Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN MENGGUNAKAN METODE

PENELITIAN TERAPAN (APPLIED RESEARCH) STUDI KASUS KEBUNAYU,


KECEMATAN GERUNG, KABUPATEN LOMBOK BARAT, PROVINSI NUSA
TENGGARA BARAT

1
Della helmalia, 2Muhammad Yusuf, 3Prima Ramadan, 4Zubaidin

1,2,3,4
Teknik Pertambangan Universitas Muhammadiyah Mataram
Email : dellahelmalia21@gmail.com

PENDAHULUAN
Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara
dari 2 (dua) pulau dari terdiri dari Pulau Barat. Selain itu, masih banyak potensi
Lombok dan Pulau Sumbawa. Salah satu sumberdaya dan cadangan mineral lain yang
sektor pendukung utama pendapatan asli bernilai ekonomis jika dilakukan kegiatan
daerah (PAD) di Provinsi Nusa Tenggara pertambangan.
Barat saat ini berasal dari ekspor hasil
Kegiatan penambangan yang dilakukan
pertambangan. Geologi yang dimiliki oleh
tentunya dapat memberikan dampak positif
Provinsi Nusa Tengga Barat sangat
maupun dampak negatif. Dampak negatif
berlimpah. Salah satunya di Kabupaten
yang dapat terjadi berkaitan dengan
Lombok Barat secara geologi memiliki
kestabilan lereng akibat penambangan yang
kekayaan sumberdaya mineral logam, non
serampangan. Hal tersebut dapat
logam dan batuan (Bappenas NTB, 2011)
mengancam keselamatan dari masyarakat
seperti pasir besi, batu apung, batu gamping,
disekitar lokasi penambangan.
andesit, batu pasir dan lain sebagainya.
Industri pertambangan Kabupaten Lombok Lereng yang tidak stabil dapat

Barat dilakukan secara perorangan maupun menimbulkan bencana, yaitu gerakan massa

perusahaan dengan skala kecil hingga tanah dan/atau batuan. Pergerakan massa

menengah. Salah satu kegiatan tanah/batuan pada lereng dapat terjadi akibat

penambangan yang sedang berjalan adalah interaksi pengaruh antara beberapa kondisi

kegiatan penambangan andesit di daerah yang meliputi kondisi morfologi, geologi,

Kebunayu, Kecematan Gerung, kabupaten struktur geologi, hidrogeologi, dan tata guna
lahan. Kondisi tersebut saling berpengaruh faktor dari dalam. Contohnya faktor dari
sehingga mewujudkan suatu kondisi lereng luar adalah aktifitas penggalian dan
yang mempunyai kecenderungan atau pengangkutan sedangkan faktor dari dalam
berpotensi untuk bergerak. Salah satu adalah kondisi geologi, joint (kekar) dan lain
kegiatan manusia yang mempengaruhi sebagainya. Kerusakan yang ditimbulkan
kestabilan lereng adalah penggalian atau akibat longsor ini bukan hanya kerusakan
pemotongan tanah pada kaki lereng yang secara langsung seperti rusaknya fasilitas
menyebabkan tinggi lereng bertambah dan umum, hilangnya lahan-lahan pertanian,
penggalian yang mempertajam kemiringan korban jiwa, akan tetapi kerusakan secara
lereng. Di dalam kegiatan pertambangan tidak langsung melumpuhkan kegiatan
seperti kegiatan tambang terbuka faktor ekonomi dan pembangunan daerah yang
kestabilan lereng sangat perlu diperhatikan terkena bencana. Oleh sebab itu perlu
karena lereng yang stabil menyebabkan dilakukannya analisis kestabilan lereng
lereng menjadi aman dan kecil kemungkinan untuk mengetahui faktor keamanan lereng.
terjadi longsor. Longsor adalah suatu
Berkaitan dengan hal tersebut adapun
peristiwa geologi yang terjadi karena
tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian
pergerakan masa batuan atau tanah dengan
ini adalah menganalisis kestabilan lereng di
berbagai tipe dan jenis. Pemicu ini biasanya
daerah Kebunayu, Kabupaten Lombok
disebabkan oleh faktor dari luar maupun
Barat, Nusa Tenggara Barat.

Anda mungkin juga menyukai