Anda di halaman 1dari 10

HANDOUT

PERBEDAAN METODE, PENDEKATAN DAN MODEL


PEMBELAJARAN KIMIA
Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Belajar dan Pembelajaran
Dosen Pengampu,
Riri Aisyah, S.Pd., M,Pd.
Imelda Helsy, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok III
1. Annisa Aisyifa Kusmawati (1182080005)
2. Moch. Yogi Santika Nugraha (1182080033)
3. Nisa Riyadlotul Karimah (1182080041)
4. Selly Putri Josa (1182080055)
5. Wida Ayuwanda N (1182080067)
PENDIDIKAN KIMIA – A/Semester 4

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2020
A. Metode Pembelajaran
1. Defenisi Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan guru untuk
melaksanakan rencana yaitu mencapai tujuan pembelajaran yang sudah
disusun dalam kegiatan nyata dan praktis. Metode pembelajaran dapat
diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
2. Ciri-ciri Metode Pembelajaran
a. Memungkinkan terciptanya kondisi yang kondusif selama pembelajaran
b. Memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam mempelajari bahan
ajar selama proses pembelajaran.
c. Memotivasi peserta didik untuk ikut serta secara aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran.
d. Memungkinkan peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang
mencakup segenap potensi dalam dirinya secara seimbang.
e. Memungkinkan perserta didik untuk melakukan refleksi secara bebas
terhadap pengalaman belajar yang diperoleh ketika berinteraksi dengan
lingkungan sekitar. (fisik dan social).
f. Mendorong tumbuh-kembangnya kepribadian peserta didik, utamanya
sikap terbuka, demokratis, disiplin, tanggung jawab, dan toleransi serta
komitmen terhadap nilai-nilai sosial budaya bangsanya.
3. Manfaat Metode Pembelajaran
a. Guru dapat menyajikan bahan ajar dengan baik dan mudah diterima
oleh peserta didik dengan baik.
b. Kelas akan lebih mudah dikendalikan
c. Kreatifitas guru akan bertambah dalam mengatur kelas
d. Cara menyalurkan ilmu kepada peserta didik akan lebih variatif
4. Jenis, Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran
a. Metode Ceramah
Metode Ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara langsung
atau lisan. Metode ini sangat bagus apabila penggunaannya disiapkan
dengan baik, apalagi jika di dukung dengan alat dan media. Namun
metode memiliki kelebihan dan juga kekurangan sebagai berikut:
1) Kelebihan
a) Ceramah merupakan metode yang ’murah’ dan ’mudah’ untuk
dilakukan. Murah dalam arti proses ceramah tidak memerlukan
peralatan-peralatan yang lengkap, berbeda dengan metode yang
lain seperti demonstrasi atau peragaan. Sedangkan mudah,
memang ceramah hanya mengandalkan su-ara guru, dengan
demikian tidak terlalu memerlukan persiapan yang rumit.
b) Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya,
materi pelajaran yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan
pokok-pokoknya oleh guru dalam waktu yang singkat.
c) Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu
ditonjolkan. Artinya, guru dapat mengatur pokok-pokok materi
yang mana yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan
tujuan yang ingin dicapai.
2) Kelemahan
a) Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah
akan terbatas pada apa yang dikuasai guru. Kelemahan ini
memang kelemahan yang paling dominan, sebab apa yang
diberikan guru adalah apa yang dikuasainya, sehingga apa yang
dikuasai siswa pun akan tergantung pada apa yang dikuasai guru.
b) Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat
mengakibatkan terjadinya verbalisme.
c) Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik,
ceramah sering dianggap sebagai metode yang
membosankan. Sering terjadi, walau pun secara fisik siswa ada di
dalam kelas, namun secara mental siswa sama sekali tidak
mengikuti jalannya proses pembelajaran; pikirannya melayang
ke mana-mana, atau siswa mengantuk, oleh karena gaya bertutur
guru tidak menarik.
b. Metode Laboratorium
Metode ini sesuai dengan materi kimia. Metode Laboratorium
merupakan cara pembelajaran atau proses belajar mengajar dengan
memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan percobaan sendiri di
laboratorium. Metode ini sangat dianjurkan untuk dilaksanakan di
sekolah-sekolah karena sangat sesuai dengan tujuan pendidikan yang
meliputi 3 aspek, yaitu mengembangkan pengetahuan, menambahkan
sikap ilmiah, dan melatih keterampilan.
c. Metode Tanya Jawab
Dalam metode ini guru dapat mengajukan pertanyaan yang telah
dipersiapkan mengenai suatu topik pembelajaran kepada siswa
siswanya. Metode ini digunakan untuk mengetahui seberapa jauh siswa
memahami suatu materi.
d. Metode Demostrasi
Demosntrasi merupakan metode yang sangat efektif karena metode
ini sangat membantu siswa untuk menemukan jawaban dengan usaha
sendiri. Metode ini merupakan metode penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu
proses,situasi dan benda tertentu, baik sebenarnya atau tiruan. Sebagai
metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara
lisan oleh guru. Tetapi metode ini memiliki kelebihan dan kelemahan
metode demonstrasi sebagai berikut:
1) Kelebihan
a) Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat
dihindari, sebab siswa disuruh langsung memperhatikan bahan
pelajaran yang dijelaskan.
b) Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya
mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.
c) Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki
kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan.
Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi
pembelajaran.
2) Kelemahan
a) Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang,
sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal
sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi.
Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukan suatu
proses tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya terlebih
dahulu, sehingga dapat memakan waktu yang banyak.
b) Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat
yang memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan
pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.
c) Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru
yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih
profesional. Di samping itu demonstrasi juga memerlukan
kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan
proses pembelajaran siswa.
e. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan
siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk
memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah
dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu
keputusan (Killen, 1998). Dalam metode ini memiliki kelebihan dan
kekurangan metode diskusi sebagai berikut:
1) Kelebihan
a) Metode diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif,
khususnya dalam memberikan gagasan dan ide-ide.
b) Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam
mengatasi setiap permasalahan.
c) Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau
gagasan secara verbal. Di samping itu, diskusi juga bisa melatih
siswa untuk menghargai pendapat orang lain
2) Kelemahan
a) Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3
orang siswa yang memiliki keterampilan berbicara.
b) Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga
kesimpulan menjadi kabur.
c) Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang
tidak sesuai dengan yang direncanakan.
f. Metode Simulasi
Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau
berbuat seakan-akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat
diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan
situasi tiruan untuk me-mahami tentang konsep, prinsip, atau
keterampilan tertentu. Simulasi dapat digunakan sebagai metode
mengajar dengan asumsi tidak semua proses pem-belajaran dapat
dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya. Dalam metode
ini memiliki kelebihan dan kekurangan metode simulasi sebagai
berikut:
1) Kelebihan
a) Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam
menghadapi situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan
keluarga, masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja.
b) Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui
simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan
sesuai dengan topik yang disimulasikan.
c) Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.
d) Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
diperlukan dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang
problematis.
e) Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses
permbelajaran.
2) Kelemahan
a) Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat
dan sesuai dengan kenyataan di lapangan.
b) Pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai
alat hiburan, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.
c) Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi
siswa dalam melakukan simulasi.

B. Pendekatan Pembelajaran
1. Defenisi Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
penadangan kita terhadap proses pembelajaran yang merujuk pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih umu, di dalamnya
mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran
dengan cakupan teoritis tertentu.
2. Karakteristik Pendekatan Pembelajaran
a. Peserta didik melakukan  kegiatan belajar yang beragam.
b. Peserta didik berpartisipasi  aktif,
baik secara individu maupun kelompok.
c. Memberikan pengalaman belajar bagi peserta didik dalam menumbuh
kembangkan potensinya.
d. Interaksi yang terbangun selama proses pembelajaran menunjukan
terjadinya komunikasi multi arah dengan menggunakan berbagai macam
sumber belajar, metode, medi, dan strategi pembelajaran.
3. Manfaat Pendekatan Pembelajaran
a. Sebagai pedoman umum dalam menyusun langkah langkah metode
pembelajaran yang digunakan
b. Memberikan garis garis rujukan untuk perancangan pembelajaran
c. Menilai hasil hasil pembelajaran yang telah dicapai
d. Mendiagnosis masalah masalah belajar yang timbul
e. Menilai hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan
4. Jenis dan Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Pembelajaran
a. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada
guru Teacher Centered Approach atau Pendekatan Expository
Melalui pendekatan ini pengajar dapat menyampaikan materi sampai
tuntas. Pendekatan ini lebih tepat digunakan apabila jenis bahan belajar
yang bersifat informatif yaitu berupa konsep-konsep dan prinsip dasar
yang perlu difahami pembelajar secara pasti.Adapun kelebihan dan
kekurangan sebagai berikut:
1) Kelebihan
a) Pengajar dapat menyampaikan bahan belajar sampai tuntas sesuai
dengan rencana yang sudah ditentukan.
b) Bahan  belajar  yang  diperoleh  warga  belajarnya  sifatnya 
seragam  yaitu diperoleh dari satu sumber.
c) Melatih pembelajar untuk menangkap, menafsirkan materi yang 
disampaikan  oleh  sumber  belajar.
d) Target  materi  pembelajaran  yang  perlu disampaikan  mudah 
tercapai.
2) Kekurangan
a) Pembelajaran terlalu berpusat kepada pengajar sehingga terjadi
pendominasian kegiatan oleh pengajar yang mengakibatkan 
kreatifitas  warga  belajar  terhambat.
b) Sulit mengetahui taraf pemahaman pembelajar tentang materi
yang   sudah diberikan, karena dalam hal ini tidak ada kegiatan
umpan balik.
b. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada
siswa Student Centered Approach atau biasa disebut Pendekatan Inquiry
Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
Inquiry, pengajar menyajikan bahkan tidak sampai tuntas, tetapi memberi
peluang kepada peserta didik untuk mencari dan menemukannya sendiri
dengan menggunakan berbagai cara pendekatan. Adapun kelebihan dan
kekurangan sebagai berikut:
1) Kelebihan
a) Menumbuhkan situasi keakraban diantara peserta didik, karena diberi
kesempatan untuk saling berkomunikasi dalam memecahkan masalah
b) Membiasakan berfikir sistematis dan analitis dalam mengajukan
hipotesis dan pemecahan masalah
c) Membiasakan berfikir objektif dalam empirik yang didasarkan atas
pengalaman atau data yang diperoleh
d) Dapat menambah wawasan bagi peserta didik dan pengajar karena
terjadi saling tukar pengalaman.
2) Kekurangan
Disamping kelebihan dari pendekatan ini juga tidak lepas dari
kelemahan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran yaitu apabila
tidak ada kesiapan  dan kemampuan dari warga belajar untuk memecahkan
permasalahan maka  tujuan pembelajaran tidak akan tercapai, juga
kemungkinan akan terjadi pendominasian oleh beberapa orang pembelajar
yang sudah biasa dalam hal mengemukakan pendapat.
Untuk mengurangi permasalahan yang mungkin muncul, sumber
belajar  dituntut memiliki kemampuan dalam hal membimbing dan
mengarahkan pembelajar supaya mereka dapat mengembangkan
kemampuannya sesuai dengan  potensi yang sudah dimilikinya.
C. Model Pembelajaran Kimia
1. Definisi Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas.
Model tersebut merupakan pola umum perilaku pembelajaran untuk mencapai
kompetensi/tujuan pembelajaran yang diharapkan. Dalam suatu model
pembelajaran ditentukan bukan hanya apa yang harus dilakukan guru, akan
tetapi menyangkut tahapan-tahapan, prinsip-prinsip reaksi guru dan siswa serta
sistem penunjang yang disyaratkan. Menurut Arends (dalam Suprijono, 2013:
46) model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang digunakan termasuk
di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan
pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas. Menurut
Joice& Weil (dalam Isjoni, 2013: 50) model pembelajaran adalah suatu pola
atau rencana yang sudah direncanakan sedemikian rupa dan digunakan untuk
menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk
kepada pengajar di kelasnya. Sedangkan Istarani (2011: 1) model pembelajaran
adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajaryang meliputi segala aspek
sebelum, sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala
fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung
dalam proses belajar.
2. Ciri-ciri Model Pembelajaran 
a. Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu. Misalnya model berpikir
induktif dirancang untuk mengembangkan proses berpikir induktif.
b. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar
dikelas misalnya model synectic yang tujuannya untuk memperbaiki
kreativitas dalam pelajaran mengarang.
c. Memiliki bagian-bagian model pelaksanaan, yaitu urutan langkah-langkah
pembelajaran (syntax), adanya prinsip-prinsip reaksi, sistem sosial, dan
sistem pendukung.
d. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. Dampak
tersebut dampak penggiring, yaitu hasil belajar jangka panjang.
e. Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan pedoman model
pembelajaran yang dipilihnya.
Menurut Amri (2013: 34) model pembelajaran kurikulum 2013 memiliki
empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur. Ciri-
ciri tersebut yaitu:
a. Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya.
b. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan
pembelajaran yang akan dicapai).
c. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan berhasil.
d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat
tercapai.
3. Manfaat Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan disain pembelajaran yang akan
dilaksanakan guru di dalam kelas. Dengan melihat beberapa ciri khusus
dan karakteristik model pembelajaran tersebut di atas, dapat disimpulkan
bahwa sebelum mengajar, guru harus menentukan model
pembelajaran yang akan digunakan. Jadi intinya menentukan model
pembelajaran yang tepat merupakan salah satu modal untuk sukses dalam
pembelajaran.
Dengan model pembelajaran, guru dapat melaksanakan proses
pembelajaran sesuai dengan pola, tujuan, tingkah laku, lingkungan dan
hasil belajar yang direncanakan. Dengan demikian proses pembelajaran
akan berjalan dengan baik dan tepat sesuai dengan mata pelajarannya
4. Macam-macam Model Pembelajaran
Model – model pembelajaran kimia yang dapat digunakan ketika
pembelajaran berlangsung adalah :
a. Model Pembelajaran Konstruktivis. Model ini dapat digunakan
untuk mengajarkan konsep pembentukan reaksi kimia, ikatan kimia,
system periodik, reaksi pembatas dll.
b. Model STM (Sains-Teknologi-Masyarakat). Model ini adalah
dengan menggabungkan konsep kimia dengan realitas yang ada di
lingkugan masyarakat, seperti pentingnya mangatasi pencemaran
lingkungan. Dimasyarakat banyak yang terkait tentang hal ini. Misalnya
lingkungan bersih bernilai mulia disisi agama, menjaga kebersihan
menggambarkan prilaku yang baik. Dari sisi ekonomi lingkungan bersih
tidak banyak menimbulkan biaya pemeliharaan alias hemat dll.
c. Model Pembelajaran Kooperatif. Model ini siswa dapat
melakukan diskusi untuk menemukan indicator alam, setelah melakukan
percobaan secara berkelompok dengan berbagai bahan alam.
d. Model Pembelajaran Inquiri. Para siswa bisa menguji air sadah
dan bukan sadah dan bagaimana cara menghilngkan dari kesadahan dengan
melakukan praktikum.
e. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Base
Learning). Guru memberikan masalah, misalnya diberikana beberapa
larutan tanpa label, siswa dapat mengidentifikasi larutan yang bersifat
asam, basa dan garam.
f. Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction). Dengan
langkah sebagai berikut : 1). Temukan --> satu “hot spot” (pusat perhatian),
2). Observasi --> pengamatan/identifikasi data/info tentang hot spot,
3). Diskusi --> questioning, discussing, sharing, 4). Hasil --> hasil
diskusi/pemecahan soal, 5.Laporanà sajian laporan (hasil) : lisan dan atau
tertulis, 6.Display --> laporan dapat berupa poster, artikel, gambar, dll
-->Hasil kelompok.
g. Model Pembelajaran berbasis Teknologi Informasi. Sebenarya
model ini sangat mudah digunakan bila guru sudah menguasai ICT
(Information Teknology dan Comunikation). Dalam bahasa sedehanya
adalah pembelajara menggunakan media computer. Hal ini dapat
membantu guru dalam menjelaskan materi seperti reaksi inti lewat animasi,
kecepatan reaksi, reaksi-reaksi uji nyala, reaksi laruatan-larutan pekat dan
lain-lain. Apalagi sekarang sudah banyak animasi-animasi yang tersedia.
Guru dapat dengan mudah menggunakannya dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Sagala, S. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran : Untuk Membantu


Memecahkan
Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Media Prenada

Syaiful Sagala. 2007. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Uno, B. Hamzah.  2014.  Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai