Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muh Ghathfan Faiz F

NIM : 200102110025
Kelas : PIPS A
Mata Kuliah : Pengembangan Materi dan Metodologi Pembelajaran IPS
Dosen Pengampu : Dr.H.Abdul Basith,S.Pd,.M.Si
(UJIAN AKHIR SEMESTER)

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DEMONTRASI UNTUK MENINGKATKAN


HASIL BELAJAR IPS DI SMPIQu Al Bahjah

Al Bahjah didirikan dan diasuh oleh Buya Yahya, merupakan Lembaga


Pengembangan Dakwah. Yayasan Al Bahjah memiliki beberapa unit/divisi seperti
Pendidikan Formal, Pondok Pesantren, Ziswaf dll. serta beberapa fasilitas dan
layanan umum. Layanan tersebut diantaranya toilet umum, tempat parkiran, kantin
jajan, AB Milk Coffee, Toko AB Mart, Koperasi Syariah BMT, MooCow Cafe & Resto dll.

SMPIQu Al Bahjah saat ini telah menerapkan kurikulum merdeka pada


pembelajarannya. Ini menjadikan SMPIQu Al Bahjah menggunakan 2 kurikulum di
dalam pembelajarannya. Penerapan kurikulum merdeka di terapkan dalam
pembelajaran kelas 7 sedangkan kelas 8 masih menggunakan kurikulum K13.
Peningkatan pembelajaran di SMPIQu Al Bahjah terus di usahakan baik itu dengan
peningkatan kreatifitas guru dan metode atau model pembelajaran yang di gunakan
oleh guru. Dalam penggunaannya, metode pembelajaran harus dilaksanakan sesuai
dengan kebutuhan siswa, karena setiap metode pembelajaran memiliki tujuan,
prinsip dan tekanan utama yang berbeda (Esminarto et al., 2016).

Kini telah banyak ditemukan kualitas pembelajaran akan meningkat, jika para
siswa memperoleh kesempatan yang luas untuk bertanya, berdiskusi, dan
menggunakan secara aktif pengetahuan baru yang didapatkan. Maka metode
demonstrasi dapat menguatkan pemahaman belajar siswa, dikarenakan metode
demonstrasi membahas tentang keingin tahuan siswa dalam mempelajari materi
dan memperagakan bahan yang diajarkan guru didepan kelas.

Metode demonstrasi diarahkan pada pemecahan masalah-masalah yang


berakar pada dimensi pribadi dan sosial, oleh karena itu diperlukan keahlian dan
keterampilan seorang guru dalam menyampaikan materi pembelajaran agar setiap
siswa memiliki kemampuan taraf menalar yang berbeda-beda, sehingga dengan
keterampilan dan keahlian itu seorang guru tidak menimbulkan kebosanan dan siswa
dapat berkeinginan yang tinggi dalam menyelesaikan masalah yang diberikan guru
terhadap pembelajaran yang sesuai dengan materi menggunakan metode
demonstrasi. Adapun menurut suprijono langkah-langkah dalam menerapkan
metode demonstrasi yaitu: guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, guru
menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan, menyajiakan bahan
atau alat yang diperlukan, menjuk salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan
sesuai skenario yang telah disiapkan, seluruh siswa memperhatikan demonstrasi
dan menganalisisnya, tiap siswa mengemukakan hasil analisisnya dan juga
pengalaman siswa didemonstrasikan, guru membuat kesimpulan (Agus: 2015).

Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau


mempertujukan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang
dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan
lisan. Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran
akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik
dan sempurna (Djamarah: 2014). Metode demonstrasi adalah pertunjukkan tentang
proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku
yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata
atau tiruannya (Syaiful Sagala: 2011). Harapannya dengan metode demonstrasi hasil
belajar siswa yang efektif dapat menjadikan nilai peserta didik menjadi lebih baik.

Pada pembelajaran IPS di kelas 7A, Penulis beberapa kali menerapkan


pembelajaran ips dengan menggunakan metode Demontrasi. Penulis menggunakan
berbagai model belajar yang sesuai dengan metode pembelajaran Demontrasi.
Sintak metode pembelajaran Demontrasi adalah sebagai berikut :

1. Guru menyusun tujuan instruktursional untuk memberi motivasi yang kuat


pada siswa untuk belajar.

2. Guru mem pert 1 mbangkan bahwa pilihan teknik yang digunakannya


mampu menjamin tercapainya tujuan yang telah dirumuskan.

3. Guru mengamati apakah jumlah siswa memberi kesempatan untuk siswa


demonstrasi yang berhasil. Bila tidak, is harus mengambil kebijaksanaan
lain.
4. Guru meneliti alai dan van yang akan digunakan mengenai jumlah, kondisi,
dan tempatnya. Disamping itu, ia juga mengenal balk-balk atau mencoba
terlebih dahulu agar demonstrasi yang dijalankannya dapat berhasil.

5. Guru mampu menentukan garis besar langkah-langkah yang akan di


lakukan.

6. Guru meyakini tersedia waktu yang cukup sehingga dapat memberi


keterangan bila perlu dan siswa bisa bertanya.

7. Selama demonstrasi berlangsung guru harus memberi kesempatan pada


siswa untuk mengamati dengan balk dan bertanya.

8. Guru perlu mengadakan evaluasi apakah demonstrasi yang dilakukan itu


berhasil. Bila perlu demonstrasi bisa diulang. ( Drs.M. Subana dan Sunarti.
2008: 110-112).

Berdasarkan analisis data evaluasi dan lembar kerja yang diperoleh


pembelajaran dan hasil belajar siswa kelas 7A SMPIQu Al Bahjah mengalami
kemajuan disetiap pertemuannya. Hal ini membuktikan bahwa metode pembelajaran
Demontrasi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar IPS Kelas
7A Di SMPIQu Al Bahjah. Siswa memiliki pandangan yang sangat positif tentang
pembelajaran dengan Demontrasi. Hal ini memperlihatkan bahwa siswa lebih
semangat, semangat dan senang dalam belajar. Proses pembelajaran dimulai
dengan demonstrasi, pembentukan kelompok, penilaian kemajuan dan penghargaan.
Tuturan guru menuntut siswa untuk lebih memperhatikan, berani bertanya,
mengutarakan pendapat, dan berani menanggapi pendapat teman. Tujuan
pengunaan metode demonstrasi dalam kegiatan pembelajaran adalah untuk
memperlihatkan proses terjadinya suatu peristiwa sesuai materi ajar, cara
pencapaiannya dan kemudahan untuk dipahami oleh siswa dalam pengajarn kelas.

Sangat baik digunakan untuk mendapatkan deskripsi atau gambaran yang lebih
jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proes mengatur sesuatu, proses
membuat sesuatu, proses bekerjanya sesuatu proses mengerjakan atau
menggunakannya, komponen-komponen yang membentuk sesuatu, membandingkan
suatu cara engan cara lain dan untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu.
Dengan demikian manfaaat penerapan metode demonstrasi adalah untuk 1)
Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan; 2) Proses belajar siswa lebih terarah pada
materi yang sedang dipelajari; 3) Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran
lebih melekat dalam diri siswa. Kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam
metode demonstrasi yaitu penyampaian materi guru yang masih kurang, dan
kurangnya peralatan alat peraga yang ada dimadrasah, dan keterbatasan waktu yang
terbatas.
Sumber :

Esminarto, E., Sukowati, S., Suryowati, N., & Anam, K. (2016). Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa. Briliant: Jurnal Riset dan Konseptual, 1(1), 16.
https://doi.org/10.28926/briliant.v1i1.2

Agus, Suprijono, Cooperative Learning, Yogyakarta: Puataka Belajar, 2015

Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan


Problematika Belajar dan Mengajar, Bandung: ALFABETA,2011, h. 210

Drs.M. Subana dan Sunarti. 2008: 110-112

Rofi’ah Siti, Penggunaan Metode Demonstrasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar


Siswa Mata Pelajaran IPS Materi Dokumen dan Benda Berharga Kelas II MI
Gondoriyo, Bergas Kab. Semarang Tahun 2016/2017, Skripsi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Walisongo Semarang: Universitas Islam Negeri (Uin)
Walisongo Semarang, 2016

Anda mungkin juga menyukai