Anda di halaman 1dari 81

MODUL

PERBAIKAN SASIS SEPEDA MOTOR

(PSSM) MERAWAT DAN MEMPERBAIKI

PEREDAM KEJUT MERAWAT DAN

MEMPERBAIKI RODA

KELAS XI

Penyusun:
Wahyu Chandra, S.Pd
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan modul Perbaikan Sasis Sepeda
Motor (PSSM) yang secara khusus disusun untuk membantu proses pembelajaran di
kelas XI SMK PJJ Wilayah Jawa Barat umumnya dan khususnya SMK Negeri 4 Kota
Sukabumi.
Modul mandiri diharapkan dapat dijadikan salah satu sumber pembelajaran
untuk siswa kelas X SMK PJJ, walaupun seharusnya siswa SMK PJJ menggunakan
pembelajaran online dengan Learning Management System (LMS), namun akan lebih
baik bila modul inipun dipergunakan dalam pembelajaran tersebut.
Modul ini Saya susun berdasarkan KI/KD yang terbaru dan sesesuaikan dengan
kurikulum 13 revisi 2017 yang memang mengalami beberapa perubahan untuk
menyempurnakan kurikulum yang sudah ada serta sebagai jawaban untuk memenuhi
tututan masyarakat dan dunia kerja bagi lulusan SMK.
Pemanfaatan TIK kadangkala mengalami hambatan baik itu karena kurangnya
sarana prasarana ataupun karena keterbatasan jaringan dan gangguan pada server
yang telah disiapkan karena itu dengan adanya modul mandiri ini siswa SMK PJJ tetap
bisa mengikuti pembalajaran secara offline ditempatnya masing-masing.
Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyunan modul ini semoga mendapat
imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin.

Sukabumi, Januari 2022


Penyusun

Wahyu Chandra, S.Pd

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
PENDAHULUAN..................................................................................................1
Deskripsi...........................................................................................................1
Prasyarat............................................................................................................1
Panduan Belajar................................................................................................2
Petunjuk Penggunaan Modul............................................................................3
A. Petunjuk Bagi Anda............................................................................3
B. Petunjuk Bagi tutor.............................................................................4
Tujuan Akhir.....................................................................................................5
Cek Kemampuan...............................................................................................6
Cek kemampuan pengetahuan...................................................................7
Cek kemampuan keterampilan...................................................................7
MERAWAT DAN MEMPERBAIKI SISTEM PEREDAM KEJUT..........................9
Tujuan Pembelajaran........................................................................................9
Uraian Materi..................................................................................................10
A. Fungsi Peredam Kejut.......................................................................11
B. Komponen Peredam Kejut................................................................12
C. Cara Kerja Peredam Kejut................................................................12
D. Jenis-Jenis Peredam Kejut................................................................14
Penilaian Pembelajaran...................................................................................19
RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN............................................31
Pengolahan Nilai Keterampilan:..............................................................34
Tindak Lanjut Pembelajaran............................................................................36
MERAWAT DAN MEMPERBAIKI RODA SEPEDA MOTOR.............................38
Tujuan Pembelajaran......................................................................................38
Uraian Materi..................................................................................................39

ii
A. Fungsi Roda Sepeda Motor..............................................................40
B. Nama dan Fungsi Komponen Roda Sepeda Motor..........................40
1. Komponen ban sepeda motor adalah sebagai berkut...................45

2. Klasifikasi ban menurut caranya menyimpan udara....................47

3. Kode Ban......................................................................................48

Penilaian Pembelajaran...................................................................................54
UJI PENGETAHUAN K.D 3.2...............................................................54
Tindak Lanjut Pembelajaran............................................................................72
LEMBAR PENILAIAN SIKAP............................................................................73
REFERENSI.......................................................................................................75
GLOSARIUM......................................................................................................76

iii
PENDAHULUAN

Deskripsi
Mata Pelajaran Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor (PSSM) pada
Kompetensi Keahlian Teknik Bisnis Sepeda Motor memiliki peran yang sangat
penting dalam menunjang keahlian bidang otomotif, sehingga Mata Pelajaran
Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor (PSSM) dijadikan sebagai salah satu dasar dari
Kompetensi Keahlian Teknik Kendraan Ringan. Buku-buku pedoman perbaikan
kendaraan biasanya menyertakan dasar-dasar teknologi otomotif sebelum
teknologi kekinian. Anda diharapkan dapat mengetahui dan menerapkan
teknologi dasar yang berkaitan dengan bidang otomotif.
Pada Modul ini anda akan diajak untuk belajar cara merawat dan
memperbaiki sistem peredam kejut juga cara merwat dan memperbaiki roda
sepeda motor.

Prasyarat
Sebelum Anda mempelajari modul pembelajaran Pemeliharaan Sasis
Sepeda Motor kelas XI semester 3 ini, Anda harus menguasai hal-hal mendasar
yang dipandang akan mempengaruhi keberhasilan belajar Anda, antara lain:
1) Pernah mendapatkan pelajaran TDO pada kelas X
2) Terhubung dengan jaringan internet untuk tindak lanjut
pembelajaran
3) Perpustakaan sekolah yang menjadi induk TKB Anda memiliki
koleksi buku paket Pemeliharaan Listrik Sepeda Motor kelas XI
4) Sekolah yang menjadi induk TKB Anda memiliki laboratorium

1
Panduan Belajar
Berikut ini adalah rincian kompetensi dasar yang akan anda pada modul
ini lengkap dengan alokasi waktunya:
Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar
Waktu
Pengetahuan Keterampilan
3.1. & 3.4 Memahami cara 4.1. & 4.4 Merawat dan 8
merawat dan memperbaiki peredam minggu
memperbaiki peredam kejut
kejut sepeda motor
sesuai SOP
3.2 & 3.5 Memahami cara 4.2. & 4.5 Merawat dan 8minggu
merawat dan memperbaiki roda
memperbaiki berkala
roda sepeda motor
sesuai SOP
16
Jumlah pertemuan
minggu

Silahkan anda cermati alur yang harus dilakukan dalam mempelajari


modul ini:

K.D 3.2 & 3.5 K.D 3.1 & 3.4


K.D 4.2 & 4.5 K.D 4.1 & 4.4

K.D 3.3 & 3.6 K.D 3.7


K.D 4.3 & 4.6 K.D 4.7

SISWA KOMPETEN PADA ASPEK


PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN
PEMELIHARAAN SASIS2SEPEDA MOTOR (PSSM)
Setiap kegiatan pembelajaran yang anda lakukan baik pembelajaran
mandiri maupun pembelajaran tatap muka akan mendapatkan porsi penilaian
untuk setiap aspeknya, adapun rubrik penilaian untuk setiap kompetensi dasar
yang anda pelajari adalah sebagai berikut:

Uji
Tugas Tugas Diksusi
Aspek Kompetensi
Mandiri Kelompok (forum)
per KD
Pengetahuan 20% 20% 30% 30%
Keterampilan 20% 20% - 60%

Petunjuk Penggunaan Modul


A. Petunjuk Bagi Anda
1. Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan
modul anda harus memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :
2. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada
masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, anda
dapat bertanya pada guru bina atau tutor yang mengampu kegiatan
belajar.

3. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa


besar pemahaman yang telah anda miliki terhadap materi-materi yang
dibahas dalam setiap kegiatan belajar.
4. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah
hal-hal berikut ini :
a. Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku.
b. Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik.
5. Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan) peralatan dan
bahan yang diperlukan dengan cermat.
6
6. Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.
7. Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas, harus meminta
ijin guru bina atau tutor terlebih dahulu.
8. Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempatnya
9. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada
kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru bina atau
tutor yang mengampu kegiatan pembelajaran.

B. Petunjuk Bagi tutor


Dalam setiap kegiatan belajar ini Tutor berperan untuk :
1. Membantu anda dalam merencanakan proses belajar
2. Membimbing anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam
tahap belajar
3. Membantu anda dalam memahami konsep, praktik baru, dan menjawab
pertanyaan anda mengenai proses belajar peserta didik
4. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan
lain yang diperlukan untuk belajar.
5. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan
6. Merencanakan seorang ahli / pendamping guru dari tempat kerja (tutor
industri) untuk membantu jika diperlukan
7. Mengumpulkan tugas dari anda dan memeriksa kelengkapannya
kemudian menyerahkannya kepada guru bina.
8. Mengkonsultasikan permasalahan yang dialami anda kepada guru bina

Tujuan Akhir
Materi-materi tersebut akan mengantarkan anda untuk dapat
menguasai kompetensi, baik pengetahuan, keterampilan, maupun sikap terkait
dengan kemampuan memecahkan masalah dalam pekerjaan ataupun kehidupan
sehari –hari menggunakan Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor (PSSM) sesuai
tuntutan kurikulum 2013.

7
Adapun secara rinci tujuan mempelajari modul ini adalah agar anda
dapat :

1. Mengetahui nama dan fungsi komponen peredam kejut.


2. Mengetahui cara kerja peredam kejut.
3. Memahami cara merawat berkala peredam kejut sepeda motor
sesuai SOP
4. Mengetahui nama dan fungsi roda sepeda motor.
5. Mengetahui cara kerja roda sepeda motor.
6. Memahami cara merawat berkala roda sepeda motor sesuai SOP
7. Menggunakan OMM (Operation Maintenance Manual), Service
Manual dan Part Book sesuai peruntukannya

Cek Kemampuan
Sebelum mempelajari modul Teknologi Dasar Otomotif Kelas XI ini, Isilah
dengan memberikan tanda cheklist (√) kemampuan yang telah dimiliki anda
sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dipelajari pada modul dengan sikap
jujur dan dapat dipertanggungjawabkan :
Jawaban Bila jawaban
Kompetensi
Pernyataan ”Ya”
Dasar Ya Tidak
Kerjakan:
3.1 Saya mampu memahami cara Soal
3.4 merawat dan memperbaiki Kompetensi
berkala peredam kejut sepeda K.D 3.1 dan
motor sesuai SOP K.D 3.4
4.1 Saya mampu merawat dan Lembar
4.4 memperbaiki sistem peredam kerja K.D 4.1
kejut dan K.D 4.4
3.2 Saya mampu memahami cara Soal
3.5 merawat dan memperbaiki roda Kompetensi
sepeda motor sesuai SOP K.D 3.2 dan
K.D 3.5

8
4.2 Saya mampu Merawat dan Lembar
4.5 memperbaiki roda dengan benar kerja K.D 4.2
dan K.D 4.5
Jika nilai anda ≥ 75, maka anda boleh melanjutkan mempelajari materi
selanjutnya kompetensi berikutnya, namun jika nilai yang diperoleh masih
kurang dari 75, silahkan anda pelajari dulu materi pada kd 3.1 dan 4.1, kemudian
kerjakan tugas dan soal uji kompetensi yang telah disediakan di modul ini,
sampai anda memperoleh nilai ≥ 75.

Cek kemampuan pengetahuan


Cek kemampuan teori ini dipergunakan untuk mengukur kompetensi
menggambar anda pada aspek pengetahuan. Cek kemampuan teori yang harus
anda kerjakan bisa berupa soal pilihan ganda antau soal uraian. Cek kemampuan
teori ini akan anda temukan pada setiap kompetensi yang ada pada modul ini.
Cek kemampuan teori pada modul ini akan disebut soal Uji Komptensi. Setiap
soal sudah disediakan kunci jawaban dan pedoman penskorannya sehingga anda
diharapkan mampu melakukan penilaian terhadap kemampuan diri sendiri (Self
Assesment) secara jujur. Kerjakan setiap soal yang diberikan dengan penuh
kejujuran dan rasa tanggungjawab, jangan pernah melihat kunci jawabannya
terlebih dahulu.

Cek kemampuan keterampilan


Cek kemampuan keterampilan ini dipergunakan untuk mengukur kompetensi
menggambar anda pada aspek Keterampilan. Bentuk Cek kemampuan
keterampilan yang harus dikerjakan adalah uji kinerja (praktek). Cek kemampuan
keterampilan akan anda temukan pada setiap kompetensi yang ada pada modul
ini. Cek kemampuan keterampilan pada modul ini disebut Lembar Kerja. Setiap
soal Cek kemampuan keterampilan sudah disediakan kunci jawaban dan
pedoman penskorannya sehingga anda diharapkan mampu melakukan penilaian
terhadap kemampuan diri sendiri (Self Assesment) secara jujur. Kerjakan setiap
soal yang diberikan dengan penuh kejujuran dan rasa tanggungjawab, jangan
pernah melihat kunci jawabannya terlebih dahulu

9
Kompetensi Dasar 3.1 & 4.1
Merawat Peredam Kejut
Kompetensi Dasar 3.4 & 4.4
Memperbaiki Peredam Kejut

8
Kompetensi Dasar 3.1, 4.1
dan 3.4, 4.4

MERAWAT DAN MEMPERBAIKI SISTEM PEREDAM


KEJUT

Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran pada modul ini adalah:
1. Anda dapat mengetahui fungsi peredam kejut dengan benar
2. Anda dapat mengidentifikasi komponen peredam kejut dengan benar
3. Anda dapat mengetahui cara kerja sistem peredam kejut dengan benar
4. Mengetahui Jenis-jenis Peredam Kejut
5. Anda dapat mendiagnosa kerusakan mekanisme peredam kejut dengan
benar
6. Anda dapat melakukan langkah-langkah perbaikan mekanisme peredam kejut
depan dengan benar sesuai SOP.
7. Anda melakukan langkah-langkah perbaikan mekanisme peredam kejut
belakang dengan benar sesuai SOP.

9
Uraian Materi

Baiklah pada kesempatan kali ini kita akan belajar tentang

Perawatan Peredam Kejut pada Sepeda Motor.

Sebagai pemilik sepeda motor apakah anda sudah pernah

mendengar apa itu Peredam Kejut dan apa fungsi dan pengaruhnya

pada Sepeda Motor Kita? Peredam Kejut pada sepeda motor

memiliki fungsi yang sangat penting pada kendaraan Sepeda Motor

kita, terutama pada aspek kenyamanan. Bayangkan apabila Peredam

Kejut Sepeda Motor kita rusak maka dipastikan motor akan tidak

nyaman, suspensi akan keras dan ayunan tidak akan berhenti ketika

kendaraan melewati lubang atau polisi tidur.

Agar anda dapat melakukan perbaikan pada sistem Peredam Kejut

Sepeda motor maka anda harus mempelajari teori mengenai nama-

nama dan fungsi komponen peredam kejut, juga cara kerja dari

Peredam Kejut itu sendiri.

Selamat mempelajari materi proses dasar pembentukan logam ….!

Tetap semangat…..! smk bisa…! Smk PJJ pasti bisa ….!!!

Tahukah Anda apakah itu Pereda Kejut? Peredam kejut di


masyarakat umumnya dikenal dengan nama Shock Absorber.
Dimana fungsi utama dari Shock Absorber ini adalah menyerap
bantingan kejutan maupun getaran dari permukaan jalan dengan
tujuan meningkatkan keamanan,
10
kenyamanan dan stabilitas berkendara.
A. Fungsi Peredam Kejut
Selain itu sistem peredam kejut juga berfungsi untuk menopang body
dan rangka sepeda motor untuk menjaga letak geometris antara body dan
roda- roda. Prinsip kerja sistem peredam kejut adalah sebagai berikut :

Gambar 1 Sepeda Motor dengan hanya menggunakan Pegas

Garis diagram pada gambar 1 di atas ini menjelaskan bahwa hanya


dengan pegas saja tidak sanggup untuk menyerap goncangan akibat kondisi
jalanan. Karena goncangan yang diterima pegas akan dikembalikan lagi
sehingga pegas akan bekerja dengan gerakan mengayun. Dalam hal ini
pengendara sepeda motor tidak nyaman dan berbahaya.

Gambar 2 Sepeda Motor dengan pegas juga dengan peredam kejut

11
B. Komponen Peredam Kejut
Jika memakai peredam kejut seperti gambar ke 2 di atas, maka
goncangan yang di terima telah diserap untuk sebagian besar oleh peredam
kejut sehingga pengendalian lebih stabil dan nyaman.

Gambar 6. Komponen Shock Absorber

C. Cara Kerja Peredam Kejut


1. Ditekan (compression cycle)

Saat shock absorber ditekan


karena gaya osilasi dari pegas
suspensi, maka gerakan yang
terjadi adalah shock absorber

12
mengalami pemendekan ukuran.
Pada saat
inilah piston bergerak turun ke
bawah. Fluida shock absorber
yang berada di bawah piston akan
naik ke ruang di atas piston
melalui lubang yang ada pada
piston. Sementara lubang kecil
(orifice) pada piston
tertutup karena katup menutup
saluran orifice tersebut.

Penutupan katup ini disebabkan karena peletakkan katup yang


berupa membran (plat tipis) dipasangkan di bawah piston, sehingga
ketika fluida shock absorber berusaha naik ke atas maka katup membran
ini akan terdorong oleh fluida shock absorber dan akibatnya menutup
saluran oriface. Jadi fluida shock absorber akan menuju ke atas melalui
lubang yang besar pada piston, sementara fluida tidak bisa keluar melalui
saluran oriface di piston. Pada saat ini shock absorber tidak melakukan
peredaman terhadap gaya dari osilasi pegas suspensi, karena fluida dapat
naik ke ruang di atas piston dengan sangat mudah.

2. Memanjang (extension cycle)

Pada saat memanjang piston di dalam tabung akan bergerak dari


bawah naik ke atas. Gerakan naik piston ini membuat fluida shock
absorber yang sudah berada di atas menjadi tertekan. Fluida shock
absorber ini akan mencari jalan keluar agar tidak tertekan oleh piston
terus.

13
Maka fluida ini akan mendorong katup pada saluran orifice untuk
membuka dan fluida akan keluar atau turun ke bawah melalui saluran
orifice. Pada saat ini katup pada lubang besar di piston akan tertutup
karena letak katup ini yang berada di atas piston. Fluida shock absorber
ini menekan katup lubang besar di piston ke bawah dan berakibat katup
ini tertutup. Tapi letak katup saluran oriface membuka karena letaknya
yang berada di bawah piston, sehingga ketika fluida shock menekan ke
bawah katup ini membuka. Pada saat ini fluida shock absorber hanya
dapat turun ke bawah melalui saluran oriface yang kecil. Karena
salurannya yang kecil maka fluida shock absorber tidak akan bisa cepat
turun ke bawah alias terhambat. Di saat inilah shock absorber melakukan
peredaman terhadap gaya osilasi pegas suspensi.

D. Jenis-Jenis Peredam Kejut


Ada beberapa macam jenis shock absorber menurut gaya redam,
konstruksi dan media pengisi.

1. Gaya Redam

Menurut gaya redam yang dihasilkan oleh shock absorber dibagi dalam
dua jenis yaitu single action dan double action.
a. Single Action adalah Gaya redam yang dihasilkan oleh shock absorber
hanya terjadi pada langkah memanjang (ekspansion stroke)
sedangkan pada langkah memendek (compression stroke) tidak
terjadi gaya redam.

14
b. Double Action Gaya redam yang dihasilkan oleh shock absorberterjadi
pada langkah memanjang (ekspansion stroke)dan langkah memendek
(compression stroke).
2. Menurut kontruksinya shock absorber dibagi dalam dua :
a. Mono Tube
Hanya terdiri dari satu tabung dan posisi
tabung berada pada bagian atas. Bagian utama
terdiri dari tutup (cover), silinder bagian atas
(upper chamber), silinder bagian bawah (lower
chamber) dan piston dilengkapi lubang-lubang
kecil (orifice) sebagai katup.

b. Twin Tube

Terdiri dari dua tabung dan posisi tabung


berada pada bagian bawah. Bagian utama tutup
(cover), tabung luar (outer tube absorber shell),
tabung dalam (pressure tube) dilengkapi katup
kontrol (cheek valve), silinder luar (reservoir
chamber), silinder dalam (working chamber) dan
piston dilengkapi lubang-lubang kecil (orifice)
sebagai katup.

15
Lebih lanjut anda bisa buka buku Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor dari
Kemendikbud halaman 11 s.d 20, atau bisa di download pada Link sebagai
berikut dengan cara mendownload QR Code di playstore:

Gambar 3. Download Link Buku Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor

Juga lebih jelasnya lagi anda bisa lihat Video animasi cara kerja Shock
absorbir pada Link dibawah ini :

Gambar 4. Link Video animasi Shock Absorber

Bagaimana ? Apakah anda sudah paham, jika belum silahkan baca kembali dengan
sudah paham silahkan dilanjutkan untuk melakukan evaluasi
16
Tugas Mandiri

Tugas mandiri ini adalah tugas yang harus dikerjakan oleh anda secara mandiri (in

1. Gambarkan struktur peredam kejut depan & belakang sepeda motor


dengan benar?
2. Sebutkan nama dan fungsi komponen-komponen peredam kejut pada
sepeda motor dengan benar?
3. Jelaskan bagian komponen mekanisme peredam kejut sepeda motor
yang harus diperiksa ?

17
Tugas Kelompok :

Tugas kelompok ini adalah tugas yang harus dikerjakan secara bersama/berkelompok d

1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 5-6 orang


2. Baca dan pahamilah materi mengenai Peredam Kejut Sasis Sepeda Motor.
3. Lakukan observasi pada Peredam kejut Sepeda Motor yang sudah disediakan.
Atau bisa juga membawa motor sendiri.
4. Termasuk jenis apakah peredam kejut pada motor yang sedang diobservasi
tersebut?
5. Periksa apakah peredam kejut pada motor tersebut masih bagus atau tidak?
6. Periksa tiap komponen peredam kejut dari kerusakan.
7. Tulislah hasil kerjamu dalam bentuk laporan hasil observasi.

18
UJI PENGETAHUAN K.D 3.1 dan K.D 3.4

Penilaian Pembelajaran

Pilih salah satu jawaban yang paling tepat !


SOAL PEMELIHARAAN SASIS SEPEDA MOTOR
Berikan tanda (X) pada salah satu pilihan jawaban yang paling benar.
1. Peredam kejut merupakan salah satu bagian pada chasis sepeda motor yang
berfungsi menyerap
a. Bantingan
b. Kejutan
c. Getaran
d. Hantaman
e. a, b, dan c betul semua
2. Salah satu penyebab suspensi depan terasa keras adalah….
a. volume oli shock breaker kurang
b. volume oli shock breaker melebihi batas
c. volume oli shock breaker kiri dan kanan tidak sama
d. oli shock breaker bocor
e. seal oli shock breaker aus
3. Apabila pengendalian motor terasa berat ke salah satu sisi maka kemungkinan
penyebabnya adalah….
a. volume oli shock breaker kurang
b. volume oli shock breaker melebihi batas
c. volume oli shock breaker kiri dan kanan tidak sama
d. oli shock breaker bocor

19
e. seal oli shock breaker aus
4. Salah satu penyebab sepeda motor terasa menggeluyur pada saat kecepatan
tinggi adalah….
a. shock breaker terlalu keras
b. shock breaker terlalu lembut
c. volume oli shock breaker melebihi batas
d. pegas suspensi terlalu pendek
e. lengan ayun suspensi belakang terlalu panjang
5. Apa kegunaan oli shock absorber….
a. melumasi komponen transmisi otomatis
b. melumasi komponen mesin motor bensin
c. melumasi shock absorber model teleskopik
d. media pengisi system rem model hydrolik
e. meredam kejutan pada shock absorber

6. Sebuah ban mempunyai kode 90/80 18 73 H, maksud dari angka “ 90 “


tersebut adalah….
a. lebar ban
b. perbandingan tinggi dan lebar ban
c. garis tengah lingkaran dalam ban
d. kode beban maksimum
7. Apabila pengendalian motor terasa berat ke salah satu sisi maka kemungkinan
penyebabnya diantaranya adalah sebagai berikut , kecuali :
a. Pemasangan suspensi kiri dan kanan kurang /tidak tepat
b. Terjadi kelainan pada steering head bearing
c. Rangka bengkok
d. Oli suspensi mengalami kebocoran
e. As shock absorber bengkok
20
8. Jenis suspensi depan yang paling banyak dipergunakan pada sepeda motor
cub adalah :
a. Buttom link
b. Mono shock
c. Spring
d. Telescopic
e. Multi link
9. Berikut ini adalah sepeda motor yang mempergunakan suspensi jenis buttom
link , kecuali :
a. Suzuki Titan
b. Yamaha Jupiter Z
c. Kawasaki Ninja
d. Honda Siupra X
e. Yamaha Vega
10. Berikut ini adalah cara pemasangan pegas shock absorber yang benar,
kecuali….
a. Ujung pegas yang mengecil dipasang di bagian bawah
b. Pangkal pegas dipasang di bagian atas
c. Ujung ulir pegas yeng lebih renggang dipasang di bagian bawah
d. Ujung ulir rapat dipasang di bagian atas
e. Ujung ulir rapat dipasang di bagian bawah
11. Sistem suspensi merupakan salah satu bagian pada chasis sepeda motor yang
mempunyai tujuannya untuk..
a. Meningkatkan keamanan
b. Meningkatkan kenyamanan
c. Stabilitas berkendara
d. Releksasi
e. a, b dan c benar

21
12. Prinsip kerja sistem suspensi jenis twin tube, pada saat compresion stroke
terjadi fluida tertekan mengalir dari silinder dalam bagian bawah ke silinder
dalam bagian atas melalui katup pada…
a. Suspense
b. Piston
c. Bantalan
d. Roda
e. Arm
13. Prinsip kerja sistem suspense jenis twin tube, pada saat compresion stroke.
Fluida juga mengalir dari silinder dalam ke silinder luar, melalui katup kontrol
yang berada pada dasar…
a. Pembalik
b. Pengejut
c. Silinder
d. Piston
e. Sil
14. Prinsip kerja sistem suspense jenis twin tube, pada saat compresion stroke.
Karena perpindahan fluida, menjadikan peredam getaran. bekerja. Peredam
terhadap getaran yang terjadi pada roda-roda, ditimbulkan oleh tahanan
aliran…
a. Air
b. Oil
c. Udara
d. Fluida
e. Semua benar
15. Prinsip kerja sistem suspense jenis twin tube, pada saat ekspansion stroke.
fluida akan mengalir dengan arah yang berlawanan. Fluida akan kembali
mengalir dari silinder dalam bagian atau ke silinder dalam bagian bawah,
melalui katup pada..

22
a. Suspense
b. Piston
c. Bantalan
d. Roda
e. Arm
16. Mengamati secara visual pada bagian yang kita periksa, apakah terdapat
kebocoran oli atau tidak. adalah prosedur pemeriksaan dari jenis
pemeriksaan..
a. Kebocoran Peredam kejut
b. Memeriksa kelurusan geometri roda
c. Periksa keadaan pegas suspensinya
d. Melakukan pembongkaran komponen suspensi depan
e. Pemeriksaan Tabung garpu / slider/ torak
17. Lepaskan pegas garpu, keluarkan fluida garpu dengan memompa tabung
garpu ke atas dan ke bawah beberapa kali. adalah prosedur pemeriksaan dari
jenis pemeriksaan
a. Kebocoran Peredam kejut
b. Memeriksa kelurusan geometri roda
c. Periksa keadaan pegas suspensinya
d. Melakukan pembongkaran komponen suspensi depan
e. Pemeriksaan Tabung garpu / slider/ torak
18. Melepaskan sil debu dan cincin stopper sil oli adalah prosedur pemeriksaan
dari jenis pemeriksaan
a. Kebocoran Peredam kejut
b. Memeriksa kelurusan geometri roda
c. Periksa keadaan pegas suspensinya
d. Melakukan pembongkaran komponen suspensi depan
e. Pemeriksaan Tabung garpu / slider/ torak

23
Hasil pengerjaan silahkan kalian cocokkan dengan kunci jawaban yang
tersedia, kemudian gunakan rumus dibawah ini untuk menghitung nilai
ketercapaian kompetensi.
𝑺𝑲𝑶𝑹 𝑷𝑬𝑹𝑶𝑳𝑬𝑯𝑨𝑵
𝑵𝑰𝑳𝑨𝑰 = 𝑺𝑲𝑶𝑹 𝑴𝑨𝑲𝑺𝑰𝑴𝑼𝑴 𝑿 𝟏𝟎𝟎

24
LEMBAR KERJA UNIT KOMPETENSI : PERAWATAN
( JOB SHEET ) BERKALA SISTEM SUSPENSI
KOMPETENSI MAPEL : PEMELIHARAAN SASIS SEPEDA
TEKNIK BISNIS SEPEDA MOTOR
DASAR: MOTOR

SMK N 4 KOTA SUKABUMI


MERAWAT BERKALA
KELAS : XI
SISTEM SUSPENSI

I. Tujuan :

1. Anda dapat mereflika perawatan sistem suspensi sepeda motor


Honda sesuai dengan yang dicontohkan oleh demonstrasi guru/video
perawatan.
2. Anda dapat merawat sistem suspensi sepeda motor Honda sesuai
dengan SOP pada BPR.

II. Keselamatan kerja :

1. Memakai pakaian kerja sesuai dengan K3


2. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.
3. Bertanya kepada instruktur apabila mengalami kesulitan.
4. Membersihkan dan merapihkan peralatan dan bahan setelah
digunakan,
5. Mengembalikan alat dan bahan setelah digunakan.
6. Membersihkan area praktek / area kerja.

25
III. Alat & Bahan :
Alat:
1. Obeng min kecil.
2. Kunci L 6 , 12.
3. Kunci 12 – 14 ring
4. Kunci 17 – 19 ring
5. Palu karet
6. Mistar baja.
7. T handle
8. Ragum
9. Gelas ukur kecil
10. Dial gauge
11. V blok
12. Jack stand.
Bahan:
1. Oli sok.
2. Unit sepeda motor Honda

IV. Langkah kerja :

a. Memakai pakaian kerja.


b. Siapkan alat yang dibutuhkan.
c. Siapkan buku service manual sepeda motor Honda sebagai
petunjuk perawatan
d. Siapkan 1 unit sepeda motor Honda
e. Parkir Sepeda motor pada Bike lift dengan standart tengah.
f. Lakukan pekerjaan pemeliharaan sasis sepeda motor sesuai dengan
SOP.
g. Isi tabel hasil pemeriksaan setiap yang sudah terlampir pada job
sheet

26
LANGKAH KERJA PERAWATAN SISTEM SUSPENSI

1. Posisikan sepeda motor diatas bikelift dengan tegak lurus memakai


standar tengah
2. Periksa sistem suspensi secara visual terhadap kebocoran, keausan
3. Buka cover depan, dan spakbor depan sepeda motor
4. Periksa rebound suspensi dengan menarik tuas handle rem depan
kemudian gerakan naik turun suspensi depan, jika terjadi kebocoran oli
atau pergerakan suspense berat periksa kapasitas oli fork, keolengan
inner tube dan kondisi outer tube
5. Lepaskan dan roda sistem suspensi dengan urutan pelepasan yang
benar sesuai buku petunjuk

6. Lepaskan baud tutup front fork ( hati – hati saat membuka )

7. Kuras oli sok dengan memompa mompa inner tube

27
8. Lepaskan dust seal pada front fork

9. Lepaskan semua komponen sistem suspensi

28
10. Periksa dan ukur panjang pegas suspensi

11. Periksa inner tube dan outer tube dari keolengan dan keausan

12. Periksa per rebound dan damper rod

29
13. Rakit kembali komponen sistem suspensi sesuai dengan SOP pada
buku service manual
14. Cek Fungsi kerja suspensi setelah selesai pemasangan

TABEL HASIL PEMERIKSAAN


No Item pemeriksan Ukuran standart Hasil pemeriksaan kesimpulan
(*)

1 Kondisi seal front fork ……… ……… ………

2 Panjang per suspense ……… ……… ………

3 Keolengan inner tube ……… ……… ………

4 Panjang per rebound ……… ……… ………

*) Ukuran Standar lihat Buku Pedoman Reparasi (BPR)

30
RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN
Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
1 Persiapan Kerja
a. Penggunaan alat dan Penggunaan alat dan bahan sesuai
85 - 100
bahan prosedur
Penggunaan alat dan bahan kurang
75 - 84
sesuai prosedur
Penggunaan alat dan bahan tidak
65 - 74
sesuai prosedur
b. Ketersediaan alat Ketersediaan alat dan bahan lengkap 85 - 100
dan bahan Ketersediaan alat dan bahan cukup
75 - 84
lengkap
Ketersediaan alat dan bahan kurang
65 - 74
lengkap
RATA-RATA PERSIAPAN KERJA
2 Proses dan Hasil Kerja
a. Kemampuan Kemampuan menggunakan alat
85 - 100
menggunakan alat sangat terampil
Kemampuan menggunakan alat
75 - 84
cukup terampil
Kemampuan menggunakan alat
65 - 74
kurang terampil
b. Kemampuan Kemampuan pembentukan manual
85 - 100
pembentukan sangat terampil
manual Kemampuan pembentukan manual
75 - 84
kurang terampil
Kemampuan pembentukan manual
65 - 74
kurang terampil

31
Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
c. Kelengkapan Prosedur dilaksanakan dengan
85 - 100
prosedur lengkap / utuh
pembentukan Prosedur dilaksanakan kurang
75 - 84
lengkap / kuarng utuh
Prosedur dilaksanakan tidak lengkap
65 - 74
/ tidak utuh
d. Keakuratan hasil Ukuran hasil dibuat sangat akurat 85 - 100
pembentukan Ukuran hasil dibuat kurang akurat 75 - 84
Ukuran hasil dibuat tidak akurat 65 - 74
RATA-RATA PROSES KERJA
3 Sikap kerja
a. Kerapihan dalam Bekerja dengan rapih 85 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup rapih 75 - 84
Bekerja dengan kurang rapih 65 - 74
b. Kedisiplinan dalam Bekerja dengan disiplin 85 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup disiplin 75 - 84
Bekerja dengan kurang disiplin 65 - 74
c. Ketelitian dalam Bekerja dengan teliti 85 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup teliti 75 - 84
Bekerja dengan kurang teliti 65 - 74
d. Ketekunan dalam Bekerja dengan tekun 85 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup tekun 75 - 84
Bekerja dengan kurang tekun 65 - 74
RATA-RATA SIKAP KERJA
4 Waktu
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 85 - 100

32
Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
Selesai tepat waktu 75 - 84
Selesai setelah waktu berakhir 65 - 74

33
Pengolahan Nilai Keterampilan:

Nilai Praktik(NP)
Proses dan Sikap
Persiapan Waktu ∑ NP
Hasil Kerja Kerja
1 2 3 5 6
Rata-rata skor
perolehan
Skor Maksimum
Bobot 10% 60% 20% 10%
NK

Keterangan:
 Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
 Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
 Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase
dari setiap komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik
kompetensi keahlian. Total bobot untuk komponen penilaian adalah 100
 NK = Nilai Komponenmerupakan perkalian dari skor perolehan dengan
bobot dibagi skor maksimum

∑ 𝐒𝐤𝐨𝐫
𝐍𝐊 = 𝐏𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡𝐚𝐧 × 𝐁𝐨𝐛𝐨𝐭
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐌𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐚𝐥

NP = Nilai Praktik merupakan penjumlahan dari NK

34
Kunci Jawaban
1. E
2. B
3. C
4. B
5. E
6. A
7. A
8. A
9. E
10. C
11. E
12. B
13. C
14. D
15. B
16. A
17. A
18. A

35
Tindak Lanjut Pembelajaran

Jika hasil penugasan/Praktek dan uji kompetensi Kriteria Ketuntasan


Minimal (KKM) K.D 3.1, 3.4, 4.1 dan K.D 4.4 anda memenuhi KKM yang
ditentukan, maka anda sudah lulus dalam materi sistem peredam kejut dan
dapat melanjutkan untuk mempelajari materi selanjutnya. Jika hasil yang
anda peroleh belum memenuhi KKM yang ditentukan, maka anda harus
mengulang kembali untuk mempelajari materi merawat peredam kejut.
Anda juga bisa mencari referensi lain dari materi ini dari sumber-sumber
lain baik sumber cetak maupun elektronik/digital :
1. http://bit.ly/BukuBPRsupra125karbu
2. http://bit.ly/JuliusJamaJilid3

Jika nilai anda belum memenuhi batas KKM silahkan anda mengulang
kembali materi KD. 3.1, 3.4, 4.1 dan 4.4 Pelajari dengan tekun dan teliti.
Tetaplah semangat ! karena semangatlah yang membuat anda menjadi
BISA
!!!

36
Kompetensi Dasar 3.2 &
4.2 Merawat Berkala Roda
Kompetensi Dasar 3.5 &
4.5

3
Kompetensi Dasar 3.2 & 4.2

MERAWAT DAN MEMPERBAIKI RODA SEPEDA MOTOR

Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran pada bagian ini adalah:
1. Anda dapat Menjelaskan fungsi roda sepeda motor dengan benar.
2. Anda dapat Mengidentifikasi komponen roda dengan benar
3. Anda dapat menjelaskan fungsi komponen roda dengan benar
4. Anda dapat Menjelaskan struktur roda dengan benar
5. Anda dapat menjelaskan kode ban dengan benar
6. Anda dapat Menyebutkan komponen mekanisme roda yang perlu diperiksa
dengan benar
7. Anda dapat Melakukan langkah-langkah perbaikan roda sesuai SOP
8. Anda dapat Memeriksa pelek dan ban sesuai dengan SOP
9. Anda dapat Melakukan K3 pada perbaikan roda sesuai dengan SOP
10. Anda dapat Melakukan pembongkaran, pemeriksaan dan penggantian
komponen roda sesuai dengan SOP
11. Anda dapat Melakukan pemasangan roda sesuai dengan SOP

38
Uraian Materi

Baiklah pada kesempatan kali ini anda akan belajar tentang Roda Sepeda

Motor.

Sebagai pemilik sepeda motor apakah anda sudah pernah mendengar

mengeanai Roda Sepeda Motor? Tahukah anda mengenai bagaimana cara

memelihara roda sepeda motor?

Agar anda dapat memperbaiki roda sepeda motor maka anda harus

mempelajari dulu teori perbaikan roda sepeda motor dari mulai

identifikasi dan fungsi komponen roda sepeda motor. Pada modul ini akan

dipandu untuk belajar identifikasi dan fungsi komponen serta cara kerja

roda sepeda motor.

Selamat mempelajari materi Perawatan dan perbaikan roda sepeda motor.

Tetap semangat…..! smk bisa…! Smk PJJ pasti bisa ….!!!

Apakah anda tahu apa saja komponen-komponen roda sepeda motor?

39
A. Fungsi Roda Sepeda Motor
Roda depan dan belakang sepeda motor berfungsi sebagai penunjang
sepeda motor untuk dapat berjalan. Pada sepeda motor pada umumnya
(penggerak roda belakang), roda belakang juga berfungsi sebagai penerus
tenaga mesin ke permukaan jalan sehingga sepeda motor dapat berjalan.
Komponen-komponen roda sebagai penggerak pada sepeda motor adalah:
(1) Rantai roda (wheel chain), (2) Tromol roda ( wheel hub), (c) Pelek (rim)
dan jari-jari roda, dan (4) Ban (tyre).
B. Nama dan Fungsi Komponen Roda Sepeda Motor
1. Rantai Roda. Rantai roda berfungsi sebagai penerus tenaga mesin yang
disalurkan oleh transmisi ke roda belakang.

Gambar Rantai Sepeda Motor


2. Tromol roda berfungsi sebagai penopang roda pada poros roda dan
sebagai dudukan sprocket rantai maupun sistem rem. Konstruksi teromol

dapat dilihat dibawah ini:

Gambar Tromol Belakang

40
Tromol roda
depan:
1 . Grease seal
2. Bearing
3. Spacer
4. Hub casting
5. Brake disc bolt
6. Brake caliper
7. Speedometer
cable
8. Axle
9. Speedometer
drive unit
10. Speedometer
drive gear
11 . Bearing
12. Retaining plate
13. Hub cover
14. Collar
15 .Axle nut
Gambar Konstruksi Tromol
Depan

3. Pelek ( rim) dan jari-jari roda berfungsi untuk memasangkan ban pada
roda, sedangkan jarijari roda berfungsi sebagai penghubung antara
teromol roda dengan pelek (untuk pelek tipe standar/menggunakan jari-
jari). Jari-jari roda juga berfungsi sebagai penopang berat sepeda motor,
penerus tenaga yang dibebankan melalui roda, sekaligus sebagai

41
penyerap

42
getaran/ goncangan dari keadaan permukaan jalan. Terdapat dua jenis
Velg, yaitu :
a. Tipe roda jari-jari (wire spoke wheel)

Tipe ini paling banyak digunakan pada sepeda motor. Dimana roda
terbuat dari lembaran-lembaran baja atau alumunium alloy yang
melingkar dan hub/tromol terpasang kaku oleh jari-jari

Gambar Velg Tipe Jari-jari


b. Tipe roda dari composit (composite wheel)
Tipe ini paling banyak digunakan pada sepeda motor dengan roda
kecil (tipe keluarga tau rekreasi). Rodanya/pelek dibuat dengan
menyatukan rim dan hub dengan menggunakan baut dan mur.

Gambar Velg dari composit

43
c. Tipe roda dari paduan tuang (cast alloy wheel)

Roda dan jari-jari menjadi satu


disebut tipe “Light alloy disc wheel”.
Rigiditas dan kekuatannya sama dengan
sebelumnya, tidak diperlukan
penyetelan untuk balancing roda (beda
dengan jari-jari yang perlu disetel untuk
balancingnya). Designnya sangat trendi
biasanya
1. Dust sea 7. Bearin
2. Spacer 8. Retain
digunakan motor besar, dan motor-motor
3. Oil seal 9. Oil sea
sport.
4. Bearing 10. Speed
5. Spacer 11. Axle
6. Wheel

4. Ban (tyre) Ban adalah satu-satunya bagian kendaraan yang berhubungan


permukaan jalan. Ban tidak dapat berdiri sendiri pada kendaraan, akan
tetapi harus dipasang pada pelek supaya dapat dipergunakan. Ban
mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Menahan seluruh berat kendaraan.
b. Karena berhubungan dengan permukaan jalan, maka ban akan
memindahkan gaya gerak dan gaya pengereman kendaraan ke jalan,
dan juga mengontrol start, akselerasi, deselerasi, pengereman dan
berbelok.

44
c. Mengurangi kejutan yang disebabkan oleh permukaan jalan yang
tidak beraturan

Pada dasarnya ban yang digunakan pada sepeda motor, umumnya


terdiri atas dua bagian utama yaitu ban luar dan ban dalam. Konstruksi
ban pada umumnya sama, baik ban dengan ban dalam maupun ban tanpa
ban dalam.

Keterangan gambar
:
1 = Kaki ban ( bead )
2 = Dinding samping
3 = Bahu
4 = Telapak ban (
Tread )
5 = Karkas
6 = Garis pelek
7 = Lilitan kawat /
inti
8 = Bead Toe
9 = Karet bagian
dalam
10 = Sabuk penguat
11 = Sabuk pengaman
12 = Lapisan karet dalam
13 = Karet penguat

45
1. Komponen ban sepeda motor adalah sebagai berkut :

a. Tread

Tread adalah lapisan karet luar yang melindungi carcass terhadap


keausan dan kerusakan yang disebabkan oleh permukaan jalan. Ini adalah
bagian yang langsung berhubungan dengan permukaan jalan dan
menghasilkan tahanan gesek yang memindahkan gaya gerak dan gaya
pengereman kendaraan ke permukaan jalan. Pola tread pada sepeda
motor di antaranya:

1) Pola Rib

Jalur-jalurnya relatif sempit dengan


cor yang sesuai dan tepar untuk melayani
pengendalian sepeda motor secara aman.
Pola tread ini disebut pola rib (rib pattern
biasa dipakai ban depan sepeda motor.

Sifat-sifatnya :

 Getaran dan suara ban halus


 Tahanan gelinding kecil
 Kemampuan pada tikungan dan pengereman bagus
 Stabilitas pengendalian baik
2) Pola Lug, Sifatnya
 Tidak mudah slip
 Daya cengkeram (traksi) baik
 Suara gaduh

46
3) Pola Block
Jalur-jalurnya dibuat ketat terhadap permukaan jalan.
Pola block (block pattern) mampu memaksimalkan efisiensi
penyaluran tenaga mesin ke permukaan jalan, oleh karena itu
pola ini cocok digunakan pada ban belakang sepeda motor.

b. Carcass (Cassing)

Carcass merupakan rangka ban yang keras, cukup kuat untuk


menahan udara yang bertekanan tinggi, tetapi harus cukup fleksibel
untuk meredam perubahan beban dan benturan. Carcass terdiri dari ply
(layer) dari tire Cod (lembaran anyaman paralel dari bahan yang kuat)
yang direkatkan menjadi satu dengan karet. Cord pada ban sepeda motor
biasanya terbuat dari polyester atau nylon.

c. Sidewall

Sidewall adalah lapisan karet yang


menutup bagian samping ban dan melindungi
carcass terhadap kerusakan dari luar. Sebagai
bagian ban yang paling besar dan paling
fleksibel, sidewall secara terus menerus
melentur di bawah beban yang dipikulnya
selama berjalan. Pada sidewall tercantum
informasi tentang ban.

d. Bead

47
Untuk mencegah robeknya ban dari rim
oleh karena berbagai gaya yang bekerja, sisi
bebas atau bagian samping ply dikelilingi oleh
kawat baja yang disebut kawat bead. Udara
bertekanan di dalam ban mendorong bead
keluar pada rim dan tertahan kuat di sana.
Bead dilindungi dari kerusakan karena
gesekan dengan pelek dengan jalan
memberinya lapisan karet keras yang disebut chafer strip.

2. Klasifikasi ban menurut caranya menyimpan udara:

a. ban dengan ban dalam ( Tube Type)

Di dalamnya terdapat ban dalam untuk


menampung udara yang dipompakan ke
dalam ban. Katup atau pentil (air valve) yang
menonjol keluar melalui lubang pelek menjadi
satu dengan ban dalam (diistilahkan sebagai
tube valve).

48
b. ban tanpa ban dalam (Tubeless).

Ban Tubeless tidak menggunakan ban


dalam. Tekanan udara hanya ditahan oleh
lapisan dalam ban, yaitu lapisan karet yang
kedap udara. Karena ban tubeless tidak
menggunakan ban dalam, maka pentil ( air
valve) langsung dipasang pada pelek (diistilahkan sebagai rim valve)

3. Kode Ban

Kode ban sepeda motor dituliskan pada bagian sidewall dengan


huruf dan angka. berikut ini merupakan contoh penulisan kode ban dan
cara pembacaannya.

c. Tanda ukuran ban dan lokasi. 4.60 – H – 18


4PR menyatakan ukuran dari lebar ban,
kode kecepatan, diameter pelek, tanda
indikasi jumlah lapisan dan kekuatan ban.

Lebar ban dalam Inch

4.60 – H – 18 4PR

49
Diameter pelek (inchi)

4.60 – H – 18 4PR

Kekuatan (jumlah lapisan/ply rating)

4.60-H-18 4PR

Ban ini menggunakan lapisan kain dari


bahan nilon di dalam carcass, indikasi kekuatan
dengan 4 lapisan (ply rating)

d. Aspek Rasio
Aspek ratio adalah perbandingan
tinggi ( H ) dan lebar ban ( W )
Aspek ratio ( % ) =

𝐻 (𝐻𝑖𝑔ℎ)
=%
𝑊 (𝑊𝑖𝑔ℎ𝑡)

Besar aspek ratio standar adalah = 80


Saat ini aspek ratio telah dibuat sampai 45, tetapi pabrik ban di
Indonesia baru memproduksi ratio ban sampai 60.

Contoh Kode Ban

50
130/90 - 16 - 67 H
130/90  Perbandingan tinggi
dan lebar ban
16  Adalah diameter Velg

67  Beban tertinggi untuk ban


dari data pada gambar
tersebut adalah:

Tekanan angin: 67 psi


Beban maksimum: 230 kg67
H  adalah batas kecepata sebagai berikut :

Berikut ini contoh lain dari kode ban dan cara membacanya:
Untuk ban Tube The

51
Untuk ban Tubeless

Lebih lanjut bisa dilihat di buku Pemeliharan Sasis Sepeda Motor dari
KEMENDIKBUD halaman 45 s.d 68

52
Gambar 1. Link Buku Sasis Sepeda Motor

Bagaimana? Apakah anda sudah paham, jika belum silahkan baca kembali dengan seksama
paham silahkan dilanjutkan untuk melakukan evaluasi

Tugas Mandiri

Tugas mandiri ini adalah tugas yang harus dikerjakan oleh anda secara mandiri (individual). An

53
4. Gambarkan struktur roda sepeda motor !
5. Sebutkan komponen-komponen roda pada sepeda motor !
6. Jelaskan bagian komponen mekanisme roda sepeda motor yang harus
diperiksa!

Tugas Kelompok :

Tugas kelompok ini adalah tugas yang harus dikerjakan secara bersama/berkelompok dengan te

1. Carilah di bengkel/internet salah satu part book sepeda motor.


2. Baca dan pahamilah art book tersebut dengan seksama.
3. Buatlah sebuah petunjuk yang meliputi langkah-langkah cara membaca dan
menggunakan part book tersebut.
4. Tulis/ketiklah dengan rapi hasil kerja kelompokmu.

54
Penilaian Pembelajaran

UJI PENGETAHUAN K.D 3.2


Pilih salah satu jawaban yang paling tepat !
1. Berikut ini fungsi dari roda yang benar, kecuali........
A. Menopang berat motor dan pengendara
B. Menyalurkan daya dorong
C. Pengereman
D. Daya stir pada jalan
E. Gaya tekan pada jalan
2. Sifat roda yang dibutuhkan pada sepeda motor yaitu......
A. Kuat, Kaku, Ringan
B. Kuat, Lentur, Ringan
C. Kuat, Lentur , Berat
D. Elastis, Kaku, Ringan
E. Elastis, Lentur, Berat
3. Ada 3 bagian roda pada sepeda motor, yaitu ......
A. Hub roda, gear roda, dan pelek roda
B. Jari-jari roda, pelek roda, dan ban
C. Hub roda, pelek roda, dan ban
D. Hub roda, ban dalam, ban luar
E. Hub roda, ban dalam, dan pelek roda
4. Hub dan pelek roda pada sepeda motor dihubungkan oleh......
A. Jari-jari
B. Poros
C. Rantai
D. Bodi

55
E. Plat tambahan
5. Design roda/pelek tergantung dari tipe......
A. Struktur, material dan biaya produksi
B. Pesanan, material dan biaya
C. Struktur, material dan trend
D. Struktur, material dan metode pembuatan
E. Struktur, material dan bahan pembuatan

Untuk soal no 6-8 perhatikan gambar di bawah ini!

6. Komponen no 1 pada gambar diatas yaitu......


A. Pelek
B. Jari-jari
C. Tromol
D. Roda
E. Ban
7. Komponen no 2 pada gambar diatas yaitu......
A. Pelek
B. Jari-jari
C. Tromol
D. Roda
E. Ban

56
8. Komponen no 3 pada gambar diatas yaitu......
A. Pelek
B. Jari-jari
C. Tromol
D. Roda
E. Ban
9. Yang terjadi antara ban dan permukaan jalan di saat sepeda motor berjalan
dan berhenti adalah......
A. Ban menjadi aus
B. Kecepatan sepeda motor seimbang
C. Gerak sepeda motor bisa leluasa
D. Tumbukan
E. Gesekan
10. Ban bagian luar terbuat dari ban disebut...
A. Thread
B. Carcas
C. Sidewall
D. Bead
E. Semua salah
11. Memiliki ciri-ciri kuar, lebih stabil, tetapi harganya relatif lebih mahal. Ini
adalah ban jenis....
A. Radial
B. Biasa
C. Tubeless
D. Cadangan
E. Composit
12. Kode ban memberikan informasi tentang.........dan.......dari ban
A. Ciri-ciri khusus, kerataan
B. Kelayakan, kerataan

57
C. Ciri-ciri umum, kerataan
D. Ciri-ciri umum, kelayakan
E. Kestabilan, keausan
13. Pelaksanaan servis pada ban sepeda motor dapat dilaksanakan dengan
melihat.....
A. Usia ban
B. Jarak tempuh dan waktu
C. Jarak tempuh dan usia ban
D. Jarak tempuh dan ukuran ban
E. Usia dan waktu
14. Alat pengukur tekanan angin pada ban yaitu.....
A. Dial gauge
B. Micrometer
C. Tyre gauge
D. Compresion tester
E. Feeler gauge
15. Keuntungan pemakaian ban tubelles adalah :
A. Ban tidak bisa bocor
B. Ban bila bocor tidak langsung habis
C. Cocok dengan pelek tipe jari-jari
D. Tidak bisa ditambal
E. Semua jawaban benar
16. Keausan ban ditunjukkan oleh :
A. Kedalaman Tread Wear Indicator
B. Tebal Carcass
C. Tebal Sidewall
D. Tebal Shoulder
E. Tebal kembangan roda
17. Tekanan udara ban belakang pada SPM CUB/BEBEK adalah :

58
A. 29 psi
B. 33 psi
C. 25 psi
D. 31 psi
E. 30 psi
18. Salah satu hal yang harus diperhatikan pada waktu akan memperbaiki roda
adalah :
A. Menopang motor dengan standart samping
B. Menopang motor dengan standart tengah
C. Menopang motor dengan standart tengah dan memastikan bahwa
kendaraan telah ditopang dengan aman
D. Cukup pakai hand rem
E. Cukup disandarkan pada dinding
19. Bila diketahui sebuah ban mempunyai kode 170/60 R 18 73 H, maksud dari
angka “ 73 “ tersebut adalah :
A. Kode indek beban
B. Kode speed limit
C. Aspek rasio
D. Tanda indikasi
E. Tanda keausan ban
20. Ukuran ban luar 170/ 60 R 18 – 73 H, huruf H menunjukkan :
A. Kode kecepatan maximum
B. Kode beban max
C. Perbedaan lebar dan tinggi
D. Tanda indikasi
E. Tanda keausan ban
21. Ukuran ban luar 110/ 90 R 18 – 73 H, tebal ban tersebut adalah :
A. 100 mm
B. 80 mm

59
C. 88 mm
D. 90 mm
E. 99 mm
22. Pada saat melakukan penyetelan rantai, kelurusan roda harus tetap dijaga,
bagaimanakah cara mengetahui posisi kelurusan roda belakang….
A. menggunakan alat bantu mistar ukur
B. mengukur jarak roda dengan spatbor
C. menyamakan jumlah tanda strip pada swing arm
D. meluruskan roda belakang dengan spatbor
E. meluruskan gear belakang dengan roda depan
23. Berapakah jarak bebas kekencangan rantai roda sepeda motor jenis
cub/bebek….
A. 1-2 cm.
B. 1-4 cm.
C. 2-6 cm.
D. 3-7 cm.
E. 4-6 cm.

Hasil pengerjaan silahkan kalian cocokkan dengan kunci jawaban yang


tersedia, kemudian gunakan rumus dibawah ini untuk menghitung nilai
ketercapaian kompetensi.
𝑺𝑲𝑶𝑹 𝑷𝑬𝑹𝑶𝑳𝑬𝑯𝑨𝑵
𝑵𝑰𝑳𝑨𝑰 = 𝑺𝑲𝑶𝑹 𝑴𝑨𝑲𝑺𝑰𝑴𝑼𝑴 𝑿 𝟏𝟎𝟎

60
LEMBAR KERJA WAKTU :
( JOB SHEET ) KOMPETENSI 60 MENIT
DASAR: MAPEL : PEMELIHARAAN SASIS SEPEDA
TEKNIK BISNIS SEPEDA MOTOR
MOTOR
MERAWAT DAN
MEMPERBAIKI RODA
KELAS : XI

A. Tujuan :
Setelah mengerjakan Lembar Kerja ini anda diharapkan mampu melakukan
pembongkaran. Pemeriksaan, penggantian dan pemasangan roda sepeda motor
berdasarkan buku Service Manual.
B. Alat dan Bahan :
1. Servis Manual (sesuai unit sepeda motor)
2. Unit Sepeda Motor
3. Mechanic Thruster
4. Kain Majun/Lap
C. Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH):
1. Menggunakan baju kerja (Wear Pack)
2. Menggunakan sepatu Safety.
3. Memakai alat sesuai fungsinya.
D. Langkah Kerja
1. Pelepasan/Pemasangan roda Depan (Front Wheel)
Topang sepeda motor dengan menggunakan dongkrak atau alat
penopang lain yang dapat disetel. Lepaskan/pasang sebagai berikut :
 Spedometer cable
 O-ring
 Axle nut
 Front axle
 Front wheel
 Side collar
61
 Speedometer gearbox
Torsi: Axle Nut 59 N.m (6,0 kgf.m; 44 lbf.ft)
 Ganti speedometer cable O-ring dengan yang baru.
 Oleskan gemuk pada front axle, speedometer gear dan speedometer
cable O-ring.

 Periksa cara kerja rem setelah pemasangan.

62
PEMBONGKARAN/PERAKITAN
Lepaskan/pasang sebagai berikut :
 Dust seal
 Socket Bolts
 Brake disc
 Wheel Bearings
 Distance collar
- Ganti socket bolts, bearings dan dust seals dengan yang baru.
- Oleskan gemuk pada bibir-bibir dust seal , rongga bearing dan distance
collar.
Torsi :Brake Disc Socket Bolt 42 N.M (4,3 kgf.m ; 31 lbf.ft)

63
2. Roda Belakang (Rear Wheel)
PELEPASAN
Letakkan sepeda motor pada standart
utamanya.
Lepaskan brake adjusting nut, spring
dan joint pin.
Berturut-turut, lepaskan:
- Cotter pin
- Nut
- Washer
- Rubber washer
Lepaskan bolt dan lepaskan stopper
arm dari brake panel.
Longgarkan kedua drive chain adjuster
lock nuts dan adjuster .
Dorong rear wheel ke depan dan
lepaskan drive chain.
Berturut-turut lepaskan:
- Axle nut
- Rear axle Adjuster plates
- Rear wheel
- Right side collar
Lepaskan brake panel assembly dari
right wheel hub (pusat roda sebelah
kanan)

PEMBONGKARAN
- Lepaskan dust seal
- Longgarkan driven sprocket nuts jika driven sprocket akan dilepaskan.

64
- Lepaskan driven flange dari wheel hub kiri.
- Lepaskan damper rubbers dan O-ring.
Catatan:
Ganti dengan rubbers sebagai sebuah set.
Lepaskan nuts dan driven sprocket.

PEMERIKSAAN
Axle (Poros)
- Letakkan axle pada V-Blocks dan ukur keolengan dengan dial indicator.
Batas servis : 0,20 mm
Keolengan sebenarnya adalah ½ dari pembacaan total indikator.

Wheel Bearing (Bantalan Roda)


- Putar inner race dari masing-masing bearing dengan jari-jari, bearing
harus berputar-putar dengan halus tanpa suara. Juga periksa bahwa
bearing outer race duduk dengan erat pada hub.
- Lepaskan dan buanglah bearing jika race tidak berputar dengan
halus, tanpa suara, atau jika mereka duduk dengan longgar pada hub.
Catatan: Ganti bearings dalam pasangan

Wheel Rim (Pelek Roda)


- Periksa keolengan wheel rim dengan meletakkan roda pada sebuah
turning stand (alat pegangan roda)
- Putar roda dengan tangan dan bacalah keolengan dengan menggunakan
dial indikator.
- Keolengan sebenarnya adalah ½ dari pembacaan total indikator.
Batas servis :
Aksial : 2,0 mm
Radial : 2,0 mm

65
PENGGANTIAN WHEEL BEARING
 Pasang bearing remover ke dalam wheel bearing. Dari sisi yang
berlawanan pasanglah bearing remover shaft dan dorong bearing
kelua dari wheel hub.
 Lepaskan distance collar dan dorong keluar bantalan yang lain.
 Isilah rongga-rongga bearing dengan gemuk,
 Dorong masuk sebuah bearing kanan baru secara tegak lurus dengan
sisinya yang tertutup menghadap ke atas sampai ia duduk sepenuhnya.
 Oleskan lapisan tipis gemuk pada distance collar dan pasang.
 Dorong masuk sebuah bearing kiri baru secara tegak lurus dengan
sisinya yang tertutup menghadap ke atas.

PENGGANTIAN DRIVEN FLANGE BEARING


 Dorong keluar driven flange bearing.
 Dorong masuk driven flange collar ke dalam driven flange bearing
baru dengan sisinya yang tertutup menghadap ke bawah.
 Isi semua rongga bearing dengan gemuk.
 Pasang driven flange bearing dan collar secara tegak lursu dengan
sisinya yang tertutup menghadap ke atas.

6
RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN
Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
1 Persiapan Kerja
c. Penggunaan alat dan Penggunaan alat dan bahan sesuai
85 - 100
bahan prosedur
Penggunaan alat dan bahan kurang
75 - 84
sesuai prosedur
Penggunaan alat dan bahan tidak
65 - 74
sesuai prosedur
d. Ketersediaan alat Ketersediaan alat dan bahan lengkap 85 - 100
dan bahan Ketersediaan alat dan bahan cukup
75 - 84
lengkap
Ketersediaan alat dan bahan kurang
65 - 74
lengkap
RATA-RATA PERSIAPAN KERJA
2 Proses dan Hasil Kerja
e. Kemampuan Kemampuan menggunakan alat
85 - 100
menggunakan alat sangat terampil
Kemampuan menggunakan alat
75 - 84
cukup terampil
Kemampuan menggunakan alat
65 - 74
kurang terampil
f. Kemampuan Kemampuan menggunakan Service
85 - 100
tahapan membaca Manual sangat terampil
Service Manual Kemampuan menggunakan Service
75 - 84
Manual kurang terampil
Kemampuan menggunakan Service
65 - 74
Manual kurang terampil

67
Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
g. Kelengkapan Prosedur dilaksanakan dengan
85 - 100
prosedur lengkap / utuh
penggantian kanvas Prosedur dilaksanakan kurang
75 - 84
rem lengkap / kuarng utuh
Prosedur dilaksanakan tidak lengkap
65 - 74
/ tidak utuh
h. keakuratan Analisis Analisis dan penyimpulan dibuat
85 - 100
dan penyimpulan sangat akurat
Analisis dan penyimpulan dibuat
75 - 84
kurang akurat
Analisis dan penyimpulan dibuat
65 - 74
tidak akurat
RATA-RATA PROSES KERJA
3 Sikap kerja
e. kerapihan dalam Bekerja dengan rapih 85 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup rapih 75 - 84
Bekerja dengan kurang rapih 65 - 74
f. Kedisiplinan dalam Bekerja dengan disiplin 85 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup disiplin 75 - 84
Bekerja dengan kurang disiplin 65 - 74
g. Ketelitian dalam Bekerja dengan teliti 85 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup teliti 75 - 84
Bekerja dengan kurang teliti 65 - 74
h. ketekunan dalam Bekerja dengan tekun 85 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup tekun 75 - 84
Bekerja dengan kurang tekun 65 - 74

68
Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
RATA-RATA SIKAP KERJA
4 Waktu
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 85 - 100
Selesai tepat waktu 75 - 84
Selesai setelah waktu berakhir 65 - 74

69
Pengolahan Nilai Keterampilan :
Nilai Praktik(NP)
Proses dan Sikap
Persiapan Waktu ∑ NP
Hasil Kerja Kerja
1 2 3 5 6
Rata-rata skor
perolehan
Skor Maksimum
Bobot 10% 60% 20% 10%
NK

Keterangan:
 Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
 Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
 Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase
dari setiap komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik
kompetensi keahlian. Total bobot untuk komponen penilaian adalah 100
 NK = Nilai Komponenmerupakan perkalian dari skor perolehan dengan
bobot dibagi skor maksimum

∑ 𝐒𝐤𝐨𝐫
𝐍𝐊 = 𝐏𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡𝐚𝐧 × 𝐁𝐨𝐛𝐨𝐭
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐌𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐚𝐥

NP = Nilai Praktik merupakan penjumlahan dari NK

70
Kunci jawaban Uji Pengetahuan:
1. C
2. A
3. C
4. A
5. B
6. A
7. B
8. C
9. E
10. A
11. C
12. A
13. C
14. C
15. B
16. A
17. C
18. B
19. A
20. A
21. D
22. C
23. A

71
Tindak Lanjut Pembelajaran

Jika hasil penugasan/Praktek dan uji kompetensi Kriteria Ketuntasan


Minimal (KKM) K.D 3.2, 3.5, 4.2 dan 4.5 anda memenuhi KKM yang
ditentukan, maka anda sudah lulus dalam materi sistem peredam kejut dan
dapat melanjutkan untuk mempelajari materi selanjutnya. Jika hasil yang
anda peroleh belum memenuhi KKM yang ditentukan, maka anda harus
mengulang kembali untuk mempelajari materi merawat peredam kejut.
Anda juga bisa mencari referensi lain dari materi ini dari sumber-sumber
lain baik sumber cetak maupun elektronik/digital :
1. http://bit.ly/BukuBPRsupra125karbu
2. http://bit.ly/JuliusJamaJilid3

Jika nilai anda belum memenuhi batas KKM silahkan anda mengulang
kembali materi KD. 3.1, 3.4, 4.1 dan 4.4 Pelajari dengan tekun dan teliti.
Tetaplah semangat ! karena semangatlah yang membuat anda menjadi
BISA
!!!

72
LEMBAR PENILAIAN SIKAP

Lembar penilaian sikap ini bertujuan untuk menilai sikap sosial dan
spiritual anda selama mengikuti program pendidikan jarak jauh. Nilai sikap ini
akan muncul pada buku laporan pendidikan anda pada tiap akhir semester.
Nama TKB : .......................
Nama Tutor : ……………………..

Sikap yang dinilai

Predikat

Predikat akhir **)


Predikat Sikap Sosial *) Sikap
Spiritual *)
Tanggal
Tanggung jawab

Gotong royong

Nama Siswa PJJ


tenggang rasa
Sopan santun

Menjalankan
Percaya diri

rendah hati
Bertawakal
o Penilaian

Bersyukur
Toleransi
Disiplin
Jujur

*) diisi dengan :
SB = Sangat Baik ( jika selalu mengerjakan)

73
B = Baik (Jika sering tapi tidak selalu mengerjakan)
C = Cukup (jika mengerjakan sekali, atau sesekali saja)
**) Predikat akhir dalah berupa Modus atau predikat yang sering
muncul dari komponen nilai sikap yang dinilai

74
REFERENSI

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013 . Pemeliharaan Sasis Sepeda


Motor. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.

Julius Jama Wagino. 2008. Teknik Sepeda Motor. Jakarta : Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan

Astra Honda Motor. Buku Pedoman Reparasi (BPR) Supra. Jakarta. Honda Sales
Operation.

http://salda051011.blogspot.com/2014/11/soal-smk-tsm-pemeliharaan-sasis-
sepeda.html. Diakses tanggal : 11/08/2018

https://velayatriders.wordpress.com/2009/04/24/sasis/. Diakses tanggal :


14/08/2018

75
GLOSARIUM

Istilah Keterangan
Thread Wear Indikator Keausan Ban
Indikator
Tire Gauge Pengukur Tekanan Ban
lapisan karet yang menutup bagian samping ban dan
Sidewall melindungi carcass terhadap kerusakan dari luar. Sebagai
bagian ban yang paling besar dan paling fleksibel
Untuk mencegah robeknya ban dari rim oleh karena
berbagai gaya yang bekerja, sisi bebas atau bagian
Bead
samping ply dikelilingi oleh kawat baja yang disebut
kawat bead
Tubeless Ban tanpa ban dalam

76
Istilah Keterangan
Bagian dari gambar yang memuat tentang data-data
atau informasi dari gambar tersebut.Ada beberapa
komponen yang wajib dituliskan dalam etiket / kepala
gambar yaitu nama / judul gambar,ukuran kertas,cara
Etiket Gambar
proyeksi/cara pandangan,skala gambar,nama
perusahaan/nama sokolah,nama
drafter/pembuat,tanggal di
buat,pemeriksa dan yang menyetujui
gambar,keterangan
gambar dan satuan yang digunakan
Gambar proyeksi yang bidang proyeksinya mempunyai
sudut tegak lurus terhadap proyektornya. Garis – garis
Ortogonal
yang memproyeksikan benda terhadap bidang proyeksi
disebut Proyektor.
Untuk menampilkan gambar – gambar 3 dimensi pada
sebuah bidang 2 dimensi. Dapat kita lakukan dengan
Piktorial
beberapa macam cara proyeksi sesuai dengan aturan
menggambar.
gambar bayangan suatu benda yang berasal dari benda
Proyeksi atau imajiner yang dituangkan dalam bidang gambar
menurut cara-cara tertentu

77
78

Anda mungkin juga menyukai