Untuk SMK/MAK
P
P
G
2
0
1
8
Oleh :
Agus Santoso, S.T.
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas tersusunnya
bahan ajar ini, dengan harapan dapat digunakan sebagai modul pembelajaran
untuk peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bidang Studi Keahlian
Teknologi dan Rekayasa, Program Keahlian Otomotif.
Penerapan kurikulum 2013 yang mengacu pada pengajaran (teaching)
menjadi belajar (learning), dari pembelajaran yang berpusat kepada guru
(teachers-centered) menjadi pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik
(student-centered).
Penyajian bahan ajar ″SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL” ini
disusun dengan tujuan agar supaya peserta didik dapat melakukan proses
pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai
aktivitas proses sains), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk
menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru
secara mandiri.
Penulis menyampaikan terima kasih, sekaligus saran kritik demi
kesempurnaan bahan ajar ini dan penghargaan kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam membantu terselesaikannya bahan ajar ″sistem Pengapian
Konvensional” kelas XII/Semester 5 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
i
MODUL| Pemeliharaan Listrik Sepeda Motor Agus Santoso, S.T
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Deskripsi .............................................................................................. 1
B. Prasayarat ............................................................................................. 1
C. Petunjuk Pengunaan Modul ................................................................. 1
D. Tujuan Akhir ........................................................................................ 2
BAB II
KEGIATAN BELAJAR .................................................................................. 4
A. Sistem pengapian konvensional ........................................................... 4
B. Komponen system pengapian konvensional ........................................ 4
C. Sistem pengapian konvensional (magnetic/AC dan baterai/DC) ......... 10
D. Permeriksaan, perawatan, perbaikan dan penyetelan system pengapian
konvensional sepeda motor (AC dan DC) ........................................... 14
E. Rangkuman .......................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA
ii
MODUL| Pemeliharaan Listrik Sepeda Motor Agus Santoso, S.T
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Bahan ajar tentang “Sistem pengapian konvensional” ini membahas
beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang proses perbaikan pada
system pengapian konvensional.
Modul ini terdiri atas beberapa cakupan materi yang akan dipelajari
yaitu : Kegiatan belajar ini membahas tentang kompetensi dasar prinsip kerja
dan cara perbaikan sistem pengapian konvensional. Setelah mempelajari
modul ini peserta didik diharapkan dapat melakukan sistem pengapian
konvensional.
B. PRASYARAT
Sebelum memulai mempelajari isi bahan ajar ini, peserta didik pada
Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa harus sudah menyelesaikan
kopmpetensi dasar sebelumnya.
1
MODUL| Pemeliharaan Listrik Sepeda Motor Agus Santoso, S.T
Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada
kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru atau
instruktur yang mengampu kegiatan pembelajaran yang bersangkutan.
D. TUJUAN AKHIR
1. Ranah Pengetahuan
3.14.1 Menjelaskan prinsip kerja dan konstruksi system pengapian
konvensional sepeda motor
3.14.2 Menganalisis gangguan system pengapian konvensional
sepeda motor
2. Ranah Keterampilan
4.14.1 Menjelaskan gangguan system pengapian konvensional
sepeda motor
4.14.2 Melakukan perbaikan system pengapian konvensional sepeda
motor
3. Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan
1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat
menjelaskan prinsip kerja dan konstruksi system pengapian
konvensional sepeda motor.
2. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat
menganalisis gangguan system pengapian konvensional sepeda
motor.
2
MODUL| Pemeliharaan Listrik Sepeda Motor Agus Santoso, S.T
Keterampilan
3
MODUL| Pemeliharaan Listrik Sepeda Motor Agus Santoso, S.T
BAB II
KEGIATAN BELAJAR
4
MODUL| Pemeliharaan Listrik Sepeda Motor Agus Santoso, S.T
Gambar 2. Baterai
Gambar 1. Alternator
5
MODUL| Pemeliharaan Listrik Sepeda Motor Agus Santoso, S.T
dioperasikan, disamping itu hubungan terminal BAT dan BAT 1
terhubung sehingga seluruh sistem kelistrikan dapat dioperasikan.
6
MODUL| Pemeliharaan Listrik Sepeda Motor Agus Santoso, S.T
dengan jumlah lilitan sebanyak 2000 – 15.000 kali. Karena perbedaan jumlah
gulungan pada kumparan primer dan sekunder tersebut, dengan cara
mengalirkan arus listrik secara terputus-putus pada kumparan primer
(sehingga pada kumparan primer timbul/hilang kemagnetan secara tiba-tiba),
maka kumparan sekunder akan terinduksi sehingga timbul induksi tegangan
tinggi sebesar ± 10.000 volt.
7
MODUL| Pemeliharaan Listrik Sepeda Motor Agus Santoso, S.T
f. Kondensor (Capacitor)
Mempunyai kemampuan sejumlah muatan listrik sesuai kapasitasnya dan
dalam waktu tertentu. Kondensor dalam sistem pengapian konvensional
berfungsi untuk menyerap/meredam loncatan bunga api pada kontak platina
yang terjadi pada saat kontak platina mulai membuka dengan tujuan untuk
mempercepat pemutusan arus primer sehingga meningkatkan tegangan pada
kumparan pengapian sekunder.
Gambar 7. Kondensor
g. Busi (sparkplug)
Mengeluarkan arus listrik tegangan tinggi menjadi loncatan bunga api
melalui elektrodanya. Loncatan bunga api terjadi disebabkan adanya
perbedaan tegangan diantara kedua kutup elektroda busi (± 10.000 volt).
8
MODUL| Pemeliharaan Listrik Sepeda Motor Agus Santoso, S.T
bahan-bahan yang tahan terhadap hal-hal tersebut. Jenis busi pada umumnya
diklasifikasikan menurut keadaan panas dan temperatur di dalam ruang bakar.
Secara umum, pembagian jenis busi adalah sebagai berikut :
a) Busi Dingin ( Cold Type Spark Plug )
b) Busi Panas ( Hot Type Spark plug )
10
MODUL| Pemeliharaan Listrik Sepeda Motor Agus Santoso, S.T
b) Skema Sistem Pengapian Magnet Konvensional
11
MODUL| Pemeliharaan Listrik Sepeda Motor Agus Santoso, S.T
Gambar 12. Saat Kontak Platina Menutup
Keterangan :
1. Baterai 5. Busi
2. Kump. Pengisian ( Alternator ) 6. Kontak Platina
3.Rectifier Regulator 7. Kondensor
4. Koil Pengapian (Ignition Coil) 8. Kunci Kontak ( Ig. Switch )
14
MODUL| Pemeliharaan Listrik Sepeda Motor Agus Santoso, S.T
melalui konektor terminal alternator (atau dapat pula pada konektor
rectifier/regulator ), dengan menggunakan ohm meter.
15
MODUL| Pemeliharaan Listrik Sepeda Motor Agus Santoso, S.T
b. Pemeriksaan dan perawatan baterai
Memeriksa jumlah cairan baterai. Permukaan cairan baterai harus berada di
antara batas atas dan batas bawah. Apabila cairan baterai berkurang,
tambahkan air suling sampai batas atas tinggi permukaan yang diperbolehkan.
Memeriksa berat jenis cairan baterai. Berat jenis cairan baterai ideal adalah
1,260. Apabila kurang, maka baterai perlu distrum ( charged ), sedangkan
apabila berat jenis cairan baterai berlebihan maka tambahkan air suling
sampai mencapai berat jenis ideal.
busi, Std = 7,2-8,8 KΩ) Tahanan kump. sekunder (dengan cap busi, Std =
11,5-14,5 KΩ)
Keterangan :
1. Baik
2. Terbakar
3. Miring
4. Bergeser
17
MODUL| Pemeliharaan Listrik Sepeda Motor Agus Santoso, S.T
Pemeriksaan nok platina/ cam , meliputi pemeriksaan secara visual
terhadap keausan, korosi/karat, dan kekocakan nok platina/ cam terhadap
porosnya.
20
MODUL| Pemeliharaan Listrik Sepeda Motor Agus Santoso, S.T
Gambar 26. Waktu Pengapian Tepat
E. RANGKUMAN
Sistem pengapian berfungsi menghasilkan percikan bunga api pada busi pada
saat yang tepat untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam
silinder. Menurut sumber tegangannya, sistem pengapian dibedakan menjadi
dua macam, yaitu : sistem pengapian baterai (DC) dan sistem pengapian
magnet (AC). Adapun dalam perkembangannya sistem pengapian
berkembang menjadi dua sistem, yaitu :
1) Sistem Pengapian Konvensional
2) Sistem Pengapian Elektronik (CDI)
Terdapat dua jenis sistem pengapian konvensional, yaitu :
1) Sistem Pengapian Magnet Konvensional (AC)
2) Sistem Pengapian Baterai Konvensional (DC)
Sumber tegangan sistem pengapian magnet konvensional didapat dari
alternator (kumparan pembangkit dan magnet), sehingga arus yang digunakan
merupakan arus bolak-balik (AC). Sumber tegangan sistem pengapian baterai
konvensional diperoleh dari tegangan baterai (yang disuplay oleh sistem
pengisian), sehingga arus yang digunakan merupakan arus searah (DC).
23
MODUL| Pemeliharaan Listrik Sepeda Motor Agus Santoso, S.T
Daftar Pustaka
Astra Honda Training Center. (1989). Petunjuk Praktis Penyetelan Sepeda Motor
Honda. Jakarta : PT. Astra International, Inc.
Honda Technical Service Sub Division. (tt). Buku Pedoman Reparasi Honda
Astrea Prima. Jakarta : PT. Astra International, Inc.
Honda Technical Service Sub Division. (tt). Buku Pedoman Reparasi Honda
Megapro. Jakarta : PT. Astra International, Inc.
Honda Technical Service Sub Division. (tt). Buku Pedoman Reparasi Honda Tiger
2000. Jakarta : PT. Astra International, Inc.
National Service Division. (1996). New Step 1 : Training Manual. PT. Toyota-
Astra Motor.
24
MODUL| Pemeliharaan Listrik Sepeda Motor Agus Santoso, S.T