Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

METODE DEMONSTRASI

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah :


“Strategi Pembelajaran Bahasa Anak Usia Dini”

Dosen Pengampu :
Lilis Rahmawati, M.Pd.

Disusun Oleh :
1. MUZDALIFAH
2. SANDRA YULIANA

PIAUD IV

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL ‘ULA


(STAIM)
NGLAWAK KERTOSONO NGANJUK
2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Strategi Pembelajaran Bahasa Anak Usia Dini” dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Lilis Rahmawati,
M.Pd selaku Dosen mata kuliah Strategi Pembelajaran Bahasa Anak Usia Dini yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Strategi Pembelajaran Bahasa Anak Usia
Dini. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penyusun berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penyusun sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa depan.

Kertosono, 4 Mei 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i

KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 1

A. Pengertian Metode Demonstrasi .................................................................................. 1

B. Tujuan dan Manfaat Metode Demonstrasi ................................................................. 2

C. Kelebihan dan kekurangan Metode Demonstrasi ...................................................... 2

D. Rancangan Kegiatan Demonstrasi ............................................................................... 3

E. Pengembangan Prilaku dan Kemampuan Dasar Anak Melalui Metode


Demonstrasi .................................................................................................................... 4

F. Dalam pelaksanaan kegiatan demontrasi, ada tiga tahap kegiatan yaitu :.............. 5

G. Penerapan Metode Demonstrasi .................................................................................. 7

BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 11

A. Kesimpulan ................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 12

iii
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Demonstrasi


Ditinjau dari segi etimologi (bahasa) metode berasal dari bahasa Yunani,
yaitu “methodos”, yang terdiri dari kata ”metha” yang berarti melalui atau
melewati dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Maka metode mempunyai arti
suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan
pelaksanaan kegiatan guna mencapai apa yang telah ditentukan.
Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai
secara optimal. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah
ditetapkan. Metode dalam sistem pembelajaran memegang peranan yang sangat
penting. Keberhasilan implementasi pembelajaran sangat tergantung pada cara
guru menggunakan metode pembelajaran. Suatu strategi pembelajaran dapat
diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran.1
Metode demonstrasi adalah metode pembelajaran yang sangat efektif,
karena dapat membantu peserta didik untuk melihat secara langsung proses
terjadinya sesuatu. Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pembelajaran
dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses,
situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik sebenarnya atau tiruan yang
sering disertai penjelasan lisan.
Metode demonstrasi adalah suatu Strategi pengembangan dengan cara
memberikan pengalaman belajar melalui perbuatan melihat dan mendengarkan
diikuti dengan meniru pekerjaan yang didemonstrasikan.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, metode demonstrasi adalah metode yang
digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang
berkenaan dengan bahan pelajaran.

1
Bahri djamarah, syaiful. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hlm
156

1
Metode demonstrasi merupakan suatu sumber metode pembelajaran dimana
seorang guru diminta menunjukkan kepada kelas suatu benda aslinya, tiruan (wakil
dari benda asli) atau suatu proses.

B. Tujuan dan Manfaat Metode Demonstrasi


1. Manfaat Metode Demonstrasi
Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi secara umum adalah :
a. Perhatian anak dapat lebih dipusatkan
b. Proses belajar anak lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam
diri anak
Di samping itu, metode demonstrasi memiliki 2 fungsi, yaitu :
a. Dapat dipergunakan untuk memberikan ilustrasi dalam menjelaskan
informasi kepada anak.
b. Membantu meningkatkan daya pikir anak usia dini terutama daya pikir
dalam anak dalam meningkatkan kemampuan mengenal, mengingat,
berpikir konvergen dan berpikir evaluatif.
Metode demonstrasi memberikan kesempatan kepada anak untuk
memperkirakan apa yang akan terjadi, bagaimana hal itu dapat terjadi,
dan mengapa hal itu terjadi.
2. Tujuan Metode Demonstrasi
Demonstrasi merupakan satu wahana untuk memberikan pengalaman
belajar agar anak dapat menguasai kemampuan yang diharapkan dengan lebih
baik. Tujuan metode demonstrasi adalah peniruan terhadap model yang dapat
dilakukan dan memberikan pengalaman belajar melalui penglihatan dan
pendengaran.

C. Kelebihan dan kekurangan Metode Demonstrasi


Kelebihan Metode demonstrasi antara lain :2

2
https://fortugaskuliah.wordpress.com/2013/01/16/makalah-tentang-metode-
demonstrasi-dan-metode-permainan/ diakses pada tanggal 5 Mei 2018

2
1. Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau
kerja suatu benda/peristiwa.
2. Memudahkan berbagai jenis penjelasan
3. Kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melalui
pengamatan dan contoh konkret.
4. Perhatian anak dapat lebih terpusatkan
5. Anak dapat ikut serta aktif apabila demonstrasi langsung dilanjutkan dengan
eskperimen
6. Mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi sekiranya anak
hendak mencoba sendiri.
7. Beberapa persoalan yang belum dimengerti dapat ditanyakan langsung saat
suatu proses ditunjukkan sehingga terjawab dengan jelas
Kelemahan metode demonstrasi antara lain :
1. Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda/peristiwa yang akan
dipertunjukkan karena jumlah anak yang banyak dalam satu kelas atau alat
yang terlalu kecil. Sehingga metode demonstrasi hanya efektif untuk sistem
kelompok dan kurang efektif apabila menggunakan sistem klasikal
2. Tidak semua benda/peristiwa dapat didemonstrasikan.
3. Sukar dimengerti apabila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai
apa yang didemonstrasikan.
4. Apabila tidak dilanjutkan dengan eksperimen ada kemungkinan anak menjadi
lupa, dan materi belajar tidak akan bermakna karena tidak menjadikan
pengalaman belajar

D. Rancangan Kegiatan Demonstrasi


Secara umum persiapan yang perlu dilakukan guru dalam merancang
kegiatan demonstrasi adalah sebagai berikut 3:
1. Menetapkan tujuan dan tema kegiatan demonstrasi
Dalam menetapkan tujuan demonstrasi guru mengidentifikasikan perbuatan-
perbuatan apa yang akan diajarkan kepada anak dalam pernyataan-pernyataan
yang spesifik dan operasional (teknis). Dalam menetapkan tema yang harus

3
Sutikno, sobry. 2013.Belajar Dan Pembelajaran. Lombok : holistica lombok. hlm 253

3
diperhatikan guru adalah tema yang dekat dengan kehidupan anak, menarik dan
menantang aktivitas belajar anak.
2. Menetapkan bentuk demonstrasi yang dipilih
Sebelum menetapkan kegiatan, guru menentukan bentuk demonstrasi, misalnya
dengan cara penjelasan, sosiodrama atau cara lainnya
3. Menetapkan bahan dan alat yang diperlukan
Ada dua jenis bahan dan alat yang dibutuhkan yaitu :
a. Bahan dan alat yang diperlukan oleh guru untuk mendemonstrasikan
sesuatu.
b. Bahan dan alat yang diperlukan anak untuk menirukan contoh yang
dilakukan guru.
4. Menetapkan langkah kegiatan demonstrasi
Langkah-langkah ini bersifat fleksibel tergantung jenis kegiatan.
5. Menetapkan penilaian kegiatan demonstrasi

E. Pengembangan Prilaku dan Kemampuan Dasar Anak Melalui Metode


Demonstrasi

Di dalam kegiatan anak usia dini, banyak jenis kegiatan yang tidak cukup
dimengerti oleh anak apabila hanya disampaikan dengan penjelasan verbal, tetapi
perlu penjelasan dengan cara memperlihatkan suatu cara kerja berupa
tindakan/gerakan. Misalnya, dalam kegiatan keterampilan yang berupa melipat,
menggunting, membentuk.
Demonstrasi dapat dilakukan sebagai improvisasi maupun dirancang
terlebih dahulu. Keduanya sangat efektif dalam kegiatan pembelajaran pada anak
usia dini. Metode demonstrasi yang dipadukan dengan metode penemuan,
memungkinkan guru membimbing anak menemukan hal-hal baru berdasarkan
praduga atau hipotesis yang disusun oleh anak. Dari hasil pembuktian itu anak
akan dapat menarik kesimpulan yang berlaku secara umum. Anak-anak membuat
praduga dengan menerapkan pengetahuan yang telah dimilikinya dan mengujinya
pada kegiatan demonstrasi tersebut.

4
Demonstrasi dapat pula dipadukan dengan metode ekspositorik. Dalam
metode ekspositorik guru menyajikan informasi kepada anak dengan cara
menjelaskan melalui buku, film atau slide. guru menjelaskan kepada anak apa yang
diharapkan terjadi apabila guru melakukan tindakan tertentu.
Metode demonstrasi bisa juga dilakukan melalui dramatisasi. Dramatisasi
banyak dipergunakan dalam bidang bahasa maupun sosial. Berdasarkan hasil
penelitian, baik demonstrasi murni ( menjelaskan – menunjukkan - mengerjakan)
maupun demonstrasi sebagai kegiatan dramatisasi merupakan kegiatan yang efektif
bagi anak usia dini.
Pembelajaran dikatakan efektif apabila guru dapat membimbing anak-anak
memasuki situasi yang memberikan pengalaman-pengalaman yang menimbulkan
kegiatan belajar pada anak. Pengalaman belajar yang diberikan guru dalam
kegiatan demonstrasi harus relevan dengan kehidupan dan ada kesinambungan
dengan pengalaman yang akan datang.
Melalui kegiatan demonstrasi, guru dapat meningkatkan pemahaman anak
melalui penglihatan dan pendengaran. Anak diminta untuk memperhatikan dan
mendengarkan baik-baik semua keterangan guru sehingga ia lebih paham tentang
cara mengerjakan sesuatu. Dengan demikian, selanjutnya anak dapat meniru
bagaimana caranya melakukan hal tersebut seperti yang dicontohkan gurunya.

F. Dalam pelaksanaan kegiatan demontrasi, ada tiga tahap kegiatan yaitu :


1. Kegiatan Pra Pengembangan
Pada kegiatan prapengembangan seorang guru harus dapat mempersiapkan
bahan dan alat yang akan digunakan sesuai tema pada saat kegiatan metode
demontrasi dilaksanakan. Bahan dan alat yang digunakan harus sesuai dengan
apa yang akan diperagakan oleh tutor dalam langkah-langkah mendemontrasikan
kegiatan pembelajaran sehingga anak dapat memahami apa yang diperagakan.
2. Kegiatan Pengembangan
Sebelum kegiatan pengembangan motorik dilaksanakan, guru mengajak anak
untuk pemanasan terlebih dahulu, melemaskan otot-otot besar dengan
menggerakkan badan, kepala, tangan dan kaki agar dalam mengikuti kegiatan
tidak kaku. Setelah itu baru guru mulai memperagakan langkah-langkah

5
demonstrasi misalkan mendemontrasikan langkah-langkah cara menangkap dan
melempar bola.
3. Kegiatan penutup
Dalam kegiatan penutup dipergunakan guru untuk memotivasi anak yang
berhasil melakukan kegiatan dengan baik untuk berusaha lebih baik lagi dan
anak yang kurang berhasil guru harus dapat mendorong anak agar berusaha lagi.
Efektifitas metode demonstrasi dalam rangka peningkatan motorik dapat terlihat
dari aspek penilaian. Penilaian yang dilakukan guru merupakan bagian yang tak
terpisahkan dengan kegiatan pemberian pengalaman belajar dengan
menggunakan metode demonstrasi baik metode demonstrasi yang disertai
dengan penjelasan maupun metode demonstrasi dalam bentuk dramatisasi.

6
G. Penerapan Metode Demonstrasi

PERMAINAN “CARILAH AKU”

A. Alat dan Bahan :


1. Dadu
a. Kotak kecil 3 buah
b. Gambar angka 1-6
c. Kertas marmer (warna merah, kuning, dan biru)
d. Lem
e. Gunting

2. Seluncuran Pintar
a. Selang air
b. Bambu
c. Lem
d. Cat minyak (merah, kuning, hijau)
e. Karton jerami
f. Gunting
g. Wadah Aqua gelas
h. Kelereng

3. Bendera Buah
a. Gambar buah (apel, strawberry, rambutan, belimbing, pir, pisang, mangga,
alpukat, semangka)
b. Lidi
c. Kertas krep (warna merah, kuning, hijau)
d. Lem
e. Gunting
f. Kertas karton
g. Botol

7
B. Cara Membuatnya
1. Dadu
a. Sediakan sebuah kotak kecil seanyak 3 buah, dan masing-masing kotak
mempunyai ukuran yang sama.
b. Sediakan symbol angka 1-6 untuk masing2 kotak tersebut.
c. Balut masing kotak kecil itu dengan kertas marmer, dimana masing-masing
kotak terdapat warna merah, kuning, dan hijau.
d. Lalu, tempelkan symbol angka tersebut pada masing-masing kotak tersebut.
Dan dadu pun siap dimainkan.

2. Seluncuran Pintar
a. Sediakan bambu dan dibagi menjadi 3 bentuk bambu yang mempunyai
ukuran panjang yang berbeda.
b. Sediakan selang air, dan dipotong menjadi 3 bagian dimana masing-masing
dengan ukuran 50 cm.
c. Sediakan kelereng.
d. Cat lah masing-masing selang dan bamboo, dan kelereng tersebut sesuai
dengan kelompok warnanya, yaitu merah, kuning, dan hijau.
e. Setelah itu, tempelkan bambu-bambu tersebut di atas karton jerami, dan
susun sesuai tingkat ketinggiannya.
f. Lalu, tempelkan masing-masing selang tersebut pada bambu, sehingga
membentuk seperti seluncuran.
g. Setiap masing-masing mulut seluncuran tersebut, berikan sebuah wadah
kecil yang terbuat dari aqua gelas, yang berguna untuk menampung kelereng
bila diturunkan dari seuncuran tersebut.
h. Buatlah sebuah tulisan “Seluncuran Pintar” pada kertas karton, yang
besarnya disesuaikan dengan kondisi seluncurnya, dan tempelkan lidi pada
sisi kiri dan kanan, lalu tempelkan pada bamboo tersebut.
i. Dan seluncu pintar siap untuk di mainkan.

3. Bendera Buah
a. Sediakan gambar buah-buahan (apel, rambutan, stroberry, mangga, alpukan,
semangka, pisang, pir, dan belimbing)

8
b. Gunting masing-masing gambar tersebut sesuai dengan ukurannya.
c. Tempelkem gambar tersebut di atas kertas karton, dan gunting.
d. Lemkan lidi dibagian belakang pada gambar tersebut.
e. Lalu balut masing-masing tangkai bendera dengan kertas krep, dimana
masing-masing warna kertas krepnya sesuai dengan warna buahnya.
f. Cat lah masing-masing botol dengan warna merah, kuning, hijau.
g. Dan bendera buah siap dimainkan.

C. Cara Memainkannya
Anak dibagi menjadi 3 kelompok (kelompok merah, kuning, dan hijau).
Setelah itu anak diminta berdiri sesuai dengan nama kelompoknya, lalu masing-
masing anak melempar dadu yang ada didepannya. Setelah itu masing-masing anak
berlari kearah kelereng, dan anak mengambil banyak kereleng sesuai dengan angka
yang iya dapat dari dadu tadi, dan warnanya sesuai dengan nama kelompoknya.
Selanjutnya anak menjalankan kelereng yang telah mereka ambil di papan
seluncuran, dan papan seluncurannya sesuai dengan nama kelompoknya.
Lalu anak-anak mengambil benderah buah sesuai dengan jumlah angka yang
iya dapat didadu tadi , dan warna buahnya juga sesuai dengan nama kelompoknya.
Kemudian anak memasukkan bendera yang didapatnya kedalam botol yang telah
diasediakan. Dan anak yang nyampe duluan, maka dialah pemenangnya.

D. Aspek yang Dapat Dikembangkan


1. Nilai Agama dan moral
Guru bisa menanamkan sikap disiplin, dan rasa bersyukur melalui media ini.
2. Sosial Emosional
Guru bisa melatih kesabaran, dan sifat sportifitas dalam diri anak melalui
permainan ini.
3. Bahasa
Guru bisa melatih bahasa anak, dengan meminta anak untuk menyebutkan
warna, buah, dan angka dari media yang disediakan guru.
4. Kognitif

9
Guru dapat mengembangkan kognitif anak dengan mengklasifikasikan simbil
angka dan warna melalui media ini, dan guru juga melatih anak dalam
berhitung.
5. Fisik Motorik Kasar
Disini guru dapat mengembangkannya melalui sebuah permainan, dimana
anak diperlombakan dan masing-masing anak berlari.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana


yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai
secara optimal. Manfaat Metode Demonstrasi

Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi secara umum adalah :


a. Perhatian anak dapat lebih dipusatkan
b. Proses belajar anak lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri
anak

Tujuan metode demonstrasi adalah peniruan terhadap model yang dapat


dilakukan dan memberikan pengalaman belajar melalui penglihatan dan
pendengaran.

11
DAFTAR PUSTAKA

Bahri djamarah, syaiful. 2010. Strategi belajar mengajar. Jakarta: rineka cipta.

Sutikno, sobry. 2013.belajar dan pembelajaran. Lombok: holistica lombok.

https://fortugaskuliah.wordpress.com/2013/01/16/makalah-tentang-metode-

demonstrasi-dan-metode-permainan/

12

Anda mungkin juga menyukai