Mindani
Dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan – IAIN Bukittinggi
E-mail : Mindani70@gmail.com
Abstract
The learning method has a crucial position in the learning process, because practically method of learning as
the application of learning objectives. Islamic education (PAI) as a subject of study should be taught and
assisted with learning approaches, including problem solving method, in this article, author will attempt to
discuss analysis Islamic learning paradigm that viewed from the dimension of learning with problem solving
method. From this discussion the author also cite the similar and relevant passages with the problem solving
principle. Then the authors look at the opinions of leaders of Islamic and the general education about problem
solving teaching concept, the results of this study the author can make assumptions as conclusion that the
problem solving teaching principles and methods can be applied in Islamic education learning, because the core
of Islamic education learning material sourced from Al -Qur'an and Sunnah are all filled with scientific
gesture that should be applied with human reasoning and should provide the appropriate solution. Therefore,
problem solving methods can be considered giving learning solutions in Islamic education.
Abstrak
Metode pembelajaran memiliki posisi yang sangat menentukan dalam proses pembelajaran,
karena secara praktis metode pembelajaran sebagai aplikasi dari tujuan pembelajaran. PAI
salah satu mata pembelajaran haruslah diajarkan dan dibantu dengngan pendekatan
pembelajaran, diantaranya metode problem solving, dalam tulisan ini penulis akan mencoba
mmbahas secara analisis paradigm pembelajaran PAI yang dilihat dari dimensi pembelajaran
dengan metode problem solving. Dari pembahasan ini penulis juga mengutif ayat-ayat yang
senada dan relevan dengan prindip problem solving. Kemudian penulis lihat pendapat-
pendapat tokoh pendidikan Islam dan Umum tentang konsep embelajaran problem solving,
dari hasil kajian ini penulis dapat menarik asumsi sebagau kesimpulan bahwa prinsip dan
metode pembelajaran problem solving cocok diterapkan dalam pembelajaran PAI, karena inti
dari materi pembelajaran PAI yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah semuanya penuh
dengan isyarat ilmiah yang harus diapliasikan dengan nalar manusia dan harus memberikan
solusi yang tepat. Oleh sebab itu metode problem solving dianggap dapat memeberikan solusi
dalam pembelajaran PAI.
Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), Agama Islam, (Jakarta: CV Misaka Galiza, 2003),
cet. Ke-2, hlm. 102 hlm.143
4 Nurhadi, Kurikulum 2004: Pertanyaan dan 7 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran
Jawaban, (Jakarta: PT. Grasindo, 2004), hlm. 109 Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, (Bandung:
5 Ibid. PT Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 142
dalam problem solving dapat menggunakan يٱل ِح ۡك َمةَ َمن يَ َشآ ُۚ ُء َو َمن ي ُۡؤتَ ۡٱل ِح ۡك َمةَ فَقَ ۡد أُوتِ َي ۡ ِي ُۡؤت
metode-metode lainnya dimulai dengan ٩٦٢ ب ِ َوا ۡٱۡلَ ۡل َٰب ٓ َّ ِير ۗا َو َما يَ َّذ َّك ُر إ
ْ َُّل أُوْ ل ٗ ِخَ ۡي ٗرا َكث
mengumpulkan data sampai dengan menarik Allah menganugerahkan hikmah kepada siapa
kesimpulan8. yang Dia kehendaki.Dan Barangsiapa yang
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah
Aswan Zain yang dimaksud metode dalam dianugerahi kebajikan yang banyak. Dan tak
pembelajaran adalah metode sebagai alat ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali
motivasi ekstrinsik, yakni metode berfungsi orang-orang yang berakal. (QS Al
12
Baqarah:269)
sebagai alat perangsang dari luar yang dapat
membangkitkan belajar siswa9.
Pembelajaran dengan metode problem
Pada tingkatan ini anak didik belajar
solving ini dimaksud agar siswa dapat
merumuskan dan memecahkan masalah,
menggunakan pemikiran (rasio) seluas-luasnya
memberi respon terhadap rangsangan yang
sampai titik maksimal dari daya
menggambarkan atau membangkitkan situasi
tangkapnya.Sehingga siswa terlatih untuk terus
problematik, yag mempergunakan berbagai
berpikir dengan menggunakan kemampuan
kaidah yang telah dikuasainya10. Adakalanya
berpikirnya13.
manusia memecahkan masalah secara
Disebut pula dalam buku Education
instinktif (naluri) maupun dengan kebiasaan
Psycology, “The problem solving approach to
yang mana pemecahan tersebut biasanya juga
learning developed by John Dewey has had great appeal
dilakukan oleh binatang.
to educator because it is based on an analysis of the
Pemecahan secara instinktif merupakan
whole child ini a total situation.14
bentuk tingkah laku yang tidak dipelajari,
seringkali berfaedah dalam situasi yang luar
Dalam berpikir rasional siswa dituntut
biasa. Dalam situasi problematis, baik manusia
mempergunakan logika unfuk menentukan
maupun binatang, dapat menggunakan cara
sebab-akibat, menganalisa, menarik
“coba-coba, salah mencoba lagi” (trial and
kesimpulan, dan bahkam menciptakan hukum-
error) untuk memecahkan masalahnya. Oleh
hukum (kaidah teoritis) dan ramalan ramalan15.
karena itu manusia dapat memperluas
Selain itu metode poblem solving juga
pemecahan masalahnya diluar situasi konkret11.
sesuai dengan tafsir Qur'an Surat Asy Syura
ayat 38:
Cara belajar dengan metode problem
solving sangat terkait dengan cara belajar
rasional, yaitu cara belajar dengan
menggunakan cara berpikir logis, ilmiah dan
“Berdiskusilah karnu sekalian diberbagai
sesuai dengan akal sehat. Hal ini sesuai
permasalahan janganlahkamu sekalian tergesa-
dengan firman Allah SWT dalam surat Al
gesa mengambil keputusan sebelumberdiskusi“16.
Baqarah: 269 :
12 Tim Disbintalad,Al-Qur’an dan Terjemahan,
Belajar Mengajar, (Jakarta: Universitas Terbuka,2000), Pendekatan Baru, Bandung : PT Rosdakarya, 2002),
cet.Ke-5.,hlm.1.55 cet.Ke-6, hlm.120
suatu kombinasi yang tersusun meliputi pendidikan agama Islam adalah lebih
unsur-unsur manusiawi, internal material mengarahakn hal yang kongkrit dan
fasilitas perlengkapan dan prosedur yang operasional,uaitu usaha yang lebih
saling memperngaruhi mencapai tujuan khusus ditekankan untuk
pembelajran.30 mengembangkan fitrah keberagaman
Menurut Mulyasa pembelajaran pada subyek didik agar lebih mampu
hakekatnya adalah interaksi antara memahami, menghayati dan
peserta didik dengan lingkungannya mengamalkan ajaran-ajaran Islam.
sehingga terjadi perubahan perilaku Sedangkan dari segi pengertian
kearah yang lebih baik.Dalam pendidikan menurut Islam sangat
pembelajran tersebut banyak sekali komplek, mengingat begitu
faktor yang mempengaruhinya, baik kompleksnya risalah Islamiyah sebagai
faktor internal yang datang dari diri materi, dan dilihat dari aspek waktu
individu maupun faktor eksternal yang pelaksanaan pendidikan Islam tidak
datang dari lingkungan individu.31 terikat pada pendidikan sekolah.
Sebelum penggunaan istilah Sebenarnya yang dimaksud dengan
pembelajaran populer, para penulis pendidikan Islam adalah segala usaha
menggunakan istilah mengajar. Karena untuk memelihara dan mengembangkan
ada perbedaan persepsi antara istilah fitrah manusia serta sumberdaya insani
pembelajran dan mengajar.Praktek yang ada pada dirinya menuju
mengajar di sekolah-sekolah pada terbentuknya manusia seutuhnya (insan
umumnya lebih banyak berpusat pada kamil) sesuai dengan norma-norma
guru, atau berkonotasi pada teacher Islam.33
centered.Dengan menggunakan istilah
pembelajaran diharapkan furu ingat Istilah diatas sejalan dengan konsepsi
tugasnya membelajarkan siswa. dari hasil Konferensi Dunia Pertama
Pembelajaran menurut Gesalt adalah tentang pendidikan Islam tahun 1997
usaha guru untuk memberi materi yang menyatakan :
pembelajaran sedemikian rupa, sihingga “Istilah pendidikan Islam tidak
siswa lebih mudah mengorganisasinya lagi hanya berarti pengajaran
(mengaturnya) menjadi suatu pola gesalt teologik atau pengajaran Al-Qura,
Hadits dan Fiqih, tetapi
(pola makna).Bantuan guru diperlukan
memberikan pendidikan disemua
untuk mengaktualkan potensi, cabang ilmu pengetahuan yang
mengorganisir yang terdapat dalam diri diajarkan dari sudut pandang
siswa.32 Islam”34
Sedangkan mengenai definisi
Pendidikan Agama Islam anggapan Pengertian pendidikan Islam di atas
sementara yang masih dijumpai dewasa berbeda dengan Pendidikan Agama
ini masih rancu dengan pengertian Islam (PAI), seperti yang didefinisikan
pendidikan Islam. Selanjutnya Departemen Pendidikan Nasional, PAI
adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk
30 Achmadi, Bahan Kuliah Pendidikan Agama
Islam, (Semarang: Aditiya Media dan IAIN Walisongo
Perss, t.th.), hlm.20 33 Muhaimin, et.al,op.cit.,hlm.136
31 Ibid. 34 Departemen Pendidikan Nasional,
32
Achmadi, loc. cit. op.cit.,hlm.5
b. Tujuan e. Guru
Tujuan adalah sasaran yang dituju dari Setiap guru mempunyai kepribadian
setiap kegiatan belajar mengajar.Tujuan yang berbeda. Seorang guru misal
dalam pendidikan dan pengajaran kurang suka berbicara, tetapi seorang
berbagi-bagai jenis dan fungsinya.Secara guru yang lain suka berbicara. Seseorang
hierarki tujuan itu bergerak dari yang guru yang bertitel sarjana pendidikan
rendah hingga yang tinggi, yaitu tujuan dan keguruan berbeda dengan guru yang
instruksional atau tujuan pembelajaran, bukan sarjana pendidikan dan keguruan
tujuan kurikuler atau tujuan kurikulum, dibidang penguasaan ilmu kependidikan
tujuan pembelajaran, tujaun dan keguruan.Guru yang sarjana
institusional, dan tujuan pendidikan pendidikan dan keguruan barangkali
nasional. lebih banyak menguasai metode-metode
mengajar, karena memang dia dicetak
c. Situasi sebagai tenaga ahli dibidang keguruan
Pada suatu waktu boleh jadi guru ingin dan wajar saja dia menjiwai dunia guru.
menciptakan situasi belajar mengajar
dialam terbuka, yaitu diluar ruang Perlunya Metode Problem Solving dalam
Pembelajaran PAI
52 Abdul Madjid, op, cit.,