Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH BIMBINGAN KELOMPOK, BIMBINGAN KARIER DAN

BIMBINGAN MURID BERBAKAT DAN MURID LAMBAT BELAJAR


TINGKAT SEKOLAH DASAR

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Semester Antara Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling
Dosen Pengampu Muhammad Rizal Fauzi, M.Pd

oleh :

Inda Alfianti
20060030

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN IKIP SILIWANGI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat kami susun sampai dengan selesai.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi penulis sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Bandung Barat, 20 Agustus 2021

Inda Alfianti
DAFTAR ISI
BAB II

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Layanan bimbingan kelompok merupakan kegiatan yang menekankan pada proses


berfikir secara sadar, perasaan-perasaan, dan perilaku-perilaku anggota untuk meningkatkan
kesadaran akan pertumbuhan dan perkembangan individu yang sehat. Melalui layanan
bimbingan kelompok, individu menjadi sadar akan kelemahan dan kelebihannya, mengenali
keterampilan, keahlian dan pengetahuan serta menghargai nilai dan tindakannya sesuai
dengan tugas-tugas perkembangan. Selain itu layanan bimbingan kelompok memberi
kesempatan untuk mempelajari keterampilan sosial.

Menghadapi era kesejagatan (globalisasi) dan tantangan dunia pekerjaan yang semakin
kompetitif, mengarahkan murid sedini mungkin mengenal karir, merupakan upaya strategis
dalam mempersiapkan generasi yang tangguh. Alasan mengapa bimbingan karir di SD perlu
dilaksanakan, diulas dalam makalah ini karena ada pihak-pihak yang masih meragukan
bahwa bimbingn karir terlalu dini untuk diberikan di SD. Tujuan bimbingan karir di SD lebih
difokuskan untuk memberikan kesadaran karir kepada para murid.

Tahapan dan karakteristik perkembangan karir bagi murid SD memberikan wawasAn


kepada kita sebagai calon guru, bahwa dalam tahapan perkembangan anak ada titik rawan
yang dapat diintervensi secara efektif. Teknik bimbingan karir di SD dapat divariasikan dari
yang terpadu, penyampaian paket bimbingan karir, melalui observasi, melalui media bacaan
dan elektronik, serta mengundang nara sumber yang relevan dengan tingkat perkembangan
anak.

untuk mendukung upaya bimbingan terhadap siswa cerdas dan berbakat, maka perlu
dirancang program bimbingan khusus agar mereka dapat menunjukkan peningkatan yang
nyata dalam prestasi sehingga tumbuh rasa kompetensi dan rasa harga diri. Dengan pogram
khusus mereka belajar lebih efisien, mereka mengembangkan keterampilan, memecahkan
masalah dengan baik dan mampu melihat solusi dari berbagai sudut pandang. Serta murid
lambat dalam belajar pun harus dibantu.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1 Apa pengertian bimbingan kelompok?
2 Apa tujuan bimbingan kelompok?
3 Apa saja bidang layanan bimbingan kelompok kaitannya dengan penyesuaian diri pada
siswa SD?
4 Apa pengertian bimbingan karir?
5 Apa Pentingnya bimbingan karir?
6 Apa  tujuan bimbingan karir di SD?
7 Bagaimana tahapan dan karakteristik perkembangan karir murid SD?
8 Bagaimana teknik bimbingan karir bagi murid SD?
9 Apa saja materi bimbingan karir di SD?
10 apa pengertian murid berbakat?
11 Bagaimana karakteristik murid berbakat?
12 Apa saja masalah murid berbakat?
13 Bagaimana cara pengenalan murid berbakat?
14 Bagaimana program bimbingan murid berbakat?
15 Apa pengertian murid lambat belajar?
16 Bagaimana cara mengenali murid lambat belajar?
17 Apa masalah murid lambat belajar?
18 Bagaimana program bimbingan murid lambat belajar?

1.3 TUJUAN

1 Untuk mengetahui pengertian bimbingan kelompok?


2 Untuk mengetahui tujuan bimbingan kelompok?
3 Untuk mengetahui bidang layanan bimbingan kelompok kaitannya dengan penyesuaian
diri pada siswa SD?
4 Untuk mengetahui pengertian bimbingan karir?
5 Untuk mengetahui pentingnya bimbingan karir?
6 Untuk mengetahui  tujuan bimbingan karir di SD?
7 Untuk mengetahui tahapan dan karakteristik perkembangan karir murid SD?
8 Untuk mengetahui teknik bimbingan karir bagi murid SD?
9 Untuk mengetahui materi bimbingan karir di SD?
10 Untuk mengetahui pengertian murid berbakat?
11 Untuk mengetahui karakteristik murib berbakat?
12 Untuk mengetahui masalah murid berbakat?
13 Untuk mengetahui cara pengenalan murid berbakat?
14 Untuk mengetahui program bimbingan murid berbakat?
15 Untuk mengetahui pengertian murid lambat belajar?
16 Untuk mengetahui cara mengenali murid lambat belajar?
17 Untuk mengetahui masalah murid lambat belajar?
18 Untuk mengetahui program bimbingan murid lambat belajar?

1.4 MANFAAT

Penyusunan makalah ini bermanfaat secara:

1.  Teoretis, untuk mendalami tentang Pendekatan dan Teknik BK di SD.

2. Praktis, bermanfaat bagi:

a.    Para pendidik agar pendidik dapat menyelenggarakan bimbingan kelompok dengan baik.

b.    Mahasiswa agar dapat mengaplikasikan bimbingan kelompok kaitannya dengan


penyesuaian diri pada siswa SD. svdhjebdweuhcueiwhcuiewhduiewhdweuicuewisacebcigc
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 BIMBINGAN KELOMPOK


a. Pengertian Bimbingan Kelompok

Menurut Gazda (1978) bimbingan kelompok di sekolah merupakan kegiatan informasi


kepada sekolompok siswa untuk membantu siswa menyusun rencana dan keputusan yang
tepat (dalam Prayitno dan Amti, 1999: 309).

Pengertian di atas menekankan pada kegiatan pemberian informasi dalam suasana kelompok
dan adanya penyusunan rencana untuk mengambil keputusan. Menurut Prayitno (1995: 61)
bahwa “Bimbingan kelompok adalah memanfaatkan dinamika untuk mencapai tujuan-tujuan
bimbingan dan konseling, bimbingan kelompok lebih menekankan suatu upaya bimbingan
kepada individu melalui kelompok”.

Sukardi (2002: 48) menjelaskan bahwa : Layanan bimbingan kelompok adalah layanan yang
memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama memperoleh bahan dari
narasumber tertentu (terutama guru pembimbing atau konselor) yang berguna untuk
menunjang kehidupan sehari-hari baik individu sebagai pelajar, anggota keluarga, dan
masyarakat serta untuk mempertimbangkan dalam pengambilan keputusan.

b. Tujuan

Dengan demikian bimbingan kelompok adalah proses pemberian informasi dan bantuan yang
diberikan oleh seorang yang ahli (guru pembimbing) pada sekelompok orang dengan
memanfaatkan dinamika kelompok guna mencapai suatu tujuan tertentu, tujuan dalam
penelitian ini adalah membentuk konsep diri positif.

 Tujuan Bimbingan Kelompok

Kesuksesan layanan bimbngan kelompok sangat dipengaruhi sejauh mana tujuan yang akan
dicapai dalam layanan layanan kelompok yang diselenggarakan.

Tujuan bimbingan kelompok yang dikemukakan oleh Prayitno (2004: 2-3) adalah sebagai
berikut :

 Tujuan Umum
Tujuan umum dari layanan bimbingan kelompok adalah berkembangnya sosialisasi siswa,
khususnya kemampuan komunikasi anggota kelompok.

 Tujuan Khusus

Bimbingan kelompok bermaksud membahas topik-topik tertentu. Melalui dinamika


kelompok yang intensif, pembahasan topik-topik itu mendorong pengembangan perasaan,
pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang diwujudkannya tingkah laku yang
lebih efektif. Dalam hal ini kemampuan berkomunikasi verbal maupun non verbal
ditingkatkan.

Dengan diadakannya bimbingan kelompok ini dapat bermanfaat bagi siswa karena dengan
bimbingan kelompok akan timbul interaksi dengan anggota-anggota kelompok mereka
memenuhi kebutuhan psikologis, seperti kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan teman-
teman sebaya dan diterima oleh mereka, kebutuhan bertukar pikiran dan berbagi perasaan,
kebutuhan menemukan nilai-nilai kehidupan sebagai pegangan, dan kebutuhan untuk menjadi
lebih mandiri.

c. Penyelenggaraan Layanan Bimbingan Kelompok

Model Kelompok dalam Layanan Bimbingan Kelompok. Menurut Prayitno (1999: 24-25)
bahwa dalam penyelenggaraan bimbingan kelompok dikenal dua jenis kelompok, yaitu
kelompok bebas dan kelompok tugas :

a.      Kelompok bebas

Dalam kegiatannya para anggota bebas mengemukakan segala pikiran dan perasaanya dalam
kelompok. Selanjutnya apa yang disampaikan mereka dalam kelompok itulah yang menjadi
pokok bahasan kelompok.

b.      Kelompok tugas

Dalam penyelenggaraan bimbingan kelompok tugas arah dan isi kegiatannya tidak ditentukan
oleh para anggota, melainkan diarahkan kepada penyelesaiannya suatu tugas. Pemimpin
kelompok mengemukakan suatu tugas untuk selanjutnya dibahas dan diselesaikan oleh
anggota kelompok.

d. Komponen Layanan Bimbingan Kelompok


Prayitno (1995: 27) menggemukakan bahwa ada tiga komponen penting dalam kelompok
yaitu suasana kelompok, anggota kelompok, dan pemimpin kelompok.

a.      Suasana kelompok

Dinamika kelompok berarti suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang
mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang satu dengan yang lain
(Santoso, 2004:5). Dengan kata lain, antar anggota kelompok mempunyai hubungan
psikologis yang berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama-sama.

Sedangkan menurut Wibowo (2005: 61) mengemukakan: Dinamika kelompok adalah suatu
studi yang menggambarkan berbagai kekuatan yang menentukan perilaku anggota dan
perilaku kelompok yang menyebabkan terjadinya gerak perubahan dalam kelompok untuk
mencaapi tujuan bersama.

b.      Anggota kelompok

Peranan yang hendaknya dimainkan anggota kelompok sesuai yang diharapkan menurut
Prayitno (1995:32) adalah sebagai berikut:

1)      Membantu terbinanya suasana keakraban dalam hubungan antar anggota kelompok.

2)      Mencurahkan segenap perasaan dalam melibatkan diri dalam kegiatan kelompok.

3)      Berusaha agar yang dilakukannya itu membantu tercapainya tujuan bersama.

4)      Membantu tersusunnya aturan kelompok dan berusaha mematuhinya dengan baik.

5)      Benar-benar berusaha untuk secara efektif ikut serta dalam seluruh kegiatan kelompok.

6)      Mampu mengkomunikasikan secara terbuka.

7)      Berusaha membantu orang lain.

8)      Memberikan kesempatan kepada anggota lain untuk juga menjalani peranannya.

9)      Menyadari pentingnya kegiatan kelompok tersebut.

c.      Pemimpin kelompok

Pemimpin kelompok adalah orang yang mampu menciptakan suasana sehingga para anggota
kelompok dapat belajar bagaimana mengatasi masalah-masalah mereka sendiri.
Menurut Prayitno (1995: 35-36) peranan pemimpin kelompok dalam layanan bimbingan
kelompok adalah sebagai berikut.:

1)      Pemimpin kelompok dapat memberikan bantuan, pengarahan atau campur tangan


langsung terhadap kegiatan kelompok. Campur tangan ini meliputi hal-hal bersifat dari yang
dibicarakan maupun mengenai proses kegiatan itu sendiri.

2)      Pemimpin kelompok memusatkan perhatian pada suasana perasaan yang berkembang


dalam kelompok itu, baik perasaan anggota-anggota tertentu maupun keseluruhan kelompok.
Pemimpin kelompok dapat menanyakan suasana perasaan yang dialami oleh anggota
kelompok.

3)      Jika kelompok tersebut tampak kurang menjurus ke arah yang dimaksudkan, maka
pemimpin kelompok perlu memberikan arah yang dimaksudkan.

4)      Pemimpin kelompok juga perlu memberikan tanggapan (umpan balik) tentang berbagai
hal yang terjadi dalam kelompok, baik yang bersifat isi maupun proses kegiatan kelompok.

5)      Pemimpin kelompok diharapkan mampu mengatur lalu lintas kegiatan kelompok,


pemegang atauran permainan (menjadi wasit), pendamai dan pendorong kerjasama serta
suasana kebersamaan. Selain itu juga diharapkan bertindak sebagai penjaga agar apapun yang
terjadi di dalam kelompok itu tidak merusak ataupun menyakiti seseorang atau lebih anggota
kelompok.

6)      Sifat kerahasiaan dari kelompok itu dengan segenap isi dan kejadian-kejadian yang
timbul di dalamnya juga menjadi tanggung jawab pemimpin kelompok.

e. Teknik-teknik Bimbingan Kelompok

Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam bimbingan kelompok, seperti yang
disebutkan oleh Tatiek Romlah (2001: 87)

Beberapa teknik yang biasa digunakan dalam pelaksanaan bimbingan kelompok yaitu, antara
lain : pemberian informasi, diskusi kelompok, pemecahan masalah (problem solving),
permaianan peranan (role playing), permainan simulasi (simulation games), karyawisata
(field trip), penciptaan suasana keluarga (Home Room)

f. Tahap-tahap Bimbingan Kelompok


Tahap-tahap perkembangan kelompok dalam bimbingan melalui pendekatan kelompok
sangat penting yang pada dasarnya tahapan perkembangan kegiatan bimbingan kelompok
sama dengan tahapan yang terdapat dalam konseling kelompok. Prayitno (1995:40-60)
Tahap-tahap bimbingan kelompok ada empat tahap, yaitu : tahap pembentukan, tahap
peralihan, tahap kegiatan dan tahap pengakhiran.

a. Tahap Pembentukan
b. Tahap Peralihan
c. Tahap Kegiatan
d. Tahap Pengakhiran (Terminasi)

Bidang Layanan Bimbingan Kelompok Kaitannya dengan Penyesuaian Diri pada Siswa SD

 Bidang Pengembangan Pribadi


a. Contoh topik layanan bimbingan kelompok:
b. Cara bersikap dan berperilaku yang baik.
c. Cara meningkatkan kemampuan bakat dan minat.
d. Cara menghormati orang yang lebih tua.

 Bidang Pengembangan Sosial

Contoh topik layanan bimbingan kelompok:

a. Cara berkomunikasi yang baik dengan orang lain.


b. Cara memilih teman yang baik.
c. Cara menyesuaikan diri dengan lingkungan.
d. Cara bersopan santun dalam kehidupan sehari-hari.

 Bidang Pengembangan Kegiatan Belajar

Contoh topik layanan bimbingan kelompok:

a. Cara belajar yang efektif dan efisien.


b. Cara membentuk kelompok belajar.
c. Cara memilih teman belajar.

 Bidang Pengembangan Karir


Contoh topik layanan bimbingan kelompok:

a. Mengenal jenis-jenis pekerjaan.


b. Cara mewujudkan cita-cita.
c. Manfaat ekstrakurikuler di sekolah.

 Bidang Pengembangan Kehidupan Berkeluarga

Contoh topik layanan bimbingan kelompok:

a. Cara menjadi anak yang baik.


b. Menjaga nama baik orang tua.

 Bidang Pengembangan Kehidupan Beragama

Contoh topik layanan bimbingan kelompok:

a. Mengenal macam-macam agama yang diakui di Indonesia.


b. Toleransi antar umat beragama.
c. Kewajiban umat beragama.

2.2 BIMBINGAN KARIER


a. Pengertian Bimbingan karier

Istilah karir mungkin sering dikaitkan dengan pekerjaan atau jabatan. Untuk itu ada baiknya
dikenali beberapa istilah khusus yang berkaitan dengan bimbingan karir, yakni :

a. Karir : keseluruhan pekerjaan yang dialami seseorang dalam keseluruhan hidupnya.


Secara lebih terbatas karir diartikan sebagai pengalaman kerja di dalam suatu bidang
pekerjaan tertentu.
b. Jabatan (Occupation; Vocational) : suatu pekerjaan khusus atau kegiatan kerja
tertentu.
c. Perkembangan karir : keseluruhan perkembangan individu yang menekankan kepada
proses persiapan, memasuki dan kemajuan dalam dunia pekerjaan.
d. Pendidikan karir : kegiatan yang direncanakan untuk memberikan pengalaman
pendidikan kepada individu yang akan memberikan kemudahan perkembangan karir.
Mengapa kita menamakan bimbingan karir, bukan bimbingan jabatan ? Ada tiga alas an yang
dikemukakan, yaitu :

a. Istilah karir cenderung lebih populer dewasa ini daripada istilah jabatan
b. Istilah karir lebih inklusif daripada istilah jabatan, dimana istilah jabatan sering
merujuk kepada konotasi khusus atau pekerjaan tertentu
c. Istilah bimbingan diartikan secara luas, sehingga di dalamnya akan menyangkut pula
masalah proses pengambilan keputusan dan penyesuaian karir

Istilah bimbingan karir tidak hanya merujuk kepada program orientasi pekerjaaan tetapi juga
menyangkut :

a. Keterlibatan antara konselor dengan klien


b. Keterlibatan partisipasi aktif klien dalam mengambil keputusan karir dan tidak
bersifat pasif-reseptif terhadap informasi
c. Proses penyesuaian pribadi bahkan lebih jauh merupakan proses psikoterapi

Terdapat dua kecenderungan umum dalam mengartikan bimbingan karir, yaitu :

1. Menekankan keterlibatan variabel emosi dan kepribadian dalam pemilihan karir.


Mengartikan bimbingan karir sebagai bantuan kepada individu untuk memilih,
mempersiapkan untuk memasuki dan mengembangkan suatu jabatan
2. Menekankan kepada proses pengambilan keputusan dalam konteks perkembangan.
Mengartikan bimbingan karir sebagai proses membantu seseorang untuk
mengembangkan dan menerima gambaran diri secara terintegrasi dan adekuat dan
peranan lainnya dalam dunia kerja, menguji konsep tersebut terhadap kenyataan,
mengkonversikan ke dalam kenyataan dengan memberikan kepuasan kepada diri
sendiri dan manfaat bagi masyarakat.

Secara umum bimbingan karir diartikan sebagai upaya bantuan kepada individu untuk
menstimulasi (mendorong) dan memberikan kemudahan perkembangan karir dalam
kehidupannya. Bantuan tersebut mencakup perencanaan karir, pengambilan keputusan dan
penyesuaian pekerjaan (karir).

Di dalam setting sekolah, bimbingan karir dipandang sebagai proses perkembangan yang
berkelanjutan dalam upaya membantu individu mempersiapkan karir melalui intervensi
kurikuler yang berkaitan dengan ; perencanaan karir, pengambilan keputusan, pengembangan
keterampilan mengatasi masalah, informasi karir dan pemahaman diri.
Bimbingan karir di sekolah dasar diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman
peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya, pengembangan sikap
positif terhadap semua jenis pekerjaan dan orang lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup
yang positif. Bimbingan karir di sekolah dasar juga terkait erat dengan upaya membantu
peserta didik memahami apa yang disukai dan tak disukai, kecakapan diri, disiplin,
mengontrol kegiatan sendiri. Layanan bimbingan karir amat erat kaitannya dengan tiga
layanan bimbingan yang lainnya karena kecakapan-kecakapan yang dikembangkan di dalam
bimbingan belajar, pribadi, maupun sosial akan mendukung perkembangan karir peserta
didik.

Menurut Miller (1989, dalam Muro & Kotman, 1995) peranan konselor dalam bimbingan
karir adalah membantu murid agar memiliki kesadaran diri, meningkatkan keterampilan diri
seperti dalam kerjasama, dan memberikan informasi tentang dunia kerja.

b. Pentingnya Bimbingan Karir

Bimbingan karir dipelajari secara khusus didasarkan kepada anggapan bahwa :

a. Kebutuhan bimbingan karir jauh lebih besar daripada kebutuhan psikoterapi.


Bimbingan karir menggarap dunia dalam dan luar individu secara khusus lebih
berorientasi kepada dunia dalam individu.
b. Bimbingan karir dapat bersifat terapeutik atau berfungsi sebagai penyembuhan.
Penyesuaian karir berhubungan erat dengan penyesuaian pribadi, bahkan
penyesuaian karir secara langsung berhubungan dengan penyesuaian pribadi.
Super mengemukakan bahwa dengan membantu membebaskan ketegangan,
mengklarifikasi perasaan, memberikan wawasan, membantu memperoleh sukses,
dan mengembangkan perasaan kompeten dalam suatu wilayah penyesuaian
jabatan, memungkinkan individu menguasai aspek kehidupan lain secara tepat.
Dengan demikian penyesuaian diri secara keseluruhan.
c. Psikoterapi yang berorientasi kepada perubahan struktur kepribadian harus diikuti
oleh bimbingan karir. Perubahan kepribadian yang diperoleh melalui proses
psikoterapi juga dikaitkan dengan pemilihan karir diperlukan orientasi kembali ke
arah baru dalam pengembangan karirnya. Ini berarti bahwa seseorang konselor
harus menguasai dalam bimbingan karir.
c. Tujuan Bimbingan Karir di SD
Secara lebih operasional, tujuan layanan bimbingan karir di SD adalah membantu murid agar
dapat :

a. Mengenal macam-macam dan ciri-ciri dari berbagai jenis pekerjaan yang ada
b. Merencanakan masa depan
c. Membantu arah pekerjaan
d. Menyesuaikan keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan
e. Membantu mencapai cita-cita (Depdikbud, 1994)

Bailey dan Nihien (1989), menyarankan program pengembangan kesadaran karir di tingkat
sekolah dasar, khususnya di kelas-kelas tinggi, hendaknya dikembangkan secara terpadu dan
mencakup hal-hal berikut ini ;

a. Informasi yang difokuskan kepada tanggung jawab dan struktur pekerjaan


b. Penyediaan waktu dan kesempatan bagi peserta didik untuk berbagi pengetahuan
tentang dunia kerja dan pengalaman yang diperolehnya dari orang-orang sekitar
tentang berbagai pekerjaan
c. Kesempatan bagi peserta didik untuk berinteraksi dengan orang-orang yang
bekerja di sekitarnya. Interaksi ini akan menjembatani murid SD dengan dunia
kerja
d. Kesempatan bagi peserta didik untuk mengetahui bagaimana orang merasakan
pekerjaan atau profesi yang dipilihnya
e. Kesempatan bagi peserta didik untuk mengenali peran faktor jenis (gender) dalam
pekerjaan

d. Tahapan dan Karakteristik Perkembangan Karir Murid SD

Perkembangan karir merupakan bagian dari perkembangan manusia, karena:

a.         Perkembangan terjadi sepanjang hidup manusia.

Hal ini dapat digambarkan dalam batas-batas kematangan yang merujuk kepada tahap
perkembangan yang dicapai. Perkembangan karir seseorang berkaitan erat dengan tahap
perkembangannya.

b.        Perkembangan individu dipengaruhi oleh faktor pembawaan dan lingkungan.


Ini berarti bahwa faktor psikologis, sosiologis, pendidikan, ekonomis dan fisik berpengaruh
terhadap perkembangan individu. Strategi intervensi bimbingan karir akan memadai apabila
memperhatikan faktor-faktor tersebut.

c.         Perkembangan adalah proses yang kontinu.

Perkembangan individu dapat dibantu melalui intervensi seawal mungkin dan berlangsung
sepanjang hidup. Ini berarti bahwa program yang hanya berpusat pada tahap perkembangan
tertentu akan mengurangi efektivitas perkembangan. Bimbingan karir merupakan salah satu
bentuk intervensi yang biasa dilakukan dalam proses perkembangan individu.

d.        Sekalipun perkembangan itu kontinu, ada aspek-aspek yang dominan dalam berbagai
periode perkembangan. Program pengembangan karir harus memperhatikan aspek-aspek
dominan pada tahap perkembangan tertentu.

e.         Perkembangan individu mencakup diferensiasi dan integrasi konsep diri dan persepsi
tentang dunianya. Strategi intervensi harus dirancang untuk membantu individu pada saat
berada dalam kematangan yang normal daripada intervensi yang bersifat remedial.
Bimbingan karir sebagai salah satu bentuk intervensi perkembangan individu dapat berfungsi
preventif maupun kuratif.

f.         Perkembangan individual, sehingga adanya keragaman individual.

Program intervensi termasuk bimbingan karir harus memperhatikan keragaman individual


tersebut.

Di atas telah dikemukakan bahwa perkembangan individu merupakan proses yang kontinu,
dan bahwa intervensi dalam bentuk bimbingan karir akan efektif apabila memperhatikan
tahap dan aspek yang dominan dalam perkembangan individu. Aspek dominan itu merupakan
elamen yang perlu dikembangkan pada saat yang tepat dalam keseluruhan proses
perkembangan individu. Keberhasilan menggambarkan elemen tertentu akan berpengaruh
terhadap perkembangan elemen berikutnya.

aspek-aspek tersebut dalam suatu kontinu perkembangan karir, dapat digambarkan dalam
bagan berikut :

a. Elemen yang dikembangkan


b. Kesadaran diri Identitas Diri
c. Kesadaran pendidikan Identitas Pendidikan
d. Kesadaran karir Identitas Karir
e. Kesadaran ekonomis Pendidikan ekonomis
f. Pengambilan keputusan Keputusan Karir
g. Kompetensi dasar Keterampilan Kerja
h. Sikap dan apresiasi Kepuasan pribadi dan sosial

Apabila model di atas ditelaah akan dapat dapat diidentifikasikan, elemen mana yang paling
tepat dikembangkan pada periode perkembangan tertentu. Pada dasarnya setiap elemen itu
merupakan titik kritis yang harus diperhatikan di dalam pelaksanaan bimbingan karir.

Elemen-elemen perkembangan karir tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut ini:

a. Kesadaran diri : yaitu sadar akan diri sendiri, kebutuhan, kekuatan yang menuntun
perkembangan dan pemahaman diri dan identitas diri yang positif yang akan
mempermudah keputusan karir yang efektif.
b. Kesadaran pendidikan : murid mengenal dan menyadari pentingnya
perkembangan ketrampilan dasar dan penguasaan isi pengetahuan sebagai alat
pencapaian tujuan karir.
c. Kesadaran karir : murid menyadari bahwa perkembangan karir berkembang
melalui pendidikan dan pengalaman kerja dan memahami tentang adanya
keragaman dalam dunia kerja.
d. Kesadaran ekonomis : Memahami hubungan secara ekonomis antara ekonomi,
gaya hidup dan pekerjaan.
e. Pengambilan keputusan : Menyadari bahwa pengambilan keputusan melibatkan
keputusan tindakan dalam hal mengidentifikasi alternatif, memilih alternatif yang
konsisten dengan tujuan dan implementasi keputusan tersebut.
f. Kompetensi awal : Mengembangkan ketrampilan kognitif yang diperlukan untuk
memasuki dunia karir.
g. Apresiasi dan sikap : Internalisasi karir yang memberikan kepuasan baik secara
pribadi maupun sosial.

Pandangan lain dari ahli perkembangan karir yang memberikan nama yang berbeda terhadap
masa perkembangan pada usia anak. Namun indikatornya relatif sama.Ginzberg, Axeired dan
Herma (1951 dalam Muro & Kotman, 1995) menyebutkan bahwa periode karir dari sejak
lahir hingga usia 14 tahun adalah periode fantasi (fantasi period) sedangakan Super (1981,
dalam Muro & Kotman, 1995) memberikan label perkembangan karir pada usia 4 s.d 14
tahun sebagai periode tentatif. Namun demikinan kedua pandangan ini merujuk kepada hal
yang sama yaitu penggunaan fantasi dalam memainkan karir orang dewasa.

e.  Teknik Bimbingan Karir bagi Murid SD

Bimbingan karir di sekolah dasar dapat dilaksanakan dengan berbagai teknik seperti:

a. Terpadu dalam KBM

Teknik ini merupakan teknik yang paling memungkinkan mengingat pelaksana bimbingan di
SD adalah guru. Dalam teknik ini, guru hendaknya meneliti materi kurikulum yang dapat
disisipi bimbingan karir. Untuk memberikan gambaran lebih nyata bagaimana isi bimbingan
karir dapat dipadukan dalam kegiatan belajar mengajar.

b. Paket Bimbingan Karir

Badan penelitian dan pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan ( Balitbang Dekdikbud)


telah mengembangkan empat buku paket bimbingan karir dan dikemas berupa modul yang
masing-masing paket terdiri dari satu sub topik pembahasan.

c. Pengamatan

Para siswa diajak jalan-jalan menuju suatu tempat, kemudian disepanjang jalan mereka
diminta mengadakan tentang jenis-jenis pekerjaan apa saja yang ditemukan.

d. Bacaan

Teknik bimbingan karir di SD dapat dilaksanakan dengan cara menyuruh murid untuk
membaca riwayat hidup orang-orang yang berhasil. Saat ini telah banyak buku riwayat hidup
tokoh seperti mantan presiden Soeharto dll. Selain dalam buku riwayat hidup, informasi
jabatan dapat diperkaya dengan membaca sumber-sumber bacaan seperti surat kabar,majalah,
media elektronik, dll.

e. Nara Sumber

Wawasan murid tentang dunia pekrjaan dapt pula diperoleh dengan mendatangkan nara
sumber ke sekolah untuk berdialog dengan anak-anak. Murid dapat pula ditugaskan untuk
mengadakan dialog denga orang tuanya masing-masing.

f. Cerita
Murid usia SD sangat menyenangi cerita. Olehkarena itu guru dapat saja melaksankan
bimbingan karir melalui cerita. Akan sangat terkesan jika tokoh-tokoh dalam ceritera
divisualisasikan melalui boneka, atau media gambar.

f. Materi Bimbingan Karir di SD

Isi bimbingan karir yang hendaknya dikembangkan di SD menurut buku pedoman bimbingan
dan penyuluhan di SD 1994 adalah sebagai berikut:

Isi Bimbingan Karir untuk kelas rendah ( I, II dan III), mencakup :

a. Mengenalkan perbedaan antar kawan sebaya


b. Menggambarkan perkembangan diri siswa
c. Menjelaskan bahwa bekerja itu penting bagi kehidupan sesuai dengan tuntutan
lingungan
d. Mengenalakan ketrampilan yang dimiliki
e. Menjelaskan macam-macam pekerjaan yang ada di lingkun gan sekolah
f. Mengenalakan macam-macam pekerjaan yang dilakukan orang dewasa.
g. Mengenalakan kegiata-kegiatan yang menarik.
h. Mengenalakan mengapa orang memilih suatu pekerjaan, dan pilihan itu masih
dapat berubah.
i. Menjelaskan bahwa kehidupan masa depan dapat direncanakan dari sekarang
j. Mengenalkan bahwa seseorang dapat memiliki banyak peran.
k. Menjelaskan bahwa pekerjaan sesesorang ditentukan oleh minat dan kecapannya.

Isi bimbingan untuk kelas tinggi ( kelas IV,V,VI) :

a. Menjelaskan manfaat mencontoh orang-orang yang berhasil.


b. Melatih siswa menggambarkan kehidupan di masa yang akan datang.
c. Membimbing diskusi mengenai pekerjaan wanita dengan pria.
d. Menjelaskan jenis-jenis ketrampilan yang dikaitkan dengan pekerjaan tertentu.
e. Melatih siswa membayangkan hal- hal yang akan dilakukan kira-kira 25 tahun
yang akan datang.
f. Membimbing siswa tentang macam-macam gaya hidup dan pengaruhnya.
g. Menjelaskan pengaruh nilai yang dianut dalam pengambilan keputusan.
h. Membimbing siswa untuk memperkirakan bahwa meneladani tokoh panutan dapat
mempengaruhi karir.
i. Melatih siswa merencanakan pekerjaan apa yang cocok dengan dirinya pada masa
dewasa nanti.
j. Membimbing siswa berdiskusi tentang pengaruh pekerjaan orang terhadap
kehidupan anak.
k. Melatih murid melihat hubungan antara minat dan kemampuan.
l. Mengenalakan bermacam-macam untuk menilai kemajuan prestasi.
m. Mengenalkan macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan sekitar.

Sekedar bahan pambanding berikut ini disajikan program bimbingan di SD Florida (1989) :

a.         Pengetahuan Diri ( Self-Knowladge)

1. Memperoleh pengetahuan tentang pentinganya konsep pengembangan karir.


2. Mengembangkan ketrampilan untuk berinteraksi dengan yang lain.
3. Mengembangkan kesadaran pentingnya akan pengembngan emosi dan fisik dalam
membuat keputusan karir.

b.         Pengembang Pendidikan Jabatan :

1. Mengembangkan kesdaran pentingnya prestasi pendidikan untuk memperoleh peluang


karir.
2. Mengembangkan kesdaran hubungan kerja untuk belajar.
3. Mengembangkan kesadaran pentingnya tanggung jawab dalam melakukan hubungan
antar pribadi, memiliki kebiasaan beerja dengan sebaik-baiknya dan peluang karir.
4. Memperoleh ketrampilan dalam memhami dan menggunakan informasi karir.
5. Memperoleh kesadaran bagaimana hubungan karir terhadap kebutuhan dan fungsi
masyarakat.

c.         Perencanaan dan Eksplorasi karir.

1. Mengembangkan kesadaran hubungan antar peran kehidupan, gaya kehidupan dan karir.
2. Mengembangkkan kesadaran perbedaan pekerjaan dan perubahan peran jenis kelamin.
2.3 BIMBINGAN MURID BERBAKAT DAN MURID LAMBAR BELAJAR
a. Pengertian Murid Berbakat
Istilah murid berbakat merupakan terjemahan dari “gifted” yang berarti kemampuan
intelektual tinggi. Jadi murid berbakat adalah murid yang memiliki kemampuan intelektual
atau taraf inteligensi yang unggul. Dengan keunggulan ini ia di harapkan memiliki peluang
besar untuk mencapai prestasi tinggi dan menonjol didalam bidang pekerjaanya. (Adni
Hakim Nasution dalam S.C Utami Munadar, 1985:4).
Sedangkan Clark (1988:6) mengatakan bahwa murid berbakat ialah anak-anak yang
menampilkan kapabilitas unjuk kerja yang tinggi dalam bidang-bidang seperti intelektual,
krestif, artisti8k, kepemimpinan, kemampuan, atau lapangan-lapangan akademik tertentu, dan
memerlukan, layanan-layanan atau kegiatan-kegiatan yang tidak bias di sediakan oleh
sekolah dalam rangka untyk mengembangkan kemampuanny secara penuh.

Menurut skala yang dibuat oleh Wechsler, murid berbakat adalah murid yang memiliki taraf
intelegensi 130 atau lebih, yang di bedakan atas luar biasa cerdas atau gifted (IQ 145 ke atas)
dan sanagat cerdas atau superior (IQ 130-144). Yang banyaknya 2,5% dari banyaknya murid.
Berdasarkan uraian di atas jelaslah yang di maksud murid berbakat adalah murid yang
memiliki taraf intelegensi sangat tinggi, dan kadang kemampuanya memungkinkan bagi
dirinya berhasil dengan baik dalam pekerjaan atai karirnya. Murid seperti ini umumnya
memerlukan program khusus yang terencana selain dari program umumnya biasanya di
laksanakan di sekolahuntuk pengembangan kemampuanya.

b. Karakteristik Murid Berbakat


Murid berbakat umumnya memiliki karakteristik seperti di bawah ini:
a. Memiliki kemampuan yang tinggi dalam biadang penalaran, berpikir abstrak,
pengambilan dari kesimpulan fakta-fakta, memahami pengertian, dan melihat
hubungan.
b. Memiliki sifat rasa ingin tahu yang lebih besar.
c. Cepat dan mudah menerima pelajaran.
d. Memiliki minat yang lebih besar.
e. Memilki ruang lingkup perhatian yang lebih luas yang memungkinkan mereka dapat
memusatkan perhatian dan tekun dalam memecahkan persoalan-persoalan.
f. Memiki perbendaharaan bahasa yang lebih banyak dan lebih baik dari pada murid-
murid lain yang seusia dengan dirinya.
g. Memiliki ikemampuan kerja mandiri yang efektif.
h. Telah belajar membaca sejak sebelum masuk sekolah.
i. Memiliki pengamatan yang lebih tajam dan lebih teliti.
j. Menunjukan inisistivitas dan orisinalitas dalam kerja intelektual.
k. Menunjukan ketajaman perhatian dan memberikan tanggapan cepat terhadap gagasan-
gagasan baru.
l. Dapat mengingat secara cepat.
m. Memiliki perhatian yang besar terhadap sifat-sifat dasar manusia dan alam semsta
(asal-usul, nasib, dan sebagainya)
n. Memiliki daya imajinasi yang luar biasa.
o. Mudah memahami petunjuk atau arahan yang kompleks.
p. Cepat dalam membaca.
q. Memiliki berbacam-macam hobi.
r. Memiliki minat baca yabg besar yang memilki berbagai disiplin ilmu.
s. Sering dan aktiof menggunakan perpustakan.
t. Memilki kemampuan yang tinggi dalam Matematika, terutama dalam pemecahan
masalah.

c. Masalah murid berbakat


 Masalah Khusus Murid Berbakat
Dilihat dari segi kemampuan yang di milikinya, Murid berbakat tidaklah merupakan
murid yang bermasalah. Yang menjadi masalah adalah kemungkinan : 1) pengaruh yang
timbul sebagai akibat dari kemampuan yang di milikinya, dan 2) keadaan perlakuan yang di
terimanya dari guru tidak sesuai dengan keadaan dirinya. Hal ini misalnya di ungkapkan
oleh Gertrude Hildreth (dalam raden cahaya prabu, 1982) yang menyatakan bahwa anak anak
berbakat dengan IQ 175 banyak mengalami kesulitan dalam bergaul dan kurang dapat
memanfaatkan kemampuannya, sehingga kuarang di hargai kawan-kawannya sebabnya.
Begitu pula kesimpulan penelitian Holingwarth (dalam Raden Cahaya Prabu,1982)
menyatakan anak-anak yang bertaraf intelegensinyalebih dari 180 mempunyai kesulitan
dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
Banyak pula dari murid-murid berikut itu yng pemalas, tidak sabar, pendiam, gelisah
dan kurang memperhatikan pelajaran sekolah. Mereka sering menjadi biang keladi terjadinya
masalah di dalam melas. Banyak pula yang di antaranya yang prestasi belajarnya rendah
karena mereka kesal dan bosan mendengarkan pelajaran dari gurunya.
Sehubungannya dengan uraian di atas maka masalah yang mungkin dihadapi oleh 
murid berbakat antara lain sebagai berikut :

a. Masalah pendidikan dan pengajaran


Dalam bidang pendidikan dan pengajaran murid berbakat dapat menyelesaikan tugas-tugas
dengan lebih cepat dari pada teman-teman sekelas. Dengan demikian, murid berbakat
memerlukan tugas tambahan yang terencana, dan juga memerlukan pendekatan lain yang
berbeda dengan penbekatan yang lazimnya di lakukan di dalam kelas.
b. Masalah pribadi- kewajiban
      Murid berbakat, terutama yang kememampuannya luar biasa cerdas cenderung hanya
mementingkan diri sendiri, perkembangan pribadinya tidak seimbang, senang menyendiri,
sibuk melakuakn percobaan-percobaan sehingga sering lupadiri, dan sering melakuakn
tindakan-tindakan yang mrlampaui batas (ekstrem).
c. Masalah sosial-kejiwaan
dalam bidang ini, anak berbakat cenderung tidak mudah bergaul, tidak mudah menerima
pendapat orang lain

d. Cara Pengenalan Murid Berbakat


Murid yang berbakat di dalam kelas dapat di kenali debngan menganalisis hasil
beloajar, pengamatan dan tes intelegensi.
Setelah melaksanakan kegiatan belajar-mengajar selama jangka waktu tertentu (catur
wulan, semester) guru di harapkan selalu melaksanakan penilain hasil belajar. Nilai yang
masing-masing di peroleh oleh murid di urutjenjangkan muali dari yang tinggi ke yang
rendah untuk menentukan kedudukan murid di dalam kelas. Kegiatan ini di lakuakn untuk
semua mata pelajaran. Dengan ini guru dapat mengenali murid mana yang hasil belajarnya
sangat baik dari semua mata pelajaran. Kalau hanya sampai dalam tahap ini sudah tentu guru
belum dapat memastikan apakah murid yng bersangkutan memeang seorang murid yang
berbakat. Oleh sebab itu, data hasil murid itu harus di cocokan lagi dengan hasil pengamatan
yang bekenan dengan cirri-riri atau karakteristik anak berbakat. Untuk lebih meyakinka, guru
dapat meminta bantuan kepada hasil psikologi atau ahli bimbingan untuk mengukur
inteligensi murid yang bersangkutan. Dengan memudahkan ketiga cara di atas maka guru
dapat mengenali siapa murid yang berbakat di kelasnya.
e. Bimbingam murid berbakat
Program bimbiangan anak berbakat dapat di golongkan ke dalam bentuk sebagai
berikut:
1.1 Pengajaran Pengayaan, yaitu pembinaan murid dengan jalan penyediaan kesempatan dan
fasilitas belajar tambahan yang bersifat pendalaman dan perluasan setelah murid
menyelesaikan dsemua tugas yang di programkan untuk murid umumnya, termasuk
murid yang brsangkutan. Kegiatan ini di lakukan dalam bentuk belajar mandiri
( idependent stady) antara lain mengadakna percobaan-percobaan di laboratorium,
menjawab soal-soa, dan belajar di perpustakaan.
1.2 Percepatan, yaitu cara pembinaan murid berbakat dengan memperbolehkannya naik kelas
cara meloncat atau menyelesaikan program reguler dalam jangka waktu yang lebih
singkat.
1.3 Pengelompokan Khusus, yaitu sejumlah anak berbakat di kumpulkan dan di beri
kesempatan untuk secara khusus memperoleh pengalaman belajar yang sesuai dengan
kemampuannya. Hal ini dapat di lakuakn secara penuh dan padat juga secara sebagian. Di
katakana secara penuh kalau kelompok itu bersifat permanen, dan di katakana sebagian
kalau kelompok itu hanya dalam mata pelajaran dan hari-hari tertentu saja. 

f. Pengertian Lambat Belajar


            murid lambat belajar( slow learner) adalah urid yang intelegansi atau kemampuan
dasarnya setingkat lebih rendah dari pada tingkat intelegensi murid normal. Menurut
klsifikasi Terman, IQ anak lambat berkisar 70 sampai 90. Murid seperti ini tidak digolongkan
sebagai murid yang memiliki keterlambatan mental karena dia dapat mencapai hasil belajar
yang cukup memadai kendatipun pada tingkat yang lebih rendah dari pada murid-murid yang
memiliki kemampauan normal atau sedang(Kirk , 1962). Dia dapat mengikuti pendidikan
pada kelas-kelas biasa tanpa membutukan peralatan khusus, kecuali pengadaptasian program
belajar dengan kemampuan yang dimilikinya.
Senada dengan uraian di atas, Transley dan R. Gulliford (1971: 4) medefinisikan
murid lambat belajar adalah:
Murid-murid yang karena alasan-alasan kemampuan atau kondisi-kondisi lain yang
tervatas mengakibatkan keterlambatan pendidikan, memerlukan bentuk pendidikan yang
khusus, keseluruhan atau sebagian bersamaan dengan yang diberikan pada sekolah-sekolah.
Murid lambat belajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Keadaan fisik pada umumnya sama dengan murid-murid normal. Dengan melihat
keadaan fisiknya saja tidak dapat dibedakan mana yang normal dan mana yang
lambat belajar. Para ahli baru dapat membedakan antara murid belajar dengan
murid normal setelah menagdakan pengamatan dan tes psikologi.
b.  Kemampuan berfikirnya agak rendah, sehingga lamban dalam memecahkan
masalah-masalah yang sederhana. Hal ini menyebabkan mereka kalh bersaing
dengan teman-temannya yang normal.
c. Ingatannya agak lemah dan tidak tahan lama. Mereka lekas lupa dan biasanya
tidak mampu mengingat-ingat suatu peristiwa yang terjadi tiga tahun yang lewat.
Dalam proses belajar mengajar di sekolah, apa yang diterangkan oleh guru hari
ini biasanya satu minggu kemudian sudah terlupakan. Lebih lagi dalam
mengingat-ingat isi buku pelajaran yang telah dipelajari sendiri. Kalau murid-
murid normal dapat mengingat isi pelajaran lebih kurang 50% setelah membaca
dua kali, maka murid lambat belajar hanya mampu mengingat 25% saja.
d. Dalam menuntut pendidikan di sekolah dasar banyak yang mengalami putus
sekolah. Enam puluh persen di antara murid-murid yang putus sekolah tergolong
murid yang lambat belajar. Lebih dari separoh nilai rapornya merah. Kalau guru
mengeahui masalahnya dan selanjutnya memberikan bimbingan dan bantuan
seperlunya maka putus sekolah 60% itu dapat dikurangi. Biarpun agak terlambat,
mereka akan dapat menyelesaikan pendidikannya di sekolah dasar. Setelah tamat
sekolah dasar, mereka dapat diarahkan untuk memasuki balai latihan atau sekolah
kejuruan yang lebih singkat.
e. Dalam kehidupan di rumah tangga, murid lambat belajar masih mampu
berkomunikasi dan bergaul secara baik dengan saudara-saudaranya. Mereka dapat
belajar sendiri melakukan pekerjaan-pekerjaan dalam tata kehidupan keluarga.
f. Emosinya kurang terkendali, suka mementingkan diri sendiri. Inilah sebabnya
mengapa sering timbul perselisihan dengan teman-temannya. Perasaan mudah
terpengaruh oleh orang lain dan lingkungannya. Tidak mempunyai pendirian
yang kuat.
g. Murid lambat belajar dapat dilatih beberapa macam ketrampilan yang bersifat
produktif. Mereka mampu melakukan pekerjaan sendiri dengan tanggung jawab
sepenuhnya.

g. Cara pengenalan Murid lambat Belajar


Sebagaimana murid lambat belajar perlu dikenali secara lebih mendalam dan menyeluruh.
Dengan pengenalan yang mendalam itu akan memungkinkan guru dapat memberikan
bantuan secara optimal.
      Pengenalan murid lambat belajar dilakukan antara lain meliputi:
a. Penilaian pendidikan. Penilaian ini diharapkan dapat memberiakn gambaran,
tentang murid yang meliputi:
· Prestasi belajar murid dalam mata pelajaran-meta pelajaran dasar, kesulitan-
kesulitan yang dialami, bantuan yang pernah diterima.
· Tingkat perkembangan bahasa dan pembicaraan murid.
· Sikap sosial dan emosional murid di dalm dan di luar sekolah.
· Minat dan sikap terhadap sekolah
· Riwayat pendidikan sebelumnya, meliputi perubahan-perubahan sekolah dari
kehadiran.
· Minat dan latar belakang pengetahuan murid.
b.  Pemerikasaan kesehatan yang meliputi keadaan kesehatan umumnya, penyakit
yang pernah diderita, penglihatan, pendengaran, hidung, tenggoroakn dan sistem
syarat.
c. Pemeriksaan psikologis, yang meliputi kualitas, berfikir, kekuatan0kekuatan dan
kelemahan intelektual, sikap dan sifat-sifat pribadi lainnya.
d. Pengungkapan taraf perkembangan sosial murid, seperti suasana emosional,
kesulitan-kesulitan yang dialami yang berpengaruh terhadap kemampuan belajar
murid.

h. Masalah murid lambat belajar


 Masalah Khusus Murid Lambat Belajar
            Sesuai dengan ciri-cirinya, masalah pokok yang dialami oalh murid lambat belajar
adalah kelambatannay dalam belajar sebagai akinat dari keterbatasan kemampuan yang
dimilikinya. Di samping itu, murid lambat belajar juga mengalami masalah peneyesuaian diri
yang bersumber dari keadaan emosi yang kuarng terkendali, sehingga tidak jarang terjadi
perselisihan denagn teman-teman.

i. Bimbingan Anak Lambat Belajar


            Sebagaimana telah disinggung di muka bahwa murid lambat belajar dapat didik
bersama dengan murid-murid yang normal, tetapi mereka tidak dapat diharapkan mencapai
hasil belajar sebaik yang dicapai oleh murid-murid yang normal. Mereka kurang dapat
berfikir secara abstrak. Oleh karena itu, bimbingan terhadap murid lambat belajar hendaklah
selalu terkait dengan pengalaman nyata murid. Untuk mengatasi masalah yang dialami oleh
murid lambat belajar, beberapa bentuk bimbingan yang dapat diberikan adalah:
1. Menyediakan kesempatan belajar bagi murid sesuai dengan tingkat kemampuanya.
2. Membantu murid menerima dan menyesuaikan kemampuan mental yang dimilikinya.
3. Melatoh murid agar dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yamg sesuai dengan
kemampaunya.
4. Mendorong murid mengembangkan sikap-sikap yang konstruktif terhadap kegiatan-
kegiatan kerumahtanggan, sosial dan kewarganegaraan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bimbingan kelompok adalah memanfaatkan dinamika untuk mencapai tujuan-tujuan
bimbingan dan konseling, bimbingan kelompok lebih menekankan suatu upaya bimbingan
kepada individu melalui kelompok.
bimbingan karir diartikan sebagai upaya bantuan kepada individu untuk menstimulasi
(mendorong) dan memberikan kemudahan perkembangan karir dalam kehidupannya.
Bantuan tersebut mencakup perencanaan karir, pengambilan keputusan dan penyesuaian
pekerjaan (karir).

murid berbakat adalah murid yang memiliki kemampuan intelektual atau taraf
inteligensi yang unggul. Dengan keunggulan ini ia di harapkan memiliki peluang besar untuk
mencapai prestasi tinggi dan menonjol didalam bidang pekerjaanya.

murid lambat belajar( slow learner) adalah urid yang intelegansi atau kemampuan
dasarnya setingkat lebih rendah dari pada tingkat intelegensi murid normal.

3.2 SARAN
3 bimbingan di SD hendaknya dilaksanakan dengan baik, sehingga para siswa dapat
memahami dirinya sendiri dan orang lain sehingga siswa dapat mencapai perkembangan yang
optimal.
DAFTAR PUSTAKA

Prayitno. 2004. Layanan Bimbingan dan Konseling (l.1-L.9). Padang: Universitas


Negeri Padang.

Prayitno. 2004. Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Depdiknas.

Sunaryo Kartadinata, dkk. 1998. Bimbingan di Sekolah Dasar. Jakarta: Dirjen Dikti

Walgito, Bimo. 2006. Bimbingan dan Konseling, Cetakan I.

www.geocities.com

Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

http://www.e-dukasi.net

http://www.ensiklopedi.nethttp://digilib.unnes.ac.id

http://whandi.net

https://forumbatasa.wordpress.com/2012/11/05/bimbingan-murid-berbakat-dan-murid-
lambat-belajar/

Anda mungkin juga menyukai