 untuk Rpm X 1000 dan
% X 10.
0-16 untuk Rpm X 100.
3 Batas ukur dan sklar
pemindah ukuran.
4 Sklar pemindah untuk
jumlah silinder.
5 Tabel konversi sudut dwell
(% ke o ).
6 Tutup baterai.
7 Skrup penyetel skala nol.

Gambar 3.1 Alat ukur.

2.2 Pemeriksaan dan penyetelan skala nol (0).


Sebelum menggunakan alat ukur anda harus pastikan bahwa jarum
penunjuk ada dibagian garis ujung sebelah kiri pada skala, bila tidak.
Putarlah skrup penyetel jarum penunjuk (gambar 31 bagian no 7) dengan
sebuah obeng sampai jarum penunjuk tepat pada nol (garis ujung sebelah
kiri).
Sekali anda melakukan penyetelan, anda tidak memerlukan pengecekan
yang terlalu sering.

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 37


Teknik Mekanik Otomotif

2.3 Pengukuran putaran mesin (Rpm).


Daerah pengukuran putaran ada 2 macam yaitu 0-1600 Rpm dan 0-8000 Rpm.
Cara pengukuran

 Hubungkan kabel pengetes


(test lead) warna kuning (15)
ke positif coil dan kabel warna
hijau (1) ke negatif coil.

 Set jumlah silinder mesin dengan memposisikan sklar jumlah silinder sesuai dengan
jumlah silinder mesin tersebut.

Cyl.
Untuk mesin dengan jumlah silinder 4

Cyl. Untuk mesin dengan jumlah silinder 6

Untuk mesin dengan jumlah silinder 8


Cyl.

 Pilih range selektor switch pada posisi dibawah.

Posisi pengukuran putaran


maksimum 8000 rpm.

Posisi pengukuran putaran


maksimum 1600 rpm.

 Baca putaran mesin pada skala pengukuran.

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 38


Teknik Mekanik Otomotif

1) Untuk range selektor 8000


Rpm hasil penunjukan jarum X
1000 .

Misal : 6  Rpm = 6 X 1000 =


6000 Rpm

2) Untuk range selektor 1600


Rpm hasil penujukan jarum X
100.

Misal : 14  Rpm = 14 X 100 =


1400 Rpm.

Contoh

Putarannya adalah 2500 rpm karena range selektor diset pada 8000 rpm

2.4 Pengukuran untuk jumlah silinder dan sistem pengapian lain.

Untuk mesin dengan jumlah silinder selain 4,6 dan 8 atau dengan type
system pengapian lain, bisa juga kita lakukan pengukuran dengan alat ukur
yang sama perhatikan keterangan dibawah.

Dalam mesin 4 tak, 4 silinder dalam 1 putaran terdapat 2X ledakan,.6


silinder ada 3X ledakan, 8 silinder ada 4X ledakan dan seterusnya.

Bagaimana dengan mesin 2 tak ?, 2 silinder ?, 3 silinder ?.

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 39


Teknik Mekanik Otomotif

Tabel dibawah untuk bantuan cara pembacaan dan pemilihan saklar jumlah
silinder untuk jenis mesin khusus.

Pemakaian
Type mesin System pengapian Pembacaan
selektor silinder
Dua langkah
Tampa distributor dan 1
2 dan 3 4 Cyl 2X
silinder coil tiap silinder

Dengan distributor dan


2 silinder 4 Cyl 1X
1 coil pengapian
Empat langkah Dengan dua coil
4 Cyl 2X
2 silinder pengapian
Dengan distributor dan
2 Silinder 4 Cyl 2X
1 coil pengapian
Dengan distributor dan
6 silinder 6 Cyl 2X
2 coil pengapian

Contoh.
Mesin 6 silinder memakai distributor dengan 2 koil pengapian

Cyl

Pemilihan silinder pada 6 cyl

Hasil ukur dikalikan 2


2 ,5 X 1000 = 2500
2500 X 2 = 5000 Rpm

Putarannya
adalah 5000 Rpm

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 40


Teknik Mekanik Otomotif

2.5 Pengukuran sudut Dwell.


Daerah pengukuran dalam % maximum pengukuran 80% dari derajat
pengapian.
Cara penempatan kabel tes sama dengan pengukuran putaran, begitu juga untuk
saklar pemilihan jumlah silinder, hanya anda cukup merubah saklar range pada
posisi 80%

Posisi pengukuran dwell

Pembacaan pengukuran pada 0-8.

Hasil pembacaan jarum X 10%


derajat pengapian.

Misal :
terbaca 6  6 X 10 % = 60% sudut
pengapian.

Bila dihitung dengan derajat poros cam. Anda tinggal mengkonversikan 60%
tersebut kedalam tabel dibawah ini.
Tabel tersebut juga terdapat dalam alat ukur.

Gambar 3.4 Tabel konversi % ke


derajat poros cam

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 41


Teknik Mekanik Otomotif

Contoh :

Mesin dengan 4 silinder 4 tak hasil


pengukuran menunjukkan 6 sama dengan
6 X 10% = 60% sudut pengapian.

Dijadikan derajat

Lihat 4 Cyl dalam %

60% lurus dengan 540
Maka sudut dwellnya adalah 540Poros Cam

Tabel penunjukan 54  PK

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 42


Teknik Mekanik Otomotif

2.6 Perawatan Dwell dan Tacho Meter


(Pocket – Motortester)

 Dalam Pocket – Motortester ada 4 macam pengukuran.


Perhatikan dalam pemilihan batas ukur, karena bila keliru akan merusak alat
ukur pada saat pengukuran.

 Alat ukur tersebut juga digunakan untuk pengukuran tahanan, maka


pemeriksaan dan penggantian baterai juga diperlukan. Posisi baterai lihat
gambar.

 Bila tidak dipakai posisikan alat ukur pada volt meter atau Rpm meter.

 Sering kali permasalahan alat ukur pada kabel yang putus, maka perawatan
dan pemeriksaan kabel harus diperhatikan.

 Jauhkan dari bahan-bahan yang mengandung magnet, karena dapat


merusak / mengacaukan alat ukur.

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 43


Teknik Mekanik Otomotif

Lembar Evaluasi
1. Bagaimana tahap-tahap pengukuran putaran motor bensin dengan
menggunakan Tachometer ( putaran saat idle  750 Rpm ) ?
 ___________________________________________________________
 ___________________________________________________________
 ___________________________________________________________
 ___________________________________________________________

2. Mesin dengan putaran 3000 Rpm. Di manakah letak penunjukkan jarum


pada alat ukur?

3. Seorang mekanik menyetel sudut dwell mesin 6 silinder sebesar 36  poros


cam. Di manakah letak penunjukkannya?

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 44


Teknik Mekanik Otomotif

4. Mesin dengan spesifikasi 4 tak 4 silinder dengan sudut dwell 54  poros cam.
Lengkapilah gambar di bawah dengan data-data di atas!

5. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam perawatan alat ukur, jelaskan !

 ___________________________________________________________
 ___________________________________________________________
 ___________________________________________________________
 ___________________________________________________________

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 45


Teknik Mekanik Otomotif

Lembar Jawaban Evaluasi


1. Bagaimana tahap-tahap pengukuran putaran motor bensin dengan
menggunakan Tachometer ( putaran saat idle  750 Rpm ) ?
 Menghubungkan kabel alat ukur warna kuning (15) kepositif koil dan warna
hijau (1) kenigatif koil.
 Set Jumlah silinder alat ukur sesuai dengan jumlah silinder mesin.
 Set range selector ke 1600 Rpm.
 Lihat penunjukkan jarum pada skala 16.

2. Mesin dengan putaran 3000 Rpm. Di manakah letak penunjukkan jarum


pada alat ukur?

3. Seorang mekanik menyetel sudut dwell mesin 6 silinder sebesar 36  poros


cam. Di manakah letak penunjukkannya?

Jawab.

36 = 60 % (tabel)

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 46


Teknik Mekanik Otomotif

5. Mesin dengan spesifikasi 4 tak 4 silinder dengan sudut dwell 54  poros cam.
Lengkapilah gambar di bawah dengan data-data di atas!

6. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam perawatan alat ukur, jelaskan !

 Cara pemilihan range selector harus tepat dengan yang diukur.


 Penyimpanan jauhkan dari magnet.
 Pengontrolan keadaan baterai.

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 47


Teknik Mekanik Otomotif

KEGIATAN BELAJAR 4
MENGGUNAKAN DAN MERAWAT TIMING LIGHT.

1. Tujuan khusus pembelajaran.


Setelah selesai mempelajari modul kegiatan belajar 4 ini diharapkan siswa /
pembaca dapat :

 Mempergunakan Timing Light untuk memeriksa saat pengapian mesin


bensin.
 Mengerti prinsip-prinsip perawatan Timing Light.

2. Uraian Materi.

Timing Light digunakan untuk mengukur saat pengapian (ignition Timing)


pada mesin bensin. Timing Light ditunjukkan (difokuskan) pada tanda timing
yang terdapat pada puli poros engkol, atau pada roda penerus (beberapa
kendaraan).

2.1 Tanda Timing


Tanda timing pada umumnya terdapat pada 2 bagian
- Bagian yang berputar terdapat pada pulli poros engkol
- Bagian yang diam terdapat pada blok mesin
Kedua bagian tanda tersebut akan bertemu bila kita lihat dengan timing light.
Fungsinya untuk mengetahui pada derajat berapa piston dengan TMA akan terjadi
ledakan.pada silinder 1. Tanda tersebut ada yang terdapat pada pulli (bagian
berputar),dan ada yang terdapat pada bodi mesin (bagian yang diam).

Gb. 4.1 Tanda derajat pada pulli

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 48


Teknik Mekanik Otomotif

Gb. 4.2 Tanda derajat pada mesin

Ada juga mesin dengan tanda-tanda derajat (hanya ada dua tanda saja) bila
tanda tersebut bergaris berarti piston pada TMA.

Gb. 4.3 Tanda tanpa derajat

Untuk jenis tanda tersebut cara mengetahui derajat pengapian harus


menggunakan timing light yang ada pemajuan derajatnya (yang dapat
diatur).

2.2 Macam-macam Timing Light

Dari prinsip kerjanya timing light dapat dibagi dalam 2 kelompok;

 Timing light jenis biasa ( tanpa pemajuan derajat pengapian).


Timing light jenis ini bentuknya sederhana, dan penggunaannya mudah,
tetapi hanya bisa digunakan untuk tanda timing yang ada derajatnya saja.

 Timing light Degrees Advance (dengan pemajuan derajat pengapian)


Timing light jenis ini dilengkapi dengan pemajuan derajat pengapian. Maka,
bila mesin dengan tanda timing tanpa derajat harus memakai timing ini,
tetapi timing light tersebut bisa juga dipakai untuk semua jenis tanda timing.

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 49


Teknik Mekanik Otomotif

Gb. 4.4 Timing Light Biasa Gb. 4.5 Timing Light Degrees Advance

Karena dalam penggunaan timing light jenis biasa relativ lebih sederhana,
maka dalam pembahasan ini akan difokuskan pada timing light Degrees
Advance atau timing light yang memakai pemajuan derajat pengapian.

2.3 Kontruksi Timing Light.

Keterangan :

1 Penjepit pick-up induktif


pada kabel busi.

2 Kabel untuk sumber


tegangan dengan jepit
buaya ke baterai + dan –

3 Tombol On Timing Light.

4 Pengaturan pemajuan
derajat pengapian.

5 Lensa
Gb. 4.6 Kontruksi Timing Light

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 50


Teknik Mekanik Otomotif

2.4 Cara Penggunaan

 Pasang jepit buaya merah pada +


baterai jepit buaya hitam ke – baterai

 Pasang penjepit induktif pick-up


pada kabel busi silinder 1.

 Setel pengaturan pemajuan pada


“O”.

 Hidupkan mesin putaran idle.

 Tekan tombol “ON” pada Timing


Light sambil arahkan lensa Timing
Light pada tanda timing yang
terdapat pada pulli poros engkol.

2.5 Pengaturan Derajat Pengapian

Timing light dengan pemajuan derajat pengapian bila distel pada posisi 0
(nol), pemakaiannya sama dengan timing light jenis biasa.

 Bila tanda timing segaris dengan


tanda 10 derajat berarti pengapian
terjadi pada piston naik 10 derajat
sebelum TMA.

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 51


Teknik Mekanik Otomotif

 Atur atau putar knob pemajuan


pengapian pada 10 derajat. Maka
tanda pada timing akan bergeser
kearah 0 (nol) atau TMA. Bukan
berarti pengapian terjadi pada 0
derajat atau pada TMA, tetapi
tetap 10 derajat sebelum TMA,
karena knob pemajuan putaran
pada 10 derajat

Dengan demikian penentuan derajat pengapian pada mesin tanpa tanda


derajat adalah dengan cara memutar knob pemajuan pengapian sampai
tanda timing bertemu. Anda tinggal melihat derajat pada knob timing
tersebut.

 Tanda timing pada pulli dan tanda


pada mesin segaris, pada timing
light menunjuk pada 15 derajat.
Berarti pengapian pada 15 derajat
sebelum piston ke TMA.

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 52


Teknik Mekanik Otomotif

2.6 Perawatan Timing Light


 Timing light memerlukan sumber tegangan. Maka, perhatikan tegangan
pada alat ukur harus sama dengan tegangan sumber.
 Terjadinya nyala lampu (blitz) pada timing light karena adanya induksi yang
terjadi pada pick – up induktif oleh arus yang mengalir pada kabel busi. Maka
klem pada pick – up induktif harus sering dibersihkan.

Tempat yang harus dibersihkan

 Sering terjadi gangguan pada timing light karena kabel yang tidak beres
(putus), lakukan pengecekan pada kabel yang ke sumber baterai dan
kabel tegangan tinggi yang ke silinder 1.

 Bila perlu anda bisa melihat ke bagian dalam dari timing light.

 Buka tutup timing light

 Lakukan prosedur pembongkaran


yang tepat (lihat gambar)

 Hindari hal-hal yang dapat merusak


bagian timing light.
 Bagian lampu strobo sering kali
rusak / habis gasnya (ganti)

Lembar Evaluasi

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 53


Teknik Mekanik Otomotif

1. Berapa derajat pengapiannya pada gambar di bawah ini?

2. Posisikan knob pada timing light, bila pengapian motor 17 Poros Engkol!

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 54


Teknik Mekanik Otomotif

3. Jelaskan kenapa pick-up induktif pada timing light harus dalam kondisi kering
dan bersih ?
 ___________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 55


Teknik Mekanik Otomotif

Lembar Jawaban Evaluasi


1. Berapa derajat pengapiannya pada gambar di bawah ini?
Jawab :
 Pada knob pemajuan
pengapian 10 
 Pada tanda timing 10 

 Maka pengapiannya
Adalah 20 poros engkol
sebelum TMA.

2. Posisikan knob pada timing light, bila pengapian motor 17 Poros Engkol!

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 56


Teknik Mekanik Otomotif

3. Jelaskan kenapa pick-up induktif pada timing light harus dalam kondisi kering
dan bersih ?
 Karena bekerjanya lampu timing light berdasar sinyal yang diberikan pick-up
induktif , maka bila tidak bersih dan kering akan terganggu nyala blitznya._

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 57


Teknik Mekanik Otomotif

UMPAN BALIK

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 58


Teknik Mekanik Otomotif

DAFTAR PUSTAKA

1. Toyota Astra Motor Training Center, NEW STEP (Training manual), PT


Toyota Astra, jakarta, 1996.

2. Peter A. Weller, Fanckunde Kraftahrtechnik, (Holland + Josenhans, Verlaq,


posttach 518, 7000), Stuttgart 1, 1985.

3. Iqnatius Hartono, Pengantar ilmu Tehnik Elektronika, PT Gramedia, Jakarta,


1988.

4. Davis N. Daler and Frank J. Thienssen, Automotive Electronics and


Performance, Englewood Cliffs, New Jersey, 1995.

5. Sunpro, Action Manufacturing Co. 999, Walford Avenve Cleveland, Ohio,


1991.

6. Robert BOSCH GMBH D-7000, Pocket – Motor tester, Stuffgart 1, Postfach


50.

7. Sanwa Electric Instrument Co.LTD, Instruction Manual Sanwa (Multi terster),


Chiyoda – ku, Tokyo – Japan.

Menggunakan dan Merawat Peralatan Perbaikan Sistem Kelistrikan 59

Anda mungkin juga menyukai