Anda di halaman 1dari 7

A.

Latar Belakang
Selama ini Matematika dianggap sebagai momok yang menakutkan bagi peserta didik. Banyak
alasan yang melatar belakangi hal tersebut. Ada yang berpendapat dari segi materi yang memang
sukar dan dari segi sumber belajar(guru) yang kurang maksimal dalam proses belajar mengajar.
Sehingga tujuan dalam pembelajaran, belum tercapai secara maksimal. Untuk mencapai tujuan
dalam pembelajaran yang optimal diperlukan metode pembelajaran yang tepat. Pemilihan
metode belajar yang tepat akan mengurangi mindset buruk yang sudah tertanam. Sebaliknya,
kesalahan dalam memilih metode belajar yang kurang tepat akan mengakibatkan, kurang
optimalnya pembelajaran dan menambah mindset buruk bagi peserta didik.
Metode pembelajaran merupakan

B. Rumusan Masalah
1.
2. Bagaimana penerapan metode ceramah dalam pembelajaran Matematika?
3. Bagaimana penerapan metode ekspositori dalam pembelajaran Matematika?
BAB II

A. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran menurut Sanjaya (2008: 187) adalah cara yang dapat digunakan untuk
melaksanakan strategi pembelajaran. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa
metode merupakan upaya yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam kegiatan nyata untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode digunakan untuk
merealisasikan strategi yang telah ditentukan. Penerapan satu strategi pembelajaran
memungkinkan untuk diterapkannya beberapa metode pembelajaran.
Adapun manfaat penggunaan metode yang tepat dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Mengarahkan proses pembelajaran pada tujuan pembelajaran
2. Menghilangkan dinding pemisah guru-siswa
3. Menggali dan memanfaatkan potensi siswa secara optimal
4. Menjalin kemitraan guru-siswa
5. Mempermudah penyerapan informasi
6. Suasana menyenangkan “fun”
7. Memberikan kesempatan siswa untuk belajar secara optimal.
B. Metode Ceramah
Ceramah merupakan suatu cara penyampaian informasi dengan
lisan dari seorang kepala sejumlah pendengar di suatu ruangan.
Kegiatan berpusat pada penceramah dan komunikasi yang terjadi
searah dari pembicaraan kepada pendengar. Metode ceramah merupakan metode
mengajar yang paling mudah dilaksanakan. Kalau
bahan
pelajaran
dikuasai
dan
sudah
ditentukan
urutan
penyampaiannya, guru tinggal menyajikan di depan kelas.
Gambaran pembelajaran matematika dengan pendekatan
ceramah adalah guru mendominasi kegiatan belajar mengajar, definisi
dan rumus diberikan, penurunan rumus atau pembuktian dalil
dilakukan sendiri oleh guru
, siswa diberitahui apa yang harus
dikerjakan dan bagaimana menyimpulkan, contoh
-
contoh soal
diberikan dan dikerjakan oleh guru, langkah
-
langkah guru diikuti
dengan teliti oleh siswa, siswa meniru cara kerja guru.
Kekuatan metode ceramah:
1)
Dapat menampung k
elas besar, setiap siswa mempunyai
kesempatan yang sama untuk mendengarkan, dan biayanya
me
njadi relatif
lebih murah.
2)
Konsep yang disajikan secara hirarkis akan memberikan fasilitas
belajar pada siswa.
3)
Guru dapat memberi tekanan terhadap hal
-
hal yang penti
ng,
h
ingga waktu energi
dapat digunakan sebaik mungkin.
4)
Isi silabu
s dapat diselesaikan dengan lebih mudah, karena guru
tidak harus menyesuaikan dengan kecepatan belajar siswa.
5)
Kekurangan atau tidaknya buku pelajaran dan alat bantu
pelajaran tidak menghamba
t pelaksanaan pelajaran dengan
ceramah.
Kelemahan metode ceramah:
1)
Pelajaran berjalan membosankan, siswa pasif, hanya aktif
membuat catatan.
2)
Kepadatan konsep
-
konsep yang diberikan dapat berakibat siswa
tidak mampu menguasai bahan.
3)
Pengetahuan lebih cepat te
rlupakan.
4)
Belajar menjadi belajar menghafal (
rote learning
) yang tidak
mengakibatkan timbulnya pengertian.
Matematika merupakan ilmu yang memerlukan prasyarat untuk
dapat dimengerti. Untuk mengajarkan matematika dengan metode
ceramah perlu diperhatikan:
1)
Be
rtujuan untuk memberikan informasi.
2)
Materi yang disajikan belum ada dalam sumber
-
sumber lain.
3)
Materi sajian telah disesuaikan dengan kemampuan kelompok
uang akan menerimanya.
4)
Materinya menarik atau dibuat menarik.
5)
Setelah ceramah selesai diberikan pengenda
pan agar lebih lama
dapat diingat.
Metode ceramah tidak dilakukan, jika:
1)
Tujuannya agar siswa kreatif, terampil atau menyangkut aspek
kognitif yang lebih tinggi.
2)
Diperlukan ingatan yang tahan lama.
3)
Diperlukan partisipasi aktif dari siswa untuk mencapai tuj
uan.
4)
Kemampuan kelas rendah.
C. Metode Ekspositori
Menurut Hudoyo (1998), metode
ekspositori meliputi gabungan dari
ceramah, driil, tanya jawab, penemuan, dan
peragaan. Sedangkan Suyitno (2004),
mengemukakan bahwa metode ekspositori
ialah cara penyampaian pelajaran dari
seorang guru kepada siswa di kelas dengan
cara berbicara pada awal pembelajaran,
menerangkan materi, memberikan contoh
soal disertai tanya jawab dan siswa hanya
mendengarkan dan membuat catatan.
Metode ekspositori merupakan salah satu
metode pembelajaran yang memungkinkan
siswa belajar secara maksimal untuk
memecahkan masalah. Oleh karena itu
metode pembelajaran ekspositori
menekankan pada proses penyampaian
secara verbal dari guru kepada siswa
dengan tujuan agar siswa menguasai materi
pelajaran secara optimal (Sanjaya, 2006).
Sedangkan penelitian yang dilakukan
Ardhiansyah (2017) menghasilkan bahwa
metode ekspositori merupakan metode yang
dapat meningkatkan hasil belajar
matematika.
E. Keunggulan dan Kelemahan Metode Ekspositori
Keunggulan Metode Pembelajaran Ekspositori, diantaranya :
1.        Guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, ia dapat  mengetahui
sampai sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.
2.        Metode pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang
harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.
3.        Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui penuturan
(kuliah) tentang suatu materi pelajaran, juga sekaligus siswa bisa melihat atau
mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi).
4.        Dapat digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.
Kelemahan Metode Pembelajaran Ekspositori, diantaranya :
1.        Hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar
dan menyimak secara baik. Untuk siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu
digunakan strategi lain.
2.        Metode ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan
kemampuan, perbedaan pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar.
3.        Sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan
interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.
4.        Keberhasilan metode pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang
dimiliki guru, seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme,
motivasi, dan berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur (berkomunikasi), dan
kemampuan mengelola kelas. Tanpa itu sudah dapat dipastikan proses pembelajaran tidak
mungkin berhasil.
5.        Kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa akan materi pembelajaran akan sangat
terbatas.

(PDF) PENGARUH METODE EKSPOSITORI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA


DASAR MAHASISWA MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM. Available from:
https://www.researchgate.net/publication/323222572_PENGARUH_METODE_EKSPO
SITORI_PADA_PEMBELAJARAN_MATEMATIKA_DASAR_MAHASISWA_MAN
AJEMEN_PENDIDIKAN_ISLAM [accessed Sep 21 2018].
http://kangirwan13.blogspot.com/2015/07/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/nurhidayati-spd-m-hum/ppm-metode-
pembelajaran-fix.pdf

Anda mungkin juga menyukai