A. PENGERTIAN
Kata inkuiri berasal dari bahasa inggris “Inquiry” berarti pertanyaan,
pemeriksaan, atau penyelidikan. Model pembelajaran inquiry adalah rangkaian
kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan
analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan (Sanjaya, 2006).
Menurut piaget bahwa model pembelajaran inquiry adalah model
pembelajaran yang mempersiapkan siswa pada situasi untuk melakukan
eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan
sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawabannya sendiri,
serta menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain,
membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan siswa lain
(mulyasa, 2008).
Dengan melihat kedua pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran inquiry adalah model pembelajaran yang mempersiapkan
siswa pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri sehingga dapat berpikir
secara kritis untuk mencari dan menemukan jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan. Atau dengan kata lain, model pembelajaran inkuiri adalah model
pembelajaran dimana siswa dituntut untuk lebih aktif dalam proses penemuan,
penempatan siswa lebih banyak belajar sendiri serta mengembangkan keaktifan
dalam memecahkan masalah.
1
Pengetahuan yang dikontruksi dianggap benar, bila pengetahuan tersebut
dapat digunakan untuk memecahkan masalah sesuai dengan masalah yang
dihadapi.
Kontruktivisme juga beranggapan bahwa pengetahuan tidak dapat
ditransfer begitu saja dari sesorang kepada orang lain, tetapi harus
diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing individu. Artinya, pengetahuan
bukanlah sesuatu yang sudah jadi, melainkan proses yang berkembang terus
menerus.
Salah satu tokoh kontruktivisme yaitu Piaget berpendapat
bahwa:‘pengetahuan yang dibuat dalam pikiran anak, selama anak tersebut
terlibat dalam proses pembelajaran merupakan akibat dari interaksi
secaraaktif dengan lingkunganya melalui proses asimilasi dan
akomodasi.Asimilasi adalah suatu proses kognitif untuk menyerap setiap
informasi baru ke dalam pikirannya seperti: presepsi, konsep, dan sebagainya.
Selanjutnya akomodasi masalah suatu proses restrukrisasi informasi yang
sudah ada atau kemampuan menyusun kembali struktur pikirannya karena
pengaruh informasi yang baru saja diterima’.
Selain Piaget, ahli konstruktivisme Vygostsky berpendapat bahwa
“perkembangan intelektual seorang anak yang sedang mengalami proses
pembelajaran juga oleh faktor sosialnya”. Maksudnya, perkembangan anak
secara kognitif dipengaruhi olehlingkungan sosial dimanaanak itu berada.
Jadi, belajar dianggap sebagai proses untuk mengkonstruksi
pengetahuan yang dilakukan oleh siswa secara mandiri. Karena siswa
diarahkan untuk menjawab materi sesuai dengan kemampuan dan
pengetahuan yang dimilikinya saat itu.Disamping itu,dalamkonstruktivisme
proses belajar dipengaruhi oleh faktor pengalaman danlingkungan yang
mendukung dalam memecahkan masalah, melakukanpenyelidikan, dan
menarik suatu kesimpulan. Hal ini sejalan dengan rancanganmateri yang
disesuaikan dengan masalah yang baisa dialami dilingkungan sehari-
hari.Dengan demikian teori kontruktivisme berkaitan dengan penjelasan
melalui metode inkuiri.
2
2. Belajar Bermakna Dari Ausubel
Belajar menurut Ausubel ada dua jenis, yaitu 1) belajarbermakna
(meaningful learning), dan 2) belajar menghafal (rate learning).
Belajar bermakna merupakan suatu proses dimana setiap informasi
ataupengetahuan baru dihubungkan dengan struktur pengertian atau
pemahaman yang sudah dimilikinya oleh siswa sebelumnya. Belajar bermakna
terjadi bila siswamampu menghubungkan setiap informasi baru kedalam
struktur pengetahuan mereka. Hal ini terjadi melalui pemahaman siswa
terhadap sebuah konsep, mampu mengubah konsep melalui proses asimilasi
dan akomodasi konsep. Sehingga menyebabkan peningkatan kemampuan
untuk memecahkan masalah.Untuk itu dapat dikatakan teori belajar bermakna
dari Ausubel sesuai dengan model pembelajaran inkuiri. Karena siswa
mengidentifikasi masalah dan menyelesaikan materi secaramandiri tanpa
dibimbing oleh guru.
3
diarahkan untuk menyelesaikan permasalahan pada lembar kerja sesuai
dengan pengetahuan dan kemampuan sendiri.Setelah itu siswa berdiskusi
dan dapat menarik kesimpulan sendiri mengenai materi yang diberikan.
C. KONDISI BELAJAR
Kondisi umum yang merupakan syarat timbulnya kegiatan inkuiri bagi
siswa adalah :
1. Aspek sosial di kelas dan suasana terbuka yang mengundang siswa
berdiskusi
2. Inkuiri berfokus pada hipotesis dan
3. Penggunaan fakta
4
penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan
sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.
2) Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan
menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga
diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Dengan
demikian, pada pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai
satu-satunya sumber belajar, tetapi lebih diposisikan sebagai fasilitator dan
motivator belajar siswa. Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui
proses tanya jawab antara guru dan siswa. Karena itu kemampuan guru
dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam
melakukan inkuiri. Guru dalam mengembangkan sikap inkuiri di kelas
mempunyai peranan sebagai konselor, konsultan, teman yang kritis dan
fasilitator. Ia harus dapat membimbing dan merefleksikan pengalaman
kelompok, serta memberi kemudahan bagi kerja kelompok.
3) Tujuan dari pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan
berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan
kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.
5
2. Prinsip Interaksi.
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi
antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi antara
siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti
menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur
lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.
3. Prinsip Bertanya.
Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan pembelajaran ini adalah
guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab setiap
pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir.
Dalam hal ini, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri
sangat diperlukan. Di samping itu, pada pembelajaran ini juga perlu
dikembangkan sikap kritis siswa dengan selalu bertanya dan mempertanyakan
berbagai fenomena yang sedang dipelajarinya.
5. Prinsip Keterbukaan.
Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan
berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya.
Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada
siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran
hipotesis yang diajukannya.
6
D. SINTAKS
Secara umum, langkah-langkah model pembelajaran inkuiri sebagai
berikut :
1. Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim
pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar
siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Guru merangsang dan
mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Langkah orientasi
merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan startegi ini sangat
tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan
kemampuannya dalam memecahkan masalah, tanpa kemauan dan kemampuan
maka proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan lancar.
2. Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu
persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah
persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu.
Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan
masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban
yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi
inkuiri, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh
pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental
melalui proses berpikir.
3. Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang
sedang dikaji.Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya.
Perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki
landasan berpikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang dimunculkan itu
bersifat rasional dan logis. Kemampuan berpikir logis itu sendiri akan sangat
dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang dimiliki serta keluasan
7
pengalaman. Dengan demikian, setiap individu yang kurang mempunyai
wawasan akan sulit mengembangkan hipotesis yang rasional dan logis.
4. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktifitas menjaring informasi yang
dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam pembelajaran
inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting
dalam pengembangan intelektual. Proses pemgumpulan data bukan hanya
memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan
ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya.
5. Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang dianggap diterima
sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan
data. Menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir
rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan
argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
6. Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang
diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan
yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang
relevan.
8
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : Sd Xx
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Semester : IV / 1
Pertemuan Ke- : 1
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit ( 1 X Pertemuan )
I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara
penggunaan benda berdasarkan sifatnya.
III. INDIKATOR
▪ Menyebutkan benda-benda di sekitar dan kegunaanya
▪ Menyebutkan sifat bahan dari benda-benda yang dikenal siswa
▪ Melakukan percobaan tentang sifat bahan dan kegunannya
▪ Menyimpulkan hasil percobaan tentang sifat bahan dan kegunaannya
▪ Mengomunikasikan hasil percobaan tentang sifat bahan dan kegunaannya
▪ Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dan kegunaannya
V. MODEL PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran Inkuiri
9
VI. METODE PEMBELAJARAN
▪ Tanya jawab
▪ Diskusi
▪ Demonstrasi
▪ Pemberian tugas
10
4. Karet
Karet merupakan bahan yang berasal dari getah pohon karet. Karet memiliki
sifat yang lentur, elastis, dan tidak dapat ditembus air.
5. Kaca
Kaca adalah salah satu benda penting yang banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Jendela, cermin, lensa, dan layar televisi salah satu
contoh dari benda kaca.
11
▪ Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
▪ Guru memperkenalkan bahan dari
plastik, logam, kayu, dan karet pada
siswa
▪ Guru memanggil empat siswa ke depan
kelas, mengamati sifat-sifat bahan
tersebut dan menjelaskan sifat-sifat
dari masing-masing bahan tersebut
Fase 2 ▪ Guru memberi kesempatan siswa 5 Menit
untuk bertanya tentang demonstrasi
Merumuskan
tersebut
masalah
▪ Siswa menuliskan pertanyaan yang
berkaitan dengan sifat dan kegunaan
bahan di papan tulis
▪ Siswa dengan bimbingan guru
menentukan rumusan masalah yang
akan dipecahkan bersama
12
dikumpulkan di meja guru
▪ Guru menyampaikan tujuan, garis
besar materi, dan kegiatan yang akan
dilakukan pada proses pembelajaran
13
lembar pengamatan
▪ Bersama kelompok, siswa
mendiskusikan data hasil pengamatan
serta menjawab pertanyaan yang ada
pada LKS dan menjawab rumusan
masalah
Fase 5 ▪ Siswa membandingkan hipotesis 15 Menit
dengan hasil diskusi tentang sifat
Menguji
bahan dan kegunaannya
Hipotesis
▪ Perwakilan setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya dan
kelompok lain dapat menanggapi
14
X. SARANA/ALAT DAN SUMBER BELAJAR
1. Alat dan bahan untuk percobaan
2. Alat tulis
3. Buku IPA SD
XI. PENILAIAN
1. PENILAIAN PRODUK
SKOR YANG
Kelompok ke- No NAMA SISWA/I
DIPEROLEH
1 1 A
2 B
3 C
4 D
5 E
2 6 f
7 G
8 H
9 I
10 J
Dst
15
2. PENILAIAN PROSES
Kelompok ke.......
Aspek Yang Diamati S
K
Nama Kerja- Menghargai
No. Keaktifan Disiplin O
Siswa sama Pendapat Teman
R
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 A
2 B
3 C
4 D
5 E
.......
........
3. PENILAIAN AKHIR
NAMA NILAI PRODUK NILAI PROSES NILAI
NO
SISWA/I SKOR NILAI SKOR NILAI AKHIR
1 A
2 B
3 C
4 D
5 E
Dst
Keterangan : Nilai Akhir = Nilai Produk + Nilai Proses
Pekanbaru, ..............................
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA
........................................ .........................................
NIP :.................................. NIP :................................
16
(LAMPIRAN)
LKS
Sifat Bahan Dan Kegunaannya
A. TUJUAN
Mengetahui hubungan antara sifat bahan dan kegunaannya.
B. TEORI SINGKAT
Di lingkungan sekitar kita banyak terdapat bahan yang sering digunakan
dalam kesehariannya. Ada beberapa bahan yang digunakan untuk membuat
benda. Bahan tersebut antara lain logam, kayu, plastik, karet, dan kaca. Setiap
bahan memiliki sifat tertentu. Sifat logam umumnya berbeda dengan sifat
karet, platik dan kayu. Demikian halnya dengan sifat bahan-bahan lain yang
umumnya berbeda satu sama lainnya.
Setiap sifat benda memiliki hubungan dengan kegunaannya. Misalnya
plastik adalah bahan yang tahan terhadap air, maka kita menggunakan plastik
untuk wadah air. Plastik ternyata mudah terbakar, maka kita tidak bisa
meggunakan plastik sebagai bahan untuk membuat panci atau penggorengan.
Panci dan penggorengan harus dibuat dari logam agar tidak terbakar.
D. LANGKAH KERJA
1. Bentuklah kelompok. Masing-masing kelompok terdiri atas lima siswa
2. Amatilah bahan-bahan seperti plastik, kain, logam, kayu, karet, dan kaca
yang ada di lingkungan sekitar
3. Tulislah hasil pengamatanmu pada tabel pengamatan.
4. Buatlah kesimpulan.
17
E. HASIL PENGAMATAN
................................. .................................
1 Plastik
................................. .................................
................................. .................................
................................. .................................
2 Kain
................................. .................................
................................. .................................
................................. .................................
3 Logam
................................. .................................
.................................
.................................
.................................
4 Kayu .................................
.................................
.................................
................................. .................................
................................. .................................
5 Karet
................................. .................................
.................................
.................................
.................................
6 Kaca .................................
.................................
................................
18
Jawablah pertanyaan berikut!
1. Bahan apa yang paling banyak ditemukan di lingkungan sekitarmu?
Bagaimana sifat bahan-bahan tersebut?
................................................................................................................
................................................................................................................
2. Bahan-bahan apa yang paling banyak digunakan untuk memasak?
Bagaimana sifat bahan-bahan tersebut?
.................................................................................................................
.................................................................................................................
3. Bahan yang digunakan untuk ban kendaraan? Bagaimana sifat bahan
tersebut?
................................................................................................................
................................................................................................................
F. SIMPULAN
Mengapa sifat dan kegunaan saling berpengaruh? Bagaimanakah hubungan
antara keduanya?
.................................................................................................................
.................................................................................................................
G. UJI PEMAHAMAN
1. Apa sifat bahan yang paling tepat untuk membuat kemasan makanan
ringan?
.................................................................................................................
2. Terbuat dari apakah jas hujan? Bagaimana kegunaannya?
...............................................................................................................
3. Buatlah contoh lain penggunaan dari bahan karet selain ban kendaraan!
.................................................................................................................
4. Sebutkan contoh hubungan antara sifat bahan logam dan kegunaannya!
...............................................................................................................
19