Diajukan untuk Memenuhi Tugas Semester Antara Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling
Dosen Pengampu Muhammad Rizal Fauzi, M.Pd
oleh :
Inda Alfianti
20060030
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat kami susun sampai dengan selesai.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi penulis sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Inda Alfianti
DAFTAR ISI
BAB II
PENDAHULUAN
Menghadapi era kesejagatan (globalisasi) dan tantangan dunia pekerjaan yang semakin
kompetitif, mengarahkan murid sedini mungkin mengenal karir, merupakan upaya strategis
dalam mempersiapkan generasi yang tangguh. Alasan mengapa bimbingan karir di SD perlu
dilaksanakan, diulas dalam makalah ini karena ada pihak-pihak yang masih meragukan
bahwa bimbingn karir terlalu dini untuk diberikan di SD. Tujuan bimbingan karir di SD lebih
difokuskan untuk memberikan kesadaran karir kepada para murid.
untuk mendukung upaya bimbingan terhadap siswa cerdas dan berbakat, maka perlu
dirancang program bimbingan khusus agar mereka dapat menunjukkan peningkatan yang
nyata dalam prestasi sehingga tumbuh rasa kompetensi dan rasa harga diri. Dengan pogram
khusus mereka belajar lebih efisien, mereka mengembangkan keterampilan, memecahkan
masalah dengan baik dan mampu melihat solusi dari berbagai sudut pandang. Serta murid
lambat dalam belajar pun harus dibantu.
1.3 TUJUAN
1.4 MANFAAT
PEMBAHASAN
Pengertian di atas menekankan pada kegiatan pemberian informasi dalam suasana kelompok
dan adanya penyusunan rencana untuk mengambil keputusan. Menurut Prayitno (1995: 61)
bahwa “Bimbingan kelompok adalah memanfaatkan dinamika untuk mencapai tujuan-tujuan
bimbingan dan konseling, bimbingan kelompok lebih menekankan suatu upaya bimbingan
kepada individu melalui kelompok”.
Sukardi (2002: 48) menjelaskan bahwa : Layanan bimbingan kelompok adalah layanan yang
memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama memperoleh bahan dari
narasumber tertentu (terutama guru pembimbing atau konselor) yang berguna untuk
menunjang kehidupan sehari-hari baik individu sebagai pelajar, anggota keluarga, dan
masyarakat serta untuk mempertimbangkan dalam pengambilan keputusan.
b. Tujuan
Dengan demikian bimbingan kelompok adalah proses pemberian informasi dan bantuan yang
diberikan oleh seorang yang ahli (guru pembimbing) pada sekelompok orang dengan
memanfaatkan dinamika kelompok guna mencapai suatu tujuan tertentu, tujuan dalam
penelitian ini adalah membentuk konsep diri positif.
Kesuksesan layanan bimbngan kelompok sangat dipengaruhi sejauh mana tujuan yang akan
dicapai dalam layanan layanan kelompok yang diselenggarakan.
Tujuan bimbingan kelompok yang dikemukakan oleh Prayitno (2004: 2-3) adalah sebagai
berikut :
Tujuan Umum
Tujuan umum dari layanan bimbingan kelompok adalah berkembangnya sosialisasi siswa,
khususnya kemampuan komunikasi anggota kelompok.
Tujuan Khusus
Dengan diadakannya bimbingan kelompok ini dapat bermanfaat bagi siswa karena dengan
bimbingan kelompok akan timbul interaksi dengan anggota-anggota kelompok mereka
memenuhi kebutuhan psikologis, seperti kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan teman-
teman sebaya dan diterima oleh mereka, kebutuhan bertukar pikiran dan berbagi perasaan,
kebutuhan menemukan nilai-nilai kehidupan sebagai pegangan, dan kebutuhan untuk menjadi
lebih mandiri.
Model Kelompok dalam Layanan Bimbingan Kelompok. Menurut Prayitno (1999: 24-25)
bahwa dalam penyelenggaraan bimbingan kelompok dikenal dua jenis kelompok, yaitu
kelompok bebas dan kelompok tugas :
a. Kelompok bebas
Dalam kegiatannya para anggota bebas mengemukakan segala pikiran dan perasaanya dalam
kelompok. Selanjutnya apa yang disampaikan mereka dalam kelompok itulah yang menjadi
pokok bahasan kelompok.
b. Kelompok tugas
Dalam penyelenggaraan bimbingan kelompok tugas arah dan isi kegiatannya tidak ditentukan
oleh para anggota, melainkan diarahkan kepada penyelesaiannya suatu tugas. Pemimpin
kelompok mengemukakan suatu tugas untuk selanjutnya dibahas dan diselesaikan oleh
anggota kelompok.
a. Suasana kelompok
Dinamika kelompok berarti suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang
mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang satu dengan yang lain
(Santoso, 2004:5). Dengan kata lain, antar anggota kelompok mempunyai hubungan
psikologis yang berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama-sama.
Sedangkan menurut Wibowo (2005: 61) mengemukakan: Dinamika kelompok adalah suatu
studi yang menggambarkan berbagai kekuatan yang menentukan perilaku anggota dan
perilaku kelompok yang menyebabkan terjadinya gerak perubahan dalam kelompok untuk
mencaapi tujuan bersama.
b. Anggota kelompok
Peranan yang hendaknya dimainkan anggota kelompok sesuai yang diharapkan menurut
Prayitno (1995:32) adalah sebagai berikut:
5) Benar-benar berusaha untuk secara efektif ikut serta dalam seluruh kegiatan kelompok.
c. Pemimpin kelompok
Pemimpin kelompok adalah orang yang mampu menciptakan suasana sehingga para anggota
kelompok dapat belajar bagaimana mengatasi masalah-masalah mereka sendiri.
Menurut Prayitno (1995: 35-36) peranan pemimpin kelompok dalam layanan bimbingan
kelompok adalah sebagai berikut.:
3) Jika kelompok tersebut tampak kurang menjurus ke arah yang dimaksudkan, maka
pemimpin kelompok perlu memberikan arah yang dimaksudkan.
4) Pemimpin kelompok juga perlu memberikan tanggapan (umpan balik) tentang berbagai
hal yang terjadi dalam kelompok, baik yang bersifat isi maupun proses kegiatan kelompok.
6) Sifat kerahasiaan dari kelompok itu dengan segenap isi dan kejadian-kejadian yang
timbul di dalamnya juga menjadi tanggung jawab pemimpin kelompok.
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam bimbingan kelompok, seperti yang
disebutkan oleh Tatiek Romlah (2001: 87)
Beberapa teknik yang biasa digunakan dalam pelaksanaan bimbingan kelompok yaitu, antara
lain : pemberian informasi, diskusi kelompok, pemecahan masalah (problem solving),
permaianan peranan (role playing), permainan simulasi (simulation games), karyawisata
(field trip), penciptaan suasana keluarga (Home Room)
a. Tahap Pembentukan
b. Tahap Peralihan
c. Tahap Kegiatan
d. Tahap Pengakhiran (Terminasi)
Bidang Layanan Bimbingan Kelompok Kaitannya dengan Penyesuaian Diri pada Siswa SD
Istilah karir mungkin sering dikaitkan dengan pekerjaan atau jabatan. Untuk itu ada baiknya
dikenali beberapa istilah khusus yang berkaitan dengan bimbingan karir, yakni :
a. Istilah karir cenderung lebih populer dewasa ini daripada istilah jabatan
b. Istilah karir lebih inklusif daripada istilah jabatan, dimana istilah jabatan sering
merujuk kepada konotasi khusus atau pekerjaan tertentu
c. Istilah bimbingan diartikan secara luas, sehingga di dalamnya akan menyangkut pula
masalah proses pengambilan keputusan dan penyesuaian karir
Istilah bimbingan karir tidak hanya merujuk kepada program orientasi pekerjaaan tetapi juga
menyangkut :
Secara umum bimbingan karir diartikan sebagai upaya bantuan kepada individu untuk
menstimulasi (mendorong) dan memberikan kemudahan perkembangan karir dalam
kehidupannya. Bantuan tersebut mencakup perencanaan karir, pengambilan keputusan dan
penyesuaian pekerjaan (karir).
Di dalam setting sekolah, bimbingan karir dipandang sebagai proses perkembangan yang
berkelanjutan dalam upaya membantu individu mempersiapkan karir melalui intervensi
kurikuler yang berkaitan dengan ; perencanaan karir, pengambilan keputusan, pengembangan
keterampilan mengatasi masalah, informasi karir dan pemahaman diri.
Bimbingan karir di sekolah dasar diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman
peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya, pengembangan sikap
positif terhadap semua jenis pekerjaan dan orang lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup
yang positif. Bimbingan karir di sekolah dasar juga terkait erat dengan upaya membantu
peserta didik memahami apa yang disukai dan tak disukai, kecakapan diri, disiplin,
mengontrol kegiatan sendiri. Layanan bimbingan karir amat erat kaitannya dengan tiga
layanan bimbingan yang lainnya karena kecakapan-kecakapan yang dikembangkan di dalam
bimbingan belajar, pribadi, maupun sosial akan mendukung perkembangan karir peserta
didik.
Menurut Miller (1989, dalam Muro & Kotman, 1995) peranan konselor dalam bimbingan
karir adalah membantu murid agar memiliki kesadaran diri, meningkatkan keterampilan diri
seperti dalam kerjasama, dan memberikan informasi tentang dunia kerja.
a. Mengenal macam-macam dan ciri-ciri dari berbagai jenis pekerjaan yang ada
b. Merencanakan masa depan
c. Membantu arah pekerjaan
d. Menyesuaikan keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan
e. Membantu mencapai cita-cita (Depdikbud, 1994)
Bailey dan Nihien (1989), menyarankan program pengembangan kesadaran karir di tingkat
sekolah dasar, khususnya di kelas-kelas tinggi, hendaknya dikembangkan secara terpadu dan
mencakup hal-hal berikut ini ;
Hal ini dapat digambarkan dalam batas-batas kematangan yang merujuk kepada tahap
perkembangan yang dicapai. Perkembangan karir seseorang berkaitan erat dengan tahap
perkembangannya.
Perkembangan individu dapat dibantu melalui intervensi seawal mungkin dan berlangsung
sepanjang hidup. Ini berarti bahwa program yang hanya berpusat pada tahap perkembangan
tertentu akan mengurangi efektivitas perkembangan. Bimbingan karir merupakan salah satu
bentuk intervensi yang biasa dilakukan dalam proses perkembangan individu.
d. Sekalipun perkembangan itu kontinu, ada aspek-aspek yang dominan dalam berbagai
periode perkembangan. Program pengembangan karir harus memperhatikan aspek-aspek
dominan pada tahap perkembangan tertentu.
e. Perkembangan individu mencakup diferensiasi dan integrasi konsep diri dan persepsi
tentang dunianya. Strategi intervensi harus dirancang untuk membantu individu pada saat
berada dalam kematangan yang normal daripada intervensi yang bersifat remedial.
Bimbingan karir sebagai salah satu bentuk intervensi perkembangan individu dapat berfungsi
preventif maupun kuratif.
Di atas telah dikemukakan bahwa perkembangan individu merupakan proses yang kontinu,
dan bahwa intervensi dalam bentuk bimbingan karir akan efektif apabila memperhatikan
tahap dan aspek yang dominan dalam perkembangan individu. Aspek dominan itu merupakan
elamen yang perlu dikembangkan pada saat yang tepat dalam keseluruhan proses
perkembangan individu. Keberhasilan menggambarkan elemen tertentu akan berpengaruh
terhadap perkembangan elemen berikutnya.
aspek-aspek tersebut dalam suatu kontinu perkembangan karir, dapat digambarkan dalam
bagan berikut :
Apabila model di atas ditelaah akan dapat dapat diidentifikasikan, elemen mana yang paling
tepat dikembangkan pada periode perkembangan tertentu. Pada dasarnya setiap elemen itu
merupakan titik kritis yang harus diperhatikan di dalam pelaksanaan bimbingan karir.
a. Kesadaran diri : yaitu sadar akan diri sendiri, kebutuhan, kekuatan yang menuntun
perkembangan dan pemahaman diri dan identitas diri yang positif yang akan
mempermudah keputusan karir yang efektif.
b. Kesadaran pendidikan : murid mengenal dan menyadari pentingnya
perkembangan ketrampilan dasar dan penguasaan isi pengetahuan sebagai alat
pencapaian tujuan karir.
c. Kesadaran karir : murid menyadari bahwa perkembangan karir berkembang
melalui pendidikan dan pengalaman kerja dan memahami tentang adanya
keragaman dalam dunia kerja.
d. Kesadaran ekonomis : Memahami hubungan secara ekonomis antara ekonomi,
gaya hidup dan pekerjaan.
e. Pengambilan keputusan : Menyadari bahwa pengambilan keputusan melibatkan
keputusan tindakan dalam hal mengidentifikasi alternatif, memilih alternatif yang
konsisten dengan tujuan dan implementasi keputusan tersebut.
f. Kompetensi awal : Mengembangkan ketrampilan kognitif yang diperlukan untuk
memasuki dunia karir.
g. Apresiasi dan sikap : Internalisasi karir yang memberikan kepuasan baik secara
pribadi maupun sosial.
Pandangan lain dari ahli perkembangan karir yang memberikan nama yang berbeda terhadap
masa perkembangan pada usia anak. Namun indikatornya relatif sama.Ginzberg, Axeired dan
Herma (1951 dalam Muro & Kotman, 1995) menyebutkan bahwa periode karir dari sejak
lahir hingga usia 14 tahun adalah periode fantasi (fantasi period) sedangakan Super (1981,
dalam Muro & Kotman, 1995) memberikan label perkembangan karir pada usia 4 s.d 14
tahun sebagai periode tentatif. Namun demikinan kedua pandangan ini merujuk kepada hal
yang sama yaitu penggunaan fantasi dalam memainkan karir orang dewasa.
Bimbingan karir di sekolah dasar dapat dilaksanakan dengan berbagai teknik seperti:
Teknik ini merupakan teknik yang paling memungkinkan mengingat pelaksana bimbingan di
SD adalah guru. Dalam teknik ini, guru hendaknya meneliti materi kurikulum yang dapat
disisipi bimbingan karir. Untuk memberikan gambaran lebih nyata bagaimana isi bimbingan
karir dapat dipadukan dalam kegiatan belajar mengajar.
c. Pengamatan
Para siswa diajak jalan-jalan menuju suatu tempat, kemudian disepanjang jalan mereka
diminta mengadakan tentang jenis-jenis pekerjaan apa saja yang ditemukan.
d. Bacaan
Teknik bimbingan karir di SD dapat dilaksanakan dengan cara menyuruh murid untuk
membaca riwayat hidup orang-orang yang berhasil. Saat ini telah banyak buku riwayat hidup
tokoh seperti mantan presiden Soeharto dll. Selain dalam buku riwayat hidup, informasi
jabatan dapat diperkaya dengan membaca sumber-sumber bacaan seperti surat kabar,majalah,
media elektronik, dll.
e. Nara Sumber
Wawasan murid tentang dunia pekrjaan dapt pula diperoleh dengan mendatangkan nara
sumber ke sekolah untuk berdialog dengan anak-anak. Murid dapat pula ditugaskan untuk
mengadakan dialog denga orang tuanya masing-masing.
f. Cerita
Murid usia SD sangat menyenangi cerita. Olehkarena itu guru dapat saja melaksankan
bimbingan karir melalui cerita. Akan sangat terkesan jika tokoh-tokoh dalam ceritera
divisualisasikan melalui boneka, atau media gambar.
Isi bimbingan karir yang hendaknya dikembangkan di SD menurut buku pedoman bimbingan
dan penyuluhan di SD 1994 adalah sebagai berikut:
Sekedar bahan pambanding berikut ini disajikan program bimbingan di SD Florida (1989) :
1. Mengembangkan kesadaran hubungan antar peran kehidupan, gaya kehidupan dan karir.
2. Mengembangkkan kesadaran perbedaan pekerjaan dan perubahan peran jenis kelamin.
2.3 BIMBINGAN MURID BERBAKAT DAN MURID LAMBAR BELAJAR
a. Pengertian Murid Berbakat
Istilah murid berbakat merupakan terjemahan dari “gifted” yang berarti kemampuan
intelektual tinggi. Jadi murid berbakat adalah murid yang memiliki kemampuan intelektual
atau taraf inteligensi yang unggul. Dengan keunggulan ini ia di harapkan memiliki peluang
besar untuk mencapai prestasi tinggi dan menonjol didalam bidang pekerjaanya. (Adni
Hakim Nasution dalam S.C Utami Munadar, 1985:4).
Sedangkan Clark (1988:6) mengatakan bahwa murid berbakat ialah anak-anak yang
menampilkan kapabilitas unjuk kerja yang tinggi dalam bidang-bidang seperti intelektual,
krestif, artisti8k, kepemimpinan, kemampuan, atau lapangan-lapangan akademik tertentu, dan
memerlukan, layanan-layanan atau kegiatan-kegiatan yang tidak bias di sediakan oleh
sekolah dalam rangka untyk mengembangkan kemampuanny secara penuh.
Menurut skala yang dibuat oleh Wechsler, murid berbakat adalah murid yang memiliki taraf
intelegensi 130 atau lebih, yang di bedakan atas luar biasa cerdas atau gifted (IQ 145 ke atas)
dan sanagat cerdas atau superior (IQ 130-144). Yang banyaknya 2,5% dari banyaknya murid.
Berdasarkan uraian di atas jelaslah yang di maksud murid berbakat adalah murid yang
memiliki taraf intelegensi sangat tinggi, dan kadang kemampuanya memungkinkan bagi
dirinya berhasil dengan baik dalam pekerjaan atai karirnya. Murid seperti ini umumnya
memerlukan program khusus yang terencana selain dari program umumnya biasanya di
laksanakan di sekolahuntuk pengembangan kemampuanya.
murid berbakat adalah murid yang memiliki kemampuan intelektual atau taraf
inteligensi yang unggul. Dengan keunggulan ini ia di harapkan memiliki peluang besar untuk
mencapai prestasi tinggi dan menonjol didalam bidang pekerjaanya.
murid lambat belajar( slow learner) adalah urid yang intelegansi atau kemampuan
dasarnya setingkat lebih rendah dari pada tingkat intelegensi murid normal.
3.2 SARAN
3 bimbingan di SD hendaknya dilaksanakan dengan baik, sehingga para siswa dapat
memahami dirinya sendiri dan orang lain sehingga siswa dapat mencapai perkembangan yang
optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Sunaryo Kartadinata, dkk. 1998. Bimbingan di Sekolah Dasar. Jakarta: Dirjen Dikti
www.geocities.com
http://www.e-dukasi.net
http://www.ensiklopedi.nethttp://digilib.unnes.ac.id
http://whandi.net
https://forumbatasa.wordpress.com/2012/11/05/bimbingan-murid-berbakat-dan-murid-
lambat-belajar/